Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KUALITAS FAKTOR FISIKA DAN KIMIA DANAU SILAIS

SEBAGAI SUMBER BELAJAR EKOSISTEM AIR TAWAR


Najla Putri Abriska
1*)
E-mail: najla.putri6145@student.unri.ac.id
1)
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau, Pekanbaru, 28293

ABSTRACT

This study aims to determine the quality of the waters of Lake Silais at station 8 which is located
next to the Riau University butterfly bridge based on the physical and chemical factors of the
waters. Measurements of physical factors carried out include measurements of air temperature and
degrees of brightness. While the chemical factors measured were pH of the air and dissolved DO.
The data analysis technique used in this research is descriptive analysis and quantitative analysis.
Based on the observations and analyzes that have been carried out, the following data were
obtained. The temperature at the time of the study exceeded the quality standard limit of 33°C
which means the water temperature is not normal. The average brightness value is 72.5 cm in good
condition to support the photosynthesis process. Dissolved oxygen content is mg/l (adequate).
Under conditions of acidic lake pH is 6.

Keywords: Physical Factors, Chemical Factors, Lake Silais

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan Danau Silais pada stasiun 9 yang
berlokasi di samping jembatan kupu-kupu Universitas Riau berdasarkan faktor fisika dan kimia
perairan. Pengukuran untuk faktor fisika yang dilakukan meliputi pengukuran suhu air dan derajat
kecerahan. Sedangkan untuk faktor kimia yang diukur adalah penukuran pH air dan DO terlarut.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisa deskriptif dan analisa
kuantitatif. Berdasarkan pengamatan dan analisis yang telah dilakukan di dapatkan data sebagai
berikut. Suhu saat dilakukan penelitian melebihi kisaran baku mutu yaitu sebesar 33 °C yang
berarti suhu perairan dalam keadaan tidak normal. Nilai derajat kecerahan rata-rata danau yaitu
72,5 cm dalam keadaan baik untuk mendukung proses fotosintesis. Adapun kandungan oksigen
terlarut bernilai mg/l (layak). Dengan kondisi pH danau bersifat asam yaitu bernilai 6.

Kata Kunci: Faktor Fisika, Faktor Kimia, Danau Silais

PENDAHULUAN

Secara umum ekosistem terbagi atas ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem
perairan kemudian dibagi lagi atas ekosistem laut dan ekosistem air tawar berdasarkan kadar garam
(salinitas). Ekosistem air tawar merupakan ekosistem yang terdapat pada air tawar yang kaya
mineral dengan pH air sekitar 6 dan mempunyai kadar garam yang rendah. Adapun jenis ekosistem
air tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perairan lotik dan lentik. Perairan lentik atau air
tergenang merupakan perairan yang memiliki arus deras misalnya sungai, waduk, kali, dan lain
sebagainya.
Sedangkan perairan lentik mempunyai kecepatan arus yang lambat dan tenang misalnya mencakup
danau, kolam, atau rawa, yang terdiri dari zona litoral, zona limnetik, dan zona profundal. Dalam
hal ini Danau Silais menjadi salah satu contoh periran lentik yaitu danau air tawar yang dapat
dijadikan sumber belajar materi ekosistem air tawar untuk mempelajari faktor fisika dan kimia
perairaan air tawar.
Danau buatan terbentuk dari perubahan habitat yang disebabkan oleh aktifitas manusia, dan
memungkinkan munculnya komunitas organisme akuatik yang baru. Kualitas air pada perairan ini
dapat dilihat dari 3 hal yang mempengaruhi biota perairan. Pertama adalah unsur fisik yang berupa
sifat-sifat fisika air seperti suhu, kekeruhan, kekentalan, cahaya, dan suara. Unsur kedua adalah sifat
kimiawi air seperti pH, kadar oksigen terlarut, karbon dioksida terlarut, alkalinitas dan lain-lain.
Unsur ketiga adalah sifat biologi seperti keadaan organismenya (Lagler, 1997). Organisme perairan
digunakan sebagai indikator pencemaran karena habitat, mobilitas dan umur yang relatif lama
dalam mendiami suatu wilayah perairan tertentu ( Zahidin dalam Rahman,2015).
Salah satu Ekosistem danau yaitu Kawasan Danau Silais pada stasiun 9 dengan koordinat
0,4759901,101,3829926 berlokasi di samping jembatan kupu-kupu, Universitas Riau Simpang
Baru, Tampan, Kota Pekanbaru. Pada pengambilan cuplikan di danau Silais kali ini bertujuan untuk
mengetahui Faktor fisika kimia meliputi suhu, Do, pH, dan Kecerahan. Suhu air di pengaruhi oleh
komposisi substrat, kecerahan, kekeruhan, air tanah dan pertukaran air, panas udara akibat respirasi
dan naungan dari kondisi perairan tersebut. Kecerahan suatu perairan menentukan sejauh mana
cahaya matahari dapat menembus suatu perairan dan sampai kedalaman berapa proses fotosintesis
dapat berlangsung sempurna. Parameter-parameter kualitas air seperti suhu, DO, pH, dan kecerahan
inilah yang memiliki korelasi yang terkait dengan kualitas perairan.
Sifat fisika yang akan diuji adalah pengukuran derajat kecerahan air dan suhu air, dan
pengukuran kecerahan air. Sedangkan sifat kimia yang akan diuji adalah dengan penentuan kadar
pengukuran derajat keasaman (pH) air dan kadar O2. Penentuan kadar O2 terlarut kadar atau
kandungan O2 terlarut dapat diukur secara langsung dan relatif cepat dengan alat khusus yaitu DO-
meter (Dissolved Oxygen-meter). Penurunan atau naiknya nilai salah satu parameter diatas dapat
mempengaruhi nilai parameter yang lain dan mempengaruhi kualitas perairan (Mas’ud, 2014).
Beberapa hal ini tentunya menjadi alasan mutlak untuk melakukan pengawasan terhadap parameter
kualitas air. Oleh karena itu, kiranya penelitian ini dilakukan untuk dapat melihat sejauh mana
kelayakan kualitas air yang ada di danau Silais Universitas Riau.
METODE PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas perairan Danau Silais
berdasarkan faktor fisika dan kimia perairan. Pengukuran untuk faktor-faktor fisika yang dilakukan
meliputi pengukuran suhu air dan derajat kecerahan air. Sedangkan untuk faktor kimia yang diukur
adalah penukuran pH air dan DO terlarut. Pengukuran dilakukan secara insitu yakni mengukur
secara langsung di Danau Silais. Jenis data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data primer
dan data sekunder. Data primer berupa data yang di dapatkan dari parameter fisik (suhu dan derajat
kecerahan), juga parameter kimia (Oksigen terlarut dan pH). Sedangkan data sekunder di dapat
melalui kajian literatur maupun bahan-bahan pendukung lainnya. Data ini digunakan sebagai data-
data pendukung untuk menunjang hasil penelitian baik. Teknik analisis data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu analisa deskriptif dan analisa kuantitatif. Analisa deskriptif yakni teknik
menjelaskan dan memaparkan hasil kegiatan sesuai dengan kaidah-kaidah ilimiah. Sedangkan
analisa kuantitatif yaitu data ditampilkan melalui hasil pengukuran dan perhitungan data.
Pengukuran suhu dan DO terlarut dilakukan dengan menggunakan DO meter (Dissolve
Oxygen Meter) yang dilengkapi dengan kabel yang panjang untuk berbagai kedalaman.
Pengambilan cuplikan air dilakukan dengan cara mengambil air dari bagian permukaan perairan
pada stasiun yang ditentukan yakni pada stasiun 9, kemudian celupkan pen pada DO Meter ke
dalam air selama 1 menit, maka dengan otomatis suhu dan oksigen terlarut akan terlihat pada
monitor DO Meter. Untuk penentuan derajat kecerahan perairan dilakukan dengan menggunakan
keping secchi atau yang disebut juga secchi disk. Alat ini berupa suatu keping bulat yang terbuat
dari logam atau plexingglass yang bagian atasnya terbagi 4 sektor yang sama, yang berwarna putih
dan hitam selang seling. Bagian bawah keping tersebut dilengkapi dengan tali yang panjang yang
diberi tanda jarak. Cara pengukuran dilakukan dengan memegang ujung talinya, lalu keping Secchi
diturunkan dalam air secara perlahan- lahan sambil terus diperhatikan. Tepat pada saat warna putih
tidak dibedakan lagi dari warna hitam. Ukuran kedalam panjang tali yang masuk ke dalam air
dibaca. Keping Secchi diturunkan lagi lebih dalam sedikit lalu secara perlahan-lahan ditarik naik.
Tepat pada saat warna putih timbul, kedalaman dibaca lagi. Angka rata-rata kedalaman tersebut
menunjukkan derajat kecerahan dan dinyatakan dalam cm atau m. Pengukuran derajat kecerahan
dengan menggunakan keping Secchi ini adakalanya dinamakan juga sebagai kedalaman Secchi
(Secchi Depth).
Pada pengukuran faktor kimia seperti pengukuran pH dapat dilakukan dengan kertas
indikator Universal dengan loncatan skala kecil (0,2 atau 0,5) secara langsung dari permukaan
perairan atau dari air cuplikan (untuk kedalaman air tertentu). Untuk pengukuran oksigen terlarut,
bila alat khusus tidak tersedia, penentuan O2 terlarut selalu dapat dilakukan terhadap cuplikan air
dengan metode sederhana yaitu: Titrasi Winkler. Untuk pengukuran pH secara lebih akurat
dilakukan dengan menggunakan alat pH meter elektronik. Sedangkan untuk Penentuan Kadar O 2
Terlarut Kadar atau kandungan O2 terlarut dapat diukur secara langsung dan relatif cepat dengan
alat khusus yaitu DO- meter (Dissolved Oxygen-meter). Alat ini dilengkapi dengan kabel yang
panjang untuk berbagai kedalaman. Bila alat khusus tidak tersedia, penentuan O 2 terlarut selalu
dapat dilakukan terhadap cuplikan air dengan metode sederhana yaitu Titrasi Winkler.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.

DAFTAR PUSTAKA

Koniyo, Y. (2020). Analisis Kualitas Air Pada Lokasi Budidaya Ikan Air Tawar Di Kecamatan
Suwawa Tengah. Jurnal Technopreneur (JTech), 8(1), 52-58.
https://doi.org/10.30869/jtech.v8i1.527
Elvince, Rosana dan Kembarawati. (2021). Kajian Kualitas Air Danau Hanjalutung untuk Kegiatan
Perikanan di Kelurahan Petuk Katimpun, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Jurnal
Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 9 (1), 30-41.
Siswanto, S., Sofarini, D., & Hanifa, M. S. (2021). Kajian Fisika Kimia Perairan Danau Bangkau
Sebagai Dasar Pengembangan Budidaya Ikan. Rekayasa, 14(2), 245-251.
Gonggong, S. (2021). Hubungan Faktor Fisik Kimia Lingkungan Terhadap Kepadatan dan Pola
Distribusi Siput Gonggong (Strombus sp) Di Padang Lamun Perairan Pantai Desa Suli dan
Implikasinya dalam Pembelajaran Biologi.
Khalis, T. A. D. (2021). Kelimpahan Fitoplankton Sebagai Bioindikator Pada Air Permukaan
Danau Buatan Silais Kampus Universitas Riau. Ngatwanto, I. (2018). “The Freshwater
world” Waduk Kedung Ombo Sebagai Pusat Wisata Edukasi Ekosistem Air Tawar
dengan Pendekatan Neo Vernacular Design (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Barus, T. A. (2020). Limnologi. Nas Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai