Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR IPS

MODUL 5 KONSEP DASAR GEOGRAFI

TUTOR :

Harmonis Alayubi, M.Pd

DISUSUN OLEH :

1. Santi Suntia (856746359)

2. Tesya Mereko Ulan Dari (856739235)

UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG

POKJAR AIR KUMBANG

PROGRAM S.1 PGSD 2021.2

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Konsep Dasar Geografi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya. Makalah ini kami buat untuk
melengkapi tugas kelompok mata kuliah Konsep Dasar IPS. Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah Konsep Dasar Geografi ini. Dan
kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah Konsep
Dasar Geografi ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini. Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Konsep Dasar
Geografi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Air Kumbang, Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Pengertian dan Kajian Geografi ................................................................................... 3


B. Pendekatan Materi Geografi ........................................................................................ 5
C. Materi Pelajaran Geografi di SD/MI/Paket A .............................................................. 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai
dari SD/MI sampai Perguruan Tinggi. Didalam pembelajaran IPS sendiri, mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI
pada mata pelajaran IPS ini, memuat materi Sejarah, Sosiologi, Ekonomi dan juga Geografi.

Nah, pada makalah kali ini, kita akan mengkaji salah satu isi dari pemebelajaran IPS itu
sendiri, yakni mengenai konsep dasar geografi. Permukaan bumi mempunyai beragam raut muka
yang menyebabkan perbedaan kondisi alam hingga potensi yang ada di dalamnya. Perbedaan ini
mendorong manusia mencari kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi dari alam di dekatnya.
Manusia berpindah untuk menemukan lokasi yang menyediakan apa yang tidak ada di asalnya.
Perjalanan membuahkan sebuah catatan deskriptif tentang suatu lokasi. Sejak itu, geografi mulai
berkembang.

Pada makalah ini, kita akan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya. Kemudian, mengenai adanya hubungan timbal balik antara
manusia dan alam. Serta mengenai sumber daya alam yang terbatas dan bagimana
pemanfaatannya harus seoptimal mungkin untuk penunjang pembangunan. Dalam
melaksanakan pembelajaran agar mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan
mennyenangkan bagi siswa sesuai dengan perubahan paradigma baru yangsemula bebasis materi
ke berbasis kompetensi. Untuk itulah dalam buku materi pokok diuraikan tentang konsep dasar
“Geografi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam
makalah tentang Konsep Dasar Geografi ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dan kajian Geografi itu sendiri?


2. Bagaimana pendekatan materi Geografi ?
3. Bagaimana kedudukan mata pelajaran Geografi di SD/MI?

1
C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Konsep Dasar Geografi ini adalah
sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian Geografi.


2. Untuk memahami kajian ilmu Geografi.
3. Untuk mengetahui pendekatan materi Geografi.
4. Untuk mengetahui tentang kedudukan mata pelajaran Geografi di SD/MI sederajat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Kegiatan Belajar 1

A. Pengertian dan Kajian Geografi

1. Pengertian Geografi

Pelajaran geografi yang diajarkan di sekolah terkesan sebagai ilmu yang hanya dihafalkan
oleh para siswa seperti menghafalkan nama-nama dalam geografi nama negara, kota, sungai,
gunung dan nama-nama tempat laindi muka bumi. Sebagian orang juga beranggapan bahwa
geografi adalah segala aktivitas dan perbuatan yang berhubungan dengan peta. Orang
berpendapat demikian karena orang yang mempelajari geografi harus mampu membuat peta,
membaca peta dan harus berkerjasama dengan pihak-pihak yang berwenang dalam pembuatan
peta.

Menurut Broek (1980) mengemukakan bahwa hakikat geografi ada 6, yakni sebagai
berikut ini.

1) Geografi sebagai ilmu pengetahuan biofisik.


Pada akhir abad ke 19 ketika ilmu pengetahuan seperti geologi, meteorologi, dan
botani sudah mengalami perkembangan yang sedemikian pesat maka ahli geografi
terpengaruh dan tertarik mengikuti metode-metode disiplin ilmu tersebut . Kelemahan
setelah geografi masuk ke dalam ilmu pengetahuan alam murni, di mana mampu
merumuskan hukum sebab akibat terhadap gejala-gejala dan proses-proses fisik di muka
bumi secara general, tetapi tidak memasukkan unsur manusia.

2) Geografi sebagai relasi hubungan timbal balik manusia dengan alam.


Contoh kongkritnya yaitu iklim tropis menghalangi kemajuan kebudayaan
masyarakat setempat, sementara iklim sedang merangsang perkembangan kebudayaan
masyarakat yang mendiaminya.

3) Geografi sebagai ilmu ekologi manusia.


Keanekaragaman di kalangan pengikut paham determinisme environmentalis
mendefinisikan geografi sebagai studi pengetahuan yang mempelajari hubungan manusia
dengan tempat tinggalnya.

4) Geografi sebagai studi tentang lahan.

3
Paham ini bertentangan dengan pendapat kaum environmentalisme yang
mengatakan bahwa lingkungan alam lebih bersifat pasif dan masyarakat manusia lebih
berperan aktif.

5) Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi.


Geografi dapat didefinisikan sebagai studi penyebaran/distribusi gejala di
permukaan bumi, yaitu di mana letak sesuatu benda itu berada, apakah itu batu-batuan,
tumbuh-tumbuhan, rumah, penduduk, atau segala sesuatu yang ada di permukaan bumi.

6) Geografi sebagai teori keruangan bumi.


Dalam hal ini, gagasan yang mengumumkan bahwa geografi akan dimasukkan
dalam ilmu pengetahuan alam menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli geografi,
yakni akan membatasi cakrawala geografi pada abstraksi ilmu pengetahuan relasi
keruangan saja dalam artian akan menghilangkan atau mengabaikan ruang dan waktu
yang merupakan unsur pokok dalam geografi.

2. Kajian Materi Geografi

Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain (objek
material). Sebagai contoh antara geografi sosial dengan sosiologi, sama-sama mempelajari
kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dengan geografi fisik mempelajari
bentuk lahan. Antara geografi ekonomi dengan ekonomi yang sama-sama membahas kebutuhan
manusia di dalam suatu lokasi tertentu. Objek kajian goegrafi sangat luas, antara lain (objek
material) mencakup aspek fisik, aspek manusia serta aspek hubungan manusia dengan
lingkungan.

4
Kegiatan Belajar 2

B. Pendekatan Materi Geografi

Pendekatan ilmu geografi cenderung kabur dan menghilang “jati diri”nya karena menurut
beberapa tokoh geografi terlena dan tertarik memasuki ilmu-ilmu yang lain yang berfungsi
sebagai penunjang. Mereka dalam memecahkan persoalan geografi cenderung menggunakan
topikal. Para ahli geografi menyadari untuk menggunakan pendekatan geografi yang sama dan
berfungsi sebagai pembeda dengan ilmu-ilmu yangt lain. Pendekatan tersebut antara lain
pendekatan keruangan, pendekatan ekologikal dan pendekatan kompleks wilayah.

1. Pendekatan Keruangan.

Setiap tempat di permukaan bumi mempunyai ciri-ciri yang kgusus di mana dapat dibedakan
antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Oleh karena itu konsep tempat dinamakan
wilayah (region) Dalam geografi ada dua pengertian wilayah, yaitu wilayah formal (formal
region), dan wilayah fungsional (fungtional region). Wilayah formal dapat dibedakan dalam dua
pengertian, yaitu : pertama pengertian internasional. Kedua pengertian nasional. Sedangkan
pengertian fungsional adalah bagian dari permukaan bumi, di mana terdapat beberapa keadaan
alam yang berlawanan memungkinkan timbulnya bermacam-macam kegiatan yang saling
mengisi dalam kegiatan penduduknya.

Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai pendekatan geografi,
klasifikasainya adalah sebagai berikut.

(a) Uniform Region


Suatu wilayah dijadikan sumber dasar telaah geografi disebabkan adanya
keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu.

(b) Nodal Region


Suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang dihubungkan
melalui garis melingkar.

(c) Generic Region


Wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi wilayah yang
bersangkutan diabaikan.

(d) Specific Region


Wilayah berdasarkan kekhususannya sehingga merupakan daerah tunggal yang
mempunyai ciri-ciri tersendiri. Jadi fungsi tempat bagi manusia adalah sebagai ruang
hidup. Ruang dalam hal ini ditafsirkan menurut tiga pendekatan, yakni pendekatan

5
ekologis, ruang sebagai milleu (yang berisi sumber alam). Pendekatan spatial
(keruangan), ruang sebagai space yakni ajang kegiatan manusia. Pendekatan regional
sebagai region. yakni daerah atau kesatuan politis.

Untuk menganalisis pola-pola geografi diperlukan :

a. Memahami peta, proyeksi, skala dan bagaimana foto itu direkam.


b. Mengetahui metode statistik yang digunakan untuk memilah-milahkan faktor yang
dipakai untuk menjelaskan pola-pola geografi yang diamati.
c. Memahami teknik-teknk penilaian yang mampu menjelaskan perubahan-perubahan pola-
pola geografis yang dinamis.

Beberapa contoh fungsi peta sebagai berikut:

a. Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari suatu
daerah.
b. Sebagai suatu alat menganalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
c. Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan.
d. Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.

Klasifikasi peta menurut penggunaannya, skala, dan kenampakan dari peta dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu : pertama peta topografi memberikan gambaran umum
mengenai permukaan lahan ( termasuk peta perencanaan dan peta geografi). Kedua chart dan
peta jalan disusun dengan tujuan sebagai alat bantu dalam navigasi (untuk navigasi dan
orientasi). Ketiga peta-peta tematik pada akhir-akhir ini semakin penting dalam kaitannya
dengan menunjukkan tema-tema tertentu (menampilkan satu tema khusus atau lebih).

Untuk membaca peta, kita perlu memahami skala dari peta yang dapat diartikan sebagai
perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horisontal kedua titik itu di
permukaan bumi. Adapun macam-macam skala adalah sebagai berikut:

a. Skala angka atau skala pecahan.


b. Skala yang dinyatakan dengan kalimat.
c. Skala grafis (Graphical scale line).

6
2. Pendekatan Ekologi.

Pendekatan ini lebih menekankan keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan
variabel lingkungan yang ada bukan eksistensi keruangan. Pengertian analisis ekologi hendaknya
tidak diartikan secara sempit, sebagai suatu bentuk hubungan antara makhluk hidup dengan
“natural environmen” saja, tetapi harus dikaitkan dengan (1)”phenomenal environment” yang di
dalamnya terdapat “natural environment” dan “phycical relic of human actions”. (2)
“Behavioural environment”yang meliputi ide-ide dan nilai geografis serta kesadaran akan
lingkungan. Pembagiaan geografi menurut Kirk dibedakan menjadi:

a. Lingkungan fenomena/gejala fisik.


b. Lingkungan tingkah laku.
c. Persepsi dan aspirasi penduduk terhadap bencana alam Gunung Merapi.

3. Pendekatan Kompleks Wilayah dan Presentasi Peta.

Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi disebut analisis kompleks
wilayah. Pada analisis ini, wilayah-wilayah akan dihampiri dengan pengertian areal
differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena
pada hakikatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain. Oleh karena itu terdapat
permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut.

Dalam konteks pemahaman tentang wilayah manusia telah mengembangkan beberapa


metode dan keterampilan tertentu. Beberapa metode komunikasi adalah bahasa tulis menulis
(literacy), bahasa lisan (articulasi), dan penggunaan angka-angka (numeracy). Sedangkan yang
digunakan untuk komunikasi menggunakan cara grafis disebut graphicacy. Graphycacy terdiri
dari berbagai teknik, mulai dari penggunaan fotografi, sampai ke peta, grafik dan diagram.
Semua cara grafis tersebut mempunyai satu hal yang umum yang membedakan dengan metode
lain yaitu penggunaan bentuk dua dimensi untuk menyampaikan dan menyajikan konsep-konsep
dan ide-ide. Peta menggunakan simbol-simbol dua dimensi untuk mencerminkan fenomena
geografikal atau dengan sesuatu cara yang sistematis, dan hal ini memerlukan kecakapan untuk
membuat dan membacanya.Untuk mencerminkan berbagai data atau fenomena geografi ke
dalam suatu peta, hal yang perlu diperhatikan adalah peta dasar, simbol, penulisan nama-nama
geografi.

Simbol adalah suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Menurut
bentuknya simbol dekelompokkan menjadi simbol titik, simbol garis dan simbol bidang.
Sedangkan wujud simbol dalam kaitannya dengan unsur yang digambarkan dapat dibedakan
abstrak, setengah abstrak dan nyata atau piktorial.

7
Kegiatan Belajar 3

C. Materi Pelajaran Geografi di SD/MI/Paket A.

1. Mata Pelajaran Geografi di SD/MI.


a) Kedudukan Geografi dalam IPS.

Geografi merupakan salah satu mata pelajaran dari cabang IPS. Sumbangan terbesar
geografi adalah “tempat” atau “bumi sebagai tempat tinggal manusia”. Di mana manusia
dengan lingkungannya berinteraksi dan memnentuk karakteristik tempat tertentu berbeda
dengan lainnya. Dengan demikian geografi adalah ilmu pengetahuan “sintesis” bukan ilmu
pengetahuan “sistematik”, seperti sejarah, sosiologi, ekonomi dan antropologi.

b) Tujuan Pembelajaran.

Ilmu pengetahuan sosial di SD, MI, dan Paket A mempunyai tujuan sebagai berikut:

1) Mengembangkan pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian, keekonomian,


kesejarahan dan kewarganegaraan.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan
sosial.
3) Membangun komitmen dan kesadaran tentang nilai-nilai kemanusiaan.
4) Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan berkerjasama dalam masyarakat yang
majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional.

Ada tiga esensi kompetensi dasar pengajaran geografi, yaitu:

1) Kemampuan membuat peta dan membaca peta.


2) Penilaian terhadap penyusunan pengelompokan fakta baik yang bersifat keseimbangan
terhadap konsep kerumahtanggaan dan latar belakang kelahirannya dan keanekaragaman
lingkungan alam utama dari aktivitas manusia di dunia.
3) Kemampuan memahami hubungan aktivitas manusia dengan lingkungan sekitarnya.

c) Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Geografi.

d) Kompetensi Dasar Geografi dalam IPS SD/MI/Paket A.

2. Mata Pelajaran Geografi di SD/MI


a) Pengertian Geografi.

8
Geografi merupakan pengkajian tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala di
bumi.Mata pelajaran geografi mengembangkan pemahaman siswa terhadap organisasi spesial
masyarakat, tempat-tempat dan lingkungan pada muka bumi. Pengertian geografi yang diajarkan
baik di tingkat SD/MI Paket A termasuk dalam kelompok hakikat geografi sebagai studi
keruangan bumi.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai ilmu, geografi mempunyai konsep yang membedakannya dengan ilmu lain.
Berikut ini sepuluh konsep geografi.Konsep lokasi, konsep lokasi ini terbagi menjadi dua yaitu
lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut terkait dengan garis lintang dan garis bujur.
Lokasi relatif yaitu lokasi suatu tempat yang dilihat dari wilayah lain.

Konsep jarak, konsep ini mempunyai arti penting dalam kehidupan sosial, ekonomi,
ataupun kepentingan pertahanan.Konsep keterjangkauan, keterjangkauan (accessibility) tidak
selalu berkaitan dengan jarak, namun juga medan. Konsep pola, pola ini berkaitan dengan
susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka bumi. Konsep morfologi, konsep
ini terkait dengan pembentukan morfologi muka bumi. Konsep aglomerasi, konsep aglomerasi
menjelaskan mengapa suatu fenomena geografi cenderung mengelompok. Konsep nilai
kegunaan, konsep ini berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah. Tiap wilayah mempunyai
potensi yang bisa dikembangkan, sehingga nilai kegunaannya optimal.

Konsep interaksi/interdependensi, interaksi merupakan hubungan saling atau timbal balik


antarbeberapa hal. Konsep diferensiasi areal, konsep ini mempertegas bahwa antara satu tempat
dengan tempat yang lain memiliki perbedaan. Konsep keterkaitan ruangan, perbedaan potensi
wilayah antara yang satu dengan yang lain akan mengakibatkan atau mendorong terjadinya
interaksi berupa pertukaran barang, manusia, ataupun budaya.

B. Saran

Terlepas dari bencana yang ditimbulkannya, bumi adalah satu-satunya planet tempat kita
hidup dan mencari penghidupan. Karena itulah, kita wajib menjaganya dari kerusakan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Daldjoeni. 1987. Pokok-pokok Geografi Manusia. Bandung: Alumni.

Djamari. 1985. Beberapa Konsep Dasar Geografi (Hidrologi 2). Bandung: Suplemen Perkuliahan
Geografi Umum di Jurusan Radis Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati.

Marbun. 2004. Ensiklopedia Geografi. Bogor: Yudhistira Ghalia Indonesia.

Pasya, Gurniwan Kamil. 2001. Geografi Pengantar ke Arah Pemahaman Konsep dan
Metodologi. Bandung: Buana Nusa.

Schmieder, Allen A, dkk. 1970. A Dictionary of Basic Geography. Boston: Allyn and Bacon.

Strahler, Arthur N. 1970. Introduction to Physical Geography. New York: John Wiley and Sons.

Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung:
Alumni.

Abidin, Zainal. Metodik Ilmu Pengetahuan Sosial, Untuk PGSMTP. Depdikbud Tambunan,
husna parluhutan (ed.). Risma Sitohang (ed.)., dan Yusra Nasution. 2019. Konsep Dasar Ips.
Medan : Unimed Press.

http://balamjaya2.blogspot.com/2015/04/pdgk-4102-konsep-dasar-ips-modul-5.html

11

Anda mungkin juga menyukai