Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salsabiella

Nim : 210101070028

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Lokal : C-21

Mata kuliah : Pembelajaran Aqidah Akhlak

Soal :

1. Apa itu pembelajaran aqidah akhlak?

2. Mengapa mempelajari pembelajaran aqidah akhlak?

3. Bagaimana proses mempelajari pembelajaran aqidah akhlak?

4. Siapa yang mempelajari pembelajaran aqidah akhlak?

Jawab :

1.Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana untuk mengenal, memahami,
menghayati Dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak Mulia
dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, Pengajaran, latihan, penggunaan
pengalaman, keteladanan dan Pembiasaan.

Pembelajaran Akidah akhlak yang merupakan bagian dari Pendidikan agama islam yang lebih
mengedepankan aspek afektif, baik nilai ketuhanan maupun kemanusiaan yang hendak
ditanamkan dan dikembangkan kedalam peserta didik sehingga tidak hanya berkonsentrasi pada
persoalan teoritis yang bersifat kognitif semata, tetapi Sekaligus juga mampu mengubah
pengetahuan akidah akhlak yang bersifat Kognitif menjadi bermakna dan dapat
diinternalisasikan serta diaplikasikan Kedalam perilaku sehari-hari.

Pembelajaran akidah akhlak diharapkan dapat Memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada
siswa agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran Islam tentang akhlak, baik yang berkaitan
dengan hubungan antara manusia dengan Allah, manusia dengan dirinya, dan manusia dengan
alam lingkungannya.

Referensi: Muhaimin,Wacana Pengembangan Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 2004)

2. Agar kita diarahkan untuk mencapai keseimbangan antara kemajuan lahiriah dan batiniah,
keselarasan hubungan antara manusia dalam lingkup sosial masyarakat dan lingkungannya juga
hubungan manusia dengan Tuhannya. Dan dengan pembelajaran Aqidah Akhlak pula akan
memiliki derajat yang tinggi yang melebihi makhluk lainnya.
Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan pola tingkah laku manusia yang bulat melalui
latihan kejiwaan, kecerdasan, penalaran, perasaan dan indera. Pembelajaran Aqidah Akhlak
dengan tujuan semacam itu harus melayani pertumbuhan seseorang dalam segala aspeknya, baik
aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah maupun bahasa. Pembelajaran Aqidah
Akhlak harus mendorong semua aspek tersebut kearah keutamaan serta pencapaian
kesempurnaan hidup berdasarkan nilai-nilai Islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah: “Dan
sesungguhnya Engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (Q.S. Al-Qalam
68:4)

Referensi: Jurnal penelitian pendidikan islam vol 7 no 1,2019 Doi:


https//doi.org/10.36667/jppi.v7il.362

3. Dalam proses pembelajaran peran guru khususnya guru Aqidah Akhlak dalam pembentukan
kepribadian anak didik sangat penting dilakukan. Untuk mewujudkan hal tersebut seorang guru
diharapkan memiliki berbagai kompetensi (kemampuan) baik kemampuan secara secara
profesional (ilmu pengetahuannya), personal (kepribadiannya), maupun sosialnya dalam
melakukan interaksi dengan siswa dan lingkungannya, sehingga peran guru dalam membentuk
kepribadian anak didik dapat dicapai yaitu terbentuknya anak didik yang memiliki budi pekerti
yang luhur atau akhlakul karimah.

Dalam dunia pendidikan ada yang dinamakan proses kegiatan belajar mengajar. Dari dua
ungkapan belajar dan mengajar akan terlintas ada murid dan guru. Dua komponen ini lah akan
menghasilkan interaksi belajar mengajar, logika sederhana mengatakan: ada murid, tetapi tidak
ada guru proses belajar dan mengajar tidak akan tercapai begitu juga sebaliknya. Mengajar
merupakan inti dari proses pendidikan, sementara pengajaran merupakan inti dari proses belajar
siswa, karena itu keduanya tidak bisa dipisahkan, artinya guru tidak bisa dipisahkan dengan
murid.

Proses belajar mengajar ini merupakan dua proses atau kegiatan yang tidak bisa dipisahkan. Pada
hakikatnya proses belajar mengajar adalah suatu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan
yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik
melukan proses belajar.

Referensi:

-Muhaimin Pengembangan Pendidikan Islam

-Zahruddin dan Hasnanuddin, Sinaga, 2004, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: PT. Raja
wali perss )

4. Yang memperlajari Akidah Akhlak sebagai berikut :

1. Guru / Pengajar
Guru harus mempelajari aqidah akhlak agar menjadi contoh atau suri teladan yang baik
bagi peserta didik. Guru yang profesional bukanlah guru yang dapat mengajar dengan
baik, tetapi guru yang dapat memdidik. Untuk ini selain harus menguasai ilmu yang
diajarkan dan cara mengajarkannya dengan baik, seorang guru juga harus memiliki
akhlak mulia. Guru harus meningkatkan pengetahuannya dari waktu ke waktu, sesuai
dengan perkembangan zaman. Berbagai perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi juga harus diantisipasi oleh guru. Dengan
demikian seorang guru tidak hanya menjadi sumber informasi, ia juga dapat menjadi
motivator, inspirator, dinamisator, fasilitator, evaluator, dan lain sebagainya.
2. Siswa / peserta didik
Agar peserta didik dapat mengembangkan kehidupan beragama sehingga menjadi
muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Jadi mulai sejak dini kita
tanamkan kepada mereka agar terbiasa dan berakhlakul karimah.
3. Semua umat Nabi Muhammad Saw.
Semua umat nabi Muhammad, mengapa? karena mempelajari aqidah yang benar
mencegah kita terjatuh ke dalam kesyirikan. Dan kelalaian terhadap aqidah yang sehat
adalah pintu terjatuh ke dalam kesyirikan. Dan pastinya dibarengi dengan akhlak yang
mulia agar menjadi manusia yang beriman dan mempunyai akhlak yang baik.

Referensi: Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Di


Indonesia, (Jakarta: Premada, 2003)

Anda mungkin juga menyukai