Pitriasis Versikolor
Pitriasis Versikolor
PITRIASIS VERSIKOLOR
Oleh:
NIM. 2230912310017
Pembimbing:
KASUS
Seorang pria berumur 71 tahun, bangsa Indonesia, suku Banjar, alamat di Jalan
Sutoyo Gang Bakti no. 24 Banjarmasin, pekerjaan pensiunan, sudah menikah, datang
berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Ulin Banjarmasin pada tanggal pada
tanggal 6 Septemberr 2023 dengan keluhan gatal disertai bercak kehitaman dilengan atas,
bahu dan paha.
(I) ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan gatal. Gatal dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan
gatal disertai dengan munculnya bercak kehitaman pada kulit pasien. Keluhan bercak
pertama kali muncul di kedua lengan atas, lalu menjalar dan melebar ke bahu dan muncul
juga di kedua paha pasien. Awalnya hanya bercak keputihan lama kelamaan berubah
warna menjadi agak hitam dan bersisik. Pasien merasakan bahwa gatal meningkat apabila
berkeringat dan ketika cuaca sedang panas. Pasien belum ada menggunakan obat untuk
mengatasi gatal dan hanya diatasi menyabuni bercak dengan sabun ketika mandi. Pasien
memiliki riwayat penyakit jantung dan rutin berobat setiap 1 bulan sekali.
(II) PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESEN
Keadaan Umum : Baik RR : 20x/menit
Kesadaran : Compos Mentis Suhu : 36.1 oC
Tekanan Darah : 110/90 mmHg SpO2 : 98% (tanpa suplementasi O2)
HR : 83x/menit
STATUS GENERALIS
Kepala : normosefali, alopesia (-), rambut hitam putih tersebar normal
Mata : Konjungtiva anemis dextra et sinistra (-/-), sklera ikterik dextra et sinistra
(-/-, edema palpebra dextra et sinistra (+/+)
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Thorax : Jantung dalam batas normal, bising jatung (-), paru dalam batas normal,
vesicular, ronki (-), wheezing (-).
Abdomen : datar, spider nevi (-), benjolan (-), timpani, bising usus 6x/m, nyeri tekan (-)
Hepar dan lien tidak teraba
STATUS DERMATO-VENEROLOGIK
Inspeksi dan Palpasi
1) Gambaran Umum :
Warna Kulit : Sawo Matang
Turgor kulit : Kembali cepat (normal)
Suhu : 36 oC
P
2) Gambaran khusus
Lokasi : regio brachialis dextra dan
sinistra, deltoidea, acrominal, scapular,
hingga dorsal sinistra, femoral hingga crural
UKK I : makula hiperpigmentasi
UKK II : Skuama halus
(III) DIAGNOSIS BANDING
1. Pitriasis Versikolor
2. Pitriasis rosea
3. Eritrasma
(IX) ANJURAN/SARAN
1. Mengurangi kelembaban tubuh penderita dengan menghindari pakainan yang panas
dan menggunakan pakaian yang menyerap keringat
2. Hindari menggaruk kulit secara berlebihan
3. Mengurangi aktivitas yang membuat keringat berlebihan
4. Hindari penggunaan handuk atau pakaian bersama dengan orang lain.
5. Menjaga kebersihan kulit dengan mandi secara rutin menggunakan sabun.
PEMBICARAAN
Diagnosis Pitiriasis versikolor ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang dari gejala klinis yang dikeluhkan oleh pasien. Berdasarkan
anamnesis, penderita diketahui adalah pria berusia 71 tahun. mengeluhkan gatal dengan
semakin bertambah ketika berkeringat. Keluhan pertama kali muncul pada bahu lalu semakin
lama semakin membesar atau lebar dengan makula hiperpigmentasi dibahu dan punggung
kiri dan sekarang muncul pitriasiformis squama sirkumskripta. Ruam selain hiperpigmentasi
ruam juga dapat berwarna maupun hipopigmentasi yang menyatu dengan yang lain sehingga
membentuk gambaran polisiklik. Dari gambaran anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat
diarahkan bahwa penderita mengalami Pitriasis Versikolor dengan ditambahkannya faktor
resiko seperti, tubuh yang berkeringat, hawa yang lembab, dan terdapat ruamnya pada area
tubuh yang tertutupi pakaian.5
Diagnosis banding pitriasis roseae disingkirkan dengan melihat ruam yang terdapat
pada punggung pada awalnya bisa menyerupai tinea dengan tetapi dengan onset yang lebih
dari 3 minggu maka perkembangan ruam seharusnya apabila pada pitriasis rosea semakin
banyak searah jalur vertebrae sehingga dapat dikatakan pohon cemara terbalik dengan
terdapatnya herald patch bulat hingga oval squamous atau plak dengan pusat yang tertekan
dan tepi yang meninggi.9 Pada pemeriksaan lampu wood juga didapatkan pitriasis roseae
berwarna merah cerah atau merah bata.1
Diagnosis Eritrasma disingkirkan dengan anamnesis pemeriksaan fisik dan penunjang
yang dimana tidak didapatkan predileksi pada lipatan ketiak, paha dan payudara, etitrasma
disingkirkan karena pada anamnesis penderita tidak menderita rasa nyeri serta ketika
ditunjang dengan pemeriksaan penunjang dengan pewarnaan gram maka akan didapatkan
gram positif dari Corynebacterium minitussimum.10
Pengobatan antimikotik yang diberikan bersifat sistemik dan topikal dengan tujuan
untuk mengurangi pertumbuhan jamur Malessezia furfur.Terapi diberikan dengan
pertimbangan luas lesi, biaya, kepatuhan pasien, kontraindikasi, dan efek samping..11,12
RINGKASAN
Telah dilaporkan sebuah kasus Pitriasis Versikolor dengan keluhan utama gatal
disertai makula hiperpigmentasi gatal dengan semakin bertambah ketika berkeringat. Keluhan
pertama kali muncul kali muncul di kedua lengan atas, lalu menjalar dan melebar ke bahu dan
muncul juga di kedua paha dan juga disertai dengan skuam halus.
Mengetahui :
DAFTAR PUSTAKA
1. Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7.
Jakarta: Badan Penerbit FK UI; 2017.
3. Mahmoud YAG, Metwally MA, Mubarak HH, Zewawy NE. Treatment of tinea
versicolor caused by Malassezia furfur with dill seed extract: an experimental study.
2014;7:975-1491.
4. Pramono A.S., Soleha T.U., Pitiriasis Versikolor: Diagnosis dan Terapi. 2018;5:1
10. Badan POM Indonesia. Informatorium Obat Nasional Indonesia Cetakan tahun 2017.
Jakarta: Sagung Seto. 2017
11. Anggarini D.R., Astari L., Endraswari S. R. Uji Kepekaan Griseofulvin, Ketokonasol,
Itrakonasol, dan Terbinafin terhadap Spesies Dermatofit dengan Metode Mikrodilusi.
2015; 27:1