Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Wiwin Dyah Ayu Titisari

NIM : G2A021014

TUGAS

1. Apa akibatnya bila terjadi gangguan di kelenjar tiroid dan paratiroid? Apa penyakit
atau gangguan metabolisme yang dapat terjadi? Jelaskan tanda dan gejala dari penyakit
tersebut berikut perinsip terapinya. Tampilkan struktur dari kelenjar tiroid dalam
bentuk gambar kemudian sebutkan apa saja hormone yang dihasilkan ole kelenjar tersebut
berikut fungsinya. Jawab:
Kelenjar tiroid dan paratiroid memiliki peran penting dalam metabolisme
tubuh
manusia. Gangguan pada kedua kelenjar ini dapat menyebabkan gangguan
metabolisme dan berbagai kondisi kesehatan yang berbeda. Berikut adalah beberapa
penyakit atau gangguan metabolisme yang dapat terjadi akibat gangguan pada
kelenjar tiroid dan paratiroid:
1) Hipertiroidisme: kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak
hormon tiroid (T3 dan T4). Hal ini dapat menyebabkan peningkatan denyut
jantung, peningkatan suhu tubuh, penurunan berat badan, kelelahan, tremor,
kecemasan, dan sensitivitas terhadap panas. Pengobatan dapat meliputi obat-
obatan, terapi radioaktif, atau operasi.
2) Hipotiroidisme: kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan terlalu sedikit
hormon tiroid (T3 dan T4). Hal ini dapat menyebabkan penurunan denyut
jantung, penurunan suhu tubuh, penambahan berat badan, kelelahan, depresi,
kedinginan, dan sembelit. Pengobatan dapat meliputi penggantian
hormon tiroid dengan pil.
3) Hiperparatiroidisme: kondisi di mana salah satu atau lebih kelenjar paratiroid
menghasilkan terlalu banyak hormon paratiroid. Hal ini dapat menyebabkan
peningkatan kadar kalsium dalam darah, yang dapat menyebabkan
gejala seperti lelah, sakit kepala, mual, muntah, dan pusing. Pengobatan
dapat meliputi operasi untuk menghapus kelenjar paratiroid yang terkena.
4) Hipoparatiroidisme: kondisi di mana kelenjar paratiroid tidak menghasilkan
cukup hormon paratiroid. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kadar
kalsium dalam darah, yang dapat menyebabkan gejala seperti kesemutan,
mati rasa, kejang otot, dan kelemahan otot. Pengobatan dapat meliputi
penggantian kalsium dan vitamin D.
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala umum dari kondisi kesehatan
terkait kelenjar tiroid dan paratiroid:
a. Peningkatan denyut jantung atau penurunan denyut
jantung. b. Perubahan berat badan, baik penambahan atau
penurunan.
c. Kebingungan, cemas, atau
depresi. d. Suhu tubuh yang tidak
normal.
e. Keringat berlebihan atau keringat
berkurang. f. Kesulitan tidur atau kelelahan.
g. Kehilangan rambut atau kulit yang kering.
h. Kesemutan, mati rasa, atau kelemahan
otot.
i. Gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, dan pusing.
Prinsip terapi untuk kondisi kesehatan terkait kelenjar tiroid dan paratiroid
bergantung pada kondisi spesifik pasien. Pengobatan dapat meliputi penggunaan
obat-obatan, terapi radioaktif, atau operasi.

Kelenjar tiroid menghasilkan beberapa jenis hormon,


yaitu:
1) Hormon Tiroksin (T4): Hormon ini memiliki fungsi utama dalam mengatur
metabolisme tubuh, termasuk metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein.
2) Hormon Triiodotironin (T3): Hormon ini juga berperan dalam mengatur
metabolisme tubuh, namun memiliki kekuatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan T4.
3) Calcitonin: Hormon ini bertanggung jawab untuk mengatur kadar kalsium
dalam darah dengan cara menghambat pelepasan kalsium dari tulang
dan mempromosikan pengendapan kalsium pada tulang.
Ketiga hormon ini diproduksi oleh sel-sel folikel tiroid dan diatur oleh
hormon stimulasi tiroid (TSH) yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. Kadar
hormon tiroid dalam tubuh juga dipengaruhi oleh nutrisi tertentu, terutama
yodium.

2. Apa akibatnya bila terjadi gangguan di kelenjar adrenal? Apa penyakit atau gangguan
metabolisme yang dapat terjadi? Jelaskan tanda dan gejala dari penyakit tersebut berikut
perinsip terapinya. Tampilkan struktur dari kelenjar adrenal dalam bentuk gambar kemudian
sebutkan apa saja hormone yang diasilkan oleh kelenjar tersebut berikut fungsinya.
Jawab :
Kelenjar adrenal merupakan kelenjar endokrin yang terletak di atas ginjal. Kelenjar
ini memiliki dua bagian, yaitu korteks adrenal (bagian luar) dan medulla adrenal
(bagian dalam). Korteks adrenal menghasilkan hormon kortisol, aldosteron,
dan hormon androgen, sedangkan medulla adrenal menghasilkan hormon epinefrin
(adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin). Gangguan pada kelenjar adrenal dapat
menyebabkan berbagai penyakit atau gangguan metabolisme.
Beberapa penyakit atau gangguan metabolisme yang dapat terjadi akibat gangguan
pada kelenjar adrenal antara lain:
1) Adrenal insufficiency (kegagalan adrenal) atau Addison's disease, yaitu
kondisi di mana korteks adrenal tidak menghasilkan cukup hormon kortisol
dan aldosteron. Gejala yang muncul antara lain kelelahan, penurunan nafsu
makan, penurunan berat badan, mual, muntah, tekanan darah rendah,
dan
kulit yang berpigmenasi gelap. Terapi dilakukan dengan memberikan
hormon kortisol dan aldosteron sintetik.
2) Cushing's syndrome, yaitu kondisi di mana korteks adrenal menghasilkan
terlalu banyak hormon kortisol. Gejala yang muncul antara lain
penambahan berat badan, wajah bulat, peningkatan lemak pada daerah
perut, paha, dan lengan, kulit tipis dan mudah memar, hipertensi,
osteoporosis, diabetes, serta pertumbuhan rambut yang berlebihan pada
wanita. Terapi dilakukan dengan mengurangi produksi hormon kortisol
melalui pembedahan atau obat-obatan tertentu.
3) Pheochromocytoma, yaitu kondisi di mana medulla adrenal menghasilkan
terlalu banyak hormon epinefrin dan norepinefrin. Gejala yang muncul
antara lain tekanan darah tinggi, detak jantung yang cepat, sakit kepala,
berkeringat, tremor, dan kecemasan yang berlebihan. Terapi dilakukan
dengan pembedahan untuk mengangkat tumor dan penggunaan obat-obatan
untuk mengontrol tekanan darah.
Berikut adalah struktur dari kelenjar adrenal:

Berikut adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal beserta fungsinya:
Kortisol, hormon yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein,
dan lemak serta berperan dalam menjaga tekanan darah dan respon
inflamasi.
Aldosteron, hormon yang mempengaruhi keseimbangan elektrolit dan
air dalam tubuh serta berperan dalam menjaga tekanan darah.
Hormon androgen, hormon yang mempengaruhi perkembangan dan
fungsi organ seksual, pertumbuhan rambut, dan pembentukan otot.
Epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), hormon
yang mempersiapkan tubuh untuk merespons stres

Anda mungkin juga menyukai