Anda di halaman 1dari 2

The Story of Bawang Merah and Bawang Putih

The story of Bawang Merah and Bawang Putih tells the tale of two sisters with opposite
personalities. Bawang Merah was cruel and selfish, while Bawang Putih was kind and caring.
They lived with their widowed mother, who favored Bawang Merah over Bawang Putih.
One day, their mother asked Bawang Putih to go to the river to wash some clothes. Bawang
Merah saw this as an opportunity to get rid of her sister and sent her to the forest to gather
firewood. While Bawang Putih was in the forest, she met an old woman who gave her a
magical fish that granted wishes.

Bawang Putih used the fish to help people in need, while Bawang Merah used it for her own
selfish desires. Eventually, the fish was lost, and the sisters had to face the consequences of
their actions. Bawang Putih was rewarded for her kindness and became a queen, while
Bawang Merah was punished for her cruelty and became a beggar.

ladies and gentlemen …


The significance of this story in Indonesian culture lies in its representation of the values of
kindness and compassion. It teaches the importance of treating others with respect and
empathy, and the consequences of selfishness and cruelty. The story has been passed down
through generations in Indonesian culture, and it continues to be a beloved part of Indonesian
folklore.
Terjemahan:
Cerita rakyat pendek bahasa inggris Bawang Merah dan Bawang Putih menceritakan kisah
dua saudari dengan kepribadian yang berlawanan. Bawang Merah kejam dan egois,
sedangkan Bawang Putih baik dan peduli. Mereka tinggal dengan ibu janda mereka, yang
lebih menyukai Bawang Merah daripada Bawang Putih.
Suatu hari, ibu mereka meminta Bawang Putih pergi ke sungai untuk mencuci beberapa
pakaian. Bawang Merah melihat ini sebagai kesempatan untuk menyingkirkan saudara
perempuannya dan mengirimnya ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar. Saat Bawang
Putih berada di hutan, ia bertemu dengan seorang wanita tua yang memberinya ikan ajaib
yang dapat mengabulkan keinginan.
Bawang Putih menggunakan ikan tersebut untuk membantu orang-orang yang
membutuhkan, sementara Bawang Merah menggunakannya untuk kepentingan egoisnya
sendiri. Akhirnya, ikan hilang, dan kedua saudara harus menghadapi konsekuensi dari
tindakan mereka. Bawang Putih diberi penghargaan atas kebaikannya dan menjadi seorang
ratu, sedangkan Bawang Merah dihukum karena kekejamannya dan menjadi seorang
pengemis.

Pesan moral:
Makna cerita ini dalam budaya Indonesia terletak pada representasi nilai-nilai kebaikan dan kasih
sayang. Cerita ini mengajarkan pentingnya memperlakukan orang lain dengan hormat dan empati,
serta konsekuensi dari keegoisan dan kekejaman. Cerita ini telah diwariskan dari generasi ke generasi
dalam budaya Indonesia, dan terus menjadi bagian yang dicintai dari cerita rakyat.

Anda mungkin juga menyukai