Anda di halaman 1dari 2

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENGKULU SELATAN

UPT PUSKESMAS M. THAHA


Jln. A. Yani Ibul Manna Bengkulu Selatan Telp. (0739) 22508

KERANGKA ACUAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA


UPTD PUSKESMAS M. THAHA TAHUN 2022

A. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut menyepakati hasil
komprensi internasional mengenai kependudukan dan pembangunan pada
tahun 1994 di Kairo. Pada komprensi tersebut telah terjadi perubahan
paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dimana tidak lagi
semata-mata penurunan vertilitas menjadi bagian tak terpisahkan dari
upaya kesehatan refroduksi perorangan.
Dalam kesempatan ini maka pemberian pelayanan KB yang berkualitas
dengan menghormati hak individu dan memperhatikan kepuasan klien
menjadi hal yang utama sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan
derajat kesehatan refroduksi individu disamaping menurunkan tingkat
vitalitas.
Dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah saat ini program KB
merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas telah ditetapkan
indikator cakupan peserta KB aktif (CPR) sebagai indikator SPM (standar
pelayanan minimal) yang harus dicapai oleh setiap kabupaten/kota. Oleh
karena itu perlu penguatan manajemen program KB agar mampu
mencapai target yang telah ditetapkan.

B. Latar Belakang
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembagan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat. Melalui program dan kegiatannya, Puskesmas
berperan penting serta mewujudkan keberhasilan pembangunan
kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok.
Dalam tiga dasa warsa terakhir pencapaian KB di Indonesia dianggap
berhasil di tingkat nasional. Hal itu terlihat dari penurunan angka fertilitas
total (Total Fertilitas Rate) dari 5,6 pada tahun 1971 menjadi 2,6 tahun
1997. Artinya pada tahun 1971 rata-rata anak yang dimiliki perempuan di
Indonesia selama reproduksi sekitar 6 orang, tahun separuh menjadi 3
orang pada tahun 1997. Demikian juga pencapaian cakupan peserta KB
aktif (Dontraseptive Prevlence Rate CPR) dengan berbagai metode baik
tradisional maupun modern meningkat dari 57,4% pada tahun 1997
menjadi 60,3% pada tahun 2002-2003 (CBS, NFPBC, MOH, AND Marco
Inc, 2003).
Dilihat dari jenis metode kontrasepsi yang banyak dipilih, paling
populer wilayah kerja Puskesmas nanggalo adalah suntik 39,1%, pil 12,2%
dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) sekitar 1,9%. Cara lain yang
meningkat peminatnya adalah susuk KB (4,3%) dan metode MOW atau
sterilisasi sekitar 0,7% akan tetapi tingkat penggunaan kontrasepsi pria
masih sangat rendah (MOP 0,4%) dan kondom 0,9%.
Demi berjalannya program KB dan kegiatannya perlu adanya peran
serta masyarakat dan perlu budaya kerja melalui nilai-nilai yang
diwaiibkan oleh UPT D. Puskesmas M.Thaha yaitu CAKAP ,cepat dalam
mengambil tindakan akurat dalam pengobatan, komunikatif dalam dalam
informasi, aman dalam kesehatan kerja, prima dengan 4 S ( Senyum,
Salam, Sapa, Sentuh)

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan dan mutu Pelayanan KB bagi semua PUS.
2. Tujuan Khusus
a. Pendataan PUS
b. Pelayanan Kontrasepsi
c. Penyuluhan KB di Posyandu
d. Lokmin Bulanan
e. Lokmin Triwulan
f. Pencatatan dan pelaporan
g. Dokumentas

D. Kegiatan Pokok
1. Pendataan PUS
2. Pelayanan Kontrasepsi
3. Penyuluhan KB di Posyandu
4. Lokmin Bulanan
5. Lokmin Triwulan
6. Pencatatan dan pelaporan
7. Dokumentas

E. Cara Pelaksanaan Kegiatar


1. membentuk tim dengan melibatkan Kepala Puskesmas, Promkes, dan
Poli KIA.
2. Kerjasama antar Lintas Program dan Lintas Sektor.

F. Evaluasi Kegiatan Dan Pelaporan


Setiap bulan merekap semua hasil kegiatan dan melaporkannya ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan.

Anda mungkin juga menyukai