Kti Perbaikan 5 Hasil Peneiltian Aktaniar F18a
Kti Perbaikan 5 Hasil Peneiltian Aktaniar F18a
AKTANIAR
PBC180038
Oleh :
Aktaniar
PBC180001
Karya tulis ilmiah ini diterima dan disetujui, untuk diuji dan dipetahankan
di depan Tim Penguji Karya TulisI lmiah Program Studi DIII Farmasi
Politeknik Baubau
Disetujui oleh :
Komisi Pembimbing
Diketahui oleh :
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Aktaniar
PBC180038
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Telah diperbaiki dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Pembimbing :
1. Apt, Wa Ode Syafriah S.Farm.,M.Si ( )
Penguji :
Mengetahui,
Program Studi DIII Farmasi
Politeknik Baubau
Direktur
SAPRIL, SKM.,M.Sc
NIP. 197704012000121003
46
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi DIII
Farmasi Politeknik Baubau.
Nama : Aktaniar
NIM : PBC180038
Aktaniar
PBC180038
42
KATA PENGANTAR
kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan karya tulis ilmiah yang berjudul Evaluasi “Penggunaan Antibiotik
memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Farmasi pada Program
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan
1. Orang tua tercinta, Ayahanda La Jeli dan Ibunda Wa Musu yang dengan penuh
kesabaran dan tidak henti-hentinya memberikan segala doa restu, kasih sayang,
6. Ibu Apt. Wa Ode Syafriah, S.Farm., M.Si selaku pembimbing 1 yang telah
membimbing penulis.
10. Bapak/Ibu dosen Program Studi D-III Farmasi Politeknik BauBau yang dengan
11. Kepada sahabat saya Wa ode yuniar Kasi yang selalu mendukung, membantu
12. Semua rekan-rekan mahasiswa Program Studi D-III Farmasi Politeknik Baubau
angkatan 2018 yang telah memberi dukungan satu sama lain selama proses
13. Bagi orang-orang yang tidak sempat disebutkan dalam lembaran yang singkat
ini, kiranya mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT atas segala
Terima kasih atas semua bantuan, semoga menjadi amal shaleh bagi kita,
Aamiin. Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini masih banyak
42
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini . semoga karya tulis
Baubau,September 2021
AKTANIAR
46
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul
Halaman Judul.................................................................................................. i
Pernyataan Persetujuan Karya Tulis Ilmiah..................................................... ii
Halaman Pengesahan........................................................................................ iii
Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian......................................................... iv
Kata Pengantar.................................................................................................. v
Daftar Isi ....................................................................................................... vii
Daftar Tabel...................................................................................................... viii
Daftar Gambar.................................................................................................. ix
Daftar Lampiran................................................................................................ x
Daftar Istilah/Singkatan.................................................................................... xi
Abstrak ....................................................................................................... xii
Abstrack ....................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 4
B. Kerangka Konsep...................................................................... 23
D. Definisi Operasional................................................................. 24
F. Penyajian Data.......................................................................... 29
C. Pembahasan .............................................................................. 39
B. Saran.......................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
JADWAL PENELITIAN
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
46
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep .......................................................................... 22
46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 04 Dokumentasi
42
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis antibiotik yang digunakan pada
pasien diare anak secara benar dan aman di Puskesmas Lapandewa. Dengan
metode deskriptif. Dilakukan pengumpulan data rekam medik. Populasi pada
penelitian ini semua pasien diare anak dengan jumlah 32 orang. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pasien yang paling banyak menderita diare berjenis kelamin
perempuan sekitar 56%. Penggunaan antibiotik yang paling dominan adalah
Amoxicillin sirup kering. Penggunaan antibiotik pada pasien pediatrik diare
berdasarkan kriteria tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, dan tepat
waktu pemberian obat adalah masing-masing 96,96,100, dan 100%.
ABSTRACT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satunya adalah dalam bentuk pelayanan farmasi klinik. Pelayanan ini langsung
sehingga kualitas hidup pasien (quality of life) terjamin (Permenkes RI, 2014).
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensinya cair atau lembek, dan frekuensinya 3 kali atau lebih dalam 1
hari. Klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu
menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kematian anak di dunia.
Secara umum, penatalaksanaan terapi diare pada anak terdiri atas tiga
elemen utama, yaitu terapi dehidrasi, pemberian zinc, dan lanjutkan pemberian
makan. Obat antibiotik diberikan hanya jika diare disebabkan oleh infeksi,
seperti pada anak dengan diare berdarah atau kolera (yang sebagian besar
adanya pemberian antibiotik pada kasus diare tanpa indikasi terinfeksi bakteri.
Hampir 30% atau lebih pasien di seluruh fasilitas kesehatan akan diresepkan
bersih karena berada pada dataran tinggi sehingga penduduk disana masih
terkadang hal tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya diare pada anak.
Target penemuan kasus diare pada tahun 2015 adalah 21,4% dari 92,4%
penduduk Kabupaten Buton Selatan, dengan capaian kasus 49,7% kasus dan
semuanya ditagani. Jumlah kasus ini naik dari tahun sebelumnya (41,7%) kasus
pasien diare yang termasuk kriteria inklusi yaitu sebanyak 32 orang (Data
Puskesmas Lapandewa,2020).
adalah dosis, indikasi, cara pemberian, dan indikasi pengobatan (Munaf, 2015).
B. Rumusan Masalah
Lapandewa ?
3. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui jenis antibiotik yang digunakan pada terapi diare anak
di Puskesmas Lapandewa.
Puskesmas Lapandewa.
46
4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pendidikan
3. Bagi Masyarakat
TINJAUAN TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Diare
dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai cair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu ≥ 3 kali
perhari yang disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Diare
biasanya ditandai dengan mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, demam,
seluruh daerah geografis di dunia. Penyakit diare juga masih menjadi salah
pada bayi dan balita. Ditemukan 60 juta kejadian diare setiap tahunnya, 70-
2015).
karenapada umur ini kondisi kekebalan atau imun anak masih belum stabil
sehingga akan mudah terserang penyakit infeksi. Salah satu penyakit infeksi
5
42
disebabkan oleh diare, karena penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-
anak khususnya pada usia balita. Diare pada umumnya disebabkan oleh
tempat, dan waktu atau musim. Diare adalah gejala umum dari infeksi
virus dan parasit. Bakteri patogen utama yaitu termasuk Escherichia coli,
2010).
pada balita melalui perantara pengasuh, hal ini disebabkan karena balita
yang lama dibanding dengan orang lain. Pengasuh dalam hal ini dapat
berupa orang tua (ibu) atau nenek, Pengasuh dapat menjadi perantara
penularan diare pada balita karena PHBS yang masih kurang yaitu
2. Patofisiologi Diare
a. Diare sekretorik
elektrolit dari usus, menurunnya fungsi absorpsi dari usus. Bakteri dalam
sekresi cairan dan elektrolit sehingga terjadi diare. Yang khas pada diare
ini yaitu secara klinis ditemukan diare dengan volume tinja yang banyak
sekali.
b. Diare osmotik
absorpsi glukosa/galaktosa.
d. Diare infeksi
Jenis diare yang paling sering terjadi adalah diare karena infeksi,
seperti infeksi rotavirus, protozoa dan fungi. Dilihat dari sudut kelainan
usus yang terjadi pada diare oleh bakteri dibagi atas non invasive (tidak
yang dihasilkan oleh bakteri ini menempel pada permukaan epitel usus..
berupa feses dengan lendir dan darah dan dalam pemeriksaan feses
3. Puskesmas
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
4. Antibiotik
Indonesia, 2011).
46
2012).
5. Klasifikasi Antibiotik
a. Antibiotik Beta-Laktam
1. Penisilin
2. Sefalosporin
42
4. Karbapenem
dan kejang pada dosis tinggi yang diberi pada pasien dengan lesi
menyebabkan kejang.
5. Inhibitor beta-laktamase
b. Basitrasin
bentuk salep mata dan kulit, serta beda untuk topikal. Basitrasin
c. Vankomisin
a. Aminoglikosid
pada pasien anak dan usia lanjut. Efek samping: Toksisitas ginjal,
b. Tetrasiklin
c. Kloramfenikol
timbulnya ruam.
injury.
padao bat induk. Sekitar 30% obat diekskresi melalui urin, dan
ruam, nilai fungsi hati yang tidak normal dan gangguan pada
e. Klindamisin
pseudomembranosa.
f. Mupirosin
g. Spektinomisin
pertama tidak dapat digunakan. Obat ini tidak efektif untuk infeksi
metabolisme folat.
46
a. Kuinolon
1) Asam nalidiksat
3) Fluorokuinolon
P.aeruginosa.
4) Nitrofuran
42
rasional. Penggunaan obat yang tidak tepat ini dapat berupa penggunaan
d. Lama pemberian obat yang tepat yaitu pada kasus tertentu pemberian
e. Obat yang diberikan harus efektif dengan mutu terjamin yaitu hindari
keluhan penyakit.
f. Tersedia setiap saat dengan harga yang terjangkau yaitu jenis obat
B. Kerangka Konsep
dengan interval waktu pemberian yang tepat yaitu minum obat dengan
aturan pemakaian yang telah ditentukan). Dan tepat pemilihan obat yaitu
(obat yang diberikan harus efektif dengan mutu terjamin yaitu hindari
pemberian obat yang kadaluwarsa dan tidak sesuai dengan jenis keluhan
penyakit).
D. Definisi Operasional
3. Tepat indikasi
Pemberian obat hanya
dianjurkan untuk
Ordinal Sekunder
pasien yang memberi
gejala adanya infeksi
bakteri.
46
penyakit,pemilihan
terhadap pasien
antibiotik yang
digunakan.
dengan takaran,
pasien.
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pada penderita diare anak di wilayah kerja puskesmas lapandewa tahun 2020.
saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel subjek pada saat penelitian
(Notoatmojo, 2010).
1. Populasi
2. Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini total untuk pasien diare
Sampel ini sudah memenuhi kriteria inklusi (Kriteria inklusi adalah kriteria
1. Kriteria Inklusi
4) Data rekam medik pasien anak yang jelas terbaca dan lengkap serta
antibiotik).
meliputi tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat cara
2. Kriteria Eksklusi
1) Pasien diare non spesifik anak yang disertai penyakit infeksi lainya.
Sampel yang diambil yaitu catatan rekam medik dari pasien diare anak
N
n=
(1+ N ( d ) ²)
Keterangan :
n = Besarnya sampel
N = Besarnya populasi
35
n=
(1+35 ( 5 % ) ²)
35
n=
¿¿
35
n=
1+35 × 0,0025
35
n=
1+0,0875
35
n=
1,0875
n=32
46
Kabupaten Buton Selatan. Data yang diambil yaitu semua pasien diare yang
a. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
skor dan simbol pada data yang telah diambil agar nantinya lebih mudah
3. Recording data
pada pasien diare anak. Hasil penelitian dinyatakan dalam presentase tepat
42
6. Penyajian Data
dan penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi
Sampolawa.
B. Hasil Penelitian
tahun 2021, penelitian ini menggunakan data yang diambil dari bagian rekam
medik pasien rawat jalan yang menggunakan obat antibiotik pada tahun 2020
Tahun 2020.
29
42
1. Karakteristik Pasien
a. Jenis kelamin
1 Laki-Laki 14 44 %
2 Perempuan 18 56 %
Total 32 100 %
sejumlah 14 orang (44%). Hal tersebut sejalan dengan data dari Riskesdas
1:1:2 aktifitas fisik yang banyak pada laki-laki dapat membuat kondisi
bahwa tidak ada hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian
b. Umur
Tabel 4.2 Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur Pasien Pediatrik
2 1-4 Tahun 7 22 %
3 ≥ 5 Tahun 16 50 %
Total 32 100
pada usia 0-<1 tahun sebanyak 9 (28%), dan pada usia 1-4 tahun
sebanyak 7 (22%). Hal ini disebabkan anak pada usia tersebut mulai
aktif bermain dan berisiko terkena berbagai infeksi, termasuk diare serta
sistem imun anak yang belum berkembang sempurna dan anak belum
c. Berat Badan
1
42
2-8 kg 6 18 %
2
8-10 kg 10 32 %
3
10-15 kg 16 50 %
Total 32 100 %
(50%) menderita diare dengan berat badan antara 10-15 kg. dari 16
pasien tersebut, 16 pasien rata-rata berusia 2-5 tahun. Berat badan normal
anak berusia 2-5 tahun menurut WHO ada pada rentang 11-18 kg jika
berat badan anak kurang atau lebih 2-3 kg dari berat idealnya maka
umumnya masih termasuk normal. Dari data terkait berat badan dengan
inginkan.
A. Variabel Penelitian
a. Jenis Obat
Tabel 4.4 Karakteristik Jenis Obat Antibiotik
N Jenis Antibiotik Golongan Jumlah Presentase
o (n) %
Total 47 100%
spektrum luas yang dapat mematikan bakteri gram positif dan gram
b. Bentuk Sediaan
1 Tablet 13 28%
2 Sirup 18 38%
3 Serbuk 16 34%
Total 47 100%
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, menunjukan jumlah penggunaan
100% dari (32 pasien) dalam terapi antibiotik yang diberikan untuk
46
pasien atau tidak ditemukan adanya keluhan reaksi alergi terhadap obat
Kategori Presentase %
No Jenis Antibiotik Tepat Tidak Tepat Tidak
Tepat Tepat
1 Amoxicillin tablet 10 - 21 % -
3 Metronidazole tablet 8 - 17 % -
4 Cefadroxil tablet 4 2 9% 4%
5 Cotrimoksazole tablet 5 - -
11%
Total 45 2 96 % 4%
penyebab infeksi.
Kategori Presentase %
No Jenis Antibiotik Tepat Tidak Tepat Tidak
Tepat Tepat
1 Amoxicillin tablet 10 - 21 % -
3 Metronidazole tablet 8 - 17 % -
4 Cefadroxil tablet 4 2 9% 4%
5 Cotrimoxazole tablet 5 - 11 % -
Total 45 2 96 % 4%
Berdasarkan Tabel 4.7 dilihat dari obat yang dipilih harus memiliki
efek terapi sesuai dengan penyakit dan merupakan obat pilihan utama.
Pemilihan obat yang tepat, yaitu obat yang efektif, aman, dan sesuai
dengan kondisi pasien. Penggunaan obat dapat dikatakan tidak tepat jika
46
bukan menjadi pilihan utama untuk terapi pada pasien yang mengalami
diare akut.
dosis diperoleh 100% dari 32 pasien anak sudah tepat sesuai dengan
terapi diare sesuai dengan literatur yang digunakan yaitu Buku Saku
Total - 47 100%
B. Pembahasan
kriteria inklusi.
pemilihan obat, tepat dosis, dan tepat waktu pemberian. Hal yang perlu
1. Karakteristik pasien
antara jenis kelamin dengan kejadian diare pada anak laki-laki maupun
hal ini disebabkan karena balita masih banyak bergantung pada orang
50%, Sedangkan pada usia 0-<1 tahun yaitu 28% dan pada usia 1-4 tahun
22%. Hal ini disebabkan usia anak ≥ 5 tahun sudah mulai aktif bermain
hingga berisiko terkena berbagai infeksi, serta sistem imun anak yang
Dari hasil tabel 4.3 mengenai berat badan pasien sebanyak 50%
penderita diare berada diantara berat badan 10-15 kg (16 pasien) rata-rata
pengeluaran cairan yang begitu banyak saat anak mengalami buang air
untuk dewasa
Data hasil observasi tabel 4.4 dilihat dari jenis antibiotik yang
spektrum luas yang dapat mematikan bakteri gram positif dan gram negatif
46
Untuk bentuk sediaan obat ada tiga bentuk sediaan yang di pakai
untuk anak-anak yaitu sediaan tablet, sirup, serbuk, dari ketiga sediaan ini
yang sering di pakai adalah sediaan sirup sebanyak 18 jumlah sediaan obat
sebabkan sediaan sirup lebih mudah diberikan pada anak-anak yang sulit
Dapat diketahui bahwa kasus diare pada pasien anak di wilayah kerja
Dari hasil tabel 4.6 terkait evaluasi tepat indikasi pada pasien
Dilihat dari obat yang dipilih harus memiliki efek terapi sesuai
dengan penyakit, pemilihan obat yang tepat, yaitu obat yang efektif,
pasien anak sudah tepat sesuai dengan dosis standar yang diberikan,
waktu pemberian obat sesuai atau tidak dengan standar yang telah
melihat antara gejala atau keluhan pasien dengan efek samping obat yang
tetapi tidak semua pasien diare dengan diberikan antibiotik tersebut akan
dan obat antidiare, pasien diare juga diberikan obat penunjang seperti
penelitian uji klinik antibiotik untuk anak. Dan tidak ada informasi
yang harus digunakan oleh pasien sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
BAB V
A. Kesimpulan
sebanyak 11%.
berdasarkan kriterian tepat indikasi (96%), tepat obat (96%), tepat dosis
B. Saran
obat antibiotik.
44
DAFTAR PUSTAKA
Brunton, L., Chabner, B., Knollman, B. 2011. Goodman & Gilman’s The
Pharmacological Basis of Therapeutics 12th Edition Chapter 55. New
York: The McGraw-Hill Companies. p. 1522-1523.
Dyah R WL & Yunita DPS. 2017. Hubungan antara Pengetahuan dan Kebiasan
Mencuci Tangan Pengasuh dengan kejadian diare pada Balita. Jurnal of
Health Education. JHE 2 (1). ISSN 2527-4252.
Febiana, T., Hapsari, M.M., Hapsari, R., 2012. Kajian Rasionalitas Penggunaan
Antibiotik Di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode
Agustus-Desember 2011, Jurnal Media Medika Muda, 1–12.
Irmawati, S., Sultan M., dan Nurhannis 2017. Kualitas Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Sangurara Kecamatan Tatanga Kota Palu, 189 e Jurnal
Katalogis, Volume 5 Nomor 1 Januari 2017 hlm 188-197.
Juffrie, M., Soenarto, S.S.Y., Oswari, H., Arief, S., Rosalinal. & Mulyani, N.S.
2015. Buku Ajar Gastroenterologi Anak Indo-Hepatologi, Badan Penerbit
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, Indonesia.
Kemenkes 2011. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Buletin jendela
data & informasi kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Karyanti, M. R. et al. (2016). Buku Saku Dosis Obat Pediatri. Jakarta: Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Lim, T.K,. 2012. Edible Medical and Non-Medical Plant. London New
York :Springer Dordrecht Heidelberg. Hal : 879-880.
45
46
Septiani, S. 2015. ‘Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Balita Terkena Diare
Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit x tahun 2014’, Naskah Publikasi.
Setiati, siti et al. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6 jilid II Jakata:
Interna publishing. Hal 1899.