Anda di halaman 1dari 9

2022 Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM) ISSN: 2809-2767

Purwokerto, Indonesia, 06 Oktober 2022

Gambaran Hemodinamik Pasien Intra Operasi Sectio


Caesarea dengan Spinal Anestesi di Rumah Sakit
Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta Timur
Triana Ramdan1*, Adiratna Sekar Siwi2, Mariah Ulfah3
123 Program Studi Keperawatan Anestesi, Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan Bangsa
Jalan Raden Patah No.100, Banyumas, Jawa Tengah
1 trianaramdan@yahoo.co.id, 2 adiratnasekarsiwi@uhb.ac.id, 3 mariahulfah@uhb.ac.id

ABSTRACT

Sectio caesar is the act of the dissection through incision is the walls of the abdomen and uterus to eject
a fetus , the placenta and amniotic .The act of sc with have an impact on the body of a spinal anastesi
hemodinamika , such as the change blood pressure , change the pulse and change a binder .This study
aims to to know the image of blood pressure , the arteries and a binder in patients with a spinal operation
sectio secaria with an anesthetic in the hospital pasar rebo east jakarta .The kind of research this is
descriptive research .In this research sample 110 patients who underwent the operation of a spinal
sectio secaria with an anesthetic that taken with the sampling method of using a technique purposive
.Data analyzed in univariate to know the frequency and persenatase blood pressure , the arteries and
a binder pregnant women who underwent the act of sc with anastesi of a spinal. Of 110 respondents
who surgery sectio caesaria with spinal anestesia on systolic blood pressure is the 55 (50 %) have
pressure hypotension, blood are (37 % 33,6 the normal), and the (18 % 16,4 prehipertens). And to blood
pressure, diastolik is the 50 % 45,5 have pressure blood hypotension, ( 40 % 36,3 the normal ), and the
( 18 % 18,2 prehipertensi). Based on the arteries there are 62 people who ( 56.3 %) undergoing
bradikardia , 40 people ( 36.4 % ) the normal , and 8 people (a total of 7.3 %) takikardi .To map 97
people ( 88,2 % ) undergoing normal and 13 people (11,8 %) abnormally high .Most of the respondents
who menjalanioperasi sectio caesaria with a spinal anestesia experienced hypotension, the arteries
bradikardia , and having the value of the map at the level of normal.

Keywords: Hemodynamic, Inter Operation, Sectio Caesar, Spinal Anaesthesia

ABSTRAK

Sectio caesar merupakan tindakan pembedahan melalui insisi dinding abdomen dan uterus untuk
mengeluarkan janin, plasenta dan ketuban. Tindakan SC dengan spinal anastesi berdampak pada
hemodinamika tubuh, seperti perubahan tekanan darah, perubahan denyut nadi dan perubahan MAP.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tekanan darah, nadi dan MAP pada pasien dengan
operasi sectio secaria dengan spinal anestesi di Rumah Sakit Pasar Rebo Jakarta Timur. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 110 pasien yang
menjalani operasi sectio secaria dengan spinal anestesi yang diambil dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Data dianalisis secara univariate untuk mengetahui frekuensi dan persenatase
tekanan darah, nadi dan MAP ibu hamil yang menjalani tindakan SC dengan spinal anastesi.Dari 110
orang responden yang menjalani operasi sectio caesaria dengan anestesia spinal mengenai tekanan
darah sistolik terdapat 55 orang (50%) diantaranya memiliki tekanan darah hipotensi, 37 orang (33,6%)
normal, dan 18 orang (16,4%) prehipertensi. Dan untuk tekanan darah diastolik, terdapat 50 orang
(45,5%) diantaranya memiliki tekanan darah hipotensi, 40 orang (36,3%) normal, dan 18 orang (18,2%)
prehipertensi. Berdasarkan nadi terdapat 62 orang (56,3%) mengalami bradikardia, 40 orang (36,4%)
normal, dan 8 orang (7,3%) takikardi. Untuk MAP terdapat 97 orang (88,2%) mengalami normal dan 13
orang (11,8%) normal tinggi. Sebagian besar responden yang menjalanioperasi sectio caesaria dengan
anestesia spinal mengalami hipotensi, nadi bradikardia, dan memiliki nilai MAP pada kategori normal.

Kata Kunci: Heamodinamik, Intra Operasi, Sectio Caesar, Spinal Anastesi

Ramdan, Siwi, & Ulfah 528


PENDAHULUAN jam kelahiran yang dapat memengaruhi
nasib anaknya di masa mendatang,
Sectio Caesarea (SC) merupakan suatu
khawatir persalinan pervaginam akan
tindakan pembedahan melalui insisi
merusak hubungan seksual, keyakinan
dinding abdomen dan uterus untuk
bahwa dengan bedah sectio caesarea
mengeluarkan janin, plasenta dan ketuban.
kesehatan ibu dan bayi lebih terjamin,
Indikasi medis dilakukannya operasi SC
faktor pekejaan, anjuran dari suami, faktor
ada dua faktor yaitu faktor janin dan faktor
praktis karena tindakan bedah caesar
ibu. Faktor dari janin meliputi bayi terlalu
dilakukan sekaligus dengan tindakan
besar, kelainan letak janin, ancaman gawat
sterilisasi serta faktor sosial dan ekonomi
janin, janin abnormal, faktor plasenta,
yang mendukung dilakukannya tindakan
kelainan tali pusat dan bayi kembar. Faktor
bedah sectio caesarea (Kristiani et al.,
ibu terdiri atas usia, jumlah anak yang
2019).
dilahirkan keadaan panggul penghambat
jalan lahir, kelainan kontraksi lahir, Ketuban Tindakan bedah sectio caesarea
Pecah Dini (KPD), dan preeklampsia menggunakan teknik anestesi spinal yang
(Fajriani, 2016). memiliki banyak kelebihan diantaranya
adanya efek kerja obat yang cepat, blokade
Angka persalinan dengan metode sesar
sensorik dan motorik yang lebih dalam,
telah meningkat di seluruh dunia dan
menggunakan teknik yang sederhana,
melebihi batas kisaran 10%-15% yang
pengaruh terhadap bayi sangat minimal,
direkomendasikan World Health
dan risiko toksisitas obat anetesi yang
Organization (WHO) pada tahun 1985 lalu
kecil. Namun di samping kelebihan
dalam upaya penyelamatan nyawa ibu dan
tersebut, teknik anestesi spinal memiliki
bayi. Sampai dengan tahun 2017,
kekurangan yakni potensi hipotensi pada
prevalensi sectio caesarea meningkat 46%
ibu bersalin yang dikenal dengan istilah
di Cina dan 25% di Asia, Eropa dan
hipotensi maternal. Terdapat beberapa
Amerika Latin (Sumaryati et al., 2018). Di
faktor resiko akibat dari pemberian
Indonesia berdasarkan hasil Riset
anestesi spinal dalam operasi yang perlu
Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2018
diperhatikan, seperti halnya terjadinya
menunjukkan prevalensi tindakan sesar
perubahan hemodinamik pada tubuh ibu
pada persalinan adalah 17,6 persen,
akibat dari pemberian anestesi spinal
tertinggi di wilayah DKI Jakarta (31,3%)
dalam operasi. Perubahan hemodinamik
dan terendah di Papua (6,7%)
yang terjadi akibat anestesi spinal
(Sulistianingsih, 2018).
merupakan efek dari penurunan resistensi
Kementerian Kesehatan Republik vaskuler sistemik yang akan dikompensiasi
Indonesia menetapkan angka persalinan oleh tubuh dengan meningkatnya cardiac
sectio caesarea untuk rumah sakit output sehingga dapat dikatakan bahwa
pendidikan atau rujukan sebesar 20% dari tekanan darah hanyalah salah satu dari
seluruh persalinan, sedangkan untuk sekian banyak perubahan yang ditimbulkan
rumah sakit swasta 15% dari seluruh oleh anestesi spinal pada system
persalinan. Namun kenyataannya angka kardiovaskular (Tanambel et al., 2017).
persalinan sectio caesarea jauh melebihi
Penekanan aortocaval pada wanita
angka yang telah ditetapkan oleh
hamil dapat menimbulkan efek perubahan
pemerintah (Nur Helmi, 2020).
yang besar pada cardiac output berupa
Meningkatnya kecenderungan penurunan jumlah cardiac output. Namun
persalinan dengan sectio caesarea efek dari penekanan aortocaval tersebut
sebabkan oleh adanya perasaan cemas tidak serta merta menimbulkan terjadinya
dan takut dari para ibu-ibu yang akan tekanan darah karena masih ada
melahirkan dalam menghadapi rasa sakit, mekanisme kompensasi berupa
tidak kuat untuk menahan rasa sakit pada peningkatan tonus vaskuler. Induksi
persalinan spontan, takut tidak kuat anestesi spinal akan menurunkan tonus
mengedan, trauma pada pesalinan yang vaskuler perifer serta meningkatkan risiko
lalu, adanya kepercayaan atas tanggal dan terjadinya hipotensi pada wanita hamil

Ramdan, Siwi, & Ulfah 529


karena besarnya perubahan yang sebagai vasopressor untuk menatalaksana
ditimbulkan pada jumlah cardiac output hipotensi saat anestesi spinal sebagian
akibat penekanan aortocaval, sehingga besar lainnya menggunakan phenylephrine
terjadilah hipotensi yang lebih berat dan atau dengan terapi cairan dan perubahan
membutuhkan tatalaksana dengan posisi pasien (Hartawan, 2016).
vasopressor maupun loading cairan untuk
Dalam perubahan hemodinamika,
tetap menjaga mean artrial blood pressure
selain hipotensi dan frekuensi denyut nadi,
(Arif et al., 2019).
terjadi juga mean arterial pressure. Mean
Penurunan tekanan darah setelah arterial pressure adalah tekanan darah
dilakukannya anestesi spinal dianggap antara sistolik dan diastolik, karena
sebagai suatu respon yang fisiologis. diastolik berlangsung lebih lama daripada
Tekanan darah adalah gaya atau dorongan sistolik maka mean arterial pressure setara
darah ke dinding arteri saat darah dipompa dengan 40 % tekanan sistolik ditambah 60
keluar dari jantung keseluruh tubuh. Pada % tekanan diastolik. Mean arterial pressure
beberapa kasus, penurunan tekanan arah < 70 mmHg dapat dikategorikan sebagai
yang berat dapat dianggap sebagai suatu kondisi hipotensi (Asdarina et al., 2015).
komplikasi dan memerlukan tindakan
Yuda (2021), menyatakan penggunaan
penatalaksanaan berdasarkan kondisi
teknik spinal pada pasien yang menjalani
klinis pasien. Hipotensi akibat tindakan
seksio sesarea dapat memengaruhi
anestesi spinal dapat didefinisikan sebagai
perubahan hemodinamik, yaitu penurunan
kondisi dimana terjadinya penurunan
tekanan sistolik, tekanan diastolik, dan
systolic blood pressure >10.30% dalam 30
rerata tekanan arteri, serta terjadi
menit pertama setelah induksi anestesi
peningkatan frekuensi nadi. Hal ini dapat
spinal, atau penurunan mean arterial blood
menyebabkan komplikasi yang serius yakni
pressure lebih dari 30% dalam waktu 10
hipotensi (Yuda, 2021). Suhartono,et, al
menit setelah tindakan, atau kondisi
(2013), dalam penelitiannya menunjukkan
dimana terjadinya penurunan tekanan
bahwa terdapat perubahan hemodinamik
darah hingga diperlukannya intervensi
pada pasien Sectio Caesarea dengan
cairan maupun vasopressor dalam waktu
spinal anestesi di RSUD Merauke.
20 menit setelah dilakukannya tindakan
anestesi spinal atau secara absolut Hipotensi yang disebabkan oleh
tekanan sistolik mencapai 90-100 mmHg hemodinamika juga dapat memberikan
atau adanya penurunan tekanan darah 25- efek langsung pada bayi. Sistem
30% dari kanan darah preanestesi (Medika uteroplasenta tidak memiliki autoregulasi,
& Pramono, 2011). karena pembuluh darah plasenta sudah
berdilatasi penuh. Perfusi uteroplasenta
Insidensi hipotensi saat anestesi pada
hanya bergantung pada tekanan darah ibu
pasien yang tidak hamil berjumlah 0-50%
hamil. Batas tekanan darah terendah yang
sementara pada pasien obstetri lebih
masih dapat dikompensasi untuk menjamin
berisiko untuk mengalami hipotensi saat
perfusi uteroplasenta manusia yang masih
anestesi spinal dengan jumlah insidensi
baik sampai saat ini belum dapat
mencapai 50-90%. Efek penurunan tonus
ditentukan (Latupeirrissa & Angkejaya,
arteri perifer akibat anestesi spinal disertai
2020).
penekanan aortocaval oleh uterus yang
membesar pada pasien obstetri Perubahan hemodinamik terjadi karena
memperberat efek hipotensi yang blokade simpatis vasomotor yang
ditimbulkan oleh anestesi spinal. Hipotensi diperberat penekanan aorta dan juga vena
saat anestesi spinal dapat digolongkan kava inferior oleh uterus yang membesar
menjadi dua kategori yaitu hipotensi terkait pada saat posisi pasien terlentang.
takikardi dan hipoiensi terkait bradikardi. Penurunan tekanan darah ibu yang
Ahli anestesi menyepakati bahwa 63% signifikan akan membahayakan ibu serta
kasus terkait dengan takikardi dan 36% nya janin, apabila penurunan tekanan darah
terkait dengan bradikardi. Lebih dari 60% dan curah jantung tersebut tidak segera
ahli anestesi menggunakan efedrin diketahui dan ditangani. Hipotensi yang

Ramdan, Siwi, & Ulfah 530


terjadi tersebut menurunkan nilai APGAR. Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo
Hipotensi dengan periode waktu yang Jakarta Timur, agar dapat menjadi
pendek, yaitu tidak lebih dari dua menit, masukan bagi petugas anestesi untuk
dapat meminimalkan asidosis bayi serta memberi perlakukan kepada pasien yang
tidak memengaruhi efek neurobehavioral mengalaami masalah pada hemodinamika
bayi (Juliarta, 2014).
Faktor yang memengaruhi derajat dan METODE
insidens hipotensi pada anestesi spinal
Rancangan penelitian yang digunakan
adalah dosis obat anestetik lokal
adalah rancangan penelitian deskriptif
bupivakain, lokasi penusukan anestesi
retrospektif. Penelitian deskriptif
spinal, lama penyuntikan obat anestesi
retrospektif merupakan suatu metode
spinal, usia, jenis kelamin, berat badan,
penelitian yang dilakukan dengan tujuan
tinggi badan, Body Mass Index (BMI),
utama membuat gambaran atau deskripsi
kondisi fisik, posisi pasien saat anestesi
tentang suatu keadaan secara objektif
spinal, perubahan posisi uterus miring ke
dengan melihat ke belakang. Penelitian ini
kiri dengan ganjal pinggul, ketinggian
dimaksudkan untuk memaparkan
blokade anestesia yang dicapai, jumlah
gambaran perubahan tekanan darah, nadi
perdarahan selama operasi > 500ml,
dan Mean Arterial Pressure pasien sectio
jumlah efedrin yang digunakan untuk
caesarea dengan anestesi spinal di ruang
mengatasi hipotensi, penggunaan cairan
operasi Rumah Sakit Pasar Rebo Jakarta
prehidrasi (Yuda, 2021).
Timur yang tercatat di rekam medik periode
Hasil data RSUD Pasar Rebo tahun Januari-Februari 2022.Variabel penelitian
2021 operasi sectio caesarea mencapai ini yakni, tekanan darah (sistolik dan
angka 162, kurang lebih 40% pasien diastolik), tekanan nadi, dan mean arterial
operasi sectio caesarea mengalami pressure. menjalani operasi sectio
gangguan hemodinamik intra operasi caesarea dengan anestesi spinal dari bulan
(Ponek 2021 Rs Pasar Rebo, 2021). Januari-Februari 2022 yang tercatat pada
Pemberian anestesi di Rumah Sakit Pasar catatan medik sebanyak 110 pasien di
Rebo 80% dilakukan dengan anestesi Rumah Sakit Pasar Rebo Jakarta Timur.
spinal, dikarenakan anestesi umum Penelitian ini diawali dengan peneliti
(general) cenderung mengakibatkan status mengajukan ijin studi pendahuluan berupa
hemodinamik yang lebih tidak stabil surat pengantar yang di tanda tangani oleh
sehingga akan mengganggu jalannya Rektor Universitas Harapan Bangsa yang
operasi, selain itu anestesi general dapat ditujukan kepada Kepala Rumah Sakit
memperpanjang masa pulih, perawatan Pasar Rebo Jakarta Timur, selanjutnya
yang lebih lama. Dari pengamatan data peneliti menentukan populasi,
awal tahun 2021, diketahui bahwa dari 162 mengumpulkan register ruang operasi
orang ibu ibu hamil yang melakukan mulai bulan Januari-Februari 20222.
operasi section Caesar dengan spinal Mencatat pasien operasi section caesarea
anastesi terdapat 62 orang yang dengan spinal anestesi, mencatat tekanan
mengalami hemodinamik, 47 orang darah, nadi, dan mean arteri preasure
diantaranya mengalami hipotensi saat intra pasien pada lembar observasi. Selanjutnya
operasi, 15 orang mengalami hipertensi. 46 dilakukan pengolahan data. Pada etika
orang mengalami bradikardi, 3 orang penelitian studi kasus menggunakan data
normal, dan 13 orang mengalami takikardi, sekunder, harus memenuhi kaidah sebagai
47 orang diantaranya dengan MAP normal berikut: Anonymity (tanpa nama). Peneliti
dan 15 orang dengan MAP normal tinggi memberikan jaminan kepada subjek
Tujuan penelitian dan/atau hipotesis jelas penelitian dengan tidak memberikan atau
dan menyelesaikan masalah bangsa. mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan
Penelitian ini bertujuan untuk
kode pada lembar pengumpulan data atau
mengetahui gambaran Perubahan
hasil penelitian yang akan disajikan.
Hemodinamik pada Operasi Sectio
Confidentially (kerahasiaan) Masalah ini
Caesarea dengan Spinal Anestesi di

Ramdan, Siwi, & Ulfah 531


memberikan jaminan kerahasiaan hasil Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta Timur
penelitian, baik informasi maupun Tahun 2022 (n= 110)
masalah-masalah lainnya. Semua No Tekanan Darah f %
informasi yang sudah dikumpulkan dijamin Diastolik
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya 1. Hipotensi (< 60 50 45,5
mmHg)
kelompok data tertentu yang akan 2. Normal (60-79 40 36,3
dilaporkan pada hasil penelitian. Analisa mmHg)
data yang digunakan yakni analisis 3. Prehipertensi (80- 20 18,2
89 mmHg)
univariat yang menyajikan data Jumlah 110 100
karakteristik responden dalam bentuk
frekuensi dan persentase. Dari data yang disajikan pada tabel 4.3
di atas diketahui bahwa dari 110 orang
HASIL DAN PEMBAHASAN responden yang menjalani operasi sectio
caesaria dengan anestesia spinal didapati
Gambaran Tekanan Darah Pada Pasien sebagian besar yakni 50 orang (45,5%)
Dengan Operasi Sectio Secaria Dengan diantaranya memiliki tekanan darah
Spinal Anestesi di RSUD Pasar Rebo diastolik yang berada pada kategori
Jakarta Timur Tahun 2022 hipotensi ( < 60 mmHg).
Dari 110 responden yang merupakan Gambaran Nadi Pada Pasien Dengan
pasien yang menjalani operasi sectio Operasi Sectio Secaria Dengan Spinal
caesaria dengan anestesia spinal dari Anestesi di RSUD Pasar Rebo Jakarta
bulan Januari - Februari 2022, untuk Timur Tahun 2022
tekanan darah setelah pemberian anastesi
spinal dibagi dalam 6 kategori yakni: Dari 110 responden yang merupakan
hipotensi, normal, pre hipertensi, hipertensi pasien yang menjalani operasi sectio
1, hipertensi 2. Untuk lebih jelasnya dapat caesaria dengan anestesia spinal dari
dilihat pada tabel-tabel berikut: bulan Januari sampai dengan Februari
tahun 2022, untuk denyut nadi
Karakteristik Responden dikelompokkan dalam 3 kategori yakni
Tabel 1. Gambaran Tekanan Darah Sistolik bradikardia < 60x ; normal 60-100x dan
Responden yang Melakukan Operasi Sectio takikardi > 100x. Untuk lebih jelasnya
Caesarea Dengan Spinal Anestesi di Rumah dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta Timur
Tabel 3. Gambaran Nadi Pada Pasien Dengan
Tahun 2022 (n= 110)
Operasi Sectio Secaria Dengan Spinal
No. Tekanan Darah f % Anestesi di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur
Sistolik Tahun 2022 (n=110)
1. Hipotensi (< 90 55 50
mmHg) No Denyut Nadi f (%)
2. Normal (90-119 37 33,6 1. Bradikardia < 60 x 8 7,3
mmHg) 2. Normal 60-100 x 40 36,4
3. Prehipertensi 18 16,4
3. Takikardi > 100x
(120-139 mmHg) 62
56,3
Jumlah 110 100
Jumlah 110 100

Dari data yang disajikan pada tabel .1 di Dari data yang disajikan pada tabel. 3 di
atas diketahui bahwa dari 110 orang atas diketahui bahwa dari 110 orang
responden yang menjalani operasi sectio responden yang menjalani operasi sectio
caesaria dengan anestesia spinal di dapati caesaria dengan anestesia spinal spinal
sebagian besar yakni 55 orang (50%) didapati sebagian besar yakni 62 orang
diantaranya memiliki tekanan darah sistolik (56,3%) memiliki denyut nadi pada kategori
yang berada pada kategori hipotensi (< trakikardi.
90mmHg).
Gambaran MAP Pada Pasien Dengan
Tabel 2. Gambaran Tekanan Darah Diastolik Operasi Sectio Secaria Dengan Spinal
Responden yang Melakukan Operasi Sectio
Anestesi di RSUD Pasar Rebo Jakarta
Caesarea Dengan Spinal Anestesi di Rumah
Timur Tahun 2022

Ramdan, Siwi, & Ulfah 532


Dari 110 responden yang merupakan spinal di dapati 55 orang (50%) diantaranya
pasien yang menjalani operasi sectio memiliki tekanan darah yang berada pada
caesaria dengan anestesia spinal dari kategori hipotensi, 37 orang (33,6%)
bulan Januari sampai dengan bulan memiliki tekanan darah kategori normal,
Februari tahun 2022, MAP pasien dan 18 orang (16,4%) memiliki tekanan
diklasifikasikan ke dalam 6 kelompok yaitu: darah pada kategori prehipertensi. Hal ini
normal, normal tinggi, stadium 1, stadium terjadi dikarenakan penurunan tekanan
2, stadium 3, stadium 4 Untuk lebih darah setelah dilakukannya anestesi spinal
jelasnya dapat dilihat pada tabel4 berikut: dianggap sebagai suatu respon yang
Tabel 4. Gambaran MAP Pada Pasien Dengan
fisiologis, namun pada beberapa kasus,
Operasi Sectio Secaria Dengan Spinal Anestesi penurunan tekanan arah yang berat dapatt
di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun dianggap sebagai suatu komplikasi dan
2022 (n=110) memerlukan tindakan penatalaksanaan
No MAP Jumlah Frekuensi
berdasarkan kondisi klinis pasien.
1. Normal 97 88,2 Hasil ini sejalan dengan pendapat
2. Normal Tinggi 13 11,8
Jumlah 110 100 Basuki (2019), yang menyatakan bahwa
angka kejadian dan juga derajat hipotensi
Dari data yang disajikan pada tabel 5.5 setelah anestesia spinal pada wanita hamil
di atas diketahui bahwa dari 110 orang yang menjalani seksio sesarea dipengaruhi
responden yang menjalani operasi sectio dikarenakan obat bius yang digunakan
caesaria dengan anestesia spinal didapati membuat pasien tertidur selama operasi
sebagian besar yakni 97 orang (88,2%) dan hal tersebut dapat menurunkan
memiliki nilai MAP pada kategori normal. tekanan darah secara drastis, faktor
Hubungan IMT dengan Kejadian penyebab selanjutnya bisa dikarenakan
Hipotermia pada Pasien Post Operasi karena perdarahan atau kekurangan
dengan Anestesi Spinal cairan, semakin besar sayatan saat operasi
semakin banyak pula air yang menguap,
Tabel 5. Hubungan IMT dengan Kejadian kehilangan cairan tersebut menyebabkan
Hipotermia pada Pasien Post Operasi dengan
Anestesi Spinal
plasma darah pun ikut menurun. Tekanan
darah menurun setelah operasi juga
Kejadian Hipotermia disebabkan denyut jantung melambat.
Tidak Jumlah p-
No IMT Hipotermia
Hipotermia Value (Basuki, 2019)
F % F % f %
1 Obesitas 11 11,5 19 19,8 30 31,2
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
2 Gemuk 18 18,8 0 0 18 18,8 penelitian yang pernah dilakukan Popi
0,000
3 Normal 32 33,3 7 7,3 39 40,6 (2017), yang berjudul Profil Penurunan
4 Kurus 7 7,3 2 2,1 9 9,4
Jumlah 68 70,8 28 29,2 96 100
Tekanan Darah (hipotensi) pada Pasien
Sectio Caesarea yang Diberikan Anestesi
Hasil uji statistik Chi–Square (Person Spinal. Hasil penelitiannya menunjukkan
Chi-Square) pada derajat kepercayaan bahwa Persentase penurunan tekan darah
95% (α=0,05) diperoleh nilai p Value = sistolik yang paling tinggi sesudah
0,000 (p<0,05) yang berarti Ha diterima dilakukan anestesi spinal ialah sebesar
dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan 18,18% sedangkan untuk tekanan darah
bahwa ada hubungan IMT dengan kejadian diastolik paling tinggi mencapai 11,11%.
hipotermia pada pasien post operasi Penatalaksanaan yang dapat dilakukan
dengan anestesi spinal. untuk menurunkan dan juga mencegah
Gambaran Tekanan Darah Pada Pasien hipotensi setelah anestesia spinal, yaitu
Dengan Operasi Sectio Secaria Dengan menjaga posisi uterus miring ke kiri serta
Spinal Anestesi di RSUD Pasar Rebo prehidrasi dengan kristaloid ataupun
Jakarta Timur Tahun 2022 koloid. Hipotensi yang terjadi dapat diatasi
dengan posisi trendelenberg, pemberian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cairan melalui kateter intravena, terapi
dari 110 orang responden yang menjalani oksigen, dan pemberian obat-obat
operasi sectio caesaria dengan anestesia vasopresor. Pemberian dosis kecil

Ramdan, Siwi, & Ulfah 533


anestetik lokal dengan penambahan opioid denyut jantung, sedangkan stimulasi
intratekal dapat meningkatkan potensi simpatis akan mempercepat denyut
analgetika tanpa meningkatkan level jantung (Medika & Pramono, 2011).
blokade simpatis sehingga angka kejadian
Gambaran MAP Pada Pasien Dengan
hipotensi dapat berkurang
Operasi Sectio Secaria Dengan Spinal
Gambaran Nadi Pada Pasien Dengan Anestesi di RSUD Pasar Rebo Jakarta
Operasi Sectio Secaria Dengan Spinal Timur
Anestesi di RSUD Pasar Rebo Jakarta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Timur
dari 110 orang responden yang menjalani
Hasil penelitian didapati dari 110 orang operasi sectio caesaria dengan anestesia
responden yang menjalani operasi sectio spinal didapati 96 orang (87,3%) memiliki
caesaria dengan anestesia spinal didapati nilai MAP pada kategori normal, dan 14
62 orang (56,3%) memiliki denyut nadi orang (12,7%) diantaranya memiliki nilai
pada kategori bradikardia, 40 orang MAP pada kategori normal tinggi. Hal ini
(36,4%) memiliki denyut nadi pada kategori terjadi dikarenakan tekanan sistolik dan
normal, dan 8 orang (7,3%) diantaranya diastolik tidak turun atau naik secara
memiliki denyut nadi pada kategori bersamaan, pada saat sitolik naik, diastolik
takikardi. Takikardi terjadi karena masih dalam keadaan normal atau pun
kompensasi dari tensi yang turun sebaliknya, sehingga nilai MAP masih bisa
mengakibatkan jantung beretak cepat dikategorikan normal, sementara untuk
untuk memenuhi volume yang responden yang MAP nya tergolong tinggi,
cukup/mempertahankan tekanan darah. hal tersebut dikarenakan riwayat hipertensi
yang ada sebelumnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Pradipto Penurunan Mean Arterial Pressure
Utomo yang hasil penelitiannya (MAP) setelah induksi dengan propofol
menyatakan bahwa frekuensi denyut nadi secara teori terjadi karena penurunan
pasien dengan anestesia spinal. Secara tonus otot polos pada pembuluh darah dan
umum, rangsang yang meningkatkan penurunan tahanan pembuluh darah
denyut jantung juga meningkatkan tekanan sistemik serta penekanan dari aktivitas
darah, sedangkan yang menurunkan saraf simpatis sehingga terjadi penurunan
denyut jantuung juga menurunkan tekanan yang signifikan pada MAP setelah induksi
darah. Tetapi terdapat perkecualian seperti dengan propofol. Penurunan MAP ini pada
terjadinya hipotensi dan takikardi akibat penggunaan propofol saja tanpa agen
rangsang pada reseptor regang atrium koinduksi dapat mencapai antara 20-25%
(Juliarta, 2014) yang mana penurunan MAP diatas 20%
pada saat induksi dikatakan sebagai
Secara umum, dengan bertambahnya
kondisi hemodinamik yang tidak stabil.
usia, arteri menjadi lebih kaku dan
gelombang denyut bergerak lebih cepat. Pada penelitian lain yang dilakukan
Rangsang yang meningkatkan denyut Sandi P (2015), tekanan darah sistolik
jantung juga meningkatkan tekanan darah, pada kelompok dengan induksi propofol
sedangkan yang menurunkan denyut fentanyl mengalami perubahan sebesar >
jantung juga menurunkan tekanan darah. 10 % didapatkan pada saat setelah induksi.
Tetapi terdapat perkecualian seperti Sedangkan di dapatkan hasil yang berbeda
terjadinya hipotensi dan takikardi akibat dari penelitian ini pada tekanan darah
rangsang pada reseptor regang atrium. diastolik pada induksi propofolfentanyl juga
Frekuensi jantung sebagian besar berada menunjukkan perubahan sebesar > 10 %
di bawah pengaturan ekstrinsik sistem dan perubahan tekanan arteri rerata
saraf otonom, serabut parasimpatis dan sebesar > 10 % didapatkan pada setelah
simpatis mempersarafi nodus SA dan AV, induksi.
mempengaruhi kecepatan dan frekuensi
Namun ada perbedaan pada penelitian
konduksi impuls. Stimulasi serabut
yang dilakukan Uzul (2011), induksi
parasimpatis akan mengurangi frekuensi
propofol pada dewasa sehat sekitar 1,5

Ramdan, Siwi, & Ulfah 534


sampai 2,5 mg/kg bb i.v. Hal ini akan teori serta praktek yang berkaitan dengan
menghasilkan kadar dalam darah sekitar 2- perubahan hemodinamika pasca operasi
6 µg/ml yang dapat menyebabkan pasien sectio caesaria dengan anastesi spinal
tidak sadar, namun dosis propofol juga
dipengaruhi oleh usia pasien dan obat-
DAFTAR PUSTAKA
obatan yang dikonsumsi. Menurut Ismail
(2020), dilaporkan bahwa rata-rata Arif, S. K., Wahab, A., & Tofani, R. M. (2019).
penurunan tekanan darah sistolik setelah Manajemen Anestesia Pada Kehamilan
pemberian propofol 2 mg/kgbb sekitar 28 Dengan Sindrom Eisenmenger
Anesthesia Management Of Pregnancy
mmHg jika fentanyl tidak diberikan. Bila
With Eisenmenger Syndrome. Jurnal
dikombinasi dengan fentanyl 2 µg/kgbb Anestesiologi Indonesia, 9(1), 19–30.
atau 4 µg/kgbb akan menyebabkan Https://Ejournal.Undip.Ac.Id/Index.Php/J
penurunan tekanan darah sistolik sekitar anesti/Article/View/19821
50 mmHg atau 53 mmHg.
Asdarina, N., Salam, S. H., & Tanra, H. (2015).
Efek Blok Transversus Abdominis Plane
KESIMPULAN Teknik Landmark Terhadap Kebutuhan
Analgetik Pascabedah Herniorafi. JAI
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan (Jurnal Anestesiologi Indonesia), 7(2), 89.
bahwa: Dari 110 orang responden yang Https://Doi.Org/10.14710/Jai.V7i2.9822
menjalani operasi sectio caesaria dengan
Basuki, K. (2019). Indikasi Dan Kontraindikasi
anestesia spinal sebagian besar yakni 55
Spinal Anestesi. ISSN 2502-3632
orang (50%) diantaranya memiliki tekanan (Online) ISSN 2356-0304 (Paper) Jurnal
darah sistolik yang berada pada kategori Online Internasional & Nasional Vol. 7
hipotensi, dan terdapat 50 orang (45,5%) No.1, Januari – Juni 2019 Universitas 17
yang memiliki tekanan darah diastolik yang Agustus 1945 Jakarta, 2015, 12–25.
berada pada kategori hipotensi (< 60 Www.Journal.Uta45jakarta.Ac.Id
mmHg). Dari 110 orang responden yang
Fajriani, F. (2016). Analisis Hubungan Antara
menjalani operasi sectio caesaria dengan Pengetahuan, Psikologi Dan
anestesia spinal didapati 62 orang (56,3%) Pengalaman Bersalin Ibu Dengan
memiliki denyut nadi pada kategori Pemilihan Proses Persalinan Normal
takikardi, 40 orang (36,4%) memiliki denyut Atau Caesarea Pada Pasien Melahirkan
nadi pada kategori normal, dan 8 orang Di RSIA Hermina Ciputat. Jurnal
(7,3%) diantaranya memiliki denyut nadi Kedokteran Dan Kesehatan, 12(2),
pada kategori bradikardia. Dari 110 orang 2001–2002.
responden yang menjalani operasi sectio Hartawan, I. N. B. (2016). Pemantauan
caesaria dengan anestesia spinal didapati Hemodinamik. In PKB Ilmu Kesehatan
96 orang (87,3%) memiliki nilai MAP pada Anak XVI.
kategori normal, dan 14 orang (12,7%) Ismail, R. (2020). Perbandingan Efek Anestesi
diantaranya memiliki nilai MAP pada Spinal Menggunakan Levobupivacain
kategori normal tinggi. 0,5 % Isobarik 10 Mg Dengan 12,5 Mg
Terhadap Onset, Durasi Blok Sensorik,
Dan Motorik Serta Hemodinamik Pada
SARAN
Seksio Sesaria. Akrab Juara, 5(1), 43–54.
Diharapkan pihak rumah sakit Http://Www.Akrabjuara.Com/Index.Php/
khususnya tenaga anastesi mampu Akrabjuara/Article/View/919
menyesuaiakan tindakan dengan keadaan Juliarta, I. G. (2014). Monitoring Hemodinamik.
pasien, penatalaksanaan yang dapat Monitoring Hemodinamik Invasif, 1–21.
dilakukan untuk menurunkan dan juga
Kristiani, M., Utsami, N. W., & Susmini. (2019).
mencegah hipotensi setelah anestesia Faktor-Faktor Yang Berhubungan
spinal, yaitu menjaga posisi uterus miring Dengan Pengambilan Keputusan
ke kiri serta prehidrasi dengan kristaloid Persalinan SC Pada Ibu Di RSIA Melati
ataupun koloid. Husada Malang. Nursing News, 2(3),
386–397.
Diharapkan dapat menambah wawasan
Https://Publikasi.Unitri.Ac.Id/Index.Php/F
mahasiswa yang berhubungan dengan

Ramdan, Siwi, & Ulfah 535


ikes/Article/View/450/368
Latupeirrissa, K. E. N., & Angkejaya, O. W.
(2020). Perbandingan Kestabilan
Hemodinamika Antara Posisi Left Lateral
15˚ Dengan Berbaring Terlentang Pada
Pasien Sectio Caesarea Post Anestesi
Spinal. PAMERI: Pattimura Medical
Review, 2(1), 71–81.
Https://Doi.Org/10.30598/Pamerivol2iss
ue1page71-81
Medika, M., & Pramono, A. (2011). Komplikasi
Anestesia Regional Pada Pasien Sectio
Caesaria Di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Complications Associated
With Regional Anesthesia In Cesarean
Section Patient In PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Hospital. 11(1), 31–36.
Nur Helmi, Z. R. (2020). Determinant Of Sectio
Caesarea Delivery On Birth Mother In A
Hospital In Pekanbaru City Determinan
Persalinan Sectio Caesarea Pada Ibu.
Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal Of
Community Health), 6(1), 115–120.
Popi (2017), yang berjudul Profil Penurunan
Tekanan Darah (hipotensi) pada Pasien
Sectio Caesarea yang Diberikan
Anestesi Spinal
Sulistianingsih, A. R. (2018). Peluang
Menggunakan Metode Sesar Pada
Persalinan Di Indonesia. Jurnal
Kesehatan Reproduksi, 9(2), 3.
Https://Doi.Org/10.22435/Kespro.V9i2.2
046.125-133
Tanambel, P., Kumaat, L., & Lalenoh, D. (2017).
Profil Penurunan Tekanan Darah
(Hipotensi) Pada Pasien Sectio
Caesarea Yang Diberikan Anestesi
Spinal Dengan Menggunakan
Bupivakain. E-Clinic, 5(1), 1–6.
Https://Doi.Org/10.35790/Ecl.5.1.2017.1
5813
Yuda, R. H. S. Dan B. (2021). Profil
Hemodinamik Pasien Yang Menjalani
Seksio Sesarea Dengan Anestesi Spinal
Pada Primipara Dan Multipara Di RSU
UKI Periode Tahun 2015-2017. Bunga
Rampai Santifika, 2013–2015..

Ramdan, Siwi, & Ulfah 536

Anda mungkin juga menyukai