d = 1400
∆X
d. Azimuth (α) = arc tan
∆Y
1203,333
Azimuth (α) = arc tan
712,161
Azimuth (α) = 14,090°
e. Sudut Tikungan = | ɑn - ɑ(n-1) |
Pada Tabel 3.6 diketahui bahwa jarak pandang henti minimum dengan VD = 100
km/jam yaitu sebesar 185 m dengan jarak waktu reaksi pengemudi sebesar 69,5 m
serta jarak pengereman yang diperlukan sebesar 114,7 m.
Berdasarkan tabel diatas direncanakan sebuah jalan dengan fungsi sebagai jalan
tol perkotaan yang menghubungkan titik stasiun BG ke titik stasium BF. Dengan
kecepatan rencana yaitu sebesar 100 km/jam. Dengan superelevasi pada jalan
lurus yaitu sebesar 3% sedangngkan pada tingkungan dan bahu berturut-turut
yaitu 8% dan 3%. Trase jalan memiliki 3 tikungan dimana jenis tikungan secara
berurutan yaitu Full Circle, Full Circle, dan Spiral-Circle-Spiral. Dengan lebar
jalur jalan yaitu sebesar 3,5 m, serta memiliki lebar jalur sebesar 3,5 m dan juga
lebar bahu yang digunakan sebesar 1,5 m. Lalu untuk jarak henti yang digunakan
yatu sebesar 185 m.
Tabel 3.8 Kriteria Perancangan
Kriteria Perancangan
N
Keterangan
O
1 Fungsi Jalan Jalan Tol Antarkota
2 Konfigurasi Jalan 4/2 T
3 Kecepatan Rencana 100 km/jam
4 Superelevasi Normal 3%
Superelevasi Maksimum di
5 8%
Tikungan
6 Superelevasi Bahu 3%
7 Jumlah Tikungan 3
8 Jenis Tikungan 1 FC
9 Jenis Tikungan 2 FC
10 Jenis Tikungan 3 SCS
11 Lebar Rumaja 20 m
12 Lebar Jalur 3,6 m
13 Lebar Bahu 1,5 m
14 Jarak Pandang Henti 185 m
15 Jarak Pandang Mendahului 670 m
(Sumber: Hasil Analisis, 2023)
Keterangan:
VR ema
fmax Rmin Dmax
(km/jam) x
10% 47,363 47 30,48
40 0,166
8% 51,213 51 28,09
10% 75,858 76 18,85
50 0,16
8% 82,192 82 14,47
10% 112,011 112 12,79
60 0,153
8% 121,659 122 11,74
10% 156,522 157 9,12
70 0,147
8% 170,343 170 8,43
10% 209,947 210 6,82
80 0,14
8% 229,062 229 6,25
10% 280,350 280 5,12
90 0,128
8% 307,371 307 4,67
10% 366,233 366 3,91
100 0,115
8% 403,796 404 3,55
10% 470,497 470 3,05
110 0,103
8% 522,058 522 2,74
10% 596,768 597 2,40
120 0,09
8% 666,975 667 2,15
(Sumber: Pedoma Bina Marga Perencanaan Jalan Antar Kota, 1997)
Dari Tabel 3.9 di atas, maka didapatkan nilai R min dengan pembulatan sebesar 404
Lengkung peralihan (Ls) adalah lengkung yang disisipkan di antara bagian lurus
jalan dan bagian lengkung jalan berjari jari tetap R; berfungsi mengantisipasi
perubahan alinemen jalan dari bentuk lurus (R tak terhingga) sampai bagian
lengkung jalan berjari jari tetap R sehingga gaya sentrifugal yang bekerja pada
menghitung lengkung peralihan, dapat digunakan tiga rumus berikut dan ambil
VR
Ls = T
3,6
(3.5)
Keterangan:
Keterangan:
( e m - e n ) VR
Ls =
3,6 r e
(3.7)
Keterangan:
Tabel 3.10 Klasifikasi Panjang Lengkung Peralihan (Ls) dan Panjang Pencapaian
berikut:
Δc
Lc = ×2×π×R (3.10)
360
e normal
Ltr = × Ls (3.12)
ed
Maka, data dan hasil perhitungan yang didapatkan sesuai dengan rumus adalah
sebagai berikut:
didapatkan hasil pengecekan OK, dimana nilai Ltr+Tc lebih kecil dari nilai d pada
berikut:
Δc
Lc = ×2×π×R (3.15)
360
e normal
Ltr = × Ls (3.17)
ed
Maka, data dan hasil perhitungan yang didapatkan sesuai dengan rumus adalah
sebagai berikut:
didapatkan hasil pengecekan OK, dimana nilai Ltr+Tc lebih kecil dari nilai d pada
Perencanaan pada tikungan 3 yang berjenis SCS dapat dihitung dengan rumus
berikut:
Ls 360
ɵs = × (3.18)
2×R 2×π
Δc = Δ – (2 × ɵs ) (3.19)
Δc
Lc = ×2×π×R (3.20)
360
2
Ls
Yc = (3.21)
6×R
3
Ls
Xc = Ls – 2 (3.22)
40 × R
k = Xc – R × sin ɵs (3.23)
Δ
Ts = (R + p) × tan +k (3.25)
2
(R + p)
Es = Δ -R (3.26)
cos
2
L total = Lc + (2 × Ls) (3.27)
e normal
Ltr = × Ls (3.28)
ed
Maka, data dan hasil perhitungan yang didapatkan sesuai dengan rumus adalah
sebagai berikut:
didapatkan hasil pengecekan OK, dimana nilai Ltr+Ts lebih kecil dari nilai d pada
3.2.5 Stationing
Stationing adalah penentuan jarak langsung dari titik awal menuju titik penting.
Untuk menentukan nilai stationing dapat mengunakan dua cara, yaitu manual dan
dengan AutoCAD Civil 3D dengan perincian pada setiap tikungan sebagai berikut:
1. Tikungan 1 FC
Pada Tikungan 1 FC, perhitungan manual pada titik pentingnya adalah sebagai
berikut:
STA PC = d (BG-P1) – Tc
= 1301,134 m
= 1399,451 m
STA PT = STA PC + Tc
= 1400,000 m
= 1218,327 m
= 1482,807 m
Setelah melakukan perhitungan manual, selanjutnya stationing pada AutoCAD
2. Tikungan 2 FC
Pada Tikungan 2 FC, perhitungan manual pada titik pentingnya adalah sebagai
berikut:
= 2547,065 m
= 2624,099 m
STA PT = STA PC + Tc
= 2624,378 m
= 2464,258 m
= 2707,185 m
Setelah melakukan perhitungan manual, selanjutnya stationing pada AutoCAD
3. Tikungan 3 SCS
Pada Tikungan 1 SCS, perhitungan manual pada titik pentingnya adalah sebagai
berikut:
= 3613,659 m
STA SC = STA TS + Ls
= 3671,659 m
STA CS = STA SC + Lc
= 3945,432 m
STA ST = STA CS + Ls
= 4003,432 m
= 3516,993 m
Ltr 2 = STA TS + Ltr
= 3710,326 m
= 3906,765 m
= 4100,098 m
Dari hasil perhitungan manual dan AutoCAD Civil 3D yang telah dilakukan, maka
rekapitulasi nilai Stationing Manual dan Civil 3D dari ketiga tiungan di atas
3.2.6 Superelevasi
pada setiap tikungan dari pengolahan data pada AutoCAD Civil 3D, antara lain
sebagai berikut:
Tikunga e
Titik Stationing e kiri
n kanan
Begin Alignment 0+000.00m -2.00% -2.00%
End Normal
1+179.44m -2.00% -2.00%
Shoulder
End Normal Crown 1+205.28m -2.00% -2.00%
Level Crown 1+239.74m -2.00% 0.00%
Reverse Crown 1+275.38m -2.00% 2.00%
Begin Full Super FC 1+339.28m -5.80% 5.80%
End Full Super 1+474.21m -5.80% 5.80%
Reverse Crown 1+538.79m -2.00% 2.00%
Level Crown 1+574.16m -2.00% 0.00%
Begin Normal
1+608.15m -2.00% -2.00%
Crown
Begin Normal
1+625.37m -2.00% -2.00%
Shoulder
End Normal
2+597.23m -2.00% -2.00%
Shoulder
End Normal Crown 2+613.80m -2.00% -2.00%
Reverse Crown 2+681.14m -2.00% 2.00%
Begin Full Super 2+745.36m -5.80% 5.80%
End Full Super FC 2+852.17m -5.80% 5.80%
Reverse Crown 2+915.80m -2.00% 2.00%
Begin Normal
2+986.32m -2.00% -2.00%
Crown
Begin Normal
3+002.03m -2.00% -2.00%
Shoulder
End Normal
3+947.52m -2.00% -2.00%
Shoulder SCS
End Normal Crown 3+959.62m -2.00% -2.00%
Level Crown 3+994.03m 0.00% -2.00%
Reverse Crown 4+029.83m 2.00% -2.00%
Begin Full Super 4+093.49m 5.80% -5.80%
End Full Super 4+301.04m 5.80% -5.80%
Reverse Crown 4+366.54m 2.00% -2.00%
Level Crown 4+402.64m 0.00% -2.00%
Begin Normal
4+438.41m -2.00% -2.00%
Crown
Begin Normal
4+451.58m -2.00% -2.00%
Shoulder
End Alignment 5+145.93m -2.00% -2.00%
Setelah itu, didapatkan gambar output berupa diagram superelevasi pada setiap