Anda di halaman 1dari 5

Kedudukan Aqidah Dlm Sistem

ajaran Islam

 Aajaran Islam terdiri dari tiga Unsur, yaitu Aqidah,


Ibadah (mahdhah dan ibadah mu`amalah) serta
Akhlak
 Aqidah adalah jiwa/fondasi bagi Ibadah, ibadah
adalah badan/tempat terlaksananya kehendak
aqidah dan akhlak adalah tingkahlau atau
perbuatan yang tampak pada diri seseorang
 Ketiga unsur ini memiliki hubungan simbiosis dan
menghidupi
 Ibadah dan akhlak tidak akan syah dan tidak
bernilai pahala kalau aqidahnya bukan aqidah Islam
Ugensi Aqidah
 Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan
bangunan Islam. Semakin tinggi bangunan yang
akan didirikan, harus semakin kokoh fondasi yang
dibuat
 Islam kita bagi dalam sistematika maka ada:
aqidah atau Iman, Islam, dan Ikhsan, maka
ketiga aspek atau keempat aspek di atas tidak bisa
dipisahkan sama sekali, satu sama lain saling
terkait.
 Seseorang yang memiliki aqidah yang baik, pasti
akan melaksanakan Ibadah dengan tertib, memiliki
akhlaq yang mulia dan bermuamalah dengan baik.
Ibadah seseorang tidak akan diterima oleh Allah
SWT. kalau tidak dilandasi dengan aqidah yang
benar
 Seseorang bisa merekayasa untuk terhindar dari
kewajiban formal, misalnya zakat, tapi tidak akan bisa
menghindar dari aqidah. Atau seseorang bisa saja
pura-pura melaksanakan ajaran formal Islam seperti
puasa, tapi Allah tidak akan memberikan nilai pahala
kalau tidak dilandasi dengan aqidah yang benar.
 Doktrin aqidah bagi kehidupan manusia, menjadi
sumber kehidupan jiwa dan pendidikan
kemanusiaan yang tinggi. Aqidah akan mendidik
jiwa manusia untuk mangikhlaskan seluruh
hidup dan kehidupannya kepada Allah semata .
Tujuan hidupnya ialah Allah dan harapan yang
dikejarnya dalam hidup ialah mencari keridhaan
Allah (mardhatillah). Dengan demikian membawa
konsekwensi pembinaan karakter yang agung, menjadi
manusia yang suci, semangat, jujur dan teguh
memegang amanah.
 Aqidah akan pula membebaskan manusia dari seribu
satu macam belenggu kejahatan duniawi.
Membebaskan manusia dari penjajahan. Perbudakan dan
perhambaan, baik oleh sesama manusia maupun oleh hawa
nafsu dan harta benda.
 Jiwa aqidah yang tinggi, seseorang akan terbebas dari
belenggu ketakutan, duka-cita dalam kemiskinan harta dan
kedudukan. Aqidah juga membebaskan manusia bahwa
Tuhanlah yang dapat menaikkan dan menurunkan
seseorang dari derajat atau kekuasaan/jabatan.
 Aqidah juga akan membebaskan manusia dari perasaan
takut mati. Tauhid menyadarkan manusia bahwa persoalan
mati adalah suatu kepastian dan di tangan Tuhan. Mati
adalah pintu gerbang yang setiap makhluk akan lewat di
pintu gerbang itu.
 Konsekwensinya menumbuhkan semangat jihad seseorang
untuk menegakkan yang haq dan menghancurkan yang
bathil. Jiwanya memiliki keberanian; berani berpihak kepada
kebenaran dan keadilan, berani hidup juga berani mati demi
keagungan Allah SWT.
 Akhirnya, aqidah akan membebaskan manusia
dari perasaan keluh kesah bingung
menghadapi persoalan hidup dan akan bebas
dari putus asa. Dengan aqidah seorang muslim
memiliki jiwa besar, memiliki jiwa agung dan
tenang (mutmainnah) serta memberikan
kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat.
 Dari individu-individu yang memiliki karakter di atas
akan terbentuklah kelompok masyarakat yang
baik, bermoral, dan fadlilah. Dalam masyarakat
yang baik, bermoral dan fadlilah akan lahirlah
negara dan bangsa yang kuat yang menjadi cita-
cita Islam : Baldatun thayibatun wa rabbun
Ghafuur

Anda mungkin juga menyukai