Anda di halaman 1dari 429
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN UTARA, Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional, diperlukan —perencanaan — pembangunan yang berkeadilan dan demokratis yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan; b. bahwa sebagai daerah otonom baru, _Provinsi Kalimantan Utara. memerlukan _perencanaan pembangunan jangka panjang daerah untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun guna pelaksanaan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat, serta mendukung perencanaan pembangunan nasional; c. bahwa sesuai Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah; d. bahwa berdasarkan —_pertimbangan _sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah — Provinsi Kalimantan Utara tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2005-2025; Mengingat 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); as 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pernbangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan —Peraturan —Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 229, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5362); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang 23 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 11, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 14. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517) Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA dan GUBERNUR KALIMANTAN UTARA MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2005-2025 BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1, Daerah adalah Provinsi Kalimantan Utara. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 10. 11. 12, 13. 14, 15. 16. Kepala Daerah adalah Gubernur Kalimantan Utara. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, yang selanjutnya disingkat RPJP Nasional, adalah dokumen _ perencanaan pembangunan Nasional yang memuat visi, misi dan arah pembangunan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Utara, yang selanjutnya disingkat RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara, adalah dokumen perencanaan pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Utara yang memuat visi, misi dan arah pembangunan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Utara, yang selanjutnya disingkat RPJM Daerah Provinsi Kalimantan Utara, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Utara yang memuat penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, dengan berpedoman pada RPJP Daerah. Rencana Kerja Pembangunan Daerah, yang selanjutnya disebut RKPD, adalah dokumen perencanaan Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat Renstra SKPD, adalah dokumen — perencanaan pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat Renja SKPD, adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan. Arah kebijakan adalah pedoman dan gambaran dari pelaksanaan hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan bidang, urusan pemerintahan daerah yang dapat terukur. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Indikator pencapaian adalah alat ukur berupa statistik yang dapat menunjukkan perbandingan, kecenderungan atau perkembangan. (1) (2) (1) (2) () (3) BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara memuat visi, misi, dan arah pembangunan jangka panjang daerah. RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara disusun sesuai dengan kondisi umum, karakteristik, dan potensi daerah dan mengacu pada RPUP Nasional Tahun 2005-2025. BAB IIL SISTEMATIKA Pasal 3 Sistematika RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara disusun dengan sistematika sebagai berikut: BABI PENDAHULUAN BAB Il_ GAMBARAN UMUM KONDISI PROVINSI KALIMANTAN UTARA BAB II ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV VISI DAN MISI DAERAH BAB V_SASARAN POKOK DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH BAB VI KAIDAH PELAKSANAAN RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini BABIV KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN DAERAH Pasal 4 Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan untuk menghindarkan kekosongan rencana pembangunan daerah, Kepala Daerah yang sedang memerintah pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk tahun pertama pemerintahan Kepala Daerah berikutnya. Penyusunan RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD Provinsi, dan mengacu pada RPJMN untuk keselaran program dan kegiatan pembangunan daerah provinsi dengan pembangunan nasional. RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pedoman untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun pertama periode Pemerintahan Kepala Daerah berikutnya. a) (2) () (2) (3) (4) Pasal 5 RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara merupakan acuan dalam penyusunan RPJP Daerah kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalimantan Utara, dengan memperhatikan RPJP Nasional. RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM Daerah Provinsi Kalimantan Utara dan acuan RPJM Daerah kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalimantan Utara, dengan memperhatikan RPJM Nasional BABV PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 6 Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan _ evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara Kepala Bappeda provinsi melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Dalam hal evaluasi dari hasil pemantauan dan supervisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditemukan adanya ketidaksesuaian/penyimpangan, Kepala_ Bappeda _provinsi melakukan tindakan perbaikan/penyempurnaan. Kepala Bappeda provinsi_melaporkan hasil pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah kepada Gubernur. Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah, Pasal 7 Pemerintah Daerah memberikan sosialisasi kepada calon Kepala Daerah dalam proses pemilihan Kepala Daerah untuk menjamin RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara menjadi acuan dalam penyusunan Visi dan Misi calon Kepala Daerah BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8 RPJM kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalimantan Utara yang telah ada masih tetap berlaku dan wajib disesuaikan dengan RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara paling lambat 6 (enam) bulan terhitung sejak peraturan daerah ini diundangkan. BAB VII PENUTUP Pasal 9 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Ager setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Ditetapkan di Tanjung Selor pada tanggal 29 Maret 2016 GUBERNUR KALIMANTAN UTARA, ttd IRIANTO LAMBRIE Diundangkan di Tanjung Selor pada tanggal 30 Maret 2016 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA, ttd Drs. H. BADRUN, M.Si Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Daerah i ‘alimantan Utara Kepala Biro fan Organisasi ‘SUHARTO. NIP 19561022 197904 1 001 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2016 NOMOR 1 NOREG PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA:1,1/2016 7 SALINAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2005-2025 I. UMUM RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara adalah dokumen perencanaan pembangunan berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun, yang memuat rumusan visi, misi dan arah pembangunan daerah yang mencerminkan tujuan (cita-cita) pembangunan yang hendak dicapai oleh Provinsi Kalimantan Utara dan strategi untuk mencapainya. RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Utara disusun dengan mengacu kepada RPJP Nasional. Dalam pelaksanaannya, RPJP Daerah 2005-2025 dibagi menjadi empat tahapan pembangunan, tiap tahapannya dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah. Pentahapan rencana pembangunan daerah disusun dalam masing-masing periode RPJM Daerah sesuai dengan visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih. RPJM Daerah memuat strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program Kepala Daerah serta kerangka ekonomi yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh, RPJM Daerah dijabarkan ke dalam rencana tahunan berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat prioritas pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro, serta program Satuan Kerja Perangkat Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi_ Kalimantan Utara yang _pelaksanaan pemerintahannya dimulai pada tanggal 22 April 2013, maka perencanaan pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara periode Tahun 2013 = 2014 mengacu pada RPJMD Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, selanjutnya perencanaan pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015 mengacu pada RPJMN sampai terpilihnya Kepala Daerah Kalimantan Utara defenitif. Sehingga penyusunan RPJPD ini menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD sampai dengan Tahun 2025. Sesuai dengan penjelasan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005- 2025, maka jangka waktu RPJP Daerah mengikuti jangka waktu RPJP Nasional, yaitu Tahun 2005-2025. Namun, periodisasi RPJM Daerah dapat tidak mengikuti periodisasi RPJM Nasional. I. PASAL DEMI PASAL. Pasal | Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2016 NOMOR 1 Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Daerah Provinsj,Kalimantan Utara Kepala Biro H fan Organisasi SALINAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR | TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2005-2025, BABI PENDAHULUAN 44. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pemibangunan Nasional (SPPN). RPUPD merupakan dokumen perencenaan pembangunan daerah untuk periode 20 tahun yang memuat visi, mis, dan arah Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Mengacu pada RPJP Nasional maka RPJPO provins! dan kabupaten/kota mempunyai rentang waktu dari tahun 2005-2025. Demikian pula untuk Provins Kalimantan Utara sesuai dengan amaneh UU No. 23 Tahun 2074 tentang Pemerintahan Daerah yang dengan ‘memperhatican UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Provinsi Kalimantan Utara mempunyai Kewalban untuk menyusun RPJPD ‘sebagai pedoman pembangunan jangka panjang, Provins| Kalimantan Utara terbentuk tanggal 17 Nopember 2012 berdasarkan UU No. 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara. Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi yang relatf masin baru ‘yang merupakan pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur. membutuhkan suatu pedoman pembangunan yang memuat seluruh aspek pembangunan yang dituangkan dalam visi, misi dan arah kebijakan. Dengan semakin ccepatnya pengarun yang sangat besar dari pasar global terhadap perkembangan daerah, maka pedoman embangunan Provinsi Kalimantan Utara diharapkan dapat mengakomodasi rencana pembangunan jangka panjang sselama 20 tahun. Seperti yang diamanatkan dalam UU No. 25 Tahun 2004 dan UU No. 17 Tahun 2007, pedoman ‘yang dimaksud adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2006-2028. Sebagai dokumen perencanzan yang berdimensi jangka panjang (20 tahun ke depan), RPJPD merupakan dokumen penting yang akan menjadi acuan penyusunan rencana daerah dengan hirarki dan skala lebih rendah seperti RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPO. 4.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN Landasan hukum penyusunan RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005-2025 adalah sebagai berkut 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 200-2025; Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinst Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 8. _Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal 10, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2040 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lampiran Il). 1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN RPJPD DENGAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH LAINNYA RPJPD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan yang menggambarkan tentang perspektf kebijakan pembangunan yang akan dilakukan selama 20 tahun dan akan saling ‘melengkapi dengan dokumen pefencanaan lainnya. Penyusunan RPJPD harus berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), agar kebjakan dan sasaran pokok dalam RPJPD selaras dengan atau tidak menyimpang dari arah kebjakan RTRW Provinsi Kalimantan Utara. RTRW Provinsi Kalimantan Utara merupaken salah satu | ia IB | orao| ones | tag ta | i 5 asin is ir a Pr. Rat Ua aie] ra Prov! Kalantar Tin larga Tahar 2079 Tabel dan Gambar 2.1.1.A.2 menunjukan bahwa sebagian besar wilayah Provins! Kalimantan Utara memiliki keriringan lereng > 40%, dengan persentase mencapai 80% dari luas wilayah provins! ini, Pegunungan yang berada di bagian barat dan selatan terletak di Kabupaten Malinau. Kondisi topografi Kabupaten Malinau, Nunukan dan Bulungan didominasi oleh kemiringan lereng di atas 40%. Kabupaten Tana Tidung didominasi oleh kemiringan lereng (0-2% dan 2-15%, Wilayah yang relatflandal terietak di pinggiran pantai seperti di Kabupaten Tana Tidung dan Kota Tarakan. BE, S & & eee: ee ee Gambar 21.2 Diagram Persentase Kelas Kemiringan Lereng di Provinsi Kalimantan Utara ‘Sumber Hes Anal, 2014 Hampir setengah (48,33%) dar luas wlayah provins ini bereda di Kelas ketinggian i atas 500 meter datas permukaan laut, hanya 5,88% yang berada di kelas ketinggian 0-7 meter di atas permukaan laut. Perkembangan pembangunan diperkirakan akan mengelompok di wilayah yang memiliki ketinggian relatif lebih landai. Wilayah (a Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 th RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 - 2025 ‘pegunungan di Provinsi Kalimantan Utara dapat dijadikan Kawasan lindung dan recharge area. Tabel di bawah ini ‘menunjukkan lvas wilayah menurut Kelas Ketinggian dari permukaan laut dan kabupatenvkota. Tabel 213 Wo. | Kabupaten Bunga Maina ‘Nunukan Tana Tsing | Tarakan Prov. Kalimantan Uiara 34.000 M 23748 151317 268.487 o 0 Ketrangan Oat Kole Ketan Kota Tartan 100,110 Kabupaten Malinau merupakan wilayah yang sebagian besar (58,47%) wilayahnya berada di Kelas ketinggian 500-1.000 meter di atas permukaan laut, sebaliknya Kabupaten Tana Tidung didominasi (79,82%) dengan kelas ketinggian antara 7-25 meter. Sementara Kota Tarakan mempunyai wilayah dengan Kelas ketinggian di antara 7-25 meter datas permukaan laut (72.41%) dan Kelas ketinggian 0-7 meter di atas permukaan laut (27.59%). ©. Kondisi Klimatologi Kondisi kimatologi Provinsi Kalimantan Utara hampir sama dengan witayah tain di Indonesia yaitu beriim {ropis, terebin letak provins! ini berada di utara litang O°. Suhu udara maksimalterjadi pada bulan Agustus dengan 32,5° C dan minimal terjadi pada bulan Januari yaity 23,5° C. Curah hujan tertinggl terjaci pada bulan November dengan 444 mm, sedangkan paling rendah terjaci pada bulan Februari dengan 209 mm. Hari hujan paling banyak dalam sebulan terjadi di bulan Januari dan Maret dengan 25 hari sedangkan paling rendah terjadi pada Agustus, ‘hanya 19 hari, Rata-rata peryineran matahar di Provinsi Kalimantan Utara selama tahun 2008-2012 cukup fluktuat, rata-rata pada tahun 2012 penyinaran mataharl selama 44 har. Tabel 21.4 Kondisi Klimatologi di Provins f Sahu Udara (C) Ba Rata Rata anwar BB Feouarl 218 Meet 84 ‘Ar 2 Mei 278 un 278i ub “2150 4750 | 2150 [ Agusios 278 3525 | 1900 Seplember_| 2348 | 3230 | 27,60 465 | 7050 ‘Okiober 24065 | 1,00 [27.41 600] 77S November [2438 | 34.48 | 274 3825 | 2200 Dosomber | 2428 | 3185 | 2741 a0] 2125 [gore [2376 [31.68 [2738 waz) 286 zor | 25733160 | 23.40 a7 | 2180 zoi0"_| 7340 |_3270 | 27,70 585 | 7154 moos" | 7285 | 3340 | __ma.14 42.19 | 2058 200s | 2az7 | 3000 | 2773 20 RPJPD Provinst Kalimantan Utara 2005 ~ 2025 D. —_Kondisi Geologi Kondisi geomorfologl atau fsiografi Provinsi Kalimantan Utara meliputi daratan dan lautan. Daratan berada i bagian barat, sedangkan lautan berada di bagian timur hingga Kawasan perairan Ambalat. Bagian barat yang berupa daratan tercermin sebagai pegunungan hingga perbukitan yang merupakan unit geomorfoiogi(bentang alam) struktur baik berupa lipatan maupun patahan, sedangkan bagian timur terekpresikan sebagai dataran hingga pantal atau dikenal sebagai bentang alam aluvial, sedangkan bentang alam laut berada di bagian paling timur wilayah, Litostratigrafi tersusun atas batuan Peleozoikum, Mesozoikum, Kenozoium dan Kwarter. Batuan Paleozoikum, Mesozoktum, Kenozokum dan Kawrter banyak tersingkap di bagian barat Provins! Kalimantan Utara (Kabupaten Nunukan, Kebupaten Malinau, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Bulungen, dan Kota Tarekan). BBatuan Tersier yang belum banyak tersingkap terdapat di kawasan pantal dan di bawah laut (Selat Sulawes!) Batuan Paleozoikum dan Mesozokum berupa batvan metamorfosa sepert sek, pit, marmer, gneiss, dan kwarsit, maupun batuan beku seperti granivdiont, dan batuan sedimen seperti batupapasir, batulanau, batulempung, batugamping yang umumnya telah mengalami diagenesis atau metamorfisme, Batuan Kenozoikum (Tersier) antara lain terdii dari beberapa formasi yang berupa batuan sedimen seperti batupasir, batulanau, batulempung, batubara dan bbatugamping, serta batuan vokkan atau batuan beku seperti granit,rtyoll, tract, diort dan andesit. Batuan sedimen Tersier tersebut terbentuk dalam suatu cekungan yang dikenal sebagai Cekungan Tarakan dan termasuk salah satu ccekungan penghasil minyak dan gas di Kalimantan Utara ‘Struktur geologl berupa lipatan yang beraran barat daya-timur laut berupa antikin dan sinklin serta struktur ppatahan geser dengan arah barat lauttenggara hingga utare-selatan dan sesar nak berarah barat daya-imur laut. ‘Sturktur antikin dan patahan seringkallberfungsi sebagai perangkap minyak dan gas. Perangkap minyak dan gas dapat pula berupa perangkap stratigaf Berdasarkan stratigrafiTersier di Cekungan Tarakan yang terdi dari bermacam batuan sedimen yang dapat berungsi sebagai batuan induk, batuan reservoir, dan batuan penutup, sedangkan Kons! gradient geothermis dan erangkap geoiog| minyak dan gas bumi baik struktur geologi dan stratigraf, maupun terjadinya migrasi minyak dan {gas bumi memenui syarat bagi sistem perminyakan yang ada di Cekungan Tarekan. Dengan demikian Cekungan Tarakan yang termasuk dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara mempunyai potensi minyak dan gas bumi yang sebagian besar masin dalam taraf penyeldikan eksplorasi, dan sebagian Kecil sudah berproduksi seperti di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Bulungan. Dari stratigrafinya, Cekungan Tarakan mempunyal potensi batubara yang melimpah pada formasi batuan sedimen yang berumur Tersier. Penambangan batubara sudah diakukan di Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Bulungan, Selain ity terdapat batuan beku asam hingga batuan beku menengah seperti gait, toll, tract, diorit ddan andesit yang mengindikasikan adanya kegiatan magmatik pada saat Miosen. Adanya Kegiatan magmatik asam hingga_menengah ini dapat menyebabkan terjadinya mineraisasi bijh dalam bentuk senyawa sulfide yang mengandung unsur emas, tembaga, perak, seng, dan timbal sebagai endapan epitermal maupun mesotermal Dampak lain dari Kegiatan magmati ini adalah terjadinya aterasihidrotermal terhadap batuan batuan yang lebih tua sehingga menghasiixan bahan galian seperti Kaolin dan bentonit yang berpotensi sebagai bahan dasar untuk industri keramik. Kondisi stratigraf juga memungkinkan terbentuknya batu gamping dari formasi yang berumur Tersier dan tersingkap di permukaan seperti di Kabupaten Bulungan dalam jumiah yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku semen. Ditemukan juga pasir kwarsa yang merupakan hasil rombakan batuan Tersier balk boauan beku, sedimen, maupun metamort seperti yang terdapat di Kabupaten Nunukan. Pasir kwarsa ini berpotensi sebagai bahan dasar untuk industri kaca atau bahan bangunan yang lan Potensi sumberdaya geologi yang berupa sumberdaya mineral khususnya emas secara informas| tidak resmi terdapat di Kabupaten Nunukan yang diperkirekan mempunyal cadangan cukup besar, namun belum dikelola dengan baik. Penambangan sumberdaya mineral khususrya emas harus memperhatikan masalah lingkungan yang terkait dengan pencemaran unsur unsur berbahaya seperti As dan Hg terhadap ait tanah maupun ait permukaan, Oe Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 1s RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 - 2025 iB 16-25% i 20-40% Mm >10% PROVINS| KALIMANTAN TIMUR, Gambar 2.1.3 eta Kemiringan Lereng Kalimantan Utara Sumter: Hast Anais, 2014 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 1-6 RP/PD Provinsi Kalimantan Utara 2005 - 2025 E. _ Kondisi Hidrologi Kondisi hidrologi wilayah Kalimantan Utara dapat berupa air permukaan dan air bawah permukagan (ait tanah). Air permukaan tercermin sebagai aliran sungai yang teragi menjadi beberapa DAS (daerah aliren sungal), mata air dan air tanah, Terdapat 80 sungai di provinst Kalimantan Utara yang termasuk dalam 6 DAS, DAS yang terluas adalah DAS Kerang-Segendang (36733 Km) Alr permukaan dan air tanah sangat dipengaruni oleh kawasan resapan ai (recharge area) dan kawasan tangkapan air (catchment area). Kawasan resapan air terletak di daerah egunungan dan perbukltan yang terletak di bagian barat, diantaranya terdapat di Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan, sadangkan kawasan tangkapan air terletak di bagian timur yang berupa dataran aluvial dan dataran fluvial. Data curah hujan rata rata per bulan dalam setahun di ima abupatenkota berkisar 200 mm-250 mm (Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malina, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung) hingga 325 mm (Kota Tarekan). Namun perlu diperhatikan di Kabupaten Malinau terjad pPenurunan curah hujan 2003-2012 hingga mencapai 100 mnoulan yang berarti pasokan terhadap air permukaan ddan air bawah tanah berkurang. Tabol 215 CCurah Hujan di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2000-2012 (rata-rata mmftahun) Kabupaten! | — ________Curah Hujan (mm rata-rata per bulan dalam {tahun} Kota 2000_| 2004 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 | 2000 | 2010 | 2011 | 2012 | Biungan —[ BSD | i250 | TSO] 2250 | 690] 2x00 | 6o—0 | as2ad | a0—o | Zar sd | ase | aI Malina t ir {-s9650 | 35975 | azs4z| 17308 —1e590°|~16060| e650 |” 108901 <8 an Nunukan—| 257,00 | 20840 | W772 | 183.30 127.40 | 25020_| 168,70-| 21420.| Z3180-| tee40 | 71240-| 25560 | e270 TanaTidung TO T _| ‘275.40 | 228,17 | 294,75 | 227.42 Taran Soan0| 77420 | 20580 | 77as0 | ez | 32550 | 00 | 28850 | 35350 | 345.0 | 401,10 | ‘amber 1) Kabupaten Bunga Olam Ang 2003-2011 2) KatupatenMalras Olam Angra 20072013, 3) Katupaton Manan Dar Argh 20092013 ‘9 Kabupaten Tana Tidug Dal Agha 2012-2013 5) ke Tarek Dla Arg 200-2013 nine tartan ising tat Gambar 214 Grafik Curah Hujan di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2000-2012 Sumber: Has Anal 2014 ‘Air permukaan yang bersumber pada air sungal dan mata ait merupakan air yang banyak dimantaatkan untuk kepentingan rigas!pertanian, ar minum/rumah tangga dan industi. Produksi PDAM Kabupaten Nunukan dar tahun 2002-2012 terjadi Kecenderungan meningkat dari 771.998 rm pada tahun 2002 dan meningkat menjadi 1.645.741 m® pada tahun, sedangkan jumlah alr yang disalurkan ke pelanggan juga terjadi Kecenderungan meningkat dari 385,179 m? pada tahun 2002 menjadi 1.645.741 m* pada tahun 2012, Dengan demikian kebutuhan air di Kabupaten Nunukan tidak terdapat kelebihan. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor { Tahun 2016 M7 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 - 2025 Tabol 21.6 Produksi PDAM di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2000-2012 (m*) Kabupaten Banyahnye Ar Minum yang Disalurhan MenurutKategorPelanggan f°) ota |" a000 [voor [a0 [200s [zoos [200s [2006 | 2007 | 2008 | 2008 | 2010 | 2077 [Baangan | Tsr6 204 a tsasrd 2ig6 608] 211 510 S01 AOD Zoew ATS | 255-207 | 2658367 | Doe0 | DHHS BAS | 77S 82 [Maina $5725 | A450 | 1608 10H] 1372254 | 1476 127] DOOD fun TrTSTe| CETTE | irae | SORT F388 565 | 66752 | 111m] 30.965 [A775 1 5A C2 Frere t B7.1515 | 71-360] 60.769 [rohan | TOS 7Pe DEY AAA | 65 160 | GHSZTIG | HER OE] TET SHA |B TASTY | TODD ARM] 108582 [6 Tok ese] 968.735 ‘Sinber 1) Rabupaten Bunga Clon Agha 2003-2011 2) Kabupaten Mainau Dlr Arka 20072013. 13) Kabupaten Nan Daim Angi 2003-2013 19) Kabupaten Tana Tug Dalam Argh 20122013 5) Bapped Kota Tarlan 2016 —ebuingan ein me Manan a tonatidung aye Tarakan 1,000,000 | | | 3.000.000 | | ° | SEE LLIESLIL SS - Gambar 2.1.5 — Grafik Produksi PDAM di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2000-2012 Sumber Had Anais 2014 Produksi PDAM Kabupaten Bulungan dari tahun 2000-2010 menunjukkan Kecenderungan yang meningkat dari 1.916.249 m* pada tahun 2000 menjadi 2.758.182 m* pada tahun 2010, sedangkan jumlah air yang disalurkan ke jpelanggan juga menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat dari 1.300.485 m? pada tahun 2002 menjadi 2.284.575 nm? pada tahun 2010. Dengan demikian kebutuhan air di Kabupaten Bulungan masih terdapat kelebihan ‘roduksi PDAM, Produksi POAM Kabupaten Tana Tidung dari tahun 2009 -2012 terjadi kecenderungan peningkatan dari 57.151 m? pada tahun 2009 menjadi 59.052 m* pada tahun 2012, sedangkan jumiah air yang disalurkan ke ‘pelanggan juga cenderung meningkat dari 46.862 m* pada tahun 2008 menjadi 51.852 m* pada tahun 2012, Dengan demikian kebutuhan air di Kabupaten Tana Tidung masih menunjukkan kelebihan produksi PDAM, Produksi PDAM Kabupaten Malinau dari tahun 2006-2012 terjadi Kecenderungan peningkatan dari 997.239 1m? pada tahun 2006 menjadi 2.585.465 m? pada tahun 2012, sedangkan jumlah air yang disalurkan ke pelanggan juga cenderung meningkat dari 257.751m* pada tahun 2006 menjadi 1.339.601 m* pada tahun 2010. Dengan demikian kebutuhan air di Kabupaten Malinau masih terdapat kelebihan produksi PDAM. Selanjutnya, untuk Kota Tarakan diketahui bahwa produksi PDAM Kota Tarakan mengelami fluktuasi dengan kecenderungan meningkat dalam kurun waktu tahun 2000 hingga tahun 2072, Jumiah air yang disalurkan ke pelangga juga mengaiami fluktuasi dengan kecenderungan meningkat pula, yakni 2.427.912 m? pada tahun 2003 menjadi 5.617.663 m* pada tahun 2012. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 1-8 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 - 2025 Tabel 21.7 ‘Banyaknya Polanggan Perusahaan Air Minum di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2000-2012 (Unit) Kabupaten! = ___Banyakrya Polanggan Perusahaan Ai Wino Kota | 2000 | 2004 [2002 [2003 | 2004 |" 2008 2007 | 7008 zit] Balungan 010| 5620 | sast | etea| earl | 4008 ‘5604 | 5891 8508 | 6884 Malina ‘or | tere | 2082 | 2297 275 | 3060 4106 | 4895 Nanako 1812 | 1et0-| ta | 177 25k | 361 4370 | 466 [AT Tana ung 4a [4k ait Tarakan a5 [a7 | ema] eee | ame | Tora | Tee | Tes | TOT yaee6 | _Tase4 | 1678 Suner 1) Kabupaer Bugan Oat nga 20032011 2 Kabupaten Nelnas Daa Agha 20072013 3 Kabpator Miran Dela Argh 20032013 4 Rebate Tera Tidy Ona Agha 20122013 5 Bap Kt Taran 2014 18,000 — a —eBulungan me Mainaw —eNunukan Tanatidung Se Taralan Gambar 2.1.6 Grafik Banyaknya Polanggan Perusahaan Air Minum di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2000-2012 ‘Sambo Has Anal 2014 Tabel 24.8 ‘Banyaknya Air Minum yang Disalurkan Menurut Kategori Pelanggan ai Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2000-2012 (m) Kabupatan Banyaknya Ar Winum yang Disalurkan Werurut Katagor Pelanggan fw) twota [aan —[aoo1 [002 [200s [200d [2005 [2006 | 2007 [2008 | 2000 [2010 | 2011 | 2017 Butungan 730.465 fr467 207 f449.aST | 177.835 115071 | 1743767 | 11 6TH 1 990.105] Pasa 7747030650 | POsr 125] POs IA] DIA STS Wainau 2s77Si| 306052] 827.045] 1018220] reas01| 72875] 1.045.195] 7.11.147 | 1.339607 naka 385.179] 468852 | «70.9 756006 [040.016 | 1.112076 520 68 | 1495973] ToSSTET| TEBTAT Tonar uy 45062] $3608] 77.255] S7456| 51.852 Tarskon [zaaT Siz | SaTaSWS [ase BON [SEMAN HToBOaT [aeaasAe Warsz [Tew-I0 [ose | SOI oss Sumber 1) Kabupaten Sutrgan Dato Aria 20032011 2 abet Mon oar Sp 207-2013 53) Ratpaten Mtn Ola Aga 2005-20 4 Ratan Tana Tikng Data Agha 20722013 8) Beppeda Kata Taal, 2014 a Peraturan Daerah Provins! Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 RPJPD Provinst Kalimantan Utara 2005 ~ 2025 1-9 16,000,000 —— soac00 s00a000 —unnein vias | ono = | mein | 2,000,000 ee TanaTidung eae | FReSEEER ES? Gambar 2.1.7 Grafik Banyaknya Air Minum yang Disalurkan Menurut Kategori Pelanggan «di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2000-2012 ‘Sumber Hei Arak 2014 F.Pemanfaatan Lahan Malingreau (1978) berpendapat penggunaan lahan adalah segala macam campur tangan manusia, baik ‘Secara menetap ataupun berpindah-pindah terhadap suatu Kelompok sumber daya alam dan sumber daya buatan, yang secara keseluruhan disebut lahan dengan tujuan untuk mencukupi Kebutuhan baik material maupun spiritual, ‘ataupun kebutuhan kedua-duanya. Penggunaan Lahan i provinsi Kalimantan Utara didominasi oleh hutan negara, dengan luasan mencapai 5.590.569 hektar atau 80 % dar luasan total wilayah. Luasan perkebunan hanya 4 % atau 340.071 Ha dari total luas wilayah. Penggunaan lahan hutan negara mendominasi di sebagian besar Kabupaten seperti Kabupaten Malinau (89 *%), Kabupaten Nunukan (74 %), dan Kabupaten Buiungan (43%). Kondisi geografs Provinsi Kalimantan Utera yang ddidominasi oleh pegunungan dan perbukitan yang memiliki Kemiringan lereng yang curam sehingga dimantaatkan ‘sebagai hutan lindung. Penggunaan lahan permukiman di Provinsi Kalimantan Utara hanya 45.769 hektar atau 0,5 ‘%. Persentase penggunaan lahan permukiman paling tinggi berada di Kota Tarakan, yaitu 6,7 % dari total lvas wilayan. Kola Tarakan merupakan salah satu pusat Kegiatan ekonomi di Kalimantan Utara sehingga kegiatan ‘ekonominya lebih tens sehingga lahan terbangunnya lebih tingl divandingkan dengan Kabupaten lainnya Perubahan penggunaan lahan di Kalimantan Utara selama tahun 2007-2012 menunjukkan luasan ermukiman semakin meningkat dan lahan hutan semakin berkurang. Data Penggungan Lahan tahun 2007 luas ermukiman hanya 12.826 Ha (0,2 %) sedangkan di tahun 2012 meningkat menjadi 45.769 Ha (0,5 %). Luas Hutan di tahun 2007 adalah 5.846.685 Ha (83 %) berkurang di tahun 2012 menjadi 5.590.569 Ha (80 %). Luas perkebunan meningakt dari tahun 2007-2012, i tahun 2007 luasnya hanya 45.267 Ha sedangkan di tahun 2012 mencapal 340.071 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 1-10 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 - 2025 Tabel 2.1.9 Penggunaan Lahan di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2007 JonisPenggunaan Lahan 2 y a 10a a 2 a wai : =| im Kalimantan Vara | 646665 | T2068 | S088 | W257 0 ‘Surber 1 rt Kabuten Mains 208 dn 2013 2 Taran ct Agha wh 2008 | Nees Fegan Tne Kater Bug tah 207 do 2012 ‘9 Pro faantr ran an 205 ‘wanna data cos pc tgp! 20 A 2014 Keleargan 1 hao. 2=Pomakinar: «Sanh 4= Probus = Tego anah TetubSonaadarg 8 = Tanta A 7 = Raa 8: Mangove 9= Lana “Data Kabpeten Tana Tidrg ach dipabng degen Kaban Butrgan Tabel 2.1.10 Penggunaan Lahan di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2012 Janis Ponggunaan Laban Kabupatonota Zs 4 5 | 6 | 7] eyo na | we | m2 |e | we |e | 0 | 208 Tihngan 450 | 6565 | 112388 | 1704S | oss | Oa 1058 Naina mesos [Frat | aes | seam 0 | amo P| wats Nona 1.608 | 13300, |—T25357 | soe | iris | sae a8 Tana Tiling 05s | 7796 | sso | zoe | aa 190 |_| Bsr 74 Taakar 1655 [172 5[ sie] 142] 400 256 Kalman Uae eres | 97519 | Swart | P4685 | 504K | TOB206 | 0 | a7. “Saker 1) Pr abun Maia 208 on 2013 2) Tereen ceo Agia aan 208 5} Nera Pooggnaan Tana Kabupatin Eugen fat 207 don 2072 “4 Prof katate Ninutan an 208 ‘Syne dnetin karo gal elses paca nga 20 A 2016 een 1 Hf, 2= Permian 3*Sawah 4= Prob = Teper Tuan dag = Tanba/Tbs A 7= Rew Mango 9 Lamy G. —_Wilayah Rawan Bencana Provinsi Kalimantan Utara memiliki potensi rawan bencana alam maupun bencana alam geologl, yang ‘meiiputi: 1) Kawasan rawan bencana alam: ‘a. Kawasan rawan tanah longsor, meliput Kawasan berbentuk lereng yang rawan teracap perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran. Kawasan rawan tanah longsor terdapat di Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten ‘Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung. . Kawasan rawan dampak kebakaran hutan, terdapat di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung . Kawasan rawan banjir, melipu kawasan yang didentifkaskan sering dan/atau berpotens! tinggi mengalami bencana alam banj. Kewasan rawan banji teréapat di Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, ‘Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 M411 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 - 2025 4 Kawasan rawan bencana alam geologi @. Kawasan rawan gempa bumi, meliputi kawasan yang dldentifkasixan dapat terjadi: mengelami {goncangan gempabumi dengan skala lebih dari VI MMI. Kawasan gempa bum terdapat di sepanjang pantal provinsi Kalimantan Utara. . Kawasan liquifaksi, meliputi kawasan yang didentifkasikan dapat terjadi liqulfaksi, terutama yang ‘mempunyai ketebalan ltologi pasir hingga lanau lebin dari 10 meter, jenuh terhadap altanah dengan rmuka aitanah kurang dari 1 meter dan gempa bum lebin dari VI skala MMI. Kawasan liquifaks terdapat di kecamatan yang berada di sepanjang pantai mur Provinsi Kalimantan Utara serta termasuk pulau- pulau yang berada di sekitar pantai, ©. Kawasan yang terletak di zona patahan aktif, terdapat di daerah daratan Provinsi Kalimantan Utara dengan indikasi Endapan Aluvial yang terpotong oleh patahannya. Kawasan yang terletak di zona patahan aktfterdapat di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tindung 4, Kawasan rawan tsunami, melipui kawasan yang didentiikasikan kemungkinan dapat teqad mengalami gelombang air laut pasang apabla gempa bumi mempunyai skala goncangan lebih dari VI skala MMI. Kawasen tsunami terdapat di sepanjang pantaltimur Provinsi Kalimantan Utara termasuk pulau-pulau yang berada di sekitar panta . Kawasan abrasi, ditetapkan dengan kriteria pantal yang berpotensi dan/atau pemah mengalemi abrasi Kawasan rawan abrasi terdapat di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Tana Tidung. ‘Sementara itu jka dihat dari peta kawasan rawan bencana masing-masing Kabupatervkota yang bersumber dari Rencana Tata Ruang Wilayah, maka masing-masing kabupater/kota memiliki potensi bencana yang berbeda ssesual dengan kondisi geograti dan topografi wilayahnya. 1) 3) Kabupaten Nunukan Berdasarkan peta potensi bencana, di Kabupaten Nunukan terdapat tiga jenis ancaman bencana yaitu banji, tanah longsor dan abrasi a. Kawasan potensi tanah longsor seluas Kurang lebih 20,398 (dua puluh ribu tiga ratus sembilan puluh delapan) hektar meliput: Kecamatan Simenggaris, Kecamatan Sebuku, Kecamatan Tulin Onsoi Kecamatan Sembakung dan Kecamatan Sembakung Atual . Kawasan potensi abrasi seluas kurang lebih 1.163 (seribu seratus enam puluh tiga ru) hektar tersebar meliput: Pulau Nunukan dan Pulau Sebati ©. Kawasan potensi banjic seluas kurang lebih 22.471 (dua puluh dua ribu empat ratus tujuh puluh satu) hektar meliputi; Kecamatan Sebathk Utara, Kecamatan Sebatk Timur, Kecamatan Sebati, dan Kecamatan Sebatk Tengah. Kabupaten Bulungan Kawasan potensi bencana tanah longsor di Kabupaten Bulungan meliputi: Kecamatan Tanjung Selor, Kecamatan Sekatak, Kecamatan Palas Timur, dan kawasan potensi banjir yang meliputi Kecamatan ‘Tanjung Selor, Kecamatan Sekatak, Kecamatan Palas Tengah dan Kecamatan Peso. Kabupaten Malinau ‘Kawasan potensi bencana di Kabupaten Malinau berupa tanah longsor, banjir dan kebakaran hutan ‘a. Kawasan potensi bencana tanah longsor, meliput: ‘+. Kawasan yang terletak di sepanjang aliran sungal yang rawan tethadap longsomya tebing sungal, ‘meliputi: Malinau Seberang, Respen Tubu, Malina Hiir, Mainau Kota, Malinau Hulu, Kuala Lapang, Tanjung Lapang, Taras, Lidung Kemenci, Pulau Sapi, Long Pujungan, Long Nawan, Bakau Hulu, Pujungan. ira aan EERE PeTREEEEREE EEE mEearienreeenenEnmeEEnmtnea Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 H-12 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 ~ 2025 2. ‘Kawasan di sekitar gunung atau perbukitan curam yang rawan terhadap terjadinya longsor, melip Data Dian, Long Berang, Sempayang dan Long Loreh, . Kawasan potensi bencana baniir Kawasan potensi bencana banjit, meliputi: permukiman di sepanjang aliran Sungai Sesayap, Sungai Mentarang, Sungai Malinau, Sungai Kayan, Sungai Bahau dan Sungai Pulungan dan daerah sekitar aliran sungai lainnya di wilayah Kabupaten Malinau cc. Kawasan potens’ bencana kebakaran hutan Kawasan potensi bencana kebakaran hutan, meliputi kawasan yang berpotens!terjadinya kebakaran hutan Karena kandungan batubara maupun aktvitas budidaya masyarekat dan atau penebangan hutan yang lokasinya menyebar secara acak berbentuk spotspot pada kawesan hutan, yang terdapat di Kecamatan Malinau Kota, Kecamatan Malinau Barat, Kecamatan Malinau Utara, Kecamatan Mainau Selatan, Kecamatan Mentarang, Kecamatan Pujungan, Kecamatan Kayan Hil, Kecamatan Kayan Hilu, Kecamatan Kayan Selatan dan Kecamatan Sungai Boh, 4) Kabupaten Tana Tidung Kawasan potens| bencana tanah longsor dan bencana banjr di Kabupaten Tana Tidung meliput: ‘a, Kawasan potensi bencana tanah longsor, meliput:Kawasan yang berada di sekitar Kecamatan Sesayap ddan Kawasan Gunung Rian dan sekitarya '. Kawasan potensi bencana banj, meliput: Desa Sengkong, Bandan Bikis, Bebatu dan Menjelutung 5) Kota Tarakan Kawasan potensi bencana di Kota Tarakan meliputi bencana tanah longsor dan banji: ‘a. Kawasan potensi bencana tanaf longsor, melipu: Kelurahan Karanganyar, Sebengkok, Pamusian, Kampung Empat, Pantai Amel, Kampung Enem, dan Mamburungan. '. Kawasan potens’ bencana banjir meliput: 1. Kecamatan Tarakan Timur meliput: Jalan Sungai Sesayap, Jalan Merant, Jalan Akasia, Jalan Bengkirai Jalan Tengkawang; 2. Kecamatan Tarekan Tengah meliput: Jalan Sebengkok Tiram, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Sebengkok AL, Jalan Martadinata; 3. Kecamatan Tarakan Barat meliput: Jalan Slamet Riadi, Jalan Kenanga, Jalan Seroj, Jalan Anggrek, Jalan Matahari, Jalan Mulawarman dan; 4. Kecamatan Tarakan Utara meliput: Jalan P. Aji skandar. Bencana yang potensial terjadl di Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, adalah bencena banji. Pada tahun 2013 bencana ban tejadi di Kabupaten Nunukan yang mengakibatkan 1.500 orang menderta dan 1.000 hektar lahan mengalami Kerusakan. Sementara awal tahun 2015 terjadi bencana banjr di Kabupaten Bulungan yang mengakibatkan 1.000 orang menderita, 4 unit fasitas kesehatan dan 1 unit fasiitas pendidikan mengalami kerusakan. Sementara informasi yang berasal dari media cetak (Koran Tempo) meryebutkan bahwa pada awal tahun 2044, tepatnya pada bulan Januari terjadi bencana banjir dt Kabupaten Nunukan, Menurut Kaltara Online, dalam kurun waktu tahun 2013-2014 Kota Tarakan sering terjadi bencana baniit yang disebabkan oleh hujan lebat. Meskipun durasinya tidak berlangsung lama, namun banjr tersebut hampir mencapai ketinggian 3 meter. Hujan lebat juga menyebabkan bencana longsor di beberapa wilayah di Kota Tarakan, seperti yang terliput media pada tahun 2010-2074. Pada awal tahun 2015, Kabupaten Bulungan mengalami kejadian ‘anah longsor yang menyebabkan terputusnya jalur darat antar desa menujua ibukota Kecamatan maupun ke pusat emerintahan Kabupaten Bulungan di Tanjung Selor. a Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 W13 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 - 2025 Gambar 21.8 Peta Rawan Bencana Provinsi Kalimantan Utara Sumber Hct Anais, 2014 a Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 rary RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 - 2025 24.2, ASPEK DEMOGRAF! A. Struktur Penduduk 1. Perkembangan Jumiah Penduduk Penduduk dalam suatu wilayah merupakan potensi sumberdaya manusia (SDM) yang dibutuhkan dalam proses pembangunan, disamping juga sebagai penerima manfaat pembangunan, Dalam konteks pengembangan wilayah, penduduk sebagai potensi sumberdaya manusia berperan untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya yang ada di wilayahnya secara bjaksana dan berkelanjutan. Peran penduduk dalam pembangunan adalah sebagai ssubyek dan obyek pembangunan, selain ity penduduk juga dapat menjadi beban atau potensi pembangunen. Jumlah penduduk akan menjadi potersi pembangunan apabla disertai dengan kualitas yang tinggi sebaliknya apabila ‘memiliki kualtas yang rendah maka penduduk menjadi beban pembangunen, PPertumbuhan penduduk adalah perubahan jumiah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Indikatoringkat pertumbuan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumiah penduduk sehingga akan diketahui pula kebutuhan dasar penduduk seperti fasiitas pelayanan publ dan sebagainya. Jumiah penduduk Provinsi Kalimantan Utara di tahun 2012 adalah $80,026 jwa dengan rincian ‘308.2017 lak-laki dan 271.849 perempuan. Tabol 21.11 Perkembangan Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2005-2012 {Tahun aia Perempuan | dura erumbuhan (2 2 6 20a 151028 | is 216878 | «7ozor | 206; | 219075, ‘err 030 240812 sis. 455 248 80 Eas] O96 780 A726 303 Te19 580005. 22 5) Kabopatr Nahant Ang 2005-2079 {9 Kabupaten Tana Tir cla Agha 2010-2013 5) Kota Taran cam Angha 2005-2073 6) Hod Aral 2014 Pertumbuhan penduduk di Provinsi Kalimantan Utara selama tahun 2005-2012 cenderung fluktuat, ersentase pertumbuhan paling tinggi yaitu di tahun 2008-2009 sebesar 4,55 %. Tahun 2007-2008 persentase Pertumbuhan penduduknya paling rendah yaitu -0,3 %, Jumiah penduduk provinsi ini selama tahun 2005-2012 ssemakin meningkat, kecual di tahun 2007-2008, Jumiah penduduk di tahun 2005 mencapai 438.941 jiwa, sedangkan di tahun 2012 mencapai 580.026 jiwa. Kabupatenvkota yang memilki jumlah penduduk paling tinggi, di tahun 2012, adalah Kota Tarakan yatu 212.100 jiwa sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Tana Tidung dengan 17.708 wa ee Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 15 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 ~ 2025 2005-2006 2008-2007 2007-2008 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012 Tahun Gambar 2.1.9 Grafik Pertumbuhan Jumiah Penduduk Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2005-2012 ‘Sumber: Ha Ana 2014 Pertumbuhan penduduk Provinsi Kalimantan Utara selama tahun 2005-2012 sebesar 1,99%, Kabupaten/kota dengan pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Kabupaten Tana Tidung yaltu 3,14%. Relat tingginya rata-rata pertumbuhan penduduk di kabupaten ini jika dibandingkan dengan kabupatenikota Iainnya ‘mungkin disebabkan oleh karena kabupaten ini merucakan daerah otonom baru, yang menyebabkan migrasi masuk ke wilayah meningkat. Pertumbuhan penduduk paling rendah adalah Kabupaten Bulungan yaitu sebesar 1,61%. Tabel 2.1.2.A.2 menunjukkan jumiah dan lalu pertumbuhan penduduk tiap kabupatentkota tahun 2005-2012. abel 2.12 Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Kalimantan UtaraTahun 2005-2012. Jia Panda orb ee ee ee ag core area | oases | ine {tae Tow mee — at Waa | sossr | arse siaas| see —seuzr | sees Toos60 | oss iss jaan — ‘isan [iverar -asees | anne | Toor | Toan| tetas | Tosa | 20 Tosa oar teat err tsa] wea | sate tesa [ rare —— 38 Tonkan inser Taoae iret {Texto | ena | wesarot Zoro | 22 wo] ——178 Prov. Kalimantan Utara | 438.941 | 451.028 | 470.207 | 467.397 | 511.942 $21,628 | 554.204 | 580028 1.99 Fiat aes tp nso Hace baron aortas Grete near a Ae sa ‘pre gar tog 203 serene eres, Bicones 2 Kepadatan dan Sebaran Penduduk Kependudukan merupakan salah satu elemen dasar yang berkaitan dengan wilayah. Perkiraan mengenal kependudukan menurut berbagal Karakteristk jumiah dan komposisi penduduk pada suatu wilayah merupakan Input «dari pembangunan yang sangat penting bagi perencanaan pembangunan seperti permintaan akan barang atau jasa pelayanan serta kebutuhan akan lahan di masa yang akan datang, Secara empirs, penduduk akan banyak dijumpai pada daerah-daerah yang memilik ativitas ekonomi yang tinggi, tersedianya sarana dan prasarana sosial,transportasi yang memadai, seria kondisi sosial ekonomi yang lei Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 1-16 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 - 2025 balk. Dasrah yang memilki kepadatan tinggi dapat tinggi begitu pula sebaliknya, ikatakan daerah yang memiliki perkembangan ekonomi yang Tabel 2.1.13 Kopadatan Penduduk Provnsi Kalimantan UtaraTahun 2005-2012 Kepadaian Fendudk Owain) ] 3605 | Pade [2007 [2008 | 2000 | 2010 | 70H | ae 77] 7t et ete] ata) 4 4 4 1 4 1 1 2) @[—s|—e[ st ot to] 1] 12 2|2}3[ 3} 3,3] a] 4 i | ee | Tos | ear | yer | 77 | wis | aes Set ef et ett ‘Tabel di atas menunjukkan adanya ketimpangan dalam persebaran penduduk di Provinsi Kalimantan Utara. ‘Kepadatan penduduk di Kota Tarakan mencapai ratusan ja per km? akan tetapi Kabupatervkotalainnya hanya 1-12 Jiwa per km, Kota Tarakan merupakan daerah paling padat dibandingkan dengan daerah lainnya yaitu mencapai 846 jiwe Km?. Kabupaten Malinay merupakan kabupatervkota di Provinsi Kalimantan Utara yang memilki kepadatan penduduk yang paling rendah yaitu hanya dua ja per km. Kota Tarakan merupakan salah satu pusat perkembangan di Provins! Kalimantan Utara, sarana prasarana di daerah tersebut rela lebih lengkap sehingga menjadi salah satu faktor penark penduduk untuk lebih mein tinggal di Kota Tarakan, Sementara lvas Kota Tarakan juga relatif sempit dibandingkan dengan kabupatenikota lainnya yang ada ¢i provinsi ini Kondis! geograis juga dapat mempengaruhi persebaran penduduk, Kabupaten ‘Malinau dan Kabupaten Bulungn yang mempunyal kondisl topograi bergunung dengan Kemiingan lereng sebagian besar datas 40%, cukup sult untuk pengembangan permukiman. Kota Tarakan memiiki tpogral yang landat lebih ‘mudah untuk pengembangan permukiman. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara harus segera meratakan persebarannya penduduk agar dapat mengurangi tekanan penduduk di satu daerah. ne i nr Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 RPJPD Provinst Kalimantan Utara 2005 ~ 2025 % PROVINS! Hien cE an Gambar 2.1.10 Peta Kepadatan Penduduk Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2012 ‘Sumber: Hast Porgelaan, 2014 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 ~ 2025 1-18 ct Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Rasio jenis kelamin merupakan rasio yang membandingkan jumlah penduduk lakilaki dengan perempuan di suatu daerah. Rasio jenis kelamin Provinsi Kalimantan Utara selama tahun 2005-2012 relatif tetap, hal ini menunjukkan perbandingan penduduk lakilaki dan wanita semakin seimbang. Rasio jenis kelamin Provinsi Kalimantan Utara tahun 2005 adalah 1,41 sedangkan a tahun 2012 rasionya 1,16. Tabol 2.1.14 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2005-2012 “Julah Penduduk (Jiwa) T Tahun — x —|_Raslo Janis Kelamin 205 224005 204535 | ia 2005 [28.135 208 iat 2007 253228 i 116 2008, 2483322 218075 115 2008) 271030 0912 116 2010 277478 244.150, 116. 2011 ‘pease | 258.580 | 116: 2012, 308207 771813 | 116 ar 1 Kabupaten Nanas dean Arg 205-2013 2) Kabupaten Baungan dlan Anka 208-2013 5) Kabupaten Nbr cla Agha 205 2013 ‘9 Kabupaten Tra Ting dam Aga 2090203 1) Kota Tran clr Aga 20052073, (6) Hae Ante 2014 Perernpuan_m Lake 7000 nm Lahlek 600000 —___——_____ = 500000 400000 me 00000 + 200000 lumiah Penduduk (Ja ° 5 | 205 ame mare ame 010 aH 2012 abun 7 — Gambar 24.41 a Grafik Rasio Jenis Kelamin Penduduk Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2005-2012 ‘Sumber Hal rail 2014 Rasio jenis kelamin tiap kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utare dapat dithat dalam Tabel 2.1.2.4.5, dan Gambar 2.1.2.A.3. Rasio jenis kelamin paling tinggi yet di Kabupaten Tana Tidung yaitu 122, sedangkan yang terendah adalah Kota Tarakan rasionya adalah 110. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 u-19 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 ~ 2025 Tabel 24.15 Rasio Jonis Kelamin Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2012 Jumlah Penduduk wa) __ Kabupaten — — Rasio Jenis Kelamin Balun _ ae S071 15 Malnau_ 35.960 30.865 116 Nunn 87226 75.178 115 Tana Ting 9.394 78s. ~ 122 Tarakan 111.100) 101.000. 110 Prov. Kalimantan Ura 308207 2819 116 ‘Sumter: 1) Kaptan Maina dar Agha 2013 2) Katupten Bunga dln Agha 2013 3) Kabupaten Nunta clan Agia 2013 4) Katte Tora Tung dalam Agia 2013 15) Kta Trahan dt Agia 2019, 15) Hat Anais 2016 Gambar 21.12 Nunukan Kabupaten TanaTidung Tarakan Grafik Rasio Jenis Kelamin Penduduk Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2012 ‘Surber: Has Arabi 204 4, Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Komposisi penduduk menurut umur dapat menggamberkan distibus! penduduk sesuai Kelompok mur. Gambar 2.1.2.4 menunjukkan bahwa penduduk dengan kelompok usia 5-9 dan 10-14 mempunyai jumiah paling tinggi ai Provinsi Kalimantan Utara. Jumiah penduduk menurut kelompok usia 5-9 mencapai 68.314 jiwa dan usia 10- 414 sebanyak 62.437 jiwa. Jumlah penduduk usia 5-9 dan 10-14 mencapai 21% dari total penduduk. Piramida penduduk Provinsi Kalimantan Utara mengembang di bagian bawah yang artinya penduduk usta muda cukup dominan ai provins! ini, Persentase usia produkt (15-64 tahun) di Provinsi Kalimantan Utara mencapat 64%, sedangkan usia tua (64 tahun ke atas) persentasenya mencapai 3%. Komposisi penduduk menurut umur ini memperihatkan bahwa warga usia produkt! harus menanggung warga yang Sudah tidak/belum produit, Semakin besar proporsi penduduk usia tidak produkt, maka semakin besar beban yang ditanggung oleh penduduk usia produkt Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 ~ 2025 1-20 ‘=Perempuan m Laklaki 20000 ° 2000040000 Gambar 21.13 Grafik Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2012 Seba Hast Aa 204 5. Komposisi Penduduk Menurut Agama Komposisi penduduk menurut agama diperlukan sebagai dasar untuk merencanakan penyediaan sarana ddan prasarana peribadatan serta merencanakan program pembangunan yang berkaltan dengan Kerukunan antar ‘umat beragama. Tabel 2.1.2.A.6 menunjukkan jumizh penduduk di Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan agama yang dianut tahun 2010. Mayoritas penduduk di provinsi ini memeluk agama Isiam, yaltu 72%, kemudian ditkut pemeluk agama Kristen sebesar 20.84% dan pemeluk Katolik sebesar 5.60%. Keberagaman agama di provins ‘Sangat tinggi sehingga toleransi agama harus ékembangkan agar dapat hidup dengan harmon, 6 Tabel 21 Penduduk Bordasarkan Agama di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2010 endudsk Keterangen ara % 378478 Tait 100.358 20,84 29.366 5,60, 2608 0,05 | 3878 ‘Ore. 175. ‘003, 25 0,00) 454 0.09, 2633 050, 6. Komposisi Penduduk Menurut Suku slike didasarkan pada suku, provinsi ini memilki Keanekaragaman suku yang cukup tinggi. Suku Dayak Kayan, Dayak Kenyah, Berusu, Dayak Punan, Bulungan, Lundayeh, Tingalan, Tidung merupakan penduduk asi provins' ini, Sementara suku Jawa, Bugis dan Toraja merupakan penduduk pendatang, Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 - 2025 Tabel 21.47 ‘Suku Mayortas Penduduk Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2011 ~Kabupatenikots Suk Balungan ‘Jawa, Berusu, Bulungan, Dayak Kayan, Dayak Kenyah, Bugis Maint ‘Dayak Punan, Lundayeh, Dayak Kenyah, Jawa, Téung Nunn ‘Bugis, Lundayeh, Tinglan, Tago), Makassar 1 Tana Tig Dayak Berusu, Tung, awa Terakan Bugis, Jawa, Torgja, Tidung. Banja 1 ‘Sumber: Dako Petal Deca Pode) Tahun 2017 abel di atas menunjukkan suku Jawa sebagian besartinggal di Kota Taraken dan Kabupaten Bulungan, hal ini mungkin disebabkan Karena Kota Tarekan merupakan kota jasa dan perdagangan yang sudah sejak lama {erbentuk, sementara Kabupaten Bulungan merupakan wilayah tujuan dari transmigren yang berasal dari Pulau Jawa. Suku Bugis, yang dikenal sebagai suku perantau dan penjelajah wilayah-wilayah di tepi pantai banyak berdiam di Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan. Keberagaman suku-Suku yang ada di provinsi ini merupakan modal sosial ddasar baal pembangunan, sepanjang kerjasama dapat diciptakan dan dibangun di antara semua suku tersebut. B, —_Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Lapangan usaha adalah bidang kegiatan atau bidang usaha yang dilakukan perusahaan/usahallembaga tempat seseorang bekerja. Seseorang yang mempunyai lebih dari satu pekerjaan selama seminggu yang lalu, maka lapangan pekerjaan utamanya adalah pekerjaan yang memakal waktu terbanyak. Data lapangan usaha dapat dijadikan acuan pemerintah daereh untuk mempriortaskan sektor-sektor tertentu yang menjadi potensi dan ‘mendominasi kegiatan ekonomi di suatu daerah abel di bawah ini menunjukken bahwa pada tahun 2010 sebagian besar penduduk masih memitki mata pencaharian di sektor primer yakni pertanian terutama di Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten [Nunukan. Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan kondis! pada tahun 2008, dimana sebagian besar penduduk bermata pencaharian di sektor pertanian, namun selama kurun waktu tersebut telah terjadi pergeseran, dimana enduduk yang bergerak di sektor pertanian semakin berkurang selama § tahun dari 80% menjadi 40% (Podes). Pertanian, jasa dan perdagangan merupakan lapangan usaha utema penduduk Provinsi Kalimantan Utara karena 75% masyarakat bekerja di bidang-bidang tersebut, dengan rincian, pertanian (41%), jasa (21%) dan perdagangan (13%). ‘Sementara sektor jasa merupakan mata pencaharian terbesar kedua, dikuti sektor perdagangan bagi enduduk setelah sektor pertanian di semua kabupaten dan kota provins! ini. Kota Tarakan sebagai kota jasa dan perdagangan memperihatkan tingginya (18,74%) penduduk yang bergerak di sektor ini dibandingkan dengan abupaten dan kota lainnya. Konds! ini juga menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi sektor tersier mulai berkembbang «i kota In. Hal ini dtunjukkan oleh tumbuh dan beerkembangnya industri pengolahan yang memungkinkan penduduk Untuk masuk dalam kegiatan ekonomi tersebut dibandingkan dangan kabupaten/kota lainnya, Tabel 2.1.18 Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Usaha di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2010 (%) Kabupaten! Lapangan Usaha fou [Papa yaps) es) 7 eye wl aye Wainas | W965.|~G.8 [19%] 070] Sor] gaa oar| 242] 022 oar | 2415] 117 Bulungan | «836 | 571 | 181] 028] 7.34 | woes | —oer| 316| o26| oar} 20,0 107 Nunukan | 5399 |~087 | 090 0,9} 593 i097 ‘04 [04s] 212 | 123 Tana Tidurg [37:38 | 1343057 | 0, | esr | 599 ozs} 025 | s075 | 1.39 Kota Tarakan 73.72 | 295] 1463] 070] 652] 1076 oss | 116 | 20.19 | 269 ‘Sunbar Senss Pood 2010 Keterangan 1 Patna 2 tata dan Pepin: 3° Pr Li Gs 5 aang 6 Preps 7 Hote dan Rumah Man 8= Transat dan Pergtanger, $= eames dan Kanunkas 10 Keuangan cen Asis Re Lanne a Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 1-22 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 ~ 2025 ou ag § aounasreast | — tata Prova! — Batas Kabupaten LMATAPENCAHARIAN Hi remiss a torent Dwr i kewroen Comm 5 PROVINS! Ustrk dan Gas | AUIMANTAN TIMUR = Bi raoren i / (rete r er } } ee BR; ae - Elm ‘ale aie aa ay | Pertanbargan Tapa Higa Sis8| e274 | ease | —7z98| 7468 | 7820 | Perggaion age ass] 490 | ge5| age] 35 ‘Sumber: Ha vali, 2078 Kelrangan“anglasementra ‘Sub sektor minyak dan gas bum memilki nila kontribusi yang relatf cukup besar pada tahun 2007 (43,7% dari total kotrbusi sektor pertambangan dan penggalian) namun cenderung mengalami penurunan tap tahunnya ssehingga nial Kontribusinya hanya tinggal 20,6% pada tahun 2012. Penurunan kontribus! juga terjadi pada sub sektor ppenggalian namun pergeseran yang dtunjukkan tdakiah begity besar yaitu hanya sebesar-0,13% pada tahun 2007- 2012. Se Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 1-33 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 ~ 2025 Gambar 22.8 ‘Grafik Perkembangan Kontribusi Sub Sektorterhadap PORB Sektor Pertambangan dan Penggalian Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2007-2012 ‘Sumber: Hos Araki, 2014 Sementara apabila diihat dari segi sebaran spasial, pada tahun 2012 kabupater/kota yang memberikan kontribus! paling besar terhadap PDRB sektor pertambangan dan penggalian adalah Kabupaten Nunukan, Namun yang perlu dicermati adalah meskipun memilki kontribusi paling besar, Kabupaten Nunukan menunjokkan Perkembangan yang menurun tiap tahunnya. Tabel 22.6 Kontribusi Kabupaten/Kota terhadap Nilai PORB Sektor Pertambangan dan Penggalian Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2007-2012 Prov. Kalimantan Utara 100) 100 100 100) Sumber 1) PORB Maru Langan Ueahn Kabupaten Buurgan Tahun 20002012 do 2008-2012, 2) PORE Mer Lapagan Usa Kabpater Maina Tabu 20042009 dan 207-2012 3) PORB Mer Lapangan Usa Kabupaten Nunn Tun 208 fn 20082042 “9 PORB Meare Lapangan Usa Kabupaten Tan Tid Tab 2011 dan 20082012, 5) PORB Mer Lapangan Usb Kota Taran Tahun 200-209, 209-201 aan 2013, Dik, Ketwangan “gia sent Kabupaten yang menunjukkan perkembangan posttf cukup dramatis adalah Kabupaten Malinau. Pada tahun 2007 persentase kontribusi Kabupaten ini hanya sebesar 1,4% dari total lal PORB Provinsi Kalimantan Utara sementara pada tahun 2012 nila kontrbusinya telah mencapal 18.7%. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1 Tahun 2016 1-34 RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005 ~ 2025 | @ ——sitege | 2 Nanas | ¥ 5

Anda mungkin juga menyukai