Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM

MANAJEMEN RISIKO
FASILITAS DAN LINGKUNGAN
DCMC KLINIK
2023
1. PENDAHULUAN
Peningkatan pelayanan kesehatan di fasyankes tehadap masyarakat diatur dalam
undang-undang dan tidak lepas dari adanya fasilitas yang dimiliki fasyankes, baik fasilitas
fisik bangunan gedung, halaman/ground, fasilitas peralatan penunjang pelayanan lainnya.
Aktivitas di fasyankes termasuk diantaranya klinik melibatkan karyawan/petugas,
pasien dan keluarga pasien. Oleh sebab itu pimpinan dan manajemen klinik perlu
merencanakan kegiatan yang mampu memberikan jaminan bahwa seluruh fasilitas beserta
seluruh peralatan pelayanan dalam kondisi sesuai standar, sehingga seluruh aktivitas dan
personil di klinik termasuk pasien, keluarga pasien dan pengunjung beserta harta bendanya
terjamin keselamatan dan keamanannya.
Mitigasi penanggulangan bencana di DCMC Klinik sangat diperlukan, merupakan
kesatuan yang terdiri dari berbagai unit di DCMC KLinik dalam upaya melakukan
pencegahan, mitigasi serta penanggulangan musibah dan bencana baik yang terjadi di klinik
maupun bencana yang terjadi di luar DCMC Klinik.
Perencanaan keselamatan dan keamanan di klinik meliputi: pemeriksaan,
pemeliharaan, pelaporan, tindak lanjut dan evaluasi yang rutin dan terjadwal terhadap
seluruh fasilitas di lingkungan klinik berikut alat-alat penunjang pelayanan.
Pengelolaan B3 di DCMC Klinik yang mencakup kegiatan menghasilkan,
mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3 dilakukan
secara baik dan benar, sehingga pengguna dan penanganan B3 aman serta tidak mencemari
lingkungan dan membahayakan mahluk hidup lainnya.
Penggolongan B3 adalah bahan yang dalam wujud zat (padat, cair dan gas) dalam
kondisi tertentu akan mudah meledak, mudah terbakar, korosif, beracun, mengandung
radioaktif, menyebabkan iritasi, sedangkan yang digolongkan limbah B3 adalah setiap
limbah yang dihasilkan mempunyai kandungan bahan yang berbahaya dan beracun yang
sifat dan atau konsentrasinya secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan dampak
kerusakan dan pencemaran pada lingkungan hidup dan/atau membahayakan kesehatan dan
kehidupan manusia.
Sumber listrik utama untuk penerangan dan kegiatan operasional klinik berasal dari
pasokan listrik/PLN. Segala bentuk kegagalan yang diakibatkan berhentinya pasokan listrik
PLN akan menimbulkan masalah terhadap kegiatan pelayanan dan membahayakan
pelaksanaan yang sedang dalam penanganan kegawatdaruratan.
Untuk kesinambungan pelayanan, Fasyankes diwajibkan berupaya untuk menjamin
pasokan listrik selama 24 jam setiap hari sepanjang tahun. Oleh karena itu, selain sumber
listrik dari PLN, DCMC Klinik memiliki Genset yang dapat menyediakan sumber listrik
cadangan apabila PLN mengalami kerusakan/pemadaman. Sistem harus diperiksa,
dipelihara dan diuji coba secara berkala serta didokumentasikan untuk mencegah kegagalan
sehingga mengancam keselamatan pasien/ pengunjung dan karyawan.
Dalam rangka keselamatan pasien maka diperlukan jaminan keamanan penggunaan
setiap alat medis di DCMC Klinik, Bidang Umum sebagai unit kerja yang bertanggung
jawab terhadap kinerja, fungsi alat sesuai standar, menyusun program kerja tahunan yang
merencanakan pemeliharaan rutin, verifikasi (internal), kalibrasi (eksternal), pemeriksaan
dan perbaikan, mengusulkan penarikan alat medis yang sudah tidak layak fungsi. Untuk itu
perlu adanya audit fasilitas peralatan medis di DCMC Klinik demi keselamatan dan
keamanan karyawan dan pasien.
2. LATAR BELAKANG
Tuntutan terhadap kelalaian kepada institusi kesehatan di dunia semakin
meningkat jumlahnya sejak tahun 1980-an. Hal ini mendesak departemen kesehatan
berbagai negara, seperti Inggris dan negara-negara persemakmurannya untuk berpikir
ekstra. Sampai awal tahun 1990-an tuntutan hukum yang diterima institusi kesehatan
seperti DCMC Klinik mencapai 75 Milyar Poundsterling. Jumlah yang sangat besar ini
memaksa departemen kesehatan Inggris merombak keseluruhan sistem pelayanan
kesehatan, utamanya budaya kerja para pemberi layanan kesehatan.
Maka mulai diperkenalkan dan dibuat manajemen risiko dalam kerangka kerja
departemen kesehatan di Inggris, diberlakukan untuk seluruh trust dan board yang menjadi
afiliasinya. Kita menyadari bahwa tidak hanya penanggulangan risiko saja yang dibutuhkan
untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakatnya. Perlunya
evaluasi berkelanjutan, fokus pada kepentingan pasien, dan komponen-komponen lain
membentuk sebuah kerangka kerja baru yang disebut clinical governance. Manajemen
risiko merupakan salah satu pilar penerapan clinical governance dalam institusi pelayanan
kesehatan.
Manajemen risiko dapat digambarkan sebagai proses berkelanjutan dari
identifikasi risiko secara sistemik, evaluasi dan penatalaksanaan risiko dengan tujuan
mengurangi dampak buruk bagi organisasi maupun individu, dengan penekanan pada
perubahan budaya kerja dari yang reaksioner dan penanggulangan menjadi pencegahan dan
pengelolaan risiko yang dicegah dalam pengelolaan manajemen risiko berupa risiko klinis
dan non klinis.

3. TUJUAN
3.1. Tujuan umum
Meminimalisasi dan meniadakan risiko yang ditimbulkan oleh berbagai potensi
bahaya yang ada di DCMC Klinik.
3.2. Tujuan Khusus
1. DCMC Klinik melakukan pendokumentasian semua perizinan atau ketentuan
lainnya;
2. Meningkatkan kesiapan DCMC Klinik dalam menghadapi bencana yang terjadi di
lingkungan klinik maupun di luar klinik
3. Mencegah kecelakaan dan cedera pada pasien, keluarga pasien, karyawan
pengguna dan penyewa lahan;
4. Menjamin keamanan harta benda pasien, pengunjung dan karyawan dari
kehilangan;
5. DCMC Klinik menginventaris semua Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) beserta
limbahnya yang berada di lingkungan klinik;
6. DCMC Klinik melakukan pelabelan yang benar pada bahan dan limbah B3;
7. DCMC Klinik melakukan penanganan, penyimpanan dan penggunaan B3;
8. Menjamin pendidikan dan pelatihan pengamanan kebakaran untuk semua
karyawan baik medis maupun non medis yang berada di dalam kawasan Klinik
Pratama Wijayanti;
9. Menjamin proses evakuasi dan jalan keluar yang aman jika terjadi kebakaran;
10. Menjamin pelaksanaan program promotif kawasan bebas rokok;
11. Melakukan uji coba sumber alternatif jika terjadi kegagalan pada sumber pasokan
utama;
12. Melakukan perbaikan dan pengembangan pada sistem utilitas dan sistem kunci
jika diperlukan;
13. Peralatan kesehatan diperiksa secara berkala dan teratur.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. IDENTIFIKASI RISIKO
1. KESELAMATAN DAN KEAMANAN DCMC KLINIK
KEJADIAN IDENTIFIKASI RISIKO
 Penculikan Bayi/Anak
 Penyanderaan
KEAMANAN LINGKUNGAN  Kehilangan barang milik pasien dan keluarga
KLINIK  Kehilangan kendaraan bermotor
 Kehilangan sarana prasarana Klinik
 Keselamatan saat ada renovasi/pembangunan
 Terjatuh/terpeleset di tangga
KEAMANAN PASIEN,
 Terpeleset di kamar mandi
PENGUNJUNG DAN
 Tersengat listrik
KARYAWAN

2. BAHAN DAN LIMBAH B3


KEJADIAN IDENTIFIKASI RISIKO
 Penanganan B3 yang salah
BAHAN BERACUN DAN  Penyimpanan B3 tidak pada tempatnya
BERBAHAYA  B3 yang tidak diberi label
 Tidak memakai APD saat penanganan B3

3. BENCANA
KEJADIAN IDENTIFIKASI RISIKO
 Wabah penyakit
 Gempa bumi
 Kebocoran gas
INSIDEN WABAH DAN
 Ledakan bom
BENCANA
 Banjir
 Kecelakaan transportasi

4. KEBAKARAN
KEJADIAN IDENTIFIKASI RISIKO
 Hubungan pendek arus listrik
 Ledakan gas
 Kebocoran gas
INSIDEN KEBAKARAN  Ledakan kompor gas
 Percikan api dari colokan listrik
 Kebakaran akibat punting rokok
5. PERALATAN MEDIS
KEJADIAN IDENTIFIKASI RISIKO
 Kesalahan pembacaan hasil pada alat medis
karena belum terkalibrasi
 Kesalahan penggunaan alat karena belum
PERALATAN MEDIS terkalibrasi
 Kesalahan penggunaan alat medis yang baru
karena belum dilakukan pelatihan alat baru.

6. SISTEM UTILITAS
KEJADIAN IDENTIFIKASI RISIKO
 Pemadaman listrik
 Kerusakan/meledaknya pompa
air
 Saluran air mampet
SISTEM
 Kerusakan telepon/ jaringan
UTILITAS
internet
 Kebocoran gas
 Meledaknya tabung gas medis

7. SAMPAH DOMESTIK DAN LIMBAH


KEJADIAN IDENTIFIKASI RISIKO
 Lingkungan tercemar akibat limbah infeksius
yang tidak dikelola dengan baik
SAMPAH DOMESTIK DAN  Petugas cleaning service tertusuk jarum
LIMBAH  Perawat tertusuk jarum suntik
 Dokter tertular penyakit dari pasien akibat tidak
menggunakan APD

B. ANALISA RISIKO
Risiko klinis

Tabel 1. Penilaian Dampak / Severity


Skor Keterangan
1 Insignificant ; Tidak ada cedera.

2 Minor ; Cedera ringan, Dapat diatasi dengan pertolongan pertama.


Moderate ; Cedera sedang, Berkurangnya fungsi
3 (motoric/sensorik/psikologis/intelektual secara reversible dan tidak berhubungan
dengan penyakit yang mendasarinya).
Major ; Cedera luas/berat, Kehilangan fungus utama permanen
4 (motoric/sensorik/psikologis/intelektual/irreversible dan tidak berhubungan dengan
penyakit yang mendasarinya.
Catastrophic ; Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit yang
5
mendasarinya.

Tabel 2. Penilaian Probabilitas / Frkuensi


Skor Keterangan
1 Jarang ; Dapat terjadi dalam waktu lebih dari 5 tahun
Tidak biasa ; Dapat terjadi dalam waktu 2- 5 tahun
2
Kadang-kadang ; Dapat terjadi tiap 1- 2 tahun
3
Kemungkinan ; Dapat terjadi beberapa kali dalam 1 tahun
4
Sering ; Terjadi tiap minggu/ bulan
5

Risiko Non klinis

Tabel 1. Penilaian Dampak / Severity


Leve Area Dampak
l
Dam
pak
 Tidak berdampak pada pencapaian tujuan instansi/ kegiatan secara umum
Sangat  Agak mengganggu pelayanan
rendah  Dampaknya dapat ditangani pada tahapan kegiatan rutin
(1)  Kerugian kurang material dan tidak mempengaruhi stakeholders

 Mengganggu pencapaian tujuan instansi/ kegiatan, meskipun tidak signifikan


Rend  Cukup mengganggu pelayanan
ah  Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek program
(2)  Kerugian kurang material dan sedikit mempengaruhi stakeholders

 Mengganggu pencapaian tujuan instansi/ kegiatan, secara signifikan


Seda  Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan
ng  Mengganggu administrasi program
(3)  Kerugian keuangan cukup besar

 Sebagian tujuan instansi/ kegiatan gagal dilaksanakan


 Terganggunya pelayanan lebih dari 2 hari, tetapi kurang dari 1 minggu
Ting
 Mengancam fungsi program yang efektif dan organisasi
gi (4)
 Kerugian besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan

 Sebagian besar tujuan instansi/ kegiatan gagal dilaksanakan


Sang
 Terganggunya pelayanan lebih dari 1 minggu
at
 Mengancam program dan organisasi, serta stakeholders
tingg
i (5)  Kerugian sangat besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan
Tabel 2. Penilaian Probabilitas / Kemungkinan
Level Kriteria kemungkinan
kemungkina
n
 Peristiwa hanya akan timbul pada kondisi yang luar
Hampir tidak
biasa
terjadi (1)
 Persentase 0-10%
 Peristiwa diharapkan tidak terjadi
Jarang terjadi (2)
 Persentase 11-30%
 Peristiwa kadang-kadang bisa terjadi
Mungkin terjadi
 Persentase 31-50%
(3)
 Peristiwa sangat mungkin terjadi pada sebagian kondisi
Sering terjadi (4)  Persentase 51-90%

 Peristiwa selalu terjadi hampir pada setiap kondisi


Hampir pasti
 Persentase 91-100% dalam 1 periode
terjadi (5)

ANALISA RISIKO FASILITAS DI KLINIK PRATAMA WIJAYANTI


TINGKAT TINGKAT
SKOR
RISIKO DAMPAK PROBABILITAS
TOTAL
(SKOR) (SKOR)
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KLINIK PRATAMA WIJAYANTI
Penculikan Bayi 3 2 6
Penyanderaan 4 1 4
Kehilangan barang milik pasien dan keluarga 3 3 9
Kehilangan kendaraan bermotor 3 1 3
Kehilangan sarana prasarana klinik 3 1 3
Keselamatan saat ada renovasi/pembangunan 4 1 4
Terjatuh/terpeleset di tangga 4 3 12
Terpeleset di kamar mandi 2 2 4
Tersengat listrik 4 1 4
BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
Penanganan B3 yang salah 2 3 6
Penyimpanan B3 tidak pada tempatnya 1 3 3
B3 yang tidak diberi label 2 2 4
Tidak memakai APD saat penanganan B3 2 4 8
BENCANA
Wabah penyakit 4 1 4
Gempa bumi 4 1 4
Kebocoran gas 2 2 4
Ledakan bom 4 1 4
Banjir 2 2 4
Tanah longsor 4 1 4
Kecelakaan transportasi 4 3 12
KEBAKARAN
Hubungan pendek arus listrik 4 1 4
Ledakan gas 4 1 4
Kebocoran gas 4 2 8
Ledakan kompor gas 4 1 4
Percikan api dari colokan listrik 1 3 3
Kebakaran akibat puntung rokok 4 1 4
PERALATAN MEDIS
Kesalahan pembacaan hasil pada alat medis
4 1 4
karena belum terkalibrasi
Kesalahan penggunaan alat karena belum
4 1 4
terkalibrasi
Kesalahan penggunaan alat medis yang baru
3 1 3
karena belum dilakukan pelatihan alat baru
SISTEM UTILITAS
Pemadaman listrik 2 3 6
Kerusakan/meledaknya pompa air 2 2 4
Saluran air mampet 2 2 4
Kerusakan telepon 2 3 6
Kebocoran gas 4 2 8
Meledaknya tabung gas medis 4 1 4
Meledaknya sistem gas sentral 4 1 4

C. TATA KELOLA RISIKO


1. Manajemen Keselamatan dan Keamanan
NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Identifikasi daerah/tempat dan 1. Pertemuan dengan bidang terkait untuk menentukan
fasilitas fisik yang berisiko tempat-tempat yang dianggap berisiko.
terhadap keselamatan dan 2. Melakukan pemeriksaan berkala terhadap fasilitas
keamanan pasien, keluarga pasien, fisik klinik.
pengunjung dan karyawan.
2. Penyusunan Risk Register di 1. Membuat daftar tempat tempat dianggap berisiko
DCMC Klinik berdasar butir 1.
2. Menentukan score/nilai tingkat bahaya yang
ditimbulkan.
3. Menentukan cara pencegahannya.
4. Menentukan cara penanganan/penanggulangan jika
terjadi.
3. Pemeriksaan fasilitas fisik dan area 1. Inspeksi rutin terhadap area dan fasilitas fisik yang
berisiko/Audit Fasilitas secara dianggap berisiko sesuai dengan risk register di butir
berkala 2
2. Hasil inspeksi didokumentasikan untuk tindak lanjut,
4. Identifikasi pengunjung, tamu Pemberian kartu identitas (badge) sementara atau tetap
farmasi/supplier, pengantar pasien, yang dapat membedakan dengan jelas antara pengunjung,
vendor (penyewa lahan) dan tamu farmasi/supplier, petugas vendor dan karyawan
karyawan DCMC Klinik.
5. Monitoring penggunaan kartu Pengawasan secara konsisten terhadap semua pengunjung
identitas seperti yang dimaksud DCMC Klinik termasuk karyawan DCMC Klinik.
butir 4
6. Pengawasan pada tempat tempat Pengawasan rutin menggunakan CCTV di beberapa titik
area berisiko
7. Sosialisasi dan pembekalan kepada Pertemuan berkala dengan badan independen untuk
badan independent penyewa lahan pembekalan.
di DCMC Klinik tentang area
berisiko, pencegahan dan
penanggulanngan
8. Monitoring kepatuhan badan Inspeksi berkala di area penyewa lahan/vendor
independen terhadap peraturan
yang berlaku di DCMC Klinik
9. Mengamankan area pembangunan 1. Memasang tanda peringatan pada akses menuju area
fisik/gedung baru/renovasi pengerjaan.
2. Memberi pagar pengaman di area pengerjaan

2. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun beserta Limbah B3


NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Identifikasi bahan dan limbah B3 Pertemuan dengan bagian/bidang terkait untuk
di DCMC Klinik. mengumpulkan data bahan berbahaya dan limbah B3
2. Membuat daftar inventarisasi B3 Membuat daftar dari hasil pertemuan (butir 1)
di DCMC Klinik.
3. Monitoring pelaksanaan dan 1. Mengamati dan mengawasi pelaksanaan pedoman
investigasi jika terjadi tumpahan, secara terus-menerus.
paparan dan insiden terkait Melakukan investigasi jika terjadi tumpahan atau
dengan B3 dan limbah B3 paparan bahan berbahaya dan limbah
2. Kegiatan dan hasil pengamatan didokumentasikan
4. Pelabelan dan monitoring pada 1. Pemasangan label/stiker dengan lambang dan warna
wadah bahan berbahaya dan sesuai jenis dan sifat bahan berbahaya
limbahnya 2. Memeriksa berkala pada pelaksanaan
3. Kegiatan dan hasil pengamatan didokumentasikan
D.
5. Monitoring pengelolaan limbah 1. Mengamati dan memeriksa kepatuhan pelaksanaan
B3 pengelolaan limbah B3
2. Kegiatan dan hasil pengamatan didokumentasikan
6. Monitoring kepatuhan 1. Mengamati kepatuhan pelaksanaan penggunaan
penggunaan peralatan terkait peralatan terkait perangkat penanganan Bahan
bahan berbahaya sesuai SPO berbahaya dan limbah serta penanganan jika terjadi
termasuk APD tumpahan/ paparan, termasuk penggunaan APD
2. Kegiatan dan hasil pengamatan didokumentasikan

7. Pemantauan izin pengelolaan 1. Memeriksa dokumen perizinan terkait masa berlaku


limbah B3 2. Mengajukan perpanjangan perizinan pada dokumen
yang habis masa berlaku

3. Program Manajemen Penanggulangan Bencana


No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Identifikasi kemungkinan bencana Rapat/pertemuan menentukan kondisi jika terjadi bencana
eksternal dan internal dan rencana tindak lanjut evakuasinya.
2. Menyusun rencana 1 Menetapkan jenis, kemungkinan dan konsekuensi dari
penanggulangan bencana . bahaya ancaman dan kejadian yang meliputi wabah,
(Disaster Emergency Plan) bencana dan keadaan emergency lainnya.
2 Menetapkan peran DCMC Klinik dalam kejadian.
.
3 Merencanakan strategi komunikasi pada kejadian.
.
4 Pengelolaan sumber daya waktu kejadian termasuk
. sumber daya alternatif.
5 Pengorganisasian jika terjadi kejadian.
.
6 Merencanakan pengelolaan kegiatan klinis pada waktu
. kejadian.
7 Menetapkan tugas, peran dan tanggungjawab
. karyawan pada waktu kejadian.
8 Pengelolaan jika terjadi pertentangan kepentingan
. klinik dan kepentingan pribadi karyawan yang
mendapat tugas.
3. Pelatihan penanggulangan Pelatihan oleh badan independen (eksternal) maupun
bencana diikuti seluruh karyawan internal dengan tenaga yang tersertifikasi.
dan badan independen di klinik
4. Uji coba/simulasi disaster Kegiatan simulasi bencana dan kebakaran yang
emergency dan debriefing (diikuti melibatkan seluruh karyawan dan penyewa lahan.
karyawan dan penyewa lahan)

4. Program Pengamanan Kebakaran


No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Kajian risiko kebakaran, Melakukan kajian pencegahan kebakaran, seperti
pencegahan dan penyimpanan dan penanganan secara aman bahan mudah
penanggulangannya terbakar termasuk gas medik, seperti oksigen
2. Deteksi dini kebakaran & asap Pengecekan terhadap alat-alat detektor kebakaran misal
detektor panas, alarm kebakaran, patroli kebakaran, dll
3. Kajian risiko kebakaran pada saat Melakukan kajian terhadap bahaya yang terkait dengan
ada pembangunan di klinik atau setiap pembangunan di dalam atau berdekatan dengan
tempat yang berdekatan dengan bangunan yang dihuni pasien
klinik
4. Uji coba/simulasi Mengadakan simulasi penanganan dan pengaman
penanggulangan bencana kebakaran misal mekanisme penghentian/supresi seperti
kebakaran selang air, sipresan kimia/sistem penyemburan sekurang-
kurangnya setahun sekali
5. Pelarangan merokok di klinik Menyusun dan mengimplementasikan kebijakan
pelarangan merokok di lingkungan klinik yang berlaku
bagi seluruh pasien, keluarga, karyawan & pengunjung
6. Monitoring pelaksanaan Kerjasama dengan unit lain misal security untuk
pelarangan merokok di klinik melakukan monitoring pelaksanaan kawasan bebas rokok

5. Program Manajemen Utilitas


No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Identifikasi daerah paling berisiko Menentukan area berisiko terhadap kegagalan sistem
terhadap kegagalan sistem utilitas utilitas
2. Pengkajian kebutuhan air bersih Mengumpulkan data kebutuhan pasokan air minum setiap
hari
3. Pengkajian kebutuhan listrik Mengumpulkan data penggunaan energi listrik setiap hari
4. Monitoring kualitas air elternatif Pemeriksaan laboratorium dan didokumentasikan
5. Pemeliharaan sumber daya listrik Pemeliharaan dan pemanasan sumber daya listrik
alternatif alternatif dan didokumentasikan
6. Program Manajemen Peralatan Medis
No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Seleksi dan Pengadaan Alat 1. Mengumpulkan usulan kebutuhan alat kesehatan dari
Kesehatan unit
2. Mengusulkan kebutuhan alat dari unit ke Pimpinan
klinik
3. Mengundang vendor penyedia alat kesehatan untuk
presentasi
4. Seleksi alat kesehatan
2. Inventarisasi peralatan kesehatan 1. Mengumpulkan data peralatan medis yang ada di
klinik
2. Membuat inventaris peralatan medis
3. Uji coba peralatan medis sesuai Peralatan medis diuji coba operasional dan fungsinya
ketentuan dan fungsi

4. Pemeliharaan peralatan medis Melakukan pemeliharaan rutin pada peralatan medis


sesuai jadwal masing-masing alat, peralatan medis
diperiksa secara berkala dan rutin
5. Kalibrasi peralatan medis sesuai Memeriksa tanggal kadaluarsa kalibrasi dari beberapa
habis masa berlaku peralatan medis, kemudian dibuat permohonan anggaran
untuk melakukan kalibrasi
6. Monitoring pemeriksaan dan Kegiatan pemeriksaan dan pemeliharaan
pemeliharaan peralatan medis didokumentasikan
7. Mengajukan pengadaan 1. Mencatat peralatan bengkel yang kurang/dibutuhkan
perlengkapan peralatan mekanik, 2. Mencatat alat bengkel yang habis pakai
habis pakai dan suku cadang 3. Mengajukan kekurangan terbut ke bagian pengadaan
untuk bengkel kerja
8. Melakukan penarikan peralatan 1. Mencatat data dan spesifikasi alat
medis tertentu jika sudah tidak 2. Menyertakan hasil survey terhadap alat tersebut
memenuhi syarat 3. Mengajukan permohonan penarikan peralatan medis
tersebut
9. Melakukan evaluasi kerja tiap 1. Dokumentasi kerja harian
bulan 2. Pertemuan internal
3. Pelaporan bulanan

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


a. Manajemen Keselamatan dan Keamanan
Rincian Cara Sasaran Sasaran
No. Kegiatan Pokok
Kegiatan Pelaksanaan Umum Khusus
1. Identifikasi 1. Pertemuan dengan 1x per tahun Teridentifikasi Langkah
daerah/tempat bidang terkait untuk setiap minggu area berisiko penanganan
dan fasilitas fisik menentukan tempat ketiga di Bulan area berisiko
yang berisiko tempat yang dianggap Januari
berisiko.
2. Melakukan pemeriksaan
berkala terhadap fasilitas
fisik.
2. Penyusunan Risk 1. Membuat daftar tempat Membuat risk Pemantauan Adanya Risk
Register di tempat dianggap berisiko register terhadap area Register
DCMC Klinik. berdasar butir 1. berdasar berisiko lebih
2. Menentukan score/nilai kegiatan butir 1 terarah
tingkat bahaya yang
ditimbulkan.
3. Menentukan cara
pencegahannya
4. Menentukan cara
penanganan/penanggulan
gan jika terjadi.
3. Melakukan Audit 1. Inspeksi rutin terhadap Pengisian Pengawasan Pencegahan &
Fasilitas secara area dan fasilitas fisik checklist audit rutin dan tindak lanjut
berkala yang dianggap berisiko fasilitas sesuai termonitor pada terhadap
sesuai dengan risk temuan area berisiko kemungkinan
register di butir 2. risiko
2. Hasil inspeksi di
dokumentasikan untuk
tindak lanjut
4. Identifikasi Pemberian kartu identitas Membagi kartu Pengunjung Terpantaunya
pengunjung, (badge) sementara atau tetap identitas yang teridentifikasi pengunjung,
penyewa lahan yang dapat membedakan membedakan karyawan,
dan karyawan dengan jelas antara antara dokter dan
pengunjung, tamu/duta pengunjung, vendor dengan
farmasi, petugas vendor dan keluarga pasien baik
karyawan dan karyawan.

5. Monitoring Pengawasan secara konsisten Satpam Menjamin Menjamin


penggunaan terhadap semua pengunjung memberikan keamanan kedisiplinan
kartu identitas DCMC Klinik termasuk kepada yang pengunjung dan penggunaan
karyawan DCMC Klinik. bersangkutan karyawan tanda pengenal
6. Pengawasan Pengawasan rutin Memasang Monitoring Dapat melacak
pada tempat menggunakan CCTV di CCTV di area berisiko kejadian
tempat area beberapa titik beberapa lokasi selama 24 jam kekerasan,
berisiko yang dianggap kehilangan,
berisiko ancaman dan
kerusakan
7. Sosialisasi dan Pertemuan berkala dengan Pertemuan rutin Badan Tercapainya
pembekalan badan independen untuk dengan pihak independen & pemahaman
kepada badan pembekalan. penyewa lahan penyewa lahan terkait
independen diingatkan keselamatan
penyewa lahan untuk menjaga dan keamanan
keselamatan
dan keamanan
di lingkungan.
8. Mengamankan 1. Memasang tanda Memasang Area pembangu Memperkecil
area peringatan pada akses rambu nan/renovasi risiko
pembangunan menuju area pengerjaan peringatan di aman bagi keselamatan
fisik/gedung 2. Memberi pagar sekitar proyek pengunjung. pengunjung
baru/renovasi pengaman di area klinik, tidak
pengerjaan ada complain
terkait
kebisingan

b. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun beserta Limbah B3


Kegiatan Rincian Cara Sasaran
No. Sasaran Umum
Pokok Kegiatan Pelaksanaan Khusus
1. Identifikasi Pertemuan dengan Mengumpulkan Bahan berbahaya Penanganan
bahan dan bagian/bidang terkait untuk data B3 dan dan limbah klinik B3 dan limbah
limbah B3 di mengumpulkan data B3 dan limbahnya teridentifikasi efisien dan
DCMC Klinik limbah B3 efektif
2. Membuat daftar Membuat daftar dari hasil Menyusun Klinik Daftar bahan
inventarisasi B3 pertemuan (butir 1) data yang Mempunyai berbahaya
di DCMC Klinik diperoleh dari daftar B3 terdaftar untuk
butir 1 dalam ditangani
sebuah daftar secara benar
3. Monitoring 1. Mengamati dan Melakukan Pelaksanaan Mencegah
pelaksanaan dan mengawasi pelaksanaan pengamatan penanganan B3 tumpahan
investigasi jika panduan secara terus dan investigasi berkesinambung paparan dan
terjadi tumpahan, menerus pada an dan kontaminasi
paparan dan 2. Melakukan investigasi jika pelaksanaan menyeluruh
insiden terkait terjadi tumpahan atau penanganan
dengan B3 dan paparan B3 dan limbahnya B3 dan limbah
limbah B3 3. Kegiatan dan hasil
pengamatan
didokumentasikan
4. Pelabelan dan 1. Pemasangan label/stiker Pemasangan Langkah Ketertiban
monitoring pada dengan lambang dan warna label B3, preventif dalam pemasangan
wadah bahan sesuai jenis dan sifat B3 pengamatan mencegah label
berbahaya dan 2. Memeriksa berkala pada berkala terjadimya
limbahnya pelaksanaannya kontaminasi B3
3. Kegiatan dan hasil & limbahnya,
pengamatan didokumentasikan terlaksananya
pelabelan dengan
tertib
5. Monitoring 1. Mengamati dan memeriksa Pengamatan Pengamatan Limbah B3
pengelolaan kepatuhan pelaksanaan pelaksanaan kelancaran di TPS
limbah B3 pengelolaan limbah B3 pengangkutan pengangkutan & segera
2. Kegiatan dan hasil & pemusnahan pemusnahan terangkut
pengamatan didokumentasikan limbah B3 limbah B3 untuk
dimusnahkan
6. Monitoring 1. Mengamati kepatuhan Mengamati Pencegahan Kepatuhan
kepatuhan pelaksanaan penggunaan penggunaan paparan dan petugas
penggunaan peralatan terkait perangkat APD saat kontaminasi B3 menggunakan
peralatan terkait penanganan B3 dan limbah bertugas APD dan
bahan berbahaya serta penanganan jika terjadi bertindak
sesuai SPO tumpahan/paparan, termasuk sesuai SPO
termasuk APD penggunaan APD
2. Kegiatan dan hasil
pengamatan
didokumentasikan
7. Pemantauan izin 1.Memeriksa dokumen Memeriksa Klinik Pratama Ketaatan
pengelolaan perizinan terkait masa dokumen Wijayanti pada
limbah B3 berlaku perizinan yang mempunyai izin peraturan
2. Mengajukan perpanjangan terkait dengan penanganan B3 perundangan
perizinan pada dokumen B3 dan limbahnya pemerintah
yang habis masa berlaku

c. Program Manajemen Penanggulangan Bencana


Kegiatan Rincian Cara Sasaran Sasaran
No.
Pokok Kegiatan Pelaksanaan Umum Khusus
1. Identifikasi Rapat/pertemuan Rapat-rapat Adanya Upaya
kemungkinan menentukan kondisi jika identifikasi antisipasi
bencana terjadi bencana dan rencana terjadinya terhadap
eksternal dan tindak lanjut bencana bencana.
internal
2. Menyusun  Menetapkan jenis, Hazard Tersusunnya  Teridentifika
rencana kemungkinan dan Vulnerability rencana sinya jenis
penanggulangan konsekuensi dari kejadian Assessment penanggulangan wabah,
bencana wabah, bencana, dan bencana bencana, dan
(Disaster kondisi emergency lainnya. kejadian
Emergency  Menetapkan peran klinik Rapat emergency
Plan) dalam penanggulangan lainnya baik
bencana. internal
 Merencanakan strategi maupun
komunikasi pada saat ekternal
kejadian. klinik.
 Pengelolaan sumber daya  Kejelasan
waktu kejadian termasuk peran Klinik
sumber daya alternatif. Pratama
 Pengorganisasian jika Wijayanti.
terjadi kejadian.  Tersusunnya
 Menetapkan tugas, peran strategi
dan tanggungjawab komunikasi
karyawan pada saat  Tersusunnya
kejadian. pengelolaan
 Merencanakan pengelolaan sumber daya
kegiatan klinis pada waktu pada waktu
kejadian. kejadian
 Merencanakan koordinasi,  Tersusunnya
komunikasi dan informasi pengorganis
pada waktu kejadian. asian pada
 Pengelolaan jika terjadi waktu
pertentangan kepentingan kejadian.
pribadi dan tanggungjawab  Tersusunnya
penugasan karyawan. uraian tugas,
peran dan
tanggungjaw
ab karyawan
pada waktu
kejadian.
 Tersusunnya
rencana
pengelolaan
kegiatan
klinis pada
waktu
kejadian,
 Tersusunnya
rencana
koordinasi,
komunikasi
dan
informasi
pada waktu
kejadian.
 Disepakatinya
cara
pengelolaan
jika terjadi
konflik
kepentingan.
3. Pelatihan Pelatihan penanggulangan Pelatihan Karyawan
penanggulangan bencana bagi karyawan inhouse 1x klinik
bencana diikuti DCMC Klinik. dalam setahun berkompeten
seluruh karyawan menanggulangi
dan badan bencana
independen di
klinik
4. Uji Menjalin komunikasi Merencanakan, Karyawan dan
coba/simulasi dengan penyedia. mengajukan, penyewa lahan
disaster Menjadwalkan kegiatan menganggarkan mampu
emergency dan Koordinasi internal dan mengaplikasika
debriefing Pelaksanaan simulasi melaksanakan n langsung bila
(diikuti uji simulasi 1x terjadi bencana
karyawan dan dalam setahun
badan penyewa
lahan)

d. Program Pengamanan Kebakaran


Kegiatan Rincian Cara Sasaran Sasaran
No.
Pokok Kegiatan Pelaksanaan Umum Khusus
1. Kajian risiko Melakukan kajian Rapat tim untuk Teridentifikasi Selesainya
kebakaran, pencegahan kebakaran, pembuatan nya risiko kajian
pencegahan & seperti penyimpanan dan kajian kebakaran di
penanggulangan penanganan secara aman semua unit
nya bahan mudah terbakar kerja
termasuk gas medik, seperti
O2
2. Deteksi dini Pengecekan terhadap alat- Melakukan Terpeliharanya > 80 %
kebakaran & alat detektor kebakaran misal pengecekan sarana peralatan
asap detektor panas, alarm minimal 1x prasarana alat- detektor
kebakaran, patroli kebakaran, dalam setahun alat detektor kebakaran
dll kebakaran terpelihara
dengan baik
3. Kajian risiko Melakukan kajian terhadap Rapat tim untuk Keselamatan Selesainya
kebakaran pada bahaya yang terkait dengan pembuatan bangunan di kajian PCRA
saat ada setiap pembangunan di kajian berupa dalam dan
pembangunan di dalam atau berdekatan PCRA klinik
klinik atau dengan bangunan yang
tempat yang dihuni pasien
berdekatan
dengan klinik
4. Uji 1. Menjalin komunikasi Merencanakan, Karyawan dan Simulasi
coba/simulasi dengan penyedia mengajukan, penyewa lahan dilakukan 1x
disaster 2. Menjadwalkan kegiatan menganggarkan mampu dalam setahun
emergency dan 3. Koordinasi internal dan mengaplikasik
debriefing 4. Pelaksanaan simulasi melaksanakan an langsung
(diikuti uji simulasi bila terjadi
karyawan dan bencana
penyewa lahan)
5. Pelarangan Menyusun & Memasang Seluruh staf, Edaran atau
merokok di mengimplementasikan kebijakan dan pengunjung, rambu
klinik kebijakan pelarangan tanda dilarang pasien dan larangan
merokok di lingkungan merokok di keluarga merokok di
klinik yang berlaku bagi setiap sudut di pasien seluruh
seluruh pasien, keluarga, staf kawasan klinik kawasan klinik
& pengunjung
6. Monitoring Kerjasama dengan unit lain Pengecekan Seluruh staf, Terlaksananya
pelaksanaan misal security untuk terhadap pengunjung, monitoring
pelarangan melakukan monitoring pemasangan pasien dan oleh tim
merokok di pelaksanaan kawasan bebas tanda & keluarga
klinik rokok kerjasama pasien
dengan security
monitoringnya

e. Program Manajemen Utilitas


Kegiatan Rincian Cara Sasaran Sasaran
No.
Pokok Kegiatan Pelaksanaan Umum Khusus
1. Identifikasi Menentukan area berisiko Pertemuaan Antisipasi Mengurangi
daerah paling terhadap kegagalan sistem untuk kegagalan risiko akibat
berisiko utilitas menentukan sistem utilitas gagal utilitas
terhadap area yang
kegagalan dimaksud
sistem utilitas
2. Pengkajian Mengumpulkan data Mengumpul Jumlah Ketersediaan
kebutuhan air kebutuhan pasokan air kan data kebutuhan air air bersih 24
bersih minum setiap hari kebutuhan bersih dapat jam sehari
pasokan air diketahui
bersih setiap
harinya
3. Pengkajian Mengumpulkan data Mengumpul Jumlah Ketersediaan
kebutuhan penggunaan energi listrik kan data kebutuhan pasokan energi
listrik setiap hari pemakaian energi listrik listrik 24 jam
enerji listrik terpantau sehari
setiap harinya

4. Monitoring Pemeriksaan laboratorium Tes Pasokan air Sumber Air


kualitas air dan didokumentasikan laboratorium minum minum
alternatif setiap 6 bulan alternatif alternatif aman
sekali dan memenuhi bagi kesehatan
didokumentasi syarat kesehatan
kan

5. Pemeliharaan Pemeliharaan dan pemanasan Pemanasan Pasokan daya Daya listrik


sumber daya sumber daya listrik alternatif sumber daya listrik terjamin tetap ada dan
listrik alternatif dan didokumentasikan listrik saat daya tercukupi
alternatif rutin sumber listrik walaupun
dan utama sumber listrik
didokumentasi mengalami utama
kan kegagalan mengalami
kegagalan

f. Program Manajemen Peralatan Medis


Rincian Cara Sasaran Sasaran
No. Kegiatan Pokok
Kegiatan Pelaksanaan Umum Khusus
1. Seleksi dan 1. Mengumpulkan usulan Berkoordinasi Semua unit Unit yang
Pengadaan Alat kebutuhan alat dengan bagian DCMC Klinik mengusulkan
Kesehatan kesehatan dari unit pengadaan
2. Mengusulkan kebutuhan untuk seleksi
alat dari unit ke Direktur pengadaan alat
3. Mengundang vendor kesehatan
penyedia alat kesehatan
untuk presentasi
4. Seleksi alat kesehatan
2. Inventarisasi 1. Mengumpulkan data Membuat Seluruh Data peralatan
peralatan peralatan medis yang inventarisasi peralatan medis
kesehatan ada di klinik peralatan medis Medis klinik terupdate
2. Membuat Inventaris yang ada di terinventaris
peralatan medis setiap unit
3. Uji coba Peralatan medis diuji coba Mengumpulkan Peralatan medis Tidak
peralatan medis operasional dan fungsinya data uji coba dalam kondisi mengganggu
sesuai ketentuan alat baru dan aman untuk jalannya
dan fungsi daftar peserta operasional pelayanan
pelatihan
operatornya
4. Pemeliharaan Melakukan pemeliharaan 1. Membuat Peralatan medis Tidak
peralatan medis rutin pada peralatan medis jadwal dalam kondisi mengganggu
sesuai jadwal masing-masing pemeliharaan di baik dan aman jalannya
alat, Peralatan medis setiap unit untuk pelayanan
diperiksa secara berkala dan 2. operasional
rutin Mengumpulkan
data
pemeriksaan
rutin dan
merekap data
keamanan
peralatan medis
5. Kalibrasi Memeriksa tanggal mengumpulkan Peralatan medis Menjamin
peralatan medis kadaluarsa kalibrasi dari data memenuhi ketepatan
sesuai habis beberapa peralatan medis, rekapitulasi standar pembacaan
masa berlaku kemudian dibuat hasil kalibrasi ketentuan nilai dan hasil
permohonan anggaran untuk yang diatur oleh pemeriksaan
melakukan kalibrasi. perundangan
6. Monitoring Kegiatan pemeriksaan dan Dokumentasi Mengamati Program
pemeriksaan dan pemeliharaan dalam checklist kepatuhan berjalan
pemeliharaan didokumentasikan peeriksaan dan pelaksanaan sebagaimana
peralatan medis pemeliharaan program mestinya
7. Mengajukan 1. Mencatat peralatan Pelaporan Peralatan Memperlancar
pengadaan bengkel yang penggunaan bengkel teknik upaya kegiatan
perlengkapan kurang/dibutuhkan bahan memadai
peralatan 2. Mencatat alat bengkel pemeliharaan/
mekanik, habis yang habis pakai suku cadang
pakai dan suku 3. Mengajukan kekurangan
cadang untuk tersebut ke bagian logistik
bengkel kerja
8. Melakukan 1. Mencatat data dan Pelaporan Peralatan Dokumentasi
penarikan spesifikasi alat penarikan medis yang penarikan
peralatan medis Menyertakan hasil peralatan medis tidak peralatan
tertentu jika 2. survey terhadap alat memenuhi medis
sudah tidak tersebut syarat
memenuhi 3. Mengajukan dilakukan
syarat permohonan penarikan recall
peralatan medis tersebut
9. Melakukan Pertemuan internal setiap Koreksi dan Bertukar Sebagai acuan
evaluasi kerja bulan untuk mengevaluasi perbaikan jika pengalaman dalam
tiap bulan hasil kerja ada hasil yang menangani menyelesaikan
kurang baik masalah masalah
peralatan pengelolaan
medis peralatan
medis

6. JADWAL KEGIATAN
2023
No. Nama Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Manajemen Keselamatan dan Keamanan
Identifikasi daerah/tempat
dan fasilitas fisik yang
1. berisiko terhadap PJ Umum
keselamatan dan
keamanan
Penyusunan Risk
2. PJ Resti
Register
Pemeriksaan fasilitas fisik
3. dan area berisiko/Audit PJ Umum
Fasilitas secara berkala
Identifikasi pengunjung,
tamu/duta farmasi,
4. penunggu pasien, petugas SETIAP HARI PJ Umum
vendor (penyewa lahan)
dan karyawan
Monitoring penggunaan
5. kartu identitas seperti SETIAP HARI PJ Umum
yang dimaksud butir 4
Pengawasan pada tempat
6. SETIAP HARI PJ Umum
tempat area berisiko
Sosialisasi dan
pembekalan kepada badan
independen penyewa
7. lahan di DCMC Klinik PJ Resti
tentang area berisiko,
pencegahan dan
penanggulangan
Monitoring kepatuhan
badan independen
8. PJ Resti
terhadap peraturan yang
berlaku di DCMC Klinik.
Mengamankan area
pembangunan
9. JIKA ADA RENOVASI PJ Umum
fisik/gedung
baru/renovasi
Pengelolaan Bahan dan Limbah B3
Identifikasi bahan dan
1. PJ Umum
limbah B3
Membuat daftar
2. PJ Umum
inventarisasi B3
Monitoring pelaksanaan
dan investigasi jika
terjadi tumpahan,
3. PJ Umum
paparan dan insiden
terkait dengan B3 dan
limbah B3
Pelabelan dan
JIKA ADA B3 YANG MASUK/LIMBAH YANG
4. monitoring pada wadah PJ Umum
DIHASILKAN
B3 dan limbahnya
Monitoring pengelolaan
5. PJ Umum
limbah B3
Monitoring kepatuhan
penggunaan APD terkait
6. PJ Umum
B3 dan limbahnya oleh
Tim PPI
Pemantauan izin
7. PJ Umum
pengelolaan limbah B3
Manajemen Penanggulangan Bencana
Identifikasi kemungkinan
1. bencana eksternal dan PJ Resti
internal
Menyusun rencana
penanggulangan bencana
2. PJ Resti
(Disaster Emergency
Plan)
Pelatihan
3. penanggulangan bencana PJ Resti
diikuti seluruh karyawan.
Uji coba/simulasi
disaster emergency dan
4. PJ Resti
debriefing diikuti seluruh
karyawan
Manajemen Pengamanan Kebakaran
Kajian risiko kebakaran,
1. pencegahan dan PJ Resti
penanggulangannya
Deteksi dini kebakaran &
2. PJ Resti
asap
Kajian risiko kebakaran
pada saat ada
3. pembangunan/renovasi JIKA ADA RENOVASI PJ Resti
klinik atau tempat yang
berdekatan dengan klinik
Uji coba/simulasi
4. penanggulangan bencana PJ Resti
kebakaran
Pelarangan merokok di
5. PJ Umum
klinik
Monitoring pelaksanaan
6. pelarangan merokok di SETIAP HARI PJ Umum
klinik
Manajemen Utilitas
1. Identifikasi daerah paling PJ Umum
berisiko terhadap
kegagalan sistem utilitas
Pengkajian kebutuhan
2. PJ Umum
air bersih
Pengkajian kebutuhan
3. PJ Umum
listrik
Monitoring kualitas air
4. PJ Umum
elternatif
Pemeliharaan sumber
5. PJ Umum
daya listrik alternatif
Manajemen Peralatan Medis
Seleksi dan Pengadaan
1. JIKA ADA PENGADAAN ALKES PJ Umum
Alat Kesehatan
Inventarisasi peralatan
2. PJ Umum
kesehatan
Uji coba peralatan medis
3. sesuai ketentuan dan JIKA ADA PENGADAAN ALKES PJ Umum
fungsi
Pemeliharaan peralatan
4. SESUAI JADWAL PEMELIHARAAN PJ Umum
medis
Kalibrasi peralatan medis
DISESUAIKAN DENGAN MASA BERLAKU
5. sesuai habis masa PJ Umum
KALIBRASI
berlaku
Monitoring pemeriksaan
6. dan pemeliharaan SESUAI JADWAL PEMELIHARAAN PJ Resti
peralatan medis
Mengajukan pengadaan
perlengkapan peralatan
7. mekanik, habis pakai dan PJ Umum
suku cadang untuk
bengkel kerja
Melakukan penarikan
peralatan medis tertentu
8. JIKA ADA PENARIKAN ALKES PJ Umum
jika sudah tidak
memenuhi syarat
Melakukan evaluasi
9. PJ Umum
kerja tiap bulan

6. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Dalam melaksanakan kegiatan dilakukan tahapan evaluasi sebagai berikut:
1) Menyiapkan konsep perencanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian hasil kinerja Tim secara berkala.
3) Berkoordinasi dengan Tim lain untuk inventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan Keselamatan dan Keamanan, Bahan dan Limbah B3, Penanggulangan Bencana,
Pengamanan Kebakaran, Sistem Utilitas, serta Peralatan Medis yang ada di DCMC
Klinik
4) Menyusun laporan tindak lanjut untuk penyelesaian masalah (jika ada).
5) Menyampaikan rekomendasi sebagai saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun
tertulis kepada atasan atau direksi sebagai masukan bagi peningkatan mutu pelayanan
dan kinerja Tim.

7. PERIODE PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Periode pencatatan dilakukan secara rutin/berkala, pelaporan dan evaluasi dilakukan bulanan
dan tahunan sebagai bahan untuk pertimbangan tindak lanjut.

Sukabumi, Januari 2023

Menyetujui, PJ Kepala Resiko Tinggi


Pimpinan DCMC Klik

DRG. Ning Puji Hutami Erie Meilani

Anda mungkin juga menyukai