Anda di halaman 1dari 33

KONEKSI ANTAR MATERI

Modul 1. 4
BUDAYA POSITIF
Keterkaitan Antar Modul 1.1, 1.2, 1.3 dan 1.4

Novita Hardani W
CGP Angkatan 9
SMP N 1 Kaloran
Kabupaten Temanggung
MODUL 1.4.A.8
Koneksi Antar Materi
BUDAYA POSITIF

Ibu Ulfatun Nadifa, M.Pd Ibu Dian Indri I, M.Pd


Fasilitator Pengajar Praktik

Novita HArdani W
CGP Angkatan 9
KESIMPULAN MENGENAI PERAN SAYA DALAM
MENCIPTAKAN BUDAYA POSITIF DISEKOLAH

Peran guru sangatlah penting dalam


mewujudkan budaya positif di sekolah. Kita
pahami bersama bahwa budaya positif
sangatlah penting bagi perkembangan karakter
murid di sekolah. Selain itu seorang guru yang
baik harus memiliki kemampuan unruk
menerapkan budaya positif disekolah. Hal ini
untuk menunjang perannya dalam memimpin
pembelajaran yang berpihak pada murid
BUDAYA POSITIF
Dapat dijalankan dengan menerapkan konsep - konsep :
1 : Disiplin positif
2 : Memahami teori perilaku manusia yang berkaitan dengan
hukuman dan penghargaan
3 : Posisi kontrol guru
4 : Pembuatan keyakinan kelas / sekolah
5 : Penerapan segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah
DISIPLIN
POSITIF
Anak belajar mengo
ntrol
diri dengan mengga
li
potensi diri, agar ma
m pu
mandiri san bertang
gung
jawab berdasarkan Disiplin m e n ga cu p a d a u n
nilai
ra r ti Mem ba n g
- nilai yang diyakini disiplin dir i y a n g b e
t r in s ik
n g ja w a b kesadara n in
memilik i t a n gg u ak
dalam d ir i a n
terhadap apa yang o tiv a si
dilak u k a n b e rd a sa r ka n bukan m
pada nilai - nilai ekstrinsik
ke b a jik an u n iv e r s al
MOTIVASI PERILAKU MANUSIA

Untuk menghindari Untuk menjadi orang


ketidaknyamanan yang mereka inginkan
Untuk mendapatkan dan menghargai diri
atau hukuman sendiri dengan nilai - nilai
imbalan atau yang mereka yakini
penghargaan dengan
Motivasi eksternal orang lain
Motivasi internal

Motivasi eksternal
MOTIVASI
PERILAKU
MANUSIA Motivasi internal

Untuk menjadi orang yang mereka inginkan


dan menghargai diri sendiri dengan nilai -
nilai yang mereka percaya,
saya akan menjadi orang yang seperti
apabila saya melakukannya
Tujuan
Disisplin Positif
KEBUTUHAN DASAR
5 Kebutuhan Dasar Manusia
1. Kebutuhan untuk bertahan hidup
( survival )
2. Cinta dan Kasih Sayang
( love and belonging )
3. Kebebasan ( Freedom )
4. Kesenangan ( Fun )
5. Kekuasaan ( Power )
POSISI KONTROL
ol
tr
on
Penghukum i K
s s
i 1. Penghukum : seorang penghukum bisa menggunakan
Po
5 hukuman fisik maupun verbal
Pembuat orang 2. Pembuat Orang Merasa Bersalah : biasanya guru
merasa bersalah
akan bersuara lebih lembut
3. Teman : Guru pada posisi ini tidak akan menyakiti
murid, namun akan tetap berupaya mengontrol
Teman murid melalui persuasi
4. Monitor / Pemantau : Memonitor berarti mengawasi
Pemantau 5. Manajer : Respon, yang menunjukkan tanggung
jawab guru dalam posisi terakhir,

Manager
POSISI IDEAL
SEORANG GURU Guru berbuat sesuatu bersama
murid, mempersilahkan murid
mempertanggungjawabkan
perilakunya dan mendukung murid
agar dapat menemukan solusinya
atau permasalahan sendiri
Manajer Posisi manager mengacu pada
resistusi yang dapat menjadikan
murid sebagai manager bagi dirinya
sendiri sehingga tercipta identitas
positif / berhasil pada diri murid
KEYAKINAN KELAS
la m a h a ta u
e r a n d a a n Se k o l
n
ru b e rp u kn ya Key ak in r t a n y aa
Gu te r b e n t r u p a p e
u d ka n e l a s la s b e m ud a h
mewu j la h / k ke al y a n g u s
a n s e k o a ta n univ e rs d a n h a r
ke ya k in es e p a k ip a h a m i
ga n
d a n y a k iin ga t, d lin g k u n
g a n a m u rid d d a la m
den g u ru d a n
diter a p ka n
a h
anta r se k o l
SEGITIGA RESTITUSI
DALAM PENYELESAIAN
MASALAH
Tujuannya
Guru berperan sebagai manajer menghasilkan murid
menggunakan segitiga restitusi dalam mandiri dan
penyelesaian masalah melalui tiga bertanggung jawab
tahapan yaitu menstabilkan identitas,
validasi tindakan yang salah dan
menanyakan keyakinan
KETERKAITAN
ANTAR MATERI
Modul 1.1
Filosofi Pemikiran KHD

ng Berpihak
Ya

Pa
n
Pendidika

da M
urid
Modul 1.4 Modul 1.2
Budaya Positif Nilai dan Peran Guru Penggerak

Modul 1.3
Nilai dan Peran Guru Penggerak
TUJUAN AKHIRNYA
Modul 1.3
Visi Guru Penggerak

Modul 1.4
Budaya Positif

Modul 1.2
Nilai dan Peran Guru Penggerak

Modul 1.1
Filosofi Pemikiran KHD
Filosofi Pemikiran
Ki Hajar Dewantara

BUDAYA Nilai dan Peran


POSITIF Guru Penggerak

Visi Guru Penggerak


BUDAYA
POSITIF
FILOSOFI KHD
Budaya Positif sangat berkaitan dengan filosofi
Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dalam filosofi KHD
dijelaskan mengenai pendidikan yang menuntun sesuai
kodrat anak. Dalam proses menuntun tersebut tentunya
membutuhkan ekosistem pendidikan yang menerapkan
budaya positif
BUDAYA
POSITIF NILAI DAN PERAN
GURU PENGGERAK
Pemahaman tentang budaya positif akan mendukung nilai
dan peran guru penggerak dalam proses yang dilakukan.
Guru harus senantiasa menerapkan konsep budaya positif
dalam mengaktualisasi nilai dan peran yang dimiliki
BUDAYA
POSITIF PERAN
GURU PENGGERAK
Dalam rangka mewujudkan visinya, seorang guru
penggerak harus menerapkan budaya positif dalam
prosesnya. Visi guru yang luar biasa akan mudah
tercapai jika dirinya dan lingkungan
pembelajarannya menerapkan budaya positif
REFLEKSI
Sejauh mana pemahaman anda tentang konsep inti yang
telah anda pealajari di modul ini, yaitu disiplin positif,
teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan,
posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan
kelas dan segituga resistusi. Adakah hal - hal yang
menarik untuk anda dan di luar dugaan
Saya sudah memahami konsep - konsep inti dalam modul
budaya positif yang berkaitan dengan disiplin positif,
teori kontrol, teori motovasi, hukuman dan penghargaan,
posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia dan
keyakinan kelas segitiga resistusi.
Dalam menuntun murid belajar sesuai dengan
kebutuhannya berdasarkan tahap perkembangan untuk
mewujudkan “ Profil Pelajar Pancasila” guru perlu
menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah melalui
tindakan dan penyebaran pemahaman ini terhadap rekan
guru di sekolah
Ternyata hukuman dan penghargaan tidak efektifuntuk diberikan
kepada murid
Dengan mengetahui kebutuhan dasar manusia kita bisa memetakan
motivasi yang dilakukan seorang murid saat ia berbuat sesuatu yang
tidak sesuai dengan aturan / keyakinan sekolah
Dalam rangka menerapkan disiplin, selama ini saya cenderung
menerapkan diri saya sebagai penghukum dan pemberi rasa
N G D I
Y A D A N bersalah dan pemantau. Ternyata hal tersebut salah, karena disiplin
H A L I K sesungguhnya adalah disiplin yang dibangun atas kesadarannya
N A R A A N sendiri.
M E D U G Posisis terbaik bagi seorang guru atau sebagai orang tua saat anak
A R
LU melakukan pelanggaran atau kesalahan adalah sebagai manager
Saya sering menerapkan bagian dari segitiga resistusi hanya pada
menstabilkan identitas dan validasi tindakan yang salah. ternyata
ada satu tahapan lagi yang harus dilalui yaitu menanyakan
keyakinan.
Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir anda dalam
menciptakan budaya positif di kelas maupun disekolah anda
setelah memperajari modul ini ?

Penerapan posisi kontrol teman dan pemberi hukuman


menjadi manager
Mengubah peraturan kelas menjadi keyakinan kelas
Tidak lagi penghargaan / peringatan pada siswa
tertentu
Memecahkan masalah tidak lagi sendiri namun bersama
siswa membantunya memecahkan / menemukan solusi
sendiri dengan segitiga restitusi
Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait
penerapan konsep - konsep inti dalam modul budaya positif
baik dilingkup kelas maupun sekolah anda ?

Hal yang pernah saya alami adalah saat menangani kasus


perkelahian antara siswa dikelas saya. Saya memposisikan diri
sebagai manager dan menyelesaikan permasalahan tersebut
dengan menerapkan segitiga restitusi. Disitu saya menanyakan
permasalahan yang terjadi, akar permasalahannya, kemudian
bersama - sama dengan siswa mencari solusi bersama hingga
kedua anak yang tadi berkelahi tersebut kembali berdamai
BAGAIMANAKAH PERASAAN ANDA
KETIKA MENGALAMI HAL - HAL
TERSEBUT ?
Perasaan saya sangat senang karena dapat
menyelesaikan masalah tanpa harus memberikan
hukuman pada siswa serta saya tidak harus
pusing - pusing memecahkan masalah sendiri
masalah - masalah yang terjadi pada siswa. Saya
juga termotivasi untuk terus menerapkan dan
mengembangkan konsep - konsep budaya positif
dilingkungan kelas / sekolah
DARI PENGALAMAN TERSEBUT

PERBAIKAN
SUDAHBaik
Sudah BAIK Posisi kontrol
guru sebagai
Keyakinan Kelas
manager
Disiplin positif
Motivasi Internal
Segitiga Resistusi
Sebelum mempelajari mudul ini, ketika
berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi
kontrol, posisi manakah yang paling sering
dipakai, dan bagaimana perasaan anda saat itu ?
Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang
Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda
sekarang ? Apa perbedaannya?
Posisi kontrol saya sebagai penghukum
S E B E L U M dan pemberi rasa bersalah. Perasaan
A J A R I
MEMPEL I
saya saat itu, saya selalu diliputi
MO D U L I N perasaan bersalah karena harus
memberikan hukuman atau konsekuensi
jika anak berbuat kesalahan
SETEL
MEMP AH
ELAJA
MODUL RI
INI
Saya mulai menerapkan posisi manajer dalam penyelesaian
masalah. saya merasa lebih tenang dan saya menyadari
pentingnya komunikasi yang efektif yang bersifat
menuntun dan mengarahkan sehingga anak tidak takut lagi
untuk mengakui kesalahan dan memecahkan permasalahan
mereka sendiri
Sebelum mempelajari modul ini,
pernahkah Anda menerapkan segitiga
restitusi ketika menghadapi
permasalahan murid. Jika iya, tahap
mana yang dipraktekkan dan
bagaimana mempraktekkannya?
Sebelum mempelajari modul ini, secara tidak
sadar saya telah menerapkan segitiga restitusi
ketika menghadapi permasalahan murid saya,
terutama tahap menstabilkan identitas dan
Validasi tindakan yang salah, tetapi saya belum
pernah menanyakan keyakinan kepada murid
agar dapat menanamkan nilai - nilai kebajikan
dalam dirinya sehingga kedepannya tidak akan
menggulangi kesalahannya
Selain konsep - konsep yang
disampaikan dalam modul ini, adakah
hal - hal lain yang menurut anda
penting untuk dipelajari dalam
proses menciptakan budaya positif
baik di lingkungan kelas maupun
sekolah?
Selain konsep - konsep yang disampaikan dalam modul ini, hal
- hal lain yang menurut saya penting untuk dipelajari dalam
proses menciptakan budaya positif baik dilingkungan kelas
maupun sekolah adalah bagaimana kita mengintropeksi diri
kita tentang sikap / perilaku kita dalam menerapkan budaya
positif di kelas / sekolah. Kita harus bisa memberikan contoh
sebelum kita menggerakkan warga sekolah untuk berbudaya
positif. Selain itu kita juga harus melakukan koordinasi
dengan orang tua / wali murid agar budaya positif juga
diterapkan dirumah dan menjadi pembiasaan/karakter
kapanpun dan dimanapun
TERIMA KASIH!
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan

Anda mungkin juga menyukai