1. Contoh perubahan lingkungan internal dan eksternal, yaitu:
1. Perubahan Lingkungan Internal Perubahan dari internal bisa berasal dari: - Pekerja Jika karyawan dan organisasi atau manajer mempunyai tujuan yang sama maka organisasi akan bejalan semakin efektif. Sebaliknya, jika karyawan dan manajer saling memaksakan kepentingannya masing-masing maka organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Contohnya seperti karyawan perusahaan mobil General Motors (perusahaan mobil Amerika Serikat) yang karyawannya masuk dalam union (Serikat Kerja). Serikat kerja membuat posisi karyawan lebih kuat dan dapat memaksakan kenaikan gaji atau tunjangan yang menyebabkan biaya tenaga kerja yang terlalu tinggi, sehingga perusahaan sulit untuk bersaing dengan perusahaan mobil impor lain yang karyawannya tidak masuk dalam Serikat Kerja. - Dewan Komisaris Dewas Komisaris ditunjuk untuk mewakili kepentingan pemegang saham. Meskipun Dewan Komisaris independent terhadap manajemen, dapat mewakili kepentingan pemegang saham, mempunyai posisi yang kuat terhadap manajemen sehingga memaksakan perubahan apabila dirasa perlu. Dewan Komisaris sering lebih tergantung terhadap kepentingan manajemen disbanding terhadap kepentingan pemegang saham yang dapat menyebabkan pengawasan menjadi kurang efektif. - Pemegang saham Pemegang saham memberikan modal ke perusahaan dalam bentuk penyertaan. Sehingga mereka memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada kepemilikannya. Hak yang di dapat adalah berbagai keuntungan sementara kewajibannya adalah menanggung risiko perusahaan. - Jaringan Stakeholder Pihak-pihak yang telah disebut kan sebelumnya yang menentukan nasib perusahaan (stakeholders). Contohnya, pemegang saham menunjuk Dewan Komisaris. Lalu, Dewan Komisaris mengawasi kerja manajemen dan prestasi organisasi. Maka, pemegang saham tidak hanya memengaruhi organsiasi secara sendirian, tetapi juga melalui jaringan stakeholder yang terbentuk. Kepentingan pihak stakeholder tidak selalu sama, bahkan sering berbeda-beda. Contohnya, pemegang saham menginginkan produk yang berkualitas dengan harga murah. Masyarakat sekitar menginginkan gaji yang tinggi. Bahkan manajemen itu sendiri mempunyai kepentingan senidir. Dalam hal terseut manajer dituntut untuk menyeimbangkan kepentingan-kepentingan yang berlawanan tersebut. Keseimbangan semacam itu akan menentukan nasib organisasi.
2. Perubahan lingkungan Eksternal
a. Konsumen Konsumen membeli produk yang dihasilkan oleh organisasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumen tentu saja sangat menentukan nasib suatu organisasi. Apabila suatu organisasi gagal memenuhi kebutuhan konsumen, organisasi tersebut akan ditinggalkan oleh konsumennya. Karena itu, perusahaan harus mengenali perubahan selera atau kebutuhan konsumen tersebut. b. Pemasok Pemasok adalah pihak yang memberikan bahan baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi, atau jasa yang diperlukan organisasi. Hubungan erat dengan pemasok dapat mengefisienkan kegiatan organisasi. Contohnya, manajemen persediaan nol (jus-in-time) yang sukses diterapkan oleh perusahaan Jepang, sangat bergantung pada keeratan antara organisasi dengan pemasok. c. Pesaing Pesaing memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Contohnya seperti Garuda,Wing Air, Sriwijaya, Air Lion, dan Bouraq akan bersaing memperebutkan penumpang pesawat terbang karena organisasi tersebut berada dalam sektor usaha yang sama. Sehingga manajer harus pandai menentukan mana pesaing dan bagaimana menghadapi pesaing tersebut. d. Pemerintah Pemerintah memiliki peran untuk mengatur aturan perundangan yang akan mempengaruhi kehidupan organisasi dan juga mempunyai peranan penting dalam kehidupan perekonomian suatu masyarakat. Melaui perusahaan negara (perusahana yang dimiliki negara), pemerintah menjadi pesaing langsung suatu organisasi yang kebetulan berada pada bidang usaha yang sama. Garuda (perusahaan negara) bersaing dengan Lion/Pelita (perusahaan swasta). Meskipun biasanya perusahaan negara masih dibatasi hanya untuk bidang-bidang yang strategis. e. Lembaga keuangan Lembaga keuangan menjadi perantara bagi organisasi ke pasar keuangan. Pasar keuangan akan memperlancar aliran dana dari pihak surplus dana (pihak yang menabung) ke pihak yang membutuhkan dana atau deficit dana (biasanya organisasi perusahaan). f. Kelompok-kelompok lain Kelompok ini biasanya tergantung pada jenis kegiatan organisasi. Organisasi rumah sakit akan berurusan dengan organisasi dokter atau jururawat. Organisais perusahaan akan berurusan dengan Serikat Pekerja. Kelompok-kelompok tersebut akan menentukan nasib organisasi.
3. Proses perubahan organisasi mencakup beberapa tahap, yaitu:
a. Unfreezing, yaitu upaya-upaya untuk mengatasi tekanan dari kelompok penentang dan pendukung perubahan. b. Movement, proses perubahan terjadi setelah semua karyawan siap akan perubahan itu, maka perubahan dapat dilakukan. c. Refreezing Tahap poses perubahan ini bertujuan untuk membuat nilai, sikap dan perilaku yang baru yang menjadi norma dan cara pengelolaan yang baru.
Contoh dari proses perubahan yang terjadi di organisasi, yakni:
- Salah satu perusahaan milik Jusuf Kalla, PT. Bosowa mengalami pergantian kepemimpinan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan pada tahun 2007 dan banyak perubahan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dimulai dari perubahan tata cara pengelolaan unit bisnis hingga perubahan struktur (restrukturisasi) yang ada dalam perusahaan hingga memunculkan resistensi karyawan, promosi jabatan, mutasi, perubahan sistem dan mekanisme kerja, hingga PHK adalah suatu hal yang lumrah terjadi dalam organisasi tersebut (Bosowa Excellence Magazine, disitasi Taggala 2008). - Perusahaan sebesar PT. Dirgantara Indonesia yang pernah terpuruk akibat krisis moneter pada tahun 1998 mampu bangkit dan akhirnya bertahan dengan melakukan restrukturisasi organisasi besar-besaran dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2004 (Kasali, 2005).