Anda di halaman 1dari 131

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU SAND

ARAN HATI DAN SEBELUM CAHAYA KARYA LETTO BAN


D

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
dalam Bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

Oleh:
ULFATUL FAUZIYAH
NIM 1840210088

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
TAHUN 2023

PAGE \* MERGEFORMAT 1
SURAT PERSETUJUAN

KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
Jl.Conge Ngembalrejo PO Box 51, Kudus 59322, Telp (0291)
432677

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi saudara:


Nama : Ulfatul Fauziyah
NIM : 1840210088
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Islam
Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Judul : Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu
Sandaran Hati dan Sebelum Cahaya Karya Letto
Band
Benar-benar telah melalui proses pembimbingan sejak 30 Maret 2022 sampai
dengan 13 April 2022 dan disetujui untuk dapat dilanjutkan ke proses
Munaqosyah.

Kudus, 8 Agustus 2023

Dosen Pembimbing

Dr. H. Ahmad Zaini, Lc. M.Si


NIP.

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya Ulfatul Fauziyah,


NIM. 1840210088 menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini:
1. Seluruhnya merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diterbitkan dalam
bentuk dan untuk keperluan apapun; dan
2. Tidak berisi material yang pernah ditulis orang lain kecuali informasi yang
terdapat dalam referensi yang dijadikan rujukan dalam penulisan ini.
Saya bersedia menerima sanksi apabila di kemudian hari ditemukan
ketidakbenaran pernyataan saya ini.

Kudus, 8 Agustus 2023

Yang Menyatakan,

Ulfatul Fauziyah
NIM. 1840210088

iii
ABSTRAK
Ulfatul Fauziyah, 1840210088, Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Lirik Lagu Sandaran hati
dan Sebelum Cahaya Karya Group Band Letto, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam (KPI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, 2023.
Lagu Sandaran Hati dan Sebelum Cahaya merupakan karya group Band Letto yang ditujukan
sebagai sarana penyampaian dakwah melalui music. Pada zaman sekarang, musik dianggap
memiliki sifat efektif dalam menyampaikan pesan dan seruan kebaikan kepada masyarakat luas.
Group Letto mengemas musik dengan sangat baik dan kaya akan makna kehidupan yang semata-
mata hanya pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penggunaan jenis penelitian penelitian kualitatif bertujuan
untuk mengetahui makna atau isi pesan dakwah yang termuat dakan lirik lagu “sandaran hati” dan
“sebelum cahaya” karya Letto Band.
Subyek dalam penelitian ini adalah lirik lagu dari “Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya”.
Data-data yang relevan dengan penelitian dikumpulkan dengan teknik observasi, dokumenter dan
teknik penelusuran data online. Penelitian ini berhasil menemukan bebapa pesan dakwah yang
terkandung dalam lirik lagu karya Letto Band, adapun pesan dakwahnya dikategorikan ke dalam
tiga bagian, yaitu: pesan akidah, pesan akhlak, dan pesan syari’ah.
Kata Kunci: Sandaran Hati, Sebelum Cahaya, Letto Band, Pesan Dakwah

iv
MOTTO

Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan
pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah
melewatkanku.

-Ummar bin khattab-

v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, sujud syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, inayah, dan taburan cinta kasih-Mu. Taburan cinta-Mu telah
memberikanku kekuatan, ilmu yang bermanfaat, serta memberikanku kemudahan hingga
skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam kepada
Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa kita tunggu syafaatnya di dunia dan
akhirat. Dengan segenap rasa cinta dan kasihku persembahkan penelitian ini untuk orang-
orang terkasih :
1. Bapak tercinta Rochmad dan Ibu tersayang Siti Chalimah, yang telah mendidik,
membesarkanku tanpa lelah, mencurahkan kasih sayangnya, dan selalu
mengiringi hidupku dengan untaian do’a. Semoga anugerah ini akan tetap ada
sampai diakhirat.
2. Kepada diriku sendiri yang sudah berjuang, pantang menyerah serta sabar dalam
proses pengerjaan skripsi.
3. Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Dr. H. Ahmad zaini, lc., m.s.i, selaku dosen
pembimbing saya, terimakasih banyak atas bimbingan yang selama ini
membantu saya menyelesaikan srikpsi ini.
4. Teman-teman KKN yang senantiasa memberikan semangat tanpa batas, sehingga
proses penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu.
5. Teman-teman seperjuangan KPI khususnya KPI C18 , saya ucapkan terimakasih
telah memberi warna dalam perjalanan hidupku. terkhusus risma melinda utami
yang selalu menyemangati dan menjadi partner dalam pengerjaan skripsi ini.
6. Pihak management serta grup band letto yang telah memberikan izin serta
kemudahan dan kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya untuk para pembaca
yang meluangkan waktunya untuk karya tulis ilmiah saya.

vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB- LATIN
Konsonan Tunggal Vokal
‫ب‬ B/b ‫ش‬ Sy/sy ‫ل‬ L/l ‫ا‬ Tanpa
tanda

‫ت‬ T/t ‫ص‬ S{/s} ‫م‬ M/m َ A/a

‫ث‬ S|\/s\ ‫ض‬ D{/d} ‫ن‬ N/n ِ I/i

‫ج‬ J/j ‫ط‬ T{/t} ‫و‬ W/w ُ U/u

‫ح‬ H}/h} ‫ظ‬ Z{/z} ‫ه‬ H/h Ma>dd

‫خ‬ kh/KH
‫َع‬awal ‘A/‘a ‫ ء‬awal A´/a´ ‫بَا‬ Ba>

‫د‬ D/d ‫ ع‬akhir A´/a´ ‫ ء‬akhir A/a


‫ْيِب‬ Bi>

‫ذ‬ Z|/z\ ‫غ‬ G/g ‫ي‬ Y/y


‫ُبْو‬ B>

‫ر‬ R/r ‫ف‬ F/f Tasydi>d Ya>´ nisbah

‫ز‬ ‫ق‬ ‫َأَّب‬ ‫ِك‬


Z/z Q/q abb
‫َفَل ّي‬ falakiy

‫َعا‬
‫س‬ S/s ‫ك‬ K/k
‫َر ّب‬ rabb
‘a>lam
‫ِم‬ iy
‫َل ّي‬
‘Ain/Hamzah
di Belakang
‘Ain/Hamzah di-waqf ‫اْل‬ Vokal Rangkap

‫َقَر‬
‫اْلُف ُر ْو ُع‬ ‫اْلَق َمُر‬ ‫َغِرْي ْي‬
al- al-
qara’a gairi>
furu>’ qamar
‫َع‬
‫اْلَق َض اُء‬ ‫الَّش ْم ُس‬
al- al-
‫َقَرَء‬ qara’a
qad}a>´ syams ‫َش ْيٌئ‬ syai´un
Kata Majemuk Ta>´
Kata Majemuk dipisah
dirangkai Marbu>t}ah
‫َس ا‬
‫َمَجا ُل الِّد ْيِن‬ Jama>luddi>
n
‫َمَجا ُل الِّد ْيِن‬ Jama>l
al- Di>n
sa>’ah
‫َعة‬

vii
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
serta hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Sandaran Hati
dan Sebelum Cahaya Karya Letto Band”. Shalawat serta salam juga tidak lupa
kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dengan harapan
semoga peneliti mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.
Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus. Peneliti
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari segenap
bimbingan, motivasi serta dukungannya. Dengan demikian, peneliti
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc. M.Si, selaku Rektor Institut Agama
Islam Negeri Kudus yang telah memberikan izin penelitian ini, sehingga
skripsi dapat selesai.
2. Dr. Siti Malaiha Dewi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Islam.
3. Suciati M,Pd., selaku ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Dr. H. Ahmad Zaini, Lc. M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan
bimbingan, arahan, serta motivasi semangat dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap Dosen dan Staf Pengajar di IAIN Kudus yang telah memberikan
banyak ilmu pengetahuan, sehingga peneliti mampu menyusun skripsi hingga
selesai.
6. Teman-teman seperjuanganku yang selalu menemaniku dalam keadaan suka
maupun duka.
7. Kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini yang tak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan, peneliti mengucapkan
terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Peneliti menyadari bahwa penyusunan
skripsi ini masih belum sempurna. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi peneliti, pembaca dan mahasiswa lainnya. Peneliti berharap

ix
semoga skripsi ini dapat diambil manfaatnya. Aamiin.

Kudus, 8 Agustus 2023


Yang Menyatakan,

Ulfatul Fauziyah
NIM. 1840210088

x
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
SURAT PERSETUJUAN......................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.............................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
MOTTO..................................................................................................................v
PERSEMBAHAN.................................................................................................vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB- LATIN..............................................vii
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Fokus Penelitian............................................................................................7
C. Rumusan Masalah.........................................................................................7
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................8
E. Manfaat Penelitian........................................................................................8
F. Sistematika Penulisan...................................................................................9
BAB II...................................................................................................................11
KAJIAN PUSTAKA............................................................................................11
A. Landasan Teori Terkait Judul.....................................................................11
1. Teori Analisis Isi.....................................................................................11
2. Teori Dakwah..........................................................................................13
3. Teori Musik dan Seni Musik...................................................................34
4. Dakwah Melalui Lagu.............................................................................40
B. Penelitian Terdahulu...................................................................................44
C. Kerangka Berfikir.......................................................................................45
BAB III..................................................................................................................47

xi
METODE PENELITIAN....................................................................................47
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian................................................48
B. Setting Penelitian........................................................................................48
C. Subjek dan Objek Penelitian.......................................................................49
D. Sumber Data................................................................................................49
E. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................51
F. Pengujian Keabsahan Data..........................................................................53
G. Teknik Analisis Data...................................................................................54
BAB IV..................................................................................................................56
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................................56
A. Gambaran Umum Objek Penelitian............................................................56
1. Profil Grub Band Letto............................................................................56
2. Biodata Personil Letto.............................................................................58
3. Album Album Letto................................................................................62
B. Deskripsi Data Penelitian............................................................................66
1. Deskripsi Data Tentang Lirik Lagu “Sandaran Hati” dan “Sebelum
Cahaya” karya Letto Band..............................................................................66
2. Deskripsi Data Tentang Analisis Isi Pesan-Pesan Dakwah Dalam Lirik
Lagu “Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya” Karya Letto Band.................68
3. Relevansi Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu “Sandaran Hati” dan
“Sebelum Cahaya” Karya Letto Band Dengan Kehidupan Sekarang............74
C. Analisis Data Penelitian..............................................................................75
1. Analisis Lirik Lagu “Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya” karya Letto
Band................................................................................................................75
2. Analisis Isi Pesan-Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu “Sandaran Hati” dan
“Sebelum Cahaya” Karya Letto Band............................................................77
BAB V..................................................................................................................109
PENUTUP...........................................................................................................109
A. KESIMPULAN.........................................................................................109
B. Saran-Saran...............................................................................................110
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................111
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................115
Daftar Riwayat Hidup.......................................................................................120

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir ………….………………………………20

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah merupakan sebuah proses menyampaikan, mengajak, dan


menyeru kepada masyarakat/orang lain dengan tujuan supaya
masyarakat/objek dakwah ikut dan mau menerima apa yang di sampaikan oleh
pendakwah. Sehingga menimbulkan timbal balik yang baik antara Da’i dan
Mad’u. Selain itu diharapkan mad’u bisa mempelajari dan mengamalkan ilmu
yang telah di dapat secara baik dan benar. Sehingga mendapat kehidupan yang
bahagia di dunia dan di akhirat. Keyakinan dan kepercayaan kepada Allah
merupakan hakikat paling penting umat muslim. M. Sya’afat Habib,
mengemukakan pengertian dakwah secara luas ialah tempat untuk merubah
manusia menuju arah yang lebih baik. Dengan maksud yang lebih luas proses
berdakwah bisa menjamah kegiatan-kegiatan fisik, diantaranya pembangunan
sarana dan prasarana pendidikan, rumah sakit, rumah anak yatim piatu dan
sebagainya.1
Islam pada dasarnya merupakan agama dakwah yakni agama yang
menegaskan, mensyiarkan dan mengajak umatnya untuk taat dan patuh atas
perintah dan larangan Allah. Islam juga mengajak umatnya untuk menyiarkan
ajaran-ajaran yang bernilai pahala kepada umat lainnya. Islam merupakan
suatu pedoman, karena nilai-nilai yang ada dalam islam diyakini dapat
mengantar menuju kehidupan yang benar dan salah, di hukumi benar apabila
yang dilakukan sesuai ajaran dan perintah Allah SWT. Dan dihukumi salah
apabila keluar dari ajaran dan perintah Allah SWT.
M. Arifin mengatakan dalam bukunya Psikologi Dakwah Suatu
Pengantar Studi, pengertian dakwah merupakan suatu proses/kegiatan
mengajak, baik secara lisan maupun tulisan (tingkah laku), yang segala

1
Siti Hasanah, Inovasi Materi Dakwah Dari Ibadah Ke Muamalah Bagi Ormas Islam
Untuk Merealisasikan Masyarakat Inklusif di Kota Semarang, Jurnal Dakwah, Vol XV, No 2 (
2014), 318.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
prosesnya dilakukan secara sadar dan memiliki tujuan untuk mempengaruhi
orang lain, baik secara individu ataupun kelompok, sehingga timbul kesadaran
dan pengertian serta sikap merenungkan diri atas pesan yang di sampaikan
dengan tanpa paksaan.2
Dalam artian lain dakwah mempunyai makna sebuah penyampaian
nilai-nilai Islam kepada mad’u dalam rangka mewujudkan suatu perbaikan
atas perbuatan yang dinilai salah. Dakwah merupakan satu kegiatan yang pasti
ada dalam hidup seorang muslim, dakwah dikategorikan sebagai bagian yang
sangat penting dan esensial bagi seorang muslim. Esensi yang dijelaskan
berupa ajakan dorongan (motivasi), rangsangan maupun bimbingan agar orang
lain dapat menerima yang diajarkan Islam dengan penuh kesadaran atas
keuntungan yang di dapat, bukan atas dasar keuntungan yang di dapat
pengajaknya, jadi berbeda dan bertolak belakang dengan propaganda.3
Dalam tulisan ini penulis menjelaskan tentang “Analisis Isi Pesan
Dakwah dalam Lirik Lagu Sandaran hati dan Sebelum Cahaya Karya Group
Band Letto” dimana isi yang akan dituliskan sebagian mencakup tentang
pesan dakwah dalam arti lain berdakwah dengan lagu. Dakwah bisa dilakukan
oleh siapa saja, dimana saja dan dengan cara apa saja, karena dengan kita
mengajak untuk melakukan kebaikan itu juga bisa di sebut dengan dakwah,
berdakwah sangatlah mudah untuk dilakukan, media untuk berdakwahpun
sangat banyak salah satunya yang dijadikan judul oleh penulis, yaitu dakwah
dalam lagu, media dakwah antara lain, internet, televisi, majalah islami, dll.
Tetapi yang akan di bahas oleh penulis yaitu dakwah melalui kesenian musik.
Kesenian merupakan salah satu unsur terpenting dalam kebudayaan,
dari kesenian sendiri seseorang mampu memperoleh sebuah pengekspresian
diri, serta pengalaman dan ide untuk mencerdaskan kebutuhan batinnya. Salah
satu jenis kesenian yang dibuat oleh manusia adalah musik, musik mempunyai
nilai yang tinggi dan indah dalam menduduki produk kebudayaan kategori

2
M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993) cet.
Ke-2, hal 17.
3
Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontenporer, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000), hal
7.

2
kesenian.4
Seni merupakan sebuah filter yang berfungsi untuk memperindah dan
bersifat sebagai pelengkap, dalam Islam disebutkan bahwa nikmat yang harus
di syukuri selain nikmat atas kehidupan yaitu seni, karena seni bukan sesuatu
yang baru, seni sudah ada sejak zaman nabi Muhammad SAW yang berupa
sya’ir, gurindam, dll. Seni dapat memunculkan sebuah keindahan untuk
didengarkan maupun dilihat, namun jangan sampai keindahan tersebut disalah
artikan dan malah menjadi boomerang untuk kita, dalam artian indah ini
kesenian musik bertujuan untuk menunjukkan keagungan, kebesaran, dan
kemaha indahan Allah SWT, dalam hadist riwayat Ibnu Mas’ud bahwa
Rasulullah SAW bersabda:

)‫إن اهلل مجيل حيب اجلمل (رواه مسلم‬


Artinya : “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan”. (HR.
Muslim).5

Dalam menjadi media dakwah Islam, seni berperan sebagai daya tarik
untuk pendengarnya salah satu yang populer yaitu seni suara. Al-Izzu bin
Salam menuturkan bahwa, “Adapun nyanyian yang bisa mengingatkan
seseorang kepada akhirat, tidaklah mengapa bahkan sunnah”.6
Dasar-dasar pembangunan musik antara lain; persatuan elemen-elemen
bunyi, ritme, melodi, harmoni dan ekspresi. Dasar dasar tersebut mempunyai
bagian bagian, seperti bunyi, bunyi terdiri dari pitch yang berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya nada, durasi kekuatan jangka waktu bunyi/nada.
Hal ini biasa disebut bagian dari ekspresi, karena pencipta lagu
mengekspresikan bunyi tersebut berdasarkan apa yang di rasakannya, maka
terbentuklah sebuah musik. Musikpun memiliki berbagai macam genre; religi,
pop, jazz, dll. Ekspresi menjadikan sebuah music memiliki genre. Sama
halnya dengan lagu, lagu adalah suatu bentuk kreasi cipta, rasa, dan karya

4
Dloyana Kesumah. dkk., Pesan Pesan Budaya Lagu lagu Pop Dangdut dan
Pengaruhnya Terhadap Perilaku Sosial Remaja Kota, (Jakarta: CV Eka Putra, 1995), hal 1.
5
Yusuf Qardhawi, Nasyid Versus Musik Jahiliyah, (Bandung: Mujahid, 2001) cet ke-1
6
Toha Yahya Umar, Hukum Seni Musik, Suara, Tari Dalam Islam, (Jakarta: Wijaya,
1983), cet ke-1, 144.

3
manusia. Didalam lagu mengandung nilai estetika yang tinggi yang terbangun
melalui dua komponen syair/lirik dan musik. Lagu dengan lirik tidak dapat di
satukan apabila terdapat ketidaksesuaian, lagu yang mengiringi lirik harus pas,
sehingga apa yang dituliskan creator lagu bisa tersampaikan.
Berdakwah tidak hanya dilakukan dengan mimbar yang dihadiri oleh
banyak orang, berdakwah wajib berpakaian rapi meskipun tidak harus
berjilbab dan berpeci. Lagu lagu yang dibuat oleh kreator bukanlah sekedar
kata-kata ngawur yang hanya mempunyai makna indah, namun lagu lagu
tersebut juga mempunyai makna yang berarti apabila digali dan dikaji, karena
sebuah lagu menyimpan sebuah arti. Berdakwah melalui musik sangat mudah
diterima oleh masyarakat, apalagi penyampaian lagunya mungkin ada yang
pas denga napa yang dirasakan oleh pendengarnya, dan musik sendiri sangat
mudah diingat dan di hafal. Hal tersebut di manfaatkan oleh kreator musik
untuk menyelipkan pesan-pesan (pesan moral, motivasi, ajakan bersyukur,
dll). Pembawaan dakwah melalui musik ada beberapa genre antara lain; grub
band, nasyidariah, dangdut, marawis dan kasidah.7
Lagu sudah merasuki hati manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-
hari manusia tidak bisa lepas dari sebuah lagu, karena selain manusia lagu
juga bisa memahami keadaan hati dan fikiran seseorang, baru-baru ini musik
dijadikan sebagai media dakwah menjadi tren dalam masyarakat apalagi saat
menjelang Ramadhan para creator musik berlomba-lomba menyelipkan
makna religi di lagu-lagu yang akan dirilisnya, dan kebanyakan lagu yang rilis
menjelang Ramadhan adalah lagu religi. Dalam hal ini penulis membahas
tentang pesan dakwah dalam lagu “sandaran hati dan sebelum cahaya” karya
Letto Band. Dimana secuil makna dalam lagu tersebut yaitu, ketika kita
mengalami kesusahan baik kesusahan hati maupun keadaan, kita harus selalu
mengingat Allah, karena Allahlah tempat sandaran hati yang sesungguhnya,
dan setiap apapun yang kita lakukan, Allah selalu mengawasi gerak gerik kita,

7
Zulfikar, Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu Album “Ingat Sholawat” Group
Band Wali”, Skripsi. (Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Jakarta
2010. Diambil dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/21855. Diakses Pada
tanggal 19 Februari 2022. Jam 22.15 WIB.

4
jadi ketika sedang merasa kesepian maka kembalilah kepada Allah karena
sebaik-baik jalan yaitu jalan menuju keridhaan.
Dari penjelasan sebelumnya tak jarang bahwa musik mempunyai ciri
khas tersendiri dari perbedaan penciptanya, dan kebanyakan creator musik
dalam menciptakan musik lagu gaya nadanya pasti sama, itulah yang tadi
disebut bahwa musik adalah sebuah pengekspresian, karena dari lirik tersebut
pencipta sudah melalui tiga tahap yaitu dilihat, didengar dan dialami. Lagu
disebut juga sebagai refleksi dari perilaku berseni. Musik merupakan seni
vocal yang penyampaiannya melalui irama, memiliki daya komunikasi massa
yang tinggi, karena banyak juga masyarakat yang menjadi tertarik dengan
musik lainnya karena pembauran/ sekedar terdengar di telinga. Seperti kutipan
Dloyana bahwa Herbert Spencer mengungkapkan “musik siap melayani,
terutama kebutuhan yang sifatnya non fisik”.
Kiai Mansur menuturkan seni budaya lokal sebagai salah satu bentuk
atas kekreatifan komunitas masyarakat sebagai pelengkap hidup supaya hidup
jadi lebih baik. Secara umum efek dari adanya seni budaya ini menjadikan
Islam menjadi lebih indah.8 Jadi diharapkan adanya intuisi dakwah yang bisa
memenuhi kebutuhan dan gaya hidup remaja perkotaan sangat diperlukan
supaya mereka dapat menjalani kehidupannya dengan baik.9
Penyampaian dakwah melalui musik bersifat efektif, dimana musik
sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia, jika tidak ada musik hidup
akan hambar, begitu ujarnya. Penulis memilih lagu dari grup Band Letto
karena pengemasan dalam kedua lagu ini sangat unik, terutama lagu sandaran
hati, dimana penonton dibuat salah faham akan makna dari lagunya, dalam
video klip yang di tampilkan di Youtube Letto Band, makna dari lagu
sandaran hati yaitu tentang pencintaan, padahal makna yang sesungguhnya
yaitu kembalinya hamba kepada penciptanya.
Apapun yang dilakukan apabila mengandung unsur-unsur
mengajak/menyeru atas kebaikan itu dinamakan berdakwah, karena dilihat
8
Kholid Mawardi, Lokalitas Seni Islam dalam Akomodasi Pesantren, (Purwokerto:
STAIN Press, 2017), hal 100-101.
9
Abudul Basit, Dakwah Remaja, (Yogyakarta: STAIN Press, 2011), hal 73

5
dari pengertiannya arti dakwah sendiri yaitu menyeru, ajakan (dalam
kebaikan), sama halnya dengan pesan dakwah dalam ilmu komunikasi, pesan
dakwah disebut massage yang memiliki arti symbol-simbol. Yang mana
symbol-simbol nanti diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyampaian
pesan. Dakwah melalui lagu memang tidak asing lagi kedengarannya, dilihat
pada realitanya, penulis lagu menyelipkan beberapa makna hidup dalam
lagunya, namun jika tidak benar-benar di fahami maknanya, maka lagu yang
diciptakan hanya sebatas lagu saja tidak lebih.
Acep Aripudin mengatakan bahwa dakwah melalui seni musik lumrah
dilakukan di Indonesia, dengan menyertakan lirik-lirik yang mengandung
makna keislaman dari berbagai jenis genre musik, diantaranya: Nasyid,
Qasidah, Marawis, Dangdut, Pop, bahkan genre musik yang dinilai keras
seperti jazz, dan rockpun dapat digunakan sebagai media dakwah. Dalam
kehidupan yang bersosial ini, selera musik antar pribadi cenderung berbeda-
beda, namun setelah diteliti rata-rata masyarakat sangat menyukai lagu
dangdut yang halus seperti lagu yang di bawakan oleh Denny Caknan,
Ndarboy Geng, Yeni Inka, dll. Genre musik tersebut sangat diterima
dikalangan masyarakat terkhusus masyarakat pedesaan, karena bahasa yang di
gunakan dalam lagu tersebut sama seperti bahasa sehari-hari masyarakat
pedesaan. Selain itu lagu pop seperti yang dibawakan grup band GIGI dan
Wali juga sangat diterima di masyarakat, lagu rock dangdut, dll.
Maka dari itu penulis ingin menjabarkan mengenai pesan yang
tersimpan dalam lagu, dalam lagu yang dipilih oleh penulis sebagai bahan
penelitian penulis telah mengetahui dan mengkaji makna yang tersimpan di
lagu “Sebelum Cahaya” dan “Sandaran Hati” karya Grup Band Letto.
Letto Band merupakan salah satu Grup Band yang berasal dari
Yogyakarta, dengan 4 personil, diantaranya Neo (Vokal), Patub (Gitar), Arian
(Bass), Dedy (Drum). Grup Band ini dibentuk pada 21 April 2004, yang
merupakan grup musik pertama Indonesia, pada tahun 2016 Letto menambah
2 personil yaitu Cornel (Gitaris), dan Widi (Keyboard). Letto memulai
karirnya sudak sejak 2003, namun pada 2005 mereka meluncurkan album

6
Truth, Cry, and Lie yang berisis 5 single lagu, kemudian album kedua pada
tahun 2007 yaitu Don’t Make Me Sad dengan 5 single lagu juga, kemudian
album yang terakhir yaitu Lethologica, album ini terbilang unik karena masih
berisi ciri khas dari Letto Band dengan hanya 3 single lagu.
Lagu-lagu yang diciptakan oleh Letto Band ini memiliki makna
sufistik yang tidak banyak disadari oleh masyarakat, itulah ciri khas dari grup
Band Letto, lagu yang disadari memiliki makna percintaan namun untuk yang
faham lagu yang di ciptakan Letto Band memiliki makna religi yang dalam.
Minat masyarakat yang terlalu banyak akan musik menjadikan musik
sebagai salah satu media dakwah yang sangat efektif, pasalnya masyarakat
dengan mudah bisa menerima tutur kata yang disampaikan dalam musik,
maka dari itu penulis tertarik untuk membahas mengenai pesan dakwah dalam
lirik lagu, sehingga dituangkan dalam skripsi dengan judul “ Analisis Isi
Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Sebelum Cahaya dan Sandaran Hati
Karya Letto Band”.
B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan salah satu hal yang sangat penting dan
harus ada sebelum melakukan penelitian selanjutnya, hal ini bertujuan supaya
penelitian mempunyai focus yang jelas dan tertata, sehingga memudahkan
peneliti untuk melakukan pembahasan-pembahasan yang dijelaskan dalam
fokus penelitian. Adapun dari fokus penelitian tersebut akan terlihat manfaat
yang bisa diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Berdasarkan penjabaran
latar belakang diatas, Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penggunaan
pengamatan dan analisis isi pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu
“Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya” karya Letto Band.
C. Rumusan Masalah

Adapun dari latar belakang yang sudah dijelaskan, maka dapat diambil
suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana lirik lagu “Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya” karya
Letto Band ?

7
2. Bagaimana Hasil Analisis Isi Pesan-Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu
“Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya” karya Letto Band ?
3. Apa saja Relevansi Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu “Sandaran
Hati” dan “Sebelum Cahaya” Karya Letto Band Dengan Kehidupan
Sekarang?
D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui makna dan pesan dakwah yang disampaikan dalam
lirik lagu “Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya” karya Letto Band.
b. Untuk menambah wawasan penulis dalam mengembangkan hasil
penelitian dalam sebuah tulisan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui makna lirik lagu yang bernilai dakwah serta
gambaran mengenai pesan dakwah melalui analisis isi yang
disampaikan dalam lirik lagu Sandaran hati dan sebelum cahaya karya
Letto Band.
b. Untuk mengetahui materi pesan dakwah yang paling dominan yang
terkandung dalam tiap lirik lagu sebelum cahaya dan sandaran hati
karya Letto Band.
E. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis
a. Melalui media kesenian musik serta lagu lagu, dapat memberikan
kontribusi bagi para pengembangan metode dakwah dalam bentuk
pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu tersebut.
b. Penelitian ini diharapkan agar lirik lagu yang dijadikan sebagai media
dakwah dapat mengemban misi dengan terealisasinya peran musik
sebagai sarana dakwah.
2. Secara Praktis
a. Penelitian ini dapat menambah integritas berfikir dengan memperluas
pengetahuan. Sehingga memberikan pemahaman kepada masyarakat

8
luas tentang pelaksanaan dakwah kontemporer, melalui lagu lagu
sebagai bahan wacana.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah jenis penelitian komunikasi
yang menggunakan media musik yang ada di Fakultas Dakwah dan
Komunikasi sehingga dapat memperkaya khazanah ilmiah dalam
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
c. Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi perbandingan jenis
penelitian dan menambah wawasan baru bagi para pembaca.
F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan (sistem penulisan skripsi) merupakan suatu hal


yang sangat penting dalam susunan pembuatan skripsi, sistematika penulisan
bertujuan untuk membuat tulisan/susunan dalam skripsi lebih sistematis atau
urut sehingga lebih mudah untuk di pahami, masuk akal dan terarah, fungsi
dari adanya sistematika penulisan ini yaitu untuk mengungkap garis-garis
besar atau cuplikan yang terkandung dalam BAB yang saling berkaitan dan
bersifat urut. Dengan adanya sistematika penulisan lebih mempermudah
dalam membahas sebuah penelitian, dari hasil laporan yang di teliti terdapat
hasil yang termuat dalam lima bab, yang beberapa bab terdiri dari sub bab,
Adapun sistematika penulisan yang telah terbagi antara lain;
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan lebih cenderung membahas tentang cuplikan
isi yang dijabarkan dalam beberapa sub bab, diantaranya; berisi
latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : KERANGKA TEORI
Landasan teori membahas mengenai masalah yang akan
diteliti, dari masalah yang telah diteliti penulis menjabarkan
pengertian analisis isi, pengertian dakwah dan aspek-aspeknya
(objek dan subjek dakwah, media dakwah), pengertian lagu dan
lirik lagu, dan mengungkan pesan apa saja yang terkandung
dalam lagu.

9
BAB III : METODE PENELITIAN
Pembahasan metode penelitian menyangkut jenis
penelitian, subjek dan objek penelitian, setting/ tempat
penelitian, sumber penelitian, teknik pengumpulan data dan
teknik analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini membahas tentang penyajian dan
analisis data yang telah di teliti, yaitu, analisis isi pesan dakwah
dalam lirik lagu sandaran hati dan sebelum cahaya karya Letto
Band.
BAB V : PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dari hasil penelitian, dan saran.
Di bagian paling akhir pembuatan skripsi ini disertakan
kepustakaan (daftar isi) yang telah digunakan penulis sebagai
referensi dalam penelitian skripsi.

10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori Terkait Judul

1. Teori Analisis Isi

Dalam ilmu komunikasi metode utama yang diterapkan


adalah analisis isi. Ruang lingkup analisis isi dalam media sangat
luas, untuk sebuah penelitian analisis isi memberikan manfaat yang
banyak untuk peneliti, yakni peneliti dengan mudah mempelajari
gambaran isi, karakter pesan, kemudian dengan mudah mengikuti
perkembangan (tren) dari suatu isi. Dalam penggunaanya sebagai
media cetak maupun elektronik, penulis dapat menggunakan
konsep analisis isi. Selain itu analisis isi dapat digunakan dalam
mempelajari isi seluruh konteks komunikasi, baik komunikasi antar
pribadi, kelompok maupun organisasi. Apabila ingin menerapkan
analisis isi maka harus menyediakan dokumen terlebih dulu,
dengan begitu analisis isi bisa diterapkan. Analisis isi adalah
sebuah siasat ilmiah yang berfungsi untuk mempelajari dan
menarik kesimpulan atas masalah dengan memanfaatkan dokumen
berupa teks.10
Analisis menurut beberapa ahli diantaranya, sebagai
berikut. Menurut Krippendorf analisis isi merupakan teknik
penelitian yang prosedurnya menarik kesimpulan yang bisa
direplikasi (ditiru) serta shohih datanya dengan memperhatikan
keadaannya. R.Holsty mendefinisikan keseluruhan besar analisis
isi diterapkan untuk menarik kesimpulan lewat usaha penentuan
tabiat pesan yang dilakukan secara faktual dan berurutan
(sistematis).11 Dari dua pendapat ini dapat disimpulkan bahwa

10
Eriyanto, Analisis isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), 10.
11
Lexy J, Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2018), 220.

11
analisis isi merupakan tolak ukur sebuah penelitian. konten yang
dihasilkan dengan menggunakan teknik analisis isi lebih
menyeluruh, dan mudah memperoleh gambaran isi sebuah
masalah. Karena pada dasarnya analisis berarti sebuah proses
pemecah masalah kompleks menjadi masalah-masalah sederhana
guna mendapatkan fakta yang jelas. Analisis juga disebut
penyelidikan dan penjabaran. Tak heran jika analisis isi banyak
digunakan oleh bidang studi lain.
Analisis isi merupakan pengkajian mengenai isi yang
beracuan makna, maksudnya analisis isi merupakan bagian dari
teknik untuk membuat simpulan yang tertata dengan proses
mengidentifikasi karakteristik suatu pesan. Analisis isi dapat
digunakan/diterapkan apabila peneliti ingin mengantongi hasil dari
suatu isi komunikasi yang berbentuk lambang. Selain itu, dalam
penggunaan lainnya, analisis isi dipakai untuk menganalisis semua
bentuk komunikasi, seperti cerita, buku, surat kabar, lagu, puisi,
musik, surat, iklan, pidato, lukisan, undang-undang, peraturan,
dll.12 Analisis isi diterapkan pada pembelajaran-pembelajaran yang
bersifat eksplorasi dan deskriptif. Adapun manfaat Teknik analisis
isi menurut Hardjana dalam ketiga kegiatannya, yaitu:
a. Membentuk paparan mengenai apa, bagaimana dan
kepada siapa sebuah komunikasi ditayagkan.
b. Membentuk inferensi mengenai anteseden tentang
sebab musabab mengapa sebuah komunikasi
dinyatakan.
c. Membentuk inferensi mengenai apa akibat dari
komunikasi yang dinyatakan itu.13
Burhan Bugin mengatakan bahwa, taktik analisis isi adalah
suatu teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan dan mengolah
12
Eriyanto, Analisis Isi, 10-11 .
13
Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikas, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2006), 71.

12
pesan, atau suatu alat yang dipergunakan untuk mengobservasi
serta menganalisis isi sikap komunikasi yang terbuka, yang berasal
dari komunikator yang dipilih.14 Tujuan dari Analisis isi yaitu:15
a. Mendeskripsikan isi komunikasi
b. Menguji hipotesis karakteristik ciri suatu pesan
c. Mencocokkan isi media dengan “global maya”
d. Meniti image suatu kelompok tertentu serta
masyarakat
e. Membangun titik awal terhadap studi impak media.

Dalam menggunakan teknik analisis isi perlu diketahui


bahwa analisis isi ialah teknik penelitian dengan tujuan
mendapatkan gambaran asal isi pesan komunikasi masa, dimana
pengerja’annya dilakukan secara independen, urut, serta signifikan
secara sosiologis. Uraian dari analisisnya bisa saja memakai
tatacara evaluasi kuantitatif, kualitatif, serta bisa saja memakai
kedua cara tersebut sekaligus.16 Ada tiga aspek dalam penggunaan
analisis isi. pertama, analisis isi diposisikan menjadi metode
awal/utama. Ke-2, analisis isi digunakan menjadi galat satu metode
saja dalam penelitian. Artinya peneliti paling sering menggunakan
teknik (survei, eksperimen) dengan metode analisis isi. Ke-3,
analisis isi digunakan menjadi bahan pembanding guna menguji
keaslian serta konklusi yang diperoleh melalui metode lain.17

2. Teori Dakwah

a. Pengertian Dakwah

14
Burhan Bugin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologi Ke Arah
Ragam Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 134.
15
Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, 171, dikutip dalam Skripsi
Anis Fitriani, Analisis Isi Pesan Dakwah Ustadz Hanan Attaki Dalam Akun Youtube Pemuda
Hijrah, (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatulloh, 2018),
14
16
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka,
1993), 36.
17
Eriyanto, Analisis isi, 11.

13
Dilihat melalui segi bahasa, dakwah merupakan
kata yang berasal dari bahasa Arab “da’wah”(‫دعوه‬XXX‫)ال‬.
Da’wah terdiri dari tiga huruf asal, diantaranya dal, ‘ain,
dan wawu. Melalui tiga huruf asal tersebut, terpapar
beberapa ragam makna dan istilah. Makna yang terpapar
yakni menyeru, mengundang, minta tolong, meminta,
memohon, memanggil, menamakan, menyuruh tiba,
mendorong, mengakibatkan, mendatangkan, mendoakan,
menangisi serta menyesali.18
Menurut bahasa (etimologi) kalimat dakwah berasal
dari bahasa Arab, da’a-yad’u-da’watan, yang memiliki arti
menyeru, mengajak, memanggil, atau mengundang. 19
Adapun berdasarkan istilah (terminologi), makna dakwah
ini sangat bermacam macam, dikarenakan pemaknaan dari
setiap pakar dakwah memiliki pengertian serta sudut
pandang yang berbeda, sebagai akibatnya kata tersebut
menghasilkan beberapa makna dakwah yang beda maupun
sama. Dalam kegiatan dakwah, setidaknya mempunyai tiga
aspek, diantaranya; pelaku dakwah (pendakwah), pesan
dakwah, dan sasaran dakwah (mitra dakwah). Hal ini
menunjukkan bahwa da’i merupakan pelaku yang aktif,
sementara mitra dakwah hanya sebagai pihak yang pasif.
Da’i lebih faham dari pada mad’u (mitra dakwah) dalam
berbagai hal. Da’i (Pendakwah) hendaklah memimpin serta
menguasai mad’u (mitra dakwah).
Adapun beragam makna dan istilah dakwah
menurut para ahli, diantaranya:
1) Abu Bakar Zakaria dalam bukunya menuturkan
bahwa dakwah merupakan ikhtiar para ulama

18
Ali Aziz, Ilmu Dakwah: Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2019), 5.
19
Mahmud Yunus, Kamus arab-Indonesia, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990) 127.

14
dan orang orang yang mempunyai pemahaman
agama Islam guna dapat memberikan petunjuk
untuk khalayak umum berbanding dengan
kemampuan yang dikuasai mengenai hal hal
yang dibutuhkan dalam perkara dunia serta
keagamaan.
2) Syekh Muhammad al-Rawi dalam buku
karangannya menuturkan makna dakwah ialah
pedoman hidup yang esensial bagi manusia
berikut ketegasan hak dan kewajibannya.
3) Syekh Muhammad al-Khadir Husain
mengartikan bahwa dakwah merupakan
mengundang manusia untuk melakukan
kebajikan dan petunjuk serta menjauh kepada
larangan kemungkaran sehingga memperoleh
kebahagiaan dunia maupun akhirat. Pengertian
ini menjadi landasan bagi Syekh Ali Mahfudh
dikitabnya, Hidayah al-Mursyidin untuk
mencetuskan makna dakwah.
4) ‘Abd al-Karim Zaidan mengatakan bahwa,
dakwah ialah mengajak kepada agama Allah
SWT, yakni Islam.
5) Toha Yahya Omar mengatakan bahwa dakwah
Islam mempengaruhi manusia kejalan yang
benar dengan versi yang bijaksana berdasarkan
dengan instruksi tuhan untuk kemaslahatan serta
kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
6) HSM Nasarudin Latif mengatakan bahwa,
dakwah merupakan tiap usaha atau kegiatan
dengan lisan, tulisn, dan lainnya yang sifatnya
menyeru, mengajak, dan mengundang manusia

15
supaya beriman serta bertaqwa kepada Allah
SWT berdasarkan garis garis akidah dan syariah
serta akhlak Islamiyah.
7) M. Arifin mengatakan dakwah merupakan suatu
aktivitas mengajak dalam wujud lisan, tulisan,
tingkah laku, dan sebagainya, yang dilakukan
secara sadar dan tertata sebagau usaha
memengaruhi orang lain secara individu ataupun
kelompok supaya muncul dalam dirinya sebuah
artian. Kesadaran, perilaku, peghayatan, beserta
pengalaman akan ajaran Islam, pesan yang
diberikan kepadanya tanpa adanya unsur-unsur
pemaksaan.20

Dari beberapa pendapat menurut para ahli diatas


dapat diambil kesimpulan, bahwa dakwah merupakan
kegiatan yang positif dan bermanfaat, dimana tujuan dari
dakwah sendiri yaitu, mengajak, menyeru kepada kebaikan
dan menjauhi larangan. Ada banyak sekali pendapat para
ahli dalam merumuskan pengertian dakwah. Maka dari itu
kita harus memilah dan memilih serta menerapkan prinsip
berdakwah dalam kehidupan kita. Karena setiap yang kita
lakukan apapun itu jika mengandung ajakan atas kebaikan
maka sudah disebut berdakwah.

b. Pesan Dakwah
Pesan merupakan isi dari penyampaian. Hakikat
pesan merupakan sesuatu yang tersampaikan melalui
komunikator kepada komunikan (penerima pesan) baik
dengan individu ataupun kelompok. Pesan merupakan
berbagai jenis sinyal verbal serta nonverbal yang

20
Ali Aziz, Ilmu Dakwah: Edisi Revisi, 9-13.

16
menyuarakan sentimen, nilai, keyakinan, dan tujuan
sumber.21 Setiap pesan yang disampaikan memiliki tujuan,
lalu tujuan tersebut untuk menggapai kebutuhan, baik
dengan cara ekonomi, sosial, politik, maupun budaya.
Pesan memiliki motif tersendiri dalam penyampaiannya.
Pesan dalam Bahasa Prancis adalah massage. Kata
tersebut berasal dari bahasa latin missus yang artinya
mengirim. Kalimat massage dipakai semenjak akhir abad
ke XI oleh para penutur ataupun partisipan komunikasi
untuk mengungkapkan “sesuatu yang kita kirimkan” (ce
que I’on transmit, baca Dictionaire de Petit Robert). 22
Dalam Kamus Besar Indonesia pesan dakwah memuat
makna perintah, nasihat, amanat yang perlu dilaksanakan
atau diamalkan kepada orang lain.23 Salah satu komponen
dari unsur komunikasi adalah pesan. Dalam bukunya
“Pengantar Ilmu Komunikasi” Hafied Cangara mengatakan
bahwa dalam prosedur komunikasi, pemaknaan pesan ialah
sesuatu yang di sampaikan pengirim kepada penerima.
Penyampaian pesan dapat dilakukan secara tatap muka
(face to face) maupun melalui media komunikasi. Isi dari
penyampaian pesan tersebutpun beragam-ragam.24
Onong Uchana Effendy mengemukakan bahwa
pesan merupakan sebuah lambang yang mempunyai makna
yang disampaikan oleh komunikator, lambang yang di
maksud antara lain: warna, gambar, isyarat, dll, yang
dengan langsung menterjemahkan apa yang ada di pikiran

21
Muhammad Qodaruddin Abdullah, Pengantar Ilmu Dakwah, (Bandung: Qiara Media,
2020) 66.
22
Andri Purwasito, Analisis Pesan, Jurnal The Messenger (9) no. 1, (Januari 2017), 105.
23
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1997), cet ke-9, 761
24
https://www.e-jurnal.com/2014/02/pengertian-pesan.html?m=1 diakses pada Sabtu, 23
April 2022, pukul 22:55 WIB.

17
dan perasaan komunikator kepada komunikan.25 Mustafa
Bisyri membedakan pesan dakwah menjadi dua kerangka
yang luas, yaitu: pertama, pesan dakwah yang memuat
relasi manusia dengan sang khalik (hablu min Allah) yang
mengarah kepada kesholehan individu. Kedua, pesan
dakwah yang berisi hubungan manusia dengan sesama
manusia (hablu min al-nas) yang melahirkan kesholehan
sosial.26
Dalam memahami tentang isi pesan dakwah, perlu
mengetahui materi-materinya terlebih dahulu. Materi
dakwah menurut Barmawai Umari dibagi menjadi 10
bagian, antara lain:
1) Aqidah, ialah memperluas serta memupuk artian
Aqidah Islamiyyah yang bertumpu pada rukun
iman yang berprinsip dengan beragam
perinciannya.
2) Akhlak, merupakan sebuah penerangan
Akhlakul Kharimah (akhlak yang baik) dan
Akhlak Madzmumah (akhlak yang tercela)
melalui berbagai dasarnya, akibat serta hasilnya,
lalu diikuti Bersamaan dengan contoh-contoh
yang sudah berlaku dalam sejarah.
3) Ahkam, merupakan penjelasan dari berbagai
ragam hukum yang melingkupi persoalan
Ibadah, Muamalat, Ahwalus sahsyiah yang
harus di amalkan oleh seorang muslim dan yang
lainnya.
4) Ukhuwah, merupakan sebuah penggambaran
persaudaraan yang di kehendaki Islam diantara
25
Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1994), 18.
26
Mustofa Bisyri, Saleh Ritual saleh Sosial, (Bandung; Mizan, 1995), 28.

18
pengikutnya sendiri serta perilaku pemeluk
Islam kepada golongan lain (Non Muslim).
5) Pendidikan, merupakan bentuk pelukisan pola
pendidikan ala Islami yang telah dicontohkan
oleh pakar-pakar pendidikan Islam yang diera
sekarang diera yang akan datang.
6) Sosial, ialah mempresentasikan bagaimana
solidaritas berdasarkan hukum agama, gotong
royong, serta kerukunan hidup sepadan dengan
yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Hadist-
Hadist Nabi.
7) Kebudayaan, merupakan metode penyubur
macam-macam kebudayaan yang sifatnya tidak
bertentangan dengan kaidah-kaidah agama,
menumbuhkan peduli kebudayaan melalui sikap
asimilasi serta akulturasi, yang tidak
bertentangan dengan ruang dan waktu.
8) Kemasyarakatan, merupakan metode
menguraikan pembangunan masyarakat yang
berisi ajaran Islam, yang bertujuan memperoleh
keadilan serta kemakmuran bersama.
9) Amar Ma’ruf, ialah mengajak umat supaya
berbuat baik guna mendapatkan kebahagiaan di
dunia maupun di akhirat.
10) Nahi Munkar, yaitu larangan manusia untuk
berperilaku jahat supaya terhindar dari masalah
yang akan dating.27
Demikian dapat diambil kesimpulan bahwa, pesan
dakwah merupakan alat transportasi antara komunikator
dengan komunikan, yang dimana didalamnya berisi tentang

27
Barmawi Umary, Azaz-azaz Ilmu Dakwah, (Solo: Ramdani, 1987), 57-58.

19
segala sesuatu yang nyata serta dapat juga diartikan dalam
lambang yang mempunyai makna. Makna tersebut
bersumber dari Al-Quran dan al-Hadist yang berupa aqidah,
Syariah, dan akhlak yang bertujuan untuk mengajak
manusia ke jalan yang benar dan dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari supaya mendapat kehidupan yang
bahagia di dunia maupun di akhirat.
c. Subjek dan Objek Dakwah
Dalan dakwah ada subjek dan objek dakwah yang
memengaruhi kelancaran dalam menyampaikan pesan
dakwah. Subjek merupakan pelaku dakwah, seperti da’i.
Sedangkan objek dakwah sendiri merupakan sasaran dari
pelaku dakwah, yaitu, mad’u/masyarakat. Adapun yang
menjadi selang/alat transportasi bertemunya seorang da’I
dengan mad’u/masyarakat adalah materi dakwah/ pesan
dakwah. Adapun beberapa unsur-unsur dalam penyampaian
pesan dakwah diantaranya:
1) Da’i
Da’i berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti
orang yang mengajak. Namun di Indonesia banyak
sekali da’i dengan sebutan bermacam-macam,
diantaranya, muballigh, ustadz, kyai, syaikh, dan
sebagainya. Seseorang dapat disebut da’i atau juru
dakwah apabila menguasai materi untuk menyampaikan
kebaikan dan dapat membuat mad’u meninggalkan
kemungkaran. hanya saja sebutan tersebut bersifat
khusus, yang kerap kali hanya dipakai untuk orang-
orang yang mempunyai kemampuan memberikan ilmu,
nasehat, maupun ceramah kepada sasaran dakwah/
masyarakat tersebut.
Da’i ialah sosok pemeran utama dalam kegiatan

20
dakwah. Berhasil atau tidaknya dalam penyampaian
dakwah tergantung penyampaian yang dilakukan oleh
da’i, jadi kunci keberhasilan dakwah ada pada pelaku
dakwah/ da’i itu sendiri. Namun untuk menjadi da’i
yang dikatakan berhasil, da’i diharuskan memiliki
kemampuan/ penguasaan dalam dakwah. diantaranya:
a) Da’i harus mempunyai kemampuan untuk
mengidentifikasi masalah dakwah.
b) Kemampuan membuat perencanaan dalam
kegiatan dakwah.
c) Kemampuan kecakapan dalam menyiapkan
materi.
d) Memiliki keahlian dalam menyampaikan
ceramah.
e) Da’i harus mampu menyadarkan umat tentang
tuntutan perubahan yang terjadi saat ini.
f) Da’i harus menguasai berbagai pendekatan-
pendekatan yang bisa digunakan untuk
mendekati mad’u sesuai dengan kriterianya.
g) Da’i harus mampu membaca persoalan umat
berkenaan degan dampak negative dari
globalisasi yang melahirkan banyak persoalan
baru, belum pernah terjadi sebelumnya, sangat
mengganggu kenyamanan masyarakat.28
2) Mad’u
Komunikan, objek dakwah, sasaran dakwah, atau
mad’u adalah orang/public yang menerima pesan
dakwah. perannya adalah menerima, menerjemahkan,
memahami, dan menyikapi atau mengamalkan pesan

28
Yasril Yazid dan Nur Alhidayatillah, Dakwah dan Perubahan Sosial Cet. 1, (Depok:
PT RajaGrafindo Persada, 2017), 23-34.

21
tersebut. Pengertian mad’u secara umum adalah seluruh
manusia sebagai makhluk yang harus tunduk kepada
aturan sang pencipta (khaliq), yakni Allah swt.29
Sasaran dakwah/ mad’u dibagi menjadi dua,
diantaranya, sasaran internal dan sasaran eksternal.
Sasaran internal merupakan sebagian masyarakat yang
telah memeluk agama Islam (Muslim). Sedangkan
sasaran eksternal merupakan kebalikan sasaran
internal.30 Baik sasaran internal maupun eksternal
dakwah tetap bisa berjalan, karena tujuan dakwah baik,
menyadarkan para sasaran dakwahnya untuk berjalan ke
arah jalan yang benar.
Berbeda dengan pendapat lain, Ali Azis menuturkan
perbedaan pendapat, dimana antara da’i dengan mad’u
mempunyai kedudukan yang sama. Mad’u tidak di
posisi objek ataupun sasaran dakwah, tetapi hubungan
keduanya bisa menjadi tolak ukur pendapat dan
tindakan bersama-sama (partner kerjasama). Oleh
karena itu, dengan kedudukan, kemitraan, dan
kesejajaran antara keduanya akan muncul sikap saling
berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, dan
pemikiran tentang pesan dakwah.31
Pengertian mad’u dalam bahasa Arab diambil dari
isim maf’ul (kalimat yang menunjukkan objek/sasaran).
Sedangkan menurut istilah, mad’u merupakan
orang/kelompok dengan nama lain jamaah yang
mempunyai tujuan sama, yaitu menuntut ajaran dakwah

29
Asep Syamsul, Komunikasi Dakwah, Pendekatan Praktis, (Bandung: Romelta, 2013),
26.
30
M. Rasyid Ridla, dkk, Pengantar Ilmu Dakwah: Sejarah, Perspektif, dan Ruang
Lingkup, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2017), 38.
31
Moh Ali Aziz, Imu Dakwah, Edisi Revisi, 263.

22
dari seorang da’i.32 Dari dua pendapat yang
tersimpulkan mengenai peran da’i dan mad’u. keduanya
sama-sama berada di jalan yang benar. Namun peran
mad’u sebagai objek dakwah ataupun mitra dakwah
menunjukkan dinamika aktifitas dakwah dalam
masyarakat.

Menurut Sambas yang dituliskan dalam


bukunya unsur unsur dakwah meliputi:

 Da’i sebagai subjek/pelaku dakwah.


 Maudhu’ atau pesan ilahiyah disebut dengan
jalan tuhanmu.
 Uslub (metode) yang antara lain dengan:
kajian ilmiah dan filosofis (bi al hikmah),
persuasive (mauidhah hasanah), dialogis
(mujadalah), pemberi kabar gembira
(tabsyir), pemberian peringatan (inzar),
menyuruh kebaikan (amar ma’ruf), melarang
kemungkaran (nahi munkar), pemberian
contoh yang baik (uswah hasanah), dll.
 Wasilah (media) dalam pembagiannya
terdiri atas: lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, hadiah, percontohan, sanksi, cerita,
sumpah, surat, simulasi, perilaku.
 Objek dakwah (mad’u), mempunyai
komponen yang terdiri antara manusia
dengan berbagai sifat dan perilakunya.33

32
Asna Istya M, “Potret dan Segmentasi Mad’u Dalam Perkembangan Media di
Indonesia”, Jurnal al-Adabiya. Vol 14 Nomor 01 Tahun (2019)/1, 3.
33
Irzum Farihah,”Pengembangan Karier Pustakawan Melalui Jabatan Fungsional
Perpustakaan Sebagai Media Dakwah”, Libraria: Jurnal Perpustakaan Vol. 2 Nomor 1 Tahun
(2014), 122-123.

23
Menurut Munir dan Wahyu menyebutkan ada enam
unsur dakwah yang diantaranya meliputi da’i (pelaku
dakwah), mad’u (sasaran dakwah), maddah (materi
dakwah), wasilah (media dakwah), thariqah (metode), dan
atsar (efek dakwah).34

d. Tujuan Dakwah
Seperti halnya berdakwah merupakan sebuah
perintah untuk menyeru, mengajak kepada kebaikan dan
menjauhi larangan. Tujuan dakwahpun sama, yaitu
mengajak masyarakat untuk merubah keadaan supaya lebih
baik lagi dibanding dengan keadaan sebelumnya. Tujuan
diartikan sebagai goals/pencapaian. Untuk memenuhi
pencapaian tersebut maka di lakukanlah penyusunan
rencana yang terarah. Sehingga terwujudlah kebahagiaan
dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang
diridhoi Allah SWT.
M. Natsir memberikan beberapa ulasan mengenai
dakwah, terutama tujuannya:
1) Memanggil kita kepada syari’at, untuk memecahkan
persoalan hidup, baik persoalan hidup individual
maupun kelompok, berjamaah-bermasyarakat,
berbangsa-bersuku bangsa, bernegara, berantarnegara.
2) Memanggil untuk melakukan fungsi hidup kita sebagai
hamba Allah didunia, yakni fungsi sebagai syuhada’ala
an-nas, menjadi pelopor dan pengawas bagi umat
manusia.
3) Memanggil manusia untuk tujuan hidup yang hakiki,
yaitu menyembah kepada Allah SWT. Begitupun kita
hidup mempunyai fungsi dan tujuan tertentu.

34
Ibrahim, Dakwah Dalam Kemasan Media: Seri Kajian Komunikasi Penyiaran Dakwah,
(Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2015), 12.

24
Dalam pendapatnya Muriah menuturkan bahwa,
melalui dakwah diharapkan dapat berperan dengan dua
arah: Pertama, bisa membagikan out put kepada masyarakat
dengan artian memberi fondasi filosofi, arah serta dorongan
agar terbentuknya realitas baru yang lebih baik. Ke-2,
dakwah Islam dapat merubah fisik kegiatan sosial kultural
yang tersedia, bukan hanya dipandang menjadi suatu
kedzoliman saja, melainkan juga dijadikan sebagai keadaan
yang kondusif bagi terciptanya baldatun tayyibatun wa
rabbun ghafur.35

Pada dasarnya tujuan dakwah dibedakan menjadi


dua macam tujuan, yaitu: tujuan umum dakwah (Mayor
Objective) dan tujuan khusus dakwah (Minor Objective).

1) Tujuan umum dakwah (mayor objective)


Tujuan umum dakwah merupakan keinginan untuk
mencapai sesuatu dalam seluruh aktivitas dakwah.
Untuk mecapai tujuan tersebut perlu adanya proses
menyusunan rencana dan tindakan dakwah. Tujuan
dakwah sebelumnya masih bersifat umum (global), oleh
karena itu masih mementingkan perumusan-perumusan
secara detail karena menurut anggapan saat ini tujuan
dakwah yang paling penting yaitu menunjukkan
pemahaman dakwah terhadap seluruh umat manusia,
baik yang telah memeluk agama ataupun yang belum
dalam artian masih dalam keadaan kafir atau musyrik.
Arti umat disni menunjukkan pengertian seluruh alam.
2) Tujuan khusus dakwah (minor objective)
Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan
dan menjabaran dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini
35
Irzum Farihah, Pengembangan Karier Pustakawan Melalui Jabatan Fungsional
Perpustakaan Sebagai Media Dakwah, 123-124.

25
di maksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh aktivitas
dakwah dapat jelas diketahui kemana arahnya, ataupun
jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada
siapa berdakwah, dengan cara apa, bagaimana, dan
sebagainya secara terperinci. Sehingga tidak terjadi
overlapping antar juru dakwah yang satu dengan yang
lainnya hanya karena masih umumnya tujuan hendak
dicapai.36
e. Media Dakwah
Media diartikan sebagai alat yang diaplikasikan
untuk menyampaikan atau mengalihkan pesan yang berasal
dari sumber kepada si penerima (media perantara), maka
dari itu diperlukan komunikasi bermedia. Mediated
communication merupakan media komunikasi yang bekerja
untuk menyalurkan dan menjadi sarana penyampaian
sebuah pesan kepada komunikan (masyarakat) yang sulit
terjangkau serta banyak jumlahnya. Media komunikasi ini
diartikan juga sebagai komunikasi tak langsung (indirect
communication), maksudnya, media yang tak bertimbal
balik/ mendapat ulasan dari masyarakat secara langsung.
Maka dari itu, komunikasi melalui media bersifat satu arah,
sehingga komunikator tidak mengetahui tanggapan/ulasan
pada saat berlangsungnya komunikasi. Untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan maka perlu
adanya persiapan yang matang. Sehingga tertanam dalam
diri komunikan bahwa acaranya akan berhasil.
Aziz menuturkan bahwa beragam pengaplikasian
yang bisa digunakan sebagai media dakwah. Dapat
dikatakan sebenarnya segala alat komunikasi yang

36
Fahrurrozi, dkk, Ilmu Dakwah Edisi Pertama, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2019),
45-46.

26
diterapkan dengan baik dapat dijadikan sebagai media
dakwah, tetapi perlu ditekankan, bahwa bisa dinyatakan
sebagai media selagi bertujuan untuk berdakwah. Terdapat
beragam pendapat mengenai media dakwah dan jenis-
jenisnnya, antara lain:
Menurut pendapat Hasjmy dalam Aziz menuturkan
sarana dakwah dan media dakwah atau alat/pengaplikasian
dakwah dan medan dakwah terdiri dari enam macam
jenisnya, yaitu: mimbar (podium) dan khithabah
(pidato/ceramah), qalam (pena) dan kitabah (tulisan),
masrah (pementasan) dan malhamah (drama), seni suara
dan seni bahasa, madrasah dan dayah (surau), serta
lingkungan kerja dan usaha. al-Bayanuni membagi media
dakwah menjadi dua bagian. Diantaranya, media materi
(madiyyah) yaitu, segala materi yang bisa tertangkap oleh
panca indera dapat membantu pendakwah (da’i) dalam
dakwahnya, semacam ucapan, Gerakan, alat-alat,
perbuatan, dan sebagainya. Kemudian berikutnya media
non materi (ma’nawiyyah) ialah segala sesuatu yang tidak
bisa ditangkap oleh panca indera yakni, berwujud perasaan
serta pikiran, keimanan serta keikhlasan pendakwah.
Hamzah Ya’qub mengelompokkan media dakwah
menjadi lima rincian:
 Lisan, lisan merupakan media dakwah yang
amat sederhana pengaplikasiannya hanya
dengan menggunakan lidah serta suara.
Bentuk dari media ini dapat berupa; pidato,
ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan,
dan sebagainya.
 Tulisan, bulu majalah, surat kabar,
korespondensi (surat, e-mail, smas),

27
spanduk, dll.
 Lukisan, gambar, karikatur, dan sebagainya.
 Audio visual, merupakan alat dakwah yang
bisa memancing fungsi indra pendengaran
maupun penglihatan serta kedua-duanya,
audio visual dapat berupa televisi, slide, ohp,
internet, dan sebagainya.
 Akhlak, merupakan segala perbuatan nyata
yang menggambarkan ajaran Islam sehingga
dapat dinikmati serta didengar sasaran
dakwah (mad’u). Sementara itu bila dilihat
dari bidang penyampaian pesan dakwah,
terbagi menjadi tiga golongan, diantaranya:
 The spoke words (berbentuk ucapan)
Dalam kategori ini yang dimaksud
didalamnya adalah alat yang menghasilkan
bunyi. Sebab hanya bisa ditangkap telinga
dan biasa disebut dengan the audial media
dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari seperti telepon, radio, dll.
 The printed writing (tulisan)
Yang dimaksud dalam kategori ini yaitu
barang-barang cetak, gambar-gambar
tercetak, lukisan-lukisan, tulisan-tulisan,
(buku, surat kabar, majalah, brosur, sms,
dll).
 The audio visual (berbentuk gambar hidup)
Maknanya merupakan kombinasi dari dua
kategori diatas, yang tergolong dalam
kategori ini adalah film, video, DVD, CD,

28
dan sebagainya.37

Perkembangan media massa yang semakin


membooming, menuntut para aktivis dakwah untuk mampu
memanfaatkannya sebagai media penting untuk
berdakwah.38 Dalam hal ini dimanfaatkan oleh para aktivis
dakwah dalam menyampaikan pesan dakwahnya. Di zaman
yang serba canggih ini, dakwah bukan hanya melalui
televisi/radio (media massa) saja. Namun sudah memasuki
media sosial seperti; Instagram, youtube, twiter, tiktok, dll.
Bahkan ada beberapa musisi yang menyelipkan pesan
dakwah dalam lagu yang di bawakannya. Begitulah
jangkauan media dakwah, sangat luas.

f. Aspek Aspek Materi dakwah


Materi atau pesan dakwah merupakan isi yang
disampaikan dalam berdakwah yang memuat ajaran-ajaran
islam dengan tujuan menuntun masyarakat untuk menjadi
Muslim yang taat beragama dan terhindar dari hal-hal yang
menjadi larangan. Aspek-aspek materi dakwah secara
umum terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Pesan Akidah
Akidah menjadi pengertian utama atau
landasan dalam kegiatan berdakwah. Akidah
merupakan seluruh sikap serta perbuatan
manusia dikenal dengan moral. Secara garis
besar pengaruh dari perbuatan seseorang
dipengaruhi oleh akidah dan moralnya. Tingkat
moral yang tinggi, menandakan seseorang
mempunyai akidah. Akidah Islamiyah
37
Irzum Farihah, Pengembangan Karier Pustakawan Melalui Jabatan Fungsional
Perpustakaan Sebagai Media Dakwah, 124-126.
38
Ibrahim, Dakwah Dalam Kemasan Media: Seri Kajian Komunikasi Penyiaran Dakwah,
16.

29
terangkum dalam rukun Iman. Dengan
didasarkan pada keyakinan atas rukun Iman
tersebut.39
Akidah menjadi bentuk keyakinan yang
bermuatan elemen-elemen landasan iman,
menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan
agama. Antara akidah, Syariah, dan akhlak
ketiga mempunyai hubungan yang sangat erat.
Dalam sebuah pohon akidah diibaratkan sebagai
akar yang memopang batang dan dedaunan.
Muslim yang baik adalah orang yang memiliki
akidah yang lurus dan kuat yang mendorongnya
untuk melaksanakan syariah yang hanya
ditujukan kepada Allah sehingga tergambar
akhlak (karakter) mulia dalam dirinya.40
2. Pesan Syariah
Syariah menurut Bahasa bermakna sumber
air yang didatangi untuk minum. Kemudian
orang-orang Arab menggunakan kata Syariah
dalam arti jalan yang lurus. Secara istilah,
pengertian Syariah menurut Manna Khalil al-
Qattan adalah apa-apa yang ditetapkan Allah
bagi para hambanya, baik mengenai akidah,
ibadah, akhlak, muamalah, maupun tatanan
kehidupan lainnya dengan semua cabangnya
yang bermacam-macam guna merealisasikan
kebahagiaan mereka baik di dunia, maupun di
akhirat. Kemudian Sallam Madkur mengatakan
bahwa para ahli fiqih mendefinikan Syariah
39
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015), 24.
40
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam Ed. 1, Ce., 1, (Jakarta: Amzah, 2015), 14-15.

30
sebagai hukum-hukum yang ditetapkan Allah
bagi para hambanya, agar mereka menjadi orang
yang beriman, beramal shaleh dalam
kehidupannya, baik yang berkaitan dengan
perbuatan, akidah, maupun yang berkenaan
dengan ahlak.
Syariah terbagi menjadi dua macam, yaitu
Syariah dalam makna yang luas dan Syariah
dalam makna yang sempit. Syariah dalam
makna yang luas mencakup aspek akidah,
akhlak, dan amaliah, yaitu mencakup
keseluruhan norma agama Islam, yang meliputi
seluruh aspek doctrinal dan aspek praktis.
Adapun Syariah dalam makna yang sempit
merujuk kepada aspek praktis (amaliah) dari
ajaran Islam, yang terdiri dari norma-norma
yang mengatur tingkah laku konkret manusia
seperti ibadah, nikah, jual beli, berperkara di
pengadilan, menyelenggarakan negara, dll.41
3. Pesan akhlak
Dari segi kebahasaan, kosakata akhlak
dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Arab ‫( ًاْخ اَل ٌق‬akhlaq) yang merupakan bentuk
jamak dari perkataan ‫( ُخ ْلٌق‬khuluq) yang berarti
as-sajiyyah (perangai), at-tabi’ah (watak),
al-‘adah (kebiasaan/kelaziman), dan ad-din
(keteraturan). Sementara itu, kamus al-Munjid
menyebutkan bahwa perkataan akhlaq dalam
bahasa Arab berarti tabiat, budi pekerti,

41
Tim Penyusun Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT), Moderasi
Islam (Tafsir Al-Qur’an Tematik), (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2012), 105.

31
perangai, adat atau kebiasaan. Jadi secara
kebahasaan perkataan akhlak mengacu kepada
sifat-sifat manusia secara universal, perangai,
watak, kebiasaan, dan keteraturan, baik sifat
yang terpuji maupun sifat yang tercela.
Menurut Ibnu Manzur, akhlak pada
hakikatnya adalah dimensi esoteris manusia
yang berkenaan dengan jiwa, sifat, dan
karakteristiknya secara khusus, yang hasanah
(baik) maupun yang qabihah (buruk).
Menurutnya pahala (as-sawab),dan hukuman
(al-iqab) lebih banyak tergantung kepada
dimensi esoteris manusia dibandingkan dengan
ketergantungan kepada bentuk lahiriahnya.
Dengan demikian sifat akhlak mengacu kepada
sifat manusia secara umum tanpa mengenal
perbedaan di antara laki-laki dan perempuan,
sifat manusia yang baik maupun sifat manusia
yang buruk.42
4. Pesan muamalah
Muamalah memiliki pengertian yang luas
yaitu, aturan-aturan (hukum) untuk mengatur
manusia dalam kaitannya dengan urusan
duniawi dalam pergaulan sosial. Meliputi urusan
ekonomi, politik, hukum, Pendidikan, budaya,
sosial, dan sebagainya yang melibatkan
hubungan antara manusia dengan manusia
lainnya. Muamalah dalam arti sempit adalah
aturan-aturan yang mengatur hubungan manusia

42
Tim Penyusun Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT), Moderasi
Islam (Tafsir Al-Qur’an Tematik), 129-130.

32
dengan manusia dalam kaitannya dengan cara
memperoleh dan mengembangkan harta benda.
Menurut Abdul Sattar Fathullah Sa’id bahwa
muamalah ini merupakan inti terdalam dari
tujuan agama islam (maqashid syariah) untuk
mewujudkan kemaslahatan kehidupan manusia.
Karena itu para Rasul terdahulu mengajak umat
(berdakwah) untuk mengamalkan muamalah,
karena memandangnya sebagai ajaran agama
yang mesti dilaksanakan, tidak ada pilihan bagi
seseorang untuk tidak mengamalkannya. Ulama
fiqh telah menyepakati bahwa muamalah adalah
masalah kemanusiaan yang maha penting
(dharuriyah basyariyah). Diantara unsur
dharurat (masalah paling penting) dalam
masyarakat manusia adalah “muamalah”, yang
mengatur hukum antara individu dan
masyarakat. Karena itu, syariah ilahiyah datang
untuk mengatur muamalah diantara manusia
dalam rangka mewujudkan tujuan Syariah dan
me,njelaskan hukumnya kepada mereka.
Menurut Prof. Dr. Husein Shahhathah
bahwa dalam bidang muamalah (ekonomi
Islam) atau muamalah maliyah ini. Seseorang
muslim berkewajiban memahami bagaimana ia
bermuamalah sebagai kepatuhan kepada syari’at
Allah. Jika ia tidak memahami muamalah
Maliyah ini, maka ia akan terperosok kepada
sesuatu yang di haramkan atau syubhat, tanpa ia
sadari.43

43
Siti Hasanah, Inovasi Materi Dakwah Dari Ibadah Ke Muamalah Bagi Ormas Islam

33
3. Teori Musik dan Seni Musik

a. Pengertian Musik
Menurut istilah, musik berarti studi serta seni
menyusun nada dan suara di urutan, kombinasi, serta
hubungan temporal untuk menciptakan komposisi (suara)
yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Atau juga
bisa diartikan dengan nada atau suara yang disusun
demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan
keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang
dapat menghasilkan bunyi itu). Sedangkan seni musik
menurut Aristoteles diartikan sebagai sebuah tuangan serta
tenaga penggambaran yang berawal dari sebuah gerakan
rasa yang dalam satu deretan melodi (nada) yang memiliki
irama.44 Musik memang dapat dikatakan sebagai sesuatu
yang bersifat universal. Musik seolah tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia pada umumnya dengan
fungsi dan makna yang tentunya berbeda-beda.
Palmer menuliskan bahwa musik adalah kombinasi
dari produksi bunyi oleh suara maupun instrument musikal,
dalam ritmikal, melodik dan bentuk harmonik. Penjelasan
lebih meluas disampaikan oleh Karolyi dalam bukunya, “
musik adalah sekaligus seni dan sains, oleh karena itu harus
juga sekaligus diapresiasi secara emosional dan dimengerti
secara intelektual. Seseorang dapat menikmati musik
meskipun tidak mengerti bahasanya seperti seorang
wisatawan yang berlibur ke negeri lain yang dapat
menikmati lanskap, gentikulasi masyarakatnya dan bunyi
ujaran bahasa mereka meskipun tidak mengerti sepatah

Untuk Merealisasikan Masyarakat Inklusif Di Kota Semarang, Jurnal Dakwah, Vol. XV, No. 2
(2014), 322-325.
44
Rahwan dan Mukhammad Baharun, Musik Sebagai Media Dakwah Dalam Pandangan
Syafi’iyah, Jurnal Ibrahimy: Maddah, Vol. 4 No. 1 (2022), 3.

34
katapun”. Dari penjajakan awal, ada tendensi menempatkan
posisi music dalam dua dunia, seni dan ilmu. Hal ini
memang sudah mulai sejak masa Yunanu, dimana Aristides
Quintilianus membagi “music into science and technique
on the one hand, and composition and execution on the
other”. Musik merupakan karya seni yang menggunakan
bermacam medium, sebagai sebuah karya seni, musik
menggugah perasaan, dan diperlukan teknik tertentu untuk
mewujudkannya.45
Menurut Barthes musik yang dimainkan seseorang
adalah upaya seseorang berkomunikasi melalui wacana
berbentuk musik, bahkan dengan menggunakan musik yang
diciptakan orang lain. Pada saat itu ia memosisikan diri
sebagai komunikator dengan musik sebagai pesan
(katakanlah meminjam pesan yang dikonstruksi orang lain)
sebagai hasil encoding komunikator. Sedangkan musik
yang di dengar adalah konteks musik sebagai pesan massal
yang diwacanakan komunikator tanpa wacana khusus di
dalamnya. Sekadar memperdengarkan atas nama
mempertontonkan atau menghibur. Dalam konteks berbeda
bisa saja seseorang memperdengarkan musik yang
diperdengarkan sebagai wacana yang ingin di sampaikan
kepada orang lain.46
b. Unsur-unsur Musik
1) Irama, adalah alunan yang tercipta oleh kalimat
yang berimbang, selingan bangun kalimat, dan
panjang pendek serta kemerduan bunyi.
2) Harmoni, adalah pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan
minat. Harmoni juga bermakna keselarasan dan
45
Ben M. Pasaribu, Arkeomusikologi, (Medan: Balai Arkeologi Medan, 2008), 39.
46
Syaiful Halim, Semiotika Sayyidah Aisyah RA, Dekontruksi Figur Ummu Al Mukminin
Dalam Lagu ‘Aisyah Istri Rasulullah’, (Aceh: Sefa Bumi Persada, 2021), 30.

35
keserasian yang harus ada antara irama dan gerak.
3) Birama, adalah satuan kelompok ketukan tetap yang
dimulai dengan ketukan kuat sampai ketukan kuat
berikutnya.
4) Tangga nada, adalah peraturan nada yang menaik-
naik bunyinya.
5) Tempo, adalah ukuran kecepatan birama dalam
lagu.
6) Dinamika, adalah suatu tanda untuk memainkan
nada yang berkaitan dengan volume sehingga
mengeluarkan suara yang nyaring dan merdu untuk
didengarkan.
7) Timbre, adalah perbedaan sifat antara dua nada
yang sama kuat dan sama tinggi nadanya di
konstruksi instrument.47

Jamalus menuliskan dalam unsur-unsur musik


melodi merupakan susunan rangkaian nada (bunyi dengan
rangkaian teratur) yang terdengar berurutan serta berirama
dan mengungkapkan suatu gagasan pikiran dan perasaan.
Ada beberapa syarat melodi, antara lain: berciri khas,
berbentuk jelas, memuat suatu umgkapan dan dapat
dinyanyikan, atau dalam bahasa lain bisa disebutkan bahwa
melodi adalah rangkaian nada yang membentuk sebuah
kalimat lagu. melodi terdiri atas satu atau lebih frasa atau
motif, dan diulang-ulang dalam satu lagu.48

c. Macam-macan Genre Musik


1. Klasik
Klasik bermakna karya sastra yang bernilai tingi
47
Rahwan dan Mukhammad Baharun, Musik Sebagai Media Dakwah Dalam Pandangan
Syafi’iyah, 3-4.
48
Evie Destiana dan Rugaya Meis, Pendidikan Seni Musik AUD (Untuk Mahasiswa PG-
PAUD), Sidoarjo: UMSIDA Press, 2017), 1.

36
serta langgeng dan sering dijadikan tolak ukur. Genre
klasik mempunyai nada dan harmonisasi yang berbeda
dengan genre musik yang lain, karena pembawaannya
yang kalem bisa membuat pendengar merasa rileks.
2. Blues
Genre blues sering digunakan oleh orang Negro,
Amerika yang berkembang mulai tahun 1911 sebagai
perintis music jazz.
3. Jaz
Genre ini berasal dari bangsa Negro Amerika yang
dikenal sejak kira-kira tahun 1915 kemudian mengalami
perkembangan. Genre ini memiliki ciri irama yang
hidup dan dinamis, intonasi yang menarik serta peranan
improvisasi yang besar.
4. Punk
Musik ini merupakan penggabungan antara music
jazz, rhythm dan blues yang mulai berkembang sejak
tahun 1996 di Amerika.
5. Reggae
Reggae memiliki ciri khas ritme yang backbeat dan
progresi cord yang terbilang mudah.
6. Hip hop
Hip hop memiliki perpaduan nada dan ritme yang
unik sehingga cocok untuk dipadukan dengan musik
rapp.
7. Pop
Genre lagu yang banyak dikenal dan disukai banyak
orang.
8. Rock
Genre lagu dengan perpaduan antara rhythm, jaz,
blues, dan country.

37
9. Dangdut
Genre ini ditandai oleh pukulan tetap bunyi gendang
rangkap yang memberikan bunyi dang pada hitungan
keempat dan dut ada hitungan kesatu dari birama
berikut.49
d. Pengertian Lirik Lagu
Lirik lagu menjadi salah satu unsur pembangun
dalam lagu atau musik dapat dikategorikan sebagai puisi
dalam karya sastra. Hal tersebut sesuai dengan pengertian
berikut. Depdiknas menjelaskan bahwa lirik adalah karya
sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi. Menurut
Semi lirik adalah puisi yang sangat pendek yang
mengekspresikan emosi. Selain itu, Sylado juga
menyebutkan bahwa lagu bisa juga merupakan aransemen
musik yang bisa ditambah lirik (teks) yang lirik tersebut
mengungkapkan perasaan dan pikiran penciptanya dengan
cara-cara tertentu yang berlaku umum. Jadi, antara lagu
dengan lirik berkaitan dengan bidang Bahasa.50
Dari pengertian diatas, ada beberapa kesimpulan
yang bisa diambil. Yakni, lirik lagu merupakan tuangan
dari segala kondisi. Bukan cuma ide atau karya sastra,
melainkan sebuah penyampaian/ekspresi dari seorang
pencipta lagu. Lirik lagu berfungsi untuk menjadi media
penyampaian ide atau gagasan yang ditujukan untuk
pendengarnya, dengan harapan supaya pendengar/penikmat
lagu tersebut bisa ikut terhanyut dan tersentuh, sehingga
proses pengekspresian diri bisa terjadi. Sebagai media
penyampaian pesan, bahasa yang digunakan dalam lirik
49
Rahwan dan Mukhammad Baharun, Musik Sebagai Media Dakwah Dalam Pandangan
Syafi’iyah, 4.
50
Rendi, dkk, Interpretasi Makna Lirik Lagu-Lagu Grup Musik ERK Dalam Album ERK:
Kajian Semiotika, (2013): 1-2, diakses pada 29 April, 2022,
https://media.neliti.com/media/publications/74676-ID-interpretasi-makna-lirik-lagu-lagu-grup.pdf

38
lagu harus komunikatif dan bisa diterima oleh akal pikiran.
Namun disisi lain lirik yang dibuat dalam lagu bukan murni
pengekspresian diri, namun hanya memenuhi standaritas
kepopuleran dalam lagu tersebut. Biasanya lagu-lagu
dengan tema klise. Namun kita sebagai penikmat lagu yang
baik harus memilah dan memilih lagu yang benar-benar
bisa dijadikan contoh pengalaman hidup. Jangan sampai
kita jadi penikmat yang sembrono yang meniru hal-hal
yang kurang baik dalam lagu tersebut.
Dalam membuat lagu, ada dua hal penting yang
sangat menunjang dan harus diperhatikan yaitu lirik sebagai
bahasa dan musik sebagai pengiringya. Lirik merupakan
sebuah karya seni yang memiliki nilai rasa. Lirik lagu juga
bisa membuat seseorang tergetar hatinya ketika mendengar
lagu yang mengandung nilai estetika yang tinggi.
Keindahan ini sengaja diciptakan oleh sorang pencipta lagu
untuk memikat hati para penggemarnya. Keindahan
tersebut penyebabnya adalah dengan memperhatikan gaya
Bahasa, pengiasan bahasa, diksi, dan irama yang
digunakan. Semua itu dapat mengungkapkan kepuitisan
dari seorang pencipta lagu yang memiliki imajinasi dan
pemikiran sebagai pencipta lagu.
Lirik lagu merupakan suatu karya yang
menggunakan bahasa tulis yang biasanya berupa rangkaian
kata dengan diksi yang indah, juga menggunakan gaya
bahasa sama halnya dengan puisi. Artinya, lirik lagu sama
aja dengan puisi apabila dilihat dari kertas. Seperti
pendapat yang dikemukakan oleh Semi, lirik diartikan juga
sebagai puisi yang dinyanyikan, karena itu, ia disusun
dengan susunan yang sederhana dan mengungkapkan
sesuatu yang sederhana pula. Perbedaan lirik lagu dengan

39
puisi adalah, lirik lagu menggunakan irama dan diiringi
dengan melodi ataupun musik. Dengan kata lain antara lirik
lagu dengan puisi memiliki esensi yang pada dasarnya
sama.51

4. Dakwah Melalui Lagu

Berdakwah menggunakan jalan music sebagai perantanya


hukumnya boleh (mubah) menurut beberapa ulama salaf yang
menghukumi music, yang terpenting dalam dakwah menggunakan
lagu ini tidak mengandung unsur-unsur yang bisa mengharamkan,
oleh karena itu tidak adanya dalil serta hadist yang secara sharih
menjelaskan keharaman nyanyian dan musik. Sebagaimana yang
berlaku saat ini, music dapat digunakan untuk media dakwah. hal
tersebut merupakan pemanfaatan dari penggunaan alat music
modern. Lagu islami merupakan salah satu alat tatacara berdakwah
lewat music/lagu. Untuk menghasilkan dakwah yang mujarab dan
efektif, penggunaan medianya harus tepat. Oleh sebab itu, guna
memudahkan jalannya untuk berdakwah pelu adanya media.
Di era saat ini, maraknya penggunaan media untuk
menyampaikan dakwahnya, salah satu medianya yaitu lagu/musik.
Musik adalah media yang dengan cepat diterima oleh masyarakat.
Sebagaimana perannya sesuai dengan kondisi perasan audiens
(mad’u) yang menikmati lagu/music. Serta pengemasan berdakwah
dengan lagu juga sangat mudah difahami dan mudah dihafal oleh
seluruh kalangan. Kemubahan berdakwah dengan musik diambil
berlandaskan pendekatan Ushul Fikih dengan metode kias yang
salah satu kaedahnya yaitu,

51
Fauzi Rahman dan Puji Anto, Analisis Lirik Lagu dan Aplikasinya Dalam
Pembelajaran Gaya Bahasa Serta Puisi di Sekolah Dasar, Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 1
No. 1, Jakarta, (2015), 10.

40
‫اُحْلْك ُم َىُد ْو ُر َمَع ِعَّلِتِه ُو ُجْو ًدا َو َعَد امًا‬
“Hukum beredar seiring denga nada atau tidak adanya
‘illat.”
Berdasarkan kaidah diatas, dapat menghasilkan pemahaman
bahwasanya, musik dapat berubah menjadi haram apabila
menimbulkan dlarar, karena didalamnya mengandung illat dlarar.
Begitupun sebaliknya, musik bisa dihukumi mubah atau boleh
apabila tidak menimbulkan dlarar. Sebab musabab diharamkannya
musik karena bisa membuat pendengarnya lalai terhadap hal-hal
yang semestinya, terkhusus ingat kepada Allah SWT. Hal tersebut
dapat dikatakan dlarar dalam persoalan dakwah dengan musik.
Keharaman tersebut di kiaskan kepada sesuatu yang dapat
membuat lupa akan kewajiban pula, seperti conto; catur. Dibawah
ini perinciannya ketika menggunakan teknik Qiyas:
Far’un : musik
Ashlun : catur
Hukum ashal : haram
‘illat : dlarar
Apabila bermain musik namun tetap ingat akan kewajiban,
maka hukum musik Kembali ke semula yaitu, boleh. Adapun
dlarar yang menguatkan alasan keharaman musik diantaranya
yaitu adanya unsur-unsur yang mengantarkan kepada keharaman,
contoh kasus: mendatangkan syahwat, mendatangkan fitnah, serta
bercampurnya laki-laki dengan perempuan yang bukan mahram.
Dalam kitabnya Ihya’ ‘Ulumi al-Din Al-Ghazali memperkenankan
nyanyian mnggunakan dalil Qiyas, dalam nyanyian tersebut
terhimpun beragam makna yang semestinya disinggung dalam
referen-referennya serta dari golongannya.52
Menikmati nyanyian sama halnya dengan mendengarkan

52
Rahwan dan Mukhammad Baharun, Musik Sebagai Media Dakwah Dalam Pandangan
Syafi’iyah, 12.

41
suara yang bagus dan indah, dapat dipahami artinya serta bisa
menggerakkan hati. Sementara itu mendengarkan suara yang indah
dipandang lewat sisi keindahannya, tidak diharamkan bahkan halal
dengan landasan nas dan Qiyas. Dasar Qiyasnya ialah dapat
mencermati makna musik melalui pemberian rasa nyaman kepada
indera pendengaran audiens. Setiap alat yang mengeluarkan bunyi
yang indah atau enak didengar, kecuali alat yang biasa dipakai
peminum khamr hukumnya boleh, sehingga tidak memunculkan
gairah untuk minum khamr. Hukum dibolehkannya ini
mengandung pendekatan kias sehingga dapat dikiaskan seperti
suara burung. Keharaman lantunan-lantunan musik yang terwujud
melalui alat musik peminum khamr tidak dilihat dari sisi suaranya,
melainkan sebab musabab ada pengalang lainnya.53
Dijelaskan dalam Q.S. an-Nahl: 125 mengenai metode
dakwah, bahwasanya dapat diambil pengertian bahwa lagu Islami
menggunakan metode dakwah al-Mau’idzatu al-Hasanah, ialah
ucapan yang tidak bersifat sembunyi untuk mereka, dengan
maksud mendapatkan nasihat serta mendapatkan manfaat dari
mereka pula melalui Al-Qur’an.54 Dengan dasar ini, antara da’i dan
mad’u tidak diharuskan bertemu secara langsung. Menyampaikan
pesan dengan berada di suatu majelis berbeda juga dapat
dikategorikan dengan metode ini, dengan melihat arti melalui
metode al-Mau’idzatu al-Hasanah.
Menyampaikan pesan (berdakwah) dengan lagu dan musik
merupakan salah satu penerapan dakwah bi al-qauli. Yaitu
pendakwah (da’i) menyerukan dakwahnya lewat perkataan, seperti
halnya bernyanyi dengan diikuti alat musik modern, kemudian
penyebutan kepada orang yang mendengarkan lagu disebut sasaran
dakwah (mad’u). Tujuan da’i memengaruhi mad’unya untuk
53
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali al-Thusi, Ihya’ ‘Ulumi al-Din,
(Beirut: Dar al-Ma’rifat), juz 2, 273.
54
Tim Penyusun, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), 17.

42
berjalan kearah yang benar melalui lirik yang diciptakan. Pada
umumnya, berdakwah paling tidak harus menguasai dua nilai, yaitu
tarbiyah wa ta’lim dan amar ma’ruf nahi munkar. Dua makna
tersebut terkandung dalam lagu islami. Berikut perinciannya:
1. Nilai tarbiyah wa ta’lim yang termuat dilagu Islami:
menuntuk kepada ke-Esaan Allah, melatih agar
mempunyai sifat-sifat Rasul, dan dapat melihat jumlah
Rasul.
2. Nilai amar ma’ruf nahi munkar yang termuat dilagu
Islami: perintah menjalankan sholat, ajakan kembali ke
jalan yang benar, jalan Allah, serta himbauan untuk
tidak minum khamr.55

B. Penelitian Terdahulu

Pembelajaran yang diperlukan dalam menganalisis pesan dakwah


yaitu, harus memahami terlebih dahulu materi yang akan disampaikan.
Kemudian dikaji dan dipahami sebagai bahan referensi, sehingga dapat
diambil sesuai kebutuhan materi yang akan diteliti. Tujuan penelitian
terdahulu yaitu sebagai petunjuk acuan penulis supaya dapat
merampungkan penelitian ini. Sekaligus sebagai bahan rujukan sehingga
dapat ditemukan perbandingan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Dilihat dari cara kerjanya para peneliti mendapatkan beberapa temuan dari
kesamaan dan perbedaan ketika mereka melihat penelitian terdahulu.
Adapun penelitian sebelumnya yang terkait dalam penelitian penulis
antara lain:
Pertama, Skripsi “Analisi Pesan Dakwah dalam Lirik Lagu
“Mengejar Dunia” Karya Nurbayan (Analisis Semiotika Charles Sander
55
Rahwan dan Mukhammad Baharun, Musik Sebagai Media Dakwah Dalam Pandangan
Syafi’iyah, 10.

43
Peirce)”. Karya Wasis Sugianto Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Ponorogo Tahun 2020. 56 Hasil
dari penelitian ini bertujuan mengetahui pesan dakwah yang terkandung
dalam lagu mengejar dunia karya Nurbayan, yang memuat beberapa
materi. Diantaranya: pesan akidah yang mempunyai indikasi keyakinan
kepada tuhan, pesan akhlak mencerminkan perilaku yang dikuasai
manusia baik terpuji maupun tercela, serta pesan syariah. Skripsi ini
mempunyai kesamaan yaitu sama-sama menggunakan media lagu, serta
persamaan membahas tentang pesan dakwah. Adapun perbedaannya
terdapat pada metode analisisnya.
Kedua, Skripsi “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu
Grup Musik Vagetoz Album Kuatkan Aku”. Karya Achmad Anwar Sjadad
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.57 Dengan hasil penelitian berikut:
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui “pesan dakwah yang
terkandung dalam album kuatkan aku karya Vegetoz”, dimana isi
didalamnya mengandung pengertian dakwah beserta aspek-aspeknya, dan
memuat pesan akidah, pesan akhlak, dan pesan muamalah. Persamaan
yang termuat dipenelitian ini terdapat pada media yang diterapkan, yaitu
dengan menggunakan lagu. Serta aspek-aspek dakwah yang menyangkut
tiga aspek, akidah, akhlak dan syari’ah. Perbedaannya terdapat dalam jenis
pendekatan yang digunakan untuk menganalisis, skripsi ini menggunakan
pendekatan kualitatif, sementara skripsi Achmad Anwar Sjadad
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Ketiga, Skripsi “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu
“Percayalah” Karya Band Last Child”. Karya Ahmad Rois Al Ansori
program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut
Agama Islam Negeri Purwokerto. Skripsi ini memiliki tujuan untuk dapat

56
Wasis Sugianto, Analisis Pesan Dakwah dalam Lirik Lagu “Mengejar Dunia” Karya
Nurbayan (Analisis Semiotika Charles Sander Peirce), Skripsi, (Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2020).
57
Achmad Anwar Sjadad, Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup Musik
Vegetoz Album Kuatkan Aku, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2013).

44
memahami secara keseluruhan yang termuat dalam lirik lagu percayalah
karya grup band last child. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan hasil penelitian
menggunakan Analisis isi content analysis. 58 Isi dari skripsi juga memuat
tiga aspek pesan dakwah yaitu pesan akidah, pesan akhlak, dan syariah.
Persamaan yang terkandung dalam skripsi ini yaitu sama-sama membahas
mengenai pesan dakwah dan dengan media yang sama yaitu lagu serta
menggunakan pendekatan kualitatif. Sementara perbedaannya terletak
pada metode analisis serta pada masalah yang akan digali.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi


pemahaman-pemahaman laiinya. Sebuah pemahaman yang paling
mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran yang ada.
Berdasarkan gambar kerangka berfikir dibawah ini, dalam penelitian ini
menjelaskan tentang pesan dakwah yang akan termuat dalam lirik lagu
sandaran hati dan sebelum cahaya karya Letto Band. Dalam lagu tersebut
memuat beberapa analisis isi yang kemudian dapat diuraikan menjadi
beberapa inti dari pembahasan, yaitu makna lagu yang termuat dan
kandungan pesan dakwahnya. Sehingga pesan dakwah didalamnya bisa
ditangkap oleh peneliti yang kemudian dijabarkan menjadi beberapa
aspek. Salah satu aspek didalamnya memuat pesan dakwah, pesan akidah,
pesan syariah, pesan akhlak, dan pesan muamalah.

Gambar 1.1

Kerangka Berfikir

Grup Musik Letto Band

58 Lagu “Sandaran Hati” dan


Ahmad Rois Al Ansori, Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Percayalah Karya
“Sebelum
Band Last Child, Skripsi, (Purwokwerto: Cahaya”2019).
IAIN Purwokerto,

45
Analisi Isi Pesan Dakwah

Makna Lagu Pesan Dakwah Dalam Lagu

BAB III
METODE PENELITIAN
Pada dasarnya makna dari metode penelitian ialah metode ilmiah untuk
memperoleh data dengan tujuan serta fungsi tertentu. Maka dari itu ada empat
kata kunci yang harus diperhatikan. Diantaranya, cara ilmiah, data, tujuan,
serta kegunaan. Adapun empat kunci tersebut memiliki arti yang berbeda-beda.
Selanjutnya, jenis jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan,
tujuan, dan tingkat kealamiahan (natural setting) objek yang diteliti.
Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi
penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan
penelitian pengembangan (research and development). Adapun berdasarkan
tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode
penelitian eksperimen, survey dan naturalistik.59

Adapun kiat-kiat ilmiah yang termaksud dalam metode penelitian yaitu


kegiatan penelitian tersebut dijalankan berdasarkan karakteristik keilmuan,

59
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), 2-4.

46
yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Pengertian rasional, yaitu penelitian
dilakukan melalui cara yang masuk akal, sehingga dapat dijangkau oleh nalar
manusia. Pengertian empiris, merupakan metode atau teknik yang dipakai
selama penelitian itu masih diamati oleh indra manusia, oleh karenanya, orang
lain bisa mengamati dan memahami metode, teknik atau langkah yang dipakai
sewaktu proses penelitian dijalankan. Pengertian sistematis, merupakan suatu
proses yang dilakukan dalam penelitian dengan cara memakai Langkah-
langkah yang logis dan berurutan. Sehingga data yang dihasilkan melalui
penelitian disebut sebagai data empiris.60

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Ada beberapa macam jenis penelitian, yang paling umum


diantaranya, penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Adapun
yang dimaksud penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada
kondisi subjek yang alami. Peneliti tidak menarik generalisasi, tetapi
menganalisis secara mendalam objek penelitiannya. Cara penarikan sampel
dengan non probability. Data yang dihasilkan bersifat deskriptif dan
analisis data dilakukan secara induktif. Penelitian ini lebih menekankan
makna daripada generalisasi.61 Dengan penelitian kualitatif, peneliti
berusaha mengungkap makna atau isi pesan dakwah yang termuat dalam
lirik lagu “sandaran hati dan sebelum cahaya” karta Letto Band. Adapun
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif
deskriptif dengan melakukan analisa terhadap lirik lagu Letto Band.
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif diharapkan mampu
memberikan uraian-uraian yang dapat diamati secara fakta, baik individu,

60
Agung Widhi dan Zarah Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta:
Pandiva Buku, 2016), 11-12.
61
Raihan, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Universitas Islam Jakarta, 2017), 32.

47
kelompok, masyarakat maupun organisasi-organisasi tertentu. Tujuan
peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk mendapatkan
pemahaman umum. Pemahaman yang diperoleh setelah dilakukannya
penganalisisan tersebut.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian dilakukan dirumah peneliti dengan hanya


menganalisis isi pesan dakwah yang terkandung dalam lagu Letto band
melalui Youtube, Instagram, Tiktok dan media sosial laiinya. Tepatnya di
kota Rembang, Jawa Tengah. Dari beberapa lagu karya Letto Band peneliti
hanya ingin menganalisis dua lagu saja, yaitu “sandaran hati dan sebelum
cahaya”. Dalam dua judul lagu tersebut terdapat makna sufistik dan
memuat pesan yang saling berkaitan. Pesan visual yang disampaikan dalam
official video youtube Letto Band dengan makna lagu yang sesungguhnya
juga mengandung arti yang berbeda, sehingga hal tersebut membuat
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Adapun waktu penelitian
dilakukan sesuai dengan kebutuhan peneliti ketika menganalisis penelitian
ini.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber yang memberikan informasi terkait


hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam bukunya, Sugiyono
mendefinisikan subjek penelitian sebagai populasi. Populasi yang
dimaksud merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan
subyek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 62
Subjek dalam penelitian ini yaitu makna yang termuat dalam lirik lagu
“sandaran hati dan sebelum cahaya” karya Letto Band. Kemudian objek
penelitiannya yaitu makna lagu yang memuat pesan dakwah dari lagu
tersebut.

62
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), 117.

48
D. Sumber Data

Ibnu Hadjar membagi tiga sumber yang digunakan untuk mencatat


penilaian kepustakaan, diantaranya:
1. Sumber data primer
Sumber data primer, merupakan sumber data yang berisi hasil
penelitian atau tulisan yang merupakan karya asli peneliti atau teoritis
yang orisinal. Contoh sumber primer adalah hasil penelitian yang
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah professional, laporan penelitian,
tesis, dan disertasi.63 Dalam penelitian ini sumber data primer
merupakan objek atau bahan utama dalam penelitian. Peneliti bebas
mencari dan mengumpulkan data sesuai keinginannya. Data primer
yang dipaparkan berkaitan langsung dengan objek penelitian, yaitu
lagu karya Letto Band yang berjudul “sandaran hati dan sebelum
cahaya”. Adapun data yang diperoleh berupa pesan dari lirik-lirik lagu
yang mempunyai nilai dakwah dengan mengedepankan akidah,
Syariah, dan akhlaknya.
2. Sumber data sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber yang memuat hasil
penelitian serta tulisan yang dipublikasikan oleh penulis. Dimana sang
penulis berperan sebagai orang lain yang bukan merupakan penemu
teori dan juga tidak langsung melakukan sebuah penelitian. Missal,
sumber sekunder yang berupa buku bacaan, buku teks, serta
ensiklopedia. Seperti halnya artikel ilmiah yang didapat dari perguruan
tinggi pada umumnya merupakan salah satu sumber sekunder hal
tersebut ditandai dengan sedikitnya laporan akan teori baru.64 Sumber
data sekunder juga bisa dikatakan data pendukung dari suatu
penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan sumber-sumber dari
buku, jurnal ilmiah, artikel, media sosial dan situs-situs internet

63
Ibnu Hadjar, Dasar Dasar Metodologi Kwantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 1999), 83.
64
. Ibnu Hadjar, Dasar Dasar Metodologi Kwantitatif dalam Pendidikan,84.

49
lainnya yang berkaitan langsung dengan lagu lagu Letto Band yang
diteliti.
3. Sumber data preliminer
Sumber preliminer memuat resep-resep rujukan yang berfungsi
untuk mengakomodasi para pembaca dalam menemukan sumber
primer dan sekunder. Contoh sumber data preliminer ialah indeks dan
abstrak.65 Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua
sumber data saja, yakni data primer dan data sekunder.

Ketiga jenis sumber diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa


sumber primer merupakan sumber yang dijadikan landasan rujukan dalam
penyusunan kajian pustaka. Apabila tidak ditemukan, maka peneliti dapat
menggantinya dengan sumber sekunder untuk menata kajian Pustaka.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah Teknik yang menjadi tahapan


penting dalam penelitian. Dengan mengumpulkan data dari sumbernya
(sumber data). Yang dimaksud dengan sumber data ialah suatu objek dari
mana data diperoleh. Adapun metode pengumpulan data merupakan teknik
atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian.66
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
dengan melakukan analisis konten. Dengan analisis konten peneliti mampu
menguraikan pesan pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu. Selain
analisis konten peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data
lainnya, diantaranya:
1. Teknik Observasi
Menurut Nasution, observasi merupakan dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan
65
Ibnu Hadjar, Dasar Dasar Metodologi Kwantitatif dalam Pendidikan, 85-86.
66
Agung Widhi dan Zarah Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif, 78-80.

50
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan
bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda
benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun sangat
jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas. 67
Dalam pengumpulan data melalui teknik observasi ini,
peneliti melakukan beberapa tahapan, ada tiga tahapan yang
dilakukan oleh peneliti; pertama, tahap deskripsi, ditahap ini
peneliti melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat,
didengar, dan dirasakan. Semua data direkam dan disimpan.
Dalam tahap ini peneliti hanya mampu menghasilkan
kesimpulan pertama yakni data yang belum utuh. Peneliti hanya
mampu mendeskripsikan makna yang terkandung dalam lirik
lagu karya Letto Band. Kedua, tahap reduksi, di tahap reduksi
ini peneliti menentukan fokus penelitian, yakni, makna/pesan
dakwah yang terkandung dalam lirik lagu “sandaran hati dan
sebelum cahaya” karya Letto Band. Ketiga, tahap seleksi, tahap
ini merupakan tahap terakhir dalam pengumpulan data melalui
teknik observasi, dalam tahap ini peneliti menguraikan fokus
yang ditemukan sehingga memperoleh data yang lebih rinci.
Peneliti dapat menguraikan pesan pesan dakwah yang termuat
dalam lirik lagu Letto Band “sandaran hati dan sebelum cahaya”
dari sumber yang jelas dan bisa dilihat kebenarannya.
2. Teknik Dokumenter
Teknik ini disebut juga dengan teknik dokumentasi, yang
artinya Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
melalui beberapa dokumen (informasi yang didokumentasikan)
yang berupa dokumen tertulis ataupun dokumen terekam.
Dokumen tertulis dapat berupa arsip, catatan harian, dan
autobiografi, dll. Sedangkan dokumen terekam bisa berupa film,

67
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 226.

51
foto, microfilm, dll.68 Dalam teknik dokumenter peneliti berhasil
mendapatkan informasi terkait makna dakwah yang termuat
dalam lirik lagu sandaran hati dan sebelum cahaya karya Letto
Band, melalui Youtube dari beberapa konten creator yang isi
kontennya merupakan podcast dengan salah satu personil Letto
Band. Selain itu peneliti juga berhasil melakukan wawancara
langsung dengan Manajemen Letto melalui instagram dan
watsapp, sehingga terjamin kevalidan datanya.
3. Teknik Penelusuran Data Online
Teknik ini menjadi salah satu alternatif peneliti dalam
mengumpulkan data-data yang valid. Dalam teknik ini peneliti
mencari informasi objek penelitiannya dari online book, artikel,
jurnal ilmiah, dll. Selain dari situs web peneliti juga melakukan
penelitian dari media sosial lainnya seperti youtube, tiktok, dan
sumber lainnya yang relevan dengan pembahasan yang dikaji.

F. Pengujian Keabsahan Data

Dalam pengujian keabsahan data, peneliti menggunakan uji


kredibilitas data, diantaranya:
1. Perpanjang pengamatan
Perpanjang pengamatan yang dilakukan peneliti bertujuan
untuk mendapatkan data yang lebih terperinci dan akurat.
Peneliti melakukan pengecekan berulang kali terhadap data
yang diperoleh tersebut. Apakah data yang diperoleh terdapat
kekurangan ataupun kebenarannya masih diragukan?, Maka dari
itu peneliti melakukan pengamatan kembali. Dalam
menganalisis pesan dakwah dalam lirik lagu sandaran hati dan
sebelum cahaya karya Letto Band, peneliti melakukan
pengamatan secara terus menerus melalui penelusuran data
online dan media sosial, hal ini dimaksudkan agar terjalin

68
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), 85.

52
sebuah pemahaman yang lebih terhadap makna lagu tersebut.
2. Meningkatkan ketekunan
Peningkatan ketekunan merupakan sebuah upaya yang
dilakukan dalam bentuk pengamatan secara terarah dan
berkesinambungan. Dengan cara itu diharapkan mendapat
kevalidan data dan urutan kejadian dapat direkam dengan logis
dan sistematis.69 Dalam kasus ini peneliti melakukan
pengamatan ulang melalui berbagai referensi buku maupun hasil
penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan
temuan yang di teliti. Selain itu peneliti melakukan wawancara
langsung dengan manajemen Letto dimana beliau merupakan
salah satu personil dari Letto Band. Dengan cara tersebut
wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam. Sehingga dapat
digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu
benar/dipercaya atau tidak.
3. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan cara, dan
berbagai waktu. Triangulasi yang digunakan peneliti adalah
triangulasi sumber, dimana untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber.70 Seperti yang disebutkan peneliti
sebelumnya, peneliti menggunakan sumber buku, website dan
media sosial.
4. Menggunakan bahan referensi
Bahan referensi yang dimaksud ialah adanya data yang
digunakan sebagai pendukung guna membuktikan keabsahan
data yang diperoleh. Bahan referensi yang dilakukan oleh
peneliti yaitu menyimpan data tersebut dan menjadikannya satu

69
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 272.
70
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 274.

53
didalam file. Adapun data-data tersebut berisi buku dan
screenshot layar mengenai wawancara dengan narasumber.

G. Teknik Analisis Data

Makna teknik analisis data yaitu sebuah proses merangkai urutan


data, mengelompokkannya kedalam suatu pola, kategori serta satuan dasar.
Selanjutnya dilakukanlah penafsiran (interpretasi) data. Teknik analisis
data secara singkat dapat diuraikan sebagai Teknik yang diterapkan untuk
melaksanakn proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
sederhana sehingga mudah terbaca dan diinterpretasikan. 71
Berkesinambungan dari tahap tahap observasi sebelumnya, maka data
dianalisis menggunakan analisis data model Miles dan Hibermen, dengan
tiga acuan, diantaranya:
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari penganalisisan jumlahnya cukup banyak,
maka dari itu perlu dicatat secara teliti dan terperinci. Seperti yang
dijelaskan sebelumnya, semakin sering peneliti melakukan
penganalisisan, maka semakin banyak data yang didapatkan. Untuk itu
perlunya melakukan penganalisisan data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal hal yang pokok,
memfokuskan pada hal hal yang penting, dan merumuskan tema
beserta polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2. Penyajiian data
Setelah data direduksi, Langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
uraian singkat. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan data yang terkumpul dan setelah dianalisis.

71
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, 92.

54
3. Verification
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan melakukan verifikasi.
Berkaitan dengan tahap tahap pengumpulan data, kesimpulan awal
merupakan kesimpulan yang bersifat sementara, dan akan berubah
apabila terdapat pengumpulan data data berikutnya.72 Dalam tahap
verifikasi ini data yang diperoleh dari penelitian sudah dirasa cukup
untuk menjawab semua rumusan masalah yang dijabarkan. Yaitu,
analisis isi pesan dakwah dalam lirik lagu sandaran hati dan sebelum
cahaya karya Letto Band.

72
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 246-252.

55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil Grub Band Letto

Letto adalah salah satu nama grub band musik di Indonesia


yang terbentuk pada tahun 2004. Asal muasal grup band ini dari
Yogyakarta dengan jumlah anggotanya 4 orang, diantaranya; Noe
(Sabrang Mowo Damar Panuluh) sebagai vokalis, Patub (Agus
Riyono) sebagai gitaris, Arian (Ari Prastowo) sebagai bassis, dan
Dhedot (Dedi Riyono) sebagai drummer. Awal mula terbentuknya
grup band Letto ini hanya beranggotakan empat oranng. Namun
pada tahun 2016 grup band ini menambahkan personil, diantaranya
Cornel (Cornelius Prapaska) sebagai gitaris, dan Widi sebagai
keyboardis. Salah satu anggota dari grup band Letto yaitu Noe
yaitu vokalis dari band tersebut merupakan putra dari penyair
Emha Ainun Nadjib.73
Grup musik para cowok ini semula adalah kumpulan
persahabatan siswa SMU 7 Yogyakarta. Sekian lama berpisah
akibat kesibukan kuliah, akhirnya mereka bertemu kembali dan
berkarya bersama. Grup Letto memulai debut kariernya sebagai
band pada tahun 2003. Para pemain Band Letto mulanya belajar
dan meneliti karir dalam panggung teater. Sampai suatu ketika
muncullah ide membentuk grup band bernama “Letto”, personilnya
memutuskan untuk mengalir saja seperti alur kehidupan. Bahkan
mereka menyebutkan band yang di gawangi merupakan band
kecelakaan. Setelah itu dalam kurun waktu dua tahun setelah
pembentukan grup band asl Yogjakarta tersebut telah merekam
73
Afifah Nur Sansidar, “Aktualisasi Tuhan Dalam Syair: Pesan Dakwah Lirik Lagu
“Sebelum Cahaya” Karya Band Letto”, Kalijaga Journal of Communication Vol. 2, No. 1 Tahun
(2020), 36.

56
sepuluh dari 29 lagu yang telah mereka ciptakan didalam album
Truth, Cry, and Lie produksi Musica Studio’s. Awalnya grup band
yang beranggotakan empat orang ini tidak mempunyai target
apapun. Mereka hanya menngandalkan lagu dan musiknya bisa
diterima di masyarakat. Nama Letto tidak berarti apa-apa, dan
sering disama artikan dengan ungkapan yang sering diungkapkan
oleh William Shakespeare dalam naskah dramanya. Kata Letto
tidak ada kaitannya dengan “Leto”, istri Zeus dan ibu dari Apollo
serta artemis dalam mitologi Yunani. Letto hanya sebuah nama
untuk identitas saja.74
Letto adalah tanpa arti. Asal muasal grup Letto didirikan
berawal dari ketidaksengajaan tiga orang sahabat, diantaranya
vokalis Letto yaitu Sabrang Mowo Damar Panuluh, Arian dan
Patub yang ketiganya merupakan aktifis teater dan seringkali
dimintai bantuan ketika kelompok Kyai Kanjeng pimpinan Cak
Nun hendak manggung. Kemudian berawal dari keseringan
tersebut akhirnya mereka memulai latihan ngeband di Geese,
studio Kyai Kanjenng di Kadipiro Yogjakarta. Sejak itu Dedi yang
sekarang menjadi drummer ikut bergabung, sehingga sudah ada
empat personil dalam grup. Dari sanalah mereka mulai
mengaransemen lagu, waktu senggang digunakan untuk
menciptakan lagu, mereka mengakui semua lirik puitis Letto
diciptakan oleh Noe. Proses rekaman Letto cukup singkat. Salah
satu lagu mereka yaitu I’ll Find a Way, pernah tergabung dalam
album kompilasi “Pilih 2004”. Awal mula kemunculan Letto
membuat kaget musisi di Yogyakarta. Karena sebelumnya nama
mereka tidak begitu eksis di telinga para musisi dan penikmat
musisi Yogyakarta. Noe (vocal/keyboard), Patub (gitar), Arian
(bass), dan Dedi (drum) tampaknya cukup jeli mengemaas konsep

74
Arif Pranaya, Sihir Letto Ketika Lirik Menghipnotis Publik, (Yogjakarta: Paradigma
Indonesia, 2009), 3-6.

57
musiknya. Suara Noe sengau dengan karakter mellow yang cukup
kuat.75

2. Biodata Personil Letto

a. Arian (Bassis)
Nama Lengkap : Ari Prastowo
Posisi : Electric Bass
Tanggal Lahir : Bantul, 27 Maret 1979
Musik Fave : Jazz, Punk, dan Clasic Rock
Agama : Islam
Arian semasa kecil hingga dewasa sering diajarkan
musik gamelang, tak heran bermain musik gamelan
sekarang menjadi hobinnya. Bukan hanya itu Ari Prastowo
atau kerap disapa Arian ini juga menekuni seni teater.
Dalam karir bermusiknya arian mengaku mengalami
perubahan yang sangat besar, yaitu dari musik tradisional
yang ia tekuni semasa kecil, hingga kemudian beralih ke
musik modern. Namun menurut ia hal tersebut merupakan
sebuah proses perjalanan karir. “Sebenarnya aku dulu
diajarin sama keluarga tuh bermain musik gamelan, dan
baru SMU aku menemukan wajah-wajah baru dalam seni
dan kebetulan akhirnya masuk ke musik seperti ini”,
tuturnya.76
b. Dedy
Nama Lengkap : Dedy Riyono (Dedy)
Tanggal Lahir : 23 Januari 1987
Kota Lahir : Yogyakarta
Posisi : Drummer
Agama : Islam
Dedy merupakan personil Letto yang sangat muda.
75
Ibid, 7-9.
76
Arif Pranaya, Sihir Letto Ketika Lirik Menghipnotis Publik, 11-12.

58
Dedy mengaku bahwa keahliannya bermain drum tertuang
sejak semasa TK, ia sudah mulai aktif mengikuti drum band
di sekolahnya. Di luar kegiatan bermusiknya, Dedy tercatat
sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta jurusan advertising. Dedy merupakan adik dari
gitaris band Letto yaitu Patub. Rasa Sukanya terhadap
musik juga bermula ketika sang kakak sering memutarkan
lagu lagu Queen dikamarnya, yang kebetulan mereka satu
kamar.77
c. Noe
Nama Lengkap : Sabrang Mowo Damar Panuluh
Tanggal Lahir : Yogyakarta, 10 Juni 1979
Posisi : Vokalis dan Keyboard
Musik Fave : Queen, Yani, Kitaro
Agama : Islam
Noe merupakan vokalis dari grup band Letto. Noe
juga merupakan putra budayawan Emha Ainun Najib.
Semasa kecil Noe dididik tegas oleh ayahnya. Setelah lulus
SMP, Noe memutuskan untuk melanjutkan studinya ke
Yogyakarta. Tahun 1998 kemudian Noe melanjutkan
jenjang pendidikannya di Kanada, dan memulai belajar
musik teknologi di negeri bule tersebut. Noe mengaku
sebenarnya ia bukan orang yang mempunyai talent di dunia
musik dn hanya sebatas suka mendengarkan musik.
Semuanya bermula ketika pamannya memberikan kaset
bekas kumpulan lagu-lagu Queen. Saat itu dia masih duduk
di bangku SMP. Setelah mendengarkan berulang kali,
akhirnya fikiran untuk membuat musik yang bisa
menggerakkan rasa dan perasaan orang lain muncul. Sejak
saat itu pula Noe mulai memainkan keyboard, yakni alat

77
Arif Pranaya, Sihir Letto Ketika Lirik Menghipnotis Publik, 13-14.

59
yang pertma kali ia mainkan.
Noe juga mengaku bahwa dia tidak bisa bernyanyi.
Menyanyi adalah sebuah keterpaksaan bagi Noe
dikarenakan sebuah lagu harus ada penyanyinya. Sebagai
tempat pelampiasan bermusik, Noe memanfaatkan studio
Kyai Kanjeng, grup musik milik ayahnya sebagai tempat
prakteknya. Dari sanalah Noe mulai belajar mengolah suara
dan lagu.78
d. Patub
Nama Lengkap : Agus Riyono
Tanggal Lahir : Yogyakarta, 2 Agustus 1979
Posisi : Electric dan Acoustic Guitar
Musik Fave : Scorpion, Queen, dan Led
Zeppellin
Agama : Islam
Patub merupakan kakak dari drummer Letto yaitu
Dedy. Patub mengenal musik sejak masuk TK di Taman
Siswa Yogyakarta. Terjun ke dunia band dimulai sejak ia
duduk di bangku SMP dan sering memainkan lagu-lagu
milik Koes Plus. Kemudian pengenalan akan musik
berlanjut ke aliran rock, seperti Scorpion, Queen dan Led
Zeppellin.
Kemudian pada saat memasuki perguruan tinggi
Patub mengubah aliran musik lebih kearah classic rock.
Patub juga pernah menjajaki dunia perdruman, namun
hanya sebentar. Sebab lama kelamaan ia lebih fokus ke
gitar sampai akhirnya bergabung dengan Letto. Semua
musik ia pelajari secara otodidak. Saat ini Patub mulai
sibuk megurus studio rekaman di Geese Studio. Tidak
hanya sebuah rekaman Geese Studio juga merupakan

78
Arif Pranaya, Sihir Letto Ketika Lirik Menghipnotis Publik, 15-18

60
basecampnya Letto di Yogyakarta yang merupakan tempat
bertemu serta terbentuknya Letto.79
e. Conel
Nama Lengkap : Cornelius Prapaska
Tanggal Lahir : Madiun, 16 Maret 1981
Posisi : Gitaris
Agama : Katholik
Cornelius Prapaska merupakan gitaris dari grup
band Letto. Conel ikut bergabung dengan Letto sejak 2015.
Sebelum resmi menjadi personil tetap di grup band Letto,
Cornelius sering menjadi cadangan pemain gitar saat Letto
tampil on air maupun off air. Disela-sela kesibukan menjadi
gitaris Letto, Cornelius atau kerap disapa Conel ini
mempunyai projek bersama istrinya Cressentia Murniastuti
lewat duo grup akustik “See N See Guitar”. Duo akustik ini
terbilang unik dikarenakan suami istri yang sama sama
menyukai genre musik yang sama. Conel dan istri
mengusung genre klasik.80
f. Widi
Nama Lengkap : Tri Widiantoro
Tanggal Lahir : Cilacap, 22 juni 1984
Posisi : Keyboardis
Agama : Islam
Tri Widiantoro atau kerap disapa Widi ini mulai
bergabung dalam band Letto sejak 2005/2006. Posisi Widi
dalam band Letto mulanya sebagai additional player namun
saat ini posisi Widi berubah menjadi keyboardis dalam grub
band Letto. Selain kesibukannya sebagai keyboardis dalam

79
Arif Pranaya, Sihir Letto Ketika Lirik Menghipnotis Publik, 19-20.
80
Edi Kandhani, “A Page About: Mengintip Side Project Cornel Letto Bersama Sang
Istri”, 2 Agustus 2022, https://www.djarumcoklat.com/article/a-page-about-mengintip-side-
project-cornel--letto-bersama-sang-istri

61
band Letto, Widi juga menyempatkan membuat konten
dalam youtubenya.

3. Album Album Letto

Dalam kurun waktu lima tahun sejak mulai masuk insudtri


musik pada tahun 2004. Letto begitu lancar dan tidak pernah absen
dalam melahirkan karya-karyanya. Sudah ada empat album yang
telah mereka rilis, diantaranya:
1. Truth, Cry and Lie, Letto Mencoba Membuat Arti
Album perdananya ini dirilis pada tahun 2005
dengan tajuk “Truth, Cry and Lie”. Dalam album ini
Letto berhasil meraih penghargaan kategori ‘Album
Pendatang Baru’ pada ajang SCTV Music award 2007.
Dalam album perdananya ini Letto bermaskud ingin
menyampaikan siapa diri mereka sebenarnya dan usaha
mereka untuk memberi arti dalam bermusik di tanah air.
Arti tersebut yang coba disampaikan lewat album debut
Truth, Cry and Lie. Single pertama di album ini yaitu
lagu yang berjudul Sampai Nanti Sampai Mati, yang
mengusung arti tentang sikap optimis menghadapi
hidup. Tak jarang pemaknaan dari lagu Letto ini
berkaitan dengan dakwah dan motivasi hidup.
Tidak hanya di Indonesia, kepopuleran Letto juga
merambah sampai ke Negeri Jiran, Malaysia. Mereka
memutuskan untuk ikut meramaikan dunia musik
Malaysia setelah lagu-lagu mereka seperti, “Ruang
Rindu” dan “Sandaran Hati” berhasil menduduki tangga
teratas di beberapa stasiun Radio Malaysia. Album
Letto yang pertama ini sebelumnya juga mendapat
anugrah ‘Planet Musik 2007’ sebagai grup musik
terbaik di Singapura pada 8 Juni 2007. Adapun lagu

62
yang dibawakan dalam album ini diantaranya, Truth,
Cry and Lie, Sampai Nanti Sampai Mati, Sandaran
Hati, Sebenarnya Cinta, U and I, Tak Bisa Biasa,
Insensitive, No One Talk About Love Tonite, Ruang
Rindu, I’ll Find A Way.81
2. Don’t Make Me Sad
Sukses dengan album pertamanya kemudian Letto
meluncurkan album kedua bertajuk “Don’t Make Me
Sad” yang dirilis pada tanggal 16 Agustus 2007. Dalam
album ini, Letto menjagokan lagu “Sebelum Cahaya”.
Bukan hanya lagunya yang unik, namun pengemasan
video klip yang ditampilkan juga sangat menjiwai.
Musica bahkan sampai mempromosikan album ini ke
Malaysia. Lagu lagu lain yang menarik untuk di pahami
dalam album ini yaitu Ephemera, Bunga di Malam Itu
yang bertutur tentang indahnya pertemuan dengan sang
Nabi Muhammad SAW, dan lagu Permintaan Hati yang
berirama lebih rancak dan menghentak.
Dari judulnya sudah bisa dilihat bahwa album kedua
Letto ini tidak mengusung tema kesedihan. Sedikit lagu
mellow, dengan variasi suara baru dimusiknya, Letto
mencoba garang. Hasilnya tidak terlalu mengecewakan,
namun hanya saja terlihat aneh. Di album Don’t Make
Me Sad ini sedikit berbeda dari album pertama. Di
album keduanya lagu yang menjadi popular yaitu
“sebelum cahaya” yang akan diteliti oleh peneliti
nantinya. Lagu ini mempunyai aura yang kuat cocok
dengan waktu perilisannya, yakni menjelang bulan
puasa. Letto mulai memainkan lebih banyak synthesizer
di album ini.

81
Arif Pranaya, Sihir Letto Ketika Lirik Menghipnotis Publik, 49-51.

63
Sebagian besar lirik-lirik yang memuat album ini
sangat enak didengar, musik Letto mungkin agak
sedikit berbeda dengan yang lainnya, namun kali ini
musik yang dibawakan benar benar unik. Dalam album
ini para personil lebih berani menonjolkan dan
memasukkan suara-suara musik baru. Seperti
pengikraran bahwa Letto tidak hanya bisa maju lewat
lagu mellow. Letto menyelipkan nuansa lagu rock, tak
hanya rock dalam album ini Letto juga menggunakan
nuansa akustik dan perkusi sehingga lagu yang
dibawakan menjadi lebih bervariasi dan enak
didengarkan. Adapun beberapa lagu yang ada dalam
album ini antara lain, My Liberty, Good Bye, Sebelum
Cahaya, Hantui Aku, Memiliki Kehilangan, Permintaan
Hati, Ephemera, Bunga Dimalam Itu, Innosense’s-
Innocence, Rasakkanlah Makna, Sejenak, Kau, Aku dan
Obsesiku, Don’t Make Me Sad.82
3. Lethologica; Mari Bermain Dengan kata-Kata
Lethologica merupakan nama dari sebuah kelainan
psikologis yang membuat seseorang bisa lupa tentang
sebuah kata kunci atau nama dalam sebuah percakapan.
Lethologica yang dimaksud yakni bermain dengan kata-
kata. Dalam album ini Letto bekerjasama dengan dua
produser yang handal yaitu Noey dan Capung. Ada
beberapa lagu yang yang pantas mendapatkan perhatian
khusus, yakni; Lubang di Hati. Dalam lagu tersebut kita
bisa melihat dunia dengan perspektif yang berbeda,
menyeimbangkan cinta dengan emosi, dan mengajak
untuk tetap bersyukur. Lagu ini merupakan single
pertama Letto dialbum ketiganya. Dipilih untuk single

82
Arif Pranaya, Sihir Letto Ketika Lirik Menghipnotis Publik, 52-55.

64
pertama karena ada secercah harapan Letto untuk para
penikmat musiknya.
Album ketiga Letto ini rilis pada tahun 2009
bebarengan dengan pesta demokrasi. Secara musical,
Letto mencoba mengimbangi permainan kata-kata
dengan komposisi perasaan dalam lagunya. Letto
mempunyai ciri khas dalam lagunya, yaitu simple
namun mempunyai arti yang mendalam. Secara konsep
Letto berbeda dengan band-band lainnya, perbedaan ini
terlihat pada penciptaan lagunya yang mempunyai ciri
khas masing-masing. Adapun lagu-lagu yang termuat
dalam album ini, antara lain: Lubang di Hati,
Senyumanmu, Kepada Hati Itu, Lethologica, Itu Lagi
Itu Lagi, Layang Layang, Ku Tak Percaya, Bird Song,
Putih, Jalan Yang Hilang, Hapuskan Keluhanku,
Almost.83
4. Cinta… Bersabarlah
Album keempat dengan nama Cinta.. Bersabarlah
ini dibuat untuk mengartikan sebuah ungkapan yang
dibuat Letto untuk penggemarnya. Artian yang
dimaksud yakni kesabaran fans Letto menunggunya,
karena Letto cukup lama menghilang. Dalam album ini
Letto tampil beda dengan menggunakan judul dalam
bahasa Indonesia, tidak seperti ketiga album
sebelumnya. Letto merilis album ini pada tahun 2011.
Dalam album ini lagu yang pertama dibawakan yaitu
lagu dengan judul “Dalam Duka”. Lagu ini mempunyai
makna yang mendalam apabila ditelaah lebih rinci lagi.
Adapun beberapa lagu yang termuat dalam album ini
antara lain; Dalam Duka, Cinta.. Bersabarlah, Yang

83
Arif Pranaya, Sihir Letto Ketika Lirik Menghipnotis Publik, 55-58.

65
Kusebut Sayang, Itu Bukan Cinta, Du du Rindu, Tapi
Saat, Menyambut Janji, Mutiara, Seandainya, Relung
Hati, Kedamaian Sejati (2014), Hati Garuda (2015),
Kasih Tak Memilih (2016), Kangen Deso (2018), Fatwa
Hati (2020).

Itulah beberapa album yang dihasilkan grup band Letto,


namun tak berhenti disitu Letto masih tetap lanjut berkarya. Di
tahun 2011 Letto band sempat vakum dengan jangka waktu yang
cukup lama. namun, di tahun 2016 Letto kembali membuat karya
single lagu lagi dengan judul “Kasih tak Sampai”, dalam lagu ini
Letto mengusung genre pop, rock dan etnik. 2016 berlalu akhirnya
Letto membuat single terbarunya lagi dengan judul “Pelangi di
Langit Senja” di tahun 2017. Lagu ini sangat popular dan dijadikan
soundtrack film Bi’dah Cinta. Di album terakhir yang Letto
ciptakan ini agak berbeda dengan album pertama dan terakhir.
Perbedaan ini terlihat dari judulnya yang berbahasa Jawa, dengan
judul “Kangen Ndeso”.

B. Deskripsi Data Penelitian

1. Deskripsi Data Tentang Lirik Lagu “Sandaran Hati” dan


“Sebelum Cahaya” karya Letto Band

a. Sandaran Hati
Yakinkah kuberdiri
Dihampa tanpa tepi
Bolehkan aku
Mendengarmu
Terkubur dalam emosi
Tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku
Merindukanmu

66
Terpurukku di sini
Teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti
Kau menemani
Dalam hidupku
Kesendirianku
Teringat kuteringat
Pada janjimu kuterikat
Hanya sekejap ku berdiri
Kulakukan sepenuh hati
Peduli kupeduli
Siang dan malam yang berganti
Sedihku ini takada arti
Jika kaulah sandaran hati
Kaulah sandaran hati
Inikah yang kau mau
Benarkah ini jalanmu
Hanyalah engkau yang kutuju
Pegang erat tanganku
Bimbing Langkah kakiku
Aku hilang arah
Tanpa hadirmu
Dalam gelapnya
Malam hariku
b. Sebelum Cahaya
Ku teringat hati
Yang bertabur mimpi
Ke mana kau pergi, cinta?
Perjalanan sunyi
Yang kau tempuh sendiri

67
Kuatkanlah hati, cinta
Ingatkah engkau kepada
Embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkah engkau kepada
Angin yang berhembus mesra
Yang ‘kan membelaimu, cinta
Kekuatan hati
Yang berpegang janji
Genggamlah tanganku, cinta
Ku tak akan pergi
Meninggalkanmu sendiri
Temani hatimu, cinta

2. Deskripsi Data Tentang Analisis Isi Pesan-Pesan Dakwah Dalam


Lirik Lagu “Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya” Karya Letto
Band

Pesan dakwah merupakan sebuah isi dari bentuk penyampaian


materi dakwah kepada mad’u atau sesuatu yang dituju oleh
pendakwah.84 Dalam menyampaikan materi dakwah da’i harus benar-
benar menguasai materinya. Dalam penelitian ini masalah yang akan
diteliti oleh peneliti yaitu, menganalisis isi pesan dakwah dalam lirik
lagu “Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya” karya Letto band.
Adapun beberapa poin penting yang dipaparkan dalam penelitian ini
yakni, mengidentifikasi data pesan aqidah, pesan akhlak, pesan
Syariah dan pesan muamalah. Dari lirik lagu yang telah dijelaskan
pada sub bab sebelumnya dapat diuraikan beberapa makna yang
dihasilkan dari proses penelitian oleh peneliti. Proses ini meliputi
pesan aqidah, pesan akhlak, pesan syariah dan pesan muamalah.
Adapun deskripsi data yang termuat antara lain:
84
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1997), cet ke-9, 761

68
1) Data Tentang Pesan Aqidah
a. Sandaran Hati
Pada lagu Sandaran Hati karya Letto band ini,
termuat beberapa data tentang pesan-pesan akidah didalam
potongan liriknya. Adapun pesan aqidah yang termuat di
dalamnya yaitu, rukun iman. Rukun iman ada enam, iman
kepada Allah SWT, iman kepada Malikat, iman kepada
Kitab Allah, iman kepada Nabi dan Rasul, iman kepada
hari Kiamat, iman kepada Qada’ dan Qadar Allah. Data
tentang pesan akidah dijelaskan dalam potongan lirik;
“bolehkah aku mendengarmu”, bait pertama pada
lagu Sandaran Hati.
“kutahu pasti kau menemani” bait ke-tiga.
“aku dan nafasku merindukanmu” bait ke-dua.
“jika kaulah sandaran hati, kaulah sandaran hati”
bait ke-lima.
“ini kah yang kau mau, benarkah ini jalanmu,
hanyalah engkau yang ku tuju” bait ke-enam.
“aku hilang arah tanpa hadirmu” bait ke-tujuh.
“dalam hidupku, kesendirianku”.
Pengartian “Mu” dalam bait tersebut ditujukan
kepada Sang Ilahi penguasa langit dan bumi. Adapun arti
dari potongan lirik lagu tersebut lebih mengarah kepada
seorang hamba yang merasa bimbang, ragu, ketakutan, dan
keresahan. Seorang hamba yang pasrah dan mencoba lari
dari kegelisahan dengan kembali ke jalan yang benar.85
b. Sebelum Cahaya
Pada lagu Sebelum Cahaya karya Letto Band ini,
data yang memuat tentang pesan aqidah ditunjukkan

85
Manajemen Letto Band (Patub), Pesan WA Kepada Letto, 30 Agustus 2022

69
dalam lirik berikut;
“Kuteringat hati, yang bertabur mimpi,
Kemana kau pergi cinta.
Kekuatan hati, yang berpegang janji,
Genggamlah tanganku cinta.”
Lirik ini merupakan bait pertama dan kedua pada
lagu Sebelum Cahaya. Arti dari potongan lirik tersebut
mengartikan seorang hamba yang kehilangan arah,
namun mempunyai janji dan mimpi. Kemudian dengan
segala mimpi dan angan-angannya, dalam lirik
“genggamlah tanganku cinta” ini menunjukan
pendekatan antara makhluk dengan tuhannya. Seorang
hamba yang ingin digenggam tangannya oleh tuhan.
Dengan tekad yang kuat dan genggaman yang erat.
2) Data tentang pesan akhlak
a. Sandaran Hati
Akhlak merupakan perilaku atau perbuatan. Adapun
data tentang pesan Akhlak yang termuat dalam lagu
Sandaran Hati ada pada lirik lagunya, sebagai berikut;
“Yakinkah ku berdiri, dihampa tanpa tepi” bait
pertama pada lagu Sandaran Hati.
“Terkubur dalam emosi, tanpa bisa bersembunyi”
bait ke-dua.
“Terpurukku disini, Teraniaya sepi” bait ke-tiga.
“Peduli ku peduli, siang dan malam yang berganti,
sedihku ini tak ada arti” bait ke-lima.
“Dalam gelapnya malam hariku” .
Penggalan lirik diatas menunjukkan sikap dan
perilaku seorang hamba kepada tuhannya (Allah SWT).
Hal tersebut ditunjukkan dalam salah satu lirik diatas
“peduli ku peduli, sedihhku ini taka da arti”. Lirik

70
tersebut menggambarkan perilaku seorang hamba yang
peduli terhadap dirinya, dan kesedihan yang dirasakan
tidak akan ada artinya jika dibawa ke hadapan Tuhan.
Oleh karena itu, sebaik-baik tempat bersandarnya hati
adalah sang pemilik hati itu sendiri. Makna keseluruhan
dari potongan lirik diatas tidak jauh beda dengan makna
yang dijelaskan dalam pesan Aqidah. Hanya saja pesan
Akhlak ini lebih mengutamakan perilaku dan tingkah
laku seorang hamba. Adapun tingkah laku yang
tercermin diantaranya; yakin, diam, emosi, ketakutan,
kekhawatiran, terpuruk, dll.
b. Sebelum Cahaya
Pesan Akhlak yang disampaikan dalam lirik lagu
Sebelum Cahaya yakni;
“Perjalanan sunyi, yang kau tempuh sendiri,
Kuatkanlah hati, cinta…"
“Kutak akan pergi, meninggalkanmu sendiri,
Temani hatimu, cinta..”
Lirik diatas merupakan bait ke-tiga dari lagu
Sebelum Cahaya, di bait tersebut menjelaskan bahwa
kekuatan hati yang dimaksud adalah keyakinan. Di bait
ini digambarkan seorang hamba yang merasa
ditinggalkan tuhannya. Adapun kaitannya dengan pesan
Akhlak yaitu, manusia diciptakan untuk beribadah dan
bertaqwa kepada Allah, namun dipertegas dalam lirik
tersebut bahwa seburuk apapun makhluk atau seorang
hamba dihadapan tuhannya, Allah akan tetap
menggenggam tangannya, menemani, dan tidak akan
meninggalkan hambanya. Maka dari itu seorang hamba
harus mempunyai tekad yang kuat untuk berpegang
janji. Karena sifat tersebut menandakan bentuk

71
ketaqwaan terhadap aturan dan perintah yang ditetapkan
Allah.
3) Data tentang pesan syari’ah
a. Sandaran Hati
Manusia yang berada didalam jalan kegelapan dan
ketidakberdayaan dalam hidup, sehingga ia mengingat
ada sang pencipta yang selalu menguatkan dirinya
merupakan point utama dalam pemaknaan lagu
Sandaran Hati secara keseluruhan. Namun keseluruhan
makna tersebut terbagi menjadi beberapa pesan yang
dijelaskan diatas. Adapun makna yang mengandung
pesan syari’ah dijelaskan dalam bait.
“Teringat ku teringat, pada janjimu ku terikat.
Hanya sekejap ku berdiri, ku lakukan sepenuh
hati.”
“Pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku.
Aku hilang arah tanpa hadirmu.”
Lirik lagu ini menjelaskan makna yang dalam.
Didalam maknanya mengingatkan tentang apa saja yang
sudah dilalui. Dalam kata “Teringat” dan “Janji” ini
merujuk pada firmannya yang ditulis dalam kitab Al-
Qur’an. Bahwa tuhan berjanji mengenai arah kehidupan
yang terbaik untuk hambanya. Adapun makna lirik
“pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku, aku
hilang arah tanpa hadirmu” menggambarkan seorang
hamba yang berjalan dengan penuh keyakinan. Namun
ia tak lalai memohon kepada Tuhannya (Allah SWT),
untuk membimbing dan menguatkan langkah kakinya
menuju jalan yang benar.
Karena ia tahu bahwa manusia adalah mahluk yang
lemah. Manusia bisa kapan saja hancur sebab

72
kehampaan hati menghadapi ujian yang berat. Hati jika
tidak terpenuhi oleh hal-hal yang baik, maka hal buruk
akan menyertai. Begitupun sebaliknya.
b. Sebelum Cahaya
Makna sebenarnya dari lirik lagu “Sebelum
Cahaya” bercerita tentang konsep gelap dan cahaya,
yang berarti manusia bisa melihat dan tidak tahu
apapun. Cahaya dan gelap bisa diterjemahkan pada
cahaya sesungguhnya, waktu, masa depan yang selalu
gelap atau masalalu yang selalu terang. Pemaknaan
dalam kaitan cahaya dan gelap harus digali lagi. Karena
pemaknaan yang diciptakan merupakan sebuah ilusi/
khayalan dalam upaya Tuhan untuk menghibur
hambanya. Lirik yang menunjukkan pesan syari’ah
yakni:
“ingatkah engkau kepada
Embun pagi yang bersahaja
Yang menemanimu, sebelum cahaya
Ingatkah engkau kepada
Angin yang berhembus mesra
Yang 'kan membelaimu, cinta”
Lirik lagu ini merupakan bait kedua dari lagu
Sebelum Cahaya. Penggalan lirik diatas bisa diartikan
sebagai bentuk hubungan umat manusia dengan
tuhannya. Dimana kata embun pagi yang bersahaja
merupakan sebuah gambaran seorang hamba yang
sedang mengagumi ciptaannya. Dari arti kata tersebut
dapat juga dikaitkan dengan hamba yang sedang
mengalami kehilangan arah dalam hidupnya, tetapi
tuhan menemani hambanya setiap saat dengan sejuknya
embun sebelum terbit fajar.

73
3. Relevansi Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu “Sandaran Hati”
dan “Sebelum Cahaya” Karya Letto Band Dengan Kehidupan
Sekarang

Relevansi merupakan kaitan suatu usaha dengan tujuan yang ingin


dicapai atau dengan kebutuhan yang ingin dipenuhi. Kalau saya haus
saya membutuhkan air untuk menghilangan haus saya. Usaha
mendapatkan air adalah relevan dengan kebutuhan saya. Relevansi
merupakan keterkaitan atau hubungan erat menyangkut permasalahan
yang sedang terjadi. Relevansi berasal dari pengembangan kata
relevan. Menurut bahasa relevansi berarti keterkaitan, keterikatan
hubungan atau kecocokan. Adapun menurut istilah, relevansi ialah
segala hal yang memiliki kecocokan atau saling terhubung. Inti dari
makna relevansi ialah sebuah keterkaitan hubungan atau kecocokan,
begitu juga menurut KBBI yaitu saling berhubungan dan berkaitan. 86
Dalam dua lagu tersebut, adapun relevansi isi pesan dakwah dalam
lirik lagu “Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya” dengan kehidupan
sekarang adalah:
1. Manusia seringkali merasa ragu akan kemampuannya.
2. Apapun masalah yang dihadapi jalan terbaik untuk meminta
dan kembali hanyalah Allah SWT.
3. Dalam lagu ini menyadarkan manusia bahwa betapa tidak
berdayanya manusia dihadapan penciptanya.
4. Allah SWT merupakan sumber kekuatan dan tempat untuk
menyandarkan segala kesedihan dan kegundahan.
5. Ketika kita rindu kepada Tuhan, rindu kepada Rasulnya,
bersamaan dengan rindu yang menggebu itu, tumbuh
keyakinan, Tuhan pasti akan membalas kerinduan kita. Yaitu
dengan akan selalu ada buat kita.

86
Anwar Jasin, Suara Guru : Masalah Relevansi Pendidikan Dalam Perspektif Sejarah,
(Jakarta: Pengurus Besar PGRI, 1966), 8.

74
6. Setelah pasrah dan berserah, maka segala sedih dan gundah
yang kita rasakan sudah tidak ada artinya lagi. Hanya tinggal
kebahagiaan sejati yang dijanjikan (dan ditepati) oleh Tuhan.
7. Tuhan bersama kita setiap saat, tetapi jika kita tidak merasakan
keberadaannya, berarti kamu sudah terlalu jauh
meninggalkannya.

C. Analisis Data Penelitian

1. Analisis Lirik Lagu “Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya”


karya Letto Band

a. Sandaran Hati
Awal mulanya, lagu sandaran hati diciptakan oleh Noe
Letto, berasal dari keputusasaannya yang sudah tidak tertarik untuk
hidup lama, tetapi sangat ingin segera berjumpa dengan sang Maha
Pencipta yaitu Allah SWT. Menurut Noe Letto, cara bertuturnya Al
Quran, memberikan ruang yang menghasilkan makna berbeda.
Sehingga ketika menciptakan lagu Sandaran hati, ada makna yang
tersirat dari tuturan Al Quran yang dibacanya. Hal tersebut juga
dipertegas oleh salah satu personil Letto Band, Patub selaku
Manajemen Letto, bahwa lagu sandaran hati dibuat multi tafsir dan
sedemikian rupanya sehingga maknanya beragam. Tujuannya agar
siapapun yang mendengarkan relate dan punya makna sendiri atas
lagu itu. Namun asal muasal terbuatnya lagu ini karena
ketidaktertarikannya akan hidup tersebut.87
Dalam percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan
yang bersangkutan, Manajemen Letto (Patub) menjelaskan lagi
bahwa perbedaan opini sudah diantisipasi sejak awal. Karena lagu
ini merupakan lagu yang mengalir bisa diartikan menyesuaikan
alam pemikiran pendengarnya saat ini. Dijelaskan lagi ada
beberapa makna yang dipaparkan diantaranya, pengartian dari yang
87
Manajemen Letto Band (Patub), Pesan WA Kepada Letto, 30 Agustus 2022.

75
paham tentang cinta manusia dan yang sudah merasakan kehidupan
sebagai ekspresi cinta kepada Tuhannya. Dalam pemaknaan
tersebut tak sedikit yang mengalami transformasi dalam
pemaknaan. Transformasi yang dimaksud berkenaan dengan usia,
yang tadinya diartikan dengan arti percintaan muda mudi,
kemudian semakin berumur memaknai sebagai
hubungan/pendekatan dengan tuhannya.88
b. Sebelum Cahaya
Jika membicarakan lagu ada beragam tema didalamnnya,
mulai dari percintaan, kemanusiaan, ketuhanan, religi, dan lain
sebagainya. Didalam persamaan tema tersebut, pasti dalam proses
pengartian lagu setiap individu memberi makna yang berbeda-
beda. Seperti lagu yang bertema cinta, ada yang mengartikan lagu
tersebut sepenuhnya berarti percintaan dengan pasangan, ada pula
yang mengartikan sebagai kebucinan terhadap Tuhan. Lagu
Sebelum Cahaya merupakan lagu pertama dari album Don’t Make
Me Sad yang dirilis pada tanggal 16 Agustus 2007. Lagu ini bisa
merangkap sebagai lagu rohani. Lirik lagu Sebelum Cahaya
berkisah tentang seorang yang merasa kesepian karena
ditinggalkan teman.89 Makna sebenarnya dalam lagu Sebelum
Cahaya adalah tentang sholat malam. Noe (Vocalis Letto Band)
menuturkan bahwa: “Kita memang ingin lagu itu tidak dipandang
dari satu sisi saja. Lagu itu bagus kalau diambil maknanya bagi
yang mendengar atau membaca” , Ujarnya. Artinya dalam
pembuatan lirik lagu tersebut mengandung hipnotis, sehingga
makna asli dari lagu tersebut tidak tersampaikan secara langsung.90
Dalam lagu Sandaran Hati. Noe mengungkapkan ada
makna religi di dalamnya. Ia bercerita mengenai janji Tuhan
kepada umatnya. "Itu Gusti Allah berbicara kepada manusia, kalau
88
Manajemen Letto Band (Patub), Pesan WA Kepada Letto, 30 Agustus 2022.
89
Arif Pranaya, Sihir Letto Ketika Lirik Menghipnotis Publik, 52-54.
90
Arif Pranaya, Sihir Letto Ketika Lirik Menghipnotis Publik, 60.

76
kamu menepati janjimu, kamu menghargai tetes embun, Tuhan
akan selalu menemanimu di mana pun kau berada. Kau tidak akan
pernah sendirian," terangnya.91

2. Analisis Isi Pesan-Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu “Sandaran


Hati” dan “Sebelum Cahaya” Karya Letto Band

a. Sandaran Hati
1. Pesan Aqidah
Pesan aqidah merupakan pesan yang memuat
tentang segala sikap atau perbuatan manusia yang disebut
moral. Pesan aqidah juga bisa disebut dengan keyakinan
yang mencakup ajaran-ajaran Islam. Kesimpulan dari
pengertian aqidah yaitu sesuatu hal yang hati dan jiwa
membenarkannya, dan tidak ada satupun keraguan. Aqidah
juga bermakna sebuah fakta yang bisa diterima oleh pikiran
manusia dalam pandangan umum.92
Pesan akidah diyakini sebagai keimanan seseorang
diantaranya adalah rasa percaya jika Nabi Muhammad
SAW adalah sang pemberi syafaat kelak dihari akhir.
Menurut bahasa syafa’at memiliki arti pertolongan. Nanti di
akhirat hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu
memberikan syafaat kepada seluruh makhluk terlebih lagi
untuk umatnya. Dalam demikian pesan aqidah yang
tercakup dalam penelitian ini adalah mengenai upaya grup
band Letto menyebarluaskan ajaran aqidah Islam kepada
para penikmat musik dan masyarakat yang lain berpangkal
pada rukun iman lewat lagu tersebut. Pesan aqidah dalam
lagu Sandaran Hati dijelaskan dalam beberapa lirik
lagunya, diantaranya:

91
Manajemen Letto Band (Patub), Pesan WA Kepada Letto, 30 Agustus 2022.
92
Ahm Asyari, “Pengantar Studi Islam” (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2004), 104.

77
a) Bolehkan aku mendengarmu
Lirik lagu ini merupakan bait
pertama dari lagu Sandaran Hati. Adapun
yang mengandung pesan aqidah ditegaskan
di kata terakhirnya “mendengarmu”. Kata
Mu disini ditujukan kepada sang penguasa
langit bumi (Allah SWT). Hal tersebut
berkaitan dengan rukun iman, yakni iman
kepada Allah SWT. Karna seburuk-
buruknya manusia ia akan kembali kepada
Tuhannya, dan yang bisa dimintai
pertolonganpun juga Tuhannya. Dijelaskan
pula dalam Q.S Al-Fatihah ayat 5 yang
berbunyi:

)‫ِاَّياَك َنْع ُبُد َو ِاَّياَك َنْس َتِعُنْي (ه‬


Artinya: Hanya kepada engkaulah
kami menyembah, dan hanya kepada
engkaulah kami memohon pertolongan.93
Ayat Al-Qur’an diatas menjelaskan,
Penyebutan kalimat Na’budu lebih
didahulukan ketimbang Nasta'inu, sebab
menyembah Allah merupakan kewajiban
manusia sebagai umatnya. Begitupun hak
hamba adalah meminta dan berdo’a, dan hak
Allah adalah mendengarkan do’anya dan
memberi pertolongan. Oleh sebab itu untuk
mendapatkan haknya hamba harus
melaksanakan kewajibannya terlebih dulu,
sebelum meminta haknya. Kalimat na'budu
93
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahan, (Semarang: CV. Asy-Syifa’), 1.

78
dan nasta'inu (kami menyembah, kami minta
tolong), bukan a'budu dan asta'inu (saya
menyembah dan saya minta tolong)
merupakan kalimat yang memperlihatkan
kelemahan manusia. Tidak semestinya
manusia merasa sendiri dalam meminta
pertolongan seolah-olah kewajiban tersebut
belum sempurna, melainkan bila dilakukan
bersama-sama.94
Potongan lirik diatas bercerita
mengenai hati yang berputus asa, dan
seseorang yang ingin mendengarkan
Tuhannya berbicara kepadanya untuk
menenangkannya. Di lirik “bolehkan aku”
ini menjelaskan seorang hamba yang sedang
memohon karna kegelisahannya. Seorang
hamba yang yang mencoba merayu
tuhannya agar tuhannya mau
mendengarkannya.
b) Kutahu pasti kau menemani
Di bait ketiga dalam lagu Sandaran
Hati menjelaskan pesan aqidah, tentang
keyakinan seorang hamba, keyakinan bahwa
Allah SWT akan menemani kemanapun
seorang hamba pergi. Makna aqidah yang
termuat dijelaskan dalam kata “kau” yang
ditujukan untuk Allah SWT. Manusia
merupakan tempat salah dan lupa. Tidak ada
manusia yang tidak pernah melakukan

94
https://kemenag.go.id/read/al-fatihah-5-hanya-kepada-allah-menyembah-dan-
memohon-pertolongan-lmap5 diakses pada 14 Januari 2022

79
kesalahan, dan sebaik-baik manusia adalah
yang mau memperbaiki kesalahannya dan
untuk memperbaiki kesalahan dimasa lalu
tentu saja kita harus memiliki bekal, yakni
Iman dan taqwa, ilmu pengetahuan serta
keterampilan. Namun, sebesar apapun dosa
dan kesalahan manusia Allah akan selalu
memberikan pengampunan kepada umatnya,
dan selalu menemani kemanapun umatnya
pergi.
c) Aku dan nafasku merindukanmu
Pada bait kedua ini menjelaskan
tentang arti manusia memiliki sifat
bergantung pada sang pencipta. Hal ini
menyatakan bahwa manusia tidak akan bisa
berdiri sendiri tanpa campur tangan Tuhan.
Sedangkan untuk lirik “nafasku”
memberikan arti tentang kehidupan.
Kehidupan manusia akan selalu dihadirkan
dengan adanya ujian, ketenangan,
kenyamanan hingga kesukesan. Kehidupan
yang dianggap sukses adalah kehidupan
yang selalu mensyukuri setiap ujian dan
nikmat dari Allah SWT. Dengan rasa
syukur, kita sebagai manusia akan selalu
merasakan rindu ingin selalu mendekatkan
diri kepada Allah. Dalam memberikan ujian
Allah tidak akan membebani umatnya
kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Hal
tersebut dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah
ayat 286:

80
‫اَل ُيَك ِّلُف الّٰل ُه َنْف ًس ا ِااَّل ُو ْسَعَه ا َهَلا‬
‫َم ا َك َس َبْت َو َعَلْيَه ا َم ا اْك َتَس َبْت َر َّبَنا اَل‬
‫ُتَؤ اِخ ْذ َنا ِاْن َّنِس ْيَنا َاْو َاْخ َطْأَنا َر َّبَنا َو اَل‬
‫ِذ ِم‬ ‫ِا‬ ‫ِم‬
‫ْحَت ْل َعَلْيَنا ْص ًر ا َك َم ا َمَحْلَته َعَلى اَّل ْيَن ْن‬
‫َقْبِلَنا َر َّبَنا َو اَل َحُتِّم ْلَنا َم ا اَل َطاَقَة َلَنا ِبه‬
‫َو اْع ُف َعَّنا َو اْغ ِف ْر َلَنا َو اْر ْمَحَنا َاْنَت َمْو ٰلىَنا‬
‫ِر‬ ‫ َفاْن َنا َلى اْلَق ِم اْلٰك ِف‬.
‫َن‬‫ْي‬ ‫ْو‬ ‫ُصْر َع‬
Artinya: “Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Dia mendapat (pahala)
dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia
mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang
diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau hukum kami jika
kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani
kami dengan beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang
sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang
tidak sanggup kami memikulnya.
Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan
rahmatilah kami. Engkaulah pelindung
kami, maka tolonglah kami menghadapi
orang-orang kafir.”95
Ayat Al-Qur’an diatas menjelaskan
bagaimana Allah SWT membalas hamba-
95
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 72.

81
Nya, apabila hamba melakukan kebaikan
maka akan dibalas kebaikan pula, begitupun
sebaliknya. Sebesar apapun ujian yang
diberikan, Allah tidak akan membebani
kecuali dengan kesanggupannya. Maka dari
itu sebaik-baik seorang hamba adalah yang
mau beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT. Dalam penggalan lirik diatas, “aku
dan nafasku meridukanmu” merupakan salah
satu bentuk sifat ketaqwaan kepada Allah
SWT. Sifat rindu kepada penciptanya harus
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar
kita mau berbuat baik dan selalu beribadah
kepada Allah SWT.
d) Jika kaulah sandaran hati, kaulah sandaran
hati
Penggalan lirik diatas merupakan inti
dari makna keseluruhan lagu Sandaran Hati.
Kata Sandaran Hati ditujukan kepada Allah
SWT sang penguasa semesta. Al-Qur’an
surat Ali ‘Imran ayat 129 berbunyi:

‫وهلل ما يف السموت و ما يف‬


‫ يغفر ملن يشاء و يعذ ب من‬.‫األرض‬
‫ وآهلل غفوررحيم‬.‫يشاء‬.
Artinya: “kepunyaan Allah apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia
memberi ampun kepada siapa yang Dia
kehendaki, Dia menyiksa siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun

82
lagi Maha Penyayang.”96
Ayat Al-Qur’an diatas menjelaskan
bahwa Allah SWT Maha segalanya, Maha
kaya, serta penguasa alam semesta. Allah
berkehendak atas apa yang diinginkannya.
Lirik diatas menjelaskan tentang seorang
hamba yang merasa pasrah atas kehendak
yang Allah berikan. Lirik sebelumnya
mengingatkan kita agar tidak melulu
bersedih, dan berputus asa, namun
ditegaskan lagi dalam lirik “ jika kaulah
sandaran hati, kaulah sandaran hati” kata
yang sama yang diulang dua kali. Artinya,
kesedihan yang dirasakan seorang hamba
tidak akan ada artinya jika kita masih punya
tempat bersandar. Oleh karena itu, sebaik-
baik tempat bersandarnya hati adalah sang
pemilik hati itu sendiri (Allah SWT).
e) ini kah yang kau mau, benarkah ini jalanmu,
hanyalah engkau yang ku tuju
Lirik lagu ini menggambarkan
tentang manusia yang hanya bisa menerka-
nerka, tentang jalan takdir yang harus
diambil sehingga bisa menyikapi semuanya
dengan baik. Seperti dilanda kegagalan,
lantas berfikir, “apakah semua ini memang
jalanku atas kehendakMu? Jika memang ini
takdirku, aku akan berusaha menerima
karena aku percaya kepadaMu, Ya Allah.”
Ini merupakan contoh sikap menerima

96
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 86.

83
kehendak yang diberikan Allah kepada kita.
Jalan yang dimaksud dalam lirik diatas yaitu
jalan menuju kebenaran yakni jalan yang
diridhoi Allah SWT. Hanya Allah lah
sebaik-baiknya tempat bersandar yang
menunjukkan jalan kebenaran agar tidak
tersesat.
f) Aku hilang arah tanpa hadirmu
Pada lirik diatas, pencipta lagu ingin
menjelaskan mengenai makna yang
berkaitan dengan seorang hamba yang
tengah bersusah payah, merasa hilang, dan
tersesat. Seorang hamba yang membutuhkan
kehadiran Tuhannya. Namun dia adalah
hamba yang tidak tau, bahwa setiap apapun
yang dilakukan Allah pasti menemani dan
akan selalu hadir jikalau hambanya meminta
pertolongan. Hal tersebut bisa berbalik arah
apabila seorang hamba melakukan perbuatan
tercela.
g) Dalam hidupku, kesendirianku
Lirik ini merupakan penjelasan dari
lirik sebelumnya, yaitu menceritakan tentang
seorang hamba yang merasa kosong dan
merasa sendirian. Kata “sendiri” dalam bait
diatas diartikan sebagai perasangka manusia
kepada dirinya sendiri. Manusia sering kali
merasa sendiri padahal sudah dijelaskan
dalam Al-Qur’an bahwa manusia diciptakan
perpasang-pasang dan manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak mampu bertahan

84
hidup sendiri. Manusia diciptakan
berpasang-pasang dijelaskan dalam Al-
Qur’an Surat Az Zariyat Ayat 49 yang
berbunyi:97

‫َو ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء َخ َلْق َنا َز ْو َج ِنْي َلَعَّلُك ْم َتَذ َّك ُر ْو َن‬


Artinya: “Dan segala sesuatu Kami
ciptakan berpasang-pasang agar kamu
mengingat (kebesaran Allah)." (QS. Az
Zariyat: 49).
Makna ayat Al-Qur’an diatas
menjelaskan bahwa tujuan manusia
diciptakan berpasang-pasang hanya untuk
mengingat kebesaran Allah SWT. Allah bisa
menciptakan sesuatu yang dikehendaki, dan
sesuatu yang diciptakan pasti ada makna dan
tujuannya. Seperti yang dijelaskan ayat Al-
Qur’an diatas.
2. Pesan Akhlak
Pesan akhlak merupakan pesan yang memuat
tentang sikap dan perilaku manusia. Pesan akhlak
menggambarkan watak dan karakter seseorang. Pada
dasarnya bahasan akhlak dalam Islam lebih merujuk kepada
tabiat atau kualitas antar manusia. Dengan maksud bahwa
karakter atau sifat yang ada dalam diri manusia itu berbeda-
beda. Penerapan akhlak yang baik menurut Islam, yaitu
segala bentuk perbuatan atau tindakan umat harus
berdasarkan kaidah, aturan yang sudah menjadi ketetapan
syari’at Islam.98

97
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 132.

98
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah , (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 14.

85
Ibnu Manzur berpendapat, akhlak pada dasarnya
ialah dimensi esoteris manusia yang berkaitan dengan jiwa,
sifat, dan karakteristiknya secara khusus, yang hasanah
(baik) ataupun yang qabihah (buruk).99 Pembahasan
mengenai pesan akhlak dalam lagu Sandaran Hati karya
Letto band merujuk pada sifat seorang hamba yang merasa
tidak yakin, merasa sendiri, dan putus asa. Adapun lirik
yang mengandung pesan akhlak diantaranya:
a) Yakinkah kuberdiri, dihampa tanpa tepi
Arti yang memuat pesan akhlak ditunjukkan
pada kata “Yakinkah”. Karakteristik manusia yang
tidak yakin akan hidupnya, menunjukan betapa kecilnya
manusia dihadapan Tuhan dan sesama manusia laiinya.
Kehidupan memberi banyak pilihan sehingga
menjadikan manusia ragu dan bimbang. Namun
sejatinya hidup harus mempunyai keyakinan yang kuat.
Seseorang yang memiliki keyakinan yang kuat tidak
akan mudah digoyahkan oleh apapun. Keyakinan yang
kuatpun menjadi landasan hidup bagi manusia dalam
memilah dan memilih kehidupan yang baik. Manusia
seringkali merasa hampa akan hidupnya, padahal
hampa yang diciptakan itu karena kurang bersyukurnya
manusia kepada Tuhan-Nya.

b) Terkubur dalam emosi, tanpa bisa bersembunyi


Lirik yang menjelaskan tentang pesan akhlak
ditunjukkann dalam kata “emosi”. Ilmu psikologi
menjelaskan, emosi diartikan sebagai reaksi kompleks
yang mengaitkan pengalaman, perilaku, dan fisiologis,

99
Tim Penyusun Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT), Moderasi
Islam (Tafsir Al-Qur’an Tematik), 129-130.

86
yang pakai memecahkan masalah atau peristiwa penting
yang sedang dialami individu.100 Islam tidak
mengajarkan umatnya untuk memiliki sifat emosi,
namun emosi seringkali digunakan dalam penyelesaian
masalah. Padahal penyelesaian masalah yang baik yaitu
diselesaikan dengan kepala dingin dan tidak melibatkan
emosi. Hal tersebut bertujuan supaya masalah yang
dihadapi cepat mendapat jalan keluar.
Lirik lagu diatas menjelaskan tentang dampak
dari sifat emosi. Yaitu, emosi membuat manusia tidak
bisa bersembunyi dimanapun, karena sifat emosi
tersebut akan menghanyutkan dan dampaknya tidak
bisa dihindari. seseorang yang kuat tidaklah orang yang
pandai bela diri, tetapi orang yang kuat ialah orang yang
bisa menahan amarahnya. Hal tersebut dijelaskan dalam
Q.S Ali Imron ayat 133-134 menjelaskan:101

‫َو َس اِر ُعۤۡو ا ِاىٰل َم ۡغ ِف َر ٍة ِّم ۡن َّرِّبُك ۡم َو َج َّن ٍة َعۡر ُض َه ا‬


‫الَّس ٰم ٰو اۡل َاۡر ُۙض ُاِعَّد ۡت ِلۡل َّتِق ۡي َۙن‬
‫ُم‬ ‫ُت َو‬
‫اَّل ِذۡي َن ُيۡن ِف ُقۡو َن ىِف الَّس َّر ٓاِء َو الَّض َّر ٓاِء َو اۡل ٰك ِظِم ۡي َن اۡل َغۡي َظ‬
‫ّٰل ِحُي ۡل ِس ِن‬ ‫ۡل ِف‬
‫ َو ال ُه ُّب ا ُم ۡح ۡي َن‬, ‫َو ا َعا ۡي َن َعِن الَّناِس‬
Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-
orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-

100
Regina Ria, Mengenal dan memvalidasi Emosi, (Jakarta: Direktorat Jendral Kekayaan
Indonesia, 2021), 1.
101
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 96.

87
orang yang berbuat kebajikan”.
c) Terpurukku disini, teraniaya sepi
Lirik lagu diatas menunjukkan kelemahan
manusia ketika jauh dengan Tuhan-Nya. Manusia akan
tersesat dan terpuruk ketika tidak mempunyai landasan
iman yang kuat. Semakin sedikit imannya maka
semakin sedikit pula kesempatannya dalam meraih
keridhoannya. Namun tidak sulit juga ketika mengejar
ridho-Nya, Allah maha pemurah lagi maha penyayang.
Allah akan menerima dan memaafkan segala kesalahan
makhluknya apabila mereka ingin bertaubat.
Dalam lirik ini sikap yang menunjukkan pesan
akhlak terdapat dalam kata “terpuruk, teraniaya”, bisa
difahami bahwa dua kata tersebut merujuk pada sifat
manusia yang sedang putus asa, sifat manusia yang
lemah imannya dan sifat manusia yang tidak mau
berusaha. Namun dalam lirik tersebut kita diajarkan
untuk mempunyai sifat merendah. Yang dimaksud
merendah yaitu merendah kepada tuhan, seolah-olah
manusia tidak punya apa-apa, dan yang punya kuasa
atas segalanya adalah Allah SWT. Kata “terpuruk,
teraniaya” membuat kita sadar akan kebesaran Allah,
manusia tidak ada apa apanya dihadapan Tuhan.
Manusia diibaratkan seperti wayang yang jalan
ceritanya sudah di atur oleh Tuhan.
d) Peduli kupeduli, siang dan malam yang berganti,
sedihku ini tak ada arti
Penjelasan makna pesan akhlak yang dijelaskan
dalam penggalan lirik lagu diatas dijelaskan dalam kata
“peduli kupeduli, sedihku ini”. Arti kata tersebut
menunjukkan bahwa manusia tidak ada apa-apanya

88
dimata Tuhannya. Lirik ini berkesinambungan dengan
lirik sebelumnya, dan mempunyai makna yang sama.
Lirik lagu diatas menjelaskan bahwa meskipun waktu
terus berjalan, siang berganti malam, kesedihan
seseorang tidak akan ada artinya, jika masih ada tempat
bersandar untuk hatinya. Karena sejatinya tempat
bersandar paling tepat adalah Tuhan-Nya.
Pesan akhlak yang tergambarkan dalam lirik
lagu diatas yaitu, apapun masalah yang kita hadapi, baik
itu masalah yang mudah ataupun sulit, tempat yang
paling tepat untuk berkeluh kesah dan meminta
pertolongan adalah Allah SWT. Sebaik-baiknya tempat
sandaran hati yaitu bersandar di Pundak Tuhannya. Hal
tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an Q.S Al Baqarah
Ayat 186102, yang berbunyi:
‫ِج‬ ‫ِإ‬ ‫َو ِإَذا َس َأَلَك ِعَباِد ى َعىِّن‬
‫َف ىِّن َقِر يٌب ُأ يُب‬
‫َفْلَيْس َتِج يُبوا ىِل َو ْلُيْؤ ِم ُنوا ىِب‬ ‫ْع َة ٱلَّداِع ِإَذا اِن‬
‫َدَع‬ ‫َد َو‬
‫َلَعَّلُه ْم َيْر ُشُد ون‬
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran” (Q.S Al-Baqarah 2:186).
Ayat Al-Qur’an diatas menjelaskan bahwa Allah
mengabulakan permintaan hambanya yang mau berdoa,
jadi meskipun sedih dan hati terasa susah berdo’alah
102
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 68.

89
dan dekatkan diri kepada Allah SWT, niscaya Allah
akan menolong hambanya. Terdapat kalimat yang harus
direnungkan dari ucapan nabi Ya’qub ‘alahis salam,
disaat beliau diuji dipisahkan dengan anaknya yakni
Yusuf alahi salam. Keadaan tersebut menjadikan beliau
bersedih berlarut-larut, akan tetapi beliau sabar dan
mengadukan kesedihan tersebut kepada Allah SWT
dengan mengucapkan sebagaimana yang termuat dalam
Al-Qur’an Q.S Yusuf ayat 86103;

‫ِإَمَّنا َأْش ُك و ِّثي يِن ِإىَل اِهلل‬


‫َب َو ُح ْز‬
Artinya: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah
aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.”
(Q.S.Yusuf 12:86).
e) Dalam gelapnya malam hariku
Lirik diatas merupakan perumpamaan hati
manusia, yang diumpamakan dengan malam hari. Hati
manusia yang sedang hilang arah sehingga berada
dalam kegelapan. Hilang arah menunjukkan sifat
manusia yang tidak mau berusaha bangkit dan kembali
ke jalan yang benar. Orang yang tidak mau berusaha
adalah orang yang rugi, karena kita tidak akan bisa
mencapai tujuan apabila kita tidak mau berusaha.
3. Pesan Syari’ah
Pesan syari’ah merupakan pesan yang bertujuan
untuk menata hukum-hukum Islam. Dalam kajian Ilmu
Fiqih, para ulama menuturkan bahwa pesan Syariah adalah
pesan yang menetapkan aturan-aturan hukum dengan tujuan
menata kehidupan manusia, baik berhubungan dengan

103
https://www.westjavatoday.com/curhatkan-keluh-kesahmu-hanya-kepada-allah-swt
diakses pada 22 Maret 2023, Pukul 10.00 WIB.

90
tuhan ataupun dengan umat manusia lainnya.104 Bidang
syari’ah yang dimaksudkan ialah dapat menggambarkan hal
yang benar dan pemikiran yang jernih. Penyajian unsur
syariah dalam pesan dakwah harus dapat memberikan
informasi yang jelas dalam menghukumi perkara yang
wajib, mubah (diperbolehkan), makruh (dianjurkan supaya
tidak dilakukan), dan haram (dilarang).105
Manna Khalil al-Qattan berpendapat bahwa syari’ah
merupakan segala yang ditakdirkan Allah untuk hambanya,
baik berupa akidah, ibadah, akhlak, muamalah, ataupun
susunan yang lainnya melalui cabang yang beragam guna
untuk mewujudkan kebahagiaan didunia, ataupun
diakhirat.106 Jadi yang dimaksud dengan pesan syari’ah
yaitu, pesan yang memuat tentang akidah, muamalah yang
bersumber pada kebenaran dengan norma-norma yang
sudah ditetapkan. Adapun lirik lagu Sandaran hati yang
memuat pesan syari’ah diantaranya:
a) Teringat ku teringat, pada janjimu kuterikat
Hanya sekejap kuberdiri, kulakukan sepenuh
hati
Lirik diatas menggambarkan sebuah
hubungan manusia dengan tuhannya, dimana
manusia diciptakan untuk berjanji akan
melaksanakan segala perintah yang telah
ditetapkan dan menjauhi larangan. Kata yang
mengandung pesan syariah yaitu “pada janjimu
kuterikat”. Arti kata kuterikat merupakan sebuah
ikrar. Dalam Islam ikrar yang dimaksud adalah
104
Tim Penyusun Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Penganiar Studi Islam
(Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press,2002), 100.
105
Ali Aziz,Moh. IImu Dakwah,(Jakafia: Kencana, 2009), 144.
106
Tim Penyusun Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT), Moderasi
Islam (Tafsir Al-Qur’an Tematik), (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2012), 105.

91
syahadad (bersaksi masuk Islam). Jika seseorang
sudah berikrar (bersyahadad) maka orang
tersebut telah berjanji untuk patuh dan taat
terhadap perintah dan larangan yang di tetapkan
dalam Islam.
Makna lirik lagu diatas menurut Manajemen
Letto band terbagi menjadi beberapa level,
diantaranya:107
1. level 1: teringat janji pada pasangan.
dilakukan sungguh sungguh ketika ada
kesempatan
2. level 2: teringat janji perkawinan,
dijalani sepenuh hati walau hanya
sekejap berdiri.
3. level 3: teringat janji perjalanan. Setia
pada tujuan pada kesempatan yang
sekejap.
4. level 4: teringat janji kehidupan.
Melaksanakan dengan penuh istiqomah.
5. level 5: teringat janji kehambaan.
Melaksanakan ibadah (sekejap berdiri
sholat)dengan sungguh sungguh.
6. level 6: teringat janji keberadaan.
Sekejap hidup (dengan perjanjian dengan
Tuhan) dilaksanakan dengan sungguh2.
7. level 7: teringat janji tauhid.
Keterpisahan yang sekejap dijalani
sungguh-sungguh.

Dari makna yang disampaikan oleh

107
Manajemen Letto Band (Patub), Pesan WA Kepada Letto, 30 Agustus 2022

92
Manajemen Letto Band diatas dapat difahami
bahwa, pemaknaan pesan syari’ah bukan hanya
hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya
saja, melainkan makna tersebut juga berkaitan
dengan pesan akidah tentang rukun iman, yakni
iman kepada Allah SWT. Manajemen Letto
Band juga menuturkan bahwa semakin
bertambah usia semakin berbeda pula dalam
memberikan makna. Seperti remaja yang
memberi makna tentang percintaan dan semakin
bertambahnya usia pemaknaan akan cinta
tersebut berubah menjadi pemaknaan akan
pendekatan kepada tuhan.

b) Pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku


aku hilang arah tanpa hadirmu
Lirik lagu diatas menjelaskan tentang
hubungan antara Pencipta dengan mahlukNya.
Hal tersebut diperjelas pada lirik lagu diatas.
Allah akan membimbing langkah hambanya,
memegang erat tangannya, dan memaafkan
kesalahan hambanya. Lirik diatas merupakan
sebuah penanda bahwa apapun kesusahan yang
dirasakan oleh hambanya, Allah akan senantiasa
ada dan menuntun hambaNya Kembali kejalan
yang benar. Hal tersebut diperjelas dalam Al-
Qur’an Q.S Al-Baqarah ayat 286108, yang
menjelaskan tentang Allah tidak akan
membebani hambanya melainkan dengan
kemampuannya. Ayat tersebut berbunyi:

108
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 72.

93
‫اَل ُيَك ِّلُف الّٰل ُه َنْف ًس ا ِااَّل ُو ْسَعَه ا َهَلا َم ا‬
‫َك َس َبْت َو َعَلْيَه ا َم ا اْك َتَس َبْت َر َّبَنا اَل ُتَؤ اِخ ْذ َنا‬
‫ِاْن َّنِس ْيَنا َاْو َاْخ َطْأَنا َر َّبَنا َو اَل ْحَتِم ْل َعَلْيَنا‬
‫ِاْص ًر ا َك َم ا َمَحْلَته َعَلى اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلَنا َر َّبَنا َو اَل‬
‫َحُتِّم ْلَنا َم ا اَل َطاَقَة َلَنا ِبه َو اْع ُف َعَّنا َو اْغ ِف ْر َلَنا‬
‫ٰلى ا َفاْن ا َلى اْل ِم‬
‫َو اْر ْمَحَنا َاْنَت َمْو َن ُصْر َن َع َق ْو‬
‫ِر‬ ‫اْلٰك ِف‬
‫َن‬‫ْي‬
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia
mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang
dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari
(kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka
berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
hukum kami jika kami lupa atau kami
melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau bebani kami dengan beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tidak sanggup kami memikulnya.
Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan
rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami,
maka tolonglah kami menghadapi orang-orang
kafir.””
Ayat diatas menjelaskan tentang sifat Allah
yang maha pemurah hati dan penyayang.
Dengan kemurahannya, Allah tidak memberi
beban kepada hambanya melebihi kapasitas

94
yang dimilikinya. Pesan Syariah yang
disampaikan dalam lirik ini tidak jauh beda
dengan pesan syariah yang termuat di lirik
sebelumnya, yaitu hubungan antara Tuhan
dengan hambanya. Seorang hamba diwajibkan
beriman kepada Tuhan-Nya, sebab dengan itu
Allah akan membalas semua yang dilakukan
oleh hambanya.
b. Sebelum Cahaya
1. Pesan Aqidah
Pesan Aqidah adalah pesan yang memuat tentang
keyakinan. Diantaranya, keyakinan kepada rukun iman dan
rukun islam. Penjelasan pesan aqidah yang termuat dalam lagu
Sebelum Cahaya yaitu terdapat dalam bait:
a) Kuteringat hati, yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi cinta…
Jika didengar tanpa sadar lagu Sebelum Cahaya
karya Letto Band terlihat seperti hubungan cinta biasa
antara sesama manusia. Namun jika diperdalam lagu
tersebut mempunyai makna sufistik. Sehingga
pemaknaanya berkaitan dengan akidah Islam.
Pemaknaan aqidah Islam yang ditunjukkan dalam lirik
lagu diatas merupakan sebuah cerminan kondisi dimana
Tuhan memberitahu manusia bahwa ia tidak sendiri.
Allah akan selalu menemaninya, begitupun dengan
beban yang dihadapi selama hidup didunia ini. Hal
tersebut berkaitan dengan rukun iman, iman kepada
Allah SWT.
Dalam kata “kemana kau pergi, cinta” diibaratkan
seorang hamba yang tidak bisa sendiri tanpa tuntunan
dari Tuhan-Nya. Seorang hamba yang akan

95
membutuhkan pertolongan Tuhan-nya. Hal tersebut
berkaitan dengan dalil Al-qur’an Q.S Faathir ayat 15-
17, yang berbunyi:109

ُ‫ٰيَاُّيَه ا الَّناُس َاْنُتُم اْلُفَق َر ۤاُء ِاىَل الّٰلِه َو الّٰل ُه ُه َو اْلَغُّيِن اَحْلِم ْيد‬
ٍ‫ِأْن َّيَش ْأ ُيْذ ِه ْبُك ْم َو َيْأِت َخِبْلٍق َج ِدْيد‬
‫َو َم ا ٰذ ِلَك َعَلى الّٰلِه ِبَعِز ْيٍز‬
Artinya: “Hai manusia, kamulah yang berkehendak
(membutuhkan) kepada Allah, dan Allah dialah Yang
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi maha
Terpuji. Jika dia menghendaki, niscaya dia
memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang
baru (untuk menggantikanmu). Dan yang demikian itu
sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” (Q.S Faathir: 15-17)
Ayat diatas menjelaskan tentang manusia yang
membutuhkan Tuhannya (Allah SWT), dan Allahlah
yang maha kaya yang tidak membutuhkam sesuatu.
Allah yang memberikan sesuatu kepada manusia.
Kemanapun perginya manusia, ia akan tetap
membutuhkan pertolongan tuhan, seperti contoh, ketika
akan bepergian, kita dianjurkan untuk berdo’a terlebih
dahulu. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia
membutuhkan Tuhannya.
b) Kekuatan hati yang berpegang janji,
Genggamlah tanganku cinta
Pesan aqidah yang termuat dalam lirik diatas
ditunjukkan pada kata “genggamlah tanganku cinta”.
Cinta diartikan sebagai Pencipta. Pencipta yang
menggenggam tangan makhluknya untuk berjalan.
Pencipta yang menuntun makhluknya kejalan yang
109
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 105.

96
benar. Maksud dari kata tersebut adalah seorang hamba
yang meminta petunjuk kepada Tuhannya karena telah
memegang janji untuk iman. Seseorang yang
mempunyai iman tipis akan mudah tergoyahkan, maka
dari itu agar memenuhi janjinya tersebut seorang hamba
meminta untuk digenggang tangannya dan dituntun
langkahnya.
Makna lain dari kata “kekuatan hati” adalah iman.
Iman merupakan sebuah landasan atau kepercayaan
yang berkenaan dengan agama. Maka dari itu keyakina
tersebut dinamakan rukun iman. Kekuatan hati manusia
mengimani dan mempercayai penciptanya. Adapun
perumpamaan kata “yang berpegang janji” adalah
ketika seorang hamba sudah mengucapkan kalimat
syahadat, berarti hamba tersebut sudah terikat janji
untuk patuh dan tunduk terhadap aturan-aturan yang
diajarkan Islam. Dari semua makna yang dijelaskan
diatas dapat difahami bahwa lirik tersebut benar-benar
mempunyai makna pesan aqidah, dimana aqidah yang
termuat didalamnya yaitu rukun Islam dan rukun Iman.
2. Pesan Akhlaq
Pesan Akhlaq merupakan pesan yang memuat tentang sifat
atau karakterisktik manusia. Imam Al-Ghazali menuturkan
bahwa : “Akhlak merupakan bentuk sikap yang melekat pada
jiwa yang terlahir darinya yang terdapat beberapa perbuatan
yang sudah melekat tanpa harus berpikir dan
mempertimbangkan. Apabila sikap yang lahir darinya
merupakan perbuatan baik dan terpuji dari sisi akal serta syara',
maka disebutlah akhlak yang baik. Begitupun sebaliknya
apabila sikap yang lahir merupakan perbuatan tercela, maka

97
disebutlah akhlak yang buruk.110 Adapun pesan akhlaq yang
termuat dalam lirik lagu Sebelum Cahaya diantaranya:
a) Perjalanan sunyi, yang kau tempuh sendiri
Kuatkanlah hati, cinta
Lirik lagu diatas merupakan sebuah dorongan
dimana dalam keadaan sendiri dan sunyi, manusia harus
mempunyai kekuatan bertahan. Hal tersebut di perjelas
dalam kata “kuatkanlah hati, cinta”. Makna pesan
akhlak yang diajarkan dalam lirik diatas yakni, manusia
harus mempunyai sifat yang pantang menyerah dan
tidak berputus asa dalam keadaan apapun dan
dimanapun. Adapun larangan berputus asa telah
dijelaskan dalam dalil Q.S Yusuf : 87, yang berbunyi:111

‫ٰيَبَّيِن اْذَه ُبْو ا َفَتَح َّس ُس ْو ا ِم ْن ُّيْو ُس َف َو َاِخ ْيِه َو اَل‬


‫َتاْئَـ ْو ا ِم ْن َّر ْو ِح الّٰلِه ِاَّنه اَل َياْئَـ ِم ْن َّر ْو ِح الّٰلِه ِااَّل‬
‫ُس‬ ‫ُس‬
‫اْلَق ْو ُم اْلٰك ِف ُر ْو َن‬
Artinya: “Wahai anak-anakku! Pergilah kamu,
carilah (berita) Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang
berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang
yang kafir.” (Q.S Yusuf : 87)
Makna dari ayat diatas menjelaskan tentang
larangan kepada manusia untuk tidak berputus asa.
Manusia yang berputus asa akan terputus dari rahmat
Allah. Sehingga gairah untuk hidup dan bertaqwa
menjadi berkurang. Dalam kata “perjalanan sunyi yang
kau tempuh sendiri” ini diibaratkan sebagai usaha
manusia yang mempunyai sifat pantang menyerah.
110
Mohd.Ardani, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama, 2005), Cet.ke-2,
29.
111
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 198.

98
Lirik diatas juga bisa diartikan sebagai kematian.
Dimana keadaan didalamnya gelap tidak ada lampu,
dan sunyi tidak ada yang menemani. Namun dalam
keadaan tersebut kita harus menghadapinya sendiri,
berjalan sendiri hingga menemukan titik terang. Seperti
yang dijelaskan dalam lirik selanjutnya “kuatkanlah
hati, cinta”. Dalam keadaan tersebut yang bisa
menguatkan kita yaitu amal dan perbuatan baik kita
selama hidup. Jadi lirik diatas juga menyadarkan kita
bahwa penting sekali selama hidup kita dianjurkan
untuk berbuat baik dan menjauhi hal-hal yang buruk.
b) Ku tak akan pergi, meninggalkanmu sendiri
Temani hatimu, cinta
Lirik ini merupakan cerminan wujud kesadaran
tertinggi. Yaitu ketika insan mampu menjadi diri
sendiri, yang tau bagaimana dirinya dihadapan Allah
dan manusia lainnya. Manusia yang tau akan mimpi-
mimpi yang harus dikejar. Dengan cara selalu
berpegang teguh pada keyakinan bahwa Allah selalu
menemani dan mempermudah jalan menuju kebaikan,
manusia akan menjadi lebih kuat dan taat. Hal tersebut
sesuai dengan Firman allah dalam Q.S Al Baqarah ayat
186, yang berbunyi:112

‫ِإ‬ ‫ِع ِد‬ ‫ِإ‬


‫َو َذا َس َأَلَك َبا ى َعىِّن َف ىِّن َقِر يٌب‬
‫ُأِج ي َدْع َة ٱلَّداِع ِإَذا َدَعاِن َفْلَي َتِج يُبوا ىِل‬
‫ْس‬ ‫ُب َو‬
‫َو ْلُيْؤ ِم ُنوا ىِب َلَعَّلُه ْم َيْر ُشُد ون‬
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya
112
Afifah Nur Sansidar, “Aktualisasi Tuhan Dalam Syair: Pesan Dakwah Lirik Lagu
“Sebelum Cahaya” Karya Band Letto”, Kalijaga Journal of Communication, Vol. 2, No. 1,
(2020): 33-46. 9.

99
Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-
Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (Q.S
Al-Baqarah 2:186).

Ayat diatas memiliki makna bahwa dalam keadaan


bagaimanapun, Allah selalu dekat dengan makhluknya.
Begitupun dengan arti dari lirik diatas yaitu
menjelaskan tentang perumpamaan Allah dengan
hambanya, dimana kata cinta tersebut diartikan sebagai
hamba. “temani hatimu, cinta” arti filosofi dari kata
tersebut yaitu, Allah akan menemani hambanya, beliau
tidak akan pergi meninggalkan hambanya. Dari artian
tersebut bisa disimpulkan bahwa manusia tidak boleh
mempunyai sifat berlebihan/israf dalam kecemasan.
Seorang hamba harus menanamkan sifat yakin dalam
diri, supaya tidak ada keraguan dari apa yang
dilakukan.

3. Pesan Syari’ah
a) Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja,
Yang menemanimu, sebelum cahaya
Pesan syari’ah merupakan pesan yang memuat
hubungan antara mahluk dengan Tuhannya. Pesan Syariah
yang disampaikan dari lirik lagu diatas yaitu, kepastian.
Sesuai yang sudah dijelaskan dalam firmanNya, bahwa
segala sesuatu yang sudah menjadi janji Allah bersifat
kekal sehingga suatu saat dapat terjadi. Seperti embun pagi
yang selalu muncul dipagi hari sebelum cahaya matahari.
Perumpamaan tersebut mengingatkan kita agar bersyukur

100
atas nikmat, dan kebesaran Allah sang penguasa langit
bumi. Hubungan antara makhluk dengan tuhanNya yaitu
dengan cara bersyukur. Adapun firman Allah yang
menjelaskan tentang janji Allah bersifat pasti, dijelaskan
dalam Q.S Ghafir ayat 55, yang berbunyi:113
‫ِد‬ ‫ِف ِل‬
‫َفاْص ْرِب ِإَّن َو ْعَد الَّلِه َح ٌّق َو اْس َتْغ ْر َذ ْنِبَك َو َس ِّبْح َحِبْم َر ِّبَك‬
‫ِباْلَعِش ِّي اِإْل ْبَك اِر‬
‫َو‬
Artinya: “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji
Allah itu benar. Dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan
bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang
dan pagi.”
b) Ingatkah engkau kepada, angin yang berhembus mesra
Yang kan membelaimu, cinta
Lirik diatas mengartikan tentang keindahan dan
kemudahan yang diibaratkan seperti angin sepoi yang
membelai wajah. Allah selalu memberikan kemudahan
bersama dengan kesulitan yang menjadi ujian dan cobaan
bagi manusia. Maka dari itu sebagai hamba yang patuh kita
senantiasa meminta kepada Allah dengan cara terus
berdo’a, agar dimudahkan segala urusan baik di dunia
maupun di akhirat. Karena sebaik-baik hamba adalah yang
mau menengadahkan tangannya.
Pemaknaan dari lirik ini, Manajemen Letto (Patub)
menambahkan beberapa level yang memuat arti:
 Level 1: embun pagi dan angin sebagai
dirinya. Mengingatkan keberadaan yang tak
pernah sendiri.
 Level 2: Embun pagi dan angin sebagai
penanda, bahwa ada yang selalu menemani.
113
Sufyan Jawas, “Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Janji Allah”, Islampost, 8 Mei 2023
https://www.islampos.com/ayat-al-quran-tentang-janji-allah-244111/

101
 Level 3: embun pagi dan angin sebagai
amsal ilmu, bahwa keberadaannya menyatu
dengan keberadaan manusia.
 Level 4: embun pagi dan angin sebagai
intensi. Kepanjangan tangan Allah untuk
membelai.
 Level 5: embun pagi dan angin sebagai ilusi.
Karena kenyataan ada pada efeknya, bukan
penyebabnya.
 Level 6: embun pagi dan angin sebagai
tajjali. Bahwa Allah hadir tanpa manusia
harus mengerti.
 Level 7: embun pagi dan angin sebagai
emanasi. Bahwa dia representasi dari
kemahaan.

3. Relevansi Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu “Sandaran Hati”


dan “Sebelum Cahaya” Karya Letto Band Dengan Kehidupan
Sekarang

Relevansi merupakan keterikatan atau hubungan yang melekat


terpaut dalam pokok permasalahan yang sedang dialami. Kata
relevansi berasal dari pengembangan kata relevan. Menurut bahasa
relevansi mempunyai makna keterkaitan, keterikatan hubungan serta
kecocokan. Adapun menurut istilah, relevansi ialah segala hal yang
memiliki keterkaitan dan saling berhubungan. Menurut Paus
Apartando, kata relevansi memiliki makna bersangkut paut,
berhubungan, dan selaras dengan.114 Sementara Sukmadinata
menjelaskan bahwa relevansi terbagi menjadi relevansi internal dan
relevansi eksternal. Pengertian relevansi internal ialah terdapat
kecocokan atau konsistensi antara elemen-elemen seperti tujuan, isi,

114
Paus Apartando, Kamus Populer, (Surabaya: PT. Arkola, 1994), 666.

102
proses penyampaian dan evaluasi, atau dengan kata lain relevansi
internal menyangkut keterpaduan antar komponen-komponen.
Sedangkan relevansi eksternal adalah kesesuaian dengan tuntutan,
kebutuhan, dan perkembangan dalam masyarakat. 115 Dengan demikian
dapat dipahami bahwa relevansi adalah hubungan, kesesuaian dengan
kebutuhan masyarakat.

Beberapa pengertian relevansi menurut para pakar yang dapat


dijadikan acuan untuk memahami istilah tersebut, antara lain:116

1. Green
Relevansi merupakan bentuk sifat yang ada pada
dokumen sehingga dapat mempermudah pengarang untuk
memecahkan masalah sesuai kebutuhan yang dijelaskan.
2. Joan M. Reitz
Joan M. Reitz, berpendapat bahwa relevan merupakan
suatu informasi yang termuat dalam koleksi perpustakaan,
seperti data bibliografi, yang dibagikan dan didapat sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
3. Ainon Mohd
Menurut Ainon Mohd Relevansi merupakan suatu
rangkaian atau hubungan erat yang terdapat dalam pokok
masalah yang saat ini dihadapi. Menurut bahasa relevansi
mempunyai makna hubungan, keterikatan, keterkaitan serta
kecocokan. Relevansi berasal dari kata relevan. Adapun
menurut istilah, relevansi ialah segala hal yang memiliki
keterkaitan dan saling berhubungan. Begitupun sesuai dengan
penjelasan KBBI yakni saling berhubungan dan berkaitan.
Adapun relevansi isi pesan dakwah dalam lirik lagu

115
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2007). 69.
116
Novi Hardita Larasati, pengertian relevansi Pendidikan, prinsip dan nilai informasi
akuntansi menurut pra ahli, Diadona.id, Diakses Tanggal 6 Mei 2023, https://www.diadona.id/d-
stories/pengertian-relevansi-pendidikan-prinsip-dan-nilai-informasi-akuntansi-menurut-para-ahli-
2006244.html

103
“Sandaran Hati” dan “Sebelum Cahaya” karya Letto antara
lain:
1. Relevansi Pesan Akidah
Aspek akidah, pesan dalam lagu sandaran hati dan
sebelum cahaya memuat tentang keimanan kepada
Allah. Iman kepada rukun Iman dan Islam. Salah satu
contoh penerapan relevansi dua lagu diatas dalam
kaitannya dengan akidah yaitu, setiap perbuatan apapun
yang dilakukan manusia baik maupun buruk, akan
mendapati timbal balik yang serupa. Namun karena
Allah mempunyai sifat Maha Pengasih dan Maha
Pemaaf, seburuk apapun yang dilakukan hambanya
apabila seorang hamba mau bertaubat dan kembali ke
jalan yang benar, maka Allah akan memaafkan.
Segalanya yang terdapat pada kehidupan ini telah
menjadi ketentuan Allah. Maka dari itu kita wajib
mengimani rukun iman, dan percaya Qada’ dan Qadar.
Selain itu, untuk menjadi umat yang baik kita harus
menaati rukun islam, yang diantara salah satunya adalah
shalat. Sholat merupakan kewajiban bagi seorang
muslim, Adapun perintah sholat dan keutamaan
mendirikan sholat lima waktu ditunjukkan dalam Q.S
Al Ankabut ayat 45:117

‫ُاْتُل َم ا ُاْو ِح َي ِاَلْيَك ِم َن اْلِكٰت ِب َو َاِقِم الَّص ٰل وَة ِاَّن الَّص ٰل وَة‬
‫َتْنٰه ى َعِن اْلَف ْح َش ۤاِء َو اْلُم ْنَك ِر َو َلِذْك ُر الّٰلِه َاْك َبُر َو الّٰل ُه َيْع َلُم َم ا‬
‫َتْص َنُعْو َن‬
Artinya: “Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-
Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan

117
Kristina, Dosa Meninggalkan Sholat Lima Waktu Dengan Sengaja, Naudzubillah Min
Dzalik, Detikedu, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6175172/dosa-meninggalkan-sholat-5-
waktu-dengan-sengaja-naudzubillah-min-dzalik/1 , Diakses Pada 15 Mei 2023.

104
tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah
dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh,
mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya
daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (Q.S Al Ankabut ayat 45).
Salah satu bentuk relevansi pesan akidah dalam lagu
sandaran hati dan sebelum cahaya antara lain:

1. Iman kepada Allah


Cara yang harus dilakukan yaitu dengan
menjauhi segala larangan dan melaksanakan
perintah, niscaya Allah akan menuntun jalannya
ke jalan yang benar.
2. Iman kepada Nabi dan Rasul Allah
Mencontoh perbuatan baik yang diajarkan
dan melaksanakan sunah nabi dan Rasul.
Contoh, menegakkan sholat sunah tahajud. Nabi
Muhammad selalu menegakkan sholat tahajud
dimalam hari, karena dengan bertahajjud
kemuliaan seorang mukmin dapat dilihat.
Sehingga insya Allah do’a mudah terkabul dan
kita semakin dekan dengan Allah.
3. Iman kepada hari akhir
Percaya qada’ dan qadar Allah, dan selalu
mempersiapkan amalan-amalan yang baik untuk
menghadapi hari akhir.
2. Relevansi Pesan Akhlak
Penerapan akhlak yang baik menurut Islam, yaitu
segala bentuk perbuatan atau tindakan umat harus
berbanding dengan kaidah, aturan yang sudah

105
ditetapkan syari’at Islam.118 Adapun yang melanggar
kaidah akan mendapat balasan dari perbuatan. Beberapa
contoh relevansi pesan akhlak yang berkaitan dengan
lagu sandaran hati dan sebelum cahaya antara lain:
1. Ragu
Dalam memutuskan masalah kita harus
yakin. Karena, sifat ragu seringkali membuat
manusia gagal mencapai harapannya. Maka dari
itu jangan sampai kita membuat keputusan
dengan sebuah keraguan.
2. Syukur
Rasa syukur senantiasa membuat kita
merasa cukup. Manusia yang bersyukur akan
merasakan nikmat yang berlipat lipat. Rasa
berterimakasih kepada Allah (syukur) juga akan
menggerakkan kita untuk meninggalkan segala
bentuk kemaksiatan.
3. Sabar
Sabar merupakan upaya menahan diri dari
sesuatu yang ingin dilakukan, menahan emosi,
menahan dari hawa nafsu. Kualitas diri
seseorang akan terbentuk dari seberapa kuatnya
menahan sabar. Kesabaran dapat menghapuskan
dosa. Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah
SAW bersabda: “tidaklah seorang muslim
mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan,
kesedihan, marabahaya dan juga kesusahan,
hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah
akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal

118
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, 14.

106
tersebut”. (H.R Bukhari dan Muslim).119
Orang yang bersabar diibaratkan seperti
menanam pohon, dimana kita harus merawat,
menyiran dan memupuknya agar menjadi pohon
yang besar dan dapat menghasilkan buah.
Begitupun dengan orang yang bersabar, ia akan
mendapatkan buah dari kesabarannya, seperti,
kenikmatan yang tidak ada habisnya, dll.
3. Relevansi Pesan Syariah
Relevansi pesan Syariah yang lebih dititikberatkan
dalam makna dari lirik lagu sandaran hati dan sebelum
cahaya yaitu, hubungan antara pencipta dengan
makhluknya. Seperti, melaksanakan sholat tepat waktu,
mengingat Allah dengan berdzikir, dll. Dari kedua lirik
lagu sandaran hati dan sebelum cahaya makna yang
paling ditonjolkan dalam lagu tersebut yaitu hubungan
manusia dengan tuhannya. Seperti lirik “teringat ku
teringat, pada janjimu kuterikat” yang disamakan
dengan mendirikan sholat dan berdzikir, ingat kepada
Allah dan bergegaslah melaksanakan kewajibannya,
dan janji yang terikat diibaratkan seperti orang yang
mualaf. Adapun balasan allah untuk hambanya yang
patuh dan ta’at akan perintahnya yaitu dimudahkan
segala urusan dan mendapat pahala atas perbuatannya.

119
Pracoyo Wiryoutomo, Hikmah Sabar, (Jakarta: QultumMedia, 2009), 5.

107
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan analisis pada bab-bab yang


dijelaskan sebelumnya, hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu,
terdapat pesan pesan dakwah dalam lirik lagu sandaran hari dan sebelum
cahaya karya Letto band. Adapun pesan pesan dakwah tersebut
dikategorikan dalam 3 bagian diantaranya:
1. Pertama, pesan akidah (pesan yang membahas ketaukhidan seorang
muslim)
lirik yang mempunyai makna pesan akidah, diantaranya “jika
kaulah sandaran hati, kaulah sandaran hati” dan “kuteringat hati, yang
bertabur mimpi, kemana kau pergi cintaa”. Lirik tersebut mempunyai
makna akidah yang mengingatkan kita untuk meningkatkan keimanan
terhadap Allah dan rukun iman laiinya.
2. Kedua, pesan akhlak (pesan yang membahas karakter atau watak)
Pesan akhlak yang disampaikan, diantaranya tidak boleh
mempunyai sifat ragu dan putus asa, tidak boleh merasa sendiri, karna
kemanapun kita pergi Allah pasti menemani, selalu mempunyai sifat
bersyukur atas nikmat Allah, dan anjuran sabar terhadap musibah,
serta tidak boleh emosi.
3. Ketiga, pesan syari’ah (hubungan antara makhluk hidup dengan
hambanya)
Pesan syari’ah yang meliputi ibadah dan mu’amalah diantaranya
yaitu ajakan untuk berbuat kebaikan, melaksanakan sunah rasul, ajakan
mendirikan sholat tepat waktu dan khusyuk, dll.
Adapun relevansi pesan pesan dakwah tersebut dengan kehidupan
saat ini yaitu lebih cenderung memotivasi untuk berlomba-lomba
dalam kebaikan, diantara :

108
1. Aspek akidah, seorang hamba harus mempunyai iman yang kuat,
karena iman yang kuat adalah penentu seberapa kekuatan kita,
sehingga tidak mudah digoyahkan dalam keadaan apapun. Hal
tersebut relevan dengan kehidupan kita, karena semakin
berkembangnya kehidupan semakin pula tipis keimanan seseorang.
2. Aspek akhlak, dalam aspek akhlak seorang hamba dianjurkan
untuk memiliki sifat yang terpuji. Seperti, berbuat baik kepada
sesama, mempunyai sifat sabar, serta mempunyai rasa bersyukur.
3. Aspek Syariah, pesan Syariah ini menyangkut tentang ibadah dan
muamalah. Seperti sholat tepat waktu. Relevansi dengan kehidupan
saat ini yaitu dijelaskan dari kedua lagu Letto, jika kita
melaksanakan perintah Allah maka kita akan dituntun kejalan yang
baik dan Bahagia hidup didunia.

B. Saran-Saran

Setelah melakukan penelitian ini, ada beberapa saran yang


diberikan peneliti dengan tujuan mendukung kemajuan dunia dakwah dan
pengembangannya, diantarannya:
1. Penelitian ini diharapkan mampu membuat pembaca dapat mengenal
grup band Letto lebih jauh, dan dapat diketahui bahwasanya lagu yang
diciptakan Letto band tidak melulu membahas percintaan. Namun, ada
makna filosofis yang termuat didalamnya, sehingga jika tidak betul-
betul difahami maka tidak tersampaikannya pula makna tersebut.
2. bagi grup band Letto tetaplah menciptakan lagu dengan makna yang
filosofi, dan ada kaitannya dengan dakwah Islam. Karena berdakwah
dengan lagu merupakan salah satu cara yang efektif untuk
mensyiarkan ajaran Islam. Dan dapat diketahui bahwa semakin
berkembangnya zaman pengajian-pengajian sering juga ditinggalkan.
3. Bagi pembaca diharapkan dapat membaca dan mengambil pelajaran
yang baik, sehingga dapat memperoleh manfaat dari pelajaran tersebut.
Serta mengamalkan dan menerapkan pesan-pesan yang terkandung.

109
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Muhammad Qodaruddin. Pengantar Ilmu Dakwah. Bandung: Qiara


Media. 2020.
Al Ansori, Ahmad Rois. “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu
Percayalah Karya Band Last Child”. Skripsi. Purwokwerto: IAIN
Purwokerto. 2019.
Ali Aziz, Moh. IImu Dakwah. Jakafia: Kencana. 2009.
al-Thusi, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali. Ihya’ ‘Ulumi al-
Din. Beirut: Dar al-Ma’rifat. juz 2.
Apartando, Paus. Kamus Populer. Surabaya: PT. Arkola. 1994.
Ardani, Mohd. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama. 2005.
Arifin, M. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara.
1993.
Asyari, Ahm. Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel. 2004.
Aziz, Ali. Ilmu Dakwah: Edisi Revisi. Jakarta: Kencana, 2019.
Basit, Abudul. Dakwah Remaja. Yogyakarta: STAIN Press. 2011.
Bisyri, Mustofa. Saleh Ritual saleh Sosial. Bandung; Mizan. 1995.
Bugin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologi Ke Arah
Ragam Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2003.
Bulaeng, Andi. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, 171, dikutip dalam
Skripsi Anis Fitriani. Analisis Isi Pesan Dakwah Ustadz Hanan Attaki
Dalam Akun Youtube Pemuda Hijrah. Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi. UIN Syarif Hidayatulloh. 2018.
Departemen Agama RI. Al-qur’an dan Terjemahan. Semarang: CV. Asy-Syifa’.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka. 1997.
Destiana, Evie dan Rugaya Meis. Pendidikan Seni Musik AUD (Untuk Mahasiswa
PG-PAUD). Sidoarjo: UMSIDA Press. 2017.
Effendy, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosda Karya. 1994.
Eriyanto. Analisis isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenadamedia Group. 2011.
Fahrurrozi, dkk. Ilmu Dakwah Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.
2019.
Farihah, Irzum. ”Pengembangan Karier Pustakawan Melalui Jabatan Fungsional
Perpustakaan Sebagai Media Dakwah”. Libraria: Jurnal Perpustakaan
Vol. 2 Nomor 1. 2014.
Hadjar, Ibnu. Dasar Dasar Metodologi Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada. 1999.
Halim, Syaiful. Semiotika Sayyidah Aisyah RA, Dekontruksi Figur Ummu Al
Mukminin Dalam Lagu ‘Aisyah Istri Rasulullah’. Aceh: Sefa Bumi
Persada. 2021.
Hasanah, Siti. Inovasi Materi Dakwah Dari Ibadah Ke Muamalah Bagi Ormas
Islam Untuk Merealisasikan Masyarakat Inklusif di Kota Semarang.

110
Jurnal Dakwah. Vol XV, No 2 . 2014.
https://kemenag.go.id/read/al-fatihah-5-hanya-kepada-allah-menyembah-dan-
memohon-pertolongan-lmap5 diakses pada 14 Januari 2022
https://www.e-jurnal.com/2014/02/pengertian-pesan.html?m=1 diakses pada
Sabtu, 23 April 2022, pukul 22:55 WIB.
https://www.westjavatoday.com/curhatkan-keluh-kesahmu-hanya-kepada-allah-
swt diakses pada 22 Maret 2023, Pukul 10.00 WIB.
Ibrahim. Dakwah Dalam Kemasan Media: Seri Kajian Komunikasi Penyiaran
Dakwah. Pontianak: IAIN Pontianak Press. 2015.
Ilahi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013.
Jasin, Anwar. Suara Guru : Masalah Relevansi Pendidikan Dalam Perspektif
Sejarah. Jakarta: Pengurus Besar PGRI. 1966.
Jawas, Sufyan. “Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Janji Allah”. Islampost. 8 Mei
2023 https://www.islampos.com/ayat-al-quran-tentang-janji-allah-
244111/
Jumroni dan Suhaimi. Metode-Metode Penelitian Komunikas. Jakarta: UIN
Jakarta Press. 2006.
Kandhani, Edi. “A Page About: Mengintip Side Project Cornel Letto Bersama
Sang Istri”. 2 Agustus 2022. https://www.djarumcoklat.com/article/a-
page-about-mengintip-side-project-cornel--letto-bersama-sang-istri
Kesumah, Dloyana. dkk. Pesan Pesan Budaya Lagu lagu Pop Dangdut dan
Pengaruhnya Terhadap Perilaku Sosial Remaja Kota. Jakarta: CV Eka
Putra. 1995.
Kristina. Dosa Meninggalkan Sholat Lima Waktu Dengan Sengaja, Naudzubillah
Min Dzalik, Detikedu. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6175172/dosa-meninggalkan-sholat-5-waktu-dengan-sengaja-
naudzubillah-min-dzalik/1. Diakses Pada 15 Mei 2023.
Larasati, Novi Hardita. pengertian relevansi Pendidikan, prinsip dan nilai
informasi akuntansi menurut pra ahli. Diadona.id. Diakses Tanggal 6
Mei 2023, https://www.diadona.id/d-stories/pengertian-relevansi-
pendidikan-prinsip-dan-nilai-informasi-akuntansi-menurut-para-ahli-
2006244.html
M, Asna Istya. “Potret dan Segmentasi Mad’u Dalam Perkembangan Media di
Indonesia”. Jurnal al-Adabiya. Vol 14 Nomor 01. 2019.
Manajemen Letto Band (Patub), Pesan WA Kepada Letto, 30 Agustus 2022
Marzuki. Pendidikan Karakter Islam Ed. 1, Ce., 1. Jakarta: Amzah. 2015.
Mawardi, Kholid. Lokalitas Seni Islam dalam Akomodasi Pesantren.
Purwokerto: STAIN Press. 2017.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2018.
Munir, Muhammad dan Wahyu Ilahi. Manajemen Dakwah. Jakarta:
Prenadamedia Group. 2015.
Nasution, Zulkarnaen. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Universitas Terbuka.
1993.
Pasaribu, Ben M. Arkeomusikologi. Medan: Balai Arkeologi Medan. 2008.
Pranaya, Arif. Sihir Letto Ketika Lirik Menghipnotis Publik. Yogjakarta:

111
Paradigma Indonesia. 2009.
Purwasito, Andri. Analisis Pesan, Jurnal The Messenger (9) no. 1. Januari 2017.
Puspitaningtyas, Agung Widhi dan Zarah. Metode Penelitian Kuantitatif.
Yogyakarta: Pandiva Buku. 2016.
Qardhawi, Yusuf. Nasyid Versus Musik Jahiliyah. Bandung: Mujahid. 2001.
Rahmadi. Pengantar Metodologi Penelitian. Banjarmasin: Antasari Press. 2011.
Rahman, Fauzi dan Puji Anto. Analisis Lirik Lagu dan Aplikasinya Dalam
Pembelajaran Gaya Bahasa Serta Puisi di Sekolah Dasar. Jurnal
Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 1 No. 1. Jakarta. 2015.
Rahwan dan Mukhammad Baharun. Musik Sebagai Media Dakwah Dalam
Pandangan Syafi’iyah. Jurnal Ibrahimy: Maddah, Vol. 4 No. 1. 2022.
Rendi, dkk. Interpretasi Makna Lirik Lagu-Lagu Grup Musik ERK Dalam Album
ERK: Kajian Semiotika. 2013. 1-2, diakses pada 29 April, 2022,
https://media.neliti.com/media/publications/74676-ID-interpretasi-
makna-lirik-lagu-lagu-grup.pdf
Ria, Regina. Mengenal dan memvalidasi Emosi. Jakarta: Direktorat Jendral
Kekayaan Indonesia. 2021.
Ridla, M. Rasyid, dkk. Pengantar Ilmu Dakwah: Sejarah, Perspektif, dan Ruang
Lingkup. Yogyakarta: Samudra Biru. 2017.
Sansidar, Afifah Nur. “Aktualisasi Tuhan Dalam Syair: Pesan Dakwah Lirik Lagu
“Sebelum Cahaya” Karya Band Letto”. Kalijaga Journal of
Communication Vol. 2, No. 1 Tahun. 2020.
Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontenporer, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,
2000), hal 7.
Sjadad, Achmad Anwar. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup
Musik Vegetoz Album Kuatkan Aku. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah. 2013.
Sugianto, Wasis. Analisis Pesan Dakwah dalam Lirik Lagu “Mengejar Dunia”
Karya Nurbayan (Analisis Semiotika Charles Sander Peirce). Skripsi.
Ponorogo: IAIN Ponorogo. 2020.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2013.
Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. 2007.
Syamsul, Asep. Komunikasi Dakwah, Pendekatan Praktis. Bandung: Romelta.
2013.
Tim Penyusun Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT),
Moderasi Islam (Tafsir Al-Qur’an Tematik). Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. 2012.
Tim Penyusun. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana, 2006.
Umar, Toha Yahya. Hukum Seni Musik, Suara, Tari Dalam Islam. Jakarta:
Wijaya. 1983.
Umary, Barmawi. Azaz-azaz Ilmu Dakwah. Solo: Ramdani. 1987.
Wiryoutomo, Pracoyo. Hikmah Sabar. Jakarta: QultumMedia. 2009.
Yazid, Yasril dan Nur Alhidayatillah. Dakwah dan Perubahan Sosial Cet. 1.
Depok: PT RajaGrafindo Persada. 2017.

112
Yunus, Mahmud. Kamus arab-Indonesia. Jakarta: PT. Hidakarya Agung. 1990.
Zulfikar. Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu Album “Ingat Sholawat”
Group Band Wali”. Skripsi. Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Jakarta 2010. Diambil dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/21855. Diakses
Pada tanggal 19 Februari 2022.

113
LAMPIRAN-LAMPIRAN

114
Lampiran Wawancara

115
116
117
Daftar Riwayat Hidup
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ulfatul Fauziyah

Tempat Tanggal Lahir : Rembang, 20 Juli 2001

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Sendangmulyo, RT 03/ RW 03, Kecamatan Sluk


e, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Nama Orang Tua

1. Nama Bapak : Rochmad


2. Nama Ibu : Siti Chalimah

Jenjang Pendidikan

1. SD N 1 Sendangmulyo Lulus tahun 2012


2. MTs. Maslakul Huda Sluke Lulus tahun 2015
3. MA Al Anwar 2 Sarang Lulus tahun 2018

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergun
akan semestinya.

Kudus, 8 Agustus 2023


Peneliti,

Ulfatul Fauziyah
NIM. 1840210088

118

Anda mungkin juga menyukai