Pedoman Pelayanan LAB.2022
Pedoman Pelayanan LAB.2022
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEDOMAN
D. BATASAN OPERASIONAL
E. LANDASAN HUKUM
A. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan Sarana
2. Peralatan
a. Erba XL 200/
Untuk pemeriksaan Kimia Klinik
b. Sysmex-1001 Unit
Untuk pemeriksaan hematologi lengkap 3 diff count
c. Ves matic 30
Untuk pemeriksaan Laju Endap Darah automatic
d. i-CHROMA
Untuk pemeriksaan Immuno Serologi
e. Spotchem EL.SE-1520
Untuk pemeriksaan elektrolit dalam darah 3 parameter (Na, K dan Cl)
f. Aution Eleven AE-4020
Pemeriksaan urine rutin 10 parameter
g. Mikroskop 2 Unit
Untuk pemeriksaan Apusan Darah, sediment urine, faeces, Malaria,
h. Centrifuge
Untuk memutar sample darah, urine atau cairan tubuh lainnya yang sudah berada
dalam tabung vakum at tabung centrifuge
i. Refrigerator Medical (kulkas) 3 Unit
Untuk menyimpan reagen atau sample untuk keperluan pemeriksaan laboratorium
j. Komputer 1 unit
k. Elektrolite SE-1520
Untuk pemeriksaan elektrolit
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Persyaratan Pelayanan
1. Persyaratan Umum
a. Pasien sudah terdaftar di Sistem Rekam Medik Rumah Sakit sesuai dengan jaminan
pelayanan atau perawatan masing-masing
b. Untuk pasien Rawat Jalan (RJ), pasien datang langsung ke laboratorium dengan
membawa formulir permintaan pemeriksaan yang telah diisi lengkap dan jaminan
yang sesuai dengan jenis jaminan yang digunakan.
c. Untuk pasien Rawat Inap (RI), sampel akan di ambil oleh petugas plebotomi ke
ruangan masing-masing pasien.
2. Persyaratan khusus untuk pemeriksaan sebelum pengambilan disesuaikan dengan jenis
pemeriksaan, seperti darah puasa, tidak minum obat-obatan, tidak pada saat haid untuk
pemeriksaan urine lengkap. Tata laksana pelayanan laboratorium RSUD Raja
Tombolotutu Tinombo secara rinci dituangkan dalam bentuk alur pelayanan
laboratorium, dapat dilihat pada point B.
B. Alur Pelayanan Laboratorium( terlampir )
LABORATORIUM
BENDAHARA
PENERIMA
TUNAI
PASIEN
C. Kriteria Pemeriksaan Laboratorium
1. Waktu Tunggu
Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium tergantung jenis dan jumlah pemeriksaan
yang dilakukan serta permintaan pemeriksaan, seperti cito dan permintaan pemeriksaan
biasa.
Adapun kriteria pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :
Waktu Tunggu
No Jenis Permintaan Jenis Pemeriksaan
Hasil
1 Cito Darah Rutin
Bisa Cito Gula Darah Sewaktu
HbsAg
(Permintaan Pemeriksaan Urine Lengkap
Keadaan Emergency) Urea
Creatinine 30 - 60 Menit
GOT
GPT
Elektrolit
Waktu Perdarahan ( BT)
Waktu Pembekuan (CT)
2 Biasa Darah Lengkap
(Permintaan Kimia Klinik Lengkap
PemeriksaanKeadaan HbA1C
Normal) Faeces <140 Menit
NS1 / IgG/IgM Dengue
Widal Tubex
3 Pemeriksaan Khusus
Apusan Darah Tepi
>24 Jam
(Hasil di Baca Dokter
Patologi Klinik)
D. Pengelolaan Spesimen
Tehnik pengambilan dan penanganan sample dilakukan sebagai berikut :
1. Persiapan Pasien
Pada pasien dengan pemeriksaan gula darah puasa atau 2 jam post prandial. Harus
melakukan puasa selama 10-12 jam sebelum pengambilan sampel dan makan minum
seperi biasa, kemudian puasa selama 2 jam lalu dilakukan pengambilan sampel kembali.
2. Persiapan Alat dan Bahan
Pastikan semua peralatan terdapat dalam box sampling seperti :
a. Needle vacutainer, Tube Vacutainer, Holder, Wing needle Vacutainer, lancet dan
Spuit
b. Tourniquet
c. Urine container
d. Objeck dan Cover glass
e. Alkohol Swab, Plester dan Kapas kering atau Tissue
3. Tehnik Pengambilan Spesimen
Pastikan semua ID sudah tercatat pada masing-masing tabung atau wadah sampel dan
petugas sudah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar.
Jenis-jenis spesimen sebagai berikut :
a. Darah Vena
1) Pasang tourniquet pada bagian atas dari area yang akan diambil darahnya.
2) Disinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan alkohol swab
3) Lakukan pengambilan secara perlahan dengan vacutainer sampai darah terlihat di
needle.
4) Longgarkan tourniquet
5) Pasang tube di holder sampai kebutuhan darah cukup untuk masing-masing
pemeriksaan
6) Pemeriksaan Hematologi lengkap (EDTA = Tabung Ungu ) sebanyak 3 ml
7) Pemeriksaan Kimia, Serologi dan Immunologi (Gel = Tabung Kuning atau
Tabung Kosong = Merah )sebanyak 5 ml
8) Lepaskan tourniquet dan cabut jarum dengan menempelkan kapas kering pada
lubang tusukan.
9) Tutup dengan merekatkan plester
b. Darah Kapiler
1) Lokasi pengambilan di ujung jari manis atau jari tengah pada orang dewasa, daun
telinga pada anak-anak dan tumit kaki pada bayi
2) Lakukan disinfeksi dengan alkohol swab pada bagian yang akan ditusuk
3) Tusuk dengan lancet secepat mungkin
4) Usap tetesan darah yang keluar dengan kapas kering atau tissue
5) Ambil tetesan darah berikutnya untuk masing –masing pemeriksaan
6) Tutup dengan kapas kering lalu tutup denga plester
c. Darah Arteri
1) Lokasi pengambilan pada”arteri radialis, arteri brachialis dan arteri femoralis”
2) Gunakan jarum khusus yang tabungnya sudah mengandung heparin
3) Lakukan disinfeksi dengan alkohol swab pada bagian yang akan ditusuk
4) Tusuk arteri dengan posisi tegak lurus ( 90o )
5) Seteleh darah cukup, tarik jarum dengan menempelkan kapas kering pada bagian
tempat tusukan.
6) Lakukan segera penutupan pada ujung jarum dengan gabus atau dempul khusus,
homogenkan darah dengan cara membolak-balikan spuit atau tabung
7) Rekatkan plester pada bagian bekas tusukan
d. Urine
Wadah urine harus bening, mulut lebar dan bersih, bebas lemak atau sisa deterjen
1) Urine Sewaktu
Untuk pemeriksaan urine lengkap dan Planotest
Urine yang dikeluarkan pada saat pemeriksaan tanpa syarat apapun, digunakan
untuk pemeriksaan urine lengkap dan Planotest
a) Urine ditampung dalam wadah urine (urine container) yang sudah berisi data
lengkap pasien
b) Urine pertama yang dikeluarkan dibuang, tampung urine tengah kedalam
wadah, tutup rapat
c) Segera lakukan pemeriksaan atau segera kirim ke ruang laboratorium (tidak
lebih dari 2 jam)
2) Urine Pagi
Untuk pemeriksaan Urine lengkap dan Planotest
Urine yang dikeluarkan pertama setelah bangun tidur pada pagi hari
a) Urine ditampung dalam wadah urine (urine container) yang sudah berisi data
lengkap pasien
b) Urine pertama yang dikeluarkan dibuang, tampung urine tengah kedalam
wadah, tutup rapat
c) Segera lakukan pemeriksaan atau segera kirim ke ruang laboratorium (tidak
lebih dari 2 jam)
3) Urine 24 Jam
Pemeriksaan Creatinine Clearance, Protein Kwantitatif, Electrolite Urine
Cara Penampungan urine 24 jam :
a) Jam 7 pagi, penderita mengeluarkan urine lalu dibuang.
b) Wadah penampung harus ditambahkan pengawet “thymol” sebanyak 2 ml
c) Setelah itu, tampung semua urine yang dikeluarkan sampai dengan jam 7
pagi esok harinya.
d) Campur semua urine dari wadah sementara ke dalam wadah penampung
yang sudah ditambahkan pengawet thymol dan jangan sampai ada yang
tumpah
e. Faeces.
1) Beri label dengan data pasien pada wadah yag sudah disiapkan
2) Ambil sedikit faeces, masukka ke dalam wadahbersih tertutup, jangan sampai
tercampur urine
3) Ambil bagian yang ada darah atau lendirnya
f. Sputum
1) Beri label yang sesuai dengan data pasien pada wadah sputum
2) Berikan penjelasan kepada pasien sputum yang akan digunakan untuk spesimen
adalah sputum pada pagi setelah bangun tidur
3) Tampung dalam wadah yang sudah dilabel
Lemak
4. Kolesterol Serum + 0,5 ml 24 jam <140 menit
5. Trigliserida
6. HDL
7. LDL
Fungsi Ginjal
1. Ureum
2. Kreatinin Serum + 0,5 ml 24 jam <140 menit
3. Asam Urat
Elektrolit
1. Natrium
2. Kalium Serum + 0,5 ml 24 jam <140 menit
3. Chlorida
Serologi
1. Widal
2. Dengue Ig G
3. Dengue Ig M
4. Anti HIV
5. HbsAg
6. Anti Hbs Serum + 0,5 ml 24 jam <140 menit
Hormon Gondok
1. TSH
2. FT4 Serum + 0,5 ml 24 jam <140 menit
3. FT3
E. Pengolahan Limbah
Limbah dipisahkan antara limbah cair, limbah padat dan limbah tajam serta limbah
non infeksius.Limbah dipisahkan dalam kantong berwarna kuning dan hitam serta tempat
khusus untuk sisa jarum dan bahan tajam lainnya.Untuk limbah cair langsung diolah
dengan mesin pengolah selanjutnya diteruskan ke sistem IPAL.
Sampah kering infeksius, selanjutnya di bawa oleh petugas untuk dimusnakan di
incenerator
F. Penanganan Hasil dan Arsip
1. Tata Laksana Pelaporan Hasil :
a. Penulisan hasil dibuku register laboratorium
Catat nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor RM, Ruang Perawatan/Poli, jenis dan
jumlah sampel, jenis pemeriksaan.
b. Pengetikan manual
2. Tata Laksana Pengarsipan :
Berkas-berkas yang harus diarsipkan diantaranya :
a. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
1) Setiap hari formulir permintaan pemeriksaam laboratorium dan kwitansi
pembayaran dipisah antara pasien poliklinik dan rawat inap, jenis pasien serta
rujukan dokter luar.
2) Bundel formulir dan label sesuai tanggal, bulan dan tahun
3) Simpan selama sebulan dilemari penyimpanan formulir
4) Berkas yang sudah melewati masa simpan dapat dimusnakan dengan membuat
berita acara.
b. Kwintansi pemabayaran pasein umum disimpan bersama formulir
c. Kertas Kerja
1) Kertas kerja hematologi
2) Kertas kerja kimia klinik
3) Kertas kerja urine
4) Kertas kerja faeces
5) Kertas kerja BTA
6) Kertas kerja seri dan Imunologi
d. Buku Kerja Quality Control (QC)
1) Buku kerja QC hematologi
2) Buku kerja QC Kimia Klinik
3) Buku kerja QC Koagulasi
e. Buku Arsip Hasil Laboratorium
Buku arsip hasil laboratorum adalah laporan hasil pemeriksaan dilaboratorium
terhadap semua pasien yang diperiksa yang berasal dari ruang rawat inap, rawat jalan
dan dokter luar.
f. Laporan Bulanan dan Tahunan
1) Arsip Laporan bulanan dan tahunan dikumpulkan sesuai dengan bulan dan tahun
secara berurutan
2) Disimpan di bagian administrasi selama 3 tahun
3) Arsip yang telahmelewati masa simpan dapat dimusnahkan dan dibuat berita
acara pemusnahan arsip
g. Print Out Hasil dari Alat
1) 1 lembar print out hasil dari alat diserahkan ke pasien dan 1 lembar di simpan
untuk arsip
2) Arsip hasil print out disimpan bersama buku kerja
BAB V
LOGISTIK
A. Pengertian
Suatu sistem asuhan keselamatan pasien yang dilakukan di instalasi laboratorium
B. Tujuan
1. Tercapainya budaya keselamatan pasien di instalasi laboratarium
2. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di instalasi laboratorium
3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian yang tidak diharapkan
C. Tata Laksana Keselamatan Pasien
1. Tahap Pra Analitik
a. Formulir Permintaan Pemeriksaan berisi tentang :
1) Nomor rekam medik
2) Ruangan / Poliklinik
3) Identitas pasien
4) Umur
5) Diagnosa sementara
6) Tanggal permintaan
7) Identitas dokter pengirim
8) Tanda tangan
9) Jenis permintaan pemeriksaan
b. Persiapan Pasien :
Pasien menyesuaikan dengan jenis pemeriksaan
c. Pengambilan dan Pengumpulan Specimen
Dilakukan sesuai standar yang berlaku
d. Penanganan Specimen, antara lain :
1) Specimen di olah sesuai standar yang berlaku
2) Melakukan persiapan untuk analisa
3) Volume specimen harus cukup sesuia kebutuhan berdasarkan prosedur
4) Indentifikasi specimen sesuai dengan identitas
5) Penyimpanan specimen sesuai suhu dalam prosedur penyimpanan
2. Tahap Analitik
Persiapan Alat dan Bahan
a. Pastikan semua peralatan dalam keadaan baik dan layak untuk di fungsikan dengan
cara mengecek rutin dan menajalankan kontrol harian (quality control internal)
b. Peralatan dalam keadaan bersih
c. Reagen memenuhi persyaratan dengan selalu melihat kadaluarsa serta perubahan
warna dan nomor lot.
d. Pencampuran atau pelarutan harus sesuai petunjuk pada etiket dan tata caranya.
e. Suhu inkubasi dan waktu inkubasi harus sesuai dan tepat
3. Tahap Pasca Analitik
a. Pembacaan hasil
1) Penghitungan
2) Pengukuran
3) Identifikasi
4) Penilaian/Verifikasi harus benar oleh petugas senior dan memiliki kompentensi
5) Validasi hasil oleh petugas yang berkompetensi
6) Interpestasi hasil oleh dokter Patologi Klinik ata dokter penanggung jawab
laboratorium klinik
b. Pelaporan Hasil
1) Hasil ditulis dengan jelas dan di validasi oleh validator serta di tanda tangan oleh
dokter Patologi Klinik
2) Penyerahan hasil tepat waktu dan tepat orang sesuai dengan pengantar permintaan.
BAB VII
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya Keselamatan Kerja
2. Mencegah kejadian yang tidak diharapkan
3. Pencegahan kejadian yang terulang
Pemantapan mutu (Quality assurance) laboratorium klinik adalah semua kegiatan yang
ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan yang dikeluarkan dari
laboratorium.
Kegiatan Pemantapan mutu lanoratorium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Pemantapan Mutu Internal dan Pemantapan Mutu Eksternal.
Dengan dikeluarkannya Pedoman Laboratorium ini, maka setiap petugas rumah sakit
yang terkait agar senantiasa memperhatikan dan menjalankan pelayanan sebaik-baiknya dan
senantiasa mematuhi prosedur dan mengembangkan pelayanan berbasis keselamatan dan
kepuasan pasien.
Demikian buku pedoman ini dibuat untuk menjadi pedoman Instalasi Laboratorium,
sehingga didalam Pelayanan Instalasi Laboratorim Pasien dapat berjalan dengan baik dan
sesuai standart yang telah ditetapkan Undang-Undang kesehatan yang berlaku. Dengan
terbitnya Buku Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium di RSUD Raja Tombolotutu ini
maka segala Pelayanan Laboratorium wajib berlandaskan buku pedoman ini terhitung setelah
ditandatangani oleh Direktur RSUD Raja Tombolotutu.
Tinombo, 2022
Direktur RSUD Raja Tombolotutu
Kabupaten Parigi Moutong