Anda di halaman 1dari 3

Pengajuan Proposal Untuk Penelitian Skripsi tahun 2018

NAMA Pratiwi Hapsari Ningsih

JUDUL PENELITIAN Perbandingan bentuk lengkung gigi rahang atas


dengan kejadian maloklusi crowded anterior antara
Ras Mongoloid dan Ras Deutro Melayu di Kota
Padang.

SASARAN OBJEK PENELITIAN Ras Mongoloid dan Ras Deutro Melayu.

DESKRIPSI PENELITIAN Ras dalam suatu etnis memiliki karakeristik yang


dapat digunakan sebagai sarana identifikasi.
Karakteristik yang paling mencolok dapat terlihat dari
wajah yang menunjukkan perbedaan bentuk mata,
ketebalan bibir, dan kemancungan hidung pada
masing-masing ras. Berdasarkan karakteristik
kraniofasial, mandibula, gigi, lengkung gigi sampai
bentuk kepala, tipe wajah dapat merefleksikan ciri
khas dari masingmasing ras. Ras Kaukasoid memiliki
ciri dental dan skeletal yang khas, yaitu ukuran
rahang yang sempit atau paraboloid sehingga sering
ditemukan gigi berjejal dan dengan permukaan
lingual rata pada gigi insisif atas, profil wajah lurus
dan tipe wajah mesoprosopik. Ras Mongoloid
memiliki lengkung gigi yang lebar dan gigi insisif
yang berukuran besar, profil wajah prognasi sedang
dan tipe wajah euriprosopik. Penentuan ras dapat
ditentukan dengan penentuan tipe wajah. Tipe wajah
dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu
euriprosopik, mesoprosopik, dan leptoprosopik. Salah
satu ras mongoloid yang dapat ditemui di Kota
Padang adalah pada etnis Tionghoa. Dimana dari data
statistik tahun 2016 diperkirakan ada 12 ribu orang
Tionghoa tinggal di Kota Padang. Etnik Tinghoa
tersebut terdiri dari bermacam-macam marga atau
suku, serta juga agama. Tetapi dari informasi yang
didapatkan hanya delapan (8) suku yang punya rumah
pertemuan, seperti suku Gho, Lie-Kwee, Tan, Ong,
Tjoa-Kwa,Lim, Hwang dan Kho (Xu).

Lengkung gigi didefinisikan sebagai suatu garis


lengkung imajiner yang menghubungkan sederetan
gigi pada rahang atas dan rahang bawah. Lengkung
gigi berhubungan dengan ketersediaan ruang untuk
erupsi gigi geligi, estetika dan stabilitas dari gigi
geligi. Moyers pada tahun 1988 menyatakan bahwa
dimensi lengkung gigi adalah lebar interkaninus, lebar
intermolar, panjang dan perimeter lengkung gigi.
Demikian pula, Phan, Antoniazzi & Short pada tahun
2007 berpendapat bahwa dimensi lengkung gigi
terdiri dari lebar interkaninus, lebar intermolar,
Pengajuan Proposal Untuk Penelitian Skripsi tahun 2018

panjang dan perimeter lengkung gigi.9 Raberin pada


tahun 1993 menyatakan bahwa dimensi lengkung
terdiri dari enam ukuran yaitu tiga ukuran transversal
dan tiga ukuran sagital. Ukuran transversal terdiri dari
lebar jarak interkaninus, lebar jarak intermolar, dan
lebar jarak intermolar posterior. Ukuran sagital terdiri
dari kedalaman kaninus, rata-rata panjang lengkung,
dan total panjang lengkung (cit. Shrestha, 2013).

Secara umum dimensi lengkung gigi berkembang


pada tahap gigi bercampur lalu cenderung stabil
sampai tahap gigi tetap. Pada rahang bawah,
pertumbuhan lengkung gigi berlangsung dari usia 4-8
tahun. Pada rahang atas hal ini berlangsung dari usia
4-13 tahun dan cenderung lebih stabil hingga
dewasa.13 Faktor genetik mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan bentuk
kraniodentofasial. Genetik dapat mempengaruhi sifat-
sifat pertumbuhan, variasi ukuran dan bentuk rahang,
tulang alveolar dan kranial. Demikian pula dengan
ras, kelompok ras yang berbeda akan menunjukkan
pola kraniofasial yang berbeda pula.8 Kebiasaan
buruk juga dapat menyebabkan anomali dalam posisi
gigi.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin


meneliti perbandingan bentuk lengkung rahang
dengan kejadian maloklusi crowded anterior pada ras
mongoloid dan ras deutro melayu di Kota Padang.
RUMUSAN MASALAH  Bagaimana perbedaan bentuk lengkung gigi
rahang atas antara antara Ras Mongoloid dan Ras
Deutro Melayu?
 Manakah yang lebih sering terdapat maloklusi
crowded anterior pada ras Mongoloid dan ras
Deutro Melayu?

TUJUAN UMUM DAN KHUSUS Tujuan Umum:


PENELITIAN  Untuk mengetahui perbedaan bentuk lengkung
dengan kejadian maloklusi crowded anterior pada
gigi rahang atas antara Ras Mongoloid dan Ras
Deutro Melayu di Kota Padang.
Tujuan khusus:
 Untuk mengetahui perbedaan bentuk lengkung
gigi rahang atas antara antara Ras Mongoloid dan
Ras Deutro Melayu.
 Untuk mengetahui mana yang lebih sering
terdapat maloklusi crowded anterior pada ras
Mongoloid dan ras Deutro Melayu.
Pengajuan Proposal Untuk Penelitian Skripsi tahun 2018

KERANGKA KONSEP Variabel independen:


 Maloklusi Crowded Anterior Ras Mongoloid dan
Ras Deutro Melayu.

Variabel dependen:
 Perbedaan lengkung rahang atas.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini


adalah studi analitik dengan desain cross sectional.

KATA KUNCI Bentuk lengkung rahang. Ras Mongoloid. Ras Deutro


Melayu. Crowded Anterior.

Anda mungkin juga menyukai