RPP Senyawa Karbon
RPP Senyawa Karbon
(RPP)
A. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon
dan golongan senyawanya.
4.1 Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki rumus
molekul yang sama.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1. Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon.
3.1.2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
3.1.3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertsier, dan kuartener.
3.1.4. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
4.1.1 Menentukan kekhasan atom Karbon, atom karbon membentuk senyawa hidrokarbon, dan
menggolongkan senyawa hidrokarbon.
C. Tujuan Pembelajaran
3.1.1 Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon.
3.1.2 Peserta didik mampu mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3.1.3 Peserta didik mampu membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier, dan kuartener.
3.1.4 Peserta didik mampu engelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan .
4.1.1 Siswa mampu menentukan kekhasan atom karbon, atom karbon, membentuk senyawa
hidrokarbon, dan menggolongkan senyawa hidrokarbon.
b. Penilaian Pengetahuan
1. Zat yang berwarna hitam hasil pembakaran adalah ….
2. Karbon adalah unsur yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dalam bentuk … , …
dan ...
3. Intan bubuk digunakan untuk membuat ....
Kunci Jawaban :
1. Zat yang berwarna hitam hasil pembakaran adalah arang atau karbon.
2. Karbon adalah unsur yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dalam bentuk arang,
grafit, dan intan.
3. Intan bubuk digunakan untuk membuat amplas.
4. Arang digunakan sebagai penyerap warna ataupun sebagai obat sakit perut.
5. Hidrogen merupakan unsur teringan dan dalam keadaan bebas berupa molekul
dwiatom yang berwujud gas.
6. Dalam senyawa karbon, selain unsur karbon dan hidrogen terdapat unsur lain seperti
oksigen, nitrogen, sulfur dan fosfor.
7. Hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon adalah CO2 dan O2.
8. Macam ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom karbon adalah tunggal, rangkap
dua, rangkap tiga.
9. Posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain adalah primer, sekunder, tersier,
kuartener.
C. Penilaian Keterampilan
Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini bersama teman satu kelompokmu !
1. Bagaimana proses terjadinya reaksi pembakaran sempurna pada gula pasir
(C11H22O11)?
2. Sebutkan hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon!
3. Sebutkan beberapa macam ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom karbon!
4. Sebutkan beberapa posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain!
5. Mengapa atom karbon dapat mengikat 4 atom lain?
6. Sebutkan 2 bentuk rantai atom karbon!
Kunci Jawaban :
1. Adanya unsur karbon dan hidrogen pada gula pasir (C 11H22O11) dapat ditunjukkan melalui
reaksi pembakaran. Apabila senyawa gula pasir dibakar atau dioksidasi sempurna maka
karbon akan berubah menjadi CO2 dan hidrogen akan berubah menjadi H2O, melalui
reaksi: aC11H22O11 (s) + b O2 (g) c CO2 (g) + d H2O (g).
Adanya H2O dapat ditunjukkan dengan terbentuknya embun pada dinding pipa
penghubung. Terkadang kurangnya oksigen menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran
yang tidak sempurna. Menanggapi hal ini, digunakan oksidator untuk menyebabkan
terjadinya reaksi pembakaran sempurna. Dalam kasus pembakaran gula pasir ini, dapat
digunakan CuO sebagai oksidator dan uap gula pasir yang akan mengalami reaksi
oksidasi, sebagaimana persamaan reaksi:
Kelas :
Tujuan Pembelajaran : 4 1. Siswa mampu menentukan kekhasan atom Karbon, atom karbon
membentuk senyawa hidrokarbon, dan menggolongkan senyawa
hidrokarbon.
Pertanyaan :
1. Apakah kekhasan dari atom karbon?
2. Bagaimanakah atom karbon membentuk senyawa hidrokarbon?
3. Bagaimanakah menggolongkan senyawa hidrokarbon?
Jawaban :
1. Kekhasan atom karbon adalah
Mampu membentuk 4 ikatan kovalen baik tunggal, rangkap 2, rangkap 3, dengan atom
C atom yang lain
Mampu membentuk rantai karbon baik terbuka atau tertutup
2. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung unsur C dan H. Contoh Alkana,
alkena, dan alkuna.
3. Berdasarkan kedudukan atom C dalam rantai karbon dapat dikelompokan menjadi atom C
primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuartener.
Materi Pembelajaran
1. Identifikasi Senyawa C, H, dan O
Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Namun demikian,
hidrokarbon merupakan sumber utama untuk membentuk senyawa karbon yang lebih besar
dan kompleks.
Senyawa hidrokarbon terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen. Untuk mengetahui
adanya unsur karbon dan hidrogen dalam senyawa karbon dapat dilakukan suatu percobaan
sederhana. Misalnya, pada pembakaran kayu, kertas, ikan, atau gula diperoleh zat yang
berwama hitam. Zat yang berwarna hitam tersebut adalah karbon atau arang. Untuk
membuktikan adanya hidrogen dalam senyawa karbon yaitu dengan memanaskan gula dalam
tabung reaksi. Bintik air yang terbentuk pada dinding tabung sebelah dalam membuktikan
adanya hidrogen.
Secara kimiawi, kehadiran karbon dan oksigen dapat dilihat pada rumus atom
pembentuk senyawa/molekul itu. Misalnya, metana. Molekul ini memiliki rumus CH 4.
Molekul ini terdiri atas atom C dan H.
Karbon adalah unsur yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dalam bentuk arang,
grafit dan intan. Intan adalah zat padat yang bening berkilauan dan merupakan zat yang
paling keras. Penggunaan intan sesuai dengan sifatnya yang keras dan mengkilap sebagian
besar digunakan untuk perhiasan. Intan alam yang tidak cukup baik untuk perhiasan dan intan
buatan digunakan untuk membuat alat pemotong. Intan bubuk digunakan untuk membuat
ampelas. Grafit merupakan karbon yang bersifat licin dan dapat menghantarkan listrik. Grafit
digunakan baik sebagai elektroda, bahan pelumas, bahan pembuat pinsil ataupun bahan
pembuat komposit. Arang merupakan karbon yang dibuat dari kayu yang terbakar. Arang
digunakan sebagai bahan pengadsorpsi zat warna ataupun sebagai obat sakit perut.
Hidrogen merupakan unsur teringan dan dalam keadaan bebas berupa molekul
dwiatom yang berwujud gas. Hidrogen umumnya terdapat sebagai air atau zat-zat organik.
Gas hidrogen merupakan gas yang tak berwarna, tak berbau dan tak berasa, sedikit larut
dalam air. Senyawa hidrogen umumnya merupakan senyawa kovalen. Dalam kehidupan
sehari-hari hidrogen digunakan sebagai bahan untuk membuat macam-macam persenyawaan
organik, untuk mengeraskan minyak, bahan bakar dan pengisi balon udara.
Pada mulanya senyawa karbon disebut senyawa organik karena senyawa itu berasal
dari makhluk hidup. Namun, setelah diketahui bahwa senyawa organik juga dapat dibuat oleh
manusia maka senyawa organik berubah menjadi senyawa karbon. Selain senyawa organik
dikenal juga senyawa anorganik, yaitu senyawa yang bukan berasal dari makhluk hidup.
Senyawa organik dan anorganik mempunyai perbedaan dalam hal kereaktifan, titik cair, dan
titik didih serta kelarutan. Perbedaannya yaitu senyawa organik mempunyai kereaktifan, titik
cair, dan titik didih yang lebih rendah dibanding senyawa anorganik. Dalam hal kelarutan,
senyawa organik lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti alkohol daripada dalam
pelarut polar seperti air.
Senyawa karbon didefinisikan sebagai semua senyawa yang mengandung atom karbon
(C), dengan pengecualian senyawa karbon seperti oksida karbon, karbonat, dan sianida.
Senyawa karbon yang paling sederhana dikenal dengan hidrokarbon, yang hanya terdiri dari
atom karbon (C) dan hidrogen (H). Dalam senyawa karbon, selain unsur karbon dan hidrogen
terdapat unsur lain seperti oksigen, nitrogen, sulfur atau posfor.
Untuk mengetahui keberadaan unsur karbon, hidrogen dalam senyawa karbon dapat
dilakukan dengan percobaan sederhana, misalnya dengan pembakaran. Salah satu contoh dari
senyawa karbon adalah gula (C11H22O11). Adanya unsur karbon dan hidrogen pada gula pasir
dapat ditunjukkan melalui reaksi pembakaran. Apabila senyawa gula pasir dibakar atau
dioksidasi sempurna maka karbon akan berubah menjadi CO 2 dan hidrogen akan berubah
menjadi H2O, melalui reaksi:
aC11H22O11(s) + bO2(g) cCO2(g) + dH2O (g)
Adanya H2O dapat ditunjukkan dengan terbentuknya embun pada dinding pipa
penghubung. Terkadang kurangnya oksigen menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran yang
tidak sempurna. Menanggapi hal ini, digunakan oksidator untuk menyebabkan terjadinya
reaksi pembakaran sempurna. Dalam kasus pembakaran gula pasir ini, dapat digunakan CuO
sebagai oksidator dan uap gula pasir yang akan mengalami reaksi oksidasi, sebagaimana
persamaan reaksi:
2 C11H22O11(s) + 4 CuO(s) + 21O2(g) 22CO2(g) + 22H2O(g) + 2 Cu2O(s) Terjadinya
reaksi oksidasi sempurnya ditunjukkan dengan terbentuknya zat berwarna merah yaitu Cu 2O.