Anda di halaman 1dari 61

KEANEKARAGAMAN IKAN HASIL TANGKAPAN PADA ALAT

TANGKAP PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN


PERIKANAN PANTAI TENAU, NUSA TENGGARA TIMUR

MATA KULIAH PERANCANGAN PERCOBAAN


DOSEN PENGAMPU : Ir. H. Didik Budiyanto, MP

AHMAD RIZQI RAMADHANI


NIM. 202242130008

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DR. SOETOMO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas Mata Kuliah Perancangan
Percobaan yaitu makalah tentang " Keanekaragaman Ikan Hasil Tangkapan Pada
Alat Tangkap Purse Seine Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau,
Nusa Tenggara Timur ".

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, saya
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Saya
berharap semoga karya ilmiah yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna,
untuk itu segala kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
2.1 Alat Tangkap Purse Seine ...................................................................................... 3
2.2 Kapal Purse Seine .................................................................................................. 6
2.3 Cara Pengoperasian Purse Seine ............................................................................ 7
2.4 Daerah Pengoperasian ............................................................................................ 7
2.5 Hasil Tangkapan Purse Seine ................................................................................. 8
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Operasi Penangkapan Ikan .................. 9
2.7 Keanekaragaman Hasil Tangkapan, Perhitungan Ulangan dan Data Tabel Anova 9
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 19
3.2 Saran ...................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 20
LAMPIRAN................................................................................................................... 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Kupang merupakan bagian dari wilayah Negara Indonesia yang terletak di pulau Timor

dan merupakan Ibukota dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kota ini memiliki luas wilayah

daratan 47.349,9 Km2 atau 2,49% luas Indonesia dan luas wilayah perairan ± 200.000 Km2 diluar

perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Kawasan pesisir dan laut kota Kupang

mempunyai potensi sumberdaya alam berupa mangrove, padang lamun, rumput laut, berbagai

jenis terumbu karang, sumberdaya ikan dan biota laut lainnya yang dapat dimanfaatkan dalam

bidang perikanan budidaya dan perikanan tangkap (Kamlasi, 2007).

Berdasarkan data pada buku statistik perikanan Kota Kupang tahun 2014, alat tangkap yang

beroperasi di Kota Kupang terdapat tonda, pancing ulur, purse seine, pole & line, gill net, rawai

dan long line . Alat tangkap terbanyak yang beroperasi di Kota Kupang adalah purse seine,

kemudian berturut-turut ada pancing ulur, tonda dan rawai. Purse seine berada pada urutan

pertama alat tangkap terbanyak yang beroperasi di Kota Kupang.

Dibandingkan alat tangkap jenis payang dan lampara, purse seine memiliki tingkat efektifitas

penangkapan lebih tinggi. Purse seine menangkap ikan dengan cara melingkari, mengurung dan

menghalangi pergerakan ikan baik secatra vertical maupun horizontal, sehingga semakin

memperkecil kemungkinan lolosnya ikan target dari jaring (Partosuwiryo, 2002).

Pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau Kupang, alat tangkap

dominan yang beroperasi salah satunya adalah purse seine. Menurut Direktoat Produksi Ditjen

Perikanan (2000), kriteria penangkapan ramah lingkungan adalah menentukan alat penangkapan

ikan yang dalam operasinya produkti dan hasil tangkapannya mempunyai nilai ekonomis tinggi,

oleh karena itu perlu diperhatikan apakah alat tangkap yang beroperasi selekti, tidak merusak

lingkungan dan sumberdaya serta meminimalisir adanya bycatch maupun dischart. Untuk

mengetahui apakah alat tangkap purse seine termasuk ke dalam jenis alat tangkap yang selektif

dapat diketahui dengan cara mengetahui komposisi hasil tangkapan purse seine. Komposisi ini

1
diketahui dari spesies ikan target tangkapan dan ukuran spesies hasil tangkapan yang diperoleh.

Namun sampai saat ini, informasi mengenai komposisi ikan hasil tangkapan purse seine masih

terbatas, terutama yang didaratkan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Pantai

Tenau Kupang. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian lebih lanjut terkait masalah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perlakuan Hasil tangkapan pada Alat Tangkap Purse Seine?

2. Bagaimana cara menganalisa jumlah ulangan menggunakan (t-1) (N-1) > 15 yang didaratkan

di Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau, Nusa Tenggara Barat?

3. Bagaimana cara mengetahui data tabel pada tabel anova?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Dapat Mengetahui perlakuan komposisi Ikan Hasil Tangkapan Pada Alat Tangkap Purse

Seine

2. Dapat Menganalisa Jumlah ulangan dengan memakai (t-1) (N-1)>15 yang Didaratkan Di

Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau, Nusa Tenggara Barat

3. .Dapat Mengetahui data tabel pada tabel anova

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Alat Tangkap Purse Seine

2.1.1 Gambaran Umum Alat Tangkap Purse Seine

Purse seine merupakan alat tangkap yang telah lama digunakan oleh nelayan di Indonesia. Sejak

nelayan banyak yang telah mengenal alat tangkap tersebut, banyak alat tangkap lain yang digunakan

untuk menangkap ikan lemuru mulai tergeser. Menurut Pratama et.al (2016), alat tangkap purse seine

telah diperkenalkan pada tahun 1972, dan telah banyak alat tangkap lain yang menjadi alat tangkap

utama dalam menangkap ikan lemuru (Sardinella lemuru) di Selat Bali tersebut mulai tergeser.

Operasi penangkapan purse seine ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Purse seine atau pukat cincin adalah alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan

pelagis yanng bergerombol. Alat tangkap tersebut dioperasikan pada malam hari. Salah satu hasil

tangkapan ini adalah ikan layang. Purse seine terdiri dari beberapa lembar jaring yang digunakan

untuk mengurung dan melingkari gerombolan ikan, baik ikan yang bergerak aktif maupun ikan yang

sedang berkumpul diam disekitar rumpon atau lampu pemikat. Rumpon merupakan alat bantu yang

digunakan dalam pengoperasian alat tangkap purse seine tersebut. Alat bantu tersebut berfungsi agar

ikan-ikan tersebut berkumpul disekitar rumpon tersebut (Tanjaya, 2011).

Purse seine (pukat cincin) merupakan alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan-ikan

yang bergerombol (schooling) di permukaan laut. Ikan-ikan yang tertangkap pada alat tangkap

tersebut yaitu jenis ikan pelagis kecil sepeti layang, selar, lemuru, kembung, tongkol, dan tembang.

Ikan-ikan yang tertangkap tersebut terkurung kedalam jaring yang telah membentuk kantong (BI,

2008).

Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kupang (2006), purse seine

merupakan jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan-ikan pelagis kecil. Contoh ikan

pelagis kecil seperti ikan teri (Stelephorus spp), tembang (Sardinella fimbriata), kembung

(Rastreligger spp), selar (Selar spp), julung-julung (Hemirhamohus spp), alu-alu (Sphyraena spp), dan

3
belanak (Mugil spp). Jenis-jenis ikan pelagis kecil tersebut menjadi hasil tangkapan dari alat tangkap

purse seine.

Purse Seine yang terdapat di UPT. PPP Tenau Kupang berbentuk trapezium yang terdiri dari

bagian sayap, perut dan kantong. Bagian sayap terletak di bagian kiri dan kanan badan jaring. Sayap

berfungsi sebagai alat untuk menggiring ikan ke dalam areal tangkap dari alat ini. Perut atau badan

jaring terletak di bagian kiri dan kanan pada kantong berfungsi sebagai penggiring ikan kebagian

jaring. Dengan demikian maka ikan-ikan akan dengan mudah terkumpul pada bagian kantong. Bagian

kantong merupakan bagian jaring yang pada waktu penarikan kolor ddengan serentaknya membentuk

suatu kantong, yang nantinya akan berfungsi sebagai tempat untuk mengumpulkan ikan karena

berfungsi sebagai penadah maka kantong memiliki ukuran mata jaring yang lebih kecil dibandingkan

dengan mata jaring yang terletak pada badan dan sayap sehingga ikan-ikan yang terkumpul pada

bagian kantong tidak dapat meloloskan diri.

Purse seine adalah alat penangkapan ikan yang berbentuk kantong dilengkapi dengan cincin

dan tali purse line yang terletak dibawah tali ris bawah berfungsi menyatukan bagian bawah jarring

sewaktu opeerasi deengan cara menarik tali purse line teersebut sehingga jarring membentuk kantung.

Alat penangkapan ikan ini termasuk ke dalam klasifikasi pukat kantong (Nedelec, 2000).

2.1.2 Kontruksi Alat Tangkap Purse Seine

Purse Seine terdiri dari badan jarring, kantong, selvedge, pelampung, pemberat, tali ris atas,

tali ris bawah, tali kerut dan cincin-cincin. Alat tangkap purse seine ini berbentuk trapezium dengan

panjang rata-rata jarring purse seine Gardan yaitu 400 meter. Ketebalan benang jarring bagian

serampat bawah dan atas lebih tebal agar tidak putus, karena untuk menahan beban tarikan ketika

pengangkatan jarring ke atas kapal. Tal iris atas terdiri dari tali pelampung dan tali penguat ris atas,

sedangkan tali ris bawah terdiri dari tali pemberat dan tali penguat ris bawah. Bagian kantong dari alat

tangkap ini terbagi menjadi 3 bagian. Letak kantongnya berada di pinggir alat tangkap dan lebar

jarring bias mencapai 60 meter. Jenis bahan alat ini adalah PA (polyamide) untuk bagian jaringnya,

tali temali berjenis bahan PE (polyethylene), pelampung berbahan PVC (polyvynil chloride), pemberat

4
bahannya adalah timah hitam berbentuk melinjo,dan cincinnya terbuat dari kuningan. Jarak antar

pelampungnya adalah 15 cm, jarak antar pemberatnya adalah 8-9 cm, dan jarak antar cincin adalah 3

meter. Pelampung tanda yang digunakan berbentuk bola dengan jumlah 2 buah (Pratama et al., 2016)

Alat tangkap purse seine tersusun atas beberapa bagian yaitu badan jaring dan tali temali.

Konstruksi dari bagian-bagian tersebut adalah bagian jaring, nama bagian jaring ini belum mantap

tapi ada yang membagi menjadi 2 bagian yaitu “bagian tengah” dan “jampang”. Namun yang jelas

badan jaring terdiri dari 3 bagian yaitu: jaring utama, bahan nilon 210 D/9 #1”. Jaring sayap, bahan

dari nilon 210 D/6 #1”, dan jaring kantong, nilon #3/4”. Srampatan (selvedge), dipasang pada bagian

pinggiran jaring yang fungsinya untuk memperkuat jaring pada waktu dioperasikan terutama pada

waktu penarikan jaring. Bagian ini langsung dihubungkan dengan tali temali. Srampatan (selvedge)

dipasang pada bagian atas, bawah, dan samping dengan bahan dan ukuran mata yang sama, yakni PE

380 (12, #1”). Sebanyak 20,25 dan 20 mata.

Purse seine maupun mini purse seine memiliki ciri-ciri tali ris atas lebih pendek dibandingkan

tali ris bawah.Hal ini berbeda dengan ciri-ciri umum alat tangkap dalam kelompoknya yang memiliki

tali ris atas lebih panjang dibandingkan bagian bawah. Bentuk dasar purse seine adalah persegi

panjang dengan panjang sisi yang sama. Purse seine terdiri dari badan jaring, jaring yang terletak di

pinggir badan jaing, tali ris, pemberat, pelampung dan cincin (Von Brandt dalam Erfan, 2008).

Gambar. Konstruksi Purse Seine


Sumber: Widodo et al, 2010

5
Menurut Gunawan dalam Hidayat (2004), berdasakan konstuksinya purse seine dibedakan

menjadi jaing berkantong dan jaring tidak berkantong.Untuk jaing yang tidak bekantong, biasanya

memiliki ukuan yang lebih besar.Purse seine berdasarkan ukuan dan alat bantunya, dibedakan

menjadi dua, yaitu mini purse seine dengan ukuran jaing kuang dari 600 m dan purse seine besar yang

ukuran jaringnya bisa lebih dari 1000 meter dan menggunakan alat bantu modern dalam

pengoperasiannya.

2.2 Kapal Purse Seine

Kapal merupakan sarana yang digunakan untuk menunjang dalam melakukan kegiatan

operasi penangkapan ikan agar lebih efisien dan efektif. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil

tangkapan yang maksimal. Kapal penangkap ikan merupakan kapal yang secara khusus digunakan

untuk menangkap ikan termasuk di dalamnya memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan

maupun mengawetkan.

Purse seine biasanya dioperasikan dengan kapal motor besar dengan ukuran mencapai > 100

GT. Sedangkan untuk mini purse seine dioperasikan dengan kapal motor dengan ukuran 30-50 GT.

Purse seine termasuk ke dalam jenis alat tangkap besar dimana daerah pengoperasiannya lebih dai 200

mil kearah laut (Yusron, 2005).

Kapal purse seine termasuk dalam perikanan pantai karena mampu beroperasi di daerah

perairan pantai dalam berbagai kondisi cuaca dan iklim.Dengan berkembangnya teknologi saat ini,

kapal purse seine berkembang semakin baik dan dapat mencapai daerah penangkapan yang lebih

luas.Pada kapal purse seine harus memiliki bagian-bagian sebagai berikut, yaitu tempat penyimpanan

jaring, ruang akomodasi, gardan (line Hauler) sehingga operasi penangkapan berjalan dengan cepat

dan efisien (Fuad, 2006).

6
Gambar 1. Konstruksi Kapal Purse Seine
Sumber: Tatang, 2014

2.3 Cara Pengoperasian Purse Seine

Pukat cincin atau purse seine temasuk kedalam alat tangkap “Surounding nets”, yaitu alat

tangkap aktif yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang hidup berkelompok.Purse seine

merupakan jaring lingkar yang pengoperasiannya dengan melingkari gerombolan ikan target

menggunakan jaring kemudian setelah membentuk lingkaran, tali kerut pada bagian bawahnya ditarik

sehingga membentuk kantong. Kegiatan ini bertujuan agar ikan target tidak bisa meloloskan diri dari

jaring. Pengoperasian alat tangkap ini bisa menggunakan satu kapal dan atau dua kapal (Akbar, 2003).

Merurut Erfan (2008), pengoperasian purse seine bedasarkan kapal yang digunakan dibagi

menjadi one boat system dan two boat system. One boat system umumnya digunakan untuk untuk

pemgoperasian pada malam hari, memungkinkan untuk penggunakan kapal dengan ukuran besar dan

daerah penangkapan yang lebih luas. Faktor lingkungan tidak terlalu mempengaruhi proses

penangkapan. Dalam proses setting dan hauling-nya lebih mudah untuk diorganisir untuk lebih efekti

dan efisien dalam bekerja. Two boat system secara teoritis dapat melingkari gerombolan ikan lebih

cepat dan mendapatkan hasil tangkapan lebih besar, namun faktor lingkungan akan sangan

mempengaruhi poses penangkapan.

Pengoperasian alat tangkap purse seine dilakukan dengan melakukan setting (penurunan

jaring) kemudian melingkakan jaring pada gerombolan ikan target dengan cara menghadang arah

renang. Dalam proses pelingkaran ikan target, kapal dioperasikan dengan kecepatan maksimum agar

gerombolan ikan taget dapat terkepung. Setelah kedua sisi tali jaing bertemu, kemudian ditarik tali

selamba sehingga jaing membentuk kanton untuk menghindari ikan berenang kea ah bawah.

Kemuadian dilakukan proses hauling dengan menarik jaring yang telah berbentuk kantong tersebut ke

atas kapal (Fuad, 2006).

2.4 Daerah Pengoperasian Purse Seine

Cara mengenal fishing ground dengan memperhatikan tanda-tanda : perubahan warna air

laut, lompatan ikan-ikan dipermukaan laut, riak-riak kecil di permukaan laut, adanya buih- buih

7
dipermukaan laut, dan burung- burung yang menukik menyambar ikan dipermukaan laut. Pada

umumnya dalam pengoperasian purse seine dikenal dua cara yaitu (1) purse seine dioperasikan

dengan mengejar gerombolan ikan, hal ini biasanya dilakukan pada siang hari; (2) menggunakan alat

Bantu penangkapan seperti rumpon, cahaya dan fish finder. Hal ini dapat dilakukan pada siang hari

dan malam hari.

Purse seine dapat digunakan pada fishing ground dengan kondisi yang a spring layer of water

temperature adalah areal permukaan laut, jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area

permukaan air dan kondisi laut dalam keadaan bagus dan tenang. Kedalaman perairan yang dapat di

operasiakan alat purse seine yaitu 15m-50m dari permukaan laut tergantung besarnya alat tangkap

tersebut. Purse seine banyak dioperasiakan di pantai utara Jawa / Jakarta, cirebon, Juwana dan pantai

selatan Jawa Cilacap dan Prigi (Subani dan Barus, 1989).

Penentuan daerah penangkapan purse seine sebagian besar masih menggunakan cara

tradisional dengan memperhatikan kondisi arus perairan. Saat arus besar, nelayan cenderung mencari

daerah penangkapan lain yang arusnya lebih tenang atau menunggu arus tenang di daerah tersebut.

Arus merrupakan salah satu factor yang mempengaruhi keberrhasilan penangkapan purse seine

(Hidayat, 2004).

2.5 Hasil Tangkapan Purse Seine

Target tangkapan purse seine adalah ikan pelagis yang hidupnya secara bekelompok

(schooling). Ikan yang biasanya menjadi hasil tangkapan purse seine antara lain adalah hering

(Clupea ap.), anchovy(Engraulis sp.), layang (Decapterus russeli), selar (Caronx sp.), kembung

(Rastrelliger sp.),cakalang (Katsuwonus pelamis), tenggiri (Scomberomorus spp.), sardin(Sardinella

sp.), tongkol (Euthynnus spp.), dan salmon (Onchorynchus sp.) (Ayodhyoa, 1981).

Purse seine merupakan alat tangkap utama untuk ikan pelagis dan berperan penting terhadap

produksi perikanan di Pulau Jawa.Mencapai 40 persen hasil tangkapan ikan di Jawa dihasilkan oleh

purse seine. Hasil tangkapan utama purse seine berupa ikan-ikan pelagis kecil seperti ikan Layang

(Decapterus spp), Banyar (Rastrelliger spp), Bentong (Selar crumenophthalmus), Tanjan (Sardinella

gibbosa), dan Siro (Ambligaster sirm) (Wijopriono dan Genisa, 2003).

8
Komposisi hasil tangkapan Purse Seine di perairan binjai menunjukan terdapat 10 jenis ikan

yang tertangkap diantaranya Alu-alu 12,8%, Tongkol 3,1%, Cepa 1,3%, Julung-julung 3,8%,

Kembung Lelaki 23,7%, Parang-parang 2,1%, Pari Manta 17%, Selar Bentong 12,2%, Selar Kuning

21,9%, Tenggiri 1,7% (Nelwan et al., 2015).

2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Operasi Penangkapan Ikan

Keberhasilan penangkapan alat tangkap purse seine dipengaruhi oleh kecepatan

kapal.Kecepatan kapal purse seine ditentukan dengan kekuatan mesin, umur ekonomis, kelayakan

kapal dan tahanan kapal terhadap gempuran gelombang, angin, arus dan bilger kic. Kecepatan kapal

berpengaruh pada kecepatan jaring purse seine melingkari gerombolan ikan target tangkapan,

penarikan tali ris dan penurunan jaring (setting). Faktor kecepatan digunakan untuk mengimbani

kecepatan renang ikan target agar memperoleh hasil tangkapan yang optimal (Ghaffar, 2006).

Menurut Baskoro dan Effendy (2005), keberhasilan penangkapan ikan menggunakan purse

seine ditentukan oleh kecepatan kapal melingkari target dan penarikan tali ris bawah hingga alat

tangkap membentuk kantong. Kecepatan kapal akan sangat berpengaruh terhadap keberhasil proses

penangkapan ikan target.

2.7 Keanekaragaman Hasil Tangkapan, Perhitungann Ulangan dan Data Tabel Annova

 Keanekaragaman Hasil Tangkapan Purse Seine Berdasarkan Jumlah Ekor dan Jumlah
Berat
Untuk melihat keanekaragaman hasil tangkapan Purse Seine berdasarkan jumlah ekor per

spesies pada saat penelitian, didapatkan hasil pada gambar grafik dibawah:

Tongkol Kombong Ambalau


3935,714286 733,821428 2190,63829
6 8
Paperek
4666,071429
Meluk Biasa
Tembang
672,661870
16735,71429
5

Gambar. Catch Per Spesies

9
Dari grafik diatas menunjukan bahwa berasarkan jumlah ekor per spesies, Ikan Tembang

dominan dengan jumlah total 16735,71429, kemudian disusul Paperek 4666,071429, Tongkol

3935,714286, Ambalau 2190,638298, Kombong 733,8214286, dan yang terendah Meluk Biasa

672,6618705.

Komposisi hasil tangkapan masing-masing spesies hasil tangkapan purse seine dapat diketahui

secara stastistik dengan menggunakan uji ragam menggunakan ANOVA. Hasil uji one-way ANOVA

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel Hasil Analisa Keanekaragaman Spesies Penyusun Hasil Tangkapan Purse Seine (jumlah Ekor)

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 19202169485,714 5 3840433897,143 14,716 0,000

Within Groups 20355822771,429 78 260972086,813

Total 39557992257,143 83

Berdasarkan hasil analisis One-way ANVOA diperoleh nilai Fhitung sebesar 14,716 dengan

nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi < taraf nyata  (0,000<0,05) maka

disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil tangkapan (ekor) antar spesies.

Untuk mengetahui hasil tangkapan (ekor) mana yang berbeda signifikan antar spesies,

diperlukan uji statistik lanjutan menggunakan uji LSD. Berikut hasil analisisnya.

Tabel Hasil Analisis Uji Lanjut LSD

No. Nama Ikan N Rata-rata ± SD

1 Kombang Kuda 14 20944,29 ± 10284,02 a

2 Meluk Biasa 14 23335,71 ± 16115,76 a

3 Ambalau 14 27205,71 ± 12995,31 a

4 Tongkol 14 27407,14 ± 9881,18 a

5 Tembang 14 55142,86 ± 20661,59 b

6 Paperek 14 57678,57 ± 22515,26 b

10
Tabel menunjukkan rata-rata berat dari masing-masing spesies hasil tangakapan purse seine.

Untuk mengetahui spesies mana yang memiliki perbedaan nyata dapat dilihat dari notasi yang tertera

pada data rata-rata berat spesies pada tabel di atas. Spesies yang memiliki nilai notasi yang berbeda

menunjukkan bahwa berat spesies tersebut memiliki perbedaan nyata.

Kombong Kuda, Meluk Biasa, Ambalau dan Tongkol tidak memiliki perbedaan nyata karena

nilai notasi yang sama. Sedangkan Tongkol dan Tembang memiliki perbedaan nyata karena notasi

yang berbeda. Kemudian Tembang dan Paperek tidak memiliki perbedaan nyata karena nilai notasi

yang sama.

Untuk melihat komposisi hasil tangkapan Purse Seine berdasarkan jumlah Kg per spesies

pada saat penelitian, didapatkan hasil pada grafik dibawah:

Ambalau
245,1428571
Kombong
163,0714286
Meluk Biasa
Tongkol
60,71428571
983,9285714

Paperek
143,5714286

Tembang
608,5714286

Gambar. Catch Per Kg

Dari grafik diatas menunjukan bahwa berasarkan jumlah Kg per spesies, Tongkol yang paling

dominan dengan jumlah total 983,9285714, kemudian disusul Tembang 608,5714286, Ambalau

245,1428571, Kombong 163,0714286, Paperek 143,5714286 dan yang paling rendah Meluk Biasa

60,71428571.

11
Komposisi hasil tangkapan masing-masing spesies hasil tangkapan purse seine dapat diketahui

secara stastistik dengan menggunakan uji ragam menggunakan ANOVA. Hasil uji one-way ANOVA

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel Hasil Analisa Ragam Keanekaragaman Spesies Penyusun Hasil Tangkapan Purse Seine
(jumlah Berat)

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 55979323,810 5 11195864,762 5,712 0,000

Within Groups 152875557,143 78 1959943,040

Total 208854880,952 83

Berdasarkan hasil analisis One-way ANVOA diperoleh nilai Fhitung sebesar 5,712 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi < taraf nyata  (0,000<0,05) maka disimpulkan

terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil tangkapan (kg) antar spesies.

Untuk mengetahui hasil tangkapan (kg) mana yang berbeda signifikan antar spesies,

diperlukan uji statistik lanjutan menggunakan uji LSD. Berikut hasil analisisnya.

Tabel Hasil Analisis Uji Lanjut LSD

No. Nama Ikan N Rata-rata ± SD

1 Meluk Biasa 14 2121,43 ± 1465,07 a

2 Paperek 14 2307,14 ± 900,61 a

3 Tembang 14 2757,14 ± 1033,08 ab

4 Ambalau 14 3022,86 ± 1443,92 ab

5 Kombang Kuda 14 3490,71 ± 1714,00 b

6 Tongkol 14 4567,86 ± 1646,86 c

Berdasarkan tabel di atas, hasil tangkapan (kg) tertinggi terdapat pada spesies tongkol.

Sedangkan hasil tangkapan (kg) terendah terdapat pada spesies meluk biasa. Hasil uji LSD

12
menunjukkan bahwa kedua kapal ini memiliki notasi yang berbeda, artinya kedua spesies ini memiliki

hasil tangkapan (kg) yang berbeda signifikan.

Dari tabel tersebut juga dapat kita ketahui Meluk Biasa dan Paperek tidak memiliki perbedaan

nyata dengan Tembang dan Ambalau tetapi memiliki perbedaan nyata dengan Kombong Kuda dan

Tongkol. Tembang dan Ambalau tidak memiliki perbedaan nyata dengan Meluk Biasa, Paperek dan

Kombong Kuda, tetapi memiliki perbedaan nyata dengan Tongkol. Kemudian tongkol memiliki

perbedaan nyata dengan seluruh ikan yang tertangkap pada saat penelitian.

 Variasi Jumlah Spesies Hasil Tangkapan (Ekor dan Kg) Antar Kapal
Untuk melihat variasi jumlah hasil tangkapan antar kapal berdasarkan jumlah ekor pada saat

penelitian, didapatkan hasil pada grafik dibawah:

100%
90%
80%
70%
Tongkol
60%
50% Tembang
40% Paperek (Peperek)
30%
20% Meluk Biasa (Ikan Selar)
10% Kombong (Ikan Kembung)
0%
Ambalau (Ikan Layang)

Gambar . Pivot Spesies Per Kapal

Dari grafik diatas menunjukan bahwa selama waktu penelitian berdasarkan jumlah ekor, Armada

dominan dengan hasil tangkapan Tembang, Armada 01 dominasi hasil tangkapan Ambalau, Armada

02 dominasi hasil tangkapan Paperek, Asmara dominasi dengan hasil tangkapan Tembang, Asmara 01

dominasi hasil tangkapan Paperek, Asmara 02 dominasi hasil tangkapan Tembang, Exfander dominasi

dengan hasil tangkapan Tembang, Gajah Mada 01 domminasi hasil tangkapan Tembang, Gajah Mada

03 dominasi hasil tangkapan Tongkol dan Gajah Mada 04 dominasi hasil tangkapan Tembang.

13
Ada atau tidaknya variasi atau perbedaan jumlah spesies penyusun hasil tangkapan nelayan

purse seine secara statistik, diperlukan uji ragam menggunakan ANOVA.Hasil dari uji ragam

ANOVA untuk variasi jumlah spesies penyusun hasil tangkapan purse seine berdasarkan Jumlah

Ekor antar kapal dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel. Hasil Uji Ragam Variasi Jumlah Spesies Hasil Tangkapan Purse Seine Antar Kapal (Jumlah
Ekor)
Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1648610814,286 9 183178979,365 1,030 0,420

Within Groups 23115570300,000 130 177812079,231

Total 24764181114,286 139

Berdasarkan hasil analisis One-way ANVOA diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,030 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,420. Karena nilai signifikansi > taraf nyata  (0,420>0,05) maka disimpulkan

tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil tangkapan (ekor) antar kapal.

Sedangkan untuk melihat variasi jumlah hasil tangkapan antar kapal berdasarkan jumlah Kg

pada saat penelitian, didapatkan hasil pada grafik dibawah:

100%
90%
80%
70%
60% Tongkol
50% Tembang
40% Paperek (Peperek)
30% Meluk Biasa (Ikan Selar)
20% Kombong (Ikan Kembung)
10% Ambalau (Ikan Layang)
0%

Gambar. Pivot Kg Per Kapal

14
Dari grafik diatas menunjukan bahwa selama waktu penelitian berdasarkan jumlah Kg, Armada

dominan dengan hasil tangkapan Tembang, Armada 01 dominasi hasil tangkapan Tongkol, Armada

02 dominasi hasil tangkapan Paperek, Asmara dominasi dengan hasil tangkapan Tongkol, Asmara 01

dominasi hasil tangkapan Tongkol, Asmara 02 dominasi hasil tangkapan Tembang, Exfander

dominasi dengan hasil tangkapan Tongkol, Gajah Mada 01 domminasi hasil tangkapan Tembang,

Gajah Mada 03 dominasi hasil tangkapan Tongkol dan Gajah Mada 04 dominasi hasil tangkapan

Tembang.

Ada atau tidaknya variasi atau perbedaan jumlah spesies penyusun hasil tangkapan nelayan

purse seine secara statistik, diperlukan uji ragam menggunakan ANOVA.Hasil dari uji ragam

ANOVA untuk variasi jumlah spesies penyusun hasil tangkapan purse seine berdasarkan Jumlah Kg

antar kapal dapat dilihat pada Tabel.

Tabel. Hasil Uji Ragam Variasi Jumlah Spesies Hasil Tangkapan Purse Seine Antar Kapal (Jumlah
Kg)

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 27539974,286 9 3059997,143 2,595 0,009

Within Groups 153301514,286 130 1179242,418

Total 180841488,571 139

Berdasarkan hasil analisis One-way ANVOA diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,595 dengan

disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil tangkapan (kg) antar kapal.

 Variasi Total Hasil Tangkapan Antar Kapal


Ada atau tidaknya variasi total hasil tangkapan antar kapal purse seine tersebut maka dilakukan

uji ragam menggunakan ANOVA dengan hasil sebagai terdapat pada Tabel 11.

Tabel Hasil Uji Ragam Variasi Total Hasil Tangkapan Purse Seine Antar Kapal
Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6,457 9 0,717 1,253 0,269

Within Groups 74,429 130 0,573

15
Total 80,886 139

Berdasarkan hasil analisis One-way ANVOA diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,253 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,269. Karena nilai signifikansi > taraf nyata  (0,269>0,05) maka disimpulkan

tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata jumlah spesies antar kapal.

 Perhitungan Ulangan

Perhitungan ulangan untuk mengetahui jumlah komposisi jumlah ikan yang diperoleh sehingga

dapat diketahui F fabel

Ulangan (Kwintal/Hari)
Rata -
Jenis Ikan Total
rata
K1 K2 K3 K4
Tongkol 45 30 40 50 165 41,25
Tembang 35 45 35 30 145 36,25
Peperek 40 35 45 45 165 41,25
Layang 40 40 30 35 145 36,25
Total 160 150 150 160 620 155
Faktor Koreksi

FK = 620²/16

= 384400/16

= 24025

JKTotal

JKT = 45² + 30² + ............... + 35² - FK

JKT = 2025 + 900 + ............. + 1225 - 24025

= 24600 - 24025

= 575

JKPerlakuan

JKP = 165² + 145² + ……… + 145² - FK


4
= 27225 + 21025 + ……… + 21025 - 24025
4
= 96500 – 24025
4

16
JKP = 100

JKKelompok

JKK = 160² + 150² + ……… + 160² - FK


4
= 25600 + 22500 + ……… + 25600 - 24025
4
= 96200 – 24025
4
JKK = 25

JKSisa/Galat

JKS = JKT - JKP - JKK

= 575 - 100 - 25

JKS = 450

KTK = JKK
DbK

= 25
3

KTT = 8,33

KTS = JKS
db Sisa

= 450
9
KTS = 50

KTP = JKP
dbP

= 100
3

KTP = 33,33

FH Kelompok = KTT
KTS

= 8,33
50

FH Kelompok = 0,1666

FH Perlakuan = KTP
KTG

17
= 33,33
50

FH Perlakuan = 0,6666

F tabel
SK Db JK KT F hit
5% 1%
Kelompok 3 25 8,33 0,32 0,65
Perlakuan 3 100 33,33 0,6666
Sisa/Galat 9 450 50
Total 15 708

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hasil penelitian komposisi hasil tangkapan purse seine yang didaratkan di UPT. PPP Tenau

Kupang, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Spesies ikan penyusun hasil tangkapan purse seine di IPSKP Paiton terdiri dari 6 spesies

dari empat family.

2. Rata-rata berat hasil tangkapan purse seine antar spesies terdapat perbedaan yang nyata

atau signifikan, dengan nilai signifikansi < α (0,00< 0,05). Komposisi ikan tertinggi adalah

spesies ikan tongkol dengan nilai 44.6%, kemudian berikutnya adalah ikan tembang dengan

komposisi sebesar 27.5%. Komposisi ikan terendah adalah meluk biasa dengan nilai 0.3% dan

diatasnya terdapat ikan Peperek dengan komposisi sebesar 6.5%.

3. Jumlah spesies dan berat total hasil tangkapan antar kapal nelayan purse seine di UPT. PPP

Tenau Kupang tidak terdapat beda nyata dengan nilai signifikasi > α (0,420>0,05) pada

variasi jumlah spesies penyusun hasil tangkapan antar kapal dan nilai signifikasi > α

(0,269>0,05) pada variasi berat total hasil tangkapan antar kapan.

3.2 Saran

1. Mengingat purse seine merupakan alat tangkap utama dan banyaknya spesies hasil

tangkapan purse seine maka perlu adanya pencatatan oleh petugas spesies dan berat hasil

tangkapan setiap kapal yang melakukan bongkar di UPT. PPP Tenau Kupang.

2. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai komposisi ikan hasil tangkapan purse

seine yang didaratkan di UPT. PPP Tenau Kupang

19
DAFTAR PUSTAKA

Abidin Z. 2000. Studi tentang selektivitas jaring rampus terhadap ikan kembung (Rastrelliger spp) di
Teluk Jakarta [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Akbar, M. 2003. Analisis Kelayakan Usaha dan Efisiensi pada Penggunaan Alat Tangkap Purse Seine
di Kota Pekalongan. Tesis Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Semarang.

Amalia, R. 2013.Pengertian Data Sekunder Dan Data Primer Menurut Para


Ahlih(ttp://riski.ilearning.me/bab-ii/.diakses pada tanggal Maret 2014)

Amri K, Suwarso, Awwaludin. 2006. Kondisi Hidrologis dan Kaitannya Dengan Hasil Tangkapan
Ikan Malalugis (Decapterus macarellus) di Perairan Teluk Tomini. Jurnal Penelitian
Perikanan Indonesia XII(3): 183-193.

Ayodhyoa, 1985. “Fishing Methods, Diklat Kuliah Teknik Penangkapan Ikan “. Fakultas Perikanan
Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi. IPB. Bogor.

Bank Indonesia. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK). Penangkapan Ikan Dengan Purse
Seine.

Barus H. R, Badrudin N, Naamin. 1991. Potensi Sumberdaya Perikanan Laut dan Strategi
Pemanfaatannya Bagi Pengembangan Perikanan yang Berkelanjutan. Prosiding Forum II
Perikanan, Sukabumi
18–21 Juni 1991. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen
Pertanian

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kupang. 2006. Analisis Komoditas Unggulan dan
Peluang Usaha Penangkapan Ikan Pelagis Kecil. Lembaga Penelitian Universitas Nusa
Cendana Kupang.

Direktorat Produksi. Direktorat Jenderal Perikanan. 2000. Petunjuk Teknis Penangkapan Ikan Ramah
Lingkungan. Jakarta

Erfan, E.R. 2008. Analisis Kegiatan Operasi Kapal Purse Seine Yang Berbasis Di Pelabuhan
Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.

Fuad. 2006. Analisis Efisiensi Operasi Penangkapan Kapal Purse Seine di Perairan Pobolinggo. Fakultas Teknologi
Kelautan. Institut Sepuluh Nopember: Surabaya

Ghaffar, M. A. 2006. Optimasi pengembangan Upaya Perikanan Mini Purse Seine di Kabupaten
Joneponto Propinsi Sulawesi Selatan (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor

Hairunisya, Nanis. 2014. Pendidikan Ekonomi Masyarakat Melalui Program Pemberdayaan Nelayan
Kabupaten Probolinggo. Fakultas Ekonomi Universitas Panca Marga: Probolinggo

Hariati, Tuti, dan Maria M. Wahyono. 1994. Komposisi Hasil Tangkapan dan Perkembangan Laju Tangkap Perikanan
Bagan Perahu Di Wilayah Perairan Sumatera Barat. Jurnal Pen. Perikanan Laut No. 92 Tahun 1994 hal 37-47.

20
Hidayat. 2004. Kajian Penangkapan Purse Seine dan Kemungkinan Pengembangannya di Indramayu.
Skripsi Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan. IPB. Bogor.

Kamlasi, Y. 2008. Kajian ekologis dan biologi Untuk Pengembangan Dan Budidaya Rumput Laut
(Eucheuma cottonii) di Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor.

Layli, N. 2006. Identifikasi Jenis-Jenis Ikan Teleostei yang Tertangkap Nelayan di Wilayah Perairan
Pesisir Kota Semarang. Skripsi: Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Nedelec, 2000. Definisi dan Klasifikasi Alat Tangkap Ikan. Balai Penangkapan Ikan. Semarang

Nedelec. 2000. FISH LAMPS. Japanese Fishing Gear and Methods Textbook for Marine
FisheriesResearch Course. Japan. (terhubung berkala) http:// fisheries.com/index.html (18
Oktober2010)

Nelwan, Alfa, M. Fedi A, Daniel R. Monintja, Domu Simbolon. 2015. Analisis Upaya Penangkapan
Ikan Pelagis Kecil Di Selat Makassar, Perairan Pantai Barat Sulawesi Selatan. Jurnal
Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. X(1): 1-13.

Partosuwiryo, S. 2002. Dasar-Dasar Penangkapan Ikan. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian


Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Pratama, M. Agung Didi, Trisnani Dwi Hapsari, dan Imam Triarso. 2016. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Hasil Produksi Unit Penangkapan Purse Seine (Gardan) Di Fishing Base PPP
Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 11 No. 2: 120-128,
Februari 2016.

Pratiwi, M. 2010. Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Pada Jaring Insang Hanyut Dengan
Ukuran Mata Jaring 3,5 dan 4 Inci Di Perairan Belitung Provinsi Bangka Belitung. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.

Punaji, S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta Kencana.

Subani,W dan H.R. Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia Jurnal
Penelitian Perikanan Laut Nomor : 50 Tahun 1988/1989. Edisi Khusus. Jakarta : Balai
Penelitian Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian

Sugiono.2009.Metode Penelitian Bisnis. Indonesia : Alfabeta cv.

Tanjaya, Erwin. 2011. Produktivitas Perikanan Purse Seine Mini Selama Musim Timur Di Kabupaten
Maluku Tenggara. Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan. Politeknik Negeri Tual.

Yusfiandayani, R. 2011. Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Dalam Bidang Perikanan Tancap. Prosding
Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu.

Yusron, M. 2005. Analisis Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Pelagis Kecil di Perairan
Kepulauan Samataha dan Sekitarnya. Tesis Program Pascasarjana Program Studi Manajemen
Sumberdaya Pantai. Universitas Diponegoro. Semarang.

21
Lampiran 1. Data Hasil Tangkapan Purse Seine (Kg) yang Didaratkan di UPT. PPP Tenau Kupang

Hasil Tangkapan/Kg
No Hari/ Tanggal
Paperek Kombong Kuda Tembang Tongkol Ambalau Meluk Biasa
1 Senin, 20 November 2017 1150 2100 7500 6950 4650 1000
2 Selasa, 21 November 2017 1600 1700 8000 4500 3610 500
3 Rabu, 22 November 2017 1350 720 4000 2100 1960 200
4 Kamis, 23 November 2017 1750 3110 2500 4800 2050 0
5 Jumat, 24 November 2017 1700 900 10500 3000 2550 500
6 Sabtu, 25 November 2017 2700 1200 5000 6900 3250 900
7 Senin, 27 November 2017 500 400 0 34300 0 1300
8 Selasa, 28 November 2017 1400 2000 9000 12400 1550 1200
9 Rabu, 29 November 2017 850 1400 7500 13300 2150 900
10 Kamis, 30 November 2017 1200 1850 5700 10700 2800 700
11 Senin, 4 Desember 2017 1750 1200 4500 1800 3100 200
12 Selasa, 5 Desember 2017 1600 3400 3000 5300 2900 0
13 Rabu, 6 Desember 2017 900 750 10500 25200 1200 0
14 Kamis, 7 Desember 2017 1650 2100 7500 6500 2550 1100

23
Lampiran 2. Data Hasil Tangkapan Purse Seine (Ekor) yang Didaratkan di UPT. PPP Tenau Kupang

Hasil Tangkapan/Ekor
No Hari/ Tanggal
Paperek Kombong Kuda Tembang Tongkol Ambalau Meluk Biasa
1 Senin, 20 November 2017 37375 9450 206250 27800 41850 11000
2 Selasa, 21 November 2017 52000 7650 220000 18000 32490 5500
3 Rabu, 22 November 2017 43875 3240 110000 8400 17640 2200
4 Kamis, 23 November 2017 56875 13995 68750 19200 18450 0
5 Jumat, 24 November 2017 55250 4050 288750 12000 22950 5500
6 Sabtu, 25 November 2017 87750 5400 137500 27600 29250 9900
7 Senin, 27 November 2017 16250 1800 0 137200 0 14300
8 Selasa, 28 November 2017 45500 9000 247500 49600 13950 13200
9 Rabu, 29 November 2017 27625 6300 206250 53200 19350 9900
10 Kamis, 30 November 2017 39000 8325 156750 42800 25200 7700
11 Senin, 4 Desember 2017 56875 5400 123750 7200 27900 2200
12 Selasa, 5 Desember 2017 52000 15300 82500 21200 26100 0
13 Rabu, 6 Desember 2017 29250 3375 288750 100800 10800 0
14 Kamis, 7 Desember 2017 53625 9450 206250 26000 22950 12100

24
Lampiran 3. Data Komposisi Berdasarkan Spesies Hasil Tangkapan (Kg) Purse
Seine

Hari/Tanggal Spesies Jumlah Kg


Senin, 20 November 2017 Paperek 1150
Selasa, 21 November 2017 Paperek 1600
Rabu, 22 November 2017 Paperek 1350
Kamis, 23 November 2017 Paperek 1750
Jumat, 24 November 2017 Paperek 1700
Sabtu, 25 November 2017 Paperek 2700
Senin, 27 November 2017 Paperek 500
Selasa, 28 November 2017 Paperek 1400
Rabu, 29 November 2017 Paperek 850
Kamis, 30 November 2017 Paperek 1200
Senin, 4 Desember 2017 Paperek 1750
Selasa, 5 Desember 2017 Paperek 1600
Rabu, 6 Desember 2017 Paperek 900
Kamis, 7 Desember 2017 Paperek 1650
Senin, 20 November 2017 Kombong Kuda 2100
Selasa, 21 November 2017 Kombong Kuda 1700
Rabu, 22 November 2017 Kombong Kuda 720
Kamis, 23 November 2017 Kombong Kuda 3110
Jumat, 24 November 2017 Kombong Kuda 900
Sabtu, 25 November 2017 Kombong Kuda 1200
Senin, 27 November 2017 Kombong Kuda 400
Selasa, 28 November 2017 Kombong Kuda 2000
Rabu, 29 November 2017 Kombong Kuda 1400
Kamis, 30 November 2017 Kombong Kuda 1850
Senin, 4 Desember 2017 Kombong Kuda 1200
Selasa, 5 Desember 2017 Kombong Kuda 3400
Rabu, 6 Desember 2017 Kombong Kuda 750
Kamis, 7 Desember 2017 Kombong Kuda 2100
Senin, 20 November 2017 Tembang 7500
Selasa, 21 November 2017 Tembang 8000
Rabu, 22 November 2017 Tembang 4000
Kamis, 23 November 2017 Tembang 2500
Jumat, 24 November 2017 Tembang 10500
Sabtu, 25 November 2017 Tembang 5000
Senin, 27 November 2017 Tembang 0
Selasa, 28 November 2017 Tembang 9000
Rabu, 29 November 2017 Tembang 7500
Kamis, 30 November 2017 Tembang 5700
Senin, 4 Desember 2017 Tembang 4500
Selasa, 5 Desember 2017 Tembang 3000
Rabu, 6 Desember 2017 Tembang 10500
Kamis, 7 Desember 2017 Tembang 7500
Senin, 20 November 2017 Tongkol 6950
Selasa, 21 November 2017 Tongkol 4500
Rabu, 22 November 2017 Tongkol 2100
Kamis, 23 November 2017 Tongkol 4800
Jumat, 24 November 2017 Tongkol 3000
Sabtu, 25 November 2017 Tongkol 6900
Senin, 27 November 2017 Tongkol 34300
Selasa, 28 November 2017 Tongkol 12400
Rabu, 29 November 2017 Tongkol 13300
Kamis, 30 November 2017 Tongkol 10700
Senin, 4 Desember 2017 Tongkol 1800
Selasa, 5 Desember 2017 Tongkol 5300
Rabu, 6 Desember 2017 Tongkol 25200
Kamis, 7 Desember 2017 Tongkol 6500
Senin, 20 November 2017 Ambalau 4650
Selasa, 21 November 2017 Ambalau 3610
Rabu, 22 November 2017 Ambalau 1960
Kamis, 23 November 2017 Ambalau 2050
Jumat, 24 November 2017 Ambalau 2550
Sabtu, 25 November 2017 Ambalau 3250
Senin, 27 November 2017 Ambalau 0
Selasa, 28 November 2017 Ambalau 1550
Rabu, 29 November 2017 Ambalau 2150
Kamis, 30 November 2017 Ambalau 2800
Senin, 4 Desember 2017 Ambalau 3100
Selasa, 5 Desember 2017 Ambalau 2900
Rabu, 6 Desember 2017 Ambalau 1200
Kamis, 7 Desember 2017 Ambalau 2550
Senin, 20 November 2017 Meluk Biasa 1000
Selasa, 21 November 2017 Meluk Biasa 500
Rabu, 22 November 2017 Meluk Biasa 200
Kamis, 23 November 2017 Meluk Biasa 0
Jumat, 24 November 2017 Meluk Biasa 500
Sabtu, 25 November 2017 Meluk Biasa 900
Senin, 27 November 2017 Meluk Biasa 1300
Selasa, 28 November 2017 Meluk Biasa 1200
Rabu, 29 November 2017 Meluk Biasa 900
Kamis, 30 November 2017 Meluk Biasa 700
Senin, 4 Desember 2017 Meluk Biasa 200
Selasa, 5 Desember 2017 Meluk Biasa 0
Rabu, 6 Desember 2017 Meluk Biasa 0
Kamis, 7 Desember 2017 Meluk Biasa 1100
Lampiran 4. Data Variasi Jumlah Spesies Penyusun Hasil Tangkapan Purse Seine
Antar Kapal

Hari/Tanggal Kapal Jumlah Spesies


Senin, 20 November 2017 Gajah Mada 01 2
Selasa, 21 November 2017 Gajah Mada 01 2
Rabu, 22 November 2017 Gajah Mada 01 2
Kamis, 23 November 2017 Gajah Mada 01 1
Jumat, 24 November 2017 Gajah Mada 01 2
Sabtu, 25 November 2017 Gajah Mada 01 2
Senin, 27 November 2017 Gajah Mada 01 2
Selasa, 28 November 2017 Gajah Mada 01 2
Rabu, 29 November 2017 Gajah Mada 01 1
Kamis, 30 November 2017 Gajah Mada 01 2
Senin, 4 Desember 2017 Gajah Mada 01 2
Selasa, 5 Desember 2017 Gajah Mada 01 1
Rabu, 6 Desember 2017 Gajah Mada 01 2
Kamis, 7 Desember 2017 Gajah Mada 01 2
Senin, 20 November 2017 Gajah Mada 03 2
Selasa, 21 November 2017 Gajah Mada 03 2
Rabu, 22 November 2017 Gajah Mada 03 2
Kamis, 23 November 2017 Gajah Mada 03 2
Jumat, 24 November 2017 Gajah Mada 03 2
Sabtu, 25 November 2017 Gajah Mada 03 2
Senin, 27 November 2017 Gajah Mada 03 2
Selasa, 28 November 2017 Gajah Mada 03 3
Rabu, 29 November 2017 Gajah Mada 03 2
Kamis, 30 November 2017 Gajah Mada 03 2
Senin, 4 Desember 2017 Gajah Mada 03 2
Selasa, 5 Desember 2017 Gajah Mada 03 2
Rabu, 6 Desember 2017 Gajah Mada 03 1
Kamis, 7 Desember 2017 Gajah Mada 03 2
Senin, 20 November 2017 Armada 3
Selasa, 21 November 2017 Armada 2
Rabu, 22 November 2017 Armada 3
Kamis, 23 November 2017 Armada 2
Jumat, 24 November 2017 Armada 2
Sabtu, 25 November 2017 Armada 3
Senin, 27 November 2017 Armada 1
Selasa, 28 November 2017 Armada 3
Rabu, 29 November 2017 Armada 3
Kamis, 30 November 2017 Armada 3
Senin, 4 Desember 2017 Armada 3
Selasa, 5 Desember 2017 Armada 2
Rabu, 6 Desember 2017 Armada 2
Kamis, 7 Desember 2017 Armada 3
Senin, 20 November 2017 Armada 01 3
Selasa, 21 November 2017 Armada 01 2
Rabu, 22 November 2017 Armada 01 2
Kamis, 23 November 2017 Armada 01 1
Jumat, 24 November 2017 Armada 01 3
Sabtu, 25 November 2017 Armada 01 2
Senin, 27 November 2017 Armada 01 1
Selasa, 28 November 2017 Armada 01 2
Rabu, 29 November 2017 Armada 01 3
Kamis, 30 November 2017 Armada 01 3
Senin, 4 Desember 2017 Armada 01 2
Selasa, 5 Desember 2017 Armada 01 1
Rabu, 6 Desember 2017 Armada 01 1
Kamis, 7 Desember 2017 Armada 01 3
Senin, 20 November 2017 Armada 02 3
Selasa, 21 November 2017 Armada 02 2
Rabu, 22 November 2017 Armada 02 1
Kamis, 23 November 2017 Armada 02 2
Jumat, 24 November 2017 Armada 02 2
Sabtu, 25 November 2017 Armada 02 3
Senin, 27 November 2017 Armada 02 1
Selasa, 28 November 2017 Armada 02 2
Rabu, 29 November 2017 Armada 02 3
Kamis, 30 November 2017 Armada 02 3
Senin, 4 Desember 2017 Armada 02 1
Selasa, 5 Desember 2017 Armada 02 2
Rabu, 6 Desember 2017 Armada 02 2
Kamis, 7 Desember 2017 Armada 02 3
Senin, 20 November 2017 Exfander 2
Selasa, 21 November 2017 Exfander 2
Rabu, 22 November 2017 Exfander 3
Kamis, 23 November 2017 Exfander 2
Jumat, 24 November 2017 Exfander 2
Sabtu, 25 November 2017 Exfander 2
Senin, 27 November 2017 Exfander 1
Selasa, 28 November 2017 Exfander 1
Rabu, 29 November 2017 Exfander 2
Kamis, 30 November 2017 Exfander 1
Senin, 4 Desember 2017 Exfander 3
Selasa, 5 Desember 2017 Exfander 2
Rabu, 6 Desember 2017 Exfander 2
Kamis, 7 Desember 2017 Exfander 2
Senin, 20 November 2017 Asmara 2
Selasa, 21 November 2017 Asmara 2
Rabu, 22 November 2017 Asmara 3
Kamis, 23 November 2017 Asmara 2
Jumat, 24 November 2017 Asmara 2
Sabtu, 25 November 2017 Asmara 2
Senin, 27 November 2017 Asmara 2
Selasa, 28 November 2017 Asmara 2
Rabu, 29 November 2017 Asmara 1
Kamis, 30 November 2017 Asmara 2
Senin, 4 Desember 2017 Asmara 3
Selasa, 5 Desember 2017 Asmara 2
Rabu, 6 Desember 2017 Asmara 2
Kamis, 7 Desember 2017 Asmara 2
Senin, 20 November 2017 Asmara 01 2
Selasa, 21 November 2017 Asmara 01 2
Rabu, 22 November 2017 Asmara 01 2
Kamis, 23 November 2017 Asmara 01 2
Jumat, 24 November 2017 Asmara 01 2
Sabtu, 25 November 2017 Asmara 01 1
Senin, 27 November 2017 Asmara 01 1
Selasa, 28 November 2017 Asmara 01 1
Rabu, 29 November 2017 Asmara 01 2
Kamis, 30 November 2017 Asmara 01 2
Senin, 4 Desember 2017 Asmara 01 2
Selasa, 5 Desember 2017 Asmara 01 1
Rabu, 6 Desember 2017 Asmara 01 3
Kamis, 7 Desember 2017 Asmara 01 2
Senin, 20 November 2017 Asmara 02 2
Selasa, 21 November 2017 Asmara 02 2
Rabu, 22 November 2017 Asmara 02 1
Kamis, 23 November 2017 Asmara 02 2
Jumat, 24 November 2017 Asmara 02 2
Sabtu, 25 November 2017 Asmara 02 2
Senin, 27 November 2017 Asmara 02 1
Selasa, 28 November 2017 Asmara 02 2
Rabu, 29 November 2017 Asmara 02 2
Kamis, 30 November 2017 Asmara 02 2
Senin, 4 Desember 2017 Asmara 02 0
Selasa, 5 Desember 2017 Asmara 02 2
Rabu, 6 Desember 2017 Asmara 02 2
Kamis, 7 Desember 2017 Asmara 02 2
Senin, 20 November 2017 Gajah Mada 04 2
Selasa, 21 November 2017 Gajah Mada 04 2
Rabu, 22 November 2017 Gajah Mada 04 2
Kamis, 23 November 2017 Gajah Mada 04 2
Jumat, 24 November 2017 Gajah Mada 04 2
Sabtu, 25 November 2017 Gajah Mada 04 2
Senin, 27 November 2017 Gajah Mada 04 1
Selasa, 28 November 2017 Gajah Mada 04 1
Rabu, 29 November 2017 Gajah Mada 04 2
Kamis, 30 November 2017 Gajah Mada 04 2
Senin, 4 Desember 2017 Gajah Mada 04 2
Selasa, 5 Desember 2017 Gajah Mada 04 2
Rabu, 6 Desember 2017 Gajah Mada 04 2
Kamis, 7 Desember 2017 Gajah Mada 04 2
Lampiran 5. Data Variasi Total Hasil Tangkapan Purse Seine Antar Kapal

Hari/Tanggal Kapal Berat Total


Senin, 20 November 2017 Gajah Mada 01 500
Selasa, 21 November 2017 Gajah Mada 01 700
Rabu, 22 November 2017 Gajah Mada 01 1860
Kamis, 23 November 2017 Gajah Mada 01 300
Jumat, 24 November 2017 Gajah Mada 01 700
Sabtu, 25 November 2017 Gajah Mada 01 900
Senin, 27 November 2017 Gajah Mada 01 800
Selasa, 28 November 2017 Gajah Mada 01 4450
Rabu, 29 November 2017 Gajah Mada 01 4500
Kamis, 30 November 2017 Gajah Mada 01 700
Senin, 4 Desember 2017 Gajah Mada 01 2500
Selasa, 5 Desember 2017 Gajah Mada 01 600
Rabu, 6 Desember 2017 Gajah Mada 01 500
Kamis, 7 Desember 2017 Gajah Mada 01 700
Senin, 20 November 2017 Gajah Mada 03 2300
Selasa, 21 November 2017 Gajah Mada 03 2200
Rabu, 22 November 2017 Gajah Mada 03 1000
Kamis, 23 November 2017 Gajah Mada 03 700
Jumat, 24 November 2017 Gajah Mada 03 2300
Sabtu, 25 November 2017 Gajah Mada 03 4000
Senin, 27 November 2017 Gajah Mada 03 7300
Selasa, 28 November 2017 Gajah Mada 03 2500
Rabu, 29 November 2017 Gajah Mada 03 4300
Kamis, 30 November 2017 Gajah Mada 03 2800
Senin, 4 Desember 2017 Gajah Mada 03 950
Selasa, 5 Desember 2017 Gajah Mada 03 900
Rabu, 6 Desember 2017 Gajah Mada 03 15000
Kamis, 7 Desember 2017 Gajah Mada 03 2300
Senin, 20 November 2017 Armada 5500
Selasa, 21 November 2017 Armada 1800
Rabu, 22 November 2017 Armada 900
Kamis, 23 November 2017 Armada 1800
Jumat, 24 November 2017 Armada 2300
Sabtu, 25 November 2017 Armada 2800
Senin, 27 November 2017 Armada 2500
Selasa, 28 November 2017 Armada 1700
Rabu, 29 November 2017 Armada 2700
Kamis, 30 November 2017 Armada 2700
Senin, 4 Desember 2017 Armada 1400
Selasa, 5 Desember 2017 Armada 1900
Rabu, 6 Desember 2017 Armada 2800
Kamis, 7 Desember 2017 Armada 2800
Senin, 20 November 2017 Armada 01 2350
Selasa, 21 November 2017 Armada 01 2200
Rabu, 22 November 2017 Armada 01 310
Kamis, 23 November 2017 Armada 01 900
Jumat, 24 November 2017 Armada 01 2000
Sabtu, 25 November 2017 Armada 01 2100
Senin, 27 November 2017 Armada 01 8500
Selasa, 28 November 2017 Armada 01 1100
Rabu, 29 November 2017 Armada 01 2300
Kamis, 30 November 2017 Armada 01 1800
Senin, 4 Desember 2017 Armada 01 800
Selasa, 5 Desember 2017 Armada 01 900
Rabu, 6 Desember 2017 Armada 01 5000
Kamis, 7 Desember 2017 Armada 01 2500
Senin, 20 November 2017 Armada 02 950
Selasa, 21 November 2017 Armada 02 560
Rabu, 22 November 2017 Armada 02 600
Kamis, 23 November 2017 Armada 02 500
Jumat, 24 November 2017 Armada 02 2700
Sabtu, 25 November 2017 Armada 02 1000
Senin, 27 November 2017 Armada 02 800
Selasa, 28 November 2017 Armada 02 900
Rabu, 29 November 2017 Armada 02 1150
Kamis, 30 November 2017 Armada 02 1750
Senin, 4 Desember 2017 Armada 02 900
Selasa, 5 Desember 2017 Armada 02 850
Rabu, 6 Desember 2017 Armada 02 1850
Kamis, 7 Desember 2017 Armada 02 1200
Senin, 20 November 2017 Exfander 1700
Selasa, 21 November 2017 Exfander 700
Rabu, 22 November 2017 Exfander 1000
Kamis, 23 November 2017 Exfander 2900
Jumat, 24 November 2017 Exfander 1700
Sabtu, 25 November 2017 Exfander 1700
Senin, 27 November 2017 Exfander 6000
Selasa, 28 November 2017 Exfander 5000
Rabu, 29 November 2017 Exfander 1700
Kamis, 30 November 2017 Exfander 3000
Senin, 4 Desember 2017 Exfander 900
Selasa, 5 Desember 2017 Exfander 3600
Rabu, 6 Desember 2017 Exfander 1700
Kamis, 7 Desember 2017 Exfander 1700
Senin, 20 November 2017 Asmara 2900
Selasa, 21 November 2017 Asmara 2750
Rabu, 22 November 2017 Asmara 1300
Kamis, 23 November 2017 Asmara 2850
Jumat, 24 November 2017 Asmara 3000
Sabtu, 25 November 2017 Asmara 2600
Senin, 27 November 2017 Asmara 2900
Selasa, 28 November 2017 Asmara 3500
Rabu, 29 November 2017 Asmara 2500
Kamis, 30 November 2017 Asmara 4400
Senin, 4 Desember 2017 Asmara 1600
Selasa, 5 Desember 2017 Asmara 3000
Rabu, 6 Desember 2017 Asmara 5000
Kamis, 7 Desember 2017 Asmara 2900
Senin, 20 November 2017 Asmara 01 900
Selasa, 21 November 2017 Asmara 01 2800
Rabu, 22 November 2017 Asmara 01 160
Kamis, 23 November 2017 Asmara 01 750
Jumat, 24 November 2017 Asmara 01 1100
Sabtu, 25 November 2017 Asmara 01 500
Senin, 27 November 2017 Asmara 01 3000
Selasa, 28 November 2017 Asmara 01 2500
Rabu, 29 November 2017 Asmara 01 700
Kamis, 30 November 2017 Asmara 01 900
Senin, 4 Desember 2017 Asmara 01 600
Selasa, 5 Desember 2017 Asmara 01 250
Rabu, 6 Desember 2017 Asmara 01 3450
Kamis, 7 Desember 2017 Asmara 01 1050
Senin, 20 November 2017 Asmara 02 3400
Selasa, 21 November 2017 Asmara 02 2300
Rabu, 22 November 2017 Asmara 02 500
Kamis, 23 November 2017 Asmara 02 660
Jumat, 24 November 2017 Asmara 02 1000
Sabtu, 25 November 2017 Asmara 02 3400
Senin, 27 November 2017 Asmara 02 4000
Selasa, 28 November 2017 Asmara 02 900
Rabu, 29 November 2017 Asmara 02 3400
Kamis, 30 November 2017 Asmara 02 3000
Senin, 4 Desember 2017 Asmara 02 0
Selasa, 5 Desember 2017 Asmara 02 600
Rabu, 6 Desember 2017 Asmara 02 900
Kamis, 7 Desember 2017 Asmara 02 3400
Senin, 20 November 2017 Gajah Mada 04 2850
Selasa, 21 November 2017 Gajah Mada 04 3900
Rabu, 22 November 2017 Gajah Mada 04 2700
Kamis, 23 November 2017 Gajah Mada 04 2850
Jumat, 24 November 2017 Gajah Mada 04 2350
Sabtu, 25 November 2017 Gajah Mada 04 950
Senin, 27 November 2017 Gajah Mada 04 700
Selasa, 28 November 2017 Gajah Mada 04 5000
Rabu, 29 November 2017 Gajah Mada 04 2850
Kamis, 30 November 2017 Gajah Mada 04 1900
Senin, 4 Desember 2017 Gajah Mada 04 2900
Selasa, 5 Desember 2017 Gajah Mada 04 3600
Rabu, 6 Desember 2017 Gajah Mada 04 2350
Kamis, 7 Desember 2017 Gajah Mada 04 2850
Lampiran 6. Hasil Uji One Way ANOVA Komposisi Hasil Tangkapan (Kg)

Descriptives

N Mean Std. Std. Error 95% Confidence Interval Minimum Maximu


Deviation for Mean m

Lower Upper
Bound Bound

Paperek 14 2307,1429 900,61029 240,69823 1787,1460 2827,1398 1450,00 4000,00


Kombang 14 3490,7143 1714,00325 458,08664 2501,0783 4480,3503 1200,00 6200,00
Kuda
Tembang 14 2757,1429 1033,07926 276,10204 2160,6607 3353,6251 500,00 4500,00
Tongkol 14 4567,8571 1646,86265 440,14256 3616,9870 5518,7273 1500,00 7100,00
Ambalau 14 3022,8571 1443,92323 385,90471 2189,1607 3856,5536 1200,00 6000,00
Meluk Biasa 14 2121,4286 1465,06948 391,55629 1275,5226 2967,3345 500,00 5300,00
Total 84 3044,5238 1586,29249 173,07870 2700,2772 3388,7704 500,00 7100,00
Lampiran 7. Hasil Uji One Way ANOVA Komposisi Hasil Tangkapan (Ekor)

Descriptives
Hasil Tangkapan (ekor)
N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval Minimum Maximum
for Mean

Lower Upper
Bound Bound

Paperek 14 57678,5714 22515,25734 6017,45564 44678,6489 70678,4940 36250,00 100000,00


Kombang 14 20944,2857 10284,01950 2748,51982 15006,4696 26882,1018 7200,00 37200,00
Kuda
Tembang 14 55142,8571 20661,58510 5522,04089 43213,2131 67072,5012 10000,00 90000,00
Tongkol 14 27407,1429 9881,17591 2640,85535 21701,9217 33112,3640 9000,00 42600,00
Ambalau 14 27205,7143 12995,30904 3473,14243 19702,4462 34708,9823 10800,00 54000,00
Meluk Biasa 14 23335,7143 16115,76424 4307,11917 14030,7490 32640,6795 5500,00 58300,00
Total 84 35285,7143 21831,22343 2381,98176 30548,0484 40023,3802 5500,00 100000,00
Lampiran 8. Hasil Uji Post Hoc Komposisi Hasil Tangkapan (Kg)

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Tangkapan (kg)
LSD
(I) Spesies (J) Spesies Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-J)
Lower Upper
Bound Bound

Kombang -1183,57143* 529,14257 ,028 -2237,0134 -130,1295


Kuda

Tembang -450,00000 529,14257 ,398 -1503,4419 603,4419

Paperek Tongkol -2260,71429* 529,14257 ,000 -3314,1562 -1207,2723

Ambalau -715,71429 529,14257 ,180 -1769,1562 337,7277

Meluk 185,71429 529,14257 ,727 -867,7277 1239,1562


Biasa
Paperek 1183,57143* 529,14257 ,028 130,1295 2237,0134
Tembang 733,57143 529,14257 ,170 -319,8705 1787,0134
Tongkol -1077,14286* 529,14257 ,045 -2130,5848 -23,7009
Kombang Kuda
Ambalau 467,85714 529,14257 ,379 -585,5848 1521,2991
Meluk 1369,28571* 529,14257 ,012 315,8438 2422,7277
Biasa
Paperek 450,00000 529,14257 ,398 -603,4419 1503,4419
Kombang -733,57143 529,14257 ,170 -1787,0134 319,8705
Kuda
Tembang Tongkol -1810,71429* 529,14257 ,001 -2864,1562 -757,2723
Ambalau -265,71429 529,14257 ,617 -1319,1562 787,7277
Meluk 635,71429 529,14257 ,233 -417,7277 1689,1562
Biasa
Paperek 2260,71429* 529,14257 ,000 1207,2723 3314,1562
Kombang 1077,14286* 529,14257 ,045 23,7009 2130,5848
Kuda
Tongkol Tembang 1810,71429* 529,14257 ,001 757,2723 2864,1562
*
Ambalau 1545,00000 529,14257 ,005 491,5581 2598,4419
Meluk 2446,42857* 529,14257 ,000 1392,9866 3499,8705
Biasa
Ambalau Paperek 715,71429 529,14257 ,180 -337,7277 1769,1562
Kombang -467,85714 529,14257 ,379 -1521,2991 585,5848
Kuda
Tembang 265,71429 529,14257 ,617 -787,7277 1319,1562
Tongkol -1545,00000* 529,14257 ,005 -2598,4419 -491,5581
Meluk 901,42857 529,14257 ,092 -152,0134 1954,8705
Biasa
Paperek -185,71429 529,14257 ,727 -1239,1562 867,7277

Kombang -1369,28571* 529,14257 ,012 -2422,7277 -315,8438


Kuda
Meluk Biasa
Tembang -635,71429 529,14257 ,233 -1689,1562 417,7277

Tongkol -2446,42857* 529,14257 ,000 -3499,8705 -1392,9866

Ambalau -901,42857 529,14257 ,092 -1954,8705 152,0134

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.


Lampiran 9. Hasil Uji Post Hoc Komposisi Hasil Tangkapan (Ekor)

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Tangkapan (ekor)
LSD
(I) Spesies (J) Spesies Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-
J) Lower Upper
Bound Bound

Kombang 36734,28571* 6105,87641 ,000 24578,4196 48890,1519


Kuda

Tembang 2535,71429 6105,87641 ,679 -9620,1519 14691,5804


Paperek
Tongkol 30271,42857* 6105,87641 ,000 18115,5624 42427,2947

Ambalau 30472,85714* 6105,87641 ,000 18316,9910 42628,7233

Meluk Biasa 34342,85714* 6105,87641 ,000 22186,9910 46498,7233


-36734,28571* 6105,87641 ,000 - -
Paperek
48890,1519 24578,4196
-34198,57143* 6105,87641 ,000 - -
Tembang
46354,4376 22042,7053
Kombang -6462,85714 6105,87641 ,293 - 5693,0090
Tongkol
Kuda 18618,7233
-6261,42857 6105,87641 ,308 - 5894,4376
Ambalau
18417,2947
-2391,42857 6105,87641 ,696 - 9764,4376
Meluk Biasa
14547,2947
-2535,71429 6105,87641 ,679 - 9620,1519
Paperek
14691,5804
Kombang 34198,57143* 6105,87641 ,000 22042,7053 46354,4376
Kuda
Tembang
Tongkol 27735,71429* 6105,87641 ,000 15579,8481 39891,5804
Ambalau 27937,14286* 6105,87641 ,000 15781,2767 40093,0090
Meluk Biasa 31807,14286* 6105,87641 ,000 19651,2767 43963,0090
*
-30271,42857 6105,87641 ,000 - -
Paperek
42427,2947 18115,5624
Kombang 6462,85714 6105,87641 ,293 -5693,0090 18618,7233
Tongkol
Kuda
-27735,71429* 6105,87641 ,000 - -
Tembang
39891,5804 15579,8481
201,42857 6105,87641 ,974 - 12357,2947
Ambalau
11954,4376
Meluk Biasa 4071,42857 6105,87641 ,507 -8084,4376 16227,2947
-30472,85714* 6105,87641 ,000 - -
Paperek
42628,7233 18316,9910
Kombang 6261,42857 6105,87641 ,308 -5894,4376 18417,2947
Kuda
Ambalau -27937,14286* 6105,87641 ,000 - -
Tembang
40093,0090 15781,2767
-201,42857 6105,87641 ,974 - 11954,4376
Tongkol
12357,2947
Meluk Biasa 3870,00000 6105,87641 ,528 -8285,8661 16025,8661
*
-34342,85714 6105,87641 ,000 - -
Paperek
46498,7233 22186,9910

Kombang 2391,42857 6105,87641 ,696 -9764,4376 14547,2947


Kuda

-31807,14286* 6105,87641 ,000 - -


Meluk Biasa Tembang
43963,0090 19651,2767

-4071,42857 6105,87641 ,507 - 8084,4376


Tongkol
16227,2947

-3870,00000 6105,87641 ,528 - 8285,8661


Ambalau
16025,8661

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.


Lampiran 10. Hasil Uji One Way ANOVA Hasil Tangkapan (Kg) Antar Kapal

Descriptives

Hasil Tangkapan (kg)


N Mean Std. Std. Error 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Interval for Mean

Lower Upper
Bound Bound

Gajah 14 1265,0000 957,51883 255,90767 712,1451 1817,8549 300,00 3500,00


Mada 01
Gajah 14 2189,2857 1540,50174 411,71641 1299,8265 3078,7449 700,00 6300,00
Mada 03
Armada 14 2335,7143 1078,18019 288,15578 1713,1916 2958,2370 900,00 4500,00
Armada 01 14 2168,5714 1379,20745 368,60870 1372,2408 2964,9021 500,00 5000,00
Armada 02 14 1215,0000 940,49700 251,35840 671,9732 1758,0268 200,00 3200,00
Exfander 14 1678,5714 896,29886 239,54595 1161,0639 2196,0790 200,00 4000,00
Asmara 14 2542,8571 918,58108 245,50112 2012,4842 3073,2301 1300,00 4000,00
Asmara 01 14 1878,5714 1071,07320 286,25635 1260,1522 2496,9907 500,00 3600,00
Asmara 02 14 1582,8571 1159,22672 309,81637 913,5396 2252,1747 500,00 5000,00
Gajah 14 1410,7143 644,25824 172,18526 1038,7307 1782,6979 350,00 2700,00
Mada 04
Total 140 1826,7143 1140,62172 96,40013 1636,1141 2017,3145 200,00 6300,00
Lampiran 11. Hasil Uji One Way ANOVA Hasil Tangkapan (Ekor) Antar Kapal

Descriptives
Hasil Tangkapan (ekor)
N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval Minimum Maximum
for Mean

Lower Upper
Bound Bound

Gajah Mada 14 17442,1429 11571,54745 3092,62614 10760,9303 24123,3554 2700,00 44500,00


01
Gajah Mada 14 20703,5714 13498,66752 3607,67064 12909,6728 28497,4700 6300,00 53300,00
03
Armada 14 27842,8571 17628,19919 4711,33441 17664,6380 38021,0763 5700,00 61000,00
Armada 01 14 24400,7143 17486,00780 4673,33216 14304,5940 34496,8346 8100,00 63000,00
Armada 02 14 16452,8571 12051,88937 3221,00292 9494,3034 23411,4109 1800,00 41500,00
Exfander 14 18350,0000 12736,42565 3403,95294 10996,2068 25703,7932 1800,00 48000,00
Asmara 14 23103,5714 12320,62786 3292,82630 15989,8527 30217,2902 8400,00 57000,00
Asmara 01 14 23875,0000 10240,18761 2736,80526 17962,4917 29787,5083 11100,00 43300,00
Asmara 02 14 18447,1429 10261,05590 2742,38254 12522,5856 24371,7001 4500,00 43000,00
Gajah Mada 14 21096,4286 13269,47718 3546,41695 13434,8605 28757,9966 3150,00 50700,00
04
Total 140 21171,4286 13347,64310 1128,08174 18941,0105 23401,8467 1800,00 63000,00
Lampiran 12. Hasil Uji Post Hoc Hasil Tangkapan (Kg) Antar Kapal

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Hasil Tangkapan (kg)


LSD
(I) Kapal (J) Kapal Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-
J) Lower Upper
Bound Bound

Gajah Mada -924,28571* 410,44269 ,026 -1736,2975 -112,2739


03

Armada -1070,71429* 410,44269 ,010 -1882,7261 -258,7025

Armada 01 -903,57143* 410,44269 ,029 -1715,5832 -91,5597

Armada 02 50,00000 410,44269 ,903 -762,0118 862,0118


Gajah Mada
Exfander -413,57143 410,44269 ,316 -1225,5832 398,4403
01
Asmara -1277,85714* 410,44269 ,002 -2089,8689 -465,8454

Asmara 01 -613,57143 410,44269 ,137 -1425,5832 198,4403

Asmara 02 -317,85714 410,44269 ,440 -1129,8689 494,1546

Gajah Mada -145,71429 410,44269 ,723 -957,7261 666,2975


04
Gajah Mada 924,28571* 410,44269 ,026 112,2739 1736,2975
01
Armada -146,42857 410,44269 ,722 -958,4403 665,5832
Armada 01 20,71429 410,44269 ,960 -791,2975 832,7261
Armada 02 974,28571* 410,44269 ,019 162,2739 1786,2975
Gajah Mada
Exfander 510,71429 410,44269 ,216 -301,2975 1322,7261
03
Asmara -353,57143 410,44269 ,391 -1165,5832 458,4403
Asmara 01 310,71429 410,44269 ,450 -501,2975 1122,7261
Asmara 02 606,42857 410,44269 ,142 -205,5832 1418,4403
Gajah Mada 778,57143 410,44269 ,060 -33,4403 1590,5832
04
Gajah Mada 1070,71429* 410,44269 ,010 258,7025 1882,7261
01
Armada Gajah Mada 146,42857 410,44269 ,722 -665,5832 958,4403
03
Armada 01 167,14286 410,44269 ,685 -644,8689 979,1546
Multiple Comparisons

Dependent Variable: Hasil Tangkapan (kg)


LSD
(I) Kapal (J) Kapal Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-
J) Lower Upper
Bound Bound

Armada 02 1120,71429* 410,44269 ,007 308,7025 1932,7261


Exfander 657,14286 410,44269 ,112 -154,8689 1469,1546
Asmara -207,14286 410,44269 ,615 -1019,1546 604,8689
Asmara 01 457,14286 410,44269 ,267 -354,8689 1269,1546
Asmara 02 752,85714 410,44269 ,069 -59,1546 1564,8689
*
Gajah Mada 925,00000 410,44269 ,026 112,9882 1737,0118
04
Gajah Mada 903,57143* 410,44269 ,029 91,5597 1715,5832
01
Gajah Mada -20,71429 410,44269 ,960 -832,7261 791,2975
03
Armada -167,14286 410,44269 ,685 -979,1546 644,8689
*
Armada 02 953,57143 410,44269 ,022 141,5597 1765,5832
Armada 01
Exfander 490,00000 410,44269 ,235 -322,0118 1302,0118
Asmara -374,28571 410,44269 ,364 -1186,2975 437,7261
Asmara 01 290,00000 410,44269 ,481 -522,0118 1102,0118
Asmara 02 585,71429 410,44269 ,156 -226,2975 1397,7261
Gajah Mada 757,85714 410,44269 ,067 -54,1546 1569,8689
04
Gajah Mada -50,00000 410,44269 ,903 -862,0118 762,0118
01
Gajah Mada -974,28571* 410,44269 ,019 -1786,2975 -162,2739
03
Armada -1120,71429* 410,44269 ,007 -1932,7261 -308,7025
Armada 01 -953,57143* 410,44269 ,022 -1765,5832 -141,5597
Armada 02
Exfander -463,57143 410,44269 ,261 -1275,5832 348,4403
Asmara -1327,85714* 410,44269 ,002 -2139,8689 -515,8454
Asmara 01 -663,57143 410,44269 ,108 -1475,5832 148,4403
Asmara 02 -367,85714 410,44269 ,372 -1179,8689 444,1546
Gajah Mada -195,71429 410,44269 ,634 -1007,7261 616,2975
04
Multiple Comparisons

Dependent Variable: Hasil Tangkapan (kg)


LSD
(I) Kapal (J) Kapal Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-
J) Lower Upper
Bound Bound

Gajah Mada 413,57143 410,44269 ,316 -398,4403 1225,5832


01
Gajah Mada -510,71429 410,44269 ,216 -1322,7261 301,2975
03
Armada -657,14286 410,44269 ,112 -1469,1546 154,8689
Armada 01 -490,00000 410,44269 ,235 -1302,0118 322,0118
Exfander
Armada 02 463,57143 410,44269 ,261 -348,4403 1275,5832
Asmara -864,28571* 410,44269 ,037 -1676,2975 -52,2739
Asmara 01 -200,00000 410,44269 ,627 -1012,0118 612,0118
Asmara 02 95,71429 410,44269 ,816 -716,2975 907,7261
Gajah Mada 267,85714 410,44269 ,515 -544,1546 1079,8689
04
Gajah Mada 1277,85714* 410,44269 ,002 465,8454 2089,8689
01
Gajah Mada 353,57143 410,44269 ,391 -458,4403 1165,5832
03
Armada 207,14286 410,44269 ,615 -604,8689 1019,1546
Armada 01 374,28571 410,44269 ,364 -437,7261 1186,2975
Asmara
Armada 02 1327,85714* 410,44269 ,002 515,8454 2139,8689
Exfander 864,28571* 410,44269 ,037 52,2739 1676,2975
Asmara 01 664,28571 410,44269 ,108 -147,7261 1476,2975
*
Asmara 02 960,00000 410,44269 ,021 147,9882 1772,0118
Gajah Mada 1132,14286* 410,44269 ,007 320,1311 1944,1546
04
Gajah Mada 613,57143 410,44269 ,137 -198,4403 1425,5832
01
Gajah Mada -310,71429 410,44269 ,450 -1122,7261 501,2975
03
Asmara 01
Armada -457,14286 410,44269 ,267 -1269,1546 354,8689
Armada 01 -290,00000 410,44269 ,481 -1102,0118 522,0118
Armada 02 663,57143 410,44269 ,108 -148,4403 1475,5832
Multiple Comparisons

Dependent Variable: Hasil Tangkapan (kg)


LSD
(I) Kapal (J) Kapal Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-
J) Lower Upper
Bound Bound

Exfander 200,00000 410,44269 ,627 -612,0118 1012,0118


Asmara -664,28571 410,44269 ,108 -1476,2975 147,7261
Asmara 02 295,71429 410,44269 ,473 -516,2975 1107,7261
Gajah Mada 467,85714 410,44269 ,256 -344,1546 1279,8689
04
Gajah Mada 317,85714 410,44269 ,440 -494,1546 1129,8689
01
Gajah Mada -606,42857 410,44269 ,142 -1418,4403 205,5832
03
Armada -752,85714 410,44269 ,069 -1564,8689 59,1546
Armada 01 -585,71429 410,44269 ,156 -1397,7261 226,2975
Asmara 02
Armada 02 367,85714 410,44269 ,372 -444,1546 1179,8689
Exfander -95,71429 410,44269 ,816 -907,7261 716,2975
*
Asmara -960,00000 410,44269 ,021 -1772,0118 -147,9882
Asmara 01 -295,71429 410,44269 ,473 -1107,7261 516,2975
Gajah Mada 172,14286 410,44269 ,676 -639,8689 984,1546
04
Gajah Mada 145,71429 410,44269 ,723 -666,2975 957,7261
01

Gajah Mada -778,57143 410,44269 ,060 -1590,5832 33,4403


03

Armada -925,00000* 410,44269 ,026 -1737,0118 -112,9882

Armada 01 -757,85714 410,44269 ,067 -1569,8689 54,1546


Gajah Mada
04 Armada 02 195,71429 410,44269 ,634 -616,2975 1007,7261

-267,85714 410,44269 ,515 -1079,8689 544,1546


Exfander

Asmara -1132,14286* 410,44269 ,007 -1944,1546 -320,1311

Asmara 01 -467,85714 410,44269 ,256 -1279,8689 344,1546

Asmara 02 -172,14286 410,44269 ,676 -984,1546 639,8689

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.


Lampiran 13. Hasil Uji Post Hoc Hasil Tangkapan (Ekor) Antar Kapal

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Hasil Tangkapan (ekor)


LSD
(I) Kapal (J) Kapal Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-
J) Lower Upper
Bound Bound

-3261,42857 5040,01246 ,519 - 6709,6333


Gajah Mada 03
13232,4905

- 5040,01246 ,041 - -429,6524


Armada
10400,71429* 20371,7762

-6958,57143 5040,01246 ,170 - 3012,4905


Armada 01
16929,6333

Armada 02 989,28571 5040,01246 ,845 -8981,7762 10960,3476

-907,85714 5040,01246 ,857 - 9063,2048


Gajah Mada Exfander
10878,9190
01
-5661,42857 5040,01246 ,263 - 4309,6333
Asmara
15632,4905

-6432,85714 5040,01246 ,204 - 3538,2048


Asmara 01
16403,9190

-1005,00000 5040,01246 ,842 - 8966,0619


Asmara 02
10976,0619

-3654,28571 5040,01246 ,470 - 6316,7762


Gajah Mada 04
13625,3476
Gajah Mada 01 3261,42857 5040,01246 ,519 -6709,6333 13232,4905
-7139,28571 5040,01246 ,159 - 2831,7762
Armada
17110,3476
-3697,14286 5040,01246 ,465 - 6273,9190
Armada 01
13668,2048

Gajah Mada Armada 02 4250,71429 5040,01246 ,401 -5720,3476 14221,7762


03 Exfander 2353,57143 5040,01246 ,641 -7617,4905 12324,6333
-2400,00000 5040,01246 ,635 - 7571,0619
Asmara
12371,0619
-3171,42857 5040,01246 ,530 - 6799,6333
Asmara 01
13142,4905
Asmara 02 2256,42857 5040,01246 ,655 -7714,6333 12227,4905
Multiple Comparisons

Dependent Variable: Hasil Tangkapan (ekor)


LSD
(I) Kapal (J) Kapal Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-
J) Lower Upper
Bound Bound

-392,85714 5040,01246 ,938 - 9578,2048


Gajah Mada 04
10363,9190
Gajah Mada 01 10400,71429* 5040,01246 ,041 429,6524 20371,7762
Gajah Mada 03 7139,28571 5040,01246 ,159 -2831,7762 17110,3476
Armada 01 3442,14286 5040,01246 ,496 -6528,9190 13413,2048
*
Armada 02 11390,00000 5040,01246 ,025 1418,9381 21361,0619
Armada Exfander 9492,85714 5040,01246 ,062 -478,2048 19463,9190
Asmara 4739,28571 5040,01246 ,349 -5231,7762 14710,3476
Asmara 01 3967,85714 5040,01246 ,433 -6003,2048 13938,9190
Asmara 02 9395,71429 5040,01246 ,065 -575,3476 19366,7762
Gajah Mada 04 6746,42857 5040,01246 ,183 -3224,6333 16717,4905
Gajah Mada 01 6958,57143 5040,01246 ,170 -3012,4905 16929,6333
Gajah Mada 03 3697,14286 5040,01246 ,465 -6273,9190 13668,2048
-3442,14286 5040,01246 ,496 - 6528,9190
Armada
13413,2048
Armada 02 7947,85714 5040,01246 ,117 -2023,2048 17918,9190
Armada 01
Exfander 6050,71429 5040,01246 ,232 -3920,3476 16021,7762
Asmara 1297,14286 5040,01246 ,797 -8673,9190 11268,2048
Asmara 01 525,71429 5040,01246 ,917 -9445,3476 10496,7762
Asmara 02 5953,57143 5040,01246 ,240 -4017,4905 15924,6333
Gajah Mada 04 3304,28571 5040,01246 ,513 -6666,7762 13275,3476
-989,28571 5040,01246 ,845 - 8981,7762
Gajah Mada 01
10960,3476
-4250,71429 5040,01246 ,401 - 5720,3476
Gajah Mada 03
14221,7762
- 5040,01246 ,025 - -1418,9381
Armada 02 Armada
11390,00000* 21361,0619
-7947,85714 5040,01246 ,117 - 2023,2048
Armada 01
17918,9190
-1897,14286 5040,01246 ,707 - 8073,9190
Exfander
11868,2048
Multiple Comparisons

Dependent Variable: Hasil Tangkapan (ekor)


LSD
(I) Kapal (J) Kapal Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-
J) Lower Upper
Bound Bound

-6650,71429 5040,01246 ,189 - 3320,3476


Asmara
16621,7762
-7422,14286 5040,01246 ,143 - 2548,9190
Asmara 01
17393,2048
-1994,28571 5040,01246 ,693 - 7976,7762
Asmara 02
11965,3476
-4643,57143 5040,01246 ,359 - 5327,4905
Gajah Mada 04
14614,6333
Gajah Mada 01 907,85714 5040,01246 ,857 -9063,2048 10878,9190
-2353,57143 5040,01246 ,641 - 7617,4905
Gajah Mada 03
12324,6333
-9492,85714 5040,01246 ,062 - 478,2048
Armada
19463,9190
-6050,71429 5040,01246 ,232 - 3920,3476
Armada 01
16021,7762
Armada 02 1897,14286 5040,01246 ,707 -8073,9190 11868,2048
Exfander
-4753,57143 5040,01246 ,347 - 5217,4905
Asmara
14724,6333
-5525,00000 5040,01246 ,275 - 4446,0619
Asmara 01
15496,0619
-97,14286 5040,01246 ,985 - 9873,9190
Asmara 02
10068,2048
-2746,42857 5040,01246 ,587 - 7224,6333
Gajah Mada 04
12717,4905
Gajah Mada 01 5661,42857 5040,01246 ,263 -4309,6333 15632,4905
Gajah Mada 03 2400,00000 5040,01246 ,635 -7571,0619 12371,0619
-4739,28571 5040,01246 ,349 - 5231,7762
Armada
14710,3476
-1297,14286 5040,01246 ,797 - 8673,9190
Asmara Armada 01
11268,2048
Armada 02 6650,71429 5040,01246 ,189 -3320,3476 16621,7762
Exfander 4753,57143 5040,01246 ,347 -5217,4905 14724,6333
-771,42857 5040,01246 ,879 - 9199,6333
Asmara 01
10742,4905
Multiple Comparisons

Dependent Variable: Hasil Tangkapan (ekor)


LSD
(I) Kapal (J) Kapal Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-
J) Lower Upper
Bound Bound

Asmara 02 4656,42857 5040,01246 ,357 -5314,6333 14627,4905


Gajah Mada 04 2007,14286 5040,01246 ,691 -7963,9190 11978,2048
Gajah Mada 01 6432,85714 5040,01246 ,204 -3538,2048 16403,9190
Gajah Mada 03 3171,42857 5040,01246 ,530 -6799,6333 13142,4905
-3967,85714 5040,01246 ,433 - 6003,2048
Armada
13938,9190
-525,71429 5040,01246 ,917 - 9445,3476
Armada 01
10496,7762
Asmara 01
Armada 02 7422,14286 5040,01246 ,143 -2548,9190 17393,2048
Exfander 5525,00000 5040,01246 ,275 -4446,0619 15496,0619
Asmara 771,42857 5040,01246 ,879 -9199,6333 10742,4905
Asmara 02 5427,85714 5040,01246 ,283 -4543,2048 15398,9190
Gajah Mada 04 2778,57143 5040,01246 ,582 -7192,4905 12749,6333
Gajah Mada 01 1005,00000 5040,01246 ,842 -8966,0619 10976,0619
-2256,42857 5040,01246 ,655 - 7714,6333
Gajah Mada 03
12227,4905
-9395,71429 5040,01246 ,065 - 575,3476
Armada
19366,7762
-5953,57143 5040,01246 ,240 - 4017,4905
Armada 01
15924,6333
Asmara 02 Armada 02 1994,28571 5040,01246 ,693 -7976,7762 11965,3476
Exfander 97,14286 5040,01246 ,985 -9873,9190 10068,2048
-4656,42857 5040,01246 ,357 - 5314,6333
Asmara
14627,4905
-5427,85714 5040,01246 ,283 - 4543,2048
Asmara 01
15398,9190
-2649,28571 5040,01246 ,600 - 7321,7762
Gajah Mada 04
12620,3476
Gajah Mada 01 3654,28571 5040,01246 ,470 -6316,7762 13625,3476
Gajah Mada
04 Gajah Mada 03 392,85714 5040,01246 ,938 -9578,2048 10363,9190
Multiple Comparisons

Dependent Variable: Hasil Tangkapan (ekor)


LSD
(I) Kapal (J) Kapal Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-
J) Lower Upper
Bound Bound

-6746,42857 5040,01246 ,183 - 3224,6333


Armada
16717,4905

-3304,28571 5040,01246 ,513 - 6666,7762


Armada 01
13275,3476

Armada 02 4643,57143 5040,01246 ,359 -5327,4905 14614,6333

Exfander 2746,42857 5040,01246 ,587 -7224,6333 12717,4905

-2007,14286 5040,01246 ,691 - 7963,9190


Asmara
11978,2048

-2778,57143 5040,01246 ,582 - 7192,4905


Asmara 01
12749,6333

Asmara 02 2649,28571 5040,01246 ,600 -7321,7762 12620,3476

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.


Lampiran 14. Tabel Pivot Ekor per Kapal

100%
90%
80%
70%
Tongkol
60%
50% Tembang
40% Paperek (Peperek)
30%
20% Meluk Biasa (Ikan Selar)
10% Kombong (Ikan Kembung)
0%
Ambalau (Ikan Layang)

Tongkol Ambalau
Kombong
3935,714286 2190,638298
733,8214286
Meluk Biasa
672,6618705

Paperek
4666,071429

Tembang
16735,71429
Lampiran 15. Tabel Pivot Kg per Kapal

100%
90%
80%
70%
60% Tongkol
50% Tembang
40% Paperek (Peperek)
30% Meluk Biasa (Ikan Selar)
20% Kombong (Ikan Kembung)
10% Ambalau (Ikan Layang)
0%

Ambalau
245,1428571
Kombong
163,0714286
Meluk Biasa
Tongkol
60,71428571
983,9285714

Paperek
143,5714286

Tembang
608,5714286
Lampiran 16. Dokumentasi Selama Pengambilan Data

Kapal Purse Seine di UPT. PPP Tenau Kupang

TPI UPT. PPP Tenau Kupang


Proses Penurunan dan Penarikan Jaring

Proses Penurunan dan Penarikan Jaring


Proses Pengangkutan Hasil Tangkapan

Proses Penimbangan Hasil Tangkapan Purse Seine


Perbaikan Jaring Alat Tangkap

Perbaikan dan Pengecatan Kapal


Lampiran 17

HASIL UJI ANOVA

Anda mungkin juga menyukai