Anda di halaman 1dari 11

MODERNISME ISLAM

Dalam Perspektif
Nurcholish Madjid
"TINJAUAN SELINTAS TENTANG MODERNISME ISLAM”
- Khazanah Intelektual Islam Karya Nurcholish Madjid

Oleh : Yudistira Ananda Setiadi


Apologetik dan Penjelasan Sejarah Pembaruan dalam Islam
Kemunduran Islam Pembaruan dalam pemahaman Islam
bukan hal yang baru dalam sejarah Islam.
Banyak tulisan pada masa itu berusaha Bahkan Nabi Muhammad sendiri
m e n j e l a s k a n m e n g a pa u m a t I s l a m m e ngisy a ra tk a n a da ny a pe m ba r u a n
dianggap "mundur" sementara Barat dalam agama. Contoh pembaruan yang
"maju". Ini seringkali dilakukan dalam signifikan adalah gerakan Wahabi yang
konteks apologetik , mencoba dipimpin oleh Syeikh Muhammad ibn
menunjukkan bahwa Islam sebagai Abdul Wahhab di Jazirah Arabia pada
agama tidak salah, tetapi mungkin ada abad ke-18.
kesalahan dalam cara pemahaman dan
p r a kt i k a g a m a i n i d i te r a p k a n o l e h
pemeluknya. Sejarah Pembaruan dalam Islam

Pengaruh al-Afghani dan Argumentasi tentang Pandangan dramatis tentang


ke m u n d u r a n u m a t I s l a m s e r i n g k a l i
Muhammad Abduh Pembaruan dan Perlunya muncul karena dibandingkan dengan
perkembangan Barat. Namun, penting
Pembaruan untuk memahami bahwa umat Islam
Modernisme Islam muncul sebagai memiliki sejarah kemajuan dan
respons terhadap tekanan yang keunggulan sendiri sebelum pengaruh
ditimbulkan oleh peradaban Barat yang Pemikiran yang berkembang adalah
modernitas Barat.
sedang berkembang pada saat itu. bahwa pembaruan dalam pemahaman
Pengaruh penting dalam perkembangan dan praktik agama Islam perlu dilakukan.
ini adalah tokoh seperti Jamal al-Din al- Misalnya, Muhammad Abduh
Afghani dan Muhammad Abduh. Mereka mengatakan bahwa Islam tertutup oleh
memotivasi intelektual Muslim untuk kaum Muslim sendiri, dan hal ini
mengemukakan pemikiran modern menjadi salah satu kunci pemikiran
mereka. kaum modernis.
Penghadapan antara Zaman Agraria dan Zaman Teknik
Ke m u n d u r a n u m a t I s l a m pa d a a ba d ke - 1 9 d i h a d a p k a n pa d a
penghadapan antara Zaman Agraria dan Zaman Teknik. Keunggulan
Barat bukan hanya dalam hal geografi atau budaya tetapi juga dalam
peralihan fundamental dari Agraria ke Teknik.

Modernisme Islam sebagai Bagian dari Tantangan Abad Modern


Masuk dan berpartisipasi dalam Abad Modern bukanlah pilihan,
melainkan suatu keharusan sejarah. Modernisme Islam adalah salah
satu upaya untuk memahami dan merespons tantangan yang dihadapi
dunia Islam dalam menghadapi modernitas.
Kemodernan sebagai Fenomena Universal
Kemodernan bukan monopoli suatu kelompok manusia tertentu.
Kemungkinan untuk mengejar dan menyertainya ada untuk semua
tempat dan kelompok manusia. Contoh Jepang sebagai bangsa bukan-
Barat yang berhasil mengadopsi modernitas.
Modernisme dan Islam
Modernisme dalam Islam tidak seharusnya terasa asing, karena banyak
nilai-nilai kemanusiaan modern dapat ditemukan dalam tradisi
keruhanian Islam. Kemodernan dan pembaruan dalam Islam bisa
sejalan jika pemahaman yang lebih baik tentang warisan kultural Islam
dilakukan.
Dilema Moral Modernitas
Modernisme menciptakan dilema moral, yaitu perjuangan antara
pemenuhan tuntutan individual dan kewajiban sosial. Menemukan
keseimbangan antara kebebasan pribadi dan tanggung jawab sosial
menjadi tantangan bagi masyarakat modern.
Pengaruh Agama Islam pada Modernisme
Beberapa elemen kemajuan modern di bidang moralitas sebenarnya
telah ada dalam Islam, seperti dalam prinsip-prinsip Syariat Islam.
Bagian penting dari modernisme adalah mengeksploitasi potensi yang
telah ada dalam agama Islam untuk memajukan aspek kemanusiaan.

Pengaruh Positif dan Negatif Modernitas


Sementara modernitas membawa kemajuan dalam banyak hal, ada juga
aspek materialistik yang harus diwaspadai. Keberhasilan dalam
mengadopsi modernitas harus diimbangi dengan pemahaman yang
baik tentang nilai-nilai kemanusiaan dan etika.
Perubahan dan Ketidaktetapan
• Modernisme selalu mencari perubahan yang terlembagakan, mengakui
bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan. Penyelesaian dilema
sosial dan moral adalah bagian penting dari upaya pembaruan dalam
masyarakat modern.

Keterbatasan dalam Pengembangan Kerohanian


• Meskipun modernisme menghasilkan banyak perkembangan dalam
i l m u p e n g e t a h u a n , te k n o l o g i , d a n e ko n o m i , ke m a j u a n d a l a m
pengembangan kerohanian dan keagamaan tidak selalu setara.

Pengaruh Abad Modern pada Kerohanian


• Perkembangan modernisme menghadirkan tantangan serius terhadap
p e m a h a m a n d a n p r a kt i k a g a m a . M o d e r n i s m e I s l a m m e n c o ba
menemukan solusi untuk memadukan nilai-nilai agama dengan
tuntutan modernitas.

Pemikiran tentang Kemajuan Keruhanian dalam Islam


• Marshall Hodgson mengemukakan bahwa kemajuan keruhanian dalam
Islam adalah salah satu kunci untuk meraih kemajuan sejati dalam
masyarakat modern. Nilai-nilai Islam yang bersifat egalitarian dan ilmiah
dapat menjadi landasan untuk modernisme yang lebih komprehensif.
Tradisi Agung Islam dan Modernisme
Hodgson menganggap bahwa tradisi agung Islam sejalan dengan
modernisme dalam beberapa aspek. Islam memiliki elemen-elemen
yang mendukung modernisme, terutama dalam aspek kemanusiaan
dan keilmuan.

Dilema dalam Kemajuan Kerohanian


Meskipun modernisme menawarkan solusi bagi dilema moral,
kerohanian, dan sosial, ada juga potensi untuk mengorbankan nilai-
nilai etika dan moral dalam pengejaran kemajuan

Harapan Terhadap Umat Islam


harapan bahwa umat Islam dapat berpartisipasi dalam Abad Modern
dengan memberikan kontribusi positif. Hal ini sejalan dengan visi
pujangga filosof Muhammad Iqbal.

Argumen untuk Responsi dan Partisipasi Umat Islam


Responsi dan partisipasi umat Islam dalam Abad Modern harus berasal
dari dalam dinamika Islam itu sendiri, bukan hanya sebagai tanggapan
terhadap tekanan dari luar.
Pentingnya Dialog
Bahwa dialog dalam umat Islam dan antara umat Islam dengan
kelompok lain sangat ditekankan Dialog dianggap sebagai unsur
penting dalam sejarah intelektual Islam.

Keraguan terhadap Modernisme


Beberapa tokoh, seperti Maryam Jameelah dan Hamid Algar, yang
merupakan konvertit Muslim dari Barat, mengecam pemikiran modernis
Islam seperti al-Afghani dan Muhammad Abduh. Mereka menuduh
bahwa pemikiran modernis ini mungkin terlalu mempromosikan aspek-
aspek sosial dan politik Islam daripada aspek-aspek kerohanian.

Tantangan Terhadap Sistem Taklid


Beberapa pemikir modernis, termasuk al-Afghani dan Abduh,
mengajukan tantangan terhadap sistem taklid dalam Islam. Namun, ini
juga menjadi subjek kritik dari beberapa pihak.

Peran Tradisi dan Taklid


Bahwa tradisi dan taklid dalam perkembangan peradaban manusia
memiliki peranan penting. Hal ini menunjukkan bahwa pemikiran
modernis tidak boleh sepenuhnya menolak aspek-aspek tradisional
dalam Islam.
Kreativitas dalam Tradisi
• Pemikiran modernis juga mencoba mendorong kreativitas dalam tradisi
Islam, dengan menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan aspek-
aspek positif dari modernisme.

Kebebasan Berijtihad
• pentingnya berijtihad dalam Islam, meskipun dengan kesadaran bahwa
ijtihad bukanlah tanpa kesalahan. Konsep ini berkaitan dengan
tanggung jawab individu untuk berusaha memahami dan
menginterpretasikan ajaran agama.

Pemahaman tentang Kesalahan


• Bahwa kesalahan dalam berijtihad adalah bagian dari kemanusiaan,
tetapi upaya untuk berijtihad harus tetap diteruskan.
KESIMPULAN
Runtuyan Sejarah modernisme Islam adalah narasi panjang yang
mencerminkan upaya umat Islam untuk menjawab tantangan yang
ditimbulkan oleh Abad Modern.
1. Awal Abad ke-19: Modernisme Islam dimulai sebagai reaksi terhadap
kemunduran politik dan sosial dunia Islam pada abad ke-19. Tokoh
seperti Jamal al-Din al-Afghani muncul sebagai pemikir yang
memperjuangkan perubahan dalam upaya mengembalikan kejayaan
Islam.
2. Re f o r m a s i Po l i t i k : To ko h m o d e r n i s s e p e r t i a l - A f g h a n i d a n
Muhammad Abduh memperjuangkan reformasi politik dan sosial di
negara-negara Muslim. Mereka menekankan perlunya persatuan
umat Islam dan penolakan terhadap kolonialisme.
3. Rasionalisme dan Pendidikan: Modernisme Islam menyoroti
pentingnya rasionalisme dan pendidikan dalam agama. Muhammad
Abduh menganjurkan pemahaman agama yang berbasis akal sehat
dan penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern.
4. Pe n a f s i r a n A l - Q u r ' a n : B e b e r a pa p e mi k i r m o d e r n i s , s e p e r t i
Muhammad Abduh dan Rashid Rida, mendorong untuk menafsirkan
Al-Qur'an secara kontekstual dan mengaitkannya dengan masalah-
masalah zaman modern.
5. Perempuan dan Pendidikan: Modernisme Islam juga memengaruhi
pandangan terhadap perempuan dan pendidikan. Tokoh seperti
Qasim Amin menekankan pentingnya pendidikan perempuan dan
kesetaraan gender.
KESIMPULAN
6. Konversi dari Barat: Beberapa individu Barat yang memeluk Islam,
seperti Maryam Jameelah, membawa pandangan kritis terhadap
pemikiran modernis Islam. Mereka berpendapat bahwa modernisme
terlalu sekular dan mengabaikan aspek-aspek kerohanian.
7. Kontroversi dan Kritik: Modernisme Islam juga mendapatkan kritik
dari sejumlah ulama dan kelompok konser vatif yang
menganggapnya sebagai ancaman terhadap tradisi Islam. Kritik ini
sering mencakup isu taklid dan tradisi.
8. Ijtihad dan Kesalahan: Prinsip ijtihad, atau upaya penafsiran agama,
diakui sebagai penting dalam modernisme Islam. Meskipun
kesalahan diizinkan dalam ijtihad, itu tetap penting untuk menjalani
proses kreatif dan intelektual.
9. Peran Dialog: Dialog di antara umat Islam sendiri dan dengan
kelompok lain diakui sebagai unsur penting dalam modernisme
Islam. Hal ini mencerminkan usaha untuk mencari kesepahaman dan
menanggapi perubahan zaman.
10. Harmonisasi Nilai Tradisional dan Modern: Modernisme Islam
berusaha mencapai keseimbangan antara nilai-nilai tradisional Islam
dan tuntutan zaman modern. Ini mencerminkan upaya untuk
mempertahankan identitas agama sambil merespons perubahan
sosial dan teknologi.
KESIMPULAN
Sejarah modernisme Islam adalah perjalanan
intelektual yang kompleks dan terus berkembang.
Meskipun terdapat berbagai pandangan dan kritik
terhadapnya, modernisme Islam tetap menjadi
upaya untuk memahami, menginterpretasikan, dan
memper tahankan Islam dalam konteks zaman
modern.

Anda mungkin juga menyukai