Pondasi
Pondasi
- Aman /Awet / Tahan Lama : tahan air / korosi / tahan terhadap bahan-
bahan reaktif, tidak retak dan tidak melentur berlebihan.dsb.
- Aman terhadap geser, guling, amblas, juga longsor ( terutama pada massa di
daerah berbukit ).
Pondasi Dangkal
Kriteria D/B < 1
Pondasi Telapak : Individual spread footing
Pondasi Lajur - Continuous footing
Combine footing
Pondasi Dalam D
Kriteria D/B > 4 - 5
Pondasi Sumuran/kaison (digali manusia)
Pondasi Tiang pancang/ Tiang bor (digali mesin),
B
DIMENSI PONDASI
Tergantung dari :
- Beban yang harus ditanggung ( beban mati dan beban hidup )
- Penyaluran Gaya ( merata/ setempat )
- Bahan Pondasi
- Daya Dukung Tanah ( σ ijin )
F=P/σ
P
F = luas penampang pondasi
P = beban mati + hidup
ο ijin = daya dukung tanah
BEBAN BANGUNAN
BEBAN BEBAN
HIDUP MATI
PENYALURAN GAYA KE PONDASI
SEMUA BEBAN
SECARA TOTAL
DISALURKAN
SECARA MERATA
KESEMUA MEMBER
STRUKTUR
MENUJU PONDASI
KE TANAH
A. TIPE – TIPE PONDASI
1. PONDASI SETEMPAT
2. PONDASI LAJUR
3. PONDASI TERAS
4. PONDASI TANGGA
5. PONDASI BATAS DENGAN TETANGGA
6. PONDASI TURAP / PONDASI PENAHAN TANAH
1. PONDASI SETEMPAT
PONDASI SETEMPAT PADA BANGUNAN TRADISIONAL
Pondas
2. PONDASI LAJUR
PONDASI LAJUR BATU KALI
3. PONDASI TERAS
BAHAN BATU KALI
30 - 40 CM
30- 40 CM
A B = ⅓A
L = 1/3 T
L
B. VARIASI BAHAN PONDASI
A
15
BB
45º 15
c
1:2:3 /b /b
1:3:5
Beban Kecil Beban Besar
PONDASI
BATU BATA
SLOOF
MAKSIMUM 3 LAPIS
ROOLAG
BAGIAN LUAR DARI SUSUNAN BATU BATA HARUS DIPLESTER ( 1 : 3 ) KEDAP AIR
(TERLINDUNG DARI GANGGUAN AIR TANAH)
SLOOF
1:3:5
1. Lapisan pasir
padat
2. Cerucuk bambu
Pondasi Setempat
-F adalah penampang alas pondasi (bisa: bulat / lingkaran,
bujursangkar, empat persegi panjang, segi-n beraturan, segitiga, dll.)
-Beban (P) = beban seluas lantai yang didukung oleh pondasi
setempat tersebut (tergantung fungsi / jenis bangunan, banyaknya
julah lantai di atasnya )
Persyaratan kekuatan pondasi:
F=σ xP
F = Luas alas pondasi
σ = kemampuan daya dukung tanah
P = beban total bangunan
Artinya:
Makin besar daya dukung tanah (σ) maka beban total yang
dapat didukung makin besar
Jika beban total besar diperlukan daya dukung tanah (σ) &
luas alas pondasi yang besar pula
- untuk pondasi dangkal F
- untuk pondasi dalam σ
Perhitungan Pondasi Setempat
Beban total bangunan (P)
Rumus: Daya Dukung Tanah (σijin) = --------------------------------------
Luas Alas Pondasi (F)
Pondasi Setempat
- Beban (P) = beban seluas lantai yang didukung oleh pondasi setempat
tersebut ( tergantung dari: fungsi / jenis bangunan, banyaknya lapisan
lantai yang didukung, gaya-gaya beban yang terjadi, dll.)
- Jika σijin dapat diperoleh (dari hasil test: Soil Penetration Test /
Cone Penetration Test / Sondir)
Pondasi lajur
- Selalu diambil bagian pondasi dalam lajur 1,00 meter
F = 1,00 m x b ( lebar alas pondasi)
- σijin (dari hasil test sondir ) & beban total bangunan dapat diketahui
(dari hasil perhitungan dan tabel perkiraan beban untuk fungsi tertentu)
CATATAN: jika makin dalam galian , maka daya dukung tanah (σijin)
makin besar nilainya
penampang pondasi juga akan main kecil
LATIHAN PERHITUNGAN PONDASI
A
1.00
- 0.20
3.00 - 0.20
Halte Angkot
± 0.00 2.50
± 0.00
- 0.40
- 0.20
1.00
- 0.40
1.00 3.00 1.00
Sebuah 1.00 halte3.00Angkot berukuran
3.00 1.00 6.00 X 3.00 X 2.50 ( p x l x t )
Terdiri dari dinding batu bata 1 batu dan 3 buah kolom beton 20/20
Bila diketahui
DENAH HALTE beban halte adalah 900 kg/m2 A
POTONGAN
A.Hitunglah dimensi pondasi yang dibutuhkan untuk dapat
NON SKALA NON SKALA
- 0.20
3.00 - 0.20
Halte Angkot
± 0.00
± 0.00
- 0.20 - 0.40
1.00
- 0.40
1.00 3.00 1.00
1.00 3.00 3.00 1.00
Bila disain atap Halte diubah menjadi atap kantilever, hitung dimensi pondasi
dan gambarkan bentuk pondasi yang sesuai !
SEKIAN