1. Biopsi eksisi pada mamae dextra : biopsi (prosedur pengambilan sebagian kecil
jaringan dari tubuh pasien untuk diperiksa menggunakan mikroskop) pada kelenjar
mamae bagian kanan.
2. Kemoterapi 6 siklus : kemoterapi (salah satu prosedur pengobatan dengan
menggunakan bahan kimia yang sangat kuat untuk menghentikan atau menghambat
pertumbuhan sel kanker dalam tubuh) yang dilaksanakan selama 4-6 bulan dengan
interval 3-4 minggu.
3. Radioterapi 33 kali : radioterapi atau terapi radiasi (prosedur medis untuk
menangani penyakit kanker dengan bantuan paparan sinar X yang bertujuan untuk
membunuh sel-sel kanker, menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker, serta
mencegah kambuhnya penyakit kanker) yang dilaksanakan sebanyak 33 kali.
4. Saturasi oksigen : persentase kadar oksigen yang diikat oleh haemoglobin atau sel darah merah
untuk ditransportasikan ke seluruh jaringan tubuh, dimana kadar saturasi oksigen yang baik yaitu
95-100% akan berdampak pada pengurangan sesak nafas pada penderita gagal jantung.
5. Fremitus : pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi perubahan intensitas
vibrasi yang diciptakan saat pasien berbicara yang mengindikasikan adanya proses patologis
pada paru. Fremitus juga merupakan vibrasi yang dirasakan ketika pasien mengatakan “77”
(tujuh puluh tujuh). Vibrasi normal bila terasa di atas batang bronkus utama. Bila teraba diatas
perifer paru, hal ini menunjukkan konsolidasi sekresi atau efusi pleura ringan sampai sedang.
6. Hemitoraks kanan : penumpukan darah di dalam rongga paru bagian kanan.
7. Suara dasar vesikuler menurun di sebelah kanan : suara paru normal yang intensitasnya
menurun di bagian paru kanan.
8. Hemitoraks kiri : penumpukan darah di dalam rongga paru bagian kiri.
9. Thoracocentesis (thoracentesis) atau yang sering juga dikenal sebagai pleural tap adalah prosedur
untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura, misalnya pada efusi pleura, empiema, atau
hemothorax. Normalnya, cairan fisiologis di rongga pleura hanya terdapat dalam jumlah sedikit.
Namun, apabila terjadi akumulasi cairan dengan volume atau komposisi abnormal, maka kondisi
tersebut bersifat patologis
10. Cairan serohemoragik adalah cairan yang ditemukan dalam rongga pleura yang
mengandung campuran antara darah (hemoragik) dan cairan serous. Ini berarti bahwa
cairan tersebut memiliki dua komponen utama:
11.
Interpretasi mx fisik
E4 pasien data membuka mata secara spontan (respon buka mata sontan)
V4 Kacau/confused (dapat berbicara dalam kalimat,namun ada disorientasi waktu, temat, orang)
Frekuensi nafas : 34x/menit Takipnea, (laki-laki : 12 – 20 x/menit), perempuan : 16-20 x/menit) RR >
24 x/menit : Takipnea, RR < 10 x/menit : Bradipnea
Inspeksi : pengembangan dada asimetris, dada kanan tertinggal ada masalah( pabila terdapat
penurunan ekspansi dada unilateral, maka kemungkinan terdapat patologi pada daerah dada tersebut,
seperti pneumothorax, efusi pleura, atau pneumonia
pAlpasi : fremitus kanan melemah adanya gangguan hantaran aliran udara dari paru ke dinding dada,
biasanya terjaid ada efusi leura, tumor mediastinum, OK, obstruksi bronkus, fibrosis leura,enumothorax,
tumor paru
pErkusi : redup di seluruh hemitoraks kanan mengindikasikan adanya cairan di kanan, ada cairan di
cavum leura, data berua serosa efusi leura), darah hematothorax), atau us emiema)
Orthopnea :
Dispnea pada posisi berbaring biasanya merupakan manifestasi lebih lanjut daripada exertional dyspnea
pada HF. Orthopnea terjadi karena terjadinya redistribusi cairan dari abdomen dan ekstremitas inferior
ke dalam dada sewaktu berbaring sehingga menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik kapiler paru-
paru, serta juga adanya dorongan diaphragma keatas pada waktu posisi terlentang. Pasien dengan
ortopnea terpaksa berbaring dengan bantal tinggi pada waktu malam dan seringkali terbangun akibat
sesak nafas atau batuk-batuk (makanya disebut ‘nocturnal cough’) jika kepalanya terjatuh dari bantal
tinggi tersebut. Perasaan sesak nafas biasanya akan berkurang pada posis duduk, karena dengan posisi
demikian akan mengurangi venous return dan tekanan kapiler pulmonal, dan banyak pasien melaporkan
bahwa mereka merasa sesaknya berkurang dengan duduk didepan jendela yang terbuka. Pada gagal
jantung lanjut, ortopnea menjadi sedemikian berat sehingga pasien tidak dapat berbaring sama sekali
dan terpaksa tidur dalam posisi duduk semalaman. Selain itu, pasien left ventricle failure(kiri) yang berat
serta telah berlangsung lama, gejala bendungan paru dapat makin berkurang ketika fungsi ventrikel
kanan menjadi berkurang(melemah).
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
1. Reduksi Kapasitas Paru-paru: Efusi pleura, terutama jika jumlah cairan yang signifikan
menumpuk di rongga pleura, dapat menyebabkan kompresi pada paru-paru. Ketika Anda
beraktivitas, kebutuhan tubuh untuk oksigen meningkat, dan paru-paru harus mengembang
dengan baik untuk memasok oksigen ini. Namun, efusi pleura menghambat ekspansi paru-paru
karena cairan dalam rongga pleura membatasi ruang yang tersedia untuk paru-paru untuk
berfungsi. Akibatnya, paru-paru tidak dapat mengembang sebaik yang seharusnya saat
beraktivitas.
2. Penurunan Kemampuan Pertukaran Gas: Efusi pleura juga dapat mengganggu pertukaran gas
normal di dalam paru-paru. Cairan di rongga pleura dapat memengaruhi aliran udara dan
pertukaran oksigen antara paru-paru dan aliran darah. Ketika Anda beraktivitas, kebutuhan
tubuh untuk oksigen meningkat, tetapi efusi pleura dapat menyulitkan paru-paru untuk
menyediakan oksigen yang cukup, menyebabkan sesak napas.
3. Peningkatan Pekerjaan Pernapasan: Sesak napas saat beraktivitas pada efusi pleura juga dapat
terkait dengan peningkatan pekerjaan pernapasan. Paru-paru harus bekerja lebih keras untuk
mencoba mengatasi kendala yang diberikan oleh efusi pleura saat beraktivitas. Hal ini dapat
mengakibatkan perasaan kelelahan dan sesak napas yang lebih parah.
4. Kebutuhan Oksigen yang Meningkat: Selama aktivitas fisik, denyut jantung meningkat, dan
tubuh memerlukan lebih banyak oksigen. Efusi pleura membuat pengiriman oksigen yang cukup
ke aliran darah menjadi lebih sulit, sehingga sesak napas menjadi lebih nyata saat beraktivitas.