Anda di halaman 1dari 3

Pengertian sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek


dalam Masyarakat serta pengaruhnya bagi kehidupan Manusia.
Perkembangan sosiologi di eropa

Sosiologi mulai berkembang di Eropa pada Comte membagi sosiologi ke dalam dua bagian,
abad ke-19, yang dilatarbelakangi oleh yaitu:
peristiwa Revolusi Industri di Inggris dan
Revolusi Perancis. Pada masa itu, Revolusi  Statika sosial
Industri dan Revolusi Perancis telah membawa  Dinamika sosial
perubahan baru di Eropa, terutama dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi Statika sosial berhubungan dengan struktur
modern. Sebab, sebelum Revolusi Perancis sosial yang perhatiannya berpusat pada
terjadi, rakyat Perancis banyak mengalami hukum-hukum statis yang menjadi dasar dari
penderitaan akibat sistem pemerintahan adanya masyarakat.
teokrasi yang diterapkan.
Sementara itu, dinamika sosial merupakan
Auguste Comte, seorang filsuf Perancis, teori perkembangan. Artinya, ilmu ini
melihat perubahan ini memberikan dampak menggambarkan cara-cara utama dalam
positif dan negatif. Dampak positifnya adalah perkembangan manusia untuk bergerak ke
berkembangnya demokratisasi dalam arah yang lebih baik.
masyarakat, sedangkan dampak negatifnya
adalah terjadinya konflik antarkelas.

Menurut Comte, hal tersebut dapat terjadi


karena masyarakat tidak mengetahui cara Kompas.com
mengatasi perubahan akibat revolusi serta
hukum yang digunakan untuk mengatur
tatanan masyarakat.Melihat kondisi tersebut,
Comte kemudian berpikir bagaimana caranya
untuk mengurangi kesenjangan tersebut.

Comte kemudian sampai pada pemikiran


bahwa semua penelitian tentang masyarakat
dijadikan ilmu yang berdiri sendiri agar
perkembangannya dapat diarahkan menuju
hal yang lebih baik.

Perkembangan sosiologi di Indonesia Sebelum perang dunia kedua, Indonesia


hanya memiliki Sekolah Tinggi Hukum
Pada masa Sri Paduka Radit IV dari Surakarta, (Rechtshigeschool) di Jakarta, satu-satunya
terdapat ajaran Wulang Reh yang mengajarkan lembaga perguruan tinggi sebelum era
tentang tata hubungan antara para anggota kemerdekaan yang memberikan kuliah
masyarakat Jawa yang berasal dari golongan- tentang sosiologi di Indonesia.
golongan berbeda. Dalam ajaran tersebut
terdapat banyak aspek sosiologi, khususnya pada
bidang hubungan antar golongan.
Selain itu, Ki Hadjar Dewantara, Bapak
Pendidikan Indonesia juga telah
menyumbangkan sosiologi dalam konsep-
konsepnya tentang kekeluargaan dan
kepemimpinan.

Berhubung belum ada spesialisasi sosiologi baik


di Indonesia maupun di Belanda, maka para
pengajar kala itu tidak berasal dari latar
belakang psikologi. Adapun teori yang diajarkan
bersifat filsafat sosial dan teoretis, berdasarkan
buku-buku karya Leopold Van Wiese, Bierens
de Haan dan sebagainya.

Kala itu sosiologi belum dianggap sebagai ilmu Wikipedia


yang penting untuk dipelajari. Akan tetapi,
hanya sebatas ilmu pembantu untuk ilmu
pengetahuan lainnya.
Itu dikarenakan banyak karya orang Belanda,
seperti tulisan-tulisan ter Haar dan Duyvendak
yang mencakup unsur-unsur sosiologis namun
kala itu dikupas secara ilmiah dari aspek
nonsosiologis dan belum menjadi ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri.[1]

Anda mungkin juga menyukai