Anda di halaman 1dari 3

1.

Ciri ayam parent stock yang berpotensi produksi tinggi

Ciri-ciri yang sedang berproduksi tinggi dapat dilihat juga dari tulang pelvis,
pigmentasi, kondisi abdomen, tulang pelvis dan tulang sternum.

1. Tulang Pelvis

Kecepatan produksi juga bisa dilihat dari kehalusan dan kelenturan kulit dan
ketipisan dan keelastisan tulang pelvis. Lemak subkutan akan terpakai selama
produksi, sehingga ayam yang sdang produksi tinggi akan terasa halus, lunak dan
fleksibel abdomennya. Tulang pelvis akan terasa tipis, seperti pita dan elastis sedang
yang tidak berproduksi akan tebal, tumpul, kaku dan keras.

2. Pigmentasi.

Pada beberapa bangsa ayam akan memperlihatkan pigmen kuning pada


lemak sub kutan, shank dan earlobe yang jelas. Pigmen ini cenderung memudar
bersamaan dengan peningkatan produksi telurnya. Keberadaan pigmen apada ayam
dan telur mempunyai hubungan langsung dengan keberadaan pigmen carotinoid
yang disebut xantophil dalam ransum. Pada masa bertelur semua pigmen yang
diterima dari makanan dialihkan ke ovarium unutk pembentukan kuning telur.
Pigmen pada bagian tubuh secara bertahap menghilang dan ini tidak tergantikan
selama individu tersebut bertelur secara kontinue.

 Bagian vent kehilangan pigmen secara cepat dari warna kuning menjadi
putih atau pink.
 Eye ring kehilangan pigmen lebih lambat dari vent
 setelah ini baru bagian earlobes. Bila earlobe warnanya putih berarti ayam
telah bertelur secara kontinue pada periode yang lebih panjang.
 Selanjutnya warna yang menghilang adalah bagian paruh. Paruh memutih
apabila ayam telah bertelur 4-6 minggu.
 Shank merupakan bagian yang paling akhir kehilangan warna. Shank yang
pucat menunjukan ayam telah berproduksi kontinue selama 15-20 minggu.
Bila ayam berhenti bertelur, pigmen muncul kembali di daerah-daerah
yang pigmennya hilang. Ayam yang telah berhenti bertelur selama 2-3 minggu
akan terlihat ujung paruh masih pucat sedangkan dasarnya berwarna kuning.

2. Ciri-ciri ayam perent yang produksi telur rendah dapat meliputi:


 Umur: Ayam yang sudah cukup tua mungkin memiliki produksi telur yang
lebih rendah. Biasanya, produksi telur mencapai puncaknya pada usia muda
dan kemudian berkurang seiring bertambahnya usia.
 Stres: Ayam yang mengalami stres, baik akibat lingkungan yang tidak sesuai,
predator, atau gangguan lainnya, dapat mengalami penurunan produksi telur.
 Gizi: Kekurangan nutrisi atau makanan yang tidak seimbang dapat
mempengaruhi produksi telur. Pastikan ayam Anda mendapatkan makanan
berkualitas dan gizi yang cukup.
 Kesehatan: Penyakit, infeksi, atau masalah kesehatan lainnya dapat
mengurangi produksi telur ayam.
 Genetik: Beberapa galur atau ras ayam mungkin memiliki produksi telur
yang lebih rendah dibandingkan yang lain.
 Musim: Produksi telur ayam juga dapat dipengaruhi oleh musim. Biasanya,
produksi telur cenderung lebih tinggi selama musim semi dan musim panas.
 Penanganan yang buruk: Perlakukan ayam Anda dengan baik, berikan
mereka ruang yang cukup, dan pastikan mereka terlindung dari cuaca
ekstrem.
3. Ciri-ciri ayam parent stock yang tidak berproduksi meliputi:
 Usia yang Tua : Ayam parent stock yang sudah mencapai usia lanjut cenderung
memiliki produksi telur yang menurun secara alami.
 Stres Kronis: Stres yang berkelanjutan, seperti lingkungan yang tidak stabil,
tekanan sosial, atau gangguan konstan, dapat menghambat produksi telur.
 Kesehatan yang Buruk : Ayam parent stock yang menderita penyakit, infeksi,
atau gangguan kesehatan lainnya mungkin tidak mampu menghasilkan telur
dengan baik.
 Genetika yang Lemah : Beberapa galur atau individu ayam mungkin memiliki
genetika yang kurang menguntungkan dalam hal produksi telur.
 Nutrisi yang Tidak Memadai : Pemberian makanan yang tidak seimbang atau
kekurangan nutrisi dapat mengganggu kemampuan ayam untuk bertelur.
 Kondisi Lingkungan yang Buruk: Suhu, kelembaban, ventilasi, dan kondisi
lingkungan lainnya yang tidak sesuai dapat mempengaruhi produksi telur.
 Pencahayaan yang Tidak Tepat : Pencahayaan yang tidak memadai atau
pengaturan pencahayaan yang tidak sesuai dapat memengaruhi siklus reproduksi
ayam.
 Stok Jantan yang Tidak Efisien : Ayam parent stock memerlukan pasangan
jantan yang efisien dalam pembiakan. Jika jantan tidak mampu membuahi telur
dengan baik, produksi telur akan terganggu.
 Masalah Manajemen Ternak : Kesalahan dalam manajemen ternak, seperti
penanganan yang buruk, kepadatan yang terlalu tinggi, atau perubahan yang
tiba-tiba dalam lingkungan, dapat memengaruhi produksi telur

Anda mungkin juga menyukai