Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP DAN TUJUAN

AKIDAH ISLAM
1. Prinsip Akidah Seorang Muslim
1) Berserah diri pada Allah dengan bertauhid
2) Taat kepada Allah dengan melakukan ketaatan
3) Berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik
)2. Tujuan Akidah Islam
1) Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah SWT
2) Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari
akidah
3) Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran
4) Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah
dan bermuamalah dengan orang lain
5) Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan
beramal baik
5) Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak
menghilangkan
kesempatan beramal baik
6) Menciptakan ummat yang kuat yang mengerahkan segala yang
mahal maupun
yang murah untuk menegakkan agamanya serta memperkuat
tiang
penyanggahnya tanpa perduli apa yang akan terjadi utnuk
menempuh jalan itu.
7) Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki
individu-individu
maupun kelompok-kelompok serta meraih pahala dan
kemuliaan.
PENERAPAN ATAU NILAI AQIDAH DALAM
KEHIDUPAN
A. Nilai Aqidah dalam Kehidupan
Aqidah dapat mengendalikan perasaan seseorang yang kemudian membuat pemilik
perasaan-perasaan itu memiliki pertimbangan penuh dalam melakukan tindakan-
tindakannya. Sehingga apa yang kita lakukan adalah perbuatan yang berdasarkan
pada kaidah bahwa Allah melihat dan mengamati kita di mana saja dan kapan saja.
Hal ini akan membuat kita tidak akan terdorong oleh luapan-luapan perasaan atau
tindakan yang melampaui batas-batas ketentuan Allah. Salah satunya tercermin
dengan bersikap bijaksana dalam berperilaku dan interaksi sosialnya.
Tanpa aqidah, masyarakat akan berubah menjadi masyarakat Jahiliyah yang
diwarnai oleh kekacauan dimana-mana, masyarakat tersebut akan diliputi oleh
perasaan ketakutan dan kecemasan di berbagai penjuru, karena masyarakatnya
menjadi berprilaku liar dan buas. Yang ada di benak mereka hanyalah perbuatan
buruk yang menghancurkan.
Adapun aqidah yang seharusnya tegak pada masyarakat Islam yaitu aqidah Laa
ilaaha illallah Muhammadan Rasuulullah.Makna dari ungkapan tersebut adalah
bahwa masyarakat Islam benar-benar memuliakan dan menghargai aqidah itu dan
juga berusaha untuk memperkuat aqidah tersebut didalam akal maupun hati.
B. Penerapan Aqidah dalam Kehidupan
1. Aqidah dalam individu
Implementasi aqidah dalam individu berupa perwujudan enam rukun iman
dalam kehidupan manusia.
Contoh : Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
2. Aqidah dalam keluarga
Aqidah dalam berkeluarga mengajarkan kita untuk saling menghormati dan
saling menyayangi sesuai dengan ajaran islam.
Contoh : Shalat berjamaah yang dipimpin oleh ayah, dan berdoa sebelum
melakukan sesuatu.
3. Aqidah dalam kehidupan bermasyarakat
Aqidah sangat penting dalam hidup bermasyarakat karena dapat menjaga
hubungan dengan manusia lain. Hal ini bisa diwujudkan dengan berbagai cara,
antara lain dengan saling menghargai satu sama lain .
Contoh : Tolong menolong, toleransi, musyawarah, bersikap adil, menyadari
bahwa derajat manusia itu sama di depan Allah SWT dan pembedanya adalah
nilai ketakwaannya.
4. Aqidah dalam kehidupan bernegara
Setelah tercipta aqidah suatu masyarakat, maka akan muncul kehidupan
bernegara yang lebih baik dengan masyarakatnya yang baik pada negara
itu sendiri. Tak perlu lagi menjual tenaga rakyat ke negara lain karena
rakyatnya sudah memiliki SDM yang tinggi berkat penerapan aqidah yang
benar. Apabila hal ini terlaksana dengan baik, maka negara tersebut akan
memperoleh kehidupan yang baik pula dan semua warganya akan hidup
layak dan sejahtera.
5. Aqidah dalam pemerintahan
Implementasi aqidah yang terakhir adalah implementasi aqidah terhadap
pemerintahan yang dapat membuahkan hasil yang bagus untuk rakyat
dan negaranya. Contohnya saat menyelesaikan sebuah masalah
pemerintahan.Dalam menyelesaikan masalah pemerintahan, semuanya
disandarkan pada ketetapan Al-quran dan hadist. Apabila permasalahan
tersebut tidak memiliki penyelesaian yang pasti dalam Al-quran dan
hadist, maka akan dibuat keputusan bersama yang berasaskan kedua
sumber ajaran tersebut. Segala keputusan yang didasarkan pada Al-
Quran dan Hadist adalah benar dan diridhoi Allah. Dengan begitu,
nantinya akan dihasilkan suatu kehidupan berbangsa dan bernegara yang
insyaallah juga akan diridhoi Allah SWT.
PENGARUH AKIDAH DALAM
KEHIDUPAN
A. Menuntun dan mengembangkan dasar ketuhanan yang dimiliki manusia sejak lahir.
B. Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa
C. Memberikan pedoman hidup yang pasti
D. Aqidah islam sebagai keyakinan akan membentuk perilaku bahkan mempengaruhi kehidupan
seorang muslim. Abu a'la Almaududi menyebutkan pengaruh aqidah tauhid sebagai berikut :
Menjauhkan manusia dari pandangan yang sempit dan picik
Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu harga diri
Menumbuhkan sifat rendah hati dan khidmat
Membentuk manusia menjadi jujur dan adil
Menghilangkan sifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap persoalan dan situasi
Membentuk pendirian yang teguh, kesabaran, ketabahan dan optimisme
Menanamkan sifat kesatria, semangat dan berani ; tidak gentar menghadapi resiko, bahkan
tidak takut kepada maut
Menciptakan sikap hidup damai dan ridha
Membentuk manusia menjadi patuh, taat dan disiplin menjalankan peraturan ilahi
NILAI AQIDAH DALAM PENGEMBANGAN
SENI BUDAYA, FILSAFAT, DAN IPTEK
Keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan akhlak dapat dilakukan
dengan menganalogikan dinul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik. Ini
merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu
kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman
diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya ajaran
Islam, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan.Dahan dan
cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu
seperti seni budaya, filsafat, dan Iptek yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman
dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah
diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasikan sehingga
menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang
secara ilmiah. Dalam kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu
bidang kajian.Karena seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut
sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tapi tidak memperdalam
disebut generalis.Dengan keterbatasan kemampuan manusia, maka sangat
jarang ditemukan orang yang menguasai beberapa ilmu secara mendalam.
Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut
pandang budaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya
sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun
pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan
netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak netral
lagi karena memiliki potensi yang merusak dan potensi kekuasaan,
disitulah letak perbedaan antara ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan
kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa
dampak negatif berupa ketimpang-ketimpangan dalam kehidupan
manusia dan lingkungan.Netralitas teknologi dapat digunakan untuk
yang memanfaatkan yang sebesar-besarnya bagi kehidupan
manusia atau digunakan untuk menghancurkan manusia itu
sendiri.Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan
segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa seseorang
kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang menjadi
bagian dari budaya manusia, karena seni itu diidentik dengan
keindahan.
TANTANGAN AQIDAH DALAM
ERA MODERN
1. Pendekatan Diri Kepada Allah SWT.
2. Menyebarkan tashawur yang benar tentang Islam.
3. Menempuh aktifitas yang sistimatis dan terfokus.
4. Menutup aurat
DAMPAK PENYIMPANGAN
AKIDAH
Biasanya penyimpangan itu disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya :
1. Tidak menguasainya pemahaman aqidah yang benar karena kurangnya
pengertian dan perhatian. Akibatnya berpaling dan tidak jarang menyalahi
bahkan menentang aqidah yang benar.
2. Fanatik kepada peninggalan adat dan keturunan. Karena itu dia
menolak aqidah yang benar.
3. Taklid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yang dihormati tanpa
melalui seleksi yang tepat sesuai dengan argumen A!-Quran dan Sunnah.
Sehingga apabila tokoh panutannya sesat, maka ia ikut tersesat.
4. Berlebihan (ekstrim) dalam mencintai dan mengangkat para wali dan
orang sholeh yang sudah meninggal dunia, sehingga menempatkan
mereka setara dengan Tuhan, atau dapat berbuat seperti perbuatan
Tuhan. Hal itu karena menganggap mereka sebagai penengah antara dia
dengan Allah. Kuburan-kuburan mereka dijadikan tempat meminta,
bernadzar dan berbagai ibadah yang seharusnya hanya ditujukan kepada
Allah.
5. Lengah dan acuh tak acuh dalam mengkaji ajara Islam
disebabkan silau terhadap peradaban Barat yang materialistik itu.
Tak jarang mengagungkan para pemikir dan ilmuwan Barat serta
hasil teknologi yang telah dicapainya sekaligus menerima tingkah
laku dan kebudayaan mereka.
6. Pendidikan di dalam rumah tangga, banyak yang tidak berdasar
ajaran Islam, sehingga anak tumbuh tidak mengenal aqidah Islam.
7. Peranan pendidikan resmi tidak memberikan porsi yang cukup
dalam pembinaan keagamaan seseorang.
Daftar Pustaka

http://arif.staf.akademitelkom.ac.id/index.php/2015/12/14/tugas-ma
takuliah-agama-islam
/
http://
doktermuslimyonirazer.blogspot.co.id/2012/09/akidah-study-islam.h
tml

http://annaba-center.com/kajian/pengaruh-akidah-dalam-kehidupan
https://rumaysho.com/2778-3-prinsip-akidah-seorang-muslim.html
http://wahdah.or.id/tujuan-akidah-islam-aqidah-8/

Anda mungkin juga menyukai