Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KELOMPOK HUKUM EKONOMI ISLAM

Nama Kelompok : 1. Isna Rizkiyah (0219052951)


2. Kurnia NovaSaputra (0219053221)
3. Muhammad Rafi (0219054611)
4. Krisna Arif Firmansyah (0219053921)
5. M. Rozikin (0219054931)
6. Muhammad Haikal (0219053831)
7. Idris Hadi Prayogo (0219055331)
KELAS REGULER 2 SEMESTER 4

Riba secara bahasa bermakna ziyadah atau tambahan. Dalam pengertian lain, secara linguistik,
riba juga berarti tumbuh dan membesar. Adapun menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan
tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Banyak pendapat ulama menggenai penjelasan
tentang yang namanya riba, dari situ dapat di tairik benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah
pengambilan tambahan dalam jualbeli maupun pinjam-memiinjam secara batil atau bertentangan
dengan prinsip muamalah dalam islam.

Jenis-jenis Riba
Secara garis besar riba di kelompokkan menjadi dua. Masing-masing adalahh riba utang
piutang dan riba jual beli. Kelompok pertama terbagi menjadi riba qardl dan riba jahiliyah. Adapun
kelommpok kedua terbagi menjadi riba fadl dan riba nasi’ah.
Riba juga hanya persoalan yang di miliki oleh umat islam tetapi nonislampun sangat mempersoalkan
tentang ribba. Riba ini sudah menjadi permasalah umat yahudi, yunani dan kalangan romawi. Karna riba
itu dapat menyakiti atau menindas orang yanng lebih minim ekonomi dari kita. Dan bukan hanya di kitab
al quran yang terdapat larang riba tetapi juga pada kitab-kitab selain alquran banyak yang melarang
masalah riba.
Bunga itu tak luput dan akan kita temui di setiak diri manusia, karna manusia tak luput dari sosial atau
interaksi sesamanya. Yang mana kehidupan manusia tak akan luput dari yang namanya muamalah. Dan
dalam muamalah pasti ditemukan yang namanya bunga.
Tetapi tidak setiap bunga itu di sebut riba, karena bunga yang ala kadarnya atau yang tidak mendzalimi
terhadap orang lain itu halal hukumnya dan tidak disebutt riba, contohnya rudi mempunyai handpone
seharga 1.000.000 dan di beli oleh andi sebesar 1.300.000 maka uang 300.000 itu tidak disebut riba
karena telalh sesuai dengan ketentuan islam.
Riba Qardh adalah suatu manfaat atau tingkah kelebihan tertentu yang di syaratkan terhadap
orang yang berhutang, contohnya seperti auk mengajukan pinjaman hutang kepada si dyan dengan
tempo setahun. Sejak awal keduanya telah menyepakati bahwa si auk wajib mengembalikan uangnya
dengan di tambbah 15%. Maka tambahan 15% itulah yang di sebut riba.
Riba jahiliyah adalah utang di bayar lebih dari pokoknya karea sipeminjam tidak mampu
membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan contohnya seperti si lukman berhutang kepadan si
fuad sebesar 200.000 dengan ketentuan apabila lukman membayarnya tepat waktu maka lukman
membayar sebanyak dia berhutang, dan jika melewati batas waktu maka lukman harus membayar
lebih, maka lebih tersebut yang di sebut riba.
Riba Fadlh adalah pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau tukaran yang berbeda
sedangkan barang yang ditukarkan itu termasuk dalam kategori barang ribawi. Riba ini sering ditemukan
dalam transaksi barter karena adanya kesulitan dalam mengukur nilai dari barang yang dipertukarkan
secara tepat.
Riba nasi’ah adalah penangguhan penyerahan atau atau penerimaan jenis barang ribawi yang
di pertukarkan dengan jenis barang ribawi yang lainnya. Riba dalam nasiah muncul karena adanya
perbedaan, perubaha tau tambahan antara yang di serahka saat ini dan yang diserahkan kemudian.

Dalam riba fadl dan riba nasiahh kita harus memahami bahsanya yang tidak di perbolehkan antara
pertukaran sesama barang ribawi ketika bertempo. Dan apabila sudah memenuhi syarat apabila
barangnya sama maka timbangannya harus sama dan harus langsung di serahkan atau kontan.

Larang riba bagi umat islam telah di jelaskan dalam alquran dan hadist.
Sebagaimanna yang telah dijelaskan dalam alquran yang artinya “ dan, sesuatu riba(tambahan) yang
kamu berikan agarr dia menambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah.
Dan, apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka
(yang berbuat demikian) itulah orangorang yang melipat gandakan pahalanya.” (ar-Rum 39)
Diriwayatkan oleh oleh Abdurrahman bin Abu Bakar bahwa ayahnya berkata”Rosulullah SAW. Melarang
penjualan emas dengan emas dan perak denagan perak kecuali sama beratnya, dan yang membolehkan
kita menjual emas dengan perak dann begitu uga sebaliknya sesuai dengan keinginan kita.” (HR Bukhari
no.2034 kitab al-Buyu).
Alasan mendasar kenapa alquran melarangn riba adalah karena islam ingin menciptakan suatu sistem
ekoonomi, dimana segala bentuk eksploitasi bisa dihapuskan.dan juga islam ingin menghapus segala
bentuk ketidakadilan dalam ekonomi seperti korupsi. Jadi sudah jelas dalam alquran dan hadist tentang
kerasnya larangan riba.
Dan alquran melarang riba dengan 4 tahap yang pertama alquran menolak anggapan bahwa riba yang
pada dhohirnya seolah-olah menolong mereka yang memerlukan, sebagai suatu cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Kedua riba di gambarkan sebagai suatu hal yang sangan buruk. Ketiga
riba diharamkan dengan dikaitkan dengan sesuatu yang berlipat ganda. Dan yang keempat allah dengan
jelas mengharamkan apapun jenis tambahan yang diambil dari suatu pinjaman.

Anda mungkin juga menyukai