Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL

KELAS X. A

FUNGSI ALAM DALAM BUDAYA MELAYU DI RIAU

Disusun Oleh :

1. RANSKI SAN FADLI


2. HALIM RENQUIZAL LAOWE
3. FITRI AULIA
4. NISWA FAHANA
5. WULANDARI
6. LINDA SAPUTRI GULO

Guru Mata Pelajaran :

TAMTOWI YAHYA, S.Pd.

SMA NEGERI 1 KABUN


KABUPATEN ROKAN HULU
PROVINSI RIAU
TAHUN AJARAN : 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh puji syukur kami panjatkan atas kehadirat


Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi Alam dalam Budaya Melayu di Riau”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Kabun, Oktober 2023

Penulis

DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
1.3. Tujuan.....................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................5
2.1. Alam Bagi Masyarakat Melayu................................................................................................5
2.2. Contoh Kearifan Lokal dari Segi Pemanfaatan Sumber Daya Alam....................................5
2.3. Contoh dari Upaya Pelestarian atau Konservasi Sumber Daya Alam..................................6
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................................9
3.2. Saran...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistemagama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetisBudaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistemagama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu alam bagi masyarakat melayu?


2. Apa contoh kearifan local dari segi pemanfaatan sumber daya alam?
3. Apa Upaya Pelestarian atau Konservasi Sumber Daya Alam?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Alam Bagi Masyarakat Melayu.
2. Untuk mengetahui Contoh Kearifan Lokal dari Segi Pemanfaatan Sumber Daya
Alam.
3. Untuk mengetahui Contoh dari Upaya Pelestarian atau Konservasi Sumber Daya
Alam.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Alam Bagi Masyarakat Melayu

Alam bagi masyarakat Melayu Riau adalah suatu hal sentral bagi kehidupan mereka. Di
sanalah tempat mereka mencari penghidupan dan bisa bertahan hidup. Namun hormat
mereka kepada alam bukan hanya karena mereka bisa memanfaatkan saja, melainkan
juga kewajiban untuk terus menjaga. Kewajiban tersebut tercermin dari pepatah (atau
petatah petitih) generasi tua yang menyatakan jika alam binasa, adatpun juga akan
binasa.

2.2. Contoh Kearifan Lokal dari Segi Pemanfaatan Sumber Daya Alam

1. Penggunaan endoteknologi (alat-alat tradisional) dalam menangkap ikan dan kerang di

perairan Indragiri Hilir, Kuantan, dan Kampar. Contohnya dengan menggunakan jaring,

jala, luka/bubu, sawuak-sawuak, rawai, posok, tanggok bambu, simotiak, dan tongkah.

2. Tradisi-tradisi upacara adat sebagai wujud hormat kepada alam sebelum diambil

manfaatnya oleh masyarakat. Contohnya tradisi menyemah (menyembelih hewan)

sebelum membuka hutan di hutan adat Desa Dosan, Kabupaten Bengkalis dan upacara

semah laut sebelum melaut di Desa Panglima Raja, Indragiri Hilir.

3. Restriksi pemanfaatan alam, yang dapat berupa:

(a). Meminta izin kepada kepala adat (ninik mamak) sebelum pergi ke hutan atau melaut.

Ini adalah wujud dari kontrol sosial agar tidak terjadi eksploitasi terhadap alam;

(b). Menentukan kawasan boleh menebang bakau di Desa Panglima Raja, Inhil sebagai

kesadaran fungsi strategis bakau dalam mencegah abrasi pantai dan peran perlindungan di

ekosistem pantai;

(c). Menentukan musim tertentu untuk melaut di Desa Panglima Raja, Inhil agar tidak

terjadi eksploitasi pada sumber daya alam perairan;


(d). Larangan menebang kayu di hutan, tetapi memperbolehkan pemetikan buah yang

tidak disertai pemotongan kayu di Rimbo Larangan Jake, Kuantan Singingi;

(e). Denda jika memotong kayu untuk keperluan komersial berupa wajib memotong

kambing/lembu/kerbau di Rimbo Larangan Jake, Kuantan Singingi.

2.3. Contoh dari Upaya Pelestarian atau Konservasi Sumber Daya Alam

1. Larangan memanfaatkan baik hutan maupun perairan dengan anggapan wilayah

keramat, contohnya di Hutan Tali Tanjung, Desa Dosan, Kabupaten Bengkalis; hutan

Rimbo Tujuh Danau di Desa Buluh Cina, Kampar; dan Hutan Lindungan Sentajo,

Kuantan.

2. Pengelolaan alam, seperti

(a). Penanaman vegetasi tepian sungai (bambu, waru, dan sungkai) di Lubuk Larangan

Pangkalan Indarung, Kuantan Singingi;

(b). Penanaman bibit agar hutan makin asri di Hutan Lindungan Sentajo, Kuantan;

(c). Kegiatan rutin membersihkan sampah di hutan Rimbo Tujuh Danau, Desa Buluh

Cina, Kampar.
3. Komitmen di masyarakat agar bisa menjaga kelestarian sumber daya alam, seperti:

(a). Larangan menangkap induk ikan kaloso (arwana) dan ikan-ikan kecil di Lubuk

Larangan Pangkalan Indarung, Kuantan;

(b). Tidak membuang sampah di perairan bagi masyarakat Desa Buluh Cina, Kampar;

(c). Pemberantasan illegal logging yang dilakukan pihak luar dengan menggunakan

hokum adat di sejumlah wilayah Riau, contoh nyatanya di Hutan Lindungan Sentajo,

Kuantan;

(d). Larangan membunuh lumba-lumba di perairan danau Desa Panglima Raja,

Indragiri Hilir.
Sayang, pada kenyataannya masyarakat kesulitan menjalankan kearifan-kearifan lokal

mereka akibat:
 Penggeseran nilai kearifan lokal oleh gaya hidup materialis-hedonis dan arus kuat

kapitalisme.
 Tidak diakuinya tanah wilayah adat pada saat pasca kemerdekaan RI oleh

pemerintah pada sebagian besar wilayah Provinsi Riau, sehingga alam mereka

bebas dimanfaatkan oleh korporat.

Dampak dari realitas ini adalah hilangnya sumber penghidupan masyarakat adat,

punahnya nilai luhur adat pada jangka panjang, dan pada akhirnya merusak alam

peninggalan peradaban ribuan tahun lalu. Pada kenyataannya, iklim dunia yang makin

hangat, ekstrim, dan susah diprediksi sudah menjadi indikasi bahwa alam sudah mulai

protes dan semakin dengan ajalnya jika manusia terus bersikap tidak peduli.

Oleh karena itu, butuh jembatan atau kerjasama antara masyarakat adat dengan

pemerintah setempat serta antara semua komponen masyarakat Riau agar upaya

konservasi alam menjadi sebuah upaya bersama (kolektif) yang butuh kepastian dan

tindak nyata. Beberapa diantara upaya tersebut adalah:

1. Pengembangan kelembagaan masyarakat lokal, dan

2. Peningkatan apresiasi budaya lokal dalam pemanfaatan dan konservasi alam, yang

disertai penggalian dari nilai budaya itu sendiri.

Harapannya, dari kerjasama sinergis inilah kita dapat mempertahankan keasrian alam

Melayu dan ikut berkontribusi dalam pencegahan naiknya suhu global dalam 50 tahun

ke depan. Selain itu, dengan memahami nilai kearifan adat Melayu, kita dapat

mengangkat paradigma yang salah bahwa masyarakat suku tradisional “bersikap


kejam” dan “merusak alam”. Bahkan mungkin saja tidak ada yang seperti itu sama

sekali. Yang mereka cari adalah keseimbangan.


BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Berdasarkan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa kehidupan manusia sangat lah
bergantung dengan alam sehingga alam bukan saja di jadikan sebagai kepercayaan dan
kebudayaan tetapi alam juga dijadikan sebagai alat masyarakat setempat untuk
mencari nafkah.

3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin ada kesalahan atau kekurangan dengan
keterbatasan materi yang penulis miliki maka kritik dan saran penulis harapkan
dari pembaca guna untuk menambah pengetahuan bersama titik semoga Makalah
ini dapat memberi manfaat bagi kita semua Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
https://medium.com/@shahnazfairuza.11/kearifan-melayu-riau-dalam-pemanfaatan-
alam-8f9dccb245ad

http://repository.uin-suska.ac.id/12558/6/6.%20BAB%20I_2018137ADN.pdf

https://id.scribd.com/document/523274277/Makalah-Budaya-melayu-riau

http://repository.uin-suska.ac.id/12558/6/6.%20BAB%20I_2018137ADN.pdf

Anda mungkin juga menyukai