DISUSUN OLEH
NIP : 199205072022031005
GOLONGAN : IIIB
COACH :
MENTOR :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit jiwa merupakan fasilitas kesehatan tingkat lanjut yang
mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan di bidang
penyakit jiwa.
Di dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan rumah sakit,
petugas kesehatan di wajibkan menerapkan prinsip patien safety yaitu
prinsip kerja yang mengutamakan keselamatan pasien. Ada beberapa
factor dalam mengupayakan patien safety antara lain penerapan etika
batuk, kepatuhan menjalankan 6 langkah cuci tangan, penerapan five
moment cuci tangan, menjaga kebersihan gedung dan lantai rumah
sakit, menjaga kebersihan dan higienis ruangan gizi.
Ada beberapa alternatif dalam pengendalian infeksi dirumah sakit
jiwa tempat saya bekerja satu di antaranya yaitu penerapan etika
batuk, yang sangat penting di lakukan untuk mencegah dan
mengendalikan infeksi penyakit yang ditularkan melalui udara.
penerapan etika batuk berperan penting pada masa ini yaitu
mengendalikan penyebaran penyakit covid 19, yang merupakan isu
permasalahan global pada saat ini. Belum optimalnya penerapan etika
batuk di rumah sakit jiwa di sebabkan oleh kurangnya edukasi dan
pemberian informasi yang di berikat kepada tenaga kesehatan terkait
pentingnya penerapan etika batuk.
Selain itu cara mencuci tangan dengan 6 langkah yang benar
merupakan hal yang tak kalah penting di lakukan guna mengendalikan
penyakit menular yang tejadi melalui kontak tangan. Kurangnya
kepatuhan tenaga kesehatan dalam menjalankan 6 langkah cuci
tangan di karenakan oleh kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan
dalam menerapkan dengan benar 6 langkah cuci tangan.
Begitu juga penerapan five moment cuci tangan berperan penting
dalam pengendalian penyebaran infeksi yang beresiko terjadi di
rumah sakit. Ada berbagai penyakit yang bisa di cegah dengan
menerapkan five momen cuci tangan. Oleh kerena itu five moment
cuci tangan wajib di lakukan dan di awasi oleh atasan dan petugas
infection control rumah sakit. Tidak optimalnya penerapan five moment
cuci tangan dalam pengendalian penyebaran infeksi di rumah sakit
dikarenakan oleh kurangnya penyuluhan dan media informasi terkait
pentingnya penerapan five moment cuci tangan di ruangan rawat inap
rumah sakit.
Kebersihan ruangan sangat di butuhkan dalam rangka menjaga
sterilitas dan juga pengendalian infeksi. Ada standar yang harus di
lakukan dalam rangka membersihkan ruangan gedung rumah sakit.
Namun dalam penerapanya terkadang pelaksanaan pemebersihan
area gedung rumah sakit tidak sesuai standard prosedur yang
mengakibatkan berkembangnya bakteri-bakkteri ataupun virus yang
seharusnya bisa di bersihkan jika melaksanakan standard
pemebersihan yang seharusnya.
Begitu juga kebersihan dan higienisitas di ruang gizi yang
merupakan ruangan yang harus terhindar dari paparan virus, bakteri
karena bisa sangat cepat menyebarkan penyakit-penyakit infeksius
melalui makanan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari aktualisasi dan habituasi ini yaitu:
1. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yang
BerAKHLAK yakni, Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
2. Mampu membuat kegiatan inovatif dalam rangka memecahkan isu
yang terjadi di RSJ Prov. Dr. V.L Ratumbuysang.
3. Mampu menyelesaikan isu-isu yang berkembang ditempat kerja
serta memberikan gagasan pemecahan masalah dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi bagi organisasi dan instansi
tempat penulis bertugas adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, kegiatan aktualisasi ini dapat memunculkan ide-ide
kreatif dan inovatif dalam memecahkan setiap isu yang ada di RSJ
Prov. DR. V.L Ratumbuysang.
2. Bagi pasien dan keluarga, aktualisasi ini bermanfaat untuk bisa
meminimalisir penularan infeksi akibat pelayanan Kesehatan di
RSJ Prov. DR. V.L Ratumbuysang.
3. Bagi organisasi, aktualisasi ini bermanfaat untuk meningkatkan
Mutu Pelayanan di RSJ Prov. DR. V.L Ratumbuysang
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah :
1. Mempersiapkan susunan acara penyuluhan terkait five moment
cuci tangan
2. Memasang media-media penyuluhan seperti poster, stiker, dan
banner, terkait penerapan five moment cuci tangan
3. Melakukan sosialisasi tentang penerapan five moment cuci
tangan.
4. Melakukan supervisi terkait kepatuhan tenaga kesehatan dalam
menerapkan five moment cuci tangan di ruangan.
BAB II
A. Profil Organisasi
RSJ Prof. V.L Ratumbuysang merupakan fasilitas
kesehatan tingkat lanjut yang memberikan jasa pelayanan
kesehatan khusus kesehatan jiwa. Berikut nama, visi, misi,
motto, program dan kegiatan di rumah sakit :
1. Nama rumah sakit adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L Ratumbuysang Provinsi
Sulawesi Utara.
2. Visi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L Ratumbuysang
Provinsi Sulawesi Utara :
Terwujudnya pelayanan kesehatan jiwa unggulan di
Indonesia Timur bagian Utara Tahun 2027
3. Misi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L Ratumbuysang
Provinsi Sulawesi Utara :
a. Menjadikan rumah sakit unggulan dan terakreditasi
dalam pelayanan kesehatan khususnya kesehatan jiwa.
b. Memberikan pelayanan yang professional dan
berkualitas
c. Menciptakan lingkungan rumah sakit yang aman,
nyaman dan sehat.
2 Kurangnya kepatuhan 4 5 5 5 19 II
tenaga kesehatan dalam
menjalankan 6 langkah cuci
tangan
4 Belum optimalnya 3 4 4 4 15 IV
kebersihan gedung dan
lantai rumah sakit
5 Belum maksimalnya 3 3 4 4 14 V
kebersihan dan higienisitas
ruangan gizi
POHON MASALAH
Meningkatnya kejadian
penyebaran infeksi di rumah sakit
Ketidakpatuhan petugas
kesehatan menjalankan five
moments cuci tangan
Menyediakan Melakukan
edukasi kepada Melakukan Melakukan
poster, spanduk,
tenaga supervisi monitoring evaluasi
banner, terkait
kesehatan, untuk kepatuhan five bersama petugas
dengan edukasi
patuh moment di pengendalian
pelaksanaan five
menjalankan five ruangan infeksi.
moment cuci
tangan moment cuci
tangan