Bab 3
Bab 3
METODE PENELITIAN
membangun teori dari data atau fakta- fakta yang ada. Metode pendekatan
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
yang alami sebagai sumber data langsung dan peneliti sebagai instrument kunci,
descriptive data yaitu penelitian yang deskriptif, data yang dikumpulkan lebih
banyak dijelaskan dengan kata – kata atau gambar daripada angka. concern with
process, penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini
disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau
hubungan antar bagian ynag sedang diteliti akan lebih jelas jika diamati dalam
proses. Yang keempat ialah Inductive yang mana penelitian kualitatif mencoba
menganalisis data secara induktif. Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan
menyusun abstraksi. Dan yang terakhir meaning, lebih menitik beratkan pada
44
45
terdiri dari penelitian terhadap identifikasi hukum (tidak tertulis) dan penelitian
atau socio legal research adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan bantuan
written in book) namun juga gejala sosial yang timbul di masyarakat yang
berkaitan dengan perilaku manusia, mengingat sifat dari norma hukum yang tak
Sistem Drainase Kota Semarang guna mengurangi permasalahan bajir yang ada,
kajian seperti ini hukum dilihat sebagai variable tak mandiri, tetapi terkait dengan
subsistem lain dalam masyarakat. Oleh karena itu, yang di tekankan di sini adalah
karena setiap kejadian atau realitas di rekam dan di analisis untuk menemukan
Penelitian ini tidak saja merekam hal-hal yang tampak secara ekplisit saja
dalam arti Substansi Kebijakan, melainkan juga melihat secara implisit makna di
balik Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Sistem Drainase
Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 serta keseluruhan fenomena di balik fakta-
responden secara purposive dengan bertitik tolak pada data yang di butuhkan,
kurang lebih 373,70 km2. Secara administrasi, Kota Semarang terdiri atas 16
wilayah kecamatan dan 177 kelurahan. Wilayah Kota Semarang dibatasi sebelah
utara oleh Laut Jawa dengan panjang garis pantai 13,6 km, sebelah timur
Semarang, dan sebelah barat Kabupaten Kendal. Lokasi wilayah studi terletak di
dalam sistem drainase kota Semarang yang letak geografinya berada diantara garis
060 50’ sampai dengan 07010’ Lintang Selatan dan garis 1090 35’ sampai dengan
Kota Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah terdapat seluruh
tersebut.
47
Penentuan sumber data, tergantung pada karakter data yang hendak dicari.
Secara umum, data yang di butuhkan mencakup data primer dan data sekunder.
Sumber data primer di tentukan secara purposive sampling, yakni pihak – pihak
tersebut antara lain: (1) Anggota Legislatif Kota Semarang selaku pembuat
kebijakan (2) Pemerintah Kota Semarang dalam hal Dinas terkait yang terdiri dari
Bappeda Kota Semarang, DPU Kota Semarang, Dinas Tata Ruang Kota
Semarang, Satpol PP Kota Semarang, dan Bagian Hukum dan Perundangan Kota
Penataan Ruang, Peraturan Daerah Kota Semarang No. 14 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031, Peraturan
Daerah Kota Semarang No. 7 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Sistem
Drainase Kota Semarang Tahun 2011 – 2031, dan buku-buku hingga jurnal yang
dengan informan
Sebelum data hasil riset ini dianalisis lebih jauh, maka langkah yang paling awal
(Kesahihan) mengacu pada sejauh mana apa yang ingin dicapai dapat terlaksana,
yakni representasi autentik dari apa yang terjadi dilapangan. Validitas data dalam
permasalahan sistem drainase guna mengurangi persoalan banjir yang ada. Kedua,
Semarang yang di lakukan secara intensif bertemu dengan warga masyarakat Kota
untuk tinggal bersama dengan orang – orang yang di teliti selama suatu periode
tertentu. Hanya saja dalam riset ini peneliti berusaha secermat mungkin untuk
drainase yang buruk. Lokasi-lokasi yang menjadi konsentrasi khusus dalam riset
antara lain berkenaan dengan keterulangan temuan oleh peneliti yang berbeda dan
peneliti terdahulu atau pertama. Tingkat reliabilitas yang paling utama untuk
ini adalah dengan mencatat data seperti apa adanya dan sedapat mungkin secara
verbatin, dan hasil temuan selalu di konfirmasikan dengan para informan. Strategi
tersebut ditempuh untuk menghindari deskripsi data yang bersumber hanya dari
a. Triangulasi data, artinya data harus di kumpulkan dari beberapa waktu yang
berbeda, sumber yang berbeda, tempat yang berbeda dan dari orang yang
dokumen.
perspektif teoritis sehingga menjadi lebih jelas. Dalam riset ini ditinjau dari
keabsahan data. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti memadukan metode
Proses analisis data dimuali dengan menelaah semua data hasil olahan
Semarang. Model analisis yang diterapkan di sini adalah model analisis isi
(1992:11) untuk menganalisis data lapangan. Model analisis ini dimulai dengan
mereduksi dan menyajikan data lapangan yang sudah berhasil dikumpulkan untuk
belum di pandang sebagai sesuatu yang final, tetapi masih harus di konfirmasikan