Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN ANAK

“LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM ”

DOSEN Ns. ZULHARMASWITA, Sp.Kep.An

DI SUSUN

KELAS IIA

SOFIANI SAFITRI (193210231)

POLTEKKES KEMENKES PADANG

PRODI D III KEPERAWATAN SOLOK

TAHUN 2020/2021
PERTANYAAN :

1. Apakah imunisasi tetap diberikan atau ditunda?


2. Aman?
3. Bagaimana prosedur?
4. Apakah imunisasi bisa mencegah COVID?

Dampak COVID -19 pada layanan imunisasi

a. WHO
a) Maret-april : 53% dari 126 negara layanan imunisasi terganggu (berhenti sebagian
maupun total)
b) 80 juta anak dibawah 1 tahun di 68 negara akan terancam tidak mendapat
imunisasi rutin tepat.
b. Pengalaman epidemic EBOLA (2014-2015) -> Pelayanan kesehatan termasuk imunisasi
terganggu -> outbreak measles, malaria, HIV/AIDS.
c. Survei cepat oleh UNICEF dan kemenkes
d. Responden : 5329 vaksinator dan coordinator
e. 34 provinsi, 388 / 540 (72%) kota dan kabupaten
Hasil : 83,8 % layanan imunisasi terganggu
1. Puskesmas 32% berhenti total, 68% sebagian
2. Posyandu 64% berhenti total, 36% sebagian
f. 59% responden takut memberikan layanan imunisasi

Surat edaran kemenkes tentang imunisasi selama covid-19

1) Imunisasi diupayakan lengkap dan sesuai jadwal


2) Mengikuti kebijakan pemerintah daerah : pola transmisi, epidemiologi p3di, system
pelayanan kesehatan (SDM, logistic)
3) Dilaksanakan di posyandu, puskesmas, pelayanan kesehatan dengan
mempertimbangkan physical distance
4) Apabila pshycal distance sulit dilakukan maka penundaan vaksinasi dapat ditolerir,
namun menerapkan defaulter tracking – follow up, catch up imunisasi segera setelah
memungkinkan
5) Kegiatan pencatatan dan pelaporan
6) Kegiatan surveillance P3DI selama masa pandemic harus dioptimalkan.

Saran dan himbauan IDAI

A. Imunisasi tidak boleh ditunda, selesai sebelum lewat usia 2 bulan : imunisasi
HBO dan OPV saat lahir
B. DPT/HepB-Hib(pentavalent)
a) Penta-1 harus diberikan sebelum 3 bulan
b) Penta-2 interval maksimal 8 minggu
c) Penta-3 sebelum usia 6 bulan
C. MR tidak boleh ditunda, maksimal usia 1 tahun
D. Imunisasi ulangan prioritas sampai umur 18-24 bulan

Pelayanan imunisasi saat COVID-19

a. Prnsip : aman untuk petugas, bayi, komunitas


b. Pisahkan dengan pelayanan anak sakit
c. Orangtua/pengantar menggunakan masker
d. Anak dibawah 2 tahun tidak direkomendasikan menggunakan masker
e. Triage :
 Screening demam >37.5 C
 Anamnesis demam, batuk, nyeri, dan tenggorokan
 Kontak dengan konfirmasi COVID, dari daerah transmisi local

Phsycal distancing

 Dengan perjanjian
 Tidak menumpuk, satu pengantar
 Anak diusahakan tidak pegang pegang lingkungan
 Ruang cukup besar, terbuka/sirkulasi yang baik
 Jarak 1 sd 2 meter
 Sediakan cuci tangan/hand sanitizer
 Setelah vaksinasi tunggu 30 menit
 Edukasi
a. Manfaatkan vaksi, tidak meningkatkan resiko covid dan kemungkinan KIPI dan
tatalaksna
b. Promosikan tentang pencegahan COVID-19
c. Edukasi tanda, gejala COVID

Petugas kesehatan yang memberikan imunisasi

a. Tidak dalam keadaan sakit


b. Direkomendasikan imunisasi influenza
c. Petugas yang sudah menangani COVID-19 sebaiknya tidak melakukan pelayanan
imunisasi
d. > 65 tahun, atau yang punya komorbid(sebaiknya tidak praktek).

Pencegahan dan pengendalian infeksi

 APD yang sesuai


 Cuci tangan 6 langkah dan 5 waktu
 Ruangan dengan ventilsi baik, desinfektan alat
 Tidak re capping, pengelolaan limbah

Prinsip vaksinasi

a. Vaksinasi sesuai jadwal


b. Mengurangi jumlah kunjungan
 Berikan vaksinasi kombinasi
 Suntikan ganda
c. Vaksin kombinasi maupun pemberian suntikan ganda
 Efektif dan aman
 Mengurangi trauma
 Mempercepat perlindungan anak
 Suntikan ganda, berikan pada paha/lengan beda, atau minimal 2,5 cm

Persiapan pemberian vaksin

a. Baca nama vaksin : jangan tertukar


b. Teliti kondisi vaksin :
 Kadaluwarsa (vaksin dan pelarut)
 Warna vaksin (OPV)
 Indicator VVM
c. Alat suntik : sekali pakai
d. Larutkan dengan pelarut yang disediakan
e. Ambil vaksin segera sebelum disuntikkan
f. Tidak boleh mengambil vaksin dari 2 vial supaya genap dosisnya.

Cara mengurangi rasa sakit

 Disusui
 Dipegang/digendong oleh orangtua/pengasuh
 Anak yang lebih besar dialihkan perhatiannya
 Berikan suntikan secara cepat, tidak perlu aspirasi
 Untuk suntikan ganda mulai yang tidak sakit
 Bila ada vaksin oral berikan oral dulu baru suntikan
 Sangat direkomendasikan vaksin2 untuk mencegah pneumonia : DPT,Hib,MR, PCV,
Influensa

Rekomendasi who

a. Bayi baru lahir yang bugar harus diberikan imunisasi Hep B

Bayi baru lahir dari ibu COVID positif:

 Tidak menunda pemotongan tali pusat


 Tidak IMD
 Bila bayi stabil segera dimandikan

Bila status Hep B ibu positif :

a. Bila bayi bugar : vit k, hep B, hBiG dalam 24 jam


b. Bila bayi tidak bugar : tunda pemberian hep b, berikan vit k, HbIG
VAKSINASI PASIEN COVID-19 Confirmasi atau PDP

 Tunda sampai sebuh


 14 hari setelah gejala hilang (bila px CT PCR tidak memungkinkan.

Pasien kontak covid-19: tunda sampai selesai isolasi mandiri, bila tidak ada gejala berikan
vaksin.

Kesimpulan :

A. Untuk melindungi anak dan mencegah KLB, anak terutama dibawah 18 bulan tetap
diberikan imunisasi sesuai jadwal dengan memperhatikan prinsip phsycal distance
B. Berikan vaksin kombinasi atau pemberian beberapa vaksin secara bersamaan
C. Perlu komunikasi dan edukasi yang jelas pada orang tua dan masyarakat.

Praktikum imunisasi BCG usia 1 bulan

Tujuan : untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit bcg seperti batuk batuk

Prosedur :

Vaksin container (tempat penyimpanan vaksin).

1. Pasang perlak pengalas


2. Cuci tangan menggunakan hand scrub
3. Pasang handscoen
4. Ambil vaksin DTP
5. Ambil isi vaksin menggunakan spuit
6. Ganti midle
7. Desinfektan menggunakan air hangat
8. memberikan suntik dilengan sebelah kanan anak
9. Penyuntikan dilakukan dengan sudut 15 derajat.
10. Lakukan aspirasi dan masukkan secara perlahan
11. Buang spuit ke safety box
12. Lakukan plester
13. Lepas handscoen
14. Cuci tangan
15. Rapikan alat

Apabila timbul kemerahan setelah 2 minggu merupakan reaksi dari pemberian imunisasi BCG
tersebut. Dan menandakan tepat mengenai area pemberian vaksin.

PRAKTIKUM IMUNISASI DTP (pada usia 2 bulan, 3 bulan).

Tujuan : memberikan kekebalan pada penyakit DTP seperti batuk2, meningitis.

Hanya dilakukan satu kali suntikan didaerah paha. Ibu bisa berada disamping anak untuk
membantu menenangkan anak saat penyuntikan.

Prosedur :

1. Pasang perlak pengalas


2. Cuci tangan menggunakan hand scrub
3. Pasang handscoen
4. Cek expaired vaksin
5. Vaksin 0.5 ml.
6. apabila kemasukan udara, lebih baik one hand bisa ditarik terlebih dahulu.
7. Swab desinfektan menggunakan air hangat.
8. Cara penyuntikan yaitu dengan sudut 90 derajat dan janngan lupa diaspirasi.
9. Dan masukkan secara perlahan
10. Buang spuit ke safety box
11. Lakukan plester
12. Lepas handscoen
13. Cuci tangan
14. Rapikan alat

Nanti setiba dirumah sebaiknya digendong, apabila merasa panas.

Apabila lebih dari 37.5 c segera diberikan obat.


PRAKTIKUM IMUNISASI CAMPAK
Dilakukan pada saat usia 9 bulan. Dengan dosis 0.5 ml. diberikan dengan subcutan sudut 45
derajat dengan spuit 1 cc. diarea lengan anak.

Tujuan : untuk memberikan kekebalan kepada anak terhadap penaykit campak yaitu merah2 dan
panas tinggi.

Prosedur :

1. Pasang perlak pengalas


2. Cuci tangan menggunakan hand scrub
3. Pasang handscoen
4. Ambil vaksin campak
5. Ambil isi vaksin menggunakan spuit
6. Ganti midle
7. Desinfektan menggunakan air hangat
8. Pada saat penyuntikan pastikan bokong selalu melihat keatas
9. Lakukan penyuntikan dengan sudut 45 derajat
10. Buang spuik ke safety box
11. Lakukan plester
12. Lepas handscoen
13. Cuci tangan
14. Rapikan alat

Beri obat turun panas, jika suhu anak lebih dari 37.5 c.

Memberikan vaksin polio

Tindakan : Pencet diplastik sebanyak 2 tetes ke dalam oral anak.

Anda mungkin juga menyukai