KETERAMPILAN KLINIK 7
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
EDISI
2023
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TIM PENYUSUN BUKU PANDUAN
KETRAMPILAN KLINIK VII
Editor:
Ismahadiyanti, A.Md
Dahniar, AMK
BUKU PANDUAN KETRAMPILAN KLINIK VII
Dekan Koordinator
Bacalah penuntun skills lab ini sebelum proses pembelajaran dimulai. Hal ini
akan membantu saudara lebih cepat memahami materi skills lab yang akan
dipelajari dan memperbanyak waktu untuk latihan dibawah pengawasan
instruktur masing-masing.
Bacalah juga bahan/materi pembelajaran yang terkait dengan keterampilan
yang akan dipelajari seperti: Anatomi, fisiologi, biokimia, dan ilmu lainnya. Hal
ini akan membantu saudara untuk lebih memahami ilmu-ilmu tersebut dan
menemukan keterkaitannya dengan skills lab yang sedang dipelajari.
Di buku ini juga disertaan suplemen bacaan sebagai tambahan kepustakaan
dalam keterampilan Resusitasi.
Saudara juga diwajibkan untuk menyisihkan waktu diluar jadwal untuk
belajar / latihan mandiri.
Selamat belajar dan berlatih ...
Terima kasih
Tim Penyusun
DAFTAR TOPIK KERAMPILAN KLINIK
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami ucapkan karena telah menyelesaikan
pembuatan penuntun Keterampilan Klinik Semester 7 Sesi 2 ini. Adapun kegiatan
Keterampilan Klinik pada blok ini terdiri dari:
1. Pembuatan Visum et Repertum (VER)
2. Pemasangan Alat Pelindung Diri (APD)
3. Resusitasi Cairan
Ketiga materi diatas perlu diberikan kepada mahasiswa sehingga secara umum mereka
mempunyai pengetahuan tentang Alat Perlindungan Perorangan (APP) dan mampu
mengenakan alat tersebut.
Penuntun Keterampilan Klinik Semester 7 Sesi 2 ini disusun untuk memudahkan mahasiswa
dan instruktur dalam melakukan kegiatan pada sesi ini. Namun diharapkan juga mereka dapat
menggali lebih banyak pengetahuan dan keterampilan melalui referensi yang
direkomendasikan. Semoga penuntun ini bermanfaat bagi mahasiswa dan instruktur yang
terlibat.
Kritik dan saran untuk perbaikan penuntun ini sangat kami harapkan. Kepada pihak yang
telah membantu penyusunan penuntun skills lab ini kami ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
1. VISUM ET REPERTUM (VeR)
I. Tujuan
Tujuan Umum :
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu menerangkan mengenai visum et repertum.
Tujuan Khusus:
1. Menjelaskan apa yang dimaksud VeR (definisi VeR)
2. Menjelaskan jenis visum et repertum
3. Menjelaskan dasar hokum pembuatan VeR
4. Menjelaskan para pihak yang terlibat dalam pembuatan visum et repertum
5. Menilai keabsahan surat permintaan VeR
6. Menjelaskan prosedur tetap permintaan dan pembuatan visum et repertum
7. Menjelaskan komponen visumet repertum
8. Membuat visum et repertum (luar dan dalam ) serta visum hidup secara simulasi.
A. VISUM HIDUP
a. Pro Justitia
b. Tempat dan taggal pembuatan visum
c. Kepala surat dengan kata “ Visum et repertum”
d. Nomor surat
e. Nama dokter & tempat/instansi tempat bekerja dokter yang melakukan
pemerikasan
f. Pihak yang meminta visum serta tanggal surat permintaan VeR
g. Nomor permintaan VeR.
h. Hari, tanggal da jam tempat dilakukan pemeriksaan
i. Nomor Rekam Medis korban
j. Nama korban
k. Umur korban
l. Jenis kelamin
m. Kewarganegaraan korban
n. Alamat korban
o. Hasil pemeriksaan lengkap
p. Kesimpulan ( Memuat derajat luka untuk kasus penganiayaan)
q. Kata-kata baku dibawah kesimpulan : Demikianlah telah saya uraikan dengan
sejujur-jujurnya dengan menggunakan keilmuan saya sebaiknya, mengingat
sumpah sesuai dengan kitab undang-undang hokum acara pidana.
r. Nama & tanda tangann dokter pemeriksa.
s. Hasil pemeriksaan lengkap/sistematik (Form tersendiri)
B. VISUM MATI
a. Nomor surat
b. Perihal
c. Lampiran
d. Tempat dan tanggal visum
e. Kata “Pro Justitia”
f. Kepala surat dengan kata “ Visum et repertum”
g. Nama dokter yang melakukan pemeriksaan (pemeriksaan luar/dalam (otopsi)
h. Tempat / Instansi dokter bekerja
i. Pihak yang menerima visum (Kepolisian mana) & tanggal permintaan
j. Nomor permintaan
k. Hari, tanggal, jam & tempat dilakukan pemeriksaan dan jenis pemeriksaan
(PL/PD)
l. Nama korban
m. Umur korban
n. Jenis kelamin korban
o. Warga Negara korban
p. Agama korban
q. Perkerjaan korban
r. Alamat korban
s. Hasil pemeriksaan
t. Kesimpulan (menjelaskan sebab mati)
u. Kata-kata baku dibawah kesimpulan : Demikianlah telah saya uraikan dengan
sejujur-jujurnya dengan menggunakan keilmuan saya sebaiknya, mengingat
sumpah sesuai dengan kitab undang-undang hukum acara pidana.
v. Hasil pemeriksaan lengkap/sistematik (form tersendiri)
CHECK LIST VISUM ET REPERTUM (HIDUP)
Nama :
NIM :
Skor
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Pro Justitia
2 Tempat dan taggal pembuatan visum
3 Kepala surat dengan kata “ Visum et Repertum”
4 Nomor surat
5 Nama dokter& tempa/instansi tempat bekerja
dokter yang melakukan pemeriksaan
6 Pihak yang meminta visum serta tanggal surat
permintaan VeR
7 Nomor permintaan VeR
8 Hari, tanggal, jam dan tempat dilakukan
pemeriksaan
9 Nomor rekam medis korban
10 Nama korban
11 Umur korban
12 Jenis kelamin
13 Kewarganegaraan korban
14 Alamat korban
15 Hasil pemeriksaan lengkap
16 Kesimpulan (memuat derajat luka untuk kasus
penganiayaan)
17 Kata-kata baku dibawah kesimpulan :
Demikianlah telah saya uraikan dengan sejuju-
jujurnya dengan menggunakan keilmuan saya
sebaiknya, mengingat sumpah sesuai dengan
kitab undang-undang hokum acara pidana.
18 Nama dan tanda tangan dokter pemeriksa
19 Hasil pemeriksaan lengkap/ sistematik (Form
tersendiri)
Keterangan :
Skor 1 : Tidak dilakukan
Skor 2 : Dilakukan tapi tidak sempurna
Skor 3 : Dilakukan dengan sempurna
Lhokseumawe, 2023
Instruktur
CHECK LIST VISUM ET REPERTUM (MATI)
Nama :
NIM :
Skor
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Nomor surat
2 Perihal
3 Lampiran
4 Tempat dan tanggal pembuatan visum
5 Kata ‘ Pro Justitia’
6 Kepala surat dengan kata “Visum et Repertum”
7 Nama dokter yang melakukan pemeriksaan
(Pemeriksaan luar/dalam)
8 Tempat /Instansi dokter bekerja
9 Pihak yang meminta Visum (kepolisian mana)
& tanggal permintaan
10 Nomor Pemintaan VeR
11 Hari, tanggal,jam & tempat dilakukan
pemeriksaan dan jenis pemeriksaan (LP/PD)
12 Nama korban
13 Umur korban
14 Jenis kelamin korban
15 Warga Negara korban
16 Agama korban
17 Pekerjaan korban
18 Alamat korban
19 Hasil pemeriksaan
20 Kesimpulan (menjelaskan sebab mati)
21 Kata penutup (baku)
22 Nama lengkap & tandatangan dokter pemeriksa
23 Hasil pemeriksaan lengkap/ sistematik (form
tersendiri)
Keterangan :
Skor 1 : Tidak dilakukan
Sokr 2 : Dilakukan tapi tidak sempurna
Skor 3 : Dilakukan dengan sempurna
PRO JUSTITIA
VISUM ET REPERTUM
Yang bertanda tangan dibawah ini, Bambang, dokter pada Bagian Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Malikulsaleh di
Lhokseumawe, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian
Sektor Blang Mangat, tertanggal 28 Desember 2017, No. Pol : 02/VER/II/2017/Sek.BM,
maka pada tanggal dua puluh delapan desember tahun dua ribu delapan, pukul tujuh belas
lewat tiga puluh menit waktu Indonesia bagian barat, bertempat di Ruang bedah jenazah
Bagian Ilmu Kdokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Malikusaleh, telah
melakukan pemeriksaan bedah mayat atas mayat dengan keterangan sebagai berikut
:__________________________________
Nama : Khaldul --------------------------------------------------------------------
Jenis kelamin : Laki-laki-------------------------------------------------------------------
Umur : 27 tahun------------------------------------------------------------------
Warga Negara : Indonesia------------------------------------------------------------------
Agama : Islam-----------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : Swasta---------------------------------------------------------------------
Alamat : Jl. Pase Lhokseumawe--------------------------------------------------
Mayat telah diindentifikasi dengan sehelai lebel yang terikat pada ibu jari kaki kiri,
terbuat dari karton manila, berwarna merahmuda, terlampir-------------------------------
---------------------------------HASIL PEMERIKSAAN--------------------------------------
I. PEMERIKSAAN LUAR :------------------------------------------------------------
1. Tutup/bungkus mayat :-------------------------------------------------------------
a. Sebuah kain sarung bahan katun, warna dasar merah dengan motif
kotak-kotak.---------------------------------------------------------------------
2. Perhiasan mayat : tidak ada-------------------------------------------------------
3. Pakaian mayat :---------------------------------------------------------------------
a. Sebuah celana panjang bahan jeans berwarna merah dengan merk
jeans carvil, ukuran 28, resleting tengah depan, dengan empat
buah kantong dua disisi kanan kiri, dua dibelakang isi kosong.--------
------------------
b. Sebuah kaos lengan pendek berkerah warna coklat muda, dengan tiga
kantong di tengah dan satu buah kantong dikiri atas, merk Ricci.------
-
c. Satu buah celana dalam bahan katun, warna abu-abu, merk carvil.----
----
4. Kaku mayat terdapat diseluruh tubuh, sukar dilawan, lebam mayat terdapat
pada bagian belakang tubuh dan tungkai bawah serta lenagn bawah, berwarna
merah keunguan gelap, hilang pada penekanan.------------------
5. Mayat adalah seorang laki-laki, bangsa Indonesia, berumur kurang lebih dua
puluh sampai dua puluh lima, kulit sawo matang, gizi sedang,panjang tubuh
seratus enam puluh eman sentimeter, zakar disunat.------------------
6. Rambut berwarna hitam, tumbuhnya ikal,panjang delapan sentimeter. Alis
mata berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjangnya nol koma lima sentimeter,
kumis warna hitam, tumbuhnya jarang, panjang sepuluh millimeter, jenggot
warna hitam, tumbuhnya jarang, panjang tiga ;uluh lima millimeter.-------------
--------------------------------------------------------
7. Kedua mata terbuka lima millimeter, kedua selaput bening mata jernih, kedua
teleng mata bulat diameter, kedua selaput tirai mata coklat, kedua selaput bola
mata warna putih terdapat pelebaran pembuluh darah, dan kedua selaput
kelopak mata warna pucat.---------------------------------------
8. Hidung sedang dan telinga oval. Mulut terbuka dua puluh milimeter. Lidah
tergigit tiga millimeter dari ujung lidah.---------------------------------
Demikian telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan keilmuan saya
yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan kitab Undang-undang Hukum
Acara pidana.----------------------------------------------------------------------------
Contoh VeR Hidup
PRO JUSTITIA Lhokseumawe, Oktober 2017
VISUM ET REPERTUM
NO.223/TU.FK/VER/II/2017
Yang bertanda tangan dibawah ini, dokter Bambang, dokter pada RSUD Cut Meutia Aceh
Utara, atas permintaan dari Kepala Kepolisian Sektor Banda Sakti, dengan no surat
312/VeR/XII/2017, tertanggal 2 nonvember 2017, , maka pada tanggal dua november
tahun dua ribu dua belas, pukul dua puluh waktu Indonesia bagian barat, bertempat di
Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Aceh Utara, telah melakukan pemeriksaan
korban dengan nomor registrasi RSUD CM 032.0054678 yang menurut surat tersebut
adalah :__________________________________
KESIMPULAN--------------------------------------------------------------------
Pada pemeriksaan korban perempuan berumur kurang lebih dua puluh dua ini ditemukan
memar pada hidung dan bahu kanan akibat kekerasan tumpul yang tidak menyebabkan
penyakit/ halangan dala menjalankan pekerjaan/jabatan atau pencaharian--------------------
------------------------------------------------
Dokter pemeriksa,
I. Pengantar
Panduan keselamatan untuk petugas kesehatan pada penanganan kasus Avian
Influenza bertujuan melindungi petugas kesehatan dari kemungkinan penulatan secara
langsung virus H5N1 dari manusia ke manusia. Panduan ini juga dapat digunakan
untuk berbagai penangganan penyakit menular lainnya, yang dikenal dengan
Kewaspadaan Universal (Universal Precaution).
Alat yang dipakai untuk perlindungan petugas kesehatan disebut APD (Alat
Perlindungan Diri). Setiap petugas kesehatan harus mampu memakai APP secara
benar dan dalam waktu singkat, waktu yang dibutuhkan untuk mengenakan sekitar 3-
5 menit.
atau pembedahan.
Mencuci tangan
Mencuci tangan merupakan hal yang sangat penting dan efektif untuk mencegah
transmisi dari infeksi. Mencuci tangan langsung dari air mengalir dengan menggunakan
sabun selama 15-20 detik. Penting untuk mengeringkan tangan setelah mencuci tangan.
Alcohol 70% dapat diguanakan setelah mencuci tangan.
Setelah melakukan hal di bawah ini, petugas harus mencuci tangan yaitu :
Setelah menggunakan sarung tangan
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien atau benda-benda yang diguanakn pasien
Setelah kontak dengan darah atau cairan tubuh
Setelah melakukan pengukuran tekanan darah atau vital signs pasien
Setelah kelaur dari kamar mandi
Setelah mengeluarkan secret dari hidung
Sebelum makan dan menyiapkan makanan
Setelah meninggalkan raungan isolasi
Masker bedah yang terdiri dari 3 lapisan material dari bahan non woven (tidak dijahit), loose-
fitting dan sekali pakai untuk menciptakan penghalang fisik antara mulut dan hidung
pengguna dengan kontaminan potensial di lingkungan terdekat sehinggga efektif untuk
memblokir percikan (droplet) dan tetesan dalam partikel besar. Masker bedah untuk tindakan
bedah atau mencegah penularan melalui droplet.
Masker N95 terbuat dari polyurethane dan polypropylene adalah alat pelindung pernapasan
yang dirancang dengan segel ketat di sekitar hidung dan mulut untuk menyaring hampir 95%
partikel yang lebih kecil < 0,3 mikron. Masker ini dapat menurunkan paparan terhadap
kontaminasi melalui airborne.
Masker yang terbuat dari kain yang di desain untuk menutup mulut dan hidung untuk
menyaring partikel di udara termasuk mikroorganisme dipergunakan diluar pelayanan yang
tidak berhubungan langsung dengan
pasien.
Tipe masker ini memiliki keefektifan filter lebih tinggi dibanding N95 meskipun tergantung
filter yang digunakan. Karena memiliki kemampuan filter lebih tinggi dibanding N95, tipe
masker ini dapat juga menyaring hingga bentuk gas. Tipe masker ini direkomendasikan dan
lazim digunakan untuk pekerjaan yang memiliki resiko tinggi terpapar gas-gas berbahaya.
Tipe masker ini dapat digunakan berkali- kali selama face seal
tidak rusak dan harus dibersihkan dengan disinfektan secara benar
sebelum digunakan kembali
lapisan yang tidak utuh, tali masker tersambung dan menempel dengan baik di semua titik
sumbangan, memastikan klip hidung yang terbuat dari logam dapat disesuaikan bentuk
hidung.
jari-jari anda, biarkan tali pengikat respirator menjuntai bebas dibawah tangan anda
anda diatas telinga. Tariklah tali pengikat respirator yang bawah dan posisikan tali pada
kepala bagian atas (posisi tali menyilang)
-hati agar posisi respirator
tidak berubah
-jari kedua tangan anda diatas bagian hidung yang terbuat dari logam. Tekan
sisi logam tersebut (gunakan dua jari dari masing-masing tangan) mengikuti bentuk hidung
anda. Jangan menekan respirator dengan satu tangan karena dapat mengakibatkan respirator
bekerja kurang efektif.
2.3 Cara Melepas Masker
Cara Melepas Masker Bedah
3. GAUN (GOWN)
Gaun adalah pelindung tubuh dari pajanan melalui kontak atau droplet dengan cairan dan zat
padat yang infeksius untuk melindungi lengan dan area tubuh tenaga kesehatan selama
prosedur dan kegiatan perawatan pasien. Persyaratan gaun yang ideal antara lain efektif
barrier (mampu mencegah penetrasi cairan), fungsi atau mobilitas, nyaman, tidak
mudah robek, pas dibadan (tidak terlalu besar atau terlalu kecil), biocompatility (tidak
toksik), flammability, odor, dan quality maintance. Jenis gaun antara lain gaun bedah, gaun
isolasi bedah dan gaun non isolasi bedah. Menurut penggunaannya, gaun dibagi menjadi 2
yaitu gaun sekali pakai (disposable) dan gaun dipakai berulang (reusable).
Gaun sekali pakai (disposable) dirancang untuk dibuang setelah satu kali pakai dan biasanya
tidak dijahit (non woven) dan dikombinasikan dengan plastik film untuk perlindungan dari
penetrasi cairan dan bahan yang digunakan adalah synthetic fibers (misalnya polypropylene,
polyester, polyethylene).
reuseable)
Gaun dipakai berulang terbuat dari bahan 100% katun atau 100% polyester, atau kombinasi
antara katun dan polyester. Gaun ini dapat dipakai berulang maksimal sebanyak 50 kali
dengan catatan tidak mengalami kerusakan.
3.2 Indikasi Penggunaan Gaun
Tindakan atau penanganan alat yang memungkinkan pencemaran atau kontaminasi pada
pakaian petugas, seperti :
Catatan :
- Gaun tidak boleh dibawa keluar ruangan dan segera lepas setelah selesai tindakan
- Gaun harus dicuci di bagian laundry, tidak boleh dibawa pulang untuk dicuci dirumah
un
bagian leher kemudian mengikat tali ke belakang dengan baik. Pastikan tali terikat dengan
baik
gaun perlahan dengan membuka ikatan tali dibelakang kemudian memegang sisi
bagian dalam gaun melipat bagian luar ke dalam dan usahakan bagian luar tidak menyentuh
pakaian petugas lalu dimasukkan ke tempat infeksius untuk di laundry
6 langkah
pelindung wajah dengan menggunakan kain bersih yang udah dicelupkan ke deterjen
Catatan:
- lakukan pembersihan pelindung wajah secara rutin sebelum dipakai kembali
6. PELINDUNG KEPALA
Penutup kepala merupakan pelindung kepala dan rambut tenaga kesehatan dari percikan
cairan infeksius pasien selama melakukan perawatan. Penutup kepala terbuat dari bahan
tahan cairan, tidak mudah robek dan ukurannya pas di kepala tenaga kesehatan. Penutup
kepala ini di gunakan sekali pakai.
6.1 Cara Memakai Pelindung Kepala
kepala di mulai dari bagian belakang kepala sambil melipat arah dalam perlahan menuju ke
bagian depan dengan mempertahankan tangan berada di sisi bagian dalam pelindung kepala
7. CELEMEK (APRON)
Apron merupakan pelindung tubuh untuk melapisi luar gaun yang digunakan oleh petugas
kesehatan dari penetrasi cairan infeksius pasien yang bisa terbuat dari plastic yang berkualitas
tinggi yang dapat digunakan kembali (reusable) yang tahan terhadap klorin saat dilakukan
desinfektan.
dibagian belakangnya
8. SEPATU PELINDUNG
Sepatu pelindung dapat terbuat dari karet atau bahan tahan air atau bisa dilapisi dengan kain
tahan air, merupakan alat pelindung kaki dari percikan cairan infeksius pasien selama
melakukan perawatan. Sepatu pelindung harus menutup seluruh kaki bahkan bisa sampai
betis apabila gaun yang digunakan tidak mampu mentup sampai ke bawah. Sepatu tidak
boleh berlubang agar berfungsi optimal.
enakan sepatu pelindung (boots), Jika petugas menggunakan sepatu kets atau sepatu
lainnya yang tertutup maka petugas menggunakan pelindung sepatu (shoes covers) dengan
cara pelindung sepatu dipakai di luar sepatu petugas dan menutupi celana panjang petugas
belakang sepatu sambil melipat arah dalam dan perlahan menuju ke bagian depan dengan
mempertahankan tangan berada di sisi bagian dalam pelindung sepatu
9. BAJU KERJA
Baju kerja adalah pakaian yang digunakan saat melakukan pekerjaan di ruangan dan sebelum
penggunaan APD dalam melakukan tindakan. Baju kerja hanya digunakan di ruang lingkup
rumah sakit. Baju kerja tidak boleh digunakan ditempat umum seperti kantin, manajemen/
perkantoran yang tidak berhubungan dengan pelayanan. Baju kerja tidak dipakai dari rumah,
dikenakan ketika sudah berada dirumah sakit. Selesai menggunakan baju kerja disarankan
untuk mandi dan mengganti pakaian bersih sebelum pulang kerumah. Ruangan yang
menggunakan baju kerja yaitu ruang infeksi covid, triage, IGD, IBS dan IPI.
KOMPETENSI 0 1 2 3
Pemeriksaan Peserta ujian tidak Peserta ujian
persiapan sarana memeriksa persiapan memeriksa persiapan
sarana sarana dengan
mengecek APD
untuk memastikan
APD dalam keadaan
baik dan tidak rusak
Hand Washing Peserta ujian tidak Peserta ujian Peserta ujian menggosok Peserta ujian
menggosok tangan menggosok 1-2 hal 3-5 hal berikut: menggosok tangan
berikut: 1.telapak tangan kiri ke dengan benar,
1. telapak tangan kiri telapak tangan kanan lengkap dan
ke telapak tangan atau sebaliknya. sistematis selama 5
kanan atau 2. punggung tangan menit:
sebaliknya. yang satu dengan 1. telapak tangan kiri
2. punggung tangan telapak tangan yang ke telapak tangan
yang satu dengan lain. kanan atau
telapak tangan yang 3. memutar jari-jari di sebaliknya.
lain. telapak tangan 2. punggung tangan
3. memutar jari-jari di 4. kedua telapak tangan yang satu dengan
telapak tangan dengan jari-jari telapak tangan
4. kedua telapak tangan terjepit yang lain.
dengan jari-jari 5. ibu jari memutar di 3. memutar jari-jari
terjepit telapak tangan di telapak tangan
5. ibu jari memutar di 6. tangan sampai 4. kedua telapak
telapak tangan pergelangan tangan dengan jari-
6. tangan sampai jari terjepit
pergelangan 5. ibu jari memutar di
telapak tangan
6. tangan sampai
pergelangan
Pemeriksaan Peserta ujian tidak Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian
kelengkapan memeriksa mempersiapkan 3-4 hal mempersiapkan 5-7 hal mempersiapkan
sarana APD kelengkapan sarana kelengkapan sarana kelengkapan sarana semua hal
APD APD yaitu : APD yaitu : kelengkapan sarana
1.Handschoen pertama 1.Handschoen pertama APD yaitu :
2. Boots 2. Boots 1.Handschoen
3. Masker N95 3. Masker N95 pertama
4. Pelindung kepala 4. Pelindung kepala 2. Boots
5.Gown/Coverall 5.Gown/Coverall 3. Masker N95
6. Goggles 6. Goggles 4. Pelindung kepala
7. Faceshields 7. Faceshields 5.Gown/Coverall
8.. Handschoen kedua 8.. Handschoen kedua 6. Goggles
7. Faceshields
8.. Handschoen
kedua
Pemakaian APD Peseta ujian Peseta ujian memakai Peseta ujian memakai Peseta ujian
Level 3 memakai 1-2 APD 3-4 APD level 3 yaitu : semua APD level 3 memakai semua
level 3 yaitu : 1.Kenakansepatu namun tidak berurutan APD level 3 dan
1.Kenakansepatu pelindung(boots). yaitu : berurutan yaitu :
pelindung(boots). 2. Pasang masker N-95 1.Kenakan sepatu 1.Kenakan sepatu
2. Pasang masker N- 3..Pasang pelindung pelindung(boots). pelindung(boots).
95 kepala yang menutupi 2. Pasang masker N-95 2. Pasang masker N-
3..Pasang pelindung seluruh bagian kepala 3..Pasang pelindung 95
kepala yang dan telinga dengan baik kepala yang menutupi 3..Pasang pelindung
menutupi seluruh 4. Pakai coverall bersih seluruh bagian kepala kepala yang
bagian kepala dan dengan zipper. dan telinga dengan baik menutupi seluruh
telinga dengan baik Coverall menutupi area 4. Pakai coverall bersih bagian kepala dan
4. Pakai coverall kaki sampai leher dengan zipper. Coverall telinga dengan baik
bersih dengan zipper. dengan baik dengan menutupi area kaki 4. Pakai coverall
Coverall menutupi cara memasukkan sampai leher dengan bersih dengan zipper.
area kaki sampai bagian kaki terlebih baik dengan cara Coverall menutupi
leher dengan baik dahulu, pasang bagian memasukkan bagian area kaki sampai
dengan cara lengan dan rapatkan kaki terlebih dahulu, leher dengan baik
memasukkan bagian coverall di bagian pasang bagian lengan dengan cara
kaki terlebih dahulu, tubuh dengan dan rapatkan coverall di memasukkan bagian
pasang bagian lengan menaikkan zipper bagian tubuh dengan kaki terlebih dahulu,
dan rapatkan coverall sampai ke bagian leher, menaikkan zipper pasang bagian lengan
di bagian tubuh hood atau pelindung sampai ke bagian leher, dan rapatkan coverall
dengan menaikkan kepala coverall hood atau pelindung di bagian tubuh
zipper sampai ke dibiarkan terbuka di kepala coverall dengan menaikkan
bagian leher, hood belakang leher dibiarkan terbuka di zipper sampai ke
atau pelindung 5.Pasang pelindung belakang leher bagian leher, hood
kepala coverall mata (goggles) rapat 5.Pasang pelindung atau pelindung kepala
dibiarkan terbuka di menutupi mata atau mata (goggles) rapat coverall dibiarkan
belakang leher pelindung wajah (face menutupi mata atau terbuka di belakang
5.Pasang pelindung shield) pelindung wajah (face leher
mata (goggles) rapat 6. Pasang sarung shield) 5.Pasang pelindung
menutupi mata atau tangan kedua dengan 6. Pasang sarung tangan mata (goggles) rapat
pelindung wajah menutupi lengan gaun kedua dengan menutupi menutupi mata atau
lengan gaun pelindung wajah
(face shield)
6. Pasang sarung (face shield)
tangan kedua dengan 6. Pasang sarung
menutupi lengan tangan kedua dengan
gaun menutupi lengan
gaun
Pelepasan APD Pserta ujian Pserta ujian melakukan Pserta ujian melakukan Pserta ujian
melakukan 1-2 hal 3-5 hal pada saat 6-8 hal pada saat melakukan semua
pada saat melepaskan melepaskan APD yaitu melepaskan APD yaitu : hal pada saat
APD yaitu : : 1. Petugas kesehatan melepaskan APD dan
1. Petugas kesehatan 1. Petugas kesehatan berada di area kotor berurutan yaitu :
berada di area kotor berada di area kotor 2. Lepaskan sarung 1. Petugas kesehatan
2. Lepaskan sarung 2. Lepaskan sarung tangan luar berada di area kotor
tangan luar tangan luar 3. Lakukan desinfeksi 2. Lepaskan sarung
3. Lakukan 3. Lakukan desinfeksi tangan dengan tangan luar
desinfeksi tangan tangan dengan handsanitizer dengan 3. Lakukan desinfeksi
dengan handsanitizer handsanitizer dengan menggunakan 6 langkah tangan dengan
dengan menggunakan 6 4. Buka pelindung mata handsanitizer dengan
menggunakan 6 langkah (goggles) atau pelindung menggunakan 6
langkah 4. Buka pelindung wajah (face shield) langkah
4. Buka pelindung mata (goggles) atau dengan cara 4. Buka pelindung
mata (goggles) atau pelindung wajah (face menundukkan sedikit mata (goggles) atau
pelindung wajah shield) dengan cara kepala lalu pegang sisi pelindung wajah
(face shield) dengan menundukkan sedikit kiri dan kanan pelindung (face shield) dengan
cara menundukkan kepala lalu pegang sisi mata (goggles) secara cara menundukkan
sedikit kepala lalu kiri dan kanan bersamaan, lalu buka sedikit kepala lalu
pegang sisi kiri dan pelindung mata perlahan menjauhi pegang sisi kiri dan
kanan pelindung (goggles) secara wajah petugas kemudian kanan pelindung
mata (goggles) secara bersamaan, lalu buka goggles dimasukkan ke mata (goggles) secara
bersamaan, lalu buka perlahan menjauhi dalam kotak tertutup bersamaan, lalu buka
perlahan menjauhi wajah petugas 5. Buka hood atau perlahan menjauhi
wajah petugas kemudian goggles pelindung kepala wajah petugas
kemudian goggles dimasukkan ke dalam coverall dengan cara kemudian goggles
dimasukkan ke dalam kotak tertutup buka pelindung kepala dimasukkan ke dalam
kotak tertutup 5. Buka hood atau dimulai dari bagian sisi kotak tertutup
5. Buka hood atau pelindung kepala kepala, depan dan 5. Buka hood atau
pelindung kepala coverall dengan cara kemudian perlahan pelindung kepala
coverall dengan cara buka pelindung kepala menuju ke bagian coverall dengan cara
buka pelindung dimulai dari bagian sisi belakang kepala sampai buka pelindung
kepala dimulai dari kepala, depan dan terbuka kepala dimulai dari
bagian sisi kepala, kemudian perlahan 6. Buka coverall bagian sisi kepala,
depan dan kemudian menuju ke bagian perlahan dengan cara depan dan kemudian
perlahan menuju ke belakang kepala membuka zipper dari perlahan menuju ke
bagian belakang sampai terbuka atas ke bawah kemudian bagian belakang
kepala sampai 6. Buka coverall tangan memegang sisi kepala sampai
terbuka perlahan dengan cara dalam bagian depan terbuka
6. Buka coverall membuka zipper dari coverall sambil berusaha 6. Buka coverall
perlahan dengan cara atas ke bawah membuka perlahan dari perlahan dengan cara
membuka zipper dari kemudian tangan bagian depan tubuh, membuka zipper dari
atas ke bawah memegang sisi dalam lengan dengan perlahan atas ke bawah
kemudian tangan bagian depan coverall sambil bersamaan kemudian tangan
memegang sisi dalam sambil berusaha membuka sarung tangan memegang sisi dalam
bagian depan membuka perlahan dari kemudian dilanjutkan ke bagian depan coverall
coverall sambil bagian depan tubuh, area yang menutupi sambil berusaha
berusaha membuka lengan dengan perlahan bagian kaki dengan membuka perlahan
perlahan dari bagian sambil bersamaan melipat bagian luar ke dari bagian depan
depan tubuh, lengan membuka sarung dalam dan selama tubuh, lengan dengan
dengan perlahan tangan kemudian membuka coverall selalu perlahan sambil
sambil bersamaan dilanjutkan ke area usahakan menjauh dari bersamaan membuka
membuka sarung yang menutupi bagian tubuh petugas kemudian sarung tangan
tangan kemudian kaki dengan melipat setelah selesai, coverall kemudian dilanjutkan
dilanjutkan ke area bagian luar ke dalam dimasukkan ke temopat ke area yang
yang menutupi dan selama membuka sampah infeksius menutupi bagian kaki
bagian kaki dengan coverall selalu 7. Lakukan desinfeksi dengan melipat
melipat bagian luar usahakan menjauh dari tangan dengan hand bagian luar ke dalam
ke dalam dan selama tubuh petugas sanitizer menggunakan 6 dan selama membuka
membuka coverall kemudian setelah langkah coverall selalu
selalu usahakan selesai, coverall 8. Lepaskan masker N- usahakan menjauh
menjauh dari tubuh dimasukkan ke temopat 95 dari tubuh petugas
petugas kemudian sampah infeksius 9. Setelah membuka kemudian setelah
setelah selesai, 7. Lakukan desinfeksi scrub suit, petugas selesai, coverall
coverall dimasukkan tangan dengan hand segera membersihkan dimasukkan ke
ke temopat sampah sanitizer menggunakan tubuh/mandi untuk temopat sampah
infeksius 6 langkah selanjutnya infeksius
7. Lakukan 8. Lepaskan masker N- menggunakan kembali 7. Lakukan desinfeksi
desinfeksi tangan 95 baju biasa. tangan dengan hand
dengan hand sanitizer 9. Setelah membuka sanitizer
menggunakan 6 scrub suit, petugas menggunakan 6
langkah segera membersihkan langkah
8. Lepaskan masker tubuh/mandi untuk 8. Lepaskan masker
N-95 selanjutnya N-95
9. Setelah membuka menggunakan kembali 9. Setelah membuka
scrub suit, petugas baju biasa. scrub suit, petugas
segera membersihkan segera membersihkan
tubuh/mandi untuk tubuh/mandi untuk
selanjutnya selanjutnya
menggunakan menggunakan
kembali baju biasa. kembali baju biasa.
Perilaku Peserta tidak Peserta ujian hanya Peserta ujian hanya Peserta ujian
profesional melakukan hal melakukan salah satu melakukan 2 hal berikut: melakukan hal
berikut:: hal berikut: 1. Mempersiapkan berikut ini secara
1. Mempersiapkan 1. Mempersiapkan kelengkapan alat lengkap:
kelengkapan alat kelengkapan dan bahan APD 1. Mempersiapk
dan bahan APD alat dan bahan 2. Melakukan an
2. Melakukan sesuai APD sesuai tahapan kelengkapan
tahapan prosedur 2. Melakukan prosedur alat dan bahan
3. Meletakkan alat sesuai tahapan 3. Meletakkan alat APD
APD yang sudah prosedur APD yang sudah 2. Melakukan
digunakan pada 3. Meletakkan alat digunakan pada sesuai tahapan
tempatnya APD yang tempatnya prosedur
sudah 3. Meletakkan
digunakan pada alat APD
tempatnya yang sudah
digunakan
pada
tempatnya
3. MENGHITUNG DEFISIT CAIRAN
Keseimbangan cairan di dalam tubuh diatur oleh ginjal (terutama), paru, kulit, dan saluran
cerna. Penting untuk menjaga agar volume cairan tubuh tetap konstan dan komposisinya
stabil, untuk menjamin berlangsungnya proses metabolisme dalam tubuh.
Kekurangan cairan (dehidrasi) dapat disebabkan oleh karena intake yang berkurang, output
yang berlebihan atau keduanya.
DERAJAT DEHIDRASI
Penggantian Cairan :
0-10 kg 4 mL / kg/jam
Konsensus :
o Kristaloid 3:1
TRANSFUSI DARAH
Mengikuti RULE-of 5
PENGHANGATAN CAIRAN :
Setelah dilakukan rewsusitasi ,keadaan pasien saat ini nafas berkurang sesaknya 24x/menit,
TD : 110/70 mmhg, Nadi 106x / menit, urine sudah mulai keluar 40 cc, mulai jernih.
Setengah jam kemudian pasien tampak sesak kembali, tekanan darah turun 90/70, Nadi 120
x /menit, pasien tampak pucat, sklera tampak udem. Hb diukur 5 gr %.
Pasien didiagnosa mengalami trauma tumpul abdomen dengan shock hipovolemik ec internal
bleeding (spleen-rupture ?)
Lakukanlah resusitasi cairan yang sesuai dengan kasus di atas !
Jawaban :
1. diagnosa Trauma tumpul abdomen dengan shock hipovolemik ec internal bleeding
2. Lihat tabel, dari tanda dan gejala yang ada diagnosa: derajad perdarahan kelas III ( 30 -
40 % EBV)
35 % x 60 x 70 mL = 1500 mL
3. Cairan yang diberikan RL (Ringer Lactat) + koloid (HES 6%) (dihangatkan)
4. Sampai dengan perdarahan 25 % berikan RL (3 : 1) 1000 cc perdarahan diganti dengan
3000 mL RL, guyur kira-kira 1 jam. Nilai tanda klinis (nafas, TD, Nadi, produksi urine),
bila hemodinamik belum kembali normal, berikan penganti sisa perdarahan dengan koloid
500 mL perdarahan ganti dengan HES 6 % 500 mL ( 1 : 1)
5. Persiapan yang dilakukan :
Infus set (jarum besar, 16 G atau 18 G ) 2 set.
Pemanas cairan
Oksigen nasal
Kateter urine
Setelah ½ jam berikutnya keadaan menurun kembali :
1. Panggil segera ahli bedah dan tim OK untuk segera operasi cito.
2. Berikan transfusi Whole Blood dengan target Hb 9 gr%
= 60 x 5 x (9-5) = 1200 mL WB
Bila ingin memberi PRC beri 600 mL PRC
3. Darah perlu dihangatkan sampai dengan 39 0 C
Dihangatkan agar supaya :
- tetesan lancar
- kurva oksigen disosiasi bergeser ke kanan ( oksigen mudah dilepas oleh Hb)
- pumping jantung kuat
- tidak terjadi hypothermia
Kasus 2 :
Seorang wanita, umur 26 thn, BB 50 kg, datang ke unit gawat darurat dengan keluhan muntah
dan mencret.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai : bila diberi rangsang nyeri dengan menekan nail bed, mata
terbuka lalu tertutup kembali; dari bangun lalu tidur kembali.
TD 85/- mmHg (dari palpasi); nadi 138x/menit, halus; ujung jari dingin, warna pucat dan
kebiruan, mata cekung. Katerter terpasang, urine 5 cc dengan warna pekat.
Pasien didiagnosa mengalami muntah mencret dengan dehidrasi berat.
Bila rehidrasi telah tercapai, diberikan cairan rumatan dengan mengikuti rumus Holiday
Segar yaitu:
Anak dengan berat badan , 10Kg diberikan cairan 100ml/KgBB
Anak dengan berat badan 11-20kg diberikan cairan dengan rumus 1000ml+(BB-10)x50ml
Anak dengan berat badan 21-30 Kg diberikan cairan dengan rumus 1500+(BB-20)x20ml
II. DIAGNOSIS
1. Evaluasi luas area luka bakar, dengan:
a. Palmar surface method: palmar pasien (termasuk jari-jari) mencapai 1 % Total Body
Surface
Area (TBSA).
b. Wallace’s rule of nines
c. Lund and Browder charts: menghitung variasi bentuk tubuh pada berbagai macam usia dan
menghasilkan penilaian akurat pada luka bakar anak.
2. Usia: bayi, anak dan dewasa
3. Kedalaman luka.
4. Luka bakar derajat 2 dan 3 yang sirkumferensial dapat menyebabkan restriksi aliran darah
pada ekstremitas, dada yang dapat menghambat respirasi, membutuhkan eskaratomi
III.TATALAKSANA TERAPI CAIRAN
Perawatan luka bakar dapat dibagi menjadi 3 tahapan utama, yaitu fase
emergency/resusitasi, fase akut dan fase rehabilitasi.
1.Fase akut/syok berupa menghindarkan pasien dari sumber penyebab luka bakar, evaluasi
ABC, periksa apakah terdapat trauma lain, resusitasi cairan, pemasangan kateter urine,
pemasangan nasogastric tube (NGT), tanda vital dan laboratorium; manajemen nyeri,
profilaksis tetanus, pemberian antibiotik dan perawatan luka.
2. Fase sub-akut dimulai ketika pasien secara hemodinamik telah stabil. Penanganan fase
akut berupa mengatasi infeksi, perawatan luka, dan nutrisi.
3. Fase lanjut dilakukan rehabilitasi bertujuan untuk meningkatkan kemandirian melalui
pencapaian perbaikan fungsi yang maksimal
% X BB X 4 CC
1. SEPARUH DARI JUMLAH CAIRAN INI DIBERIKAN DALAM 8 JAM
PERTAMA, SISANYA 16 JAM BERIKUTNYA.
2. HARI PERTAMA TERUTAMA DIBERIKAN ELEKTROLIT (RL) KARENA
TERJADI DEFISIT ION Na & HARI KEDUA DIBERIKAN SETENGAH CAIRAN
HARI PERTAMA.
3. HARI KEDUA: KOLOID :500-2000CC + GLUKOSA 5% UNTUK
MEMPERTAHANKAN CAIRAN
CONTOH : SEORANG DEWASA DENGAN BB 50 Kg DAN LUAS LUKA BAKAR 20%.
RUBRIK
KOMPETENSI 0 1 2 3
Pemeriksaan Peserta ujian tidak Peserta ujian melakukan Peserta ujian melakukan Peserta ujian
Primary Survey melakukan 1-2 hal dari primary 3-4 hal dari primary melakukan primary
Primary survey survey : survey : survey dengan
1. Aiway : periksa jalan 1. Aiway : periksa jalan lengkap:
nafas (cleasr.unclear) nafas (cleasr.unclear) 1. Aiway : periksa
2. Breathing : syanosis 2. Breathing : syanosis jalan nafas
+/-, RR, Suara +/-, RR, Suara (cleasr.unclear)
pernafasan pernafasan 2. Breathing :
3.Circulation : TD, 3.Circulation : TD, syanosis +/-, RR,
perfusi, ttv, HR perfusi, ttv, HR Suara pernafasan
4. Disability : kesadaran 4. Disability : kesadaran 3.Circulation : TD,
(Alert/Respon to verbal/ (Alert/Respon to verbal/ perfusi, ttv, HR
Respon to Respon to 4. Disability :
Pain/Unresponsive) Pain/Unresponsive) kesadaran
5.Exposure : jejas, 5.Exposure : jejas, (Alert/Respon to
luka(trauma, luka bakar, luka(trauma, luka bakar, verbal/ Respon to
dsb) dsb) Pain/Unresponsive)
5.Exposure : jejas,
luka(trauma, luka
bakar, dsb)
Tatalaksana Non Peserta ujian tidak Peserta ujian melakukan Peserta ujian melakukan Peserta ujian
Farmakoterapi melakukan 1 dari 4 hal berikut: 2-3 dari 4 hal berikut: melakukan 4 hal
tindakan 1. Menghitung 1. Menghitung dengan lengkap:
Atau kebutuhan cairan untuk kebutuhan cairan untuk 1. Menghitung
melakukan tetapi rehidrasi dengan benar rehidrasi dengan benar kebutuhan cairan
tidak sesuai 2. Menentukan jenis 2. Menentukan jenis untuk
masalah klinik cairan rehidrasi cairan rehidrasi rehidrasi dengan
pasien dengan benar dengan benar benar
3. Menentukan jumlah 3. Menentukan jumlah 2. Menentukan
tetesan cairan tetesan cairan jenis cairan
dengan benar dengan benar rehidrasi
4. Mengevaluasi 4. Mengevaluasi dengan benar
pemberian cairan dengan pemberian cairan 3. Menentukan
Benar (Evaluasi: tanda dengan benar (Evaluasi: jumlah tetesan
vital, urine output untuk tanda vital, urine output cairan
memastikan rehidrasi untuk memastikan dengan benar
telah tercapai) rehidrasi telah tercapai) 4. Mengevaluasi
pemberian cairan
dengan benar
(Evaluasi: tanda
vital, urine output
untuk memastikan
rehidrasi telah
tercapai)
Perilaku Peserta ujian tidak Meminta izin secara Meminta izin secara Meminta izin secara
profesional meminta izin lisan dan melakukan 1-2 lisan dan melakukan 3 lisan dan
secara lisan dan poin berikut : poin berikut: melakukan di
sama sekali tidak 1. melakukan setiap 1. melakukan setiap bawah ini secara
melakukan poin tindakan dengan tindakan dengan lengkap:
berikut: berhati-hati dan teliti berhati-hati dan teliti 1. melakukan
1. melakukan sehingga tidak sehingga tidak setiap tindakan
setiap tindakan membahayakan membahayakan dengan berhati-
dengan berhati- pasien dan diri pasien dan diri hati dan teliti
hati dan teliti sendiri sendiri sehingga tidak
sehingga tidak 2. memperhatikan 2. memperhatikan membahayakan
membahayakan kenyamanan pasien kenyamanan pasien pasien dan diri
pasien dan diri 3. melakukan tindakan 3. melakukan tindakan sendiri
sendiri sesuai prioritas sesuai prioritas 2. memperhatikan
2. memperhatikan 4. menunjukan rasa 4. menunjukan rasa kenyamanan
kenyamanan hormat kepada pasien hormat kepada pasien
pasien pasien 3. melakukan
3. melakukan tindakan sesuai
tindakan sesuai prioritas
prioritas 4. menunjukan
4. menunjukan rasa rasa hormat
hormat kepada kepada pasien
pasien