Makalah Jenis Dan Isim
Makalah Jenis Dan Isim
All
10/15/2015
0 COMMENTS
NIM :1142060063
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Yang pertama dan yang paling utama mari memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyusun makalah ini sesuai
dengan rencana. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah limpahkan terhadap pemimpin kita
Nabi Besar Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya dan kepada para
umatnya.
Dalam penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas bahasa arab yang
berjudul pembagian jenis kata dalam bahasa arab.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor didunia yang memiliki penutur yang sangat
besar. Sejak bahasa Arab yang tertuang dalam al-Qur’an didengungkan hingga kini, semua
pengamat baik Barat maupun orang muslim Arab menganggapnya sebagai bahasa yang
memiliki standar ketinggian dan keelokan linguistik yang tertinggi yang tiada taranya (the
supreme standard of linguistic excellence and beauty).
Sebagai bahasa al-Qur’an, bahasa Arab memiliki signifikansi yang sangat besar bagi kaum
muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun maupun non Arab. Hal ini menjadi wajar
karena al-Qur’an merupakan kitab suci dan tuntunan bagi kaum muslimin. Disamping itu, juga
menjadi bahasa hadith dan kitab-kitab yang membahas ilmu-ilmu agama islam. Itulah sebabnya,
dapat dikatakan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus juga
merupakan bahasa orang Islam, meskipun pada realitasnya tidak sedikit penutur bahasa ini
yang bukan pemeluk agama Islam.
Tujuan
BAB 2
1. Al fi'il
2. Al ism
3. Al harfu
FI’IL
Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa fi'il adalah kata kerja, meskipun pada pelajaran
yang lebih lanjut nantinya kita akan mengenali tidak semua fi'il kata kerja. Tetapi seluruh kata
kerja sudah pasti fi'il. Contohnya adalah kata ﺢ َ ﺻُﻠ
َ (sholuha), maknanya adalah telah baik dan
dari sisi makna sehingga kita bisa mengetahui bahwa telah baik ini bukanlah kata kerja tetapi
lebih kepada kata sifat, contohnya dalam sebuah hadits ketika Rasulullah menjelaskan bahwa di
dalam tubuh ini ada segumpal darah/segumpal daging yang idza sholuhat sholuhal jasadu
kulluh (apabila ia baik maka baiklah seluruh kasad/tubuh). Kalau kita perhatikan kata sholuha,
jelas tidak mengandung makna kata kerja karna memang kalau kita lihat literatur ilmu nahwu,
definisi fi'il adalah kalimatun dallat 'ala ma'na fii nafsiha waqtaronat bi zaman (fi'il adalah kata
yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan waktu kejadian). Jadi fi'il adalah suatu
kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan waktu kejadian, jadi ada
keterangan waktunya. Oleh karna itu tidak semua fi'il adalah kata kerja tetapi semua kata kerja
adalah fi'il karna kata kerja pasti mengandung keterangan waktu. Baik, kita tidak akan berlama-
lama membahas tentang ini karna ada tempatnya untuk membahasnya.
Kita lanjutkan bahwa fi'il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi lagi menjadi 3; fi'il madhi, fi'il
mudhori, fi'il amr.
1. Fi'il madhi
Adalah kata kerja untuk masa lampau, artinya untuk perbuatan yang telah dilakukan masa lalu
atau kalau kita pernah belajar bahasa inggris, fi'il madhi adalah past tense, contohnya ﻢ
َ ﻋِﻠ
َ 'alima
artinya telah mengetahui.
Fi'il mudhori'
Adalah kata kerja untuk perbuatan yang sedang terjadi atau akan terjadi, contohnya ﻢ
ُ َﻳْﻌَﻠya'lamu
artinya sedang mengetahui atau akan mengetahui.
Fi'il 'amr
Lihatlah, tulislah, pukullah pelajarilah, ini semua disebut dengan fi'il 'amr (kata kerja perintah)
Contoh fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr dalam AlQur'an untuk kata ﻢ
َ ﻋِﻠ
َ bisa kita lihat:
”Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu”
'alima ini disebut dengan fi'il madhi karna fi'il madhi maknanya adalah telah, telah mengetahui.
Kata ya'lamu adalah fi'il mudhori', Allahu ya'lamu Allah mengetahui, arrinya Allah itu sekarang
tahu dan akan tahu seterusnya, karna makna fi'il mudhori' adalah berlangsung dan akan terus
sampai masa mendatang.
i'lam adalah fi'il amr yang maknanya sangat jelas yaitu ketahuilah (kata kerja perintah)
Alhamdulilah kita telah belajar pembagian fi'il; fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr.
2. ISIM
PENGERTIAN ISIM
Isim adalah kata benda atau suatu kata yang tidak memiliki waktu.
Contoh : ﺤَّﻤٌﺪ
َ ( ُﻣmuhammad), ﺳٌﺔ
َ ( َﻣْﺪَرsekolah)
( لbagi) ( كseperti)
Contoh : ﺴَﻤﺂِء
َّ ﻦ اﻟَ ( ِﻣdari langit) ﺴَﻤﺂِء
َّ اﻟadalah merupakan isim dan karenanya ia bisa dimasuki
huruf jer yaitu ﻦ ْ ِﻣ
Contoh : ﺼُﺮﻟﻠِﻪ
ْ ( َﻧpertolongan Allah). Merupakan dua buah buah isim yang digabung menjadi satu
dan menghasilkan satu makna.
Catatan :
Tanwin dan Alif Lam merupakan tanda isim, tetapi keduanya tidak dapat berada pada satu isim
secara bersamaan.
Berdasarkan jenisnya kata benda dapat dibedakan menjadi kata benda jenis laki-laki
(mudzakkar) dan kata benda jenis perempuan (mu’annas). Pembagian kata benda berdasarka
jenis dalam bahasa arab adalah sangat penting karena hal ini akan menyangkut pada
pemakaian dhomir (kata ganti) dan juga pemakaian fi’il (kata kerja). Seperti contoh :
ٌﺐْﻴِﺒَﻃ َﻮُﻫDia adalah dokter (laki-laki) ٌﺔَﺒْﻴِﺒَﻃ َﻲِﻫDia adalah dokter (perempuan)
ٌﺪَّﻤَﺤُﻣadalah isim mudazakar sehingga fi’il (kata kerja) yang digunakan juga harus mudzakar.
Begitu juga dengan ﻫْﻨٌﺪ ِ adalah isim muannast sehingga menggunakan fi’il muannast.
1. ISIM MUDZAKAR
Adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia, hewan ataupun benda mati
yang dikategorikan sebagai mudzakar.
Contoh : ﻞ
ُ ﺟ
ُ َاﻟَّﺮSeorang laki-laki, ﺤّﻤٌﺪ
َ ُﻣMuhammad,
2. ISIM MUANNATS
Adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia, hewan ataupun benda mati
yang dikategorikan sebagai muannast.
Contoh : ﺸُﺔ
َ ﻋﺎِﺋ
َ , Aisyah,ﺟُﺔ
َ ﺟﺎ
َ اﻟَّﺪAyam betina
Contoh : ﺠُﺔ
َ ﺧِﺪْﻳ
َ Khodijah, ﺳﺔ
َ ُ َﻣْﺪَر Sekolah, ﺠَﺮة
َ ﺸ
َّ اﻟPohon
Contoh : ﻦ
ٌ ﻋْﻴ
َ Mata
c. Jamak Taksir : jamak taksir dikategorikan sebagai muannast ( jamak taksir akan dibahas
tersendiri pada bab Isim Jamak)
Contoh : ت
ٌ ُﺑُﻴْﻮRumah-rumah, bentuk tunggalnya َﺑْﻴﺖ
Walaupun ﻞ
ٌ ﺳ
ُ ُرadalah isim yang jelas mudzakar, tetapi karena ia berbentuk jamak taksir maka
dapat dimasukkan dalam kategori muannast.
Sebelum kita membahas pembagian isim berdasarkan bilangannya kita perlu mengenal terlebih
dahulu beberapa istilah yang akan digunakan yaitu :
Tunggal ُﻣْﻔَﺮد
ﻪَّﻴِﻨْﺜَﺗGanda
ﻊَﻤَﺟJamak
1. ISIM MUFROD
Adalah isim yang menunjukkan arti tunggal baik pada mudzakar maupun muannast.
Contoh : ﺳَﺘﺎٌذ
ْ ( ُأPak guru), ﺳَﺘﺎَذٌة
ْ ( ُأBu guru),
2. ISIM TASTNIYAH
Adalah isim yang menunjukkan arti dua baik pada mudzakar maupun muannast.
Contoh : ﻦ
ِ ﺳﺘَﺎَذْﻳ
ْ ُا,ن
ِ ﺳَﺘﺎَذا
ْ ( ُأdua orang guru laki-laki)
3. ISIM JAMAK
Adalah isim yang menunjukkan arti jamak baik pada mudzakar maupun muannast.
Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang tidak beraturan
sehingga perlu dihafal.
Contoh : : ت
ٌ ُﺑُﻴْﻮRumah-rumah, bentuk tunggalnya ﺖ
ٌ َﺑْﻴ
Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang teratur.
Ciri-cirinya adalah adanya tambahan و+ نdan ي+ نpada bentuk mufrodnya
Contoh : ﻦ
َ ﺴِﻠِﻤْﻴ
ْ ُﻣ, ن
َ ﺴِﻠُﻤْﻮ
ْ ( ُﻣOrang-orang islam laki-laki)
1. ISIM NAKIROH
Adalah isim yang menunjukkan makna umum atau belum jelas kekhususannya. Dengan kata
lain bahwa isim tersebut belum pasti/tertentu atau dapat menimbulkan pertanyaan “…yang
mana?”
Contoh : ﻞ
ٌ ﺟ
ُ ( َرOrang laki-laki), ( َوَﻟٌﺪSeorang anak laki-laki), ﺳﺘَﺎٌذ
ْ ( ُاPak Guru), ب
ٌ ( ِﻛﺘَﺎBuku)
Ciri dari isim nakiroh adalah keberadaan tanwin dan ketiadaan alif lam sebagaimana contoh
diatas.
Adakah isim nakiroh yang tidak bertanwin dan tidak ber-alif lam? Jawabnya ada. Yaitu Isim
Mustanna dan Jamak Mudzakar Salim. (Bisa dilihat pada bab pembagian isim berdasarkan
bilangannya)
Contoh : ن
ِ َ ﺟﻻ
ُ ( َرdua orang laki-laki), ن
َ ﺟُﻠْﻮ
ُ ( َرorang-orang laki-laki)
2. ISIM MA’RIFAT
Adalah isim yang menunjukkan makna khusus atau sudah jelas kekhususannya. Dengan kata
lain isim tersebut telah diketahui secara pasti/tertentu atau tidak lagi menimbulkan pertanyaan
“… yang mana?”.
Contoh : ﻞ
ُ ﺟ
ُ ( اﻟَّﺮOrang laki-laki itu), ( َاْﻟَﻮَﻟُﺪAnak laki-laki itu ), ﺤَّﻤٌﺪ
َ ( ُﻣNama orang)
Untuk lebih jelasnya dalam memahami perbedaan antara isim nakiroh dan isim ma’rifat,
Isim nakiroh apabila ditambah alif lam akan berubah menjadi isim ma’rifat.
Contoh : ﻞ
ُ ﺟ
ُ ( اﻟَّﺮOrang laki-laki itu), ( َاْﻟَﻮَﻟُﺪAnak laki-laki itu).
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili
penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang.
Macam-macam isim dhomir yang lain dapat dilihat pada table berikut:
Contoh:
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata sehingga biasa disebut dhomir muttashil,
sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam
kalimat sehingga disebut dhomir munfashil.
Kata ﻫَﻮ
ُ (dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan
Kata ﻢ
ْ ﻫ
ُ (mereka) adalah Dhamir Nashab.
3. Isim Maushul (Kata Sambung)
Adalah isim yang berfungsi untuk menerangkan, sebagai perantara kata yang disebutkan
sesudahnya. Dalam bahasa Indonsia biasa diartikan dengan “yang”
Adalah isim yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu. Dalam bahasa Indonesia biasa
diartikan dengan “ini” dan “itu”.
Contoh :
( اًﺬَﻫini, untuk mudzakar), ( ِهِﺬَﻫini, untuk muannast) ( َﻚِﻟاَذitu, untuk mudzakar), ( َﻚْﻠِﺗitu, untuk
muannast)
5. Munada
Adalah isim yang menjadi ma’rifat Karena kemasukan huruf panggilan (nida’)
Contoh : ﻞ
ُ ﺟ
ُ ( ﻳَﺎ َرwahai laki-laki), ﺳﺘَﺎُذ
ْ ( ﻳَﺎ ُاwahai guru)
Adalah isim yang menunjukan arti nama baik nama manusia ataupun selain manusia.
Contoh : ﺤَّﻤٌﺪ
َ ( ُﻣMuhammad), ( َﻣَّﻜَﺔKota Makkah), ﻞ
ُ ( اﻟِّﻨْﻴSungai Nil)
Isim nakiroh akan menjadi ma’rifat apabila bersambung dengan isim ma’rifat.
Contoh : ﺤَّﻤٍﺪ
َ ﻢ ُﻣ
ُ ( َﻗَﻠPena Muhammad), ( َﻗَﻠُﻤُﻪPena-nya).
Kata ﻢ
ٌ َﻗَﻠadalah isim nakiroh, tetapi menjadi ma’rifat karena dirangkai dengan dengan isim
ma’rifat yaitu ﺤَّﻤٍﺪ
َ ُﻣ
1. Isim Mu’rob
Adalah isim yang bisa berubah harokat akhirnya karena kemasukan ‘amil.
‘Amil adalah sesuatu yang bisa menyebabkan akhir suatu kalimah (kata) dibaca berbeda-beda.
Contoh :
2. Isim Mabni
Adalah isim yang tidak mengalami perubahan pada bagian akhirnya walaupun
kemasukan ‘amil.
minﻦ
ْ ِﻣartinya dari
'an ﻦ
ْ ﻋ
َ artinya darifii ِﻓﻰdi
lan ﻦ
ْ َﻟartinya tidak akan
lam ﻢ
ْ َﻟartinya tidak/belum
ilaa ِإَﻟﻰartinya ke
'alaa ﻋَﻠﻰ
َ artinya di atas
Inilah pembagian kata dalam bahasa arab, terbagi menjadi 3 (fi'il, isim dan huruf). Fi'il sendiri
terbagi menjadi 3 yakni fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr. Yang madhi adalah kata kerja untuk
perbuatan yang telah lalu (past tense), fi'il mudhori' adalah kata kerja untuk perbuatan yang
sedang berlangsung atau akan berlangsung di masa yang akan datang (present continuous
tense&future tense) kemudian fi'il 'amr adalah kata kerja perintah.
Jenis yang ke 2 adalah isim, berbeda dengan fi'il yang hanya terbagi menjadi 3, isim banyak
sekali jenisnya, namun untuk pemula yang harus diketahui, yang wajib dipahami pembagian isim
berdasarkan jumlah, ada isim mufrod (kata tunggal), ada isim tatsniyah (kata ganda)&ada isim
jama' (majemuk). Kemudian isim berdasarkan jenis ada isim mudzakkar (laki-laki), ada isim
muannats (perempuan) dan 1 jenis isim lagi yang wajib dipelajari adalah isim dhomir (kata ganti)
dalam bahasa arab yang jumlahnya ada 14 kata ganti.
Dan terakhir huruf, huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu adalah huruf hijaiyyah (baik 1, 2 atau
3) yang memiliki makna khusus contohnya َأartinya apakah, ب
ِ artinya dengan, ل
ِ artinya untuk,
ْﻦَﻋartinya dari, ﻰَﻟِإartinya ke, ﻞَﻋartinya di atas.
BAB 3
PENUTUP
kesimpulan
Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau lawan
bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan
tersebut harus dalam bahasa Arab.
kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu, dan 3) Harf adalah kata
yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.programbisa.com/2014/04/mengenal-3-jenis-kata-dalam-bahasa-arab.html di
akses pada tanggal 13 oktober 2014 19.00
http://na-camhiel.blogspot.com/2012/04/pembagian-kata-dalam-bahasa-arab.html di akses
pada tanggal 13 oktober 2014 19.20