Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf
Disusun Oleh:
FAKULTAS SYARI’AH
2024
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan puja dan puji 2asyar kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan inayah dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Cara membentuk Akhlak Terpuji dalam Islam” Tidak lupa
sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung nabi
Muhammad SAW yang mana akan memberikan syafaatnya kepada kita dihari kiamat
kelak. Tak lupa saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadan temanteman yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini baik berupa formil maupun non-formil.
Oleh sebab itu, penulis meminta kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun apabila menemukan ketidaksesuaian antara materi ini dengan materi yang
berlaku guna memperbaiki penulisan penulis selanjutnya. Semoga dengan adanya
makalah ini dapat membantu khalayak ramai dalam pembuatan makalah yang baik dan
benar. Amiin ya robbal a’lamin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak merupakan ajaran pokok agama islam. Akhlak yang baik akan
menghasilkan suatu kebaikan seseorang di hari kiamat. Islam menginginkan suatu
masyarakat yang berakhlak mulia. Akhlak yang mulia ibaratkan sebuah pondasi,
karena di samping akan membawa kebahagiaan bagi individu, juga sekaligus
membawa kebahagiaan bagi masyarakat pada umumnya. Dalam artian bahwa akhlak
utama yang ada pada diri seseorang, tujuanya untuk mendapatkan kebahagiaan di
dunia dan akhirat. Fakta sosial membuktikan, orang yang berakhlak mulia akan
disukai masyarakat, kesulitan dan penderitaannya akan disukai masyarakat untuk
dibantu dipecahkan, walau mereka tidak mengharapkannya.
Perkembangan modernisasi dan globalisasi ini telah memberikan pengaruh
positif dalam kehidupan manusia dengan memberikan suatu kemudahan akses
informasi dan memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi
modernisasi dan globalisasi juga memberikan dampak negatif dalam perkembangan
psikis maupun sosial karena dengan ditandainya sikap memberikan ukuran pencapaian
materi sebagai tujuan utama dalam kehidupan (materialisme) dan sikap lebih
mementingkan kehidupan diri sendiri dibandingkan orang lain (individualisme).
Kepribadian individualisme pada diri seseorang seringkali berawal dari pola
rutinitas individual sehingga beberapa orang yang memiliki kepribadian
individualisme seringkali muncul sikap acuh tak acuh (apatis) terhadap lingkungan
masyarakat sekitar bahkan kebahagian maupun musibah yang dialami tetangga tidak
terlalu perhatian untuk peduli.
Fenomena tersebut seringkali muncul pada masyarakat perkotaan dengan
rutinitas kerja yang tinggi dan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Menurut
Tamami Hag mengatakan bahwa tidak sedikit orang tampaknya hidup sejahtera dan
bahagia, kepribadiannya menarik, sosialitasnya baik tetapi sebenarnya jiwanya
gersang karena dia tidak beragama atau setidaknya kurang taat beragama, hal inilah
bentuk kesehatan mental semu.
Begitu pentingnya akhlak terhadap segala aspek kehidupan manusia itu
menunjukkan betapa besarnya peran tauhid dalam mengarahkan seluruh aspek
4
kehidupan manusia. Oleh karena itu, akhlak perlu ditanamkan sedini mungkin,
sehingga akhlak akan seutuhnya menyatu pada kepribadian dan menjadi pedoman
dalam kehidupan manusia.
Pemahaman spiritual dan akhlak yang kuat ditunjukkan dengan rasa
ketauhidan yang mendalam dengan bukti keyakinan atas keesaan Allah dan
memandang semua yang ada dari sudut pandang keberadaanNya. Rasa ketauhidan
inilah yang kemudian terbentuk menjadi keimanan yang kuat. Iman dalam Islam
merupakan unsur utama dan pokok dalam keberagamaan seorang muslim, karena
Iman akan menjadi landasan dan akar bagi unsur-unsur keberagamaannya yang lain,
yaitu ibadah dan akhlak.
Dengan demikian, melalui keimanan yang kuat diharapkan dapat
menghantarkan manusia untuk mampu menjalani kehidupan dengan sebaikbaiknya
melalui landasan syariat Islam menuju pada kepribadian yang sempurna.
B. Rumusan Masalah
a. Cara membentuk akhlak terpuji dalam islam
b. Tujuan pembentukan akhlak
C. Tujuan
a. Mengetahui cara membentuk akhlak terpuji dalam islam
b. Mengetahui tujuan pembentukan akhlak
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Aboebakar Aceh, Pendidikan Sufi Sebuah Karya Mendidik Akhlak Manusia Karya Filosof
Islam di Indonesia, (Solo: CV. Ramadhani, 1991, cet. 3, hlm. 12
6
semua ini dapat tercipta kestabilan masyarakat dan kesinambungan hidup umat
manusia.
4. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau mengajak orang
lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.2 dan berjuang fii
sabilillah demi tegaknya agama Islam.
5. Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang mau merasa bangga dengan
persaudaraannya sesama muslim dan selalu memberikan hak-hak persaudaraan
tersebut, mencintai dan membenci hanya karena Allah, dan sedikitpun tidak kecut
oleh celaan orang hasad selama dia berada di jalan yang benar.
6. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bahwa dia adalah bagian
dari seluruh umat Islam yang berasal dari daerah, suku, dan bahasa. Atau insan
yang siap melaksanakan kewajiban yang harus ia penuhi demi seluruh umat Islam
selama dia mampu.
7. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bangga dengan loyalitasnya
kepada agama Islam dan berusaha sekuat tenaga demi tegaknya panji-panji Islam
di muka bumi. Atau insan yang rela mengorbankan harta, kedudukan, waktu, dan
jiwanya demi tegaknya syari’at Islam.
2
Imam Abi Hasan dalam Tafsir Nawawi, bahwa amar ma’ruf adalah memerintahkan yang baik
dengan tauhid dan mengikuti syari’at nabi Muhammad SAW. (Imam Abi Hasan , Tafsir Nawawi, (tt.p:
Nur Asya’), Juz 1, hlm. 113)