Pertek 21 Jan 2022 & SLO 10 Jun 2022 Pengolahan PT Mitra Hijau Asia
Pertek 21 Jan 2022 & SLO 10 Jun 2022 Pengolahan PT Mitra Hijau Asia
1. Mengingat:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; dan
c. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun
2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun;
d. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor SK.36/Menlhk/Setjen/PLA.4/2/2021 tanggal 5 Februari 2021
tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Pembangunan Tempat
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Di Kelurahan
Mangempang, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi
Selatan Oleh PT Mitra Hijau Asia;
e. Izin Lingkungan PT Mitra Hijau Asia yang diterbitkan oleh Lembaga OSS
dengan Nomor Induk Berusaha 9120000150215 yang telah berlaku efektif
tanggal 5 Februari 2021; dan
f. Surat Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Nomor:
S.30/PSLB3/VPLB3/PLB.3/1/2022 tanggal 21 Januari 2022 perihal
Persetujuan Teknis di Bidang Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan
Pengumpulan dan Pengolahan Limbah B3 PT Mitra Hijau Asia;
-2-
2. Memperhatikan:
a. Surat Direktur PT Mitra Hijau Asia Nomor: 017/SKL/MHA-KP/III/2022
tanggal 6 April 2022 perihal Laporan Pembangunan Fasilitas Pengelolaan
Limbah B3;
b. Surat Direktur PT Mitra Hijau Asia Nomor: 022/SKL/MHA-KP/IV/2022
tanggal 12 April 2022 perihal Pengumpulan Hasil Laboratorium Kegiatan
Uji Coba Insinerator; dan
c. Berita Acara Verifikasi Lapangan Permohonan Surat Kelayakan
Operasional (SLO – PLB3) dengan Kegiatan Pengolahan Limbah B3
tanggal 13 Mei 2022.
Tembusan:
1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
2. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;
3. Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
4. Gubernur Sulawesi Selatan;
5. Bupati Barru;
6. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan; dan
7. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barru.
-4-
1. Nama, sumber, dan karakteristik Limbah B3 yang diolah dengan cara termal
menggunakan insinerator:
Kode
No Limbah Nama Limbah B3 Sumber Karakteristik
B3
1) A106d Limbah laboratorium Laboratorium Beracun
B3
2) A108d Limbah Laboratorium Beracun
terkontaminasi B3
3) B106d Limbah resin atau Industri pupuk Beracun
penukar ion dan bahan
senyawa nitrogen
4) B110d Kain majun bekas Industri pupuk Padatan
(used rags) dan yang dan bahan mudah
sejenis senyawa nitrogen menyala
5) B301-1 Limbah karbon aktif Industri pupuk Beracun
selain limbah dan bahan
karbon aktif senyawa nitrogen
dengan kode
limbah A110d
6) B301-4 Residu proses Industri pupuk Beracun
produksi atau dan bahan
kegiatan senyawa nitrogen
7) A303-1 Bahan atau produk Industri pestisida Beracun
yang tidak memenuhi dan produk
spesifikasi teknis agrokimia
8) A306-3 Residu proses Petrokimia Beracun
produksi atau reaksi industri yang
menghasilkan
produk organic
dari proses
pemecahan fraksi
minyak bumi atau
gas alam
9) A307-1 Sludge dari proses Industri atau Beracun
produksi dan kegiatan kilang
fasilitas minyak dan gas
penyimpanan bumi.
-5-
Kode
No Limbah Nama Limbah B3 Sumber Karakteristik
B3
minyak bumi atau
gas alam
10) A307-2 Residu dasar tanki Industri atau Beracun
kegiatan kilang
minyak dan gas
bumi.
11) A307-3 Slop padatan Industri atau Beracun
emulsi minyak dari kegiatan kilang
industri minyak dan gas
penyulingan bumi.
minyak bumi
12) A330-1 Residu dasar tangki Eksplorasi dan Beracun
minyak bumi produksi minyak,
gas dan panas
bumi.
13) A330-2 Residu proses Eksplorasi dan Beracun
produksi produksi minyak,
gas dan panas
bumi.
14) B330-4 Absorben dan atau Eksplorasi dan Beracun
filter bekas produksi minyak,
gas dan panas
bumi.
15) B332-1 Sludge dari filter Industri yang Beracun
cakes dari gas menghasilkan
treatment (semua atau
jenis industry) menggunakan
yang listrik.
menghasilkan
atau
menggunakan listrik.
16) A336-1 Bahan atau produk Industri farmasi Beracun
yang tidak memenuhi
spesifikasi teknis
kadaluwarsa dan sisa
dari jenis industri
farmasi.
Kode
No Limbah Nama Limbah B3 Sumber Karakteristik
B3
dan reaksi industri
atau kegiatan farmasi
19) A336-5 Sludge dari fasilitas Industri farmasi Beracun
produksi kegiatan
farmasi
20) B336-1 Absorban dan filter Industri farmasi Beracun
bekas atau karbon
aktif
21) A337-1 Limbah klinis yang Rumah sakit dan Beracun
memiliki karakteristik fasilitas
infeksius dari jenis pelayanan
industri / kegiatan kesehatan
rumah sakit.
22) A337-2 Produk farmasi Rumah sakit dan Beracun
kadaluwarsa dari fasilitas
jenis industri / pelayanan
kegiatan rumah sakit kesehatan
dan fasilitas
Pelayanan
kesehatan.
23) A337-3 Bahan kimia Rumah sakit dan Beracun
kadaluwarsa dari fasilitas
jenis industri / pelayanan
kegiatan rumah sakit kesehatan
dan fasilitas
Pelayanan
kesehatan.
24) A337-4 Peralatan Rumah sakit dan Beracun
laboratorium fasilitas
terkontaminasi B3 pelayanan
dari jenis industri / kesehatan
kegiatan rumah sakit
dan fasilitas
pelayanan
kesehatan.
25) B337-1 Kemasan produk Rumah sakit dan Beracun
farmasi dari jenis fasilitas
industri / kegiatan pelayanan
rumah sakit. kesehatan
26) B337-2 Sludge IPAL dari Rumah sakit dan Beracun
jenis industri / fasilitas
kegiatan rumah sakit. pelayanan
kesehatan
27) A338-1 Bahan kimia Industri lab Beracun
komersial
-7-
Kode
No Limbah Nama Limbah B3 Sumber Karakteristik
B3
kadaluwarsa dari
jenis industri /
kegiatan
laboratorium riset
dan komersial.
28) A338-3 Residu sampel Industri lab Beracun
limbah B3. komersial
29) A338-4 Sludge IPAL Industri lab Beracun
komersial
30) A339-1 Larutan Developer, Industri kegiatan Beracun
fixer dan bleach fotografi
bekas
31) A342-1 Residu filtrasi Industri Beracun
(pengolahan pengolahan
minyak hewani minyak hewani
ataunabati) atau nabati
32) A343-2 Residu filtrasi Pengolaham Beracun
dari jenis industri oleokimia dasar
atau kegiatan
pengolahan
oleokimia dasar
33) A351-1 Adhesif atau Industri pulp dan Beracun
perekat sisa dan kertas
kadaluwarsa dari
jenis industri
pulp
dan kertas.
34) A352-2 Residu dari Industri / Beracun
kegiatan kegiatan
pembersihan chemical atau
industrial
cleaning
35) B355-1 Limbah cat Industri/kegiatan Beracun
bengkel
pemeliharaan
kendaraan
2. Jumlah dan kapasitas Limbah B3 yang diolah dengan cara termal menggunakan
1 (satu) unit insinerator dengan rincian kapasitas untuk Insinerator Box 1 paling
tinggi 300 kg (tiga ratus kilogram); dan
c. temperatur ruang bakar pertama 800°C (delapan ratus derajat Celcius) sampai
dengan 1.000°C (seribu derajat Celcius);
d. temperatur ruang bakar kedua 1.000°C (seribu derajat Celcius) sampai
dengan 1.200°C (seribu dua ratus derajat Celcius);
e. volume ruang bakar pertama 12 m3 (dua belas meter kubik);
f. volume ruang bakar kedua 3 m3 (tiga meter kubik);
g. cerobong utama:
1) tinggi 30,862 m (tiga puluh koma delapan ratus enam puluh dua meter)
dari permukaan tanah; dan
2) diameter luar 0,8 m (nol koma delapan meter) dan diameter dalam 0.792
m (nol koma tujuh sembilan dua meter);
h. cerobong darurat:
1) tinggi 1,8 m (satu koma delapan meter) dari permukaan tanah; dan
2) diameter 0,76 m (nol koma tujuhpuluh enam meter) dan diameter dalam
0.75 m (nol koma tujuhpuluh lima meter);
i. bahan bakar menggunakan Liquid oil; dan gas
j. alat pengendali pencemaran udara berupa cyclone, venturi, dan scrubber;
Tembusan Yth
1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
2. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;
3. Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
4. Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan;
5. Bupati Barru;
6. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan; dan
7. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barru.