LP Nifas Dan Menyusui
LP Nifas Dan Menyusui
Oleh :
SITI MUAFIFAH
2202218014
2023
I
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
SITI MUAFIFAH
2202218014
Menyetujui,
Mengetahui,
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat serta Hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan tugas Individu Universitas
Muhammadiyah Kudus.
2. Ibu Fella Dwi P, Amd.Keb selaku pembimbing lahan di ruang Poli RSU
Kumala Siwi Kudus.
Siti Muafifah
III
DAFTAR ISI
LAPORAN PENDAHULUAN..............................................................................................I
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................II
KATA PENGANTAR..........................................................................................................III
DAFTAR ISI......................................................................................................................IV
BAB I..................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................5
A. Latar Belakang.........................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...................................................................................................6
C. Tujuan......................................................................................................................7
A. Nifas.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................17
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyusui adalah dasar kehidupan menurut menteri kesehatan nila
Farid Moeloek pada puncak peringatan pekan ASI sedunia di indonesia
yang telah digelar sejak pertama bulan agustus 2018 pada peringatan kali
ini. Organisasi kesehatan Dunia (WHO) mengambil tema“Breastfeeding
Foundation Of Life“ sebagai bentuk keperhatinan atas rendahnya angka
pemberian ASI ekslusif pada bayi. Menyusui merupakan suatu cara yang
tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Selain itu mempunyai
pengaruh biologis serta kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu
danbayi. Zat-zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu
melindungi bayi terhadap penyakit. Akan tetapi, menyusui tidak selamanya
dapat berjalan dengan normal, tidak sedikit ibu-ibu mengeluh seperti
adanya pembengkakan payudara akibat penumpukan ASI, karena
pengeluaran ASI tidak lancar atau pengisapan oleh bayi . Pembengkakan
ini akan mengakibatkan rasa nyeri pada ibu bahkan tidak jarang ibu merasa
demam, oleh karena itu para ibu dianjurkan untuk melakukan perawatan
payudara agar tidak terjadi komplikasi seperti bendungan ASI dan puting
susu lecet (Heryani, 2012: 58 ).
V
sangat kecil jika mengingat pentingnya peran ASI bagi kehidupan anak
(Depkes RI, 2017).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan “Bagaimana
memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny. S umur 29 Tahun P1A0
Post SC hari ke 7 dengan Putting susu lecet Di Ruang Poli RSU Kumala
Siwi Kudus ”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk melaksanakan manajemen asuhan kebidanan pada ibu nifas
dengan putting susu lecet di Ruang Poli RSU Kumala Siwi Kudus
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengumpulan data pada ibu nifas dengan
Putting susu lecet
b. Mampu merumuskan interpretasi data pada ibu nifas dengan Putting
susu lecet
c. Mampu mengidentifikasi diagnosa potensial pada Ibu nifas dengan
Putting susu lecet
d. Mampu melaksanakan antisipasi penanganan segera dan
kolaborasi pada ibu nifas dengan Putting susu lecet
VIII
e. Mampu menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan pada ibu
nifas dengan putting susu lecet
f. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan sesuai rencana tindakan
ibu nifas dengan putting susu lecet
g. Mampu mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan pada
ibu nifas dengan putting susu lecet
h. Mampu mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang
telah diberikan pada ibu nifas dengan putting susu lecet.
IX
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Masa Nifas
XI
d. Pemberian ASI awal.
e. Mengajarkan cara
mempererat hubungan
antara ibu dan bayi baru
lahir.
g. pertolongan persalinan,
maka bidan harus menjaga
ibu dan bayi untuk 2 jam
pertama setelah kelahiran
atau sampai keadaan ibu
dan bayi baru lahir dalam
keadaan baik.
XII
cukup makan cairan dan
istirahat
b. memberikan konseling KB
secara dini.
XIII
Involusio uteri Tinggi fundus Berat Uterus Diameter
uteri uterus
XIV
4) Serviks
a) Suhu Tubuh
b) Nadi Denyut
c) Tekanan Darah
XVI
6) Rasa sakit, merah atau bengkak dibagian betis dan
kaki
11) Tidak bisa buang air besar selama tiga hari atau
rasa sakit waktu buang air kecil.
Masalah yang sering terjadi pada ibu nifas adalah puting susu
lecet sehingga bayi tidak menyusu sampai ke areola Bayi yang
menyusu hanya pada puting, maka bayi akan mendapatkan ASI
sedikit karena gusi bayi tidak menekan pada daerah sinus
laktiferus. Hal ini dapat menyebabkan nyeri atau lecet pada puting
ibu . Puting susu yang lecet juga disebabkan oleh moniliasis
(infeksi yang disebabkan oleh monilia yang disebut candida) pada
mulut bayi yang menular pada puting susu, iritasi akibat
membersihkan puting dengan sabun, lotion, krim, alkohol, bayi
dengan tali lidah pendek (frenulum lingue) sehingga sulit
menghisap sampai areola dan hanya sampai puting dan cara
menghentikan menyusu kurang hati-hati. Kebanyakan puting susu
nyeri atau lecet disebabkan oleh kesalahan dalam teknik
menyusui (Kristiyansari, 2011).
XIX
Umumnya menyusui akan menyakitkan kadang-kadang
mengeluarkan darah. Puting susu lecet dapat disebabkan oleh
posisi menyeusui yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh
trush (candidat) atau dermatitis (Walyani, 2015).
3. Tanda gejala
2) Berkilat
3) Kadang gatal
4. Penanganan
XXI
5) Olesi puting susu degan ASI akhir (hind milk), jangan sekali-
kali memberikan obat lain, seperti cream, salep, dan lain-
lain.
5. Pencegahaan
XXII
1) Tidak membersihkan puting dengan sabun, alkohol, krim,
atau zat-zat lainya.
XXIII
(Nursalam, 2014) Nama, umur, agama, suku/bangsa,
pendidikan, pekerjaan, alamat.
XXIV
b) Data subjektif Pasien dengan puting susu lecet
mengeluh nyeri pada puting susu dan kulit
mengelupas bahkan mengeluarkan darah
(Ambarwati dan Wulandari, 2014)
a. Data objektif
b. Masalah
c Kebutuhan
XXV
Dalam langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau
diagnosa potensial berdasarkan rangkaian masalah atau
diagnosa yang sekarang hanya merupakan antisipasi,
pencegahan bila memungkinkan, menunggu sambil
waspada, dan bersiap-siap bila benar terjadi dan penting
melakukan asuhan yang aman (Varney, 2010).
5) Langkah V : Intervensi
XXVI
dilaksanakan degan efektif karena klien diharapkan juga
akan melaksanakan rencana tersebut (Varney, 2010).
6) Langkah VI : Implementasi
b. Data perkembangan
XXVII
identifikasi (diagnosa atau masalah, antisipasi diagnosa
atau masalah, perlunya tindakan segera oleh bidan atau
dokter, konsultasi atau kolaborasi dan rujukan sebagai
langkah II,III,IV Varney).
XXVIII
DAFTAR PUSTAKA
XXIX
XXX
XXXI
XXXII