Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era global ini, pendidik dituntut untuk mampu mengkondisikan peserta
didik suapaya kondusif pada saat kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar,
hal tersebut merupakan salah satu mencapai tujuan pembelajaran yang sengaja
ingin di capai. Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem
pembelajaran. Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam
menentukan materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media dan
sumber belajar, serta dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk
melihat keberhasilan belajar siswa.
Selain itu, tujuan pembelajaran juga dapat digunakan sebagai control dalam
menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan
tujuan, guru dapat mengontrol sampai mana siswa telah menguasai kemampuan-
kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku. Lebih
jauh dengan tujuan dapat ditentukan daya serap siswa dan kualitas suatu sekolah.
Dalam makalah ini penulis memberikan batasan makalah tentang apa
pengertian tujuan pembelajaran, fungsi dan manfaat tujuan pembelajaran,
taksonomi tujuan pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran, dan standar
kompetensi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tujuan pembelajaran?
2. Apa fungsi dan manfaat perumusan tujuan pembelajaran?
3. Apa saja taksonomi tujuan pembelajaran?
4. Bagaimana perumusan tujuan pembelajaran?
5. Apa pengertian standart kompetensi?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tujuan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat perumusan tujuan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui taksonomi tujuan pembelajaran.
4. Untuk mengetahui bagaimana perumusan tujuan pembelajaran.
5. Untuk mengetahui pengertian standart kompetensi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian tujuan pembelajaran


Tujuan pembelajaran merupakan arah yang ingin dituju dari rangkaian
aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Hal ini biasanya
dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur
sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran tertentu.
Penyusunan tujuan pembelajaran sangat penting artinya dalam rangkaian
pengembangan desain pembelajaran. Hal ini nantinya akan menjadi acuan dalam
menentukan jenis materi pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.

a. Pengertian Tujuan Pembelajaran Menurut Para Ahli


Adapun pengertian Tujuan Pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai
berikut.

1. Robert F. Mager (1962)


Tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat
dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.
2. Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981)
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang
dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
3. Oemar Hamalik (2005)
Tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran.

2
2.2. Fungsi dan Manfaat Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Fungsi tujuan pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka tidak hanya sebagai
komponen yang melengkapi RPP saja, tapi ada beberapa fungsi penting
yang perlu Bapak/Ibu guru ketahui. Berikut fungsi Tujuan
Pembelajaran.
a. Menjadi Arah dan Tujuan dalam Melaksanakan Kegiatan
Belajar-Mengajar
Perumusan Tujuan Pembelajaran berfungsi untuk
memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
karena sudah ada petunjuknya. Misalnya, bagaimana proses
pembelajaran dilakukan, seperti apa hasil yang akan
didapatkan, dan teknik atau metode pembelajaran apa yang
akan digunakan.
b. Sebagai Bukti Akuntabilitas Kinerja Guru
Melalui Tujuan Pembelajaran, siswa mendapatkan
gambaran mengenai kompetensi yang harus diraih dan seperti
apa proses pembelajaran yang akan dilakukan. Dengan begitu,
kredibilitas dan akuntabilitas kinerja guru dapat semakin
meningkat.
c. Menciptakan Pengalaman Belajar yang Menyenangkan
Fungsi Tujuan Pembelajaran berikutnya adalah
mendorong komitmen guru untuk menciptakan pengalaman
belajar yang lebih menyenangkan, menarik, efektif, dan efisien
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
\Manfaat tujuan pembelajan
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat
memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa.
Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat)
manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: 1) Memudahkan

3
dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar
kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan
belajarnya secara lebih mandiri; 2) Memudahkan guru memilih
dan menyusun bahan ajar; 3) Membantu memudahkan guru
menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran; 4)
Memudahkan guru mengadakan penilaian.

2.3. Taksonomi tujuan pembelajaran


Taksonomi pada dasarnya merupakan usaha pengelompokan yang
disusun dan diurut berdasarkan ciri-ciri suatu bidang tertentu. Sebagai contoh,
taksonomi dalam bidang ilmu fisika menghasilkan pengelompokan benda
kedalam benda cair, benda padat, dan gas. Taksonomi tujuan pembelajaran
adalah pengelompokan tujuan pembelajaran dalam kawasan kognitif, afektif
dan psikomotorik.
a. Taksonomi Tujuan Pendidikan (Bloom)
Taksonomi tujuan pendidikan merupakan suatu kategorisasi
tujuan pendidikan, yang umumnya digunakan sebagai dasar untuk
merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Taksonomi
tujuan terdiri dari domain-domain kognitif, afektif dan psikomotor.
Berbicara tentang perilaku taksonomi siswa sebagai tujuan
belajar, saat ini para ahli pada umumnya menyarankan untuk
menggunakan pemikiran dari Bloom (Gulo, 2005) sebagai tujuan
pembelajaran, yang dikenal dengan sebutan taksonomi Bloom
(Taksonomi Bloom).
Menurut Bloom perilaku individu dapat diklasifikasikan ke
dalam 3 (tiga) ranah, yaitu:
1. Ranah kognitif; ranah yang melibatkan aspek-aspek intelektual
atau berfikir/nalar, di dalamnya mencakup: pengetahuan
(knowledge), pemahaman (pemahaman), penerapan (aplikasi),
penguraian (analisis), peleburan (sintesis), dan penilaian (evaluasi );

4
2. Ranah afektif; ranah yang menyangkut aspek-aspek emosional,
seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan
sebagainya, di dalamnya mencakup: penerimaan
(menerima/menghadiri), sambutan (menanggapi), penilaian
(valuing), pengorganisasian (organisasi), dan karakterisasi
(karakterisasi ); dan
3. Ranah psikomotor; Ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek
keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot
(neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Ranah ini terdiri dari :
kesiapan (set), peniruan (peniruan), menyesuaikan (habitual),
menyesuaikan (adaptasi) dan menciptakan (origination). Taksonomi
ini merupakan kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk
mengevaluasi kualitas dan 3 efektivitas pembelajarannya.
Dalam setiap aspek taksonomi terkandung kata kerja operasional yang
menggambarkan bentuk perilaku yang hendak dicapai melalui suatu
pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, dalam tabel berikut disajikan contoh kata
kerja operasional di masing-masing rana

2.4. Perumusan tujuan pembelajaran


Menyusun tujuan pembelajaran yang baik dan lengkap cukup penting agar
bisa memberi petunjuk dalam pemilihan materi ajar, strategi, model, metode,
serta media yang akan digunakan dalam KBM. Ada 4 (empat) unsur pokok yang
perlu dicantumkan dalam perumusan tujuan pembelajaran, yang biasa disingkat
dengan ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
1. Audience
Dalam konteks kegiatan belajar mengajar, yang
dimaksud audience adalah siswa. Meski secara bahasa audience artinya
pendengar, tetapi audience disini merupakan subjek sekaligus objek dalam
pembelajaran. Dengan demikian, perumusan tujuan pembelajaran harus

5
menempatkan siswa sebagai pusat (subjek sekaligus objek) dalam
pembelajaran.

2. Behavior
Behavior berarti tingkah laku / aktivitas suatu proses. Dalam konteks
KBM, behavior terlihat pada aktivitas siswa dalam pembelajaran. Maka,
tidak mungkin pembelajaran dilakukan tanpa adanya tingkah laku atau
aktivitas dari siswa. Dalam perumusan tujuan pembelajaran behavior
(aktivitas siswa) ditulis menggunakan kata kerja operasional (KKO),
seperti: memahami, mendemonstrasikan, menelaah, menerapkan dan lain-
lain. Penggunaan KKO dalam satu tujuan pembelajaran tidak boleh lebih
dari satu. Artinya dalam sebuah aktivitas pembelajaran, siswa melakukan
satu perbuatan. Dengan demikian, siswa lebih fokus pada satu perbuatan
tersebut sehingga pembelajaran lebih optimal.

3. Condition
Condition berarti suatu keadaan. Dalam konteks KBM, condition
adalah keadaan siswa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
pembelajaran, serta persyaratan yang perlu dipenuhi agar hasil yang
diharapkan bisa tercapai. Perumusan condition adalah dengan menjawab
pertanyaan, “aktivitas apa yang dilakukan siswa agar hasil yang
diharapkan bisa tercapai? Condition ditulis dalam bentuk kata kerja.

4. Degree
Degree berarti suatu perbandingan. Dalam konteks KBM, degree
berarti membandingkan kondisi sebelum dan setelah belajar. Tingkat
degree berbeda-beda bergantung pada bobot materi yang akan dipelajari,
serta sejauh mana siswa harus menguasai suatu materi atau menunjukan
suatu perubahan tingkah laku.

6
2.5. Standar kompetensi perumusan tujuan pembelajaran
a. Pengertian Standar Kompetensi

Standar kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan,


keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata
pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula. Menurut Abdul
Majid Standar kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan dasar
pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Pada setiap mata
pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang
kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah memandang
perlu mengembangkan mata pelajaran tertentu, misalnya pengembangan
kurikulum muatan lokal, maka perlu dirumuskan standar kompetensinya
sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan lokal tersebut.
b. Pengertian Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah
menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka
kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi.
c. Pengertian Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi sehingga
dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
Menurut Depag indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang
lebih spesifik. Sedangkan menurut E. Mulyasa indikator merupakan
penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan
dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.

7
d) Pokok/Materi Pembelajaran

Materi pokok harus disusun sedemikian rupa agar dapat menunjang


tercapainya kompetensi. Materi pokok adalah pokok-pokok materi pembelajaran yang
harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dan yang akan dinilai
dengan menggunakan instrument penilaian yang disusun berdasarkan indikator
pencapaian belajar.
Karena standar materi pokok telah ditetapkan secara nasional, maka
materi pokok tinggal disalin dari buku Standar kompetensi Mata Pelajaran.
Sementara tugas para pengembang silabus adalah memberikan jabaran materi
pokok tersebut ke dalam uraian materi atau biasa disebut materi pembelajaran
untuk memudahkan guru, sekaligus memberikan arah serta cakupan materi
pembelajarannya
Materi pokok disusun untuk pencapaian tujuan, karenanya materi
pokok dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai. Beberapa
pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan materi pokok
adalah: 1) potensi peserta didik; 2) relevan dengan karakteristik daerah; 3)
tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social, dan spiritual
peserta didik; 4) kebermanfaatan bagi peserta didik. struktur keilmuan; 5)
aktualitas, kedalaman, keluasan materi pembelajaran; 6) relevan dengan
kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; 7) sesuai dengan alokasi
waktu yang tersedia; 8) merumuskan kegiatan pembelajaran.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tujuan pembelajaran ( instructional objective ) adalah perilaku
hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta
didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Tujuan belajar
berfungsi sebagai acuan dari semua komponen rancangan atau desain.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari perumusan tujuan
pembelajaran yaitu menentukan tujuan proses pembelajaran,
menentukan persyaratan awal pembelajaran, merancang strategi
pembelajaran, memilih media pembelajaran, menyusun instrumen
evaluasi pembelajaran, dan melakukan tindakan perbaikan pembelajaran.
Tujuan pendidikan atau belajar dibagi menjadi tiga ranah (domain), yaitu ranah
kognitif, afektif dan psikomotor. Penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP) yang
baikperlu melibatkan unsur-unsur yang dikenal dengan Audience,
Behavior, Condition, dan Degree. (ABCD)

3.2 Saran

4. Kami selaku penulis


menyadari banyak hal
jika makalah ini masih
terdapat kesalahan

9
5. dan jauh dari
kata kesempurnaan.
Penulis akan
memperbaiki
makalah ini dengan
6. berpedoman kepada
banyak sumber serta
kritikan yang
membangun dari para
pembaca
Kami selaku penulis menyadari banyak hal jika makalah ini masih
terdapat kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki makalah ini dengan berpedoman kepada banyak sumber serta
kritikan yang membangun dari para pembaca

10
DAFTAF PUSTAKA

https://www.liputan6.com/hot/read/4376551/tujuan-pembelajaran-manfaat
dan-klasifikasinya-yang-perlu-diketahui
https://markethinkclass.com/standar-kompetensi-sk-kompetensi-dasar-kd-
indikator-dan-materi-pokok/
https://catarts.wordpress.com/2012/06/15/taksonomi-tujuan-pendidikan-
bloom/

11

Anda mungkin juga menyukai