Anda di halaman 1dari 2

NASKAH

1. Maresek : Calon pengantin perempuan mendatangi calon laki-laki untuk


melihat cocok atau tidaknya calon laki-laki di lihat oleh pihak perempuan,
pihak perempuan pun membawa buah tangan yang memiliki symbol sopan
santun.

Sepuh dari pihak perempuan mendatangi kediaman keluarga laki - laki


dan membawa buah tangan untuk diberikan kepada keluarga laki laki.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Mohon Ijin Uda dan terimakasih banyak atas penyambutanya saya disini
mewakili dari pihak perempuan untuk maresek, nah mendengar dari anak
kami bahwa hubungan antara mereka sudah terjalin dan kedepan kemungkinan
dari kami pihak perempuan akan kembali datang untuk melaksanakan prosesi
Manimang dan Batimbang Tando, Bagaimana nih dari pihak laki laki
barangkali sudah siap jikalau kedepan kami dari pihak perempuan kembali
lagi kesini dan melaksanakan prosesi Manimang dan Batimbang Tando untuk
saling tukar buah tangan sebagai simbol daripada kesopanan?

Sepuh dari Pihak laki - laki menjawab :


Kami mewakili anak kami tentu merasa senang jikalau Uda merasa cocok
jikalau anak kita masing - masing akan di nikahkan, silahkan jikalau kedepan
Uda dan sekeluarga ingin berkunjung lagi ke kediaman kami untuk
melaksanakan prosesi Manimang dan Batimbang Tando, akan kami sambut
dengan baik.

Sepuh dari Pihak Perempuan Menanggapi :


Alhamdulilah terimakasih banyak atas penyambutannya yang sangat baik Uda,
kalau begitu saya mewakili dari pihak perempuan merasa senang dan mohon
ijin pamit dan insyaa allah kedepan kami akan berkunjung lagi kesini bersama
dengan keluarga seluruhnya untuk melaksanakan prosesi Manimang dan
Batimbang Tando.

Sepuh dari pihak perempuan lekas pulang lagi kerumah dan


menginformasikannya ke keluarga.

2. Manimang dan Batimbang Tando : bila calon laki laki sudah cocok dan di
pilih oleh calon perempuan akan melakukan batimbang tando ( bertukar
symbol ) sebagai pengikat perjanjian dan tidak bisa diputuskan secara sepihak ,
tanda yang diberikan oleh para calon yaitu seperti, keris, kain adat, benda-
benda lain yang bersejarah.

Dikarenakan Pihak dari perempuan sudah merasa cocok maka kemudian


seluruh keluarga dari perempuan lekas berkumpul dan beranjak pergi
bersama ke kediaman laki laki sembari membawa buah tangan sebagai
simbol dari kesopanan yang nanti akan di tukarkan tidak secara sepihak
dengan keluarga laki - laki.
Ketika sudah sampai di kediaman laki laki, lekas seperti biasa etika
bertamu dipakai, dan keluarga laki laki mempersilahkan untuk duduk.

Sepuh dari pihak Perempuan :


Assalamualaikum wr wb.
Mohon ijin uda kami sekeluarga kembali lagi kesini untuk memenuhi
kesepakatan kita waktu lalu mengenai akan dilaksanakannya Prosesi
Manimang dan Batimbang Tando. Sebelum itu kami membawa buah tangan
dari pihak perempuan sebagai simbol kesopanan, apakah bisa diterima buah
tangan dari kami uda ?

Sepuh dari pihak laki laki menjawab :


Sebagaimana yang telah kita bicarakan jauh jauh hari, tentu kami sangat
menyambut betul atas kedatangan uda sekeluarga, dan insyaa allah buah
tangan nya bisa kami terima.

Sepuh dari pihak perempuan :


Alhamdulillah terimaksih banyak uda, ini mari kita saling tukar buah tangan
terlebih dahulu, silahkan.

Pada langkah ini antar keluarga yang diwakili oleh ibu dari masing -
masing keluarga untuk saling bertukar buah tangan sebagai simbolisasi
dari kesopanan dan memegang teguh adat minang.

3. Mahanta sirih : Proses Calon pengantin perempuan meminta doa kepada


orangtuanya

Setelah prosesi manimang dan batimbang tando usai dilaksanakan maka


kemudian dilanjut ke prosesi Mahanta Sirih, lantas Sepuh dari keluarga
Perempuan memberikan arahan kepada orang tua dari masing - masing
keluarga untuk berjejer agar masing masing anak yang akan dinikahkan
dapat meminta doa restu kepada orang tua.

Lekas para calon pengantin meminta doa ke masing masing orang tua
dari keluarga perempuan dan keluarga laki - laki.

4. Babako-Babaki : dimana para orangtua membantu dengan biaya


semampunya untuk proses pernikahan anaknya, seperti membantu dalam hal
penjemputan calon

Setelah Prosesi Mahanta sirih usai dilaksanakan maka masing masing


keluarga yang diwakili para sepuh dari masing - masing keluarga untuk
bermusayawarah membicarakan pembiyayaan untuk prosesi pernikahan
agar masing - masing terjalin rasa dan hubungan saling membantu dan
bekerja sama dalam menanggapi persoalan - persoalan apapun.

Anda mungkin juga menyukai