Kelas : XI IPA 3 Jam : 07.00-08.10 Pokok Bahasan : Kesetimbangan Larutan Kompetensi Dasar : 3.1.1 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menghubungkan pHnya A. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan kalian akan mampu menjelaskan kesetimbangan ion dalam larutan jenuh. B. Uraian Materi Pernahkah Anda melarutkan gula pasir ke dalam air ? Ketika kita melarutkan satu sendok gula pasir ke dalam segelas air maka gula tersebut akan larut, sehingga membentuk larutan gula. Tetapi jika Anda tambahkan lagi gula lalu diaduk, kemudian tambah gula lagi dan diaduk, begitu seterusnya, maka apa yang terjadi? Ya, larutan akan mencapai jenuh dan tidak dapat melarutkan gula lagi. Kelarutan zat dalam air sangatlah beragam. Ada zat yang mudah larut dan ada zat yang sukar larut. Faktor apa yang membedakan kelarutan suatu zat? Pada bab ini akan dipelajari tentang proses pelarutan, kelarutan, dan hasil kali kelarutan. Dalam peristiwa lainnya adalah kelarutan garam yang akan terdisosiasi oleh ion- ionnya. Semakin banyak dalam penambahan garam, maka ion-ionnya dalam larutan semakin tinggi. A. Proses Pelarutan dan Kelarutan Kelarutan (solibility)menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam jumlah tertentu larutan atau pelarut. Kelarutan disimbolkan “s”. Kelarutan suatu zat bisa juga dinyatakan sebagai massa dalam gram melarut dalam 100 gram pelarut membentuk larutan jenuh pada suhu tertentu atau mol per liter larutan. Berdasarkan pengertian kelarutan pada uraian di atas, larutan dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut. 1. Larutan lewat jenuh, adalah suatu larutan dengan zat terlarut yang melebihi jumlah maksimum kelarutannya pada suhu tertentu. 2. Larutan tidak jenuh, adalah suatu larutan yang masih dapat melarutkan zat terlarutnya pada suhu tertentu. 3. Larutan jenuh, adalah suatu larutan dengan jumlah zat terlarut (molekul/ion)yang telah maksimum pada suhu tertentu. Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa factor, sebagai berikut. 1. Luas Permukaan Zat Terlarut Semakin besar luas permukaan zat terlarut semakin besar kelarutannya demikian juga sebaliknya. 2. Pengadukan Dari pengalaman sehari-hari, kita tahu bahwa gula lebih cepat larut dalam air jika diaduk. Dengan diaduk, tumbukan antar partikel gula dengan pelarut akan semakin cepat, sehingga gula mudah larut dalam air. 3. Suhu Kelarutan zat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan. Adanya panas (kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak antar molekul zat padat tersebut. Merenggangnya jarak antarmolekul zat padat menjadikan kekuatan gaya antarmolekul tersebut menjadi lemah sehingga mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air. 4. Jenis Pelarut Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam senyawa polar. Senyawa nonpolar akan mudah larut dalam senyawa nonpolar. Hal ini sesuai dengan kaidah like dissolved like, misalnya NaCl yang bersifat polar akan mudah larut dalam air yang bersifat polar dan tidak larut dalam minyak tanah yang bersifat nonpolar. C. Rangkuman Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa factor, sebagai berikut. 1. Luas Permukaan Zat Terlarut Semakin besar luas permukaan zat terlarut semakin besar kelarutannya demikian juga sebaliknya. 2. Pengadukan Dari pengalaman sehari-hari, kita tahu bahwa gula lebih cepat larut dalam air jika diaduk. Dengan diaduk, tumbukan antar partikel gula dengan pelarut akan semakin cepat, sehingga gula mudah larut dalam air. 3. Suhu Kelarutan zat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan. Adanya panas (kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak antar molekul zat padat tersebut. Merenggangnya jarak antarmolekul zat padat menjadikan kekuatan gaya antarmolekul tersebut menjadi lemah sehingga mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air. 4. Jenis Pelarut Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam senyawa polar. Senyawa nonpolar akan mudah larut dalam senyawa nonpolar. Hal ini sesuai dengan kaidah like dissolved like, misalnya NaCl yang bersifat polar akan mudah larut dalam air yang bersifat polar dan tidak larut dalam minyak tanah yang bersifat nonpolar. D. Penugasan Mandiri Apa yang dimaksud dengan kelarutan suatu zat dan hubungan antara jumlah ion dengan kelarutan? E. Latihan Soal 1. Berikut ini faktor-faktor yang menggeser kesetimbangan, kecuali …. a. Volume d. Konsentrasi b. Tekanan e. Waktu c. Suhu 2. Campuran homogen dari dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing- masing zat dan penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik disebut …. a. Senyawa d. Amorf b. Larutan e. Kristal c. Aliase 3. Berdasarkan kemampuan pelarut untuk dapat melarutkan zat terlarut, larutan dapat dibagi menjadi larutan …. a. Elektrolit dan nonelektrolit d. Jenuh dan tidak jenuh b. Asam dan basa e. Jenuh, tidak jenuh, dan lewat jenuh c. Asam, basa, dan netral 4. Untuk membersihkan kolam renang dari bakteri biasanya dilakukan dengan klori nasi. Jika klorinasi menggunakan ion perak dengan konsentrasi antara 10 -7–10-6, maka senyawa jenuh yang digunakan adalah…. a. AgBr, KSP = 5 x 10-13 d. Ag2CO3, KSP = 5 X 10-12 b. AgCl, KSP = 2 x 10-10 e. Ag2SO4, KSP = 2 X 10-5 c. AglO3, KSP = 2 x 10-8 5. Diketahui : Ag2CO3, KSP = 8 X 10-12 AgCl, KSP = 2 x 10-10 Ag3PO4, KSP = 1 X 10-16 Agl, KSP = 8,5 x 10-17 AgCN, KSP = 1,2 x 10-16 Berdasarkan data tersebut, garam yang paling besar kelarutannya dalam air adalah …. a. AgCl d. Ag2CO3 b. Ag3PO4 e. AgCN c. Agl