Anda di halaman 1dari 4

Jawab

1) A • Pendekatan Berdasarkan Kebiasaan


Bahwa pendekatan ini berupaya untuk mengembangkan pemahaman tulang manajemen melalui
pembelajaran pengalaman dari para manajer yang lalu, yang biasanya dicapai melalui sejumlah
kasus dan suatu transfer tentang pelajaran-pelajaran yang dapat ditarik dari pengalaman.

•Pendekatan Berdasarkan Perilaku Individu


Pendekatan ini mempelajari manajemen dengan jalan memusatkan perhatian pada
hubungan-hubungan antar perorangan didalam organisasi-organisasi dengan focus pada para
individu dan motivasi mereka. teori pendekatan manajemen

•Pendekatan Berdasarkan Perilaku Kelompok


Pendekatan in memusatkan perhatian pada studi tentang pola-pola perilaku kelompok didalam
organisasi dan bukan pada hubungan-hubungan antar perorangan mereka.

• Pendekatan Berdasarkan Kerjasama Sosial


Pendekatan ini gabungan antar pendekatan individu dan kelompok dengan jalan mempelajari
perilaku antarmanusia sebagai sistem-sistem sosial yang mengaitkan dua orang atua lebih
bersama-sama dalam upaya mereka mencapai tujuan-tujuan bersama tertentu

•Pendekatan Sosioteknik
Pendekatan ini menekankan perlu dipertimbangkannya sistem-sistem sosial dan sistem teknik
secara simultan dalam praktik manajemen, mengingat bahwa sistem teknik mempunyai pengaruh
besar atas sistem sosial organisasi

•Pendekatan Teori Keputusan


Pendekatan in menerapkan pengambilan keputusan sebagai sebuah tanggung jawab utama semua
manejer, dan difokuskannya perhatian pada pengembangan pemikiran manajemen sekitar proses
pengambilan keputusan

•Pendekatan Pusat Komunikasi


Pendekatan in mempelajari bagian-bagian interdepen dan dari organisasi-organisasi, sewaktu
mereka berinteraksi dengan dan dipengaruhi oleh lingkungan mereka.

•Pendekatan Matematis
Pendekatan ini memandang manajemen sebagai sebuah proses yang dapat melalui model-model
mate-matikal yang menyatakan elemen-elemen dasar suatu problem dan yang dapat menyediakan
alat-alat untuk mengevaluasi solusi problem tersebut

•Pendekatan Situasional
Pendekatan in mempelajari perilaku manajerial sebagai suatu reaksi terhadap sekelompok keadaan
tertentu, dalam upaya mencapai sejumlah praktik-praktik manajemen yang diangap paling tepat
guna menghadapi situasi tertentu.
•Pendekatan Sumber Daya Manusia
Menurut pendekatan in manajemen dipelajari dengan sumber daya manusia sebagai dasar kaiian
atau tinjauan. Pendekatan ini mempelajari mengenal masalah individu, kelompok dan lingkungan
agar dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan produktivitas.

•Pendekatan Kombinasi
Pendekatan ini berupaya untuk
menyatukan konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori dan teknik-teknik, yang menjadi landasan praktik
manajemen, dengan jalan mengaitkan mereka dengan fungsi-fungsi para manejer.

B. Teori Administrasi umum Teori Administrasi umum adalah teori yang lebih menitikberatkan
pada apa yang dikerjakan seorang manajer dan praktik-praktik manajemen yang baik.

C. kebijakan yang digunakan mengikuti prinsip prinsip:


1. Inisiatif
Pihak manajemen perl membangkitkan inisiatif para pekerja sehingga mereka melakukan pekerjaan
mereka atas kesadaran mereka sendiri tapa harus menunggu perintah atau dipaksa.
1. Egaliter
Sistem kesetaraan yang dimaksud adalah pihak manajemen memberikan rasa hormat dan
memperlakukan pekerja sama dengan lainnya. Tidak hanya itu, pihak manajemen harus
memberikan sika yang ramah kepada para pekerja.
2. Renumerasi Personel
Adanya renumerasi pada pekeria, baik moneter maupun non moneter, berdasarkan tingkat kinerja
dapat menguatkan ikatan antara organisasi dan pekeria.
4. Kesatuan Arah
Pihak manajeman mulai dari tingkatan paling atas hingga paling bawah memiliki arah tujuan yang
sama dengan pekerja sehingga tujuan dapat dicapai dengan langkah yanag efektif dan efisien.
5. Disiplin, Pembagian Kerja, Wewenang dan Tanggung Jawab.
6. Sentralisasi, Ketertiban, Stabilitas Masa Kerja, Espirit de Corps, dan beberapa prinsip lainnya.

2) A. Dalam pola kemitraan subkontrak


Usaha besar berkedudukan sebagai kontraktor dan UMKM berkedudukan sebagai subkontraktor;
atau Usaha menengah berkedudukan sebagai kontraktor dan UMK berkedudukan sebagai
subkontraktor. Dalam pelaksanaan pola kemitraan subkontrak, usaha besar sebagai kontraktor
memberikan dukungan berupa:
kemudahan dalam mengerjakan sebagian produksi dan/atau komponen;
kemudahan memperoleh bahan baku;
peningkatan pengetahuan teknis produksi;
teknologi;
pembiayaan; dan
sistem pembayaran.
B. A akan menjadi peternak yang bekerja untuk PT B dan menjalankan kegiatan peternakan
bebek sesuai dengan pedoman dan standar yang ditentukan oleh PT B.
Dalam konsep kemitraan ini, PT B berperan sebagai perusahaan besar yang memiliki pengalaman
dan sumber daya yang memadai dalam industri unggas. PT B memberikan dukungan kepada A
dalam bentuk bimbingan teknis, akses ke pasar yang lebih stabil, serta pengendalian kualitas
produk peternakan. PT B juga mungkin menyediakan bantuan modal, input produksi, atau fasilitas
yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas peternakan.

C . Resiko :
Adakalanya bebek yang dibesarkan tidak laris di pasaran, hanya laris pada saat tertentu saja serta
seringkali ada tengkulak yang menawar bebek dengan harga murah di saat bebek A sedang tidak
laku. Selain itu kulitas bebek peternakan A pun tidak stabil, karena A beternak hanya berdasarkan
pengalaman dan tidak pernah mendapatkan pembinaan.
Keuntungan :
A akan mendapatkan dukungan dan pembinaan dari PT B, yang diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi, kualitas, dan keberlanjutan usaha peternakan bebek A.

3) A. Fungsi Manajemen diperlukan dalam sebuah perusahaan dimana sistem manajemen itu
dipakai untuk mengatur jalannya pekerjaan supaya dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
fungsi itu. Keberadaan proses manajemen diharapkan bisa membuat dapat berjalan teratur untuk
mencapai tujuan bersama.

B. 1. Perencanaan (planning)
Planning atau perencanaan merupakan fungsi yang paling mendasar dalam sebuah mandjemen.
Perencandan adalah rangkaian proses pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan
berbagai strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2. Pengorganisasian (organizing)
Fungi pengorganisasian merupakan rangkaian aktivitas pembagian tugas yang akan dikerjakan,
serta proses pengembangan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan perusahaan yang
bertujuan untuk membentuk sebuah hubungan kerja di perusahaan yang memastikan agar
semuanya dapat berjalan efektif untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Staffing
Staffing merupakan fungsi manajemen yang hampir sama dengan organizing tatapi berfokus untuk
menempatkan sumber daya perusahaan di tempat yang paling tepat sesudi dengan bidang
keahliannya.

4. Mengarahkan (directing)
Fungsi yang keempat dari manajemen mengarahkan atau directing yang bertujuan mengarahkan
atau mengendalikan agar dapat meningkatkan keefektifan dan juga efisiensi kerja agar lebih
maksimal.
C. Variabel yang dianggap kritis atau penting dalam pengendalian sering dikenal sebagai
indikator kinerja kunci (Key Performance Indicators/KPIs). KPIs adalah metrik atau parameter
yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu organisasi, departemen, atau proses kerja tertentu.
KPIs ini mungkin berbeda tergantung pada bidang dan tujuan perusahaan. Misalnya, di PT.Z, KPIs
yang dianggap kritis/penting dapat meliputi angka penjualan, pangsa pasar, tingkat kepuasan
pelanggan, produktivitas karyawan, keuangan perusahaan, dan lainnya.
Untuk memantau dan mengendalikan variabel-variabel ini, PT.Z perlu mendesain sistem yang tepat,
termasuk mengumpulkan data yang relevan, melakukan pengukuran, analisis, dan melaporkan hasil
kepada manajemen untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Sistem ini membantu dalam menjalankan fungsi pengendalian dan memastikan bahwa perusahaan
berjalan sesuai dengan target dan tujuan yang ditetapkan.
Perlu diingat bahwa sangat penting bagi PT.Z untuk menjaga konsistensi dalam melaksanakan
fungsi manajemen yang rutin. Evaluasi pencapaian target pada akhir tahun, pengawasan terhadap
kinerja, dan pengendalian yang dilakukan merupakan langkah-langkah penting untuk memastikan
keberhasilan perusahaan.
Dengan melakukan fungsi-fungsi manajemen secara efektif, PT.Z dapat mengidentifikasi area yang
perlu diperbaiki, memaksimalkan potensi, dan mencapai keunggulan kompetitif.
Pengendalian yang terus-menerus menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan pasar
dan tantangan bisnis yang terus berkembang.
PT. Z perlu memperhatikan perubahan tren, kebutuhan pelanggan, serta inovasi dalam industri
minuman untuk tetap relevan dan kompetitif. Selain itu, penting juga untuk melibatkan seluruh
anggota tim dalam proses pengendalian dan memberikan ruang bagi mereka untuk berpartisipasi
dalam perbaikan dan pengambilan keputusan.
Dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi, PT.Z dapat memastikan
pencapaian target yang lebih baik, efisiensi operasional, dan pertumbuhan jangka panjang.
Adanya perhatian yang tepat terhadap variabel kritis dan penting, serta sistem yang baik untuk
mengelola dan mengendalikannya, PT.Z dapat mencapai kesuksesan dan menjaga keunggulan
dalam industri minuman.

Anda mungkin juga menyukai