Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TENTANG ESENSI DAN ORGESI PENEGAK HUKUM YANG BERKEADILAN


INDONESIA
ESENSI DAN URGENSI KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA

DOSEN PENAMPU
Dr. Ketjuk Herminaju,SST.,Spd.,MM

DISUSUN OLEH:
FARIDHATUL UMAMI (A1R23015)

PRODI D3 KEPERAWATAN
STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
2023/2024
PENGERTIAN
ESENSI DAN ORGESI PENEGAK HUKUM YANG BERKEADILAN INDONESIA
Esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan Indonesia adalah untuk mendapatkan
hukum yang tertib dan tidak merendahkan martabat warga negara, dengan kata lain hukum
selalu melayani kepentingan, keadilan, ketertiban dan ketentraman warna negara agar tercipta
perdamaian dan kesejahteraan warga negara.

Esensi penegakan hukum bertujuan untuk mewujudkan peraturan hukum untuk menciptakan
ketertiban dan keadilan hukum dalam masyarakat. Peraturan-peraturan hukum (pasal-pasal
hukum material) sepatutnya dapat diwujudkan dalam proses pelaksanaan hukum di
masyarakat. Dengan kata lain, penegakan umum akan berfungsi untuk meningkatkan
ketertiban dan kepastian hukum dalam masyarakat sehingga masyarakat akan merasa aman
dan nyaman karena telah memperoleh perlindungan akan hak dan kewajibannya.

Urgensi penegakan hukum berarti menempatkan keberadaan hukum dan upaya penegakannya
dalam prioritas utama. Tidak adanya penegakan hukum akan berakibat fatal, kehidupan
masyarakat akan kacau. Sepatutnya negara Indonesia sebagai negara modern dan menganut
sistem demokrasi konstitusional, yang memiliki peraturan perundangan, lembaga hukum,
badan hukum dan aparatur penegak hukum menjadikan prioritas utama penegakan hukum
Indonesia.
KONSEP DAN URGENSI HUKUM YANG BERKEADILAN
Thomas Hobbes(1588-1679) dalam bukunya Leviatan pernah mengatakan “Homo homini
lupus”artinya manusia adalah serigala bagi manusia alian nya. Manusia memeiliki keinginan
yang berbeda-beda antara manusia satu dengan lainnya. Inilah salah satu argumen mengapa
aturan hukum di perlukan. Kondisi yang kedua tampaknya bukan hal yang tidak mungkin bila
semua masyarakat tidak memerlukan aturan hukum. Namun Ciceroo(106-43sm) pernah
mengatakan “Ubis societas ibi ius” artinya dimana ada masyarakat di sana ada hukum.
Dengan kata lain sampai saat ini hukum masih diperlukan bahkan kedudukan nya semakain
penting.
Beberapa hal yang menjadi esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan di
Indonesia adalah:
 Perlindungan hak-hak warga negara: Hukum yang berkeadilan harus melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
 Meningkatkan kesejahteraan umum: Hukum yang berkeadilan harus memajukan
kesejahteraan umum
 Mewujudkan ketertiban sosial: Hukum yang berkeadilan harus mewujudkan
ketertiban sosial berdasarkan nilai-nilai tertentu yang hidup dalam masyarakat itu
sendiri
 Merealisasi atau mewujudkan keadilan: Hukum bertujuan untuk merealisasi atau
mewujudkan keadilan
 Menghindari ketidakadilan: Penegakan hukum yang berkeadilan diharapkan dapat
menghindari ketidakadilan dalam penegakan hukum sehingga hukum dapat tertib dan
tidak merendahkan martabat warga negara
 Meningkatkan kepastian hukum: Penegakan hukum yang berkeadilan harus
meningkatkan kepastian hukum untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat
 Meningkatkan integritas penegak hukum: Penegakan hukum yang berkeadilan harus
dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan integritas penegak hukum
 Menghindari kekacauan: Penegakan hukum yang berkeadilan harus dilakukan untuk
menghindari kekacauan dalam kehidupan masyarakat
 Meningkatkan harmoni kepentingan: Penegakan hukum yang berkeadilan harus selalu
melayani kepentingan masyarakat dan meningkatkan harmoni kepentingan antara
negara dan warga negara
 Meningkatkan independensi dan akuntabilitas hakim: Penegakan hukum yang
berkeadilan harus meningkatkan independensi dan akuntabilitas hakim dalam
penegakan hukum sebagai wujud independensi

Alasan mengapa penegakan hukum yang berkeadilan

Melindungi hak-hak warga negara. Penegakan hukum yang berkeadilan dapat membuat
masyarakat merasa bahwa hakhaknya dilindungi.Menciptakan keadilan dan ketertiban
dalam masyarakat. Hukum yang adil adalah hukum yang tertib dan tidak merendahkan
martabat manusia setiap warga negara Mencegah keresahan masyarakat. Pelaksanaan
hukum yang tidak adil akan mengakibatkan keresahan masyarakat, sehingga wibawa
hukum dan aparatnya akan luntur di Masyarakat Meningkatkan kualitas moral dan
profesionalitas aparat penegak hokum. Aparat penegak hukum yang tidak profesional dan
tidak bermoral dapat menjadi faktor yang menghambat penegakan hukum yang
berkeadilan.Meningkatkan partisipasi dan kesadaran hukum masyarakat. Masih
rendahnya partisipasi dan kesadaran hukum masyarakat menjadi faktor yang menghambat
penegakan hukum yang berkeadilan
Praktik Penegakan Hukum
Salah seorang sarjana dari Jerman yang dianggap berjasa mengemukakan pendapatnya
mengenai konsep negara hukum ialah F.J. Stahl, dengan semboyannya bahwa "negara harus
menjadi negara hukum", semboyannya ini menjadi pendorong perkembangan zaman baru.
Negara harus menentukan secermat-cermatnya jalan-jalan dan batasbatas kegiatannya sebagai
lingkungan (suasana) kebebasan warga negara menurut itu dan harus menjamin suasana
kebebasan itu tanpa dapat ditembus.- Negara harus mewujudkan atau memaksakan gagasan
akhlak dari segi negara, juga secara langsung tidak jauh dari pada seharusnya menurut
suasana hukum.Semboyan F.J. Stahl ini merupakan suatu filsafat yang perlu kita renungkan
bahwa siapa yang tidak rindu dengan tegaknya keadilan dalam perlakuan di muka hukum.
Karena dengan adanya keadilan yang diperlakukan rakyat tentunya akan dirasakan
kemanfaatan perlakuan dari pemerintah. Sehingga rakyat merasa terlindungi dan dijamin hak
asasinya. Tata tertib menurut hukum harus benar-benar dijalankan asalkan hukum yang
diberlakukan kepada rakyat tidak bertentangan dengan hak asasi manusia. Karena pada
prinsipnya hak asasi manusia harus benar-benar diperhatikan, dan dilindungi dengan
menjamin kebebasan sesuai dengan norma hukum yang berlaku. Menurut F.J. Stahl, unsur-
unsur negara hukum adalah:
 Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia (Grandrechten)
 Adanya pembagian kekuasaan (Scheiding Van Matchten)
 Pemerintahan haruslah berdasarkan peraturan-peraturan hukum
 (Wet Matigheid Van Met Bestuur)
 Adanya peradilan administrasi (Administratief Rechtspraa Sedangkan Paul Schalten
menyebutkan ciri negara, yang kemudian
 diuraikannya secara meluas dan kritis. Adapun ciri-cirinya adalah:
 Kawula negara itu mempunyai hak terhadap negara, individu
 mempunyai hak terhadap masyarakat.
 Di dalam negara hukum ada pemisahan di dalam kekuasaan.

Dengan pendapat Paul Schalten sudah jelas menginginkan supremasi aturan-aturan hukum
(supremacy of law). Dengan tidak ada kekuasaan yang sewenang-wenang dari penguasa
(absolutisme) di hadapan hukum kedudukan warga negara sama baik warga atau pejabat,
terjaminnya hakhak manusia oleh undang-undang.

Konsep Penegakan Hukum


Konsep kesadaran hukum menurut Soekanto (2003:150) bahwa penegakan hukum dari yang
terendah dengan yang tertingi.
 pengetahuan hukum adalah pengetahuan seseorang mengenai beberapa perilaku
tertentu yang diatur oleh hukum. Ilmu pengetahuan tersebut dengan perilaku yang
dilarang atau perilaku yang diperbolehkan oleh hukum seperti yang terlihat dalam
masyarakat bahwa pada umumnya individu mengetahui bahwa membunuh, mencuri,
berzinah dilarang oleh hukum;
 pemahaman hukum mengenai isi peraturan dan hukum tertentu. Dengan lain
perkataan hukum adalah suatu pengertian terhadap isi dan tujuan dari suatu peraturan
dalam suatu hukum tertentu tertulis maupun tidak tertulis serta manfaatnya bagi
pihak-pihak kehidupan yang tidak dipersyaratkan sesorang harus mengerti peraturan;
 sikap hukum adalah suatu kencenderungan untuk menerima hukum karena adanya
penghargaan terhadap hukum sebagai sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkam
bila hukum tersebut dijalankan dengan baik;
 perilaku hukum. Pola perilaku hukum merupakan hal yang utama dalam kesadaran
apakah kesadaran hukum itu berlaku atau tidak di dalam masyarakat.Keempat
indikator ini sekaligus menunjukkan pada tingkat perwujudan kesadaran di
masyarakat. Apabila masyarakat hanya mengetahui hukum, maka dapat dikatakan
bahwa tingkat kesadaran hukumnya masih rendah, tetapi kalau seseorang dalam suatu
masyarakat telah berprilaku dengan hukum, maka kesadaran hukumnya tinggi
PEMBAHASAN MATERI KE DUA

KETAHANAN NASIONAL
Pengertian Ketahanan Nasional Merupakan salah satu konsepsi kenegaraan Indonesia,
secaraetimologi, ketahanan berasal dari kata “tahan” yang berarti tabah, kuat,dapat
menguasai diri, gigih, tidak mengenal menyerah dan mampumenghadapi segala bentuk
tantangan dan ancaman yang ada guna menjalani kelangsungan hidupnya. Sedangkan kata
“nasional” berasal dari kata nation yang berarti bangsa sebagai pengertian politik.Ketahanan
nasional dapat diartikan sebagai mampu, kuat, dan tangguhdari sebuah bangsa dalam
pengertian politik.

Wajah Ketahanan Nasional Indonesia Menurut salah seorang ahli ketahanan nasional
Indonesia, GPHS.Suryomataraman, ketahanan nasional memiliki lebih dari satu
wajah,dengan perkataan lain ketahanan nasional berwajah ganda. Berdasarkan pendapat
tersebut terdapat tiga pengertian atau wadah ketahanannasional, yakni Ketahanan Nasional
Sebagai Konsepsi atau Doktrin,Ketahanan Nasional Sebagai Kondisi, dan Ketahanan
Nasional
BELA NEGARA
Pengertian Bela NegaraBela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara
yangdilakukan secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai olehkecintaan kepada
NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalammenjamin kelangsungan hidup Bangsa
dan Negara.Dasar hukum undang-undang tentang upaya bela negara yaitu:
A.Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa semua warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
B.Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanannegara.
Upaya Bela NegaraKesadaran untuk melestarikan kekayaan budaya, terutama
kebudayaandaerah yang beraneka ragam. Sehingga hal ini bisa mencegah adanya pengakuan
dari negara lain yang menyebutkan kekayaan daerah Indonesiasebagai hasil kebudayaan asli
mereka. Untuk para pelajar, bisa diwujudkandengan sikap rajin belajar. Sehingga pada
nantinya akan memunculkansumber daya manusia yang cerdas serta mampu menyaring
berbagai macaminformasi yang berasal dari pihak asing. Dengan demikian, masyarakat
tidakakan terpengaruh dengan adanya informasi yang menyesatkan dari budaya asing.

ESENSI DAN URGENSI KETAHAN NASIONAL DAN BELA NEGARA


Ketahanan nasional (national resilience) merupakan salah satu konsepsi kenegaraan
Indonesia. Ketahanan sebuah bangsa pada dasarnya dibutuhkan guna menjamin serta
memperkuat kemampuan bangsa yang bersangkutan baik dalam rangka mempertahankan
kesatuannya, menghadapi ancaman yang datang maupun mengupayakan sumber daya guna
memenuhi kebutuhan hidup. Dengan demikian, ketahanan bangsa merupakan kemampuan
suatu bangsa untuk mempertahankan persatuan dan kesatuannya, memperkuat daya dukung
kehidupannya, menghadapi segala bentuk ancaman yang dihadapinya sehingga mampu
melangsungkan kehidupannya dalam mencapai kesejahteraan bangsa tersebut. Konsepsi
ketahanan bangsa ini dalam konteks Indonesia dirumuskan dengan nama Ketahanan Nasional
disingkat Tannas. Upaya menyelenggarakan ketahanan nasional ini dapat diwujudkan dengan
belanegara

Ketahanan nasional secara terminologi. Terdapat tiga pengertian ketahanan nasional atau
disebut sebagai wajah ketahanan nasional yakni
 Ketahanan nasional sebagai konsepsi
 Ketahanan nasional sebagai kondisi
 Ketahanan nasional sebagai strategi,cara atau pendekatan

1. Ketahanan nasional sebagai konsepsi adalah konsep khas bangsa Indonesia sebagai
pedoman pengaturan penyelenggaraan bernegara dengan berlandaskan pada ajaran
asta gatra.
2. Ketahanan nasional sebagai kondisi adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan daya tahan.
3. Ketahanan nasional sebagai metode atau strategi adalah cara yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah dan ancaman kebangsaan melalui pendekatan asta gatra yang
sifatnya integral komprehensif

Berikut adalah beberapa hal yang menjadi esensi dan urgensi ketahanan nasional dan
bela negara:
 Mempertahankan persatuan dan kesatuan: Ketahanan nasional dan bela negara
bertujuan untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia: Ketahanan nasional dan bela negara
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pelatihan dan
pendidikan
 Meningkatkan kemandirian ekonomi: Ketahanan nasional dan bela negara dapat
meningkatkan kemandirian ekonomi Indonesia dengan mengembangkan sumber daya
alam dan industri dalam negeri
 Meningkatkan keamanan dan pertahanan negara: Ketahanan nasional dan bela negara
bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan pertahanan negara dari ancaman baik
dari dalam maupun luar negeri
 Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara: Ketahanan nasional dan bela
negara dapat meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta rasa cinta tanah
air pada masyarakat Indonesia
 Meningkatkan integritas dan moralitas bangsa: Ketahanan nasional dan bela negara
dapat meningkatkan integritas dan moralitas bangsa Indonesia dengan menanamkan
nilai-nilai kebangsaan dan kejujuran

 Meningkatkan kesiapan dalam menghadapi bencana alam: Ketahanan nasional dan


bela negara dapat meningkatkan kesiapan dalam menghadapi bencana alam dengan
mempersiapkan sumber daya dan infrastruktur yang dibutuhkan
 Meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman terorisme: Ketahanan nasional
dan bela negara dapat meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman terorisme
dengan meningkatkan koordinasi antarlembaga dan meningkatkan kemampuan
intelijen
 Meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman cyber: Ketahanan nasional dan
bela negara dapat meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman cyber dengan
meningkatkan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi
 Meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman narkoba: Ketahanan nasional
dan bela negara dapat meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman narkoba
dengan meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum

A.Hakikat dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia

 1).Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa


yangmengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjaminkelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan nasional.
 2).Konsepsi ketahan nasional Indonesia adalah pengaturan dan
penyelenggaraankesejahteraan dan keamanan secara selaras, serasi, dan seimbang
seluruh aspekkehidupan bangsa dan Negara Indonesia.

B.Asas-Asas Ketahan Nasional Indonesia

Asas ketahanan nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila,
undang-undang 1995 dan wawasan nusantara yang terdiri dari:

 1.Asas kesejahteraan dan keamananAsas kesejahteraan dan keamanan merupakan


asas dalam kehidupan nasional yangdapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan
yang tanpa keduannya systemkehidupan nasional tidak dapat berlangsung atau
berjalan lancar.

 2.Asas komprehensif integral atau menyeluruh terpaduSistem kehidupan nasional


mencakup aspek kehidupan bangsa dalam perwujudan persatuan dan kesatuan yang
selaras, serasi, dan seimbang seluruh aspek kehidupan bermasyaraat, berbangsa dan
bernegara.
3.Asas mawas kedalam dan mawas keluara.

 A.Mawas kedalamBertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi


kehidupan nasional itusendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang
proporsional untukmeningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang
ulet dan tangguh.

 B.Mawas keluarBertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta


mengatasi dampaklingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan
adanya interaksi danketergantungan dengan dunia internasional.

 C.Asas kekeluargaanAsas ini yang menggakui adanya keanekaragaman di


Indonesia yang harusdikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan
agar tidak berkembangmenjadi konflik saling menghancurkan.

C.Sifat Ketahanan Nasional Indonesia

 a.MandiriKetahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri


serta padakeuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah dengantumpuan pada integritas dan kepribadian bangsa.

 b.DinamisKetahanan nasional tidaklah tetap, ia dapat meningkat atau menurun


tergantung padasituasi dan kondisi bangsa, Negara, serta lingkungan
strategisnya.

 c.WibawaKeberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara


berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan
kekuatan bangsa, makintinggi tingkat ketahanan nasional maka makin tinggi
pula nilai kewibawaan dan dayatangkal yang dimiliki oleh bansa dan Negara
Indonesia.

 d.Konsultasi dan kerjasamaKonsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak


mengutamakan sikap konfrontasidanjantagonis tidak mengandalkan kekuatan,
kekuatan fisik semata, tetapi lebihmengutamakan sikap konsultatif, kerjasama
serta saling menghargai denganmengandalkan kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.

D.Unsur-unsur ketahanan nasional Indonesia


terdiri atasdelapan unsur yang dinamakan Asta Gatra (delapan gatra), yang
terdiridari Tri Gatra (tiga gatra) alamiah dan Panca Gatra (lima gatra)
sosial.Unsur atau gatra dalam ketahanan nasional Indonesia tersebut, sebagai
berikut;Tiga aspek kehidupan alamiah (tri gatra) yaitu:1)

 Gatra letak dan kedudukan geografi2)


 Gatra keadaan dan kekayaan alam3)
 Gatra keadaan dan kemampuan pendudukLima aspek kehidupan sosial (panca
gatra) yaitu:1)
 Gatra ideologi2)
 Gatra politik3)
 Gatra ekonomi4)
 Gatra sosial budaya (sosbud)5)

Gatra pertahanan dan keamanan (hankam)Model Asta Gatra merupakan


perangkat hubungan bidang-bidangkehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung di atas bumi inidengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang
dapat dicapaidengan menggunakan kemampuannya. Model ini merupakan
hasil pengkajian Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

Anda mungkin juga menyukai