2325-Article Text-3879-1-10-20201005
2325-Article Text-3879-1-10-20201005
ABSTRACT
This research is about recycling processed cooking oil into oil which can be used as raw material of biodiesel in
a clean condition without dirt and low FFA, by using bagasse and banana peel as natural absorbent material and
bleaching earth or pale soil as a chemical absorbent. Natural absorbent materials such as bagasse as well as
banana peels that have been used as adsorbents can be directly used to absorb waste of waste oil into raw
materials of biodiesel. From the result of the research, we found that the weight of adsorbent of optimum bagasse
at SNI is 13% with free fatty acid 0.49%, acid number 0.37 mg KOH/mg Sample, number of sapling 187 and
water content 0.43%. As well as the weight of the optimal banana husk adsorbent according to the SNI is 13%
with free fatty acid 0.63%, the acid number 0.45 mg KOH/mg samples, the rate of sapding 135.58 and the
moisture content of 0.43%. This indicates that the purifying tool jelantah oil by utilizing adsorbent of bagasse and
banana peel skin as comparator to produce biodiesel raw material according to SNI. Whereas for chemical
adsorbents, the results showed that the optimum conditions were obtained at 25% concentration and 60 minutes.
For adsorbent 25% of free fatty acid acquisition was 0.49%, acidic value was 0.37, saponification number was
187 and water content was 0.018%. Where this number has produced biodiesel raw materials according to SNI.
Keywords: Waste cooking oil, Adsorbent, Bagasse, Banana peel, Bleaching earth.
19
Lety Trisnaliani, dkk
Kadar Air
Menggunakan ASTM D 3302M-12
20
Politeknik Negeri Sriwijaya, Jurnal Kinetika
Vol. 10, No. 03 (November 2019): 19 - 24
Angka Penyabunan
Menggunakan ASTM D 664
21
Lety Trisnaliani, dkk
Angka Asam
Untuk penjernihan dengan adsorben ampas tebu
angka asam terendah pada berat adsorben 13%
sebesar 0,37. Sementara hasil penjernihan dengan
adsorben ampas tebu yang tertinggi untuk angka
asam yaitu berat adsorben 7% sebesar 0,64. Tidak
semua hasil penjernihan minyak jelantah dengan
adsorben ampas tebu ini memenuhi SNI. Pada variasi
berat adsorben 7%, minyak tersebut tidak dapat
memenuhi SNI karena memiliki angka asam Gambar 7. Pengaruh berat adsorben BE dengan
diatasnya. Angka Asam
Sementara untuk penjernihan minyak jelantah
dengan adsorben kulit pisang kepok, hanya hasil dari Hal ini terlihat pada berat adsorben 25% memiliki
variasi berat adsorben 13% yang memenuhi SNI angka asam terendah sebesar 0,38, diikuti oleh berat
yaitu sebesar 0,45. Hal ini karena hasil penjernihan adsorben 20% yang memiliki angka asam sebesar
variasi berat adsorben 7%, 9%, dan 11% memiliki 0,49. Namun terjadi kenaikan angka asam untuk
angka asam yang sangat tinggi. variasi adsorben 15% sebesar 0,65 dan untuk
adsorben 10% memiliki angka asam sebesar 0,52.
Sementara hasil penjernihan dengan adsorben yang
tertinggi untuk angka asam yaitu berat adsorben 15%
sebesar 0,65. Tidak semua hasil penjernihan minyak
jelantah dengan adsorben bleaching earth ini
memenuhi SNI. Pada variasi berat adsorben 15%
minyak tersebut tidak dapat memenuhi SNI karena
memiliki angka asam diatasnya.
Angka Penyabunan
Berdasarkan data hasil pengamatan dan analisa
karakteristik produk penjernihan minyak jelantah
dengan adsorben ampas tebu memiliki angka
penyabunan terendah yaitu 187. Dimana angka ini
22
Politeknik Negeri Sriwijaya, Jurnal Kinetika
Vol. 10, No. 03 (November 2019): 19 - 24
lebih kecil dibanding SNI. pada penjernihan dengan bebas 0,49%, angka asam 0,37
adsorben ampas tebu hanya variasu berat 7 dan 9%. mgKOH/mgSampel, angka penyabunan 187, dan
Sementara pada penjernihan dengan adsorben kulit kadar air 0,43% .
pisang kepok tidak ada yang memenuhi SNI karena 2. Produk penjernihan minyak jelantah
angka asam yang terlalu rendah. menggunakan adsorben kulit pisang kepok
optimal pada variasi berat adsorben 13% dengan
asam lemak bebas 0,63%, angka asam 0,45
mgKOH/mgSampel, angka penyabunan 135,58
dan kadar air 0,43% .
3. Penjernihan menggunakan adsorben bleaching
earth dapat menghasilkan produk minyak jelntah
yang lebih baik berdasarkan angka asam, asam
lemak bebas, angka penyabunan, dan kadar air
yang hampir semuanya memenuhi SNI. Produk
penjernihan minyak jelantah menggunakan
adsorben bleaching earth optimal pada variasi
berat adsorben 25% dengan asam lemak bebas
sebesar 0,49%, angka asam sebesar 0,37
mgKOH/mgsampel, angka penyabunan sebesar
Gambar 8. Pengaruh berat adsorben dengan Angka 187, dan kadar air sebesar 0,018%.
Penyabunan
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat pernjernihan
minyak jelantah baik dengan adsorben ampas tebu Adinata, M. R. 2013. Pemanfaatan limbah kulit
maupun adsorben kulit pisang kepok memiliki pola pisang sebagai karbon aktif. Surabaya:
yang sama. Semakin besar massa adsorben yang Universitas Pembangunan Nasional
digunakan maka semakin kecil angka penyabunan 'Veteran'.
yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena kadar selulosa
yang dapat menyerap kotoran serta logam yang Aditama. 2003. Kimia organik dasar I. Yogyakarta:
dimiliki ampas tebu lebih besar yaitu 44,70% DEPARTEMEN P&K.
(Samsuri, 2007). Sementara kulit pisang kepok
memiliki ampas tebu yang lebih rendah yaitu 12,04% Andiani, Ria Halimatussyakdinah. 2003. Pemucatan
(Robertson, 1993). Minyak Curah dengan Bleaching Earth.
Inderalaya: Jurusan Teknik Kimia UNSRI.
23
Lety Trisnaliani, dkk
24