Kedua
Kedua
1. kaklimat pertama:
"setiap hari besar idul fitri, umat islam menuju masjid raya untuk menunggu kedatangan
tamu akbar."
Hasil penyuntingan :
"Setiap hari raya idul fitri, umat islam berkumpul di masjid rayauntuk menyambut
kedatangan tamu agung."
Alasannya :
• Kata "besar" sebaiknya diganti dengan "raya" karena "raya" lebih tepat dalam konteks
perayaan keagamaan seperti idukl fitri
• Kata "menuju" diganti dengan "berkumpul" karena dalam konteks ini, umat islam tidak
hanya pergi ke masjid tetapi berkumpul bersama untuk merayakan idul fitri.
• "Menunggu" diganti dengan "menyambut" karena umat islam tidak hanya menunggu,
tetapi juga menyambut dengan sukacita kedatangan tamu agung, yaitu Hari Raya idul fitri.
Sumber:
2. kalimat kedua:
"Syukuran di adakan oleh para petani pasca panen tiba dibalai desa."
Hasil penyuntingan :
Alasannya :
• "Di adakan" digabung menjadi "diadakan" untuk menyesuaikan dengan ejaan yang benar.
• "Pasca panen" diganti dengan "setelah panen" untuk menghindari penggunaan kata yang
jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari.
Sumber:
Sistem biaya proses dan sistem biaya pesanan adalah dua pendekatan yang umum digunakan
dalam akuntansi biayauntuk menghitung biaya produksi.
Sistem ini lebih cocok untuk perusahaan yang memiliki produksi yang berulang-ulang dalam
jumlah besar, namun juga menerima pesanan khusus dari pelanggan.
Dalam hal ini, biaya produksi dikelompokkan berdasarkan unit produksi yang sejenis, namun
juga diperhitungkan biaya yang terkait dengan pesanan khusus.
Contoh penggunaan operations costing dapat ditemukan pada perusahaan manufaktur yang
memproduksi barang dalam jumlah besar untuk persediaan tetap, tetapi juga
menerima pesanan khusus dari pelanggan.
Misalnya, perusahaan sepatu yang memproduksi sepatu dalam jumlah besar untuk persediaan
dan juga menerima pesanansepatu khusus dengan ukuran atau desain yang spesifik dari
pelanggan
Dalam hal ini, biaya produksi sepatu dalam jumlah besar akan dikelompokkan
berdasarkan proses produksi, sementara biayayang terkait dengan pesanan khusus akan
dialokasikan secara terpisah.
Dalam operasional costing, perusahaan menggabungkan aspek-aspek
dari sistem biaya proses dan sistem biayapesanan untuk menghitung biaya produksi secara
efektif.
Biaya produksi yang terkait dengan setiap proses dikumpulkan, termasuk bahan baku, tenaga
kerja, overhead pabrik, dan biayalainnya.
Biaya ini dialokasikan ke masing-masing proses berdasarkan metode yang sesuai, seperti
metode alokasi proporsional atau metode aktivitas berbasis biaya.
Setelah biaya produksi dikumpulkan, biaya per unit produksi dalam setiap proses dihitung
dengan membagi total biayaproduksi dengan jumlah unit yang dihasilkan
dalam prosestersebut.
Ini memberikan biaya rata-rata per unit produksi dalam masing-masing proses.
Selain produksi secara massal, perusahaan juga menerima pesanan khusus dari pelanggan.
Ini mencakup biaya bahan baku yang digunakan, jam kerja yang diperlukan,
dan biaya overhead khusus yang terkait dengan pesanan tersebut.
Setelah biaya produksi dan biaya pesanan khusus dihitung, perusahaan dapat menentukan
harga jual yang tepat untuk setiap unit produksi atau pesanan khusus.
Harga jual harus mencakup biaya produksi dan pesanankhusus, serta margin keuntungan
yang diinginkan
Contoh penggunaan operasional costing dapat ditemukan dalam industri manufaktur yang
menghasilkan produk massal dan juga menerima pesanan khusus.
Misalnya, sebuah perusahaan tekstil yang memproduksi kain dalam jumlah besar untuk
persediaan tetap, tetapi juga menerima pesanan khusus untuk produksi kain dengan pola atau
warna yang disesuaikan.
Dalam kasus ini, biaya produksi kain massal akan dihitung berdasarkan proses produksi,
sedangkan biaya yang terkait dengan pesanan khusus akan dialokasikan secara terpisah