Narsum Balai Kalsel 18 Mei 2017
Narsum Balai Kalsel 18 Mei 2017
INFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN
1
TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI
2
KONDISI MAKRO EKONOMI NASIONAL
DAN KONDISI INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI
3
KONTRIBUSI TRANSPORTASI TERHADAP PDB NASIONAL DAN
DAYA SAING INFASTRUKTUR TRANSPORTASI INDONESIA
Kontribusi
Pertumbuhan Transportasi dan Pertumbuhan PDB (%) Transportasi terhadap
PDB (%) Tahun 2016 :
5,18%
7,26 7,66 7,66
5,02 4,79 5,00
Rank 62
Rank 60
Sumber : BPS 2016 diolah
Target Kinerja Pariwisata Peringkat LPI disusun berdasarkan skor dari kinerja masing-masing negara. Skor
Prognosa kinerja tertinggi adalah 5 yang dihitung berdasarkan 6 komponen, yaitu: (1)
Indikator 2015 2016 Custom; (2) Infrastructure; (3) International Shipments; (4) Logistics quality and
2016
Indeks Daya Saing Pariwisata
competence; (5) Tracking and tracing; dan (6) Timeliness.
#50 n.a. n.a. Logistics Performance Index (LPI) Indonesia Tahun 2016 berada pada peringkat
(WEF)
63 dari 160 negara, turun 10 tingkat dibandingkan tahun 2014. Posisi Indonesia
Mikro
Jumlah Wisatawan
Mancanegara (Juta Orang)
10 12 12 berada di bawah Singapura (5), Thailand (45), Malaysia (32).
Jumlah Wisatawan Nusantara Sektor transportasi berkonstribusi untuk mencapai target kinerja pariwisata
255 260 263 melalui penyediaan konektifitas ke destinasi pariwisata
(Juta Orang)
5
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019
RENCANA STRATEGIS KEMENHUB 2015-2019
6
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019
7
FOKUS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019
8
TARGET PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019
Pembangunan BRT di 34 kota dengan Pengembangan 100 Pelabuhan Non
pengadaan 3.170 bus Komersial
Pembangunan angkutan massal Pengerukan alur pelayaran/kolam
cepat di kawasan kota metropolitan pelabuhan pada 65 lokasi
Pembangunan/ pengembangan Pembangunan 103 Kapal Perintis
Terminal Penumpang Tipe A pada 41 Terlayaninya 193 lintas angkutan laut
lokasi perintis
Penerapan teknologi ATCS di seluruh Penyelenggaraan Rute Angkutan Laut
ibu kota provinsi Tetap Dan Teratur untuk Mendukung Tol
Laut pada 13 rute
Pembangunan Pelabuhan Penyelesaian dan Pembangunan Kapal
Penyeberangan di 65 lokasi Negara Kenavigasian 41 Unit
Pembangunan/ pengembangan Penyelesaian dan Pembangunan Kapal
dermaga sungai dan danau di 120 Patroli 282 Unit
lokasi
Pengadaan kapal penyeberangan Pembangunan 15 Bandara baru
(terutama perintis) sebanyak 50 unit Pengembangan Bandara untuk
pelayanan Kargo Udara di 9 Lokasi
Pembangunan Jalur sepanjang KA Pembangunan/ pengembangan
3.258 km’sp di Jawa, Sumatera, bandara di 100 lokasi
Sulawesi, Kalimantan dan Papua Pembangunan/ pengembangan terminal
Penyelenggaraan kereta api perintis penumpang di 26 bandara
pada 10 lintas
10
KERANGKA PIKIR RENCANA PEMBANGUNAN TRANSPORTASI
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
11
PENGELOMPOKAN PROSES PERENCANAAN
UU 22 Tahun Amanah UU :
2009 1. Rencana Induk Jaringan LLAJ, termasuk terminal (Pasal 14 dan 37);
2. Rencana Umum Jaringan Trayek (Pasal 145);
3. Rencana Umum Keselamatan LLAJ (Pasal 203)
B. PERKERETAAPIAN
UU 23 Tahun Amanah UU :
2007 1. Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Pasal 7) – Permenhub No. PM.43
Tahun 2011
2. Rencana Induk Perkeretaapian Provinsi
C. TRANSPORTASI LAUT
UU 17 Tahun Amanah UU :
2008 1. Tatanan Kepelabuhanan Nasional (Pasal 67 ayat 1);
2. Rencana Induk Pelabuhan Nasional (Pasal 71 ayat 4) - Kepmenhub
No. KP 414/2013 sebagaimana telah diubah dengan Kepmenhub
No. KP 725/2014
3. Pencana Induk Pelabuhan (Pasal 73)
13
AMANAH UNDANG-UNDANG
SEKTOR TRANSPORTASI…2
D. TRANSPORTASI UDARA
UU 1 Tahun Amanah UU :
2009 1. Tatanan Kebandarudaraan Nasional (Pasal 193)- Permenhub No.
PM.69 Tahun 2013
2. Rencana Induk Nasional Bandar Udara (Pasal 199)
3. Rencan Induk Bandar Udara (Pasal 202)
E. TRANSPORTASI MULTIMODA
14
RENCANA UMUM PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN
(SESUAI KM 31 TAHUN 2006)
RENCANA INDUK
6. Rencana Umum Pengembangan SDM Perhubungan
4. Pasca
2. Desain Konstruksi
• Studi Kelayakan • Lahan
• Rencana Induk
(Master Plan) • Rencana • Evaluasi
• Survey, Investigasi,
• Studi Amdal dan Rancangan Kerja dan Hasil/Manfaat
Dasar Syarat-syarat Proyek
• Rancangan Rinci (RKS)
(Detailed
Design/Engineering
1. Pra Design) 3.
Desain Konstruksi
Penyelesaian Dokumen Perencanaan pendukung pembangunan sesuai dengan surat Bappenas nomor: 0256/M.PPN/09/2015 Tanggal 4
September 2015 harus diselesaikan paling lambat 1-2 tahun sebelum konstruksi
16
PROSEDUR DAN TATA KELOLA PENGUSULAN PROGRAM
KERJA PADA TINGKAT PEMDA DAN KEMENTERIAN
UU No. 25/2004 : Sistem Perencanaan Perpres No. 60 Tahun 2015 Tentang RKP
Pembangunan Nasional Tahun 2016
18
PROSEDUR PENGUSULAN PADA KEGIATAN
PEMBAHASAN TERPADU PENYUSUNAN PAGU KEBUTUHAN
(Pasal 7-12)
19
PROSEDUR PADA PENYUSUNAN PAGU INDIKATIF
(Pasal 13-15)
20
PENYUSUNAN DAN PENELITIAN PAGU ANGGARAN
(Pasal 16-18)
21
PENYUSUNAN DAN PENELITIAN ALOKASI ANGGARAN
(Pasal 20-21)
22
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2018
RANCANGAN TEMA RKP 2018
DUKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN UNTUK PEMBANGUNAN PRIORITAS
NASIONAL DAN PROGRAM PRIORITAS 2018
23
RANCANGAN TEMA RKP 2018
Peningkatan Kualitas Money Follow Program dan bersifat Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial
RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019
PRIORITAS
PROGRAM PRIORITAS
NASIONAL
PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN
DUNIA USAHA DAN
PARIWISATA
INFRASTRUKTUR,
KONEKTIVITAS, DAN
KEMARITIMAN
PEMBANGUNAN
WILAYAH
25
FOKUS & PRIORITAS PROGRAM/KEGIATAN
PEMBANGUNAN SEKTOR PERHUBUNGAN TAHUN 2018
PENINGKATAN KESELAMATAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS :
KEAMANAN TRANSPORTASI :
Rp. 48,76 Triliun ( 47,77 %)
Rp. 18,09 Triliun (17,72%)
• Pembangunan dan Pengembangan Terminal dan
• Pembangunan Faskes LLAJ dan Jembatan Pelabuhan SDP
Timbang
• Pembangunan dan Pengembangan Fasilitas
• Pembangunan SBNP Pelabuhan Laut
• Pembangunan Kapal Negara (Kapal Patroli & • Pembangunan dan Pengembangan Bandara
Kapal Navigasi)
• Pembangunan dan Pengembangan Jaringan KA
• Pembangunan dan penyediaan fasilitas
keselamatan penerbangan (fasilitas keamanan, • Pengembangan Infrstruktur Perhubungan di
fasilitas pendaratan visual dan Pagar Pengaman) Wilayah Tertinggal, Terluar dan Perbatasan
Negara.
• Pembangunan SINTELIS KA
• Pembangunan Kapal, Pengadaan Bus
• Pengerukan Alur dan Break water FOKUS & • Pembangunan Kampus Diklat Beserta
PRIORITAS
PROGRAM/
Kelengkapannya.
KEGIATAN
PEMBANGUNAN
PERHUBUNGAN
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN : TATA KELOLA & REGULASI
Rp. 11,40 Triliun (11,18 %) (Rp. 102,06 T) (DUKUNGAN MANAJEMEN) :
Rp. 23,81 Triliun (23,33%)
• Rehabilitasi Terminal, Pelabuhan Penyeberangan,
Pelabuhan Laut, Bandara serta Kampus Diklat • Belanja Operasional (Gaji, Tunjangan, Operasional
• Subsidi Pelayanan Perintis (LLAJ, Penyeberangan, Lainya)
Angkutan Laut, Angkutan Udara dan KA) • Penyusunan, Pemenuhan Dokumen Perencanaan
• Integrasi Sistem Teknologi Informasi dan Dan Dokumen Lingkungan Hidup Program
Komunikasi (TIK) di Pusdatin Strategis Perhubungan, Serta Peraturan
• Pengembangan dan Pembangunan Sistem Perundang-undangan
Perizinan Secara On Line • Litbang dan Kegiatan Pengawasan Internal
• Penyusunan Pedoman dan SOP • Penataan Organisasi
• Peningkatan Kualitas SDM Perhubungan • Komunikasi dan Kehumasan
26
SKEMA PEMBIAYAAN INFRASTUKTUR PERHUBUNGAN
KEBUTUHAN PENDANAAN SEKTOR PERHUBUNGAN
PENETAPAN SKEMA PEMBIAYAAN BERDASARKAN HASIL STUDI KELAYAKAN
ALTERNATIF PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN
27
SKEMA PEMBIAYAAN INFRASTUKTUR
TRANSPORTASI
Kebutuhan
pendanaan sektor
SOLUSI
transportasi
Perubahan Paradigma
Peran Pemerintah,
Swasta, BUMN
Penetapan skema
pembiayaan
berdasarkan hasil studi
kelayakan
28
PEMBIAYAAN INVESTASI
NON-ANGGARAN PEMERINTAH (PINA)
29
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta
Telp. +62 21 3811308, 3505006
Fax. +62 21 3522338