Disusun Oleh :
202102040026
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Infeksi yang
diperoleh dari fasilitas
pelayanan
C. kesehatan adalahsalah
satu penyebab utama
kematian
D. dan peningkatan
morbiditas pada pasien.
Mengingat
E. asal mula infeksi yang
tidak hanyadidapatkan di
rumah
F. sakit, istilah infeksi
nosokomial diperluas
dengan
G. istilah Healthcare-
Associated Infections
(HAIs)
H. Infeksi yang
diperoleh dari fasilitas
pelayanan
I. kesehatan adalahsalah
satu penyebab utama
kematian
J. dan peningkatan
morbiditas pada pasien.
Mengingat
K. asal mula infeksi yang
tidak hanyadidapatkan di
rumah
L. sakit, istilah infeksi
nosokomial diperluas
dengan
M. istilah Healthcare-
Associated Infections
(HAIs)
N. Infeksi yang
diperoleh dari fasilitas
pelayanan
O. kesehatan adalahsalah
satu penyebab utama
kematian
P. dan peningkatan
morbiditas pada pasien.
Mengingat
Q. asal mula infeksi yang
tidak hanyadidapatkan di
rumah
R. sakit, istilah infeksi
nosokomial diperluas
dengan
S. istilah Healthcare-
Associated Infections
(HAIs).
Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah
satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien.
Mengingat asal mula infeksi yang tidak hanyadidapatkan di rumah sakit,
istilah infeksi nosokomial diperluas dengan istilah Healthcare-Associated
Infections (HAIs). Pada tahun 2009 WHO Patient Safety kembali
mencanangkan Save Lives: Clean Your Hands sebagai program lanjutan yang
bertujuan untuk meningkatkan fokus pelaksanaan hand hygiene pada
pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Five Moments for Hand Hygiene, yang
telah diidentifikasi sebagai waktu kritis ketika kebersihan tangan harus
dilakukan yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik,
setelah terpapar cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, dan
setelah kontak dengan lingkungan pasien (WHO, 2009). Dua dari lima
momen untuk kebersihan tangan terjadi sebelum kontak. Indikasi "sebelum"
momen ditujukan untuk mencegah risiko penularan mikroba untuk pasien.
Tiga lainya terjadi setelah kontak, hal ini ditujukan untuk mencegah risiko
transmisi mikroba ke petugas kesehatan perawatan dan lingkungan pasien.
Petugas kesehatan mempunyai peran besar dalam rantai transmisi
infeksi ini. Akan tetapi kepatuhan hand hygiene seringkali kurang optimal.
Petugas kesehatan seringkali mencuci tangan hanya sebelum dan sesudah
menangani pasien saja. Masih rendahnya tingkat kepatuhan hand hygiene di
kalangan petugas kesehatan dapat menyebabkan tingginya penyebaran HAIs.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan mengenai pentingnya hand
hygiene petugas terhadap kesehatan pasien.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan motivasi diharapkan perawat di ruang Dahlia 4 dapat
menerapkan 5 moment cuci tangan
2. Tujuan Khusus
a) Dapat meningkatkan kesadaran tentang waktu cuci tangan atau 5
moment cuci tangan
b) Dapat menerapkan waktu cuci tangan 5 momen dengan optimal
oleh perawat di ruang Dahlia 4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan
kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air
(Depkes RI, 2009). Mencuci tangan dilakukan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan keperawatan walaupun memakai sarung tangan dan alat
pelindung diri lain. Tindakan ini untuk mengurangi mikroorganisme yang ada
di tangan sehingga penyebaran infeksi dapat dikurangi (Nursalam dan Ninuk,
2007). Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk
mengangkat mikroorganisasi yang ada ditangan, membuat kondisi tangan
steril sehingga infeksi silang bisa dicegah
BAB III
ANALISA SITUASI
A. Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 28 Maret –
1 April 2022 dan dilakukannnya Analisa SWOT, masalah yang
ditemukan salah satunya yaitu tenaga kesehatan belum menerapkan prinsip
5 waktu cuci tangan di Ruang Dahlia 4 secara optimal. Sehingga, dibuat suatu
rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tabel 1
Data penerapan prinsip 5 waktu cuci tangan di Ruang Dahlia 4 RSUD
Tugurejo
B. Analisa data
Penerapan 5 moment cuci tangan di Ruang Dahlia 4 belum dilakukan secara
optimal.