Anda di halaman 1dari 4

KEPEMIMPINAN ORGANISASI PENDIDIKAN

Oleh:
Marto Silalahi
Dosen STIE Sultan Agung P. Siantar

Abstraksi
Kepemimpinan dalam organisasi pendidikan memiliki sumbangan yang besar dalam mencapai visi dan
misi organisasi pendidikan. Kehadiran tanggungjawab dan agen perubahan dalam organisasi pendidikan menjadi
indikator keberhasilan pelayanan pendidikan. Organisasi pendidikan memiliki tugas dan fungsi yang penting
karena pencerdasan peserta didik dan agen penguatan karakter. Upaya mencerdaskan peserta didik terkait
dengan transfer pengetahuan, sebaliknya agen pencipta karakter adalah produk dari transfer sikap dan tindakan
yang amanah. Kehadiran organisasi pendidikan yang memiliki kedua fungsi utama itu akan memperbaiki
karakter bangsa melalui pendidikan. Kepemimpinan organisasi memiliki tanggungjawab organisatoris dan
tanggungjawab atas keberhasilan pelayanan pendidikan.

Kata Kunci: Kepemimpinan Organisasi Pendidikan, Pencerdasan Peserta Didik dan Agen Penguatan Karakter.

Abstraction
Leadership in education organization own the big contribution in reaching organizational mission and
vision of education. attendance of responsibility and agent of[is change in education organization become the
indicator of efficacy of education service. Organizational [of] education own the important function and duty
because smart of competitor educated and agent of character reinforcement. strive to educate competitor
educated related transferred is knowledge, on the contrary agent of character creator is product from
transferring attitude and action which trust. Organizational attendance of education owning second of that
especial function will improve the character nation through education. Organizational leadership own the
responsibility organization and responsibility for efficacy of education service.

Keyword: Organizational Leadership of Education, Smart of Educative Competitor and Agent of Character
Reinforcement

A. PENDAHULUAN Sumber daya pendidikan yang menduduki


Kemampuan organisasi pendidikan menjadi struktural organisasi pendidikan diharapkan
agen perubahan dalam kehidupan berbangsa dan menerapkan kepemimpinan yang dapat
bernegara menjadi tugas utama dan mulia. mempercepat dan mempermudah mencapai visi dan
Kehadiran organisasi pendidikan sebagai agen misi organisasi pendidikan tersebut. Kepemimpinan
pencerdasan manusia melalui pendidikan formal dan dalam organisasi pendidikan memiliki kontribusi
agen pencipta atau penguatan karakter bangsa, yang besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan
menjadi perhatian utama dari semua komponen. itu. Misalnya, tujuan pendidikan adalah menjadi
Sejarah mencatat bahwa guru dari Negara Indonesia perguruan tinggi unggul dalam pengusaan ilmu dan
pernah menjadi pengajar di Negara tetangga teknologi komputer. Dengan adanya tujuan tersebut,
(Malaysia) Pada saat ini, terbukti bahwa banyak maka sudah hampir pasti keberdayaan sumber daya
warga Negara Indonesia belajar di Negara tetangga akan diarakan kepada pencapaian tujuan perguruan
itu. tinggi tersebut. Kepemimpinan menurut Kotler
Penurunan kualitas pendidikan menjadi (dalam Siagian , 2002) mengatakan bahwa
taruhan besar bagi keberhasilan pembangunan ’Kepemimpinan bertugas menanggani perubahan
pendidikan nasional. Menjadi tugas besar dan berat yang dilaksanakannya, antara lain dengan
dari organisasi pendidikan atas penurunan kualitas mengetengahkan visi tentang masa depan, yang
pendidikan nasional. Organisasi pendidikan dituntut diinginkan bagi organisasi. Mensosialisasikan agen
bekerja optimal sebagaimana tuntutan dari perubahan yang akan dilaksanakan sehingga visi itu
pembangunan pendidikan nasional. Keberhasilan tidak hanya menjadi miliki pemimpin tapi milik
organisasi pendidikan mencapai visi dan misi semua orang dalam organisasi. Hal ini terjadi berkat
pelayanan pendidikan sangat tergantung kepada sosialisasi yang berakibat pada internalisasi, yang
keberdayaan sumber daya organisasi pendidikan itu pada gilirannya mendorong aktualisasi.’ Sebagai
sendiri. Kepemimpinan sumber daya pendidikan sumber daya tenaga kependidikan, maka kehadiran
memiliki peranan yang besar dan berarti dalam kepemimpinan organisasi pendidikan dituntut
peningkatan kualitas pelayanan pendidikan.
menjadi motor atau agen perubahan yang akan dan misi organisasi pendidikan tersebut.
terjadi dalam organisasi pendidikan. Kepemimpinan sebagai agen perubahan dan agen
Organisasi pendidikan sebagai wadah penciptaan karakter amanah, maka kedudukan
penciptaan sumber daya manusia yang cerdas dalam seorang pemimpin tidak akan berhasil bila tidak
berpikir dan komprehensif dalam bertindak serta bermanfaat bagi semua komponen organisasi dan
memiliki karakter yang amanah. Untuk bagi stakeholder pendidikan itu. Fenomena yang
mewujudnyatakan manusia yang cerdas dan terjadi dalam masyarakat, publik/masyarakat
berkarakter maka keberdayaan sumber daya yang memberikan label pemimpin kepada seorang yang
dimiliki organisasi pendidikan menjadi kata kunci menduduki suatu jabatan dalam organisasi
keberhasilan pelayanan pendidikan itu. Output dari pendidikan. Namun fakta menunjukkan bahwa
organisasi pendidikan (perguruan tinggi misalnya) kehadiran pemimpin itu belum maksimal
terlihat dari ijajah pendidikan yang diterimanya pada memberikan kemanfaatan bagi pelanggan
saat wisuda. Namun output pendidikan itu akan pendidikan dan stakeholder pendidikan itu.
lebih bermanfaat bila ijajah sarjana itu dapat Mengobral pemberian lebel pemimpin
digunakan dalam dunia kerja dan bermanfaat bagi kepada orang yang menduduki jabatan dalam
kehidupan manusia khususnya bagi kehidupan organisasi pendidikan, akan menurunkan derajat
pemiliki ijajah sarjana dan keluarganya. kepemimpinan itu sendiri. Berkaitan dengan
Pelanggan dari organisasi pendidikan akan keberadaan seorang pemimpin, Winter (dalam
memberikan apresiasi atas kualitas pendidikan yang Luthan, 2006) mengatakan bahwa terdapat dua
diterimanya. Namun sebaliknya, pelanggan akan model pemimpin, yaitu kepemimpinan transaksional
memberikan penilaian negatif atas rendahnya dan kepemimpinan transformasional.
kualitas pelayanan pendidikan yang diterima selama
proses berlangsungnya pendidikan tersebut. B. PEMBAHASAN
Kemampuan pemimpin mengelola managemen 1. Kepemimpinan Transaksional
pendidikan yang berlangsung pada organisasi Kesuksesan suatu organisasi terlihat dari
pendidikan menjadi pertaruhan besar atas hidup partisipasi pemangku pendidikan itu. Semua sumber
matinya organisasi pendidikan itu. daya organisasi pendidikan dituntut memberikan
Pendidikan sebagai salah satu indikator dari kontribusi besar bagi pencapaian tujuan organisasi
human development indext membutuhkan perhatian pendidikan. Misalnya staf administrasi pada
dan dukungan dari semua pemangku pendidikan organisasi pendidikan (sekolah menengah atas),
baik orang tua peserta didik, lembaga pendidikan, dapat memberikan kontribusi dengan melakukan
pemerintah dan pihak terkait lainnya. Untuk pekerjaannya dengan optimal. Seorang ketua jurusan
meningkat daya saing sektor pendidikan, pada suatu fakultas, diharapkan melayani pelanggan
keberhasilan pencapaian visi dan misi pendidikan dengan baik dan benar. Seorang pimpinan suatu
harus terintegrasi dengan visi dan misi pemangku sekolah menengah kejuruan, dapat memberikan
pendidikan lainnya. Misalnya, penemuan mobil pelayanan pendidikan terbaik bagi masyarakat atau
SMK yang terberita yang lalu, harus terintegrasi peserta didik ataupun kepada stakeholder pendidikan
dengan kebutuhan dunia koorporasi/dunia usaha. lainnya. Pada kepemimpinan transaksional diartikan
Kuantitas dan kualitas pelayanan pendidikan sebagai pemimpin yang memberikan penghargaan
yang diselenggarakan organisasi pendidikan menjadi kepada bawahan setimpal dengan prestasi kerja yang
indikator utama bagi keberlangsungan hidup telah dilakukan bawahan itu. Ibarat adanya suatu
organisasi pendidikan itu. Optimalisasi fungsi dan hadiah yang akan diberikan, maka barulah bawahan
peranan semua stakeholder pemangku pendidikan berprestasi dalam pekerjaan. Bila tidak ada yang
menjadi persyaratan meningkatkan kualitas akan diberikan maka bawahan tidak bekerja dengan
pelayanan pendidikan. Tidak dapat dibayangkan maksimal.
kualitas suatu sekolah menengah atas bila sekolah Dalam dunia nyata, praktek ada hadiah baru
tersebut tidak berhasil melulus satu pun siswanya prestasi akan menurunkan kualitas pemimpin itu
dalam ujian akhir nasional (UAN). Tidak dapat sendiri dan juga menurunkan kualitas nilai bawahan
dibayangkan kualitas suatu perguruan tinggi, bila itu. Kalau istilah umum, disebutkan bawahan seperti
pengurusan yayasan dan fungsionaris perguruan itu disebut juga bawahan materialistik. Pemberian
tinggi selalu bersilang sengketa. motivasi atau dorongan kepada bawahan agar
Betapa pentingnya peranan dan bekerja optimal dapat menjadi triger bagi semua
tanggungjawab dari seorang pemimpin dalam bawahan. Reward dan punishment merupakan
managemen mutu dalam suatu organisasi, Creech sarana pemicu prestasi kerja bawahan. Kemampuan
(dalam Usman, 2009) mengatakan bahwa ”Lima seorang pemimpin organisasi pendidikan akan
pilar yang menunjang managemen mutu, yaitu terlihat dari seberapa besar pencapaian visi dan misi
Product, Process, Organization, Leadership dan organisasi pendidikan itu.
Commitment.” Kepemimpinan dalam organisasi Kepemimpinan transaksional dilakukan
pendidikan merupakan salah satu pilar keberhasilan melalui pengawasan yang ketat terhadap kegiatan
pelaksanaan managemen mutu dalam organisasi organisasional yang dilakukan pegawai/staf. Dalam
pendidikan. Kinerja optimal seorang pemimpin akan kepemimpinan organisasi pendidikan, pengawasan
terlihat dari keberhasilan organisasi pendidikan terhadap kegiatan tenaga kependidikan dan tenaga
mencapai tujuannya sebagaimana diamanatkan visi administratif dimaksudkan untuk pencapaian tujuan
pendidikan dengan efektif dan efesien. Dengan memperkuat kelemahan dalam mempercepat
mempedoman norma dalam organisasi pendidikan, pencapaian tujuan organisasi pendidikan.
maka kepemimpinan transaksional lebih
menekankan tegaknya disiplin kerja dalam 2. Kepemimpinan Transformasional.
memberikan pelayanan pendidikan. Tidak dapat Kehadiran pemimpin transformasional akan
dibayangkan kinerja pelayanan guru kelas dari memberikan energi kinetik dan energi potensial bagi
sekolah menengah atas, bila penegakan disiplin kerja semua pemangku kepentingan organisasi.
pelayanan pendidikan tidak pernah dikontrol kepala Optimalisasi kinerja semua bawahan akan
sekolah. Tidak dapat dibayangkan kualitas suatu berkolaborasi dengan kontribusi kinerja bawahan.
program studi dari fakultas bila dosen pengampu Kinerja optimal dari semua komponen organisasi
mata kuliah tidak mengontrol proses belajar akan mempercepat dan memperlancar pelayanan
mengajar di ruang kelas. atau tugas yang dilakukan organisasi.
Kepemimpinan transaksional dalam Kepemimpinan transformasional akan
organisasi pendidikan menekankan perlu reward dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi
punishmen bila norma atau standar yang berlaku sehingga akselarasi tujuan organisasi lebih cepat
tidak terpenuhi. Keberadaan peraturan/displin terujud. Sinergitas kinerja pemimpin
organisasi menjadi patok dasar atas penetapan transformasional dan kontribusi kinerja bawahan
hukuman dan penghargaan bagi bawahan. akan terlihat dari komunikasi dua arah dalam
Kepemimpinan transaksional dalam organisasi perencanaan kebijakan yang akan diambil pimpinan.
pendidikan, dijalankan dengan mengedepankan Dalam organisasi pendidikan, kehadiran
peraturan yang berada di organisasi pendidikan pemimpin transformasional terlihat dari efektivitas
tersebut dan peraturan perundangan yang berlaku. dan efesiensi pencapain tujuan pelayanan pendidikan
Tidak dapat dibayangkan kualitas suatu jurusan pada karena situasi dan kondisi bekerja berada dalam
sekolah menengah kejuruan bila kepala sekolah suasana kekeluarga dengan mengedepan kinerja
membiarkan bulying terjadi di sekolah menengah optimal. Transformasional dalam dunia pendidikan
kejuruan. Tidak dapat dibayangkan kualitas satu bukan hanya diartikan terjadinya perubahaan dalam
perguruan tingggi, bila pengurusan yayasan dan organisasi pendidikan semata, namun
fungsionaris perguruan tinggi tidak memperhatikan transformasional juga diartikan bahwa pola pikir dan
kualitas dosen dan tenaga administrasi dari pola tindakan serta tingkat produktivitas mutu
perguruan tingi tersebut. pendidikan harus menjadi barometer utama
Kepemimpinan transaksional dalam suatu kepemimpinan organisasi pendidikan.
organisasi kurang memperhatikan tanggungjawab Keberhasilan pelayanan pendidikan menjadi
terutama dalam pengambilan keputusan yang kebangga semua tenaga pendidikan, tenaga
berkaitan dengan pelayanan yang akan dilakukan. administrasi dan sumber daya manusia lainnya.
Dalam organisasi pendidikan, kehadiran seorang Tingkat kepercayaan dalam pemberian tugas dan
pemimpin kurang memberikan kemanfaatan bagi tanggungjawab didasarkan kepada mekanisme
peningkatan kualitas dan kuantitas. Keberdayaan pertangungjawaban sesuai norma peraturan yang
seorang pemimpin belum memenuhi kebutuhan berlaku. Dalam kehidupan organisasi pendidikan,
organisasi. Dirasakan perlu ditingkatkan pencapaian tujuan pendidikan tercapai dengan
keberdayaan seorang pemimpin melalui perbaikan mengedepankan pendekatan kinerja optimal dan
kinerja pelayanan yang dibebankan kepadanya. harmonisasi hubungan kerja.
Pembiaran tanggungjawab yang minim akan Mengkombinasikan kinerja optimal bawahan
memberikan dampak bagi keberhasilan pencapaian dan hubungan kemanusiaan dalam hubungan kerja
tujuan. dalam organisasi menjadi pendekatan yang dipakai
Dalam organisasi pendidikan, sinergitas pemimpin transformasional. Berkaitan dengan hal
kinerja pemimpin dan kinerja tenaga pendidikan dan itu, Bannis (dalam Luthan, 2006) mengatakan bahwa
tenaga administrasi menjadi kata kunci keberhasilan pemimpin dalam abad 21 dituntut memiliki, yaitu
pelayanan pendidikan. Kualitas pelayanan inovasi, asli, mengembangkan/menciptakan, fokus
pendidikan (misalnya tingkat kelulusan mahasiswa, pada manusia, menginspirasikan kepercayaan,
jenjang akreditasi perguruan tinggi, tingkat perspektif jangka panjang, menanyakan apa dan
kesejahteraan tenaga pendidikan dan tenaga mengapa, tertuju pada horison, mencetak,
administrasi dan sebagainya) membutuhkan menentang status quo,diri sendiri dan melakukan
tanggungjawab dari semua pemangku kepentingan segala sesuatu yang benar.
pendidikan tersebut. Dalam organisasi pendidikan, kehadiran
Efektivitas dan efesiensi pelayanan pemimpin diharapkan memiliki perilaku dan
pendidikan yang berlangsung dalam organisasi tindakan sebagaimana diutarakan Bannis tersebut.
pendidikan menjadi indikator keberhasilan Kehadiran pemimpin harus dapat
organisasi pendidikan mencapai visi dan misi mengaktualisasikan tujuan dan sasaran dari
organisasi pendidikan itu. Kehadiran kepemimpinan organisasi. Seperti diketahui bahwa pusat dari semua
transaksional masih perlu mendapatkan bantuan pengaturan./kendali berada di kepala, baik pada
kinerja optimal dari berbagai sumber daya organisasi manusia, maupun hewan. Transfer ilmu pengetahuan
pendidikan lainnya. Kehadiran tenaga pendidik dan dan transfer perilaku dan tindakan menjadi sarana
tenaga administrasi yang berkualitas akan penciptaan manusia / individu yang berkualitas
dalam berpikir dan bertindak. Aktualisasi ilmu D. DAFTAR PUSTAKA
pengetahuan yang dimiliki eserta didik (mahasiswa,
siswa) akan bermanfaat dalam kehidupan Amtu, Onisimus. 2011. Manajemen Pendidikan di
masyarakat, bangsa dan negara. Perguruan tinggi, Era Otonomi Daerah. Konsep,Strategi dan
sekolah dan sebagainya merupakan wadah Implementasi. Bandung : Alfabeta.
penciptaan manusia yang cerdas berpikir dan Gaspersz, Vincent. 2005. Sistem Managemen
berkarakter dalam bersikap dan bertindak. Sebagai Kinerja Terintegrasi. Balance Scorecard
pimpinan dari suatu organisasi pendidikan, seorang dengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnis
pemimpin dituntut memiliki tanggungjawab yang dan Pemerintah. Jakarta : PT. Gramedia
besar dan berat karena bukan sekedar menciptakan Pustaka Utama
manusia yang pintas dari sisi ilmu pengetahuan tapi Gibson, James L.,John F. Ivanceich and James H.
juga harus cerdas dan berkarakter dalam bersikap Donnelly, JR. 1996. Organisasi, Perilaku,
dan bertindak. struktur dan Proses. Terjemahan Nunuk
Adriani. Jakarta : Bina Aksara.
C. KESIMPULAN DAN SARAN Mulyasa, H.E.2011. Managemen Pendidikan
Kehadiran pemimpin dalam organisasi Karakter. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
pendidikan menjadi kebutuhan organisasi. Mudyahardjo, Redja. 2006. Pengantar Pendidikan.
Keberhasilan suatu organisasi pendidikan tercermin Sebuah Studi Awal tentang Dasar-Dasar
dari keberhasilan lulusan dalam berpikir dan Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan
bertindak. Transfer ilmu pengetahuan dan transfer di Indonesia. Jakarta : PT Rajagrafindo
perilaku dan tindakan menjadi kata kunci Persada.
keberhasilan suatu organisasi yang pendidikan. Ratminto dan Winarsih.2005. Manajement
Optimalisasi kinerja stakeholder pendidikan menjadi Pelayanan. Jogjakarta : PT. Pustaka Relajar.
indikator keberhasilan pencapaian pelayanan Robbinson, P.Stephen. 2003. Perilaku Organisasi.
pendidikan yang optimal. Kepemimpinan yang Jakarta : Indeks.
berkerja dalam organisai pendidikan menjadi suri Sedarmayanti..2000. Restrukturisasi Dan
teladan bagi bawahan dalam bekerja dan kehidupan Pemberdayaan Organisasi Untuk
organisasi pendidikan. Menghadapi Dinamika Perubahan
Pendidikan sebagai salah satu indikator Lingkungan. Bandung : Penerbit Mandar
human development indext membutuhkan dukungan Maju.
dan perhatian serius dari semua pemangku Syafaruddin. 2008. Efektivitas Kebijakan
pembangunan daerah. Keberhasilan pembangunan Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
daerah khususnya pembangunan pendidikan sangat Terry, George R. 1986. Asas – Asas Manajemen.
membutuhkan strong leadership dari kepala sekolah. Terjemahan Winardi. Bandung : Alumni.
Keberhasilan seorang pemimpin seorang menjadi Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia. 2003. Total
barometer bagi keberhasilan pencapaian visi dan Quality Management. Jogjakarta : PT Andi.
misi pendidikan daerah. Usman, Husaini. 2009. Managemen. Teori, Praktik,
Memanusiakan manusia yang bekerja dalam dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi
organisasi pendidikan menjadi pusat perhatikan Aksara.
pemimpin organisasi pendidikan. Kepemimpinan Wibowo. 2005. Managemen Perubahaan. Jakarta :
transaksional dan kepemimpinan transformasional PT RajaGrafindo.
merupakan alternatif model pemimpin yang dapat
diterapkan dalam organisasi pendidikan.
Kekurangan dan kelebihan model kepemimpinan
transaksional dan transformasional masih harus
disesuaikan dengan budaya organisasi pendidikan
dan lingkungan eksternal organisai pendidikan itu.
Keberhasilan organisasi pendidikan dalam
pelayanan pendidikan optimal harus dibarengi
dengan sinergitas semua stakeholder organisasi
pendidikan itu sendiri. Visi dan misi organisasi
pendidikan sebagai grand desain kebijakan yang
akan dicapai, merupakan pedoman dan panduan
semua kinerja yang dilakukan komponen organisasi
pendidikan. Dimensi humanistik tetap menjadi fokus
pembahasan menarik bila membahas pemberdayaan
sumber daya manusia termasuk sumber daya
manusia dalam organisasi pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai