Oleh:
Tia Rachma Fajaryanti
11150163000004
Pendidikan Fisika 6 (A2)
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
C. Indikator Pembelajaran
3.1.4 Menyebutkan aturan keselamatan kerja dan lambang-lambang bahaya di
laboratorium
4.1.1 Menerapkan prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja praktikum Fisika
4.1.2 Mempresentasikan hasil penyusunan prosedur kerja ilmiah dan keselamatan
kerja pada sebuah praktikum Fisika
D. Tujuan Pembelajaran
3.1.4 Menyebutkan aturan keselamatan kerja dan lambang-lambang bahaya di
laboratorium melalui tes lisan dan tulisan
4.1.1 Menyusun prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja pada sebuah praktikum
dengan cara diskusi kelompok
4.1.2 Mempresentasikan hasil penyusunan prosedur kerja ilmiah dan keselamatan
kerja pada sebuah praktikum
Keselamatan kerja di
Laboratorium
Terhadap Terhadap
Terhadap
Keselamatan Peralatan
Benda Panas
Umum Mudah Pecah
Terhadap
Terhadap Terhadap
Keselamatan
Benda Api Listrik
Mata
II. Materi
Dalam melakukan penelitian atau praktikum Fisika, kita terkadang diharuskan
bekerja di laboratorium. Terdapat hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
melakukan praktikum yaitu dengan mempersiapkan alat-alat keselamatan kerja di
laboratorium, diantaranya jas laboratorium, sarung tangan tahan panas, kacamata
pelindung, masker, kain lap tahan panas dan tidak mudah terbakar, P3K, serta alat
pemadam api ringan.
ATURAN-ATURAN KESELAMATAN KERJA
Hal pertama yang dirasakan oleh para ilmuan saat bekerja dalam laboratorium
merupakan suatu pengalaman yang mengesankan. Beberapa pertemuan yang
mengubah sebagian besar sejarah peradaban terjadi di laboratorium. Misalnya,
penemuan vulkanisa karet alam yang menyebabkan karet dapat menjadi bahan
pembuat ban, ditemukan oleh Charles Goodyear (1800-1860) di
laboratorium.Selain mengesankan, bekerja dalam laboratorium juga sangat
berbahaya. Oleh karena itu, jika anda bekerja di laboratorium, Anda harus selalu
Tia Rachma Fajaryanti_11150163000004 | Keselamatan Kerja di Laboratorium 3
mengikuti prosedur-prosedur keselamatan kerja di laboratorium. Aturan
keselamatan kerja yang diberikan oleh guru atau mengikuti petunjuk-petunjuk
yang diberikan oleh guru atau mengikuti petunjuk-petunjuk yang tercantum dalam
buku pelajaran. Berikut ini beberapa petunjuk yang harus Anda ikuti agar
eksperimen yang Anda lakukan di dalam laboratorium dapat berjalan aman.
A. Aturan-Aturan Keselamatan Umum
1) Baca beberapa kali semua petunjuk untuk melakukan eksperimen. Ikuti
setiap petunjuk secara tepat, seperti yang telah tertulis. Jika Anda sangsi
akan suatu langkah apa saja tentang eksperimen, selalu bertanya dan
meminta bantuan pada guru.
2) Jangan pernah melakukan kegiatan yang tidak diizinkan oleh guru. Jika
Anda ingin melakukan eksperimen berdasarkan ide Anda sendiri, selalu
minta izin pada guru sebelum melakukannya.
3) Jangan pernah menggunakan peralatan, kecuali Anda telah diberi izin.
4) Selalu berhati-hati untuk tidak menumpahkan bahan-bahan di dalam
laboratorium. Jika bahan tumpah, segera tanya guru tentang prosedur yang
sesuai untuk membersihkan tumpahan tersebut. Jangan pernah
menuangkan zat-zat ke dalam bak cuci atau bak sampah.
5) Jangan pernah makan makanan atau kudapan di dalam laboratorium.
6) Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah melakukan eksperimen.
7) Setelah eksperimen selesai dilakukan, bersihkan daerah kerja Anda dan
kembalikan semua peralatan ke tempat semula.
8) Padamkan semua pembakar sebelum meninggalkan laboratorium. Periksa
apakah saluran gas ke pembakar sudah terputus (off).
B. Aturan-Aturan Keselamatan Mata
1) Gunakan kaca mata pelindung untuk keselamatan saat Anda akan bekerja
dengan zat-zat kimia, nyala api terbuka, dan zat-zat yang lain yang
mungkin membahayakan mata Anda.
2) Jika terjadi kontak antara mata dengan zat-zat kimia, segera bilas dengan
air. Beritahukan kepada guru Anda.
H. Sumber Belajar
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Lasmi, Ni Ketut. 2017. Mandiri Fisika Jilid 1 Untuk SMA/MA Kelas X (Berdasarkan
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016). Jakarta : Erlangga.
Universitas Negeri Sebelas Maret. Video: Physics Education Dept. of UNS Batch 2014.
Sumber: youtube.
I. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Tahap Pembelajaran
Guru Siswa
(Menit)
Kegiatan Orientasi Melakukan pembukaan Mengucapkan salam 1’
Awal dengan salam dan doa dan doa bersama
bersama
kalian lakukan?
Persiapan seperti apa
sebelum kalian
melakukan praktikum?”
J. Penilaian
Tahap Penilaian Jenis Penilaian Instrument
Proses belajar 1. Penilaian Pengamatan 1. Rubrik penilaian Pengamatan
Penilaian Sikap Penilaian Sikap
2. Penilaian kinerja presentasi 2. Penilaian kinerja presentasi
kelompok kelompok
Kompetensi Dasar
4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada
pengukuran Kalor
Indikator
4.1.1 Menerapkan prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja praktikum Fisika
4.1.2 Mempresentasikan hasil penyusunan prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja
pada sebuah praktikum Fisika
Tujuan Pembelajaran
4.1.1 Siswa dapat menyusun prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja pada sebuah
praktikum dengan cara diskusi kelompok
4.1.2 Siswa dapat mempresentasikan hasil penyusunan prosedur kerja ilmiah dan
keselamatan kerja pada sebuah praktikum
Kata Kunci
Keselamatan Kerja, Benda Panas, Api, Pecah Belah, dan Listrik
Informasi
Keselamat Kerja laboratorium merupakan suatu pencegahan terjadinya kecelakan
laboratorium saat melakukan suatu eksperimen atau praktikum. Terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan sebelum melakukan praktikum yaitu dengan mempersiapkan alat-alat
keselamatan kerja di laboratorium, diantaranya jas laboratorium, sarung tangan tahan panas,
Tia Rachma Fajaryanti_11150163000004 | Keselamatan Kerja di Laboratorium 14
kacamata pelindung, masker, kain lap tahan panas dan tidak mudah terbakar, P3K, serta alat
pemadam api ringan.
Berikut ini merupakan keselamatan kerja dilihat berdasarkan jenis bendanya, yaitu:
1. Keselamatan Terhadap Benda Panas
a) Laksanakan prosedur yang sesuai ketika menyalakan sebuah pembakar Bunsen.
Jika ragu-ragu, tanyakan pada guru Anda. Jika lidah api keluar dari pembakar
Bunsen dan menuju ke arah Anda, segera padamkan gas. Jangan sentuh pembakar
Bunsen saat api sedang menyala. Ingat, jangan pernah meninggalkan pembakar
dalam keadaan menyala tanpa terjaga. Padamkan gas jika pembakar Bunsen tidak
digunakan.
b) Untuk menghindari sengatan panas, gunakan jepitan dan pemegang tabung uji atau
sarung tangan tahan api.
c) Ketika Anda memanaskan sebuah tabung uji atau botol uji, selalu arahkan menjauhi
diri sendiri dan teman kerja Anda. Zat kimia dapat memercik keluar dari tabung uji
yang dipanaskan.
2. Keselamatan Terhadap Api
a) Ketika bekerja didekat nyala api yang terbuka, ikat rambut panjang untuk
menjaganya dari sambaran api.
b) Jangan melintas di dekat suatu nyala api yang terbuka.
c) Jangan memanaskan zat apapun dalam suatu wadah tertutup. Gas-gas muai yang
dihasilkan dapat melukai diri Anda dan teman kerja Anda.
d) Jangan memanaskan pelarut-pelarut yang dapat terbakar secara langsung.
e) Pahami lokasi dan cara menggunakan alat pemadam kebakaran dan baju tahan api.
3. Keselamatan Terhadap Peralatan Mudah Pecah
a) Periksa apakah pada alat mudah pecah terdapat retakan atau gumpilan. Jangan
menggunakan alat mudah pecah yang retak atau gumpil, karena alat tersebut dapat
hancur pada kondisi hampa udara.
b) Jangan memaksa saat memasang tabung kaca ke penjepit berkaret. Gerakan
memutar dan pelumasan akan sangat membantu Anda ketika memasang tabung
kaca ke penjepit karet atau tabung karet. Guru Anda akan mendemonstrasikan cara
yang tepat dalam pemasangan tabung kaca tersebut.
c) Jangan memanaskan alat mudah pecah yang belum benar-benar kering. Gunakan
sebuah tabir kawat untuk melindungi alat mudah pecah tersebut dari nyala api.
Tugas Diskusi
Buatlah suatu prosedur kerja dalam sebuah praktikum fisika berdasarkan keselamatan kerja
dilihat dari bahan yang dipakai (petunjuk guru). Kemudian identifikasi keselamatan kerja
seperti dalam praktikum tersebut.
A. Judul praktikum
………………………………………………………..
B. Tujuan Praktikum
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
D. Prosedur Kerja
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
E. Keselamatan Kerja
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Lampiran 2
Penilaian Hasil Diskusi (Kelompok)
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
Rubrik :
No. Aspek yang Penilaian
dinilai
1 2 3
1 Judul praktikum Judul praktikum Judul praktikum yang Judul praktikum
yang didiskusikan didiskusikan benar yang didiskusikan
tidak sesuai namun kurang tepat benar dan tepat
sesuai dengan
petunjuk
2 Tujuan Tujuan Praktikum Tujuan praktikum Tujuan praktikum
Praktikum tidak sesuai dengan kurang sesuai dengan sesuai dengan
praktikum praktikum praktikum
3 Alat dan Bahan Alat dan bahan Alat dan bahan sesuai Alat dan bahan
tidak sesuai dengan dengan praktikum sesuai dengan
praktikum namun kurang praktikum dan
lengkap lengkap
4 Prosedur Prosedur Kerja Prosedur kerja yang Prosedur kerja
KerjaPraktikum yang didiskusikan didiskusikan benar yang didiskusikan
salah namun tidak benar dan
sistematis sistematis
5 Identifikasi Identifikasi Identifikasi Identifikasi
keselamatan keselamatan kerja keselamatan kerja keselamatan kerja
kerja praktikum tidak sesuai dengan hanya sebagian yang sesuai dengan
praktikum sesuai dengan praktikum
praktikum
Skala akhir
Lampiran 3
Menyampaikan presentasi
secara sistematis
Skala akhir
Lampiran 4
Indicator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
Point Kriteria Sikap yang teramati
1 Kurang baik sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
Pedoman Penilaian:
Skala akhir