Proposal Tesis - Kartika Dewi Ahmadi-4
Proposal Tesis - Kartika Dewi Ahmadi-4
Perguruan Tinggi
Komisi Pembimbing
Pembimbing 1 Pembimbing II
Assoc. Prof. Dr. Indra Prasetia, S.Pd, M.Si Dr. Astri Novia Siregar, M.Pd.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
rahmad-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya
Namun kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyelesaian tesis ini.
Dan juga penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada:
magister.
dan bimbingan serta arahan yang diberikan kepada penulis selama penulis
ii
3. Bapak Prof. Dr. Indra Prasetia, S.Pd. M.Si., selaku Ketua Program Studi
5. Bapak Prof. Dr. Indra Prasetia, S.Pd. M.Si., selaku dosen pembimbing I
6. Ibu Dr. Astri Novia Siregar, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang
penulis.
baik segi penyusunan maupun tata bahasa. Oleh karena itu penulis memohon
kritik dan saran yang membangun guna melengkapi dan menyempurnakan tesis
ini.
Atas semua perhatian dan seluruh pihak yang telah membantu dalam
NPM. 2120060145
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
2.1.3.1 Komponen-komponen Model SEM........................ 37
2.4 Hipotesis..................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 57
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Dan
pada pasal 24 ayat (2) berbunyi bahwa perguruan tinggi memiliki otonomi untuk
potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
Utara yang dituntun untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang terbaik yang siap
berkontribusi di masyarakat.
Saat ini dunia sedang dihadapkan pada kondisi dunia tanpa batas (Umam,
2019). Kondisi ini memberikan berbagai dampak, baik positif maupun negatif
1
2
pada berbagai aspek, meliputi aspek politik, sosial, budaya, hukum, dan ekonomi.
Perubahan merupakan salah satu aspek paling kritis dalam manajemen yang
ini setiap perguruan tinggi hendaknya memberikan perhatian yang besar terhadap
menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Dikarenakan hal ini menjadi salah satu
didik. Namun, dari segi kualitas kehidupan dan perkembangan mutu organisasi
signifikan. Pertama, dari 186 negara terdaftar pada HDI 2022, terdapat dua negara
Asia yang masuk dalam 10 besar, yakni Hongkong dan Singapura masing-masing
3
Thailand, dan Singapura, perguruan tinggi kita masih berada berada di bawah
budaya organisasi yang sesuai dan terorganisir. Tugas memimpin bukan lagi
melainkan bagaimana proses penyaluran potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh
cerdas dan terpercaya dan memiliki visi menjadi pusat keunggulan dalam
20.418 orang yang tersebar di sembilan Fakultas. Dari kenyataan yang ada selama
tingkat ketidakhadiran pegawai relatif tinggi dan hadir tidak tepat waktu, banyak
jam kerja yang tidak efektif dengan tugas pekerjaannya dan fungsi manajemen
hampir tidak berlaku. Selain itu belum adanya kesadaran bahwa suatu
keberhasilan kerja berakar pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang
menjadi kebiasaan. Baginya yang penting adalah menerima gaji, sehingga kinerja
yang bercermin dari hasil observasi yang dilakukan terhadap dosen di UMSU
perguruan tinggi. Sehingga diperlukan analisis dari sisi perilaku organisasi hal ini
5
kapasitas, dan lingkungan kampus. Hal yang berubah baru sekedar kategori
satu objek pelayanan publik kampus. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
dan tujuan yang dimiliki UMSU tenyata belum disinergikan dengan seluruh
aktifitas akademiknya. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya keluhan dari
kalangan mahasiswa berkaitan dengan rasa kurang puasnya atas sistem pelayanan
pendidikan akademik yang diberikan pihak universitas. Dari data yang didapat
dalam hal layanan akademik oleh prodi sekitar 19,4% memilih kurang puas,
dan universitas sekitar 16,7% memilih kurang memuaskan, begitu juga dalam
mahasiswa sekitar 19,4% memilih tidak puas, artinya masih banyak mahasiwa
UMSU. Hal ini yang menjadi salah satu gambaran budaya organisasi di UMSU
yang lebih baik sehingga terciptanya kinerja karyawan yang baik pula. Hal ini
6
lebih baik maka perubahan perguruan tinggi harus menyentuh pada misi
perguruan tinggi. Sehingga perlu ada perubahan yang bisa dilakukan untuk
Menurut Triatna, (2015) bahwa tidak ada yang abadi dialam semesta ini
kecuali perubahan itu sendiri. Sehingga setiap makhluk hidup harus mampu
melakukan adaptasi terhadap perubahan yang ada. Apabila dia tidak memiliki
punah. Proses inilah yang mengharuskan sebuah makhluk hidup untuk melakukan
organisasi sebagai suatu proses khusus perubahan organisasi tidak selalu mulus,
Perubahan dari satu kondisi menjadi kondisi lain yang lebih baik. Peluang untuk
dikembangkan berlandaskan visi dan misi yang jelas, dan diikuti serta
tinggi tersebut.
institusi untuk mampu bertahan dari perubahan zaman. Perubahan ini sebagai
proses alamiah dan semakin cepat karena unsur perkembangan aplikasi teknologi
institusi yang sudah berdiri lama dengan pola akademik harus melakukan
dukungan suatu budaya organisasi yang positif sebagai suatu usaha perubahan
yaitu:
organisasi yang kuat dan sehat. Akibatnya, nilai-nilai dan norma-norma yang
sama lain, yang dapat mengaburkan visi yang konsisten dan menghalangi
kepemimpinan
3. Penelitian ini hanya menggunakan data primer melalui kuesioner yang akan
4. Penelitian ini akan menggunakan SEM sebagai metode analisis statistik untuk
Sumatera Utara?
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bermanfaat secara teoritis dan
praktis. Manfaat secara teoritis adalah memperkaya dan menambah khasanah ilmu
tinggi, dan manfaat praktis dari penelitian ini antara lain adalah: sebagai bahan
TINJAUAN TEORITIS
didalam organisasi. Nilai-nilai inilah yang akan memberi jawaban apakah suatu
tindakan benar atau salah dan apakah suatu perilaku dianjurkan atau tidak.
Menurut Salabi dan Prasetyo, (2022) Budaya organisasi merupakan hasil proses
melebur gaya budaya dan perilaku tiap individu yang dibawa sebelumnya ke
dalam sebuah norma-norma dan filosofi yang baru, yang memiliki energi serta
Hatta dan Rachbini (2015) Budaya organisasi dapat juga dikatakan sebagai
kebiasaan yang terus berulang-ulang dan menjadi nilai dan gaya hidup oleh
sebagainya yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin,
dan anggota organsasi yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru
12
13
Jelas terlihat bahwa budaya organisasi merupakan salah satu faktor yang menjadi
Pendapat lain dari Sopiah & Herman (2018) Budaya organisasi yang terbentuk,
keyakinan, sikap dan nilai yang umumnya dimiliki, yang timbul dalam organisasi,
dikemukakan dengan lebih sederhana, budaya adalah cara kita melakukan sesuatu
Audia & Silvianita (2022) Budaya organisasi adalah suatu kebiasaan yang telah
berlangsung lama dan dipakai serta diterapkan dalam kehidupan aktivitas kerja
sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja para karyawan
mengambil risiko.
Dimana manajemen memfokuskan pada hasil dan manfaat dari pada sekedar
tersebut.
f. Aggressiveness (agresifitas)
easygoing.
g. Stability (stabilitas)
lain:
a. Innovation (inovasi)
gagasan baru
b. Stability (stabilitas)
diharapkan
c. Direction (arah)
d. Integration (integrasi)
16
kepada bawahannya
f. Control (pengawasan)
karyawa
g. Identity (identitas)
dan favoritisme
formal.
17
adalah budaya yang tinggi dalam mentolerir resiko rendah sampai sedang dalam
karyawan dibanding budaya yang lemah. Jika memang kuat dan mendukung
18
standar etis yang tinggi, budaya itu seharusnya memiliki pengaruh yang sangat
a. Peningkatan organisasi
b. Integrator
c. Identitas organisasi
e. Ciri kualitas
f. Motivator
organisasi. Organisasi yang kuat akan menjadi motivator yang kuat juga
tentang kepemimpinan.
dalam organisasi yang harus diikuti dan tujuan bersama yang harus dicapai
kerja dirasakan positif dan diperkuat, konflik dan perubahan dapat dikelola
secara efektif
lingkungannya.
e. Budaya organisasi dapat menjadi alat untuk membuat orang berfikir sehat
berikut:
standar yang cocok atas apa yang dikatakan dan dilakukan pekerja
a. Identitas organisasi
b. Menyatukan organisasi
c. Reduksi konflik
dengan latar belakang yang berbeda, dan perbedaan lainnya, jika terjadi
menyelesaikannnya
f. Menciptakan konsistensi
g. Motivasi
organisasi.
h. Kinerja organisasi
i. Keselamatan kerja
budayanya pun ketika itu dimulai. Pembentukan budaya organisasi terjadi ketika
Terbentuknya budaya organisasi tidak dalam waktu sekejab, tidak bisa dikarbit
2.1.1.4.1 Produktivitas
yang berarti bring forth, beget, produce. Term produktivitas populer semenjak
tahun 1980. Kata produktivitas menjadi fakus pembicaraan baik pada tingkat
having the quality or power of producing forth or able to bring forth (specially) in
definisi ini produktivitas individual tak pernah nyata atau tak pernah bisa dihitung
secara nyata atau bisa diobservasi secara tidak lansung dan keuntungan untuk
Bahkan produktivitas mencakup doing a job or task in the best possible way.
all resources-human as well as material-are well utilized to produce the goods and
yang bersifat kuantitas, akan tetapi ia juga bisa dikembalikan kepada konsep-
adalah orang yang menghasilkan sebanyak mungkin materi, tapi pada tempat lain
bersifat kuantitatif dan bisa juga bersifat kualitatif. we shall be better able to
evaluate both the quality and quantity of productivity. Filosofi dan spirit
Britanica disebutkan bahwa produktivitas dalam ekonomi berarti rasio hasil yang
dalam sebuah perusahaan, lembaga atau organisasi. Baik yang berkenaan dengan
tenaga kerja itu sendiri ataupun berkaitan lingkungan organisasi dan kebijakan
Daerah, ada enam faktor yang dapat menentukan produktivitas tenaga kerja, yaitu:
(1) sikap kerja, seperti: kesediaan untuk bekerja secara bergiliran, dapat menerima
(3) hubungann antara tenaga kerja dengan pimpinan organisasi yang tercermin
dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk
(5) efisiensi tenaga kerja, seperti: perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas;
the composition of the labor force and the economy, and (4) changing societal
attitudes and values. Definisi ini jelas menitik beratkan produktivitas dalam
25
dalam penelitian. Sebab, salah-salah pasang akan berkibat fatal dan bias terhadap
hasil penelitian.
secara umum. Istilah motivasi baru digunakan sejak awal abad dua puluh selama
beratus-ratus tahun, pandangan utama para pakar filsafat dan teologi ialah bahwa
manusia adalah makhluk rasional dengan intelek yang memiliki tujuan dan
yang dilakukan manusia, dan konsep motivasi tidaklah perlu. Manusia bebas
untuk memilih, dan pilihan ada yang baik dan ada yang buruk, tergantung kepada
perbuatan timbul dari kekuatan internal atau eksternal, di luar kontrol manusia itu
sendiri. Pada abad ke tujuh belas, Hobbes dalam Aktkinson menyatakan bahwa
teori motivasi. Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yang berarti bergerak.
Sasaran motivasi adalah penyebab atau alasan yang membuat orang melakukan
apa yang ia lakukan. Bagi para psikolog motivasi merujuk kepada suatu proses
dalam diri manusia atau hewan yang menyebabkan organisme bergerak menuju
26
suatu tujuan, atau bergerak menjauh dari situasi yang tidak menyenangkan. Motif
roti untuk mengurangi rasa lapar, atau motif untuk memenuhi ambisi psikologis.
Motivai intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri manusia itu
sendiri yang dapat mendorongnya untuk melakukan sesuatu atau tidak. Adapun
motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu yang
mendorong orang untuk melakukan sesuatu atau tidak. Istilah motivasi berasal
dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang terdapat dalam
diri sesorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Dengan
demikian motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya.
2.1.1.4.4 Kepemimpinan
organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak
partisipasinya kepada organisasi secara efektif dan efisien. Dengan kata lain,
27
proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari
dengan bidang kerja atau organisasi lain. Perbedaan ini di sebabkan oleh beberapa
macam hal, antara lain: macam organisasi, situasi sosial dalam organisaasi, jumlah
secara efektif dan mampu melaksanakan kepemimpinan secara efektif pula. Untuk
kelompok dapat mencapai tujuan dengan baik, dalam kerja sama yang produktif,
2.1.1.4.6 Kepuasan
tak terbatas. Kebutuhan manusia diartikan sebagai segala sesuatu yang ingin
dimilikinya, dicapai dan dinikmati. Untuk itu manusia terdorong untuk melakukan
aktivitas yang disebut dengan kerja. Kepuasan kerja merupakan sikap karyawan
terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar
karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut
faktor fisik dan psikologis. Sikap terhadap pekerjaan ini merupakan hasil dari
dihadapinya.
menjadi masalah yang cukup menarik dan penting, karena kepuasan yang tinggi
merupakan ciri suatu organisasi yang dikelola dengan baik dan pada dasarnya
kepuasan kerja merupakan salah satu aspek yang diketahui karyawan dari segi apa
karyawan merasakan puas atau tidaknya dalam bekerja. Menurut Yuwono yang
1. Upah
29
2. Promosi
3. Supervisi
4. Benefit
5. Contingent rewards
6. Operating procedur
7. Co-workes
profesi dalam waktu tertentu. Sutrisno dkk (2018) mengatakan kinerja karyawan
adalah hasil kerja karyawan dilihat pada aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja dan
kerjasama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi Darmadi
dan MM, (2018) kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru
memuaskan apabila apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Menurut Purwanto dkk (2020) kinerja guru dapat diartikan sebagai
dengan tanggung jawab dan wewenang nya berdasarkan standar kinerja yang telah
Menurut Darmadi (2018) terdapat aspek - aspek yang dinilai dalam kinerja
Dalam masalah kinerja ini ada beberapa faktor yang menyebabkan kinerja
buruk hingga motivasi yang tidak cukup atau lingkungan kerja yang buruk.
strategi motivasi.
kinerja pekerjaan yang diharapkan dari pemegang pekerjaan tersebut dan criteria
jangka waktu tertentu. Hal ini berarti bahwa organisasi itu haruslah
(Simamora, 2004)
kinerja, yaitu:
a. Kemampuan
32
dan tugas secara mudah dan sukses. Bakat biasanya dikembangkan dengan
b. Kemauan
baik untuk bekerja, pencahayaan yang baik, ruangan yang nyaman, dan
lain-lain.
c. Energi
Energi adalah pemercik api yang menyalakan jiwa. Tanpa adanya energi
d. Teknologi
e. Kompensasi
Kompensasi adalah sesuatu yang diterima pegawai sebagai balas jasa atas
kinerja dan bermafaat baginya. Jika pegawai mendapatkan balas jasa yang
setimpal dengan kinerjanya, maka mereka akan bekerja dengan tekun dan
menurun.
f. Kejelasan Tujuan
kinerja. Oleh karena pegawai yang tidak mengetahui dengan jelas tujuan
pekerjaan yang hendak dicapai, maka tujuan yang tercapai tidak efisien.
34
g. Keamanan
atau kenaikan pangkat. Oleh sebab itu, tidak cukup tidak cukup hanya
a. Kemampuan Kinerja
b. Motivasi
d. Lingkungan Kerja
f. Indikator Kinerja
dalam Pasolong (2021) Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif
Menurut Pasolong (2021), ada berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan adalah merupakan
sesuatu yang dapat dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk
menilai atau melihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan/organisasi dan
ditetapkan.
kebliakan organisai.
kinerja kerja yang sama. Oleh karena itu penulis mengambil salah satu dari teori
36
tersebut yakni Indikator kinerja yang diuraikan oleh Mathis yakni Kuantitas kerja,
menganalisis hubungan sebab akibat (causalitas) yang terjadi antara variabel, baik
pengaruh langsung maupun tidak langsung, dan bersifat sistem yang lebih
kompleks (Abd Rahim Amihsa dkk., 2020). Sedangkan PLS (Partial Least
Square) adalah suatu teknik statistik multivariate yang bisa digunakan untuk
dan Kowalski (dalam Abd Rahim Amihsa et al., 2020)). Masing-masing variabel
dependen dan independen dapat berbebentuk faktor (konstruk yang dibangun dari
variabel tunggal yang diobservasi atau yang diukur secara langsung dalam sebuah
menguji pengaruh suatu variabel terhadap variable lain. SEM dapat menguji
menyeluruh hubungan antar variabel yang ada dalam penelitian. SEM digunakan
bukan untuk merancang sebuah teori, tetapi lebih ditujukan untuk memeriksa dan
membenarkan suatu model. Oleh karena itu, syarat utama menggunakan SEM
adalah membangun suatu model hipotesis yang terdiri dari model struktural dan
model pengukuran dalam bentuk diagram jalur yang berdasarkan justifikasi teori.
1. Variabel Laten
sikap, perasaan dan motivasi. Variabel laten ini hanya dapat diamati secara
tidak langsung dan tidak sempurna melalui efeknya pada variabel teramati.
atau dapat diukur secara empiris dan sering disebut sebagai indicator.
sangkar.
2. Model Struktural
Yang dimaksud model struktural adalah bagian dari SEM yang menampilkan
diagram jalur dan atau persamaan matematik tertentu (Nafsiah dkk, 2015).
indicator yang dianggap dipengaruhi oleh konstruk laten atau indicator yang
laten. Indikator formatif ini hanya dapat digunakan dengan metode PLS.
1. Ukuran sample, Tidak terdapat aturan yang pasti mengenai ukuran sample
responden. Bila lebih dari 400 Responden, Lisrel akan mejadi lebih sensitive
histogram atau dengan metode metode statistic. Uji linearitas dapat dilakukan
39
dengan mengamati scatter plot dari data, yaitu dengan memilih pasangan data
data yang dianalisis harus memenuhi asumsi sebaran normal dan hubungan
3. Outlier, adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara
karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari
observasi-observasi lainnya, dan ini bisa mengganggu pada saat analisis datas
menyebabkan hasil yang bias, bila ada sebaiknya data dikeluarkan atau
alternative lain data tersebut dibuat composit variabels, dan variabel composit
Menurut Bollen dan Long (1993) dalam Muji Gunarto (2015), terdapat 5
proses yang harus dilalui dalam analisis SEM, yaitu sebagai berikut:
hal yang harus dipenuhi adalah bahwa persamaan yang ada harus lebih
banyak dari parameter yang ditaksir. Jadi sebuah model SEM dapat
besar daripada jumlah sample moment atau data point atau varian dan
kovarian data. Hal ini terjadi karena informasi yang berasal dari data
nilai degree of freedom (df) adalah positif. Model yang seperti inilah
menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan hasil yang
apakah modifikasi model diperlukan karena tidak fit nya hasil yang
Dengan kata lain modifikasi model tidak semata mata hanya untuk
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Sarah Roberts dan Mark Davis
inovatif dapat dijelaskan dan strategi yang efektif untuk memfasilitasi inovasi
tinggi. Dalam penelitian ini, model pengembangan budaya organisasi yang efektif
43
Education: Strategies and Best Practices" oleh Susan Cain dan Robert Allen.
telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pikir yang baik akan
menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Budaya
institusi ditunjukkan, bahkan ini salah satu yang menentukan sebuah instutusi bisa
organisasi yang tepat untuk kemajuan perguruan tinggi, dan juga motto, visi, misi
44
dan tujuan yang dimiliki UMSU temyata belum disinergikan dengan seluruh
aktifitas akademik. Oleh karena itu penting dilakukan pelatihan dengan model
yang menarik sehingga kegiatan pelatihan berjalan dengan baik. Adapun tahap-
tahap kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Latar Belakang
2.4 Hipotesis
jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan
Berdasarkan uraian dan hasil penelitian yang di kembangkan oleh para ahli dan
peneliti terdahulu diatas, maka hipotesis yang diambil oleh penulis dari penelitian
ini adalah:
BAB III
METODE PENELITIAN
adanya hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya. (Salim 2019). Menurut
Nugroho (2018) metode kuantitatif yaitu suatu metode yang menggunakan sistem
penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model kausalitas dan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini maka teknik analisis yang digunakan adalah Stuctural Equation
kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi (korelasi), yang bertujuan
untuk menguji hubungan-hubungan antar variabel yang ada pada sebuah model,
baik itu antar indikator dengan konstruknya, ataupun hubungan antar konstruk
(Santoso, 2018)
46
47
2. Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2023/2024, yaitu bulan Agustus
No Kegiatan 2023
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penulisan
Proposal
2 Seminar
Proposal
3 Perbaikan
Setelah
Seminar
Proposal
4 Pengajuan
Surat Riset
5 Pelaksanaan
Riset
6 Bimbingan
7 Sidang
Tesis
8 Perbaikan
Sidang
Tesis
1. Populasi Penelitian
Menurut Roflin dan Liberty (2021) “populasi adalah jumlah keseluruhan unit
2. Sampel Penelitian
Menurut Roflin dan Liberty (2021) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
populasi yang telah diketahui jumlahnya yaitu sebanyak 150 dosen. Untuk
tingkat presisi yang ditetapkan dalam penentuan sampel adalah 10%. Alasan
peneliti menggunakan tingkat presisi 10% karena jumlah populasi kurang dari
1000.
Rumus Slovin:
N
n= 2
1+ N e
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
Sehingga:
546
n= 2
1+ 546.0 , 1
n= 85
49
sebab dari timbulnya variabel terikat (Ulfa, 2021). Penelitian ini memiliki
kepemimpinan
yang telah berlangsung lama dan dipakai serta diterapkan dalam kehidupan
penelitian ini yang disajikan dalam bentuk angket (questioner) (Diana and
skala likert, yaitu setiap butir pertanyaan digolongkan lima (5) pilihan
50
jawaban dimana skor pilihan jawaban adalah: Sangat Setuju (SS): Skor 5
Setuju (S): Skor 4 Netral (N): Skor 3 Tidak Setuju (TS): Skor 2 Sangat
terkumpul atau data dari sumber lain sudah terkumpul. Menurut Sugiyono
seluruh responden, setelah itu, menyajikan data tiap variabel yang diteliti
mengukur sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Uji validitas
menggunakan lisrel 8.8 dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang
(Sodik, 2015).
Data adalah uji yang digunakan untuk mengukur apakah data yang
menentukan apakah kedua data bersifat homogen atau tidak dengan cara
kedua data terdistribusi normal dengan cara menguji kedua variannya. Alat
model. Oleh sebab itu, syarat dalam menggunakan SEM adalah membuat
atau membangun suatu model hipotesis yang terdiri dari model struktural
(SEM) yaitu:
Dalam langkah pengembangan model teoritis, hal yang harus dilakukan adalah
b) Pengembangan Diagram
Alur Dalam langkah kedua ini, model teoritis yang telah dibangun pada tahap
diagram alur, hubungan antar konstruk akan dinyatakan melalui anak panah.
Anak panah yang lurus menunjukkan sebuah hubungan kausal yang langsung
53
konstruk. Konstruk yang dibangun dalam diagram alur dapat dibedakan dalam
oleh variabel yanglain dalam model. Konstruk eksogen adalah konstruk yang
dituju oleh garis dengan satu ujung panah. Konstruk endogen (endogen
Persamaan yang didapat dari diagram alur yang dikonversi terdiri dari : 1)
d) Memilih matriks input dan estimasi model SEM menggunakan input data yang
populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda, yang tidak dapat disajikan
54
asumsi metodologi dimana standar error menunjukkan angka yang lebih akurat
yang unik. Bila setiap kali estimasi dilakukan muncul problem identifikasi,
banyak konstruk.
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model melalui telaah
kesesuaian dan cut off value untuk menguji apakah sebuah model dapat
1. Uji Chi-square, dimana model dipandang baik atau memuaskan bila nilai
Chisquare nya rendah. Semakin kecil nilai chi-square semakin baik model
itu dannilai signifikansi lebih besar dari cut off value (p>0,05).
dalam populasi (Hair et.al., 1995). Nilai RMSEA yang lebih kecil atau
sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang
freedom.
55
3. GFI (Goodness of Fit Index) adalah ukuran non statistikal yang mempunyai
rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1.0 (perfect fit). Nilai yang
relatif. Bila nilai chi-square relatif kurang dari 2.0 atau 3.0 adalah indikasi
verygood fit.
tingkat fit yang paling tinggi. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI ≥
0,94.
chisquare menunjukkan semakin fit model tersebut dengan data yang ada.
Proses SEM tentu tidak bisa dilakukan secara manual selain karena
56
digunakan untuk analisis model SEM, seperti LISREL, AMOS, EQS dan
untuk menganalisis dan menguji model hipotesis. AMOS sangat tepat untuk
DAFTAR PUSTAKA
Abd Rahim Amihsa, R, Edwin Saferian, And Syahraki Syahrir. 2020. “Faktor–
Audia, Allya Nabila, and Anita Silvianita. 2022. “Pengaruh Budaya Organisasi
Pada PT. Kerta Rajasa Raya.” Jurnal Riset Ekonomi Dan Manajemen
16(1): 29–43.
Guepedia.
Darmadi, H., & MM, M. (2018). Membangun Paradigma Baru Kinerja Guru.
Guepedia
57
58
Diana, Eka, and Moh Rofiki. 2020. “Analisis Metode Pembelajaran Efektif Di
3(2): 336–42.
58
58
Hatta, Iha Haryani, and Widarto Rachbini. 2015. “Budaya Organisasi, Insentif,
Publishing Company
Palembang.”
Roflin, Eddy, and Iche Andriyani Liberty. 2021. Populasi, Sampel, Variabel
Kencana.
Santoso, Singgih. 2018. Konsep Dasar Dan Aplikasi SEM Dengan AMOS 24.
2(2): 285–92.
Sulistiawan, Deni, Sukisno Selamet Riadi, and Siti Maria. 2017. “Pengaruh
Sutrisno, Sutrisno, Andi Tri Haryono, and Moh Mukeri Warso. 2018.
management 4(4).
Pendidikan 22(1).
Yanthi, Merlyana Dwinda, Loggar Bhilawa, and Cantika Sari Sirega. 2022.
ANALISIS KEBUTUHAN
Utara)
A. Pentunjuk Pengisian
Beri jawaban atas pernyataan berikut ini sesuai dengan pendapat anda,
Netral (N)
Apabila Bapak/Ibu merasa jawaban yang telah dipilih kurang tepat, maka
dapat diperbaiki dengan memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban
yang dirasa kurang tepat tersebut, kemudian berilah tanda (X) pada
dosen/tendik
mengembangkan diri.
kerja.
masuk kerja.
diterapkan.
maksimal di UMSU
65
Kuisioner Penelitian
Utara)
B. Pengantar
dan komunikasi organisasi. Berkaitan dengan itu, saya mohon bantuan Bapak/Ibu
sebaik-baiknya. Kuesioner/angket ini bukan tes, sehingga tidak ada jawaban benar
atau salah. Jawaban yang paling baik adalah yang sesuai dengan keadaaan diri
C. Pentunjuk Pengisian
Beri jawaban atas pernyataan berikut ini sesuai dengan pendapat anda,
Netral (N)
Apabila Bapak/Ibu merasa jawaban yang telah dipilih kurang tepat, maka
dapat diperbaiki dengan memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban
66
yang dirasa kurang tepat tersebut, kemudian berilah tanda (X) pada
S S TS ST
S S
diselesaikan secepatnya.
diselesaikan secepatnya.
diselesaikan secepatnya.
diselesaikan secepatnya.
SS TS ST
hadapi sekarang.
2 Melihat hasil
pekerjaan saya
memperoleh pujian
3 Untuk mencapai
selalu memperhatihan
saya hasilkan.
selalu berusaha
mengungguli rekan-
rekan.
6 Sebelum
melaksanakan suatu
pekerjaan, saya
69
terlebih dahulu
menentukan target
pelaksanaannya
7 Saya bertanggung
pekerjaan saya
meningkatkan
keberhasilan tugas
bekerja
saya lakukan
termotivasi untuk
keras agar
produktivitas kerja
70
kerja saya.
sesuai dengan
keinginan
14 Bagi saya,
keberhasilan dalam
pekerjaan merupakan
15 Pimpinan ditempat
menguasai suatu
pekerjaan.
16 Pimpinan ditempat
menguasai suatu
pekerjaan.
17 Pimpinan ditempat
saya bekerja
menerapkan pola
pemimpin.
3. KEPEMIMPINAN
SS N TS ST
baik
anggota lainnya
kerjakan
dilakukan
dosennya
harmonis.
4. KEPUASAN KERJA
SS N TS ST
kesejahteraan bawahanya.
baik.