1. Guru harus bersifat otoriter : otoriter disini adalah yang memiliki kekuasaan penuh terhadap peserta didiknya, seorang guru dalam administrasi kesehariannya sangat penting memilki kebranian dalam memutuskan sesuatu. Guru harus bisa menggunakan kewenangan-kewenangannya dalam mengelola kelasnya. Terkadang menjadi kelemahan bagi guru yang harus menggunakan otoriternya dalam mengajar contohnya, ketika menenangkan anak-anak yang rebut dan anak yang tidak mau mengerjakan tugas, karena dalam teori pembelajarran behavior dituntut untuk melihat hasil dari pembelajaran tersebut jadi seorang guru harus memaksakan kehendaknya untuk menjadikan akank didiknya menjadi lebih baik. Setelah menggunakan kewenangannya guru harus menciptakan kembali kelas yang kondusif sehingga murid akan reflex kembali dalam belajarnya. 2. Belajar adalah stimulus dan respon : dalam teori behavior belajar adalah proses merubah prilaku atau tingkah laku anak didik. Teori ini mengedepankann hasil dari belajar sehingga stimulus yang diberikan guru akan mengasilkan respon yang baik dan dapat merubah tingkah lakunya. Keberhasilan teori ini dapat dilihat dari prilaku yang mengalami perubahan. Dan teori ini tidak mementingkan proses dari pembelajaran tersebut karena mengamati hal-hal yang nyata dan tampak mata. 3. Mempelajari perbuatan orang : teori ini mengedepankan hasil dari pembelajaran, sehingga sorang guru harus selalu mengamati anak didiknya sebelum dan sesudah pembelajaran agar dapat memberikan evaluasi apakah setelah mendapatkan pembelajaran prilaku berubah menjadi baik atau tidak. Teori ini juga selalu mengaitkan lingkungan social dari peserta didik dalam melihat perkembangan yang terjadi pada dirinya, sehingga dapat memberinilai dari hasil pembelajrannya. 4. Mengarahkan siswa untuk berfikir : teori pembelajaran behavioristic adalah membawa siswa untuk mencapai target tertentu, sehingga membuat sisiwa harus focus dan tidak bebas dalam berkreasi dan berimajinasi. Teori ini mengajarkan bahwa belajar adalah perolehan dari pengetahuan sedangkan mengajar adalah memindahkan atau mentransfer pengetahuan kepada siswa. 5. Manusia adalah makhluk reaktif : Tingkahlaku seseorang ditentukan oleh lingkungan sosialnya. Kepribadian yang dimiliki seseorang dapat dikembalikan kepada lingkungannya. Menurut teori ini orang terlibat di dalam tingkah laku karena telah mempelajarinya melalui pengalamanpengalaman terdahulu, menghubungkan tingkah laku tersebut dengan hadiah-hadiah. b. Evaluasi dan refleksi : Pandangan behavioristik kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi siswa, walaupun siswa memiliki pengalaman penguatan yang sama. Pandangan behavioristik tidak dapat menjelaskan dua anak yang mempunyai kemampuan dan pengalaman penguatan yang relative sama. Di lihat dari kemampuannya, kedua anak tersebut mempunyai perilaku dan tanggapan berbeda dalam memahami suatu pelajaran.Oleh sebab itu teori belajar behavioristik hanya mengakui adanya stimulus dan respons yang dapat diamati. Teori belajar behavioristik tidak memperhatikan adanya pengaruh pikiran atau perasaan yang mempertemukan unsurunsur yang diamat c. Kelebihan dan kekurangan : teori ini masih mengikat siswa untuk mengikuti apa yang telah di intruksikan oleh gurunya sehingga tidak memiliki kebebasan dalam berfikir, akan tetapi ketika siswa tersebut berada dalam lingkungan yang baik maka dia akan menghasilkan respon yang baik pula dan dapat dikatakan pembelajaran tersebut berhasil. d. Kaitannya dengan moderasi beragama : pada saat ini moderasi islam sangat perlu dan dibutuhkan, karena masyarakat sekarang rentan dan berpotensi secara sadar dan tidak sadar terlibat dalam paham-paham radikal, sehingga munculkan agama dalam prilaku dalam lingkungan dapat mnyeimbangkan perbuatan-perbuatan yang layak dlam lingkungan social sehingga terciptalah toleransi dalam lingkungan dan menumbuhkan rasa kasih sayang dengan sesame dan saling peduli sehingga ini menjadi stimulus bagi anak didik dan dapat direspon dengan baik.