Konflik Agraria Masyarakat
Konflik Agraria Masyarakat
Penjabaran UUPA karena salah tafsir adalah (1) penafsiran pengertian hak
menguasai dari negara yang demikian luas, mencakup seolah-olah negara sebagai
pemilik tanah; (2) penafsiran yang beragam terhadap pengertian “tanah negara”
dan berbagai implikasi yuridisnya; (3) pembelokan hak pengelolaan sehingga
lebihmenonjolkan sifat keperdataannya; (4) penafsiran yang longgar terhadap
pengertian “fungsi sosial” hak atas tanah sehingga menafikan asas keseimbangan
antara kepentingan umum dan kepentingan perseorangan; (5) pengakuan dan
perlindungan hak masyarakat hukum adat yang tidak tuntas yang bisa berdampak
terhadapkurangnya perlindungan terhadap hak ulayat karena menafikan kedudukan
tanah (hak) ulayat sebagai entitas tersendiri, di samping tanah negara dan tanah
hak, (6) pengabaian nilai-nilai lain dari tanah dan hanya memandangnya dari nilai
ekonomis semata, telah menjadikan tanah sebagai komoditas dan alat untuk
akumulasi modal.
Rumusan Masalah
Refrensi
Jurnal :